Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang bekerja secara
bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusiannya. Eksekutif merupakan pelaksana/yang bertindak untuk
melaksanakan suatu system informasi.Contoh, direktur, kepala–kepala bagian, presiden atau gubernur
bagian.
Jika tidak ada Sistem Informasi Eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer pucuk
akan menerima semua informasi dari subsistem-subsistem fungsional dan para eksekutif harus
menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi
eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Executive Information System (EIS) disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) atau
Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan
pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian
masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya
strategis.Sistem informasi eksekutif merupakan suatu bagian yang menyediakan informasi bagi
eksekuif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Adapun karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Eksekutif
adalah sebagai berikut :
1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan computer yang dimiliki oleh kalangan
eksekutif. Mudah digunakan dan mudah dipelajari.
2. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang diakses
sebelumnya.
3. Memiliki on-line help.
4. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.
5. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan.
Untuk Contoh penggunaan Sistem Informasi Eksekutif pada perusahaan, disini saya ambil
contoh Museum House of Sampoerna milik PT. Sampoerna Tbk. yang terletak di Jl. Taman
Sampoerna 6, Pabean Cantikan, Surabaya. Didalam museum tersebut ada banyak sekali
tempat-tempat seperti warung tempo dulu yang konon dahulu menjadi tempat penjualan roko
Sampoerna, ada juga mesin pengolah tembakau, dan yang sangat memukau adalah monitor
Touch Screen(layar sentuh), ini diperuntukkan bagi pengunjung yang tahu secara detail
tentang sejarah Sampoerna, dengan menyentuh layar kita sudah bisa menikmati cerita tentang
sejarah berdirinya Sampoerna. Monitor touch screen ini adalah salah satu contoh penerapan
Sistem Informasi Eksekutif dengan Zero Tutorial(tanpa tutorial), jadi seseorang tidak perlu
belajar mengoperasikan monitor tersebut.
Alasan perusahaan memakai sistem ini dikarenakan Mereke percaya, dengan sistem ini
perusahaannya akan semakin maju dengan pesat karena ada suatu sistem yang mampu
memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan juga para petinggi gampang untuk
menganalisa dan mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaannya.