Perbedaan nya :
a.Model IS-LM memadukan ide-ide aliran pemikiran Klasik dengan Keynes,
sering disebut sebagai sintesis Klasik-Keynesian, atau sintesis Neo Klasik-
Keynesian.
• Teori Klasik yg digunakan adalah keyakinan bahwa pasar akan dapat
mencapai kondisi keseimbangan (market ekuilibrium).
• Teori Keynes yg digunakan adalah fungsi uang sebagaialat transaksi dan
spekulasi.
• Jadi dalam analisis IS-LM, uang tidaklah netral dan seperti pandangan Klasik
dan pasar akan tetap mampu mencapai keseimbangan.
Selama ini terdapat tiga model pendekatan yang digunakan para ekonom dalam
mengukur tingkat keseimbangan, akan tetapi akhir-akhir ini yang paling banyak
adalah Sintesis Klasik-Keynesian dengan model analisis IS-LM dengan
menjadikan variabel bunga sebagai indikator utama.
Model keseimbangan ini tidaklah relevan jika dijadikan rujukan dalam ekonomi
Islam. Hal ini karena prinsip syariah melarang praktik bunga dalam ekonomi.
Terlebih lagi jika yang ditunjukkan oleh ketidak-konsistenan definisi dan peran
bunga dalam pasar. Keseimbangan pasar barang dan pasar uang konvesional
dengan Islam terdapat pada suku bunga dan bagi hasil. Semakin tinggi rasio
profit sharing, maka tingkat investasi semakin tinggi. Sebaliknya, jika rasio
profit sharing rendah, maka tingkat investasi semakin rendah.
b. Transaksi Modal
Transaksi Modal adalah aliran modal masuk maupun keluar yang terjadi
antara dua negara atau lebih. Transaksi modal ada ada yang berjangka pendek
dan ada juga yang berjangka panjang. Yang termasuk transaksi modal adalah
transaksi jangka pendek (waktunya kurang 1 tahun) yang meliputi sebagai
berikut.
1) Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan yang diberikan kepada negara lain (transaksi debit).
2) Penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada negara lain
(transaksi kredit) atau pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek
(transaksi debit).
3) Deposito bank di dalam negeri milik negara lain (transaksi kredit) atau
deposito bank di luar negeri.
Transaksi modal jangka panjang (lebih dari 1 tahun) adalah sebagai berikut.
1) Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing dalam
negeri (transaksi kredit).
2) Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada negara lain (transaksi debit)
atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari negara lain (transaksi kredit).
3) Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik negara lain (transaksi
debit) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh
negara lain (transaksi kredit).
a) Pasar Eurocurency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya
yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai
perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang
kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka
pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”,
dengan nilai transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar
ini adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi
Eurocurency dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya
tingkat bisnis internasional dalam area tersebut.
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan
munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak
perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang
berada di dataran Eropa tentu saja mau menerima deposito dalam dollar karena
mereka kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para nasabahnya
di eropa karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar dalam
perdagangan internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa.
Deposito dalam dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa tersebut
terkenal dengan sebutan Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang
menerima deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing
(terutama dollar). Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market)
terkonsentrasi khususnya di Hongkong dan Singapura. Perbedaan antara Pasar
Eurocurrency di asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia tumbuh
untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan mata uang
“kertas” lainnya) sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para
pengusaha yang melakukan bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan
bank-bank di Eropa karena jarak dan perbedaan zona waktu. Apalagi
pemerintah Singapura memberikan kemudahan- kemudahan pajak dalam wujud
penghapusan 40% withholding tax atas bunga yang dibayar kepada orang asing
pada tahun 1968 dan mengurangi pajak atas laba mereka khususnya Asian
dollar offshore loan dari 40% menjadi 10% pada tahun 1973. keringanan dan
penghapusan pajak seperti ini jelas amat berpengaruh terhadap pertumbuhan
pasar dollar Asia.
b) Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutana
dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya
lebih dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan
utama antara kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka
waktu kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar
Eurocurrency sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar
Eurocredit. Perusahaan dan pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-
banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan
pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering
terjadi mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk
kinerja bank tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena mereka
mungkin telah meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito yang harus
dibayar cenderung meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak Eurobank
sekarang menggunakan suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit
(floating-rate Eurocredit loan). Suku bunga mengambang ini sejalan dengan
pergerakan suku bunga di beberapa pasar uang, seperti LIBOR (London inter
bank offer rate), yaitu suku bunga yang umumnya dikenakan bagi keamanan
antar bank di Eropa. Sebagai contoh, suatu pinjaman Eurocredit bias saja
memiliki suku bunga yang disesuaikan setiap enam bulan sekali adan dipatok
pada harga “LIBOR ditambah 1%”. Satu persen dalam contoh ini merupakan
premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan besar kecilnya tergantung dari
resiko kredit si peminjam.
c) Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak
yang kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar
Eurobondmengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak
dapat diberikan oleh pasar Eurocurrency dan Eueocredit. Beberapa bank
komersial berpartisipasi dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi)
sebagai investasi. Tugas utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan
pemerintah dalam memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan
Eurobond bersama lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan bond mutual funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak
persamaan bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS
pada tahun 1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar
negeri. Akibatnya peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat
berharga kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal
menjamurnya pasar Eurobond.
d) Pasar modal internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam
wujud investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan yang mengesankan
dalam transaksi saham internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya
international mutual funds. Yang terakhir ini, selain memiliki lebih banyak
informasi mengenai perusahaan-perusahaan asing, juga mempunyai akses yang
lebih mudah ke pasar internasional dibandingkan investor individu. Dengan
demikian, mereka dapat mengumpulkan dana dari investor individu untuk
menciptakan suatu portofolio saham internasional.
e) Pasar currency swap, futures, options, dan forward
Transfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali
menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risiko
valas, risiko suku bunga, ataupun risiko suku bunga. Risiko ini, dalam praktik,
dapat diminalisasi melalui pasar currency swap, futures, options, dan forward.
Para pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar ini untuk melakukan spekulasi
dan berjaga-jaga (hedge). Bank-bank komersial dan perusahaan sekuritas
merupakan perantara utama dalam pasar swap. Perusahaan sekuritas menangani
transaksi future dan option.
Jawab:
investor biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini dalam
melakukan investasi di pasar internasional :