Anda di halaman 1dari 21

TEORI TENTANG UANG

* Dian Fitria Sari * Rahmawati Ayu Setyaningrum * Shofiyatun Nisa Nur Maulida * Yanu Restu Pratama

TEORI-TEORI TENTANG UANG :

Teori Kuantitas (Quantity Theory of Money)


Teori kuantitas uang biasanya diterangkan

dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut : MV=PT Dimana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga dan T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.

Lanjutan . . .
Pandangan teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut:
Perubahan dalam penawaran uang akan

menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama.

Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas


Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan teori kuantitas di dasarkan kepada dua asumsi berikut:

Lanjutan . . .
Laju peredaran uang, atau V adalah tetap tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, ciri-ciri

kegiatan perdagangan,efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi. Oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat bertambah.

Teori Sisa Tunai (Cash Balance Theory)


Beberapa tahun sebelum Irving Fisher

mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi inggris, yaitu Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa tunai. Teori berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan berikut:

Lanjutan . . .
M=kPT
Dimana M,P, dan T mempunyai arti yang

sama dengan M,P, dan T dalam persamaan MV=PT. Sedangkan K adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk tunai.

Kritik-kritik Ke Atas Teori Kuantitas Uang


Pemisahan bahwa T adalah tetap kurang tepat
Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam

jangka pendek dan jangka panjang Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit yang diterangkan oleh teori kuantitas

Lanjutan . . .
Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan

menggunakan uang Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga

Teori Kuantitas Modern


Milton Friedman
Pelopor pembaharuan teori kuantitas klasik

sesudah Keynes adalah Prof Milton Friedman dari universitas Chicago. Teori ini bisa diinterpretasikan sebagai pengembangan lanjut dari aspek lain teori Cambridge, yaitu konsepsi bahwa teori permintaan akan uang hanyalah satu penerapan dari teori umum

Lanjutan . . .
mengenai permintaan dalam ekonomi mikro, sedang prinsip-prinsip dasarnya adalah sama yaitu pemilihan antara berbagai alternatif

oleh konsumen. Konsep-konsep dasar Friedman tidak bertitik tolak dari pembahasan yang mendalam mengenai motif-motif pemegang uang.

Perbedaan Analisa Kenaikan Supply Uang


Keynesian : peningkatan M berpengaruh

pada variabel moneter / riel Klasik dan Neo-Klasik berpengaruh pada moneter saja Hukum Walras : kelebihan uang beredar di pasar uang berarti ada permintaan di pasar lain.

Teori nilai uang


Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom,

karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.

Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori

uang statis dan teori uang dinamis. a. Teori Uang Statis Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.

Yang termasuk teori uang statis adalah: 1. Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak. 2. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.

3. Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya. 4. Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b. Teori Uang Dinamis Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang.
Yang termasuk teori uang dinamis adalah: 1. Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.

2. Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang. 3. Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barangbarang.

4. Teori Ongkos Produksi Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Any Question ? ? ?

Anda mungkin juga menyukai