Anda di halaman 1dari 114

SKRIPSI

PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS


PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MCCAFE

DisusunOleh :

Cindy Andriani
2017103275

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2021

1
PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS


PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MCCAFE

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesajarnaan pada


Program Studi Manajemen Program Sarjana
Fakultas Bisnis dan Komunikasi
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Disusun oleh :
Nama: Cindy Andriani
NIM : 2017103275

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2021
PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS


PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MCCAFE

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesajarnaan pada


Program Studi Manajemen Program Sarjana
Fakultas Bisnis dan Komunikasi
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Disusun oleh :
Nama: Cindy Andriani
NIM : 2017103275

Jakarta, 16 Juni 2021


Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Ketua Program Studi

Vina Meliana S.M.B., M.M. Anjar Dwi Astono,S.S.,M.M.


L15380 L12179
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya Cindy Andriani – 2017103275


Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS PRODUK DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MCCAFE
Adalah hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian
ataupun seluruhnya atas nama saya atau pihak lain. Saya siap bertanggung jawab dan
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berada di Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis apabila saya terbukti melakukan plagiat sesuai Permendiknas No.17 tahun 2010
dalam penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 17 Juni 2021

Cindy Andriani
2017103275
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI

Nama : Cindy Andriani


NIM 2017103275
Judul Skripsi :
PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS PRODUK DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MCCAFE
Memberikan hak kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis hak non-eksklusif untuk
menyimpan, menggandakan, dan menyebarluaskan Skripsi karya saya, secara
keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasan saja, dalam bentuk format cetak
dan atau elektronik. Menyatakan bahwa saya, mempertahankan hak ekslkusif saya, untuk
menggunakan seluruh atau sebagian isi karya sayam guna pengembangan karya di masa
depan.

Jakarta, 16 Juni 2021

Cindy Andriani
2017103275
PENGARUH BRAND AWARENESS, KUALITAS
PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MCCAFE

ABSTRAK

Abstract: The purpose of this research to understand the effect of brand awareness, product
quality and price towards the purchasing decisions of McCafe coffee. The data on this research is
using non- probability sampling method with the kriteria that knows then consume McCafe coffee
and at least 17 years old. The result of this hipotesis test shows that brand awareness as
independent variable has effect to purchasing decision as dependent variable with significant score
of 0,011 < 0,05, product quality variable has effect to purchasing decision with significant score of
0,001 < 0,05, price variable has effect to purchasing decision with significant score of 0,001 <
0,05 and also the brand awareness, product quality and price variable simultaneously effect the
buying decision with fscore > ftabel with 63.509 >2,66

Keyword: brand awareness, product quality, price, purchase decisions

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand awareness, kualitas produk
dan harga terhadap keputusan pembelian kopi McCafe. Jenis penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif yang diolah menggunakan SPSS versi 20. Pengambilan data pada penelitian ini
menggunakan metode non-probability sampling dengan penyebaran kuisioner sebagai alat untuk
pengambilan data. Penelitian ini menggunakan 160 responden dengan kriteria mengetahui serta
mengkonsumsi McCafe dan berusia paling sedikit 17 tahun. Hasil dari uji hipotesis menunjukan
bahwa variabel brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai
signifikan 0,011 < 0,05, variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05 serta variabel brand credibility dan brand attitude secara
bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli dengan nilaifhitung > ftabel atau 63.509 >2,66.
Kata kunci: brand awareness, kualitas produk, harga, keputusan pembelian
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-Nya sehingga
peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu dari
pernyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada program studi Manajemen
Falkutas Bisnis dan Komunikasi, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yang
berjudul : PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BAKMI KEPITING
AHOK 36 KELAPA GADING

Dalam proses penelitian ini, peneliti menyadari keterbatasan yang ada, sehingga
dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti memperoleh bantuan dari segi pemikiran,
bimbingan, dukungan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Naik Henokh Parmenas S.H., M.M., selaku Rektor Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis.
2. Bapak Dr., Ir., Hendy Tannady, S.T., M.T., M.M., M.B.A., selaku Dekan
Fakultas Bisnis dan Komunikasi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
3. Bapak Anjar Dwi Astono, S.S., M.M., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
4. Bapak Donant Alananto Iskandar S.E., M.B.A., M.I.Kom. selaku dosen
pembimbing skripsi yang senantiasa membimbing, memberi arahan dan saran
kepada peneliti untuk menyelesaikan dan menyempurnakan skripsi ini pada
tepat waktu.
5. Terima kasih kepada Bakmi Kepiting Ahok 36 Kelapa Gading yang telah
memberikan izin untuk penelitian skripsi.
6. Terima kasih kepada seluruh Dosen di Kalbis Institute yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan motivasi kepada saya hingga skripsi ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
7. Paskibra Kalbis Institute, UKM Basket Kalbis dan Badminton Kalbis yang
telah memberikan pengalaman oraganisasi berharga selama masa perkuliahan.
8. Terima kasih kepada Kedua orang tua peneliti dan Kakak yang selalu
memberikan doa, semangat dan dukungan kepada saya setiap saat, sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
9. Jepri, Ruben, Yudha, Jeus, Cindy, Maria, Kevin selaku teman yang selalu
mendengar keluh kesah selama perkuliahan hingga skripsi.
10. Terima kasih kepada seluruh para Sahabat saat peneliti masuk dan menempuh
studi di Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
11. Teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi bersama Bapak Donant dan
teman-teman jurusan Manajemen 2017 yang bersama-sama belajar, berjuang,
saling memberikan dukungan satu sama lain selama proses perkuliahan.
12. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner
yang merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian skripsi.
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu didalam kata
pengantar ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari para
pembaca. Peneliti berharap dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak orang dan
bagi peneliti serta dapat diterima oleh banyak orang.

Jakarta, 17 Juni 2021

ChristianHalim
2017103500
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.....................................................................................4

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI......................................................5


ABSTRAK...................................................................................................................................6

KATA PENGANTAR.................................................................................................................7

DAFTAR ISI...................................................................................................................9
DAFTAR TABEL......................................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................12
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................12
1.1. Latar Belakang.................................................................................................12
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................20
1.3. Batasan Masalah...............................................................................................20
1.4. Tujuan Penelitian..............................................................................................20
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................21
1.6. Sistematika Penulisan.......................................................................................22
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................23
2.1. Manajemen.......................................................................................................23
2.2. Manajemen pemasaran.....................................................................................23
2.3. Bauran pemasaran............................................................................................24
2.4. Brand awareness...............................................................................................26
2.5. Kualitas produk................................................................................................28
2.6. Harga................................................................................................................30
2.7. Perilaku konsumen...........................................................................................32
2.8. Keputusan pembelian.......................................................................................33
2.9. Penelitian Terdahulu.........................................................................................35
BAB 3 METODE PENELITIAN..............................................................................................38
3.1. Model Konseptual Penelitian............................................................................38
3.2. Variabel Penelitian...........................................................................................39
3.3. Operasional Variabel........................................................................................39
3.4. Hubungan Antar Variabel.................................................................................43
3.5. Unit Analisis, Populasi, Sampel.......................................................................45
3.6. Pre-Test............................................................................................................47
3.7. Main Test.........................................................................................................49

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN.........................................................................................49


4.1. Profil Perusahaan..............................................................................................49
4.2. Analisis Hasil Pre-Test.....................................................................................49
4.2.1. Uji Validitas.................................................................................................50
4.2.2. Uji Reliabilitas..............................................................................................51
4.3. Profil Responden..............................................................................................52
4.4. Hasil Main-Test................................................................................................54
4.5. Pembahasan......................................................................................................63
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................68
5.1. Simpulan..........................................................................................................68
5.2. Keterbatasan Hasil Penelitian...........................................................................68
5.3. Saran.................................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................72
RIWAYAT HIDUP PENELITI................................................................................................79
LAMPIRAN....................................................................................................................L1
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Tempat Makan Cepat Saji Yang Menyediakan Kopi..................................14

Tabel 1.2 Beberapan Varian BestSeller McCafe............................................................................15

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................................................... 34

Tabel 3.1 Operasional Variabel........................................................................................................ 38


Tabel 4.1 Hasil Uji Pre-Test Uji Validitas (X1).............................................................................55

Tabel 4.2 Hasil Uji Pre-Test Uji Validitas (X2).............................................................................55

Tabel 4.3 Hasil Uji Pre-Test Uji Validitas (X3).............................................................................56

Tabel 4.4 Hasil Uji Pre-Test Uji Validitas (Y)...............................................................................56


Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Pre-Test.......................................................................................... 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Main-Test Uji Validitas (X1)..........................................................................61

Tabel 4.7 Hasil Uji Main-Test Uji Validitas (X2)..........................................................................62


Tabel 4.8 Hasil Uji Main-Test Uji Validitas (X3)..........................................................................62

Tabel 4.9 Hasil Uji Main-Test Uji Validitas (Y)...........................................................................63

Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Main-Test..................................................................................... 64

Tabel 4.11Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov............................................................64


Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Multikolinieritas.....................................................................65
Tabel 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................................................................65

Tabel 4.14 Hasil Uji Liniear Berganda........................................................................................... 66


Tabel 4.15 Hasil Uji Determinasi..................................................................................................... 67

Tabel 4.16 Hasil Uji t............................................................................................................................. 68


Tabel 4.17Hasil Uji F............................................................................................................................. 68

Tabel 4.18 Hasil Mean Variabel Brand awareness........................................................................69


Tabel 4.19 Hasil Mean Variabel Kualitas produk..........................................................................70

Tabel 4.20 Hasil Mean Variabel Harga........................................................................................... 71

Tabel 4.21 Hasil Mean Variabel Keputusan pembelian..........................................................72


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Konsumsi Kopi Domestik di Indonesia periode 2014-2019...........................2

Gambar 1.2 Penikmat Kopi Komersial............................................................................................. 5

Gambar 1.3 Merk Kopi yang Familiar oleh Partisipan...............................................................5

Gambar 1.4 Kekuranga pdada McCafe............................................................................................. 6

Gambar 2.1Model Perilaku konsumen............................................................................................. 8

Gambar 4.1 Store McCafei di Indonesia........................................................................................ 54

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................................58


Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden...............................58

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status perkejaan.............................59


Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili...............................................60
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangMasalah

Salah satu sub sektor industri bisnis yang terus bertumbuh dengan pesat di
Indonesia yaitu industri kuliner. Kuliner dikategorikan sebagai industri yang
cukup sustainable karena pada dasarnya kebutuhan makan dan minum merupakan
kebutuhan utama bagi manusia. Seiring berkembangnya zaman tujuan kuliner
bukan lagi sekedar untuk kebutuhan tetapi juga untuk memenuhi gaya hidup. Saat
ini, kopi menjadi salah satu tren produk Indonesia yang terus mengalami
kemajuan dan perkembangan.Tren peningkatan penikmat kopi tersebut tercermin
dari Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Global
Agricultural Information Network, menunjukkan proyeksi konsumsi domestik
(Coffee Domestic Consumption) pada periode 2019/2020 telah mencapai 294 ribu
ton atau meningkat sekitar 13.9 persen dibandingkan konsumsi pada 2018/2019
yang hanya mencapai 258 ribu ton (Kompasiana, 2020).

Peningkatan dan pertumbuhan usaha bisnis kedai kopi ini tidak terlepas
dari terus meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi kopi.
Hasil riset International Coffee Organization (ICO) mencatat bahwa diperkirakan
jumlah masyarakat penikmat kopi di Indonesia terus mengalami peningkatan
secara drastis. Berikut ini merupakan jumlah konsumsi kopi domestik di Indonesia
per tahun dari tahun 2014 hingga 2019.

Gambar 1.1 Konsumsi Kopi Domestik di Indonesia Periode 2014-2019 (ICO)


Sumber: International Coffee Organization (data diolah peneliti, 2021
Berdasarkan gambar 1.1 menunjukan jumlah konsumsi kopi domestik di
Indonesia mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus meningkat pada
tahun-tahun berikutnya. Dengan kondisi tersebut maka persaingan bisnis kedai
kopi di Indonesia semakin ketat sehingga perlu adanya inovasi-inovasi yang
dilakukan untuk bersaing di pasaran.

Tabel 1.1 Daftar Tempat Makan Cepat Saji Yang Menyediakan Kopi
Brand Opening Year Number of Outlet*

Dunkin Donut’s 1985 350

Hokben 1985 170

Burger King 1997 147

Jco Donut & Coffee 2005 260

Krispy Kreme 2006 26

KFC Coffee 2008 120

McCafe 2014 40

Flip Burger 2016 25


*: Jumlah Outlet di seluruh Indonesia.
Sumber: OlahanPeneliti, 2021

Dengan dibukanya gerai Starbucks yang merupakan pioneer coffee shop,


munculah brand Jco, Kfc Coffee, Krispy Kreme yang ikut meramaikan industri
coffee shop. McDonald's pun berinovasi dengan memasarkan sub-brand McCafé
dan bekerja sama dengan coffee kraft foods. Langkah ini bertujuan untuk
meningkatkan profil kopi yang kini menjadi salah satu menu di restoran cepat saji
tersebut, dan tentunya untuk membuat penikmat kopi beralih ke McCafe (Shofa
Tartilah, 2014)

McDonald’s merupakan salah satu perusahaan cepat saji yang berkembang


dengan pesat. McDonald’s terus melakukan inovasi demi memuaskan para
pelanggannya. Brand fast food ini memperkenalkan konsep kafe dengan nama
McCafe. McCafe menggabungkan antara usaha makanan cepat saji dengan usaha
kedai kopi, tidak hanya menyajikan berbagai minuman kopi tetapi juga pilihan
toko roti dan kue-kue yang lezat dengan system drive thru dan McCafe
menawarkan internet Wi-Fi gratis, dan layanan 24 Jam. Alasan McDonald’s
membuat konsep McCafe karena McDonald’s melihat peluang bisnis kedai kopi
yang terus berkembang dan banyak diminati masyarakat.

Meskipun McCafé adalah bagian dari rantai McDonald's, McCafe


beroperasi sebagai cabang terpisah dan merek independen. Perusahaan ini relative
baru jika dibandingkan dengan rantai popular lainnya seperti Starbucks, Maxx
Coffee, dan Excelso. McCafe memutuskan untuk melakukan inovasi dari konsep
makanan cepat saji ke konsep makanan serta minuman menu Khas McDonalds
yang lebih authenthic dan terkesan seperti kedai kopi artisan.

Tabel 1.2 Beberapa Varian Best Seller McCafe


Gambar Deskripsi

Mocha Latte

100% Arabika premium McCafe,Susu segar, dan Coklat.

Long Black Coffee

100% Arabika premium McCafe.

Hot Chocolate

Coklat kaya rasa dan Susu khasMcCafe.

Affogato

Es krim vanilla khas McDonald dan 1 Shot espresso.

Iced Latte Frappe

Espresso Mc Café yang di blended dengan es dan susu segar.


Gambar Deskripsi

Mango Peach Frappe

Ekstrak buah manga dan potongan buah persik yang di blend


dengan es.

Chesse Croissant

Croissant yang renyah berisikan lelehan keju.

Klepon Cake

Cake pandan dengan baluran gula merah dan taburan serutan


kelapa.

Sumber: Mcdonalds.co.id (data diolah peneliti, 2021).

Tabel 1.2 menunjukan McCafe menggunakan 100% biji kopi Arabika. Biji
kopi Arabika biasanya lebih manis dengan rasa kopi yang tidak terlalu asam
sehingga aman untuk lambung. Biji kopi arabika sedikit lebih sulit untuk tumbuh
dan biasanya lebih mahal daripada biji kopi Robusta. Biji kopi arabika
membutuhkan beberapa tahun untuk dipanen, tetapi menghasilkan lebih banyak
biji kopi per tanaman ketika dipanen (Julie Khol, 2015).

Peneliti tertarik untuk meneliti McCafe karena McCafe memiliki


pendapatan sebesar US$ 4 miliar sebelum pandemi berlangsung dan PT Rekso
Nasional Food selaku pemilik jejaring McDonald’s dan McCafe Indonesia
menyampaikan belum ada rencana perusahaan untuk melakukan penawaran
saham perdana di bursa alias initial public offering (IPO) atau Go Public. Karena
masih memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk mengembangkan gerainya.
Menurut Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald’s
Indonesia menjelaskan, setiap tahunnya perusahaan ini melakukan ekspansi gerai
baru sekitar 15 gerai hingga 20 gerai. Namun untuk gerai Mc’Cafe saat ini tidak
sebanyak gerai McD karena perusahaan harus mengikuti selera pasar terhadap
McCafé yang tidak terlepas dari persaingan bisnis yang terus berkembang
dan berubah. Karena dengan adanya persaingan bisnis dengan restoran fastfood
maupun franchise kopi murni lainnya, McDonald’s perlu meningkatkan kualitas
McCafe (Kontan international, 2016).
Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Bisnis coffee shop
McCafe maka peneliti melakukan pra riset dengan menggunakan metode survei
(penyebarankuesioner). Berdasarkan survei pra-penelitian yang telah peneliti
lakukan kepada tigapuluh (30) responden, didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 1.2 Penikmat Kopi Komersial

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan hasil prasurvei pada gambar 1.3 menjelaskan bahwa sebanyak


60% dari tiga puluh responden menjawab menyukai kopi komersial (kopi non
sachet) dan 40% sisanya menjawab tidak menyukai kopi komersial (kopi non
sachet). Sehingga ini menunjukan bahwa peluang bisnis coffee shop cukup
potensial dan sekarang sedang digemari oleh masyarakat, apalagi ditambah
dengan adanya fasilitas hot spot, tv cable dan bahkan home band akan menarik
pengunjung dikafe. Selain itu pengunjung dapat beraktivitas dengan laptop
ataupun gadget lainya serta makan siang sekaligus menikmati secangkir kopi.
(Said, I. Warung kopi dan gaya hidup modern, 2017)
Gambar 1.3 Merk Kopi yang Familiar oleh Partisipan

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan hasil pra survei pada gambar 1.3 angka yang tertera
merupakan banyaknya merk kopi yang di vote 30 reponden dengan berkwajiban
memberikan 4 merk kopi yang partisipan sukai. Menunjukan bahwa merk McCafe
berada pada urutan ke enam setelah Starbucks coffee, Kopi janji jiwa, Kopi
kenangan, Kopi lain hati dan Excelso coffee. Penyebabnya adalah McCafe terlalu
memfokuskan pada inovasi varian menu yang seasonal sehingga para konsumen
tidak dapat merasa familiar dan dapat mengingat dengan jelas baik menu ataupun
produk authentic McCafe sedangkan kompetitor lainnya sangat memfokuskan
setiap menu ataupun produk yang dikelola agar memiliki ciri khas tersendiri dan
customer dapat mengingat brand coffee shop dengan baik.
Gambar 1.4 kekurangan pada Mc’Cafe

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Prasurvei menunjukkan kurangnya popularitas dan promosi dari Mc Cafe.


McDonald yang telah berdiri sejak tahun 2014 di Indonesia seharusnya memiliki
brand awareness yang cukup tinggi. Tetapi, konsumen mungkin belum atau tidak
terlalu menyadari kehadiran McCafe yang menawarkan varian kopi dan dessert
untuk melengkapi sajian makanan pokoknya. Menurut Durianto, dkk (2017:54)
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk
tertentu. Masyarakat lebih cenderung menyukai atau membeli merek yang sudah
dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Adanya brand
awareness dari family brand McDonald membuat McCafe terlihat memiliki
kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan serta terjadinya repurchase order.

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu Ilahi (2020) “Pengaruh Brand
Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Foresthree Coffee”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel brand awareness di studi ini memiliki
pengaruh positif pada variabel dependen yang merupakan keputusan pembelian.
Kemudian adanya kekurangan seperti komposisi es batu terlalu berlebih,
kurang konsisten takaran gula dan komposisi kopi yang kurang berasa. Hal itu,
termasuk dalam ukuran sebuah kualitas produk. Menurut Kotler & Keller
(2009:143) Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersirat. Ini jelas merupakan definisi yang berpusat pada pelanggan. Peneliti
dapat mengatakan bahwa penjual telah menciptakan kualitas ketika produk atau
jasanya memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Karena perusahaan yang
memuaskan sebagian besar kebutuhan pelanggan sepanjang waktu dapat disebut
peusahaan berkualitas

Selain itu beberapa responden menyatakan bahwa harga McCafe kurang


bersaing dengan kedai kopi lain sebesar 13,30%. Menurut Tjiptono (2016: 218)
menyebutkan bahwa harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Sehingga dampak
harga bagi keputusan pembelian adalah untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan dalam bersaing di pasar, untuk meningkatkan penjualan dan
keuntungan perusahaan serta penetapan harga juga mempengaruhi kemampuan
bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen
(Kompasiana,2016)

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu Krisyanita (2020) “Pengaruh


citra merek kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian studi pada
konsumen McDonald’s ” dan Sinuraya (2018) ”Analisis Pengaruh Brand Image
dan Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian Studi pada Konsumen
Starbucks” Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara variabel kualitas produk dan harga berpengaruh positif terhadap
variabel dependen.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti akan melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh brand awareness, kualitas produk, dan harga
terhadap keputusan pembelian konsumen MCCafe”

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah brand awareness berpengaruh terhadap keputusan
pembelian?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?
4. Aapakah brand awareness, kualitas produk dan harga berpengaruh
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian ?
1.3 BatasanMasalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih focus, maka peneliti membatasi
masalah-masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti hanya berfokus pada coffee shop McCafe.
2. Penelitian ini dilakukan dengan subjek yang diteliti adalah
konsumen McCafe secara berkala maupun konsumen awam.
3. Variabel yang diteliti hanya berfokus pada brand awareness,
kualitasproduk ,harga terhadap kepeutusan pembelian.
4. Periode penelitian ini berlangsung pada bulan Januari sampai Mei
2021.

1.4 TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap keputusan
pembelian.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian.
3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian.
4. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness,kualitas produk, dan harga
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

1.5 ManfaatPenelitian
Penelitian ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya maupun yang terkait secara langsung di dalamnya
adapun manfaat dari penelitian ini dibuat untuk:

1. ManfaatAkademik

Mengembangkan wawasan dan pengetahuan bagi para akademisi


tentang brand awareness, kualitas produk,harga dan keputusan
pembelian konsumen, dan bagi peneliti lain, beberapa teori,
kandungan dalam penelitian dan hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk acuan yang akan peneliti kerjakan.

2. ManfaatPraktis

Bagi pihak manajemen, penelitian yang telah dibuat diharapkan


dapat membantu perusahaan sebagai evaluasi untuk pihak
manajemen coffee shop McCafe terutama dalam menghadapi
persaingan secara meningkat dan stabilitas dalam bi
1.6 SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan penelitian ini mengacu pada kerangka skripsi
dengan standarisasi dari perguruan tinggi adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan
dengan tema penelitian, meliputi teori, tinjauan literatur dari penelitian
terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai penentuan populasi, pemilihan
sampel, jenis penelitian, sumber data, definisi operasional variabel,
metode pengumpulan data, dan metode analisis dari data yang telah diuji,
dan pembahasan hasil penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai gambaran perusahaan, hasil pengujian
data berdasarkan metode, pengujian hipotesis, analisis dari data yang
telah diuji, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta saran dari hasil
penelitian untuk mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan dan
penelitian lebih lanjut.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen

2.1.1 PengertianManajemen
Menurut George Terry (2016) definisi manajemen merupakan suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya. Sedangkan menurut Afandi (2018:1) manajemen adalah bekerja
dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia atau kepegawaian,
pengarahan dan kepemimpinan, dan pengawasan manajemen sangat penting bagi
setiap aktivitas individu atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Sehingga dari kedua definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mengatur orang lain dalam
suatu organisasi agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien sehingga mampu
mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

2.2 ManajemenPemasaran
Manajemen pemasaran memiliki peran penting dalam suatu perusahaan.
Pemasaran sendiri merupakan aktivitas yang paling utama dalam suatu perusahaan
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat melalui suatu produk dan
jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen, dan juga
ditujukan untuk meningkatkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Karena salah
satu tujuan fungsional manajemen pemasaran adalah untuk merencanakan suatu
produk baru dan memilih pangsa pasar yang sesuai serta memperkenalkan produk
tersebut kepada masyarakat luas
Ada beberapa pendapat yang di kemukakan para ahli tentang pengertian
manajem pemasaran yaitu pengertian pemasaran menurut American Marketing
Association (AMA) yang dikutip Kotler dan Keller (2016:27) adalah sebagai
berikut, pemasaran adalah aktivitas yang mengatur lembaga dan proses untuk
menciptakan, berkomunikasi, memberikan serta bertukar penawaran yang
memiliki nilai, baik untuk pelanggan, klien, mitra, maupun masyarakat pada
umumnya. Sedangkan menurut Irum (2016:591) menyatakan bahwa pemasaran
adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa pihak atau kesimpulan orang
(organisasi) yang dikordinir denganbaik yang disebut dengan produsen yang
bertujuan menyalurkan barang maupun jasa kepada konsumen secara tepat sasaran
serta dapat memuaskan konsumen dan juga menguntungkan npihak-pihak dari
produsen tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat peneliti simpulkan ilmu
manajemen pemasaran bukan hanya meliputi kegiatan penjualan saja. Tetapi juga
bertujuan untuk mencapai sasaran dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan berbagai cara, yaitu merancang produk, menentukan harga,
melakukan promosi, membangun hubungan dengan pelanggan, memberikan
kepuasan bagi konsumen, serta mendapatkan keuntungan untuk
perusahaan/organisasi.
2.3 BauranPemasaran
Memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan
suatu pendekatan awal dan fleksibel yang biasa disebut sebagai marketing mix.
Bauran pemasaran atau biasa disebut marketing mix, memilikiperanan yang sangat
penting dalam aktivitas pemasaran karena dengan bauran pemasaran, perusahaan
dapat menghasilkan laba dengan cara memenuhi kepuasan pelanggan. Berikut
pendapat yang dikemukakan para ahli tentang bauran pemasaran,
Menurut Kotler dan Amstrong (2016: 62) marketing mix atau bauran
pemasaran dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variable-variabel yang dapat
dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan
yang diinginkan dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan
kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang
berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Adapun
variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
1) Product
Kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan
ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai sarana-
sarana yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk dagang, pembungkus,
pelayanan dan jaminan.
2) Place
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh
dan tersedia bagi konsumen. Variabel ini mempunyai sarana-sarana
seperti lokasi, transportasi,persediaan barang distributor dan pengecer.
3) Promosi
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran
untuk membeli produknya. Adapaun sarana-sarana yang terkandng
didalamnya adalah periklanan, personal seling, promosi penjualan
publisitas
4) Price
Suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga
dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi
yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan
berbagai variabel yang bersangkut yaitu: daftar harga, potongan harga,
syarat kredit dan periode pembayaran.
Dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan
dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa,
elemen tersebut adalah 3P, sehingga bauran pemasarannya menjadi 7P, yaitu:
1. People
Semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang
adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua
sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan
penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
penyampaian jasa.
2. Processed
Semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu
untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama
dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang
merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
3. Physichal Evidence
Merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau
bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang
lainnya.
Sehingga peniliti dapat menyimpulkan bauran pemasaran tradisional
(product,price place and promotion) membutuhkan juga bauran jasa yaitu
(people, process and physical evidence) karena jasa di klasifikasikan berdasarkan
hubungan dengan pelanggan, tingkat customization dan standarisasi pelanggan
yang dapat dipenuhi oleh empat bauran jasa diatas
2.4 Brand Awareness
Merek yang tidak dikenal biasanya hanya mempunyai sedikit peluang
untuk menarik calon konsumen. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan dari
perasaan yang tak pasti bahwa merek tertentu dikenal, menjadi keyakinan bahwa
produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk bersangkutan.
Menurut Nisal (2015:103) arti brand awareness menjelaskan sampai
sejauh mana konsumen dapat mengidentifikasi merek. Kesadaran merek penting
pada titik pembelian serta akan meningkatkan keakraban dan komitmen untuk
dipertimbangkan konsumen. American Marketing Association mendefinisikan
merek sebagai nama, istilah, tanda, lambing, desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dari salah satu penjual atau
kelompok penjual.
Sedangkan menurut Durianto, dkk (2017:54) brand awareness adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Berdasarkan
pendapat ahli diatas maka peneliti dapat menyimpulkan kesadaran merek akan
membuat masyarakat lebih cenderung menyukai atau membeli merek yang sudah
dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal dan kebanyakan
dari mereka berasumsi bahwa sebuah merek yang sudah dikenal mempunyai
kemungkinan bisa diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang bisa
dipertanggung jawabkan.
Brand awareness memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan yang paling
rendah (tidak menyadari brand) sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu Top of
Mind (Aaker 2018:91). Berikut adalah urutan tingkatan atau komponenkompone
yang mempengaruhi brand awareness.
1) Unware of brand merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida
kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.
2) Brand recognition merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek,
pengakuan mereka, tingkatan mengenali dan pengingatan kembali sebuah
merek lewat bantuan. Para responden dapat di tes melalui survei telepon,
diberi beberapa merek dari kelas produk tertentu dan diminta untuk
mengidentifikasi produkproduk yang pernah didengar sebelumnya.
3) Brand recall didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merek tertentu dalam suatu kelas produk dapat juga diistilahkan
“pengingatan kembali tanpa bantuan” karena, berbeda dengan tugas
pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek
tersebut.
4) Top-of-mind awareness merupakan suatu posisi istimewa. Dalam
pengertian sederhana, merek tersebut menjadi “pimpinan” dari berbagai
merek yang ada dalam pikiran seseorang, namun bukan berarti tidak dapat
di dikalahkan oleh kompetitornya, tentu saja ada merek lain yang mungkin
berdekatan dengan merek tersebut.
Menurut peneliti teori brand awareness ini merupakan tingkatan-tingkatan
brand yang tidak mungkin dimiliki oleh perusahaan McCafe yang baru
berkembang pada tahun 2014 jadi peneliti tidak menggunakan dimensi teori ini.
Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu dan kesadaran merek dapat menumbuhkan kepercayaan consumen
serta menambah jaringan konsumen. Menurut Nisal Gunawardane (2015:102)
kesadaran merek memiliki indikator yaitu :

1) Mengingat simbol atau logo dengan cepat


Hal ini dapat membantu konsumen dalam menyebutkan suatu merek
dengan benar.
2) Dapat mengenali suatu produk dibanding produk lain
Sebuah merek yang sudah dekat dengan konsumen akan terdapat
perbandingan dengan merek lain.
3) Mengetahui karakteristik produk,
Hal ini dapat dilihat melalui ciri khas dan keunikan pada merek produk
yang dimilikinya.
4) Mengetahui merek pesaing
Sehingga dapat mengenali atau mengetahui kekurangan yang terdapat
pada produk pesaing.

Peneliti mengacukan variabel brand awareness dengan mengguanakan


indikator brand awareness diatas karena perusahaan McCafe berdiri pada tahun
2014 hingga sekarang maka belum dapat memiliki posisi brand awareness pada
tingkatan teori brand awareness seperti brand recall, brand recognition dan top of
mind.

2.5 KualitasProduk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasaran.
Kualitas mempunyai dampak langsung terhadap kinerja suatu produk atau jasa.
Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan
karena konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi konsumen juga
membeli manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari produk yang
dibelinya. Maka kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara
pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ini merupakan
pengertian kualitas produk menurut para ahli yaitu,
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:253) mendefinisikan kualitas produk
adalah ciri-ciri dari suatu produk atau jasa yang didasarkan pada kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diwujudkan.
Sedangkan menurut Kotler & Keller (2016: 156) Kualitas adalah totalitas
fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Ini jelas merupakan
definisi yang berpusat pada pelanggan. Dan dapat mengatakan bahwa penjual
telah menghantarkan kualitas ketika produk atau jasanya memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan. Perusahaan yang memuaskan sebagian besar kebutuhan
pelanggan sepanjang waktu disebut peusahaan berkualitas.
Berdasarkan bebrapa definisi diatas peneliti dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi keinginan
serta kebutuhan konsumen. Keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut
diantaranya daya tahan produk, keandalan produk, kemudahan pemakaian, serta
atribut bernilai lainnya yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
Kualitas produk memiliki dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis
karakteristik dari suatu produk. Menurut Fandy Tjiptono (2016:134) kualitas
produk memiliki delapan dimensi sebagai berikut:
1) Performance merupakan karakteristik operasi pokok dari produk inti (core
product) yang dibeli.
2) Features yaitu karaktersitik sekunder atau pelengkap.
3) Reliability yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai.
4) Confermance to Specifications yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Durability yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan.
6) Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan
direparasi; serta penanganan keluhan secara memuaskan.
7) Esthetics yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
8) Perceived Quality yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab
perusahaan terhadapnya.
Berdasarkan beberapa dimensi tersebut, peneliti menarik beberapa faktor
yang relevan dengan penelitian ini yaitu Performance, Realibility, ,Durability,
Serviceability dan Perceived Quality.
2.6 Harga
Harga adalah pengorbanan yang dikeluarkan oleh pembeli untuk
mendapatkan suatu barang dan jasa yang berbanding lurus dengan nilai suatu
barang atau jasa tersebut, diukur dengan satuan mata uang, Berikut beberapa
pendapat yang di kemukakan para ahli tentang pengertian harga yaitu.
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:312) harga adalah jumlah uang yang
dibebankan untuk suatu produk atau layanan jasa, jumlah nilai yang ditukar
pelanggan untuk keuntungan memiliki atau menggunakan produk atau layanan
jasa tersebut. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2016: 218) menyebutkan
bahwa harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Berdasarkan bebrapa
definisi diatas peneliti dapat disimpulkan harga adalah rasio atau perbandingan
antara perceived benefits dan form utility dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan produk.
Harga telah menjadi hal yang cukup penting bagi konsumen dalam memutuskan
pembeliannya terhadap sebuah produk. Umumnya Konsumen akan
membandingkan harga dari beberapa produk pilihan mereka kemudian
mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk serta
jumlah uang yang harus dikeluarkan. Selain itu, konusmen akan menyesuaikan
dengan daya belinya. Menurut Fandy Tjiptono (2015:156) dimensi harga terdiri
dari sebagai berikut :
1) Keterjangkauan harga
Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga
berbeda dari termurah sampai termahal. Berdasarkan harga yang
ditetapkan para konsumen banyak yang membeli produk, karena harganya
sesuai dengan keterjangkauan masing-masing konsumen dan bervariasi
sesuai jenis barang yang dipilih.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk


Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang
sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka
melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang
cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik, sedangkan
yang lebih murah memiliki kualitas yang biasa saja. Namun ada juga
produk yang menetapkan harga lebih rendah untuk menciptakan citra
tertentu. Konsumen akan menilai apakah harganya sesuai dengan
kualitasnya, bahkan apakah harga tersebut sesuai dengan hasil yang
diinginkannya.

3) Daya saing harga


Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.
Selain membandingkan dengan produk pesaing, biasanya konsumen akan
tertarik dengan potongan harga yang ditawarkan oleh sebuah produk.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat


Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang. Selain dengan manfaatnya, konsumen juga
akan mempertimbangkan apakah sesuai dengan pelayanan yang diberikan
atau tidak.
Dari beberapa dimensi tersebut, peneliti menarik beberapa faktor yang relevan
dengan penelitian ini yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga denga kualitas
produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat.
2.7 PerilakuKonsumen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas langsung atau keterlibatan
konsumen untuk memperoleh dan menggunakan suatu produk atau jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan-tindakan tersebut hingga merasakan manfaat dari barang ataupun jasa
yang telah dikonsumsi atau dirasakan oleh konsumen. Berikut adalah pengertian
perilaku konsumen menurut para ahli yaitu.
Menurut Solomon (2015:28) perilaku konsumen adalah studi tentang
proses yang terlibat ketika individu atau kelompok memilih, membeli,
menggunakan, atau membuang produk, layanan, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2016:179). Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan
perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu atau kelompok dalam
memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
Perilaku konsumen sangatlah penting dipahami oleh sebuah perusahaan
agar dapat memasarkan produknya dengan baik. Setiap perilaku seorang
konsumen pada dasarya memiliki banyak perbedaan, namun disis lain memiliki
banyak kesamaan sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi pemasar.
Perilaku konsumen yaitu proses dan aktivitas ketika seseorang behubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian
produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Kotler & Keller (2016:187) menyatakan bahwa model perilaku konsumen


disajikan pada gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1 Model Perilaku


Konsumen Sumber: Kotler dan Keller
(2016:187)

Dari gambar 2.1 di atas diketahui bahwa titik awal untuk memahami
perilaku konsumen adalah dengan memahami model perilaku konsumen, serta
rangsangan dari luar baik berupa rangsangan pemasaran, yaitu produk dan jasa,
harga, saluran distribusi dan komunikasi maupun rangsangan lain. Seperti
ekonomi, teknologi, politik dan budaya dapat mempengaruhi pilihan konsumen
dan memiliki dua pemilihan dari segi psikologi konsumen yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan memori, dan juga karakterisitik konsumen yaitu
budaya, sosial, dan personal.
Dengan adanya pemilihan kedua tersebut maka dapat diketahui sebelum
melakukan pembelian terhadap suatu produk yaitu melalui pengenalan masalah,
pencarian informasi, pemilihan alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus memahami apa yang terjadi dalam
kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran luar dan keputusan
pembelian akhir.

2.8 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan
keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan
beberapa alternatif pilihan berdasarkan yang paling konsumen sukai baik segi
kualitas produk, harga serta manfaat yang didapat jika membeli produk tersebut.
Berikut adalah pengertian keputusan konsumen menurut para ahli, yaitu
Menurut (Tjiptono, 2016:22) Keputusan pembelian merupakan salah satu
bagian dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menentukan produk dan jasa,
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
tersebut. Sedangkan Menurut Assauri (2015: 139) keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen dipengaruhi pula oleh kebiasaan. Dalam kebiasaan
pembelian mencakup kapan waktunya pembelian dilakukan, dalam jumlah berapa
pembelian tersebut dilaksanakan, dan dimana pembelian tersebut dilakukan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
keputusan pembelian erat kalitan nya dengan perilaku konsumen karena tindakan
keputusan pembelian dapat terjadi ketika kita merasa familiar dengan brand
tersebut ataupun sering melihat iklan yang ditayangkan oleh perusahaan tersebut.
Dimensi dan Indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller
(2015:184) menjelaskan bahwa keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
suatu produk meliputi enam sub keputusan sebagai berikut:
1) Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
2) Pilihan merek
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam
hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
sebuah merek. Misalnya: kepercayaan dan popularitas merek.
3) Pilihan penyalur
Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-
beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan factor lokasi
yang dekat, harga yang murah, persediaaan barang yang lengkap dan
lain-lain.
4) Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-
beda, misalnya: ada yang membeli sebulan sekali, tiga bulan sekali,
enam bulan sekali atau bahkan satu tahun sekali, salah satu faktor
penentu pada waktu pembelian adalah waktu pemberian potongan
harga atau discount.
5) Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang akan
dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang
berbeda-beda dari pembeli. Misalnya: kebutuhan akan produk.
Berdasarkan dimensi dan indikator keputusan pembelian diatas, dapat
disimpulkan bahwa dalam mengukur keputusan pembelian, konsumen selalu
mempertimbangkan pilihan produk, merek, penyalur, waktu pembelian, dan
jumlah pembelian yang sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap suatu
barang.
2.9 PenelitianTerdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori atau temuan-temuan melalui hasil dari
berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang diperlukan dan dapat
dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang perlu tersebut
adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang
dibahas dalam penelitian ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul MetodePenelitian
1 Pengaruh Kualitas -Objek Strada Coffee Semarang
Produk, Variasi Produk, -Sampel n=100
Kesesuaian harga, Citra -Cara Convenience Sampling
Merek Dan Kesadaran pengambilan
Merek Dalam Upaya Sampel
Meningkatkan -Teknik Analisis Analisis regresi berganda dengan SPSS
Keputusan Pembelian Data
(Studi pada Strada
Coffee Semarang)
-Hasil Adanya pengaruh yang signifikan antara
(Sulistyorini, D., & kelima variabel independent dengan variabel
Rahardjo, S. T. (2018) dependent.
2 Pengaruh Kualitas -Objek D,Stupid Baker Spazio Surabaya
Produk, Kualitas -Sampel n=100
pelayanan Dan Harga -Cara Non-Probability sampling
terhadap Keputusan Pengambilan
Pembelian Konsumen Sampel
(Studi pada D’Stupid
Baker Spazio Surabaya) -Teknik Analisis Analisis regresi berganda dengan SPSS
Data

(Soenawan,D., Malonda, Adanya pengaruh yang signifikan antara


S., & Aprilia, A. (2015). -Hasil kelima variabel independent dengan variabel
dependent

Lanjutan 2.9 PenelitianTerdahulu

No Judul MetodePenelitian
3 Pengaruh Kualitas Produk -Objek Konsumen Nescafe di Minas jaya ,
Dan Citra Merek Terhadap Siak
Kpeutusan Pembelian Produk -Sampel n=90
Kopi Instan Nescafe -Cara Purposive sampling
(Studi pada Kabupaten Siak) Pengambilan
(Safitri, J. (2020) Sampel
Analisis regresi linear berganda.
-Teknik Analisis
Data

Adanya pengaruh yang signifikan


-Hasil antara kelima variabel independent
dengan variabel dependent
4 Pengaruh Brand, Harga, Dan -Objek Gudang Imaji coffee shop
Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pelanggan -Sampel n=73
Membeli Di Kedai Kopi -Cara Purposive Sampling
Gudang Imaji (Studi di PengambilanSa
Manado) mpel
(Soebakir, B. D., Lumanauw,
B., & Roring, F. (2018) -Teknik Analisis Analisis Regresi Linear Berganda
Data

Adanya pengaruh yang signifikan


-Hasil dan Bersama antara kelima
variabel independent dengan
variabel dependent
Sumber:Data diolah peneliti,2021
Lanjutan 2.9 PenelitianTerdahulu

No Judul MetodePenelitian
5 Pengaruh Kesadaran Merek, Harga, -Objek Konsumen Janji
Dan Promosi Terhadap Keputusan Jiwa Surabaya
Pembelian Coffee Shop
(Studi pada Janji Jiwa Surabaya)
(Wahyuati, A. (2020).
-Sampel n=100
-Cara Accidental sampling
PengambilanSampel Multiple linier
-Teknik Analisis Data regression dengan
Spss
-Hasil Adanya pengaruh
yang signifikan dan
Bersama antara
kelima variabel
independent dengan
variabel dependent

6 Factors which influence customer’s -Objek genuine coffee


purchase decision at the coffee consumern Ireland
takeaway (Study di Ireland)
(Shrivastav, A. B. (2020).
(Doctoral dissertation, Dublin, -Sampel n=200
National College of Ireland). -Cara Cross-sectional
PengambilanSampel studies, Likert Scale

-Teknik Analisis Data an quantitative


analysis method

-Hasil Results revealed.


That “AROMA” as a
major external factor
and “TASTE” and
“FLAVOUR” as
major internal
factors

7 The influence of the quality of the -Objek Chinese Restaurant


physical environment, food and located in USA
service on restaurant image, -Sampel n=30
customer perceived value, customer -Cara focus group
satisfaction and behavioral PengambilanSampel interview
intentions -Teknik Analisis Data
(Study di Amerika USA) SEM using Amos
(Ryu, K., Lee, H. R., & Kim, W. G.
(2012) Ada hubungan
positif yang
-Hasil signifikan antara
variabeldependen
dan variabellainnya.
Sumber:Data diolah peneliti,2021
Bab III
Metode Penelitian

3.1 Metode Konseptual Penelitian


Jenis penelitian yang akan digunakan adalah metode asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif. Metode asosiatif merupakan metode yang bermaksud
untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengaruh antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2016:55), penelitian asosiatif
kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, sebelumnya telah
dikemukakan beberapa hal yang mempengaruhi keputusan pemebelian. Untuk itu
terdapat susunan suatu kerangka konseptual. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
di lakukan oleh Sulistyorini, O. D., & Rahardjo, S. T. (2018), bahwa kesadaran
merek, kualitas produk, dan harga berpengaruh postif terhadap keputusan
pembelian. Metode ini digunakan untuk mengetahui diantara variabel brand
awareness, kualitas produk, dan harga apakah berpengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian konsumen McCafe. Dan untuk mengetahui lebih
lanjut variabel mana yang cenderung lebih berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen McCafe. Berikut adalah gambar 3.1 mengenai
kerangka konseptual tersebut.

Brand awareness
(X1)
H1

Kualitas produk Keputusan pembelian


(X2) H2 (Y)

Harga H3
(X3)

H4
Gambar 3.1 Model konseptual
penelitian (Sumber : Olahan
peneliti, 2021)

Pada gambar 3.1 menunjukan bahwa model konseptual penelitian ini memiliki 3
variabel yang diteliti, yaitu brand awareness (X1), kualitas produk (X2), harga
(X3) sebagai variabel bebas, dan keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2016:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat
ditarik kesimpulannya. Penelitian yang berjudul Pengaruh brand awareness,
kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian pada restoran
McCafe ini memiliki dua variabel, yaitu:
1) Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2018:57) variabel independen sering disebut
sebagai variabel stimulus, prediktor, dan anteseden atau lebih tepatnya
dapat disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independent yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan simbol (X) yang terdiri
dari brand awareness (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3).
2) Variabel Dependen
Menurut Sugiono (2018:57) variabel dependen sering disebut sebagai
variabel output, kriteria, dan konsekuen atau dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini menggunakan
simbol (Y) yang terdiri dari keputusan pembelian konsumen (Y).
3.3 Definisi Operasional Variabel
Menurut Wagiran (2019:43) definisi operasional variabel adalah, sebagai
suatu upaya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang bersangkutan ke
dalam bentuk indikator perilaku atau memberikan rujukan-rujukan yang
bersifat empiris tentang berbagai keadaan yang ditemukan di lapangan agar
dapat menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga konsep
tersebut dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini, terdapat empat
variabel yang diteliti, yaitu brand awareness (X1), kualitas produk (X2), harga
(X3) sebagai variabel independent dan keputusan pemebelian (Y) sebagai
variabel dependen. Operasional variabel untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3,1 Variabel, definisi operasional, dimensi, indikator
Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Skala
Brand Menurut Nisal 1. Logo McCafe Likert 1-5
awareness (2015:103) arti mudah
kesadaran merek
(X1) diingat.
adalah sejauh mana
konsumen dapat 2. Tagline
mengidentifikasi merek. McCafe
Kesadaran merek
mudah
penting dalam hal
pembelian serta akan diingat.
meningkatkan kakraban 3. McCafe
dan komitmen untuk
dikenal
dipertimbangkan oleh
konsumen. dengan citra
rasa

kopi Arabika
premium.
4. Kopi
McCafe
dapat
diandalkan.
5. Kopi McCafe
memiliki
layanan
drive-thru.
6. Kopi McCafe
merupakan
kedai kopi
24
jam.
Sumber :Olahan Peneliti, 2021
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Operasional
Kualititas Menurut Performance 1. Menu produk
Produk Kotler dan minuman Likert
(X2) Keller
McCafe 1-5
(2016:156)
pengertian bervariasi.
kualitas adalah 2. Citra rasa produk
totalitas fitur
kopi McCafe enak
dan
karakteristik .
suatu produk 3. Takaran gula
atau layanan
dapat dipesan
jasa yang Reliability
didasarkan sesuai selera
pada pembeli.
kemampuannya 4. Komposisi es
untuk
memuaskan batu dan kopi
yang sesuai.
dinyatakan Durability 1. Penyajian minuman
atau kebutuhan
sesuai dengan
tersirat
konsumen. yang tertera
dimenu.
2. Kopi McCafe
memiliki
rasa
Arabica.
1. Kemasan
Serviceability
kopi McCafe
aman
2. Kemasan kopi
McCafe dapat
menahan
suhu
minumannya.
Perceived 3. Untuk pemsanan
quality
kopi mccafe hot
baik dikaonsumsi…
(pad a kemasan)
1. Pelayanan
McCafe cukup
cepat.
2. Terdapat barista
yang meracik
kopi.
3. McCafe melayani
selama 24 jam.
1. Menggunakan
bahan baku
yang fresh.
2. McCafe
menawarkan kopi
premium

Harga (X3) Menurut Kotler Keterjangkauan 1. Harga produk kopi Likert


dan Armstrong harga
McCafe terjangkau. 1-5
(2015:312)
harga adalah Kesesuaian 1. Harga yang
jumlah uang harga dengan
ditawarkan
kualitas produk
yang
sesuai dengan
dibebankan
untuk suatu kualitas kopi
produk atau premium McCafe.
layanan jasa,
2. Harga yang
jumlah nilai
yang ditukar ditawarkan sesuai
pelanggan dengan kualitas
untuk
bahan baku
keuntungan
memiliki atau produk McCafe.
menggunakan Daya saing 1. Harga kopi McCafe
produk atau harga
layanan jasa bersaing dengan
tersebut. kopi lainnya.
1. Saya dapat
Kesesuaian
harga dengan berhemat dengan
manfaat
membeli kopi
McCafe.
Keputusan Menurut Waktu 1. Saya membeli Likert
pembelian (Tjiptono, pembelian
kopi McCafe pada 1-5
(Y) 2016:22)
hari kerja.
Keputusan
pembelian 2. Saya membeli
merupakan kopi McCafe saat
salah satu
berkumpul dengan
bagian dari
perilaku teman.
konsumen. 3. Saya membeli
Perilaku
kopi McCafe untuk
konsumen
merupakan menemani saat
tindakan yang harus menyetir.
secara 1. Saya lebih
langsung Pemilihan
terlibat dalam produk menyukai kopi
usaha dibanding
memperoleh, minuman lainnya.
menentukan
2. Saya tertarik
produk dan
jasa, termasuk mencoba
proses variasi
pengambilan
3. Saya memilih
keputusan
yang kopi McCafe
mendahului karena lokasi
dan mengikuti Pemilihan
cukup strategis.
tindakan merek
tersebut. 1. Kopi McCafe
menjadi pilihan
utama saat saya
mau membeli
kopi.
2. Saya membeli
Jumlah kopi McCafe untuk
pembelian
konsumsi pribadi
1. Saya membeli kopi
McCafe dalam
jumlah yang
banyak.
Sumber : Olahan peneliti, 2021
3.4 Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis
Hubungan brand awareness terhadap keputusan pembelian

Menurut Durianto, dkk (2017:54) Brand awareness adalah kesanggupan


seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek
sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Brand awareness memiliki
keterkaitan terhadap keputusan pembelian, karena setiap keputusan pembelian
terlaksana ada pengamatan terhadap suatu merek yang dilakukan terlebih dahulu,
baik itu sebuah produk maupun jasa. Jika pengamatan yang dilakukan oleh
masyarakat selalu bertumbuh dengan baik maka diharapkan dengan adanya suatu
brand awareness yang kuat keputusan pemebelian suatu produk juga akan
bertambah kuat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini, D., & Rahardjo,
T. (2018), hasil yang diperoleh variabel kesadaran merek adalah dengan nilai
koefisien beta 0,021 yang menandakan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t
table yaitu 0,2006 dengan nilai probabilitas sigifikansi 0,021 yang bernilai lebih
kecil dari 0,05 untuk keasadaran merek dengan demikian dapat disimpulkan
erpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1:Brand awareness berpengaruh terhadap minat beli
Hubungan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2016:156) pengertian kualitas adalah totalitas
fitur dan karakteristik suatu produk atau layanan jasa yang didasarkan pada
kemampuannya untuk memuaskan yang dinyatakan atau kebutuhan tersirat
konsumen. Kualitas produk memiliki keterkaitan dengan keputusan pembelian
karena pada dasarnya masyarakat melakukan keputusan pembelian ketika sebuah
produk memiliki kualitas produk yang mumpuni. Jika perusahaan meningkatkan
kualitas produk dengan baik maka diharapkan keputusan pembelian produk
tersebut juga akan bertambah kuat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini, D., & Rahardjo,
T. (2018), hasil yang diperoleh variabel kualitas produk adalah dengan nilai
koefisien 0,191 yang menandakan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t table
yaitu 0,2006 dengan angka probabilitas signifikansi 0,032 yang bernilai lebih
kecil dari 0,05 untuk kualitas produk dengan demikian dapat disimpulkan
erpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H2: Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hubungan harga terhadap keputusan pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:312) harga adalah jumlah uang
yang dibebankan untuk suatu produk atau layanan jasa, jumlah nilai yang ditukar
pelanggan untuk keuntungan memiliki atau menggunakan produk atau layanan
jasa tersebut. Harga telah menjadi hal yang cukup penting bagi konsumen dalam
memutuskan pembeliannya terhadap sebuah produk. Umumnya Konsumen akan
membandingkan harga dari beberapa produk pilihan mereka kemudian
mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk serta
jumlah uang yang harus dikeluarkan. Maka harga memiliki keterkaitan dengan
keputusan pembelian produk. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Pasoloran, I., Eddy Soegiarto, K., & Barus, I. N. E. (2019) Hasil perhitungan
diperoleh bahwa thitung variabel harga lebih besar dari pada ttabel dengan taraf
signifikan 5% sebesar 37,972. Jadi harga thitung > ttabel (1,672), sehingga dari
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
antara harga terhadap keputusan pembelian .
H3: Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis
Hipotesis merupakan hubungan dua atau lebih variabel dari sebuah
kerangka pemikiran kerja teoritis yang dikembangkan (Ferdinand, 2006).
Hipotesis berperan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian dan membantu
membuat rancangan kesimpulan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini :
1. Ho1 : Brand awareness tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2. Ha1 : Brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
3. Ho2 : Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
4. Ha2 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
5. Ho3 : Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
6. Ha3 : Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
7. Ho4 : Brand awareness, kualitas produk dan harga secara stimultan tidak
berpemgaruh terhadap keputusan pembelian.
8. Ha4 : Brand awareness, kualitas produk, dan harga secara stimultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
3.5 Unit Analisis, Populasi dan Sampel
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan (Sugiyono, 2016: 8). Rumusan
masalah yang digunakan adalah rumusan masalah asosiatif, yaitu suatu rumusan
masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2016: 37).
Unit analisis dalam penelitian ini adalah produk McCafe dengan
menggunakan responden yang setidaknya pernah mengkonsumsi produk McCafe.
Populasi
Menurut Sugiyono (2018:130) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang pernah
membeli produk McCafe.
Sampel
Menurut Sugiyono (2018: 131) definisi sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan
sampel yang akan digunkan pada penelitian ini adalah purposive sampling.
Menurut Sugiono (2018: 136) teknik non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan
metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Menurut Sugiono (2018: 138) pengertian metode purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria purposive
sampling pada penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan
yang berdomisili di DKI Jakarta, Konsumen McCafe, pegambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada periode April 2021. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian dari jumlah populasi masyarakat yang mengetahui kopi McCafe.
Menurut teori Malhotra (2018: 585) menyarankan bahwa jumlah sampel
penelitian yang tidak diketahui jumlah populasi pastinya, minimal berjumlah lima
kali variabel yang dianalisa atau indikator pernyataan. Jumlah indikator
pernyataan dari penelitian ini berjumlah 32 maka diperoleh hasil perhitungan
sampel sebagai berikut :
Jumlah sampel: 5 x Indikator variabel
: 5 x 32 Indikator variabel = 160 responden.
Pada penelitian ini dengan empat variabel menghasilkan tiga puluh dua indikator
pernyataan yang akan diberikan kepada responden maka dengan asumsi n x 5
menjadikan penelitian ini akan memerlukan serratus enam puluh responden (160)
sebagai sampel populasi penelitian ini.

Skala pengukuran data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala


Likert. Menurut Sugiyono (2015: 165) skala likert merupakan alat yang digunakan
untuk mengembangkan instrument yang digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan
permasalahan suatu objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan
produk yang telah dikembangkan dan diciptakan. Pada penelitian ini
menggunakan skala Likert yang mempunyai empat skor seperti yang tertera pada
table 3.2
Tabel 3.2 instrumen skala likert
No Pernyataan Skor
5 Sangat Setuju (SS) 5

4 Setuju (S) 4

3 Cukup Setuju (CS) 3

2 Tidak Setuju (TS) 2


1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Hasil olahan peneliti, 2021


3.6 Pre test
Pre test bertujuan untuk mengukur apakah indikator dari suatu dimensi
valid atau tidak valid. Jika hasil dari pre test ada yang menunjukan indikator
yang tidak valid, maka indikator tersebut dapat diganti denga yang lain
sehingga pada saat penelitian dilakukan, indikator yang valid dapat digunakan.
Pre test ini dilakukan atau diuji kepada 30 responden.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji
pearson correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pernyataan – pernyataan. Menurut Ghozali (2012:
52), suatu pernyataan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada
diatas 0,05.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sebuah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Suatu kuesioner dapat
dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan yang diberikan
adalah bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2012: 47) butir
kuesioner dapat dikatakan layak atau reliabel jika cronbach’s alpha >0,06 dan
dikatakan tidak layak atau tidak reliabel jika cronbach’s alpha <0,06.
3.7 Main Test
Main test dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari sebuah
instrument pada penelitian dengan cara menyebarkan pernyataan yang dalam
bentuk kuesioner kepada berbagai orang dengan tujuan mendapatkan jawaban
penelitian dari responden atas kuesioner yang diberikan hingga batas waktu yang
telah ditentukan. Main test biasanya dilakukan setelah Pre test, apabila hasil dari
pre test menunjukan data yang valid dan reliabel maka dapat langsung
melanjutkan main test.
Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya data yang diberikan kepada responden dalam bentuk kuesioner. Menurut
Sugiyono (2018: 192) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.

Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2018: 192) uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel
apabila terdapat kesamaan data dalam rentan waktu yang berbeda. Siregar (2013:
57) menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan memiliki kriteria yang
reliabel apabila diukur dengan teknik cronbach’s alpha koefisien reliabilitas
menunjukan hasil >0,60.
Uji Asumsi Klasik
Pada bagian uji asumsi kalsik akan terdapat tiga jenis uji yang akan
dilakukan yaitu: uji normalitas, multikolonieritas, dan heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistic
menjadi tidak valid untuk sejumlah sampel kecil.
Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau
tidak normal yaitu dengan melakukan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu
cara yang dapat dikatakan mudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
mengamati grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal, tetapi metode ini dirasa kurang
efektif khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Kemudian metode yang lebih
efektif adalah melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal dan ploating data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Sedangkan denga uji
statistic one-sampel Kolmogorov-smirnov tes, jika didapat nilai signifikansi >0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal secara multivariate.
2. Uji Multikolinearitas
Pada tahap uji multikolinearitas, bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau dapat dikatakan
variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Menurut Ghozali (2013:103) jika variabel
independen saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independent yang niali korelasi antar sesame
variabel independent sama dengan nol. Uji multikolinearitas dilihat dari nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas, Apabila sebaliknya, jika diketahui nilai VIF lebih dan nilai
tolerance kurang dari 0,1 dan lebih dari 10 menandakan terjadinya
multikolinearitas.
3. Uji Heterokedastisitas
Pada tahap uji heterokedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan terhadap
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda heterokedastisitas. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa model dari suatu regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji Hipotesis
Penelitian ini terdapat uji Regresi linear berganda, uji koefisien dterminasi,
uji t dan uji f. Uji hipotesis ini menggunakan SPSS 20 dengan menguji antar
variabel.
1. Uji Regresi Linier Berganda
Menurut Hatmawan dan Riyanto (2020:140) berdasarkan jumlah
variabelnya, maka regresi dibedakan menjadi dua, yaitu regresi linier sederhana
dan regresi linier berganda. Untuk regresi linier sederhana hanya terdiri dari satu
variabel bebas dan satu variabel terikat, sedangkan untuk regresi linier berganda
terdiri dari dua atau lebih variabel bebas dan satu variabel terikat. Pada penelitian
ini jenis regresi yang digunakan adalah jenis regersi linier berganda karena
memeliki lebih dari satu variabel bebas yaitu Brand awareness, kualitas produk,
dan harga sedangkan untuk variabel terikatnya adalah keputusan pembelian.
Untuk persamaan regresi linier pada umumnya dirumuskan sebagai berikut:
Y= α + b1X1 +b2X2 + b3Xn+ e
Keterangan
Y = Variabel terikat
α. = Konstanta
b1,b2,b3,….= Koefisien regresi
x1,x2,x3,…. = Variabel bebas
2. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Hatmawan dan Riyanto (2020: 141) analisis koefisien
determinasi (R2) berfungsi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen atau juga dikenal sebagai variabel
terikat. Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar 0-1. Nilai koefisien determinasi
(R2) yang kecil menunjukan kemampuan variabel-variabel bebas atau juga dikenal
sebagai variabel independent dalam menjelaskan variabel terikat sangatlah
terbatas. Sebaliknya, nilai koefisien dterminasi (R2) yang besar mendekati 1
menunjukan bahwa variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel terikat.
3. Uji Parsial (Uji t)
Menurut Hatmawan dan Riyanto (2020: 141) uji t ini juga disebut sebagai
uji parsial, pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikan pengaruh secara
parsial antara variabel independent terhadap variabel dependen dengan
menggunakan Langkah-langkah sebagai berikut:
a) Hipotesis
Ho : bi = 0 artinya variabel independent tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Hi : bi ≠ 0 artinya variabel independent berpengaruh terhadap variabel
dependen.
b) Pengambilan keputusan
Jika thitung < ttabel atau -thitung>-ttabel atau sig > 0,05 (5%) maka Ho diterima.
Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ -ttabel atau sig ≤ 0,05 (5%) maka Ho ditolak.
c) Nilai t table ditentukan dari tingkat signifikansi (α) = 0,05 (5%) dengan df
(n-k-1)
n= Jumlah data
k= Jumlah variabel independent
4. Uji F
Santoso (2019:99) uji F atau bisa disebut sebagai Anova adalah uji yang
menganalisa apakah dua variabel bebas atau lebih secara Bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel terikat. Cara untuk melakukan uji F adalah dengan
membuat perbandingan dari hasil besarnya suatu peluang melakukan kesalahan
(tingkat signifikansi) yang muncul, terhadap tingkat peluang munculnya kejadian
(probabilitas) yang telah ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk
mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho) :
a. Apabila tingkat signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima
Ho dan menolak Ha
b. Apabila tingkat signifikansi <0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho
dan menerima Ha.
BAB 4
ANALISIS PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
McDonlad merupakan salah satu restoran cepat saji yang terus mengalami
perkembangan di indonesia, McDonald dibangun tahun 1955 oleh Richard dan
Maurice McDonald di Illinois Amerika Serikat, Seiring berjalan waktu,
McDonald juga berinovasi dan membuat beberapa product differentiation dan
family brand yaitu McCafe.

Gambar 4.1 Salah satu store McCafe di


Indonesia (Sumber :
customerMcCafe,2021)
McCafe merupakan salah satu brand yang besar di Indonesia, restoran
McDonald dan McCafe pertama di Indonesia di buka di Sarinah, Tahmrin pada 23
Februari 1991. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kawasan Asia menjadi daya
tarik yang kuat bagi McCafe untuk berekspansi.
Tahun 2011, jumlah gerai McDonald dan McCafe di Indonesia mencapai 180
gerai dengan total asset mencapai Rp 1,22 trilyun dan jumlah pengunjung per hari
mencapai 40,000 orang. Total pendapatan seluruh restoran siap saji di asia
mencapai $580 billion, nilai ini lebih besar dari pendapatan di negara Amerika
sendiri (Khairunnisa, (2013)
4.2 Analisis Hasil Pre-test
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas
sebagai pre-test untuk mengetahui apakah pernyataan dalam kuesioner sudah valid
dan reliable. Penelitian ini menggunakan 30 Responden lalu diolah menggunakan
SPSS 20 sebagai mesin pengolah data.
4.2.1 Uji Validitas
Pengujian dilakukan dengan asumsi, jika total pearson colleration lebih
besar dibandingkan r table, maka pernyataan dalam penelitian akan dianggap
valid. Dengan tingkat signifikan 0,05 dan jumlah dari responden yang digunakan
adalah 30 responden maka rtable bernilai 0,361.
Tabel 4.1 Hasil Pre-test Uji Validitas Brand Awareness

Nilai r Keteranga
Dimensi Item Pernyataan Total Pearson Corellation tabel n
BA 1 0.684 0.361 Valid
BA 2 0.753 0.361 Valid
BA 3 0.712 0.361 Valid
BA 4 0.736 0.361 Valid
BA 5 0.710 0.361 Valid
BA 6 0.760 0.361 Valid
Sumber: Olahan Peneliti, 2021

Berdasarkan table 4.1 menunjukan dari enam indikator pernyataan dari


variabel X1 yaitu Brand Awareness, memiliki hasil output Valid dimana nilai total
pearson correlation dari kesembilan indikator lebih besar dibandingkan dengan
rtable yang bernilai 0.361
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Uji Validitas Kualitas Produk
Item Total Pearson
Dimensi Nilai r tabel Keterangan
Pernyataan Corellation
KP 1 0.533 0.361 Valid
KP 2 0.627 0.361 Valid
Performance
KP 3 0.417 0.361 Valid
KP 4 0.410 0.361 Valid
KP 5 0.708 0.361 Valid
Reliability
KP 6 0.791 0.361 Valid
KP 7 0.657 0.361 Valid
Durability
KP 8 0.716 0.361 Valid
Serviceability KP 9 0.653 0.361 Valid
KP 10 0.791 0.361 Valid
KP 11 0.732 0.361 Valid
Percieved KP 12 0.644 0.361 Valid
Quality KP 13 0.711 0.361 Valid
Sumber: Olahan Peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan dari 13 indikator pernyataan untuk
variabel X2 yaitu Kualitas Produk, memiliki hasil valid yang berarti nilai total
pearson correlation dari kelima indikator lebih besar dibandingkan dengan rtable
yang memiliki nilai 0.361.
Tabel 4.3 Hasil Pre-test Uji Validitas Harga
Item Total Pearson
Dimensi Nilai r tabel Keterangan
Pernyataan Corellation
Keterjangkauan Harga H1 0.817 0.361 Valid
Kesesuaian Harga H2 0.725 0.361 Valid
Daya saing Harga H3 0.801 0.361 Valid
Kesesuaian Harga
dengan Manfaat H4 0.834 0.361 Valid
Sumber: Olahan Peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan dari empat indikator pernyataan untuk
variabel X3 yaitu harga memiliki hasil valid dimana nilai total pearson correlation
dari ke empat indikator lebih besar dibandingkan rtable yang bernilai 0.361.

Tabel 4.4 Hasil Pre-test Uji Validitas Keputusan Pembelian


Item Nilai r
Dimensi Pernyataan Total Pearson Corellation tabel Keterangan
KPem 1 0.683 0.361 Valid
Waktu Pembelian KPem 2 0.415 0.361 Valid
KPem 3 0.802 0.361 Valid
KPem 4 0.745 0.361 Valid
KPem 5 0.668 0.361 Valid
Pemilihan Produk KPem 6 0.744 0.361 Valid
KPem 7 0.754 0.361 Valid
Pemilihan Merek KPem 8 0.416 0.361 Valid
Jumlah Pembelian KPem 9 0.654 0.361 Valid
Sumber:Olahan Peneliti,2021
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan dari sembilan indikator pernyataan dari
variabel Y yaitu keputusan pembelian, memiliki hasil valid yang berarti nilai total
pearson correlation dari ke sembilan indikator lebih besar jika dibandingkan
dengan rtable yang memiliki nilai 0.361.
4.2.2 Uji Reabilitas
Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
kuisioner sebanyak 30 responden. Pengujian ini menggunakan cronbach’s alpha
dengan penentuan pernyataan reliable jika koefisien reabilitas >0.6.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Pre-test
Coeficient Cronbach's
Variabel Alpha Jumlah Pernyataan Keterangan
Brand Awareness 0.714 6 Reliabel
Kualitas Produk 0.813 13 Reliabel
Harga 0.788 4 Reliabel
Keputusan Pembelian 0.835 9 Reliabel

Sumber: Olahan Peneliti,2021

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan, hasil dari pengujian reabilitas terhadap


30 responden, bahwa ke empat variabel dianyatakan reliabel, hal ini ditunjukan
dari nilai coefficient cronbach’s alpha dari masing-masing variabel melebihi nilai
0.06.
4.3 Profil Responden
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada para responden yang mengetahui dan pernah
membeli kopi McCafe. Karakteristik identitas dari responden dalam penelitian ini
diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, domisili dan status pekerjaan.
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 160 responden
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(Sumber: Olahan Peneliti, 2021)


Berdasarkan Karakteristik jenis kelamin responden pada gambar 4.1,
dengan total responden sebanyak 160 orang menunjukan bahwa responden yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 104 responden dengan persentase sebesar
65% dan laki-laki sebanyak 56 responden dengan persentase sebesar 35%.
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa konsumen McCafe didominasi
oleh responden yang berjenis kelamin perempuan

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

(Sumber : Olahan Peneliti, 2021)


Berdasarkan karakteristik usia responden pada gambar 4.2, dengan total
responden sebanyak 160 orang menunjukan bahwa responden yang berusia 17
hingga 20 tahun sebanyak 98 responden dengan presentase 61%, untuk usia 21
hingga 25 tahun sebanyak 51 responden dengan presentase 32% dan untuk usia
lebih dari 26 tahun sebanyak 11 responden dengan presentase 7% . Berdasarkan
karakteristik usia responden data menunjukan rata-rata berusia 19 tahun dan
didominasi oleh usia 17 hingga 20 tahun yaitu sebesar 61%. Berdasarkan hasil
diatas, dapat disimpulkan bahwa konsumen kopi McCafe didominasi oleh
responden yang berusia 17-20 tahun.
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan status pekerjaan

(Sumber : Olahan Peneliti, 2021)


Bedasarkan karakteristik status pekerjaan responden pada gambar 4.3,
tersebut dengan jumlah responden sebanyak 160 orang menunjukan bahwa
responden dengan status pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 139
responden dengan presentase sebesar 87%, status pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 10 responden dengan presentase sebesar 6%, status pekerjaan
sebagai wirausaha sebanyak 6 responden dengan presentase 4%, status pekerjaan
sebagai pegawai swasta sebanyak 3 responden dengan presentase sebesar 2% dan
untuk pegawai negri sipil sebanyak 2 responden denga presentase 1 persen.
Berdasarkan gambar tabel diatas, artinya responden yang membeli produk kopi
McCafe sebagian besar berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa dengan
responden sebanyak 139 orang dari 160 responden.
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

(Sumber : Olahan Peneliti, 2021)

Berdasarkan karakteristik domisili responden pada gambar 4.4 tersebut


menunjukan bahwa responden didominasi oleh responden dengan domisili di
wilayah Jakarta sebanyak 83 orang dengan persentasen 52%, sedangkan
responden dengan jumlah terkecil berasal dari wilayah luar Jakarta yaitu Depok,
Lippo cikarang, Surabaya, Bandung, Semarang, hingga Malaysia sebanyak 2
orang untuk masing-masing daerah tersebut dengan persentase masing-masing
daerah 1 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsumen kopi McCafe
di dominasi oleh responden yang tinggal di daerah Jakarta, Indonesia dengan total
responden sebanyak 83 orang.
4.4 Hasil Main-test
Main test dilakukan dengan menggunakan data 160
responden dengan rumus, Jumlah sampel: 5 x 32 Indikator variabel =
160 responden. Pengujian ini melakukan uji validitas, reliabilitas, uji
asumsi klasik yang terdiri dari normalitas, multikolinearitas,
heterokesdatisitas, uji regresi linear berganda, uji t dan uji f, Untuk
proses pengolahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
program IBM SPSS versi 20. Hal tersebut dilakukan untuk menguji
apakah seluruh indikator yang digunakan dalam penelitian ini sudah
valid dan reliabel
Uji Validitas (main test) Variabel Brand Awareness
Uji validitas dikatakan valid apabila rhitung > rtabel dimana dalam
rtabel dalam penelitian ini untuk n=160 adalah 0.1543. Uji validitas (main
test) yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (main-test) Brand Awareness
Item Total Pearson Nilai r
Dimensi Keterangan
Pernyataan Corellation tabel

BA 1 0.684 0.1543 Valid

BA 2 0.753 0.1543 Valid

BA 3 0.712 0.1543 Valid

BA 4 0.736 0.1543 Valid

BA 5 0.710 0.1543 Valid

BA 6 0.760 0.1543 Valid


Sumber: Olahan Peneliti, 2021
Pada tabel 4.6 menunjukan hasil uji validitas terhadap pernyataan
variabel brand awareness yang digunakan untuk kuesioner dalam
penelitian ini telah dinyatakan valid karena nilai Total Pearson
Correlation atau rhitung > rtabel yaitu 0,1543. Variabel Brand Awareness
dengan total 6 pernyataan . Semua pernyataan telah valid dan dapat
digunakan dalam penelitian.

Uji Validitas (main test)Variabel Kualitas Produk


Uji validitas dikatakan valid apabila rhitung > rtabel dimana dalam
rtabel dalam penelitian ini untuk n=160 adalah 0.1543. Uji validitas (main
test) yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas (main-test) Variabel Kualitas Produk
Total Pearson Nilai r
Dimensi Item Pernyataan Keterangan
Corellation tabel

KP 1 0.696 0.1543 Valid


KP 2 0.665 0.1543 Valid
Performance
KP 3 0.605 0.1543 Valid
KP 4 0.626 0.1543 Valid
KP 5 0.751 0.1543 Valid
Reliability
KP 6 0.729 0.1543 Valid
KP 7 0.740 0.1543 Valid
Durability
KP 8 0.755 0.1543 Valid
KP 9 0.676 0.1543 Valid
Serviceability KP 10 0.751 0.1543 Valid
KP 11 0.685 0.1543 Valid
Percieved KP 12 0.777 0.1543 Valid
Quality KP 13 0.766 0.1543 Valid
Sumber: Olahan Peniliti.2021
Pada tabel 4.7 menunjukan hasil uji validitas terhadap pernyataan
variabel kualitas produk yang digunakan untuk kuesioner dalam penelitian
ini telah dinyatakan valid karena nilai Total Pearson Correlation atau rhitung
> rtabel yaitu 0,1543. Variabel kualitas produk yang memiliki 5 dimensi
dengan total 13 pernyataan . Semua pernyataan telah valid dan dapat
digunakan dalam penelitian.

Uji Validitas (main test) Variabel Harga


Uji validitas dikatakan valid apabila rhitung > rtabel dimana dalam
rtabel dalam penelitian ini untuk n=160 adalah 0.1543. Uji validitas (main
test) yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas (main-test) Variabel Harga
Item Total Pearson
Dimensi Nilai r tabel Keterangan
Pernyataan Corellation
Keterjangkauan Harga H1 0.851 0.1543 Valid
Kesesuaian Harga H2 0.840 0.1543 Valid
Daya saing Harga H3 0.852 0.1543 Valid
Kesesuaian Harga dengan
Manfaat H4 0.847 0.1543 Valid
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Pada tabel 4.8 menunjukan hasil uji validitas terhadap pernyataan
variabel kualitas produk yang digunakan untuk kuesioner dalam penelitian
ini telah dinyatakan valid karena nilai Total Pearson Correlation atau rhitung
> rtabel yaitu 0,1543. Variabel harga yang memiliki 4 dimensi dengan total
4 pernyataan . Semua pernyataan telah valid dan dapat digunakan dalam
penelitian.
Uji Validitas (main test) Variabel Keputusan Pembelian
Uji validitas dikatakan valid apabila rhitung > rtabel dimana dalam
rtabel dalam penelitian ini untuk n=160 adalah 0.1543. Uji validitas (main
test) yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas(main-test)Variabel Keputusan Pembelian
Total Pearson Nilai r
Dimensi Item Pernyataan Corellation tabel Keterangan
Y1 0.732 0.361 Valid
Waktu Pembelian Y2 0.569 0.361 Valid
Y3 0.751 0.361 Valid
Y4 0.776 0.361 Valid
Y5 0.678 0.361 Valid
Pemilihan Produk Y6 0.734 0.361 Valid
Y7 0.817 0.361 Valid
Pemilihan Merek Y8 0.559 0.361 Valid
Jumlah Pembelian Y9 0.778 0.361 Valid
Sumber: Olahan Peniliti. 2021
Pada tabel 4.9 menunjukan hasil uji validitas terhadap pernyataan variabel
keputusan pembelian yang digunakan untuk kuesioner dalam penelitian ini telah
dinyatakan valid karena nilai Total Pearson Correlation atau rhitung > rtabel yaitu
0,1543. Variabel kualitas produk yang memiliki 3 dimensi dengan total 9
pernyataan . Semua pernyataan telah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Uji Reabilitas (main test)


Penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS 20
terhadap pernyataan yang telah disusun dalam kuesioner. Pengujian reabilitas
menggunakan cronbach’s alpha.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Main-test
Coeficient Jumlah
Variabel Cronbach's Alpha Pernyataan Keterangan
Brand Awareness 0.818 6 Reliabel
Kualitas Produk 0.918 13 Reliabel
Harga 0.860 4 Reliabel

Keputusan Pembelian 0.879 9 Reliabel


Sumber: Olahan Peneliti.2021
Pada tabel 4.10 menunjukan bahwa seluruh pernyataan pada variabel
dalam penelitian dinyatakan reliable karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha
besar dari 0,60 sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

4.4 Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang dikumpulkan
berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan
menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yaitu dengan
membandingkan hasil uji KS dengan taraf signifikansi tertentu. Hasil
perhitungan uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov Test

N Asymp.Sig.(2-tailed) Alpha Standard Ket


160 0,250 0,05 Normal
Sumber:Olahan Pribadi.2021

Berdasarkan perhitungan hasil dari tabel diatas diketahui bahwa nilai


signifikansi Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0.250 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov
diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian,
asumsi atau persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
penelitian terdapat korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas dapat
dilakukan dengan melihat nilai VIF< 10 dan nilai Tolerance > 0,10. Dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model VIF Standard Tolerance Ket
VIF
Brand Awareness 2.495 10 0.401 Tidak ada gejala

Kualitas Produk 3.029 10 0.330 Multikolinearitas


Harga 2.263 10 0.442
Sumber: Olahan Penelitian.2021

Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:


1. Nilai tolerance pada variabel brand awareness sebesar 0.401 > 0.10 dan
nilai VIF sebesar 2.495 < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
2. Nilai tolerance pada variabel kualitas produk sebesar 0.330 > 0.10 dan
nilai VIF sebesar 3.029 < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Nilai tolerance pada variabel harga sebesar 0.442 > 0.10 dan nilai VIF
sebesar 2.263 < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode spearman
dengan kriteria nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 untuk mengetahui
apakah ada gejala heterokedastisitas atau tida.
Tabel 4.13 Hasil Uji Spearman
Coefficients

Model Nilai Sig. Sig. Standard Ket

Brand Awareness 0.342 Tidak ada gejala


0.05
Kualitas Produk 0.215 Heterokedastisitas
Harga 0.465
Sumber: Olahan Peniliti. 2021

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diketahui bahwa:


1. Nilai Sig. untuk variabel X1 sebesar 0.342 > 0.050 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Sedangkan nilai Sig. untuk variabel X2 sebesar 0.514 > 0.050 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Dan nilai Sig. untuk variabel X3 sebesar 0.994 > 0.050 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
Diketahui bahwa dalam uji heterokedastisitas menggunakan
metode Spearman dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heterokedastisitas pada variabel independent dengan nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05 sehingga model regresi yang baik dan ideal dapat
terpenuhi.
Uji Hipotesis

Penelitian ini terdapat uji regresi linear berganda, uji koefisien


determinasi, uji t, dan uji f. Uji hipotesis ini menggunakan SPSS 20 dengan
menguji pengaruh antar variabel.
Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan atau
pengaruh secara linier antara dua atau lebih variabel independent dengan satu
variabel dependen.
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients

Unstandardized Coeffcient
Model
B
(Constant) -4.629
Brand Awareness 0.420

Kualitas Produk 0.309


Harga 0.679
Sumber : Olahan Peneliti.2021

Berdasarkan tabel 4.14, persamaan regresi dapat dijabarkan atau dituliskan


sebagai berikut:

Rumus: Y= α + b1X1 +b2X2 + b3Xn+ e


Sub Model: Y= -4.629+0.420X1+0.309X2+0.679X3+e
Dari hasil persamaan regresi diatas, dapat diartikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta yang didapat sebesar -4.629, artinya jika varaibel brand
awareness, kualitas produk , dan harga nilai nya adalah 0, maka variabel
keputusan pembelian memiliki nilai sebesar -4.629.
2. Koefisien regresi variabel brand awareness didapat sebesar 0.420 artinya
jika variabel brand awareness mengalami kenaikan sebesar 1 tingkat, maka
variabel keputusan pembelian mengalami kenaikan 0.420.
3. Koefisien regresi variabel kualitas produk didapat sebesar 0.309 artinya
jika variabel kualitas produk mengalami kenaikan sebesar 1 tingkat maka,
keputusan pembelian mengalami kenaikan sebesar 0.309.
4. Koefisien regresi variabel harga didapat sebesar 0.679 artinya jika variabel
kualitas produk mengalami kenaikan sebesar 1 tingkat maka, keputusan
pembelian mengalami kenaikan sebesar 0.679.
Uji Koefisien Determinasi(R2)
Uji determinasi digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel brand
awareness, kualitas produk, harga dan keputusan pembelian. Hasil pengolahan
data determinasi dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel
4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji Determinasi Variabel Keputusan pembelian
Model Summaryb

Model Adjusted R Square

1 0.541
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan tabel 4.15 bagian kolom Adjusted R Square diketahui bahwa
hasil koefisien determinasi sebesar 0.541 atau sebesar 54.1% yang berarti variabel
brand awareness, kualitas produk, dan harga memiliki pengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian sebesar nilai tersebut. Sedangkan sisanya 45.9% dipengaruhi
oleh variabel yang tidak diteliti.

Uji T
Uji T bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh
antara variabel independent terhadap variabel dependen. Penelitian ini juga
mencari nilai signifikansi dan juga nilai t hitung dan t tabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.16 Hasil Uji t model
Coefficientsa
Model Sig. Nilai t Hitung Nilai t Tabel Keterangan
Brand awareness 0.000 10.700 1.975 Berpengaruh signifikan
Kualitas produk 0.000 12.121 1.975 Berpengaruh signifikan
Harga 0.000 10.969 1.975 Berpengaruh signifikan
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan hasil output SPSS tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel brand awareness adalah sebesar 0.000<0,05 dan nilai t hitung
10.700>1.975 t tabel, ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin baik brand awareness
yang dilakukan oleh McCafe maka keputusan pembelian akan semakin
meningkat, dengan demikian H1 diterima. Untuk variabel kualitas produk adalah
sebesar 0.000<0,05 dan nilai t hitung 12.121>1.975 t tabel ini menunjukan bahwa
variabel kualitas produk juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian maka H2 diterima. Begitupun untuk variabel harga pun bernilai
sebesar 0,000<0,05 dan nilai t hitung 10.969>1.975 t tabel ini menunjukan
variabel harga juga berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
artinya semakin baik penawaran harga yang diberikan oleh McCafe angkat
membuat tingkat keputusan pembelian meningkat, dengan demikian H3 diterima.
Uji F
Untuk menentukan nilai F tabel adalah dengan menetukan terlebih dahulu
rumusnya adalah df=n-k= 160-3=157, sehingga didapatkan Ftabel dengan taraf
signifikansi 5%= Ftabel (157,3)= 2.66. Jika Fhitung<Ftabel maka H0 diterima, Jika
Fhitung>Ftabel maka H0 ditolak.
Tabel 4.17 Hasil Uji F
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square f Sig.
Regression 4131.058 3 1377.019 63.509 0.000
Residual 3382.442 156 21.682
Total 7513.5 159
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 63.509>F tabel
yaitu 2.66. Maka dapat disimpulkan bahwa varaibel brand awareness, kualitas
produk dan harga secara bersama-sama memberikan pengaruh signifikan terhadap
variabel Y.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji t pada variabel brand awareness diperoleh bahwa
kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuati (2020). Penelitian
ini menunjukan bahwa brand awareness memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa brand awareness
yang dimiliki oleh McCafe sebagai kedai kopi 24 jam cukup baik sehingga
konsumen cenderung lebih mengingat dan memilih singgah ke McCafe karena
McCafe merupakan kedai kopi 24 jam.
Tabel 4.18 Hasil Mean Brand Awareness
Variabel Item Pernyataan Mean
Logo McCafe Mudah Diingat 4.41
Tagline McCafe Mudah Diingat 4.01
McCafe Dikenal Dengan Citra Rasa Kopi Arabika
Brand Awareness Premium 3.93
Kualitas Kopi McCafe dapat diandalkan 4.16
Kopi McCafe Memiliki Layanan Drive-Thru 4.24
Kopi McCafe Merupakan Kedai Kopi 24 jam 4.26
Sumber: Olahan Peneliti.2021

Berdasarkan hasil analisis deskriptif responden yang dapat dilihat pada


tabel 4.18 mengenai brand awareness, terdapat pernyataan McCafe dikenal dengan
citra rasa kopi arabika premium nilai mean terendah sebesar 3.93 . Hal ini
menunjukan bahwa McCafe harus meningkatkan brand awareness perihal citra
rasa kopi arabika sebagai ciri khas utama kopi McCafe seperti yang terlampir
diofficiall website nya dan juga McCafe perlu menjaga konsistensi citra rasa kopi
arabika pada tiap orderan kopi McCafe ketika keputusan pembelian terjadi.
Selanjutnya dapat dilihat bahwa responden menyukai kopi McCafe dikarnakan
pihak McCafe selalu memberikan kemudahan untuk mendapatkan produk nya
dengan menyediakan layanan drive-thru. Sehingga, untuk pernyataan
Kopi McCafe memiliki layanan Drive-Thru dengan nilai mean tertinggi kedua
4.24, responden juga setuju bahwa dengan adanya layanan ini menambah nilai
praktis dan efektif karena kita dapat membeli kopi McCafe kapan pun karena
McCafe melayani selama 24 jam dan dapat membeli kopi dengan cepat karena
McCafe memiliki layanan Drive Thru.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel kualitas produk diperoleh bahwa
kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2020). Penelitian tersebut
menunjukan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengruh penting dalam
keputusan pembelian pada minuman kopi di McCafe.
Tabel 4.19 Hasil Mean Kualitas Produk
Variabel Item Pernyataan Mean
Menu produk minuman McCafe Bervariasi 4.27
Citra Rasa Produk Kopi McCafe Enak 4.12
Komposisi Gula Dapat Dipesan Sesuai Selera
Pembeli 4.17
Komposisi Es Batu Dan Kopi Sesuai 4.16
Penyajian Minuman Kopi Sesuai Dengan Yang
Tertera Di Menu 4.23
Kopi McCafe Memiliki Rasa Arabica 3.97
Kualitas Produk
Kemasan Kopi McCafe Aman 4.32
Kemasan Kopi McCafe Dapat Menahan Suhu
Minumannya 3.94
Pelayanan McCafe cukup cepat 4.29
Terdapat Barista Yang Meracik Kopi 4.15
McCafe melayani selama 24 jam 4.26
Menggunakan bahan baku yang fresh 4.28
McCafe menawarkan kopi premium 4.16
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif responden terhadap variabel
kualitas produk yang dapat dilihat pada tabel 4.19 menunjukan bahwa terdapat
pernyataan dalam dimensi durability dengan nilai mean terendah yaitu 3.94.
Responden setuju bahwa pihak McCafe abai dalam memilih bahan kemasan kopi
McCafe sehingga responden menilai kemasan kopi McCafe kurang atau tidak
dapat menahan suhu minumannya dengan sempurna. Hal ini menunjukan bahwa
pihak McCafe dapat meningkatkan kualitas durability kemasan produk bukan
hanya fokus terhadap kualitas produk saja.
Selanjutnya dapat dilihat bahwa responden setuju dengan kualitas
pelayanan McCafe yang terbilang cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan
responden yang setuju terhadap pernyataan pelayanan McCafe cukup cepat
dengan nilai mean tertinggi sebesar 4.29. Hal tersebut mendukung dimensi dari
serviceability. Kemudian, dengan nilai mean tertinggi kedua responden juga
setuju bahwa kualitas produk McCafe menggunakan bahan baku yang fresh
dengan nilai mean sebesar 4.28. Hal ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan
dan kulitas bahan baku produk merupakan hal utama yang dipertimbangkan oleh
responden ketika melakukan keputusan pembelian. Pihak McCafe sebaiknya tetap
menjaga dan berusaha menjadi lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan maupun kualitas produk McCafe baik dari bahan baku hingga
durabilitas kemasannya agar konsumen dan calon konsumen merasa tertarik untuk
melakukan keputusan pembelian dari pihak McCafe.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel kualitas produk diperoleh bahwa
harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Soebakir (2018). Penelitian tersebut
menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengruh penting dalam keputusan
pembelian McCafe.
Tabel 4.20 Hasil Mean Harga
Variabel Item Pertanyaan Mean
Harga Produk Kopi McCafe Terjangkau 4.19
Harga Yang Ditawarkan Sesuai Dengan
Kualitas Kopi Premium McCafe 4.22
Harga Harga Kopi McCafe Bersaing Dengan Kopi
lainnya 4.22
Saya Dapat Berhemat Dengan Membeli
Kopi McCafe 3.84
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif responden terhadap variabel
harga yang dapat dilihat pada tabel 4.20 menunjukan bahwa terdapat pernyataan
dalam dimensi durability dengan nilai mean terendah yaitu 3.84 responden setuju
bahwa beberapa varian produk yang ditawarkan oleh McCafe memiliki harga
yang cukup tinggi dibandingkan kedai kopi lainnya sehingga responden tidak bisa
berhemat. Sebaiknya pihak McCafe lebih sering menawarkan varian produk yang
ekonomis sehingga konsumen dapat berhemat namun tetap melakukan keputusan
pembelian.
Selanjutnya, dapat dilihat bahwa responden setuju dengan harga yang
ditawarkan sesuai dengan kualitas kopi premium McCafe dan harga kopi McCafe
bersaing dengan kopi lainnya dengan nilai mean berturut-turut adalah 4.22 yang
merupakan mean tertinggi. Hasil tersebut mendukung dimensi kesusaian harga
dan daya saing harga. Hal ini membuktikan bahwa harga yang ditawarkan pihak
McCafe sudah cukup rasional dan reasonable untuk responden melakukan
keputusan pembelian.
Keputusan pembelian merupakan variabel dependen. Variabel keputusan
pembelian menjadi variabel dependen yang berhubungan dengan varaibel-variabel
independent yaitu variabel brand awareness, kualitas produk, dan harga.
Tabel 4.21 Hasil Mean Keputusan Pembelian
Variabel Item Pertanyaan Mean
Saya Membeli Kopi McCafe Pada Hari Kerja 3.70
Saya Membeli Kopi McCafe Saat Berkumpul Dengan
Teman 4.06
Saya Membeli Kopi McCafe Untuk Menemani saat
Harus Menyetir 3.48
Saya Lebih Menyukai Kopi Dibanding Minuman
Keputusan Lainnya 3.73
Pembelian Saya Tertarik Mencoba Variasi Menu Kopi McCafe 4.21
Saya Memilih Kopi McCafe karena Lokasi Cukup
Strategis 3.89
Kopi McCafe Menjadi Pilihan Utama Saya Saat Saya
Mau Membeli Kopi 3.49
Saya Membeli Kopi McCafe Untuk Konsumsi Pribadi 4.28
Saya Membeli Kopi McCafe Dalam Jumlah Banyak 3.04
Sumber: Olahan Peneliti.2021
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif responden terhadap
keputusan pembelian yang dapat dilihat pada tabel 4.21, dapat menunjukan
pernyataan dalam dimensi jumlah pembelian dengan nilai mean terendah yaitu
3.04. Menyatakan responden membeli kopi di McCafe dalam jumlah banyak,
karena rata-rata konsumen McCafe adalah pelajar ataupun mahasiswa yang pada
umumnya mengkonsumsi McCafe ketika ada faktor promo. Sehingga pihak
McCafe seharusnya sering membuat promosi bundling atau event keluarga, agar
terjadi peningkatan kuantitas pembelian produk.
Kemudian, responden setuju bahwa ketika responden melakukan
pembelian produk McCafe, produk tersebut digunakan untuk konsumsi pribadi.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang tertera pada tabel 4.21 dalam dimensi
pemilihan merek dengan nilai mean tertinggi yaitu 4.28.
Selanjutnya, untuk dimensi jumlah pembelian dengan nilai mean tertinggi
kedua, responden juga setuju bahwa responden melakukan keputusan pembelian
karena pihak McCafe selalu melakukan inovasi serta menyediakan berbagai
varian produk McCafe yang menarik sehingga responden tertarik untuk mencoba
variasi menu McCafe dengan nilai mean sebesar 4.21. Hal ini membuktikan
bahwa McCafe cukup terkenal dalam hal mendevelop varian menu yang unik dan
menarik yang membuat konsumen memilih McCafe dibanding kompetitor
lainnya. Berdasarkan jumlah responden sebanyak 160 membuktikan bahwa
hampir seluruh responden puas dengan produk McCafe namun McCafe perlu
mengkonsistenkan komposisi rasa kopi arabika premium agar tingkat keputusan
pemebelian konsumen terus meningkat. Sisanya diharapkan pihak McCafe agar
tetap menjaga kesan yang baik bagi konsumen dengan terus berusaha dan
berinovasi untuk memuaskan konsumen.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dikemukakan pada bab


sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel brand awareness adalah sebesar nilai t hitung (10.700>1.975) t
tabel dan signifikansi t sebesar (0.00<0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel brand awareness secara tersendiri (parsial) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Dengan begitu, H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Variabel kualitas produk adalah sebesar nilai t hitung (12.121>1.975) t
tabel dan signifikansi t sebesar (0.00<0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel kualitas produk secara tersendiri (parsial) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Dengan begitu, H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Variabel harga pun bernilai sebesar nilai t hitung (10.969>1.975) t tabel
dan signifikansi t sebesar (0,00<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel kualitas produk secara tersendiri (parsial) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Dengan begitu, H0 diterima dan Ha ditolak.
4. Dari hasil uji F (63.509>2.66) dapat disimpulkan bahwa varaibel brand
awareness, kualitas produk dan harga sebagai variabel independen secara
stimultan berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu keputusan
pembelian.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Keterbatasan tinjauan pustaka atau penelitian terdahulu yang mendukung
penelitian.
2. Penelitian dilakukan pada bulan puasa sehingga terbatas dalam
pengambilan sampel.
3. Penelitian ini dilakukan saat Indonesia sedang mengalami pandemi, yaitu
COVID-19 yang menyebabkan adanya kebijakan baru dari pemerintah
untuk berjaga jarak yang menyebabkan semua jenis usaha yang masuk
dalam syarat PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) tutup untuk
sementara waktu. Sehingga, peneliti terbatas dalam waktu dan
pengambilan sampel.

5.3 Saran
Saran Manajerial Variabel Brand Awareness
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS Versi 20, didapat nilai
mean terendah dari variabel brand awareness yaitu 3.93 terdapat pada indikator
nomor 3, yaitu McCafe dikenal dengan citra rasa kopi arabika premium. Maka,
pihak McCafe seharusnya lebih memfokuskan brand awareness perihal citra rasa
kopi arabika premium yang merupakan ciri khas utama kopi McCafe. Sehingga,
konsumen mengetahui tentang hal ini dan terus melakukan pembelian.
Lalu indikator yang memiliki mean tertinggi ada pada nomor 6 dengan
mean 4.26 yaitu kopi McCafe merupakan kedai kopi 24 jam. Ini menunjukan
bahwa konsumen juga mempertimbangkan operational hour kedai kopi sebelum
melakukan keputusan pembelian, sehingga dalam hal ini terbukti bahwa pihak
McCafe telah memberikan rasa puas kepada konsumen dalam memperhatikan
efektifitas operational hour McCafe yang dirasa oleh responden sangat cukup
yaitu 24 jam. Diharapkan pihak McCafe tetap menjaga kualitas operational hour
McCafe sehingga konsumen akan tetap mengingat McCafe sebagai kedai kopi
pilihan ketika ingin sekedar menghabiskan waktu bersama teman ataupun meeting
dengan rekan kerja.
Saran Manajerial Variabel Kualitas Produk
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS Versi 20, didapat nilai
mean terendah dari variabel kualitas produk yaitu 3.94 terdapat pada indikator
nomor 8, yaitu kemasan kopi McCafe dapat menahan suhu minumannya. Dalam
hal ini, pihak McCafe harus mengganti kualitas durability kemasan kopi McCafe
yang lebih suitable dan dapat menahan suhu minumannya terutama jika minuman
tersebut bersuhu panas. Konsumen McCafe memiliki usia dengan persentase
terbanyak yaitu 17-20 tahun mempunyai produktifitas dan berbagai macam
aktivitas. Karena itu McCafe sebaiknya mengubah material kemasan yang dapat
menahan suhu minamannya sehingga konsumen nyaman dan dapat me-
repurchase kopi McCafe.
Lalu indikator yang memiliki mean tertinggi ada pada nomor 6 dengan
mean 4.29 yaitu pelayanan McCafe cukup cepat. Ini menunjukan bahwa
konsumen juga memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat efektifitas
pelayanan kedai kopi sebelum melakukan keputusan pembelian, sehingga dalam
hal ini terbukti bahwa pihak McCafe telah memberikan rasa puas kepada
konsumen dalam memperhatikan efektifitas pelayanan McCafe yang dirasa oleh
responden cukup cepat. Diharapkan pihak McCafe tetap menjaga kualitas
pelayanan McCafe sehingga konsumen akan tetap mengingat McCafe setiap
berkunjung ke Mcdonald.
Saran Manajerial Variabel Harga
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS Versi 20, didapat nilai
mean terendah dari variabel Harga yaitu 3.84 terdapat pada indikator nomor 4,
yaitu saya dapat berhemat dengan membeli kopi McCafe. Status pekerjaan
konsumen McCafe terbanyak adalah mahasiswa yang belum berpenghasilan
mandiri ketika melakukan keputusan pembelian, sehingga dalam hal ini pihak
McCafe harus lebih sering menawarkan varian produk dengan harga yang
ekonomis sesuai dengan budget mahasiswa agar konsumen dapat berhemat namun
tetap membeli McCafe.
Lalu indikator yang memiliki mean tertinggi ada pada nomor 2 dan 3
dengan mean 4.22 yaitu harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas kopi
premium McCafe dan harga kopi McCafe bersaing dengan kopi lainnya. Ini
menunjukan bahwa sebelum konsumen melakukan keputusan pembelian
konsumen juga mempertimbangkan kualitas produk kopi McCafe serta harga kopi
McCafe yang sejauh ini terbilang setimpal dan cukup fair. Diharapkan pihak
McCafe terus berusaha memuaskan konsumen dengan menjaga serta
memaksimalkan lagi kualitas produk kopi dan harga kopi yang setimpal agar
dapat sustain dan terus berkembang walau banyaknya pesaing baru dalam bisnis
kedai kopi.
Saran Manajerial Variabel Keputusan pembelian
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS Versi 20, didapat nilai
mean terendah dari variabel keputusan pembelian yaitu 3.04 terdapat pada
indikator nomor 9 yaitu, Saya membeli kopi McCafe dalam jumlah banyak.
Karena rata-rata konsumen McCafe adalah pelajar ataupun mahasiswa yang pada
umumnya berorientasi pada potongan harga/promosi. Sehingga pihak McCafe
seharusnya sering membuat promosi bundling atau event keluarga, agar terjadi
peningkatan kuantitas pembelian produk McCafe.
Lalu indikator yang memiliki mean tertinggi ada pada nomor 8 dengan
mean 4.28 yaitu saya membeli kopi McCafe untuk konsumsi pribadi. Hal ini
dikarnakan, konsumen McCafe memiliki usia dengan persentase terbanyak yaitu
17-20 tahun mengutamakan kebutuhan sekunder yang berorientasi pada lingkup
sahabat/rekan kerja maka tidak sulit untuk membuat kopi McCafe menjadi
konsumsi pribadi saat bertemu sahabat atau pun rekan kerja. Sehingga kedai kopi
McCafe selanjutnya juga perlu memperbanyak potongan harga bundling/ paket
ekonomis agar volume penjualan untuk konsumsi pribadi dan jumlah banyak
stabil dan balance.
Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

Saran bagi peneliti selanjutnya yang akan atau ingin melakukan penelitian
dengan judul yang sama ataupun variabel yang sama, dimaksudkan untuk dapat
membantu dan sebagai acuan. Diantranya adalah sebagai berikut:

A. Disarankan untuk melakukan penelitian pada hari dan bulan biasa serta
tidak ada bencana yang sedang terjadi sehingga jumlah sampel yang
terkumpul lebih banyak dan beragam.

B. Disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang tidak termasuk


dalam penelitian ini diantaranya adalah variabel promosi, brand
credibility, kesesuaian harga serta kepuasan konsumen maupun variabel
lainnya yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitan selanjutny
Daftar Pustaka

Kanopi FEB UI (2020). Flat White Economy Efektor Pertumbuhan Pesat Industri Kedai
Kopi Millenial. Retrieved April 15, 2021 from https://www.kompasiana.com/

Cindy Mutia Annur dan Muhammad Ahsan Ridhoi (2020). Konsumsi Kopi Domestik di
Indonesia Terus Meningkat selama 5 Tahun Terakhir, Konsumsi Kopi Domestik
di Indonesia Periode 2014-2019 (ICO). Retrieved April 15, 2021 from
https://databoks.katadata.co.id

Dessy Rosalinda dan Yudho Winarto (2016) Ambisi McDonalds mendongkrak bisnis
kopi di 2017. Retrieved April 15, 2021 from https://internasional.kontan.co.id

Julie Kohl (2015) Seven Things you need to know about McDonalds McCafe. Retrieved
April 15, 2021 from https://seekadventuresblog.com/

Durianto, Darmadi, Sugiarto, Sitinjak, Tony. (2017). Strategi Menaklukan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fandy Tjiptono. (2014). Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian,


Andi Offset, Yogyakarta.

Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasarant. Jilid 1 Edisi 13.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sulistyorini, O. D., & Rahardjo, S. T. (2018) Pengaruh Kualitas Produk, Variasi Produk,
Kesesuaian Harga, Citra Merek dan Kesadaran Merek Dalam Upaya
Meningkatkan Keputusan Pembelian. Semarang:Strada Coffee.Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UNDIP

Pasoloran, I., Eddy Soegiarto, K., & Barus, I. N. E. (2019) Pengaruh Produk, Harga dan
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian. Samarinda:Kedai Kopi Mas Juns
Natalia, L. 2010. Analisis faktor persepsi yang mempengaruhi minat konsumen untuk
berbelanja pada giant hypermarket bekasi. Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen.
NowJakarta.co.id(Sari Widiati,2020)The Emerging Business Of Coffee Shop In
Indonesia.Diakses pada 6 Februari 2021.

Sutrasmawati, R. E. (2016). Pengaruh brand awareness dan brand image terhadap


keputusan pembelian. Management Analysis Journal.
Suciningtyas, W. (2012). Pengaruh Brand Awareness, brand image, dan media
communication terhadap keputusan pembelian. Management Analysis Journal.

Tinambunan, E. C., Syahra, A. F., & Hasibuan, N. (2020). Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Milenial Terhadap Boba vs Kopi di Kota Medan. Journal of
Business and Economics Research (JBE), 1(2), 80-86.

Hidayat,Arad an Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Bandung:Pustaka


Educa,2010
Effendi, Usman.2014.Asas-Asas Manajemen. Depok: KatalogDalamTerbitan (KDT)
Rohmah,N.,&Fanani, Z.(2107). PengantarManajemen Pendidikan. Malang:MADANI

Kottler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Management, 15th Edition,
Pearson Education,inc.

Irum.2016.PengaruhBauranPromosiTerhadap Volume PenjualanRumah pada


perumahanD.Cassablanca di Samarinda. http://www.ejournal.adbisnis.fisip-
unmul.ac.idsitewpcontentuploads201606jurnal%20Irum%20(06-17-16-07-35-
21).pdf. Di akses 19 maret 2021.

Armstrong, Kotler 2015,”Marketing an Introducing Pretince Hall twelfth edition,”


England: Pearson Education, Inc

Durianto,D.,Sugiarto,&Sitinjak, T. 2004. Strategi Menaklukan Pasar


MelaluiRisetEkuitas dan PerilakuMerek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Suparyanto& Rosad.2015. ManajemenPemasaran, In Media, Yogyakarta.

Tjiptono,Fandy.2014, Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan dan Penelitian, Andi Offset,


Yogyakarta.

Ferdinand C.E &Nugraheni R. (2013). AnalisisPengaruhPersepsi Harga,


PersepsiKualitasProduk , dan PromosiTerhadap Keputusan PembelianSepeda
Motor Suzuki.

Freddy Rangkuti,2009,StrategiPromosi Yang Kreatif, edisipertama, cetakanpertama,


Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Schiffman, Leon.G dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). PerilakuKonsumen. Edisi Ke-7.
Diterjemahkan oleh ZoelkifliKasip. PT. Indeks, Jakarta.

Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Consumer Behaviour 7th. Edition.
Jakarta:PTIndeks.

Assael H. 2004, Consumer Behaviour and Marketing Action, Edisi 3, Western College
Publishing, Cincinatti,OH.

Suprapti. W.(2010) PerilakuKonsumenPemahaman Dasar Dan AplikasinyaDalam Strategi


Pemasaran. Bali:Udayan University Press.

Kottler, Philip dan Amstrong, Gary, (2014), Principles of marketing, 12th Edition, Jilid 1
Terjemahan Bob SabranJakarta:Erlangga.

Purbasari, D. M., & Purnamasari, D. L. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan


Kepuasan Pelanggan Terhadap Pembelian Ulang. Jurnal Inspirasi Bisnis dan
Manajemen, 2(1), 43-54.

Kartika, R. D., & Yoestini, Y. (2018). Analisis Pengaruh Pemasaran Pengalaman Dan
Persepsi Nilai Terhadap Loyalitas Konsumen, Dengan Kepuasan Konsumen
SebagaiVariabel Intervening Pada Konsumen DU Cafe DiSemarang(Doctoral
dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Firmansyah, M. A., & Mochklas, M. (2018). Analisa Strategi Produk, Harga, Promosi Dan
Tempat Terhadap Kepuasan Pelanggan Warung Giras Di Surabaya. Jurnal
Eksekutif, 15, (281-295).

Noorlitaria, G., Pangestu, F. R., Fitriansyah, U. S., & Mahsyar, S. (2020). How Does Brand
Awareness Affect Purchase Intention In Mediation by Percieved QualityAnd
Brand Loyalty?. Journal of Critical Reviews,103-109.

Tinambunan, E. C., Syahra, A. F., & Hasibuan, N. (2020). Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Milenial Terhadap Boba vs Kopi di Kota Medan. Journal of
Business and Economics R.

Yusof, A. Q. M., Razali, A. A., Rizal, C. M. M., Jyu, H. R., Mahendran, J. M., Tan, W. H. K.,
... & Muthutamilselvan, K. (2020). A Study on Customer Perception on San
Francisco Coffee in KL Gateway Mall. Malaysian Journal of Social Sciences and
Humanities (MJSSH), 116-132.esearch (JBE), 80-86.

Mohamud, S. S., Khalifa, G. S., Abuelhassan, A. E., & Kaliyamoorthy, S. (2017).


Investigating The Antecedents Of Coffee Shop Customer'sBehavioral Intentions
In Kuala Lumpur. International Journal on Recent Trends in Business and
Tourism (IJRTBT), 1-14.
Sudaryono. (2017). Pengantar Manajemen Teori dan Kasus. Jakarta: Center
for AcademicPublishing Service.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management 15e. Kendallville: Pearson
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Cindy Andriani


NIM 2017103275
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juli 1999

Agama : Kristen
Alamat : Jalan Sunter Mas Tengah L Rt07
Rw08 No 9 SunterJaya, Tanjung
Priok, Jakarta Utara
Nomor Telepon 082211135516

Email :Cindyandrianii88@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Tahun 2005 – 2011 : SD Saint Caroline
Tahun 2011 – 2014 : SMP Paskalis 3
Tahun 2014 – 2017 : SMK Dharma Budhi Bhakti
Tahun 2017 – Sekarang : Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
LAMPIRAN

Pra-Survei
4 merk kopi non sachet yang familiar oleh responden

Kopi soematra, starbucks, kopi kecil, janji jiwa


Mc Cafe, kopiko 78, sbux, janji jiwa
Janji jiwa, lain hati, manji, starbucks
Starbuck, mc cafe, janji jiwa, kopi kulo
Indomix cafe,luwak white coffe,torabika,kapal api
sbux, exelco, kopi kenangan, janji jiwa
Starbuck,mc coffee,kopi kenangan, excelso
Kurang lebih, janji jiwa, boleh juga, kenangan
Starbucks, coffee bean, kopi lain hati, kopi janji jiwa
kopi kenangan, kopi tm, kopi nona, kopi kapal api
Starbucks, Fore, Janji jiwa, Tuku, suguh
Kopi lain hati, kopi janji jiwa, kopi kenangan, kopi nako
Kenangan, lain hati, janji jiwa, starbucks
Starbucks, coffee bean, excelso, kopi kenangan
Kopi Nako, Kopi Kenangan, Kopi Soe, Kopi Janji Jiwa, Starbucks
Janji jiwa, kopi lain hati, kopi kenangan, kopi kulo
Kopi kulo, starbuck, dunkin donuts, kopi kenangan
sbux sallo kopilojik kopilainhati
Maxcoffee, starbucks, kopi kenangan, janji jiwa
tidak pernah minum kopi
Starbucks, Excelso, Maxx Coffee, McCafe, CoffeeBean, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Lain
Hati, Kopi Soe
Janji jiwa, Starbucks, Lain hati, Oring coffee
janji jiwa, kopi kenangan, fore, kulo
starbucks, janji jiwa, mc cafe, fore
belom pernah coba
janji jiwa, lain hati, kopi kenangan, starbucks
Starbucks, Excelso, Coffeebean, MaxxCoffee
Janji jiwa Starbucks Mantap jiwa Lain hati
Starbucks, kopi kenangan, fore, Janji jiwa
janji jiwa, kopi kenangan, lain hati, kopi kata

Kekurangan kopi dari Mc Cafe

Kopinya kurang padet jd kurang berasa kopinya dan pilihannya masih kurang
banyak
Harga dan rasanya masih belum bisa bersaing dengan brand besar lainnya seperti starbucks

Menu kurang bervariasi, kurang topping


Tidak tau
Coffee nya gak terasa
Kurang manis , tidak terlalu kental
Hanya terdapat di mc cafe, dengan harga yang sama lebih suka kopi lain selain mc cafe

Branding dan tempatnya sempit


citarasa kopinya kurang
Kurang promosi, kurang varian
Kopi nya kurang berasa sedikit, terlalu banyak gula
Kebanyakan air, kebanyakan ice
Pilihan menu dan promosinya kurang
Mc Cafe belum merata tersebar di berbagai store mcd
Terlalu manis, pilihan ice coffenya masih sedikit
Belum pernah mencoba
kurang kentel, terlalu encer
Kurang menarik perhatian, rasanya biasa saja
pahit, mhal
Popularitas Mccafe belum sebesar Starbucks, Janji Jiwa, Excelso, dan Belum banyak store
McCafe diIndonesia
Terkadang terlalu pahit atau manis, kurang konsisten pada rasa.
sedikit lebih mahal dari yg sering saya minum
banyak es
gatau, belom pernah coba
tidak tahu
Kurang strong, kurang enak
Kurang penambahan rasa yang kini lg banyak dipasaran, ditambah rasa terbaru
Gatau blm prnh minum
kopi kurang berasa, rasa agak sedikit kem
LEMBAR KUISIONER
Profil Responden
Jenis Kelamin : Pria Wanita

Usia :
Domisili : Jakarta Barat Jakarta Pusat
Jakarta Selatan Jakarta Utara

Jakarta Timur Depok


Bogor Tanggerang

Profesi : Pelajar/Mahasiswa PNS


Pegawai Swasta Pelaku Usaha (UMKM)
Ibu Rumah Tangga
Anggaran Pembelian :
Minuman Kopi

Jenis Minuman Kopi : Iced Latte/Frappe Mocha Latte


Yang Disukai Affogato Long Black Coffee

Screening Question
Apakah anda mengetahui laptop Huawei : Iya Tidak
BRAND AWARENESS
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Logo McCafe mudah diingat
2 Tagline McCafe mudah diingat
3 McCafe dikenal dengan citra rasa kopi arabica premium
4 Kualitas Kopi McCafe dapat diandalkan
5 Kopi McCafe memiliki layanan drive-thru
6 Kopi McCafe merupakan kedai kopi 24 jam
KUALITAS PRODUK
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Menu produk minuman McCafe bervariasi
2 Citra rasa produk kopi McCafe enak

3 Komposisi gula dapat dipesan sesuai selera pembeli

4 Komposisi es batu dan kopi sesuai

5 Penyajian minuman kopi sesuai dengan yang tertera di menu


6 Kopi McCafe memiliki rasa arabica
7 Kemasan kopi McCafe Aman
8 Kemasan kopi McCafe dapat menahan suhu minumannya
9 Pelayanan McCafe cukup cepat
10 Terdapat barista yang meracik kopi
11 McCafe melayani selama 24 jam
12 Menggunakan bahan baku yang fresh
13 McCafe menawarkan kopi premium

HARGA
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Harga produk kopi McCafe terjangkau

2 Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas kopi premium


McCafe
3 Harga kopi McCafe bersaing dengan kopi lainnya

4 Saya dapat berhemat dengan membeli kopi McCafe

KEPUTUSAN PEMBELIAN
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Saya membeli kopi McCafe pada hari kerja
2 Saya membeli kopi McCafe saat berkumpul dengan teman

3 Saya membeli kopi McCafe untuk menemani saat


harus menyetir
4 Saya lebih menyukai kopi disbanding minuman lainnya

5 Saya tertarik mencoba variasi menu kopi McCafe


6 Saya memilih kopi McCafe karena lokasi cukup strategis
7 Kopi McCafe menjadi pilihan utama saya saat saya mau membeli
kopi
8 Saya membeli kopi McCafe untuk konsumsi pribadi
9 Saya membeli kopi McCafe dalam jumlah banyak

Identitas Responden

Jenis Kelamin
Pria 55
Wanita 105
Usia
17 Tahun 1
18 Tahun 10
19 Tahun 50
20 Tahun 36
21 Tahun 27
22 Tahun 18
23 Tahun 4
24 Tahun 2
25 Tahun 1
26 Tahun 1
33 Tahun 1
44 Tahun 6
47 Tahun 1
50 Tahun 1
58 Tahun 1
59 Tahun 1

Domisili
Jakarta 83
Jawa 19
Bogor 13
Malang 13
Tanggerang 10

Bekasi 10
Medan 3
Kalimantan 3
Depok 1
Surabaya 1
Bandung 1
Semarang 1
Lipocikarang 1
Malaysia 1

Profesi
Mahasiswa/Pelajar 139
Ibu rumah tangga 10
Wirausaha 6
Pegawai swasta 3
PNS 2

Lampiran Data Kuesioner


BRAND AWARENESS
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
5 4 3 3 5 5
4 3 4 3 4 5
5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
3 3 4 5 5 4
4 3 4 4 5 5
5 5 4 5 3 5
2 3 4 4 4 5
5 5 2 5 5 5
3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5
5 2 3 4 4 5
4 4 4 4 4 4
5 3 5 4 2 1
4 4 4 4 4 4
4 4 2 3 4 4
4 3 3 5 5 5
3 4 3 4 5 4
5 3 2 3 5 5
4 4 4 3 5 5
5 4 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5
5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
4 3 3 3 3 4
3 4 3 4 5 4
5 3 3 4 3 2
3 3 2 3 4 3
3 4 3 4 4 3
4 2 2 4 4 4
3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 4 4
5 5 3 3 3 3
5 4 4 4 5 5
5 5 4 3 5 4
5 2 2 4 4 4
4 4 3 3 3 5
4 3 3 2 3 3
4 3 2 5 5 5
4 2 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4
4 4 5 5 5 4
4 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 4 3
5 5 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4
3 2 1 2 3 1
5 3 5 5 5 5
5 5 4 3 4 3
5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5
5 4 3 4 4 5
4 4 4 4 5 4
4 3 4 4 3 3
4 3 3 3 3 3
5 5 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 4 5
5 4 2 2 5 3
5 4 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3
5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5
3 4 3 3 3 3
5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 4
5 4 3 4 3 3
4 3 3 3 3 3
5 4 3 4 3 3
5 5 4 4 5 4
3 2 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 3 5
5 5 5 5 4 5
5 3 5 5 5 5
4 2 3 4 4 4
5 3 3 4 5 5
4 4 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5
3 3 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4
5 4 3 4 4 3
4 4 4 5 5 5
3 2 4 4 2 2
5 5 5 5 5 5
3 3 3 4 2 2
5 5 5 4 4 5
5 5 4 4 5 5
5 5 4 4 3 4
5 4 5 4 5 5
3 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 5
4 5 2 3 5 4
5 4 3 3 5 5
4 4 3 4 4 4
5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 4 4
5 5 4 4 5 5
4 4 5 4 4 4
4 5 5 4 4 4
4 3 3 4 4 5
4 4 3 5 4 5
4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 3
5 4 3 4 4 5
3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 5
5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 4 4
4 4 5 5 3 4
4 5 2 5 5 5
4 4 3 3 5 5
4 4 4 4 5 5
5 4 3 4 5 5
5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 5
5 4 5 5 5 3
4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 3 4
4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 3 3
5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 4
5 4 5 5 5 3
3 3 4 4 3 3
4 3 4 4 5 5
3 3 4 4 3 3
5 3 3 4 3 5
4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4
4 4 5 4 3 3
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 5

KUALITAS PRODUK
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13
4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4
4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4
5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4
4 4 5 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
3 2 2 5 3 3 4 4 5 4 4 5 3
4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3
5 3 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5
3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 2
3 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4
5 4 3 3 1 3 5 5 3 3 2 3 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3
5 4 5 5 4 3 4 3 3 3 3 5 5
5 4 2 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 4 2 2 1 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
5 4 2 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5
3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 5 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
3 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4
5 5 4 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4
3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2
5 4 4 5 5 3 3 3 4 5 4 3 3
5 5 3 5 5 2 3 5 5 2 5 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4
4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4
5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3
5 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4
2 2 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
3 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4
4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 4 4 2 3 3 4 4 3
5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4
4 3 5 5 4 3 3 2 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4
5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4
5 5 4 5 4 3 5 4 5 3 3 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
5 4 3 5 5 1 4 3 4 5 5 4 5
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4
4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 3 5 4 3 3 5 5 4 5 5
4 4 4 2 3 4 5 2 4 3 2 4 5
4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 3
4 4 3 4 5 4 5 4 5 3 5 3 3
5 4 3 5 5 3 4 4 5 3 5 3 3
4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5
5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5
4 4 5 3 4 5 5 3 5 4 3 5 3
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 3
5 3 5 3 3 3 5 4 5 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
HARGA
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
3 4 4 5
4 4 4 4
5 4 4 5
4 4 4 4
5 5 5 5
5 4 4 4
5 5 4 5
4 4 4 4
4 4 4 4
5 5 5 5
3 5 2 2
5 5 5 3
4 5 5 4
4 4 4 4
5 5 5 5
4 4 2 1
4 4 4 5
5 4 5 3
4 4 4 4
3 3 4 2
3 3 4 3
3 3 3 4
4 3 4 1
5 4 5 5
5 5 5 5
5 4 4 5
4 4 5 4
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
3 3 3 2
3 3 3 4
5 5 5 4
3 3 3 3
5 4 5 3
5 4 4 3
4 4 3 5
4 5 5 4
3 3 3 3
5 4 4 5
5 4 3 4
5 5 5 5
3 3 2 2
4 3 4 3
5 3 5 5
4 4 4 4
4 4 4 3
5 5 5 4
4 4 4 4
4 4 4 3
4 4 4 4
5 5 5 5
3 4 4 3
2 3 3 2
5 5 5 4
4 3 4 2
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
5 4 4 5
5 5 5 5
5 4 4 4
4 4 3 4
4 4 3 3
4 3 3 2
5 5 5 5
5 4 4 3
4 3 3 2
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
4 4 5 3
5 5 5 5
3 3 3 3
4 4 4 3
4 4 4 4
4 4 3 3
5 5 5 5
4 4 4 3
3 3 3 4
5 5 5 5
4 4 4 4
5 5 5 5
5 5 5 5
3 4 4 4
4 4 4 3
2 3 3 2
4 4 4 3
4 4 5 4
2 2 3 2
4 5 5 5
3 4 4 3
5 5 5 4
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 3
4 5 4 3
3 3 3 4
4 4 4 4
5 5 5 5
4 4 4 3
4 4 4 4
4 4 4 3
4 5 5 5
3 3 3 3
5 5 5 5
3 3 3 3
5 5 5 4
3 4 4 2
4 4 4 4
5 5 5 4
4 4 4 4
4 4 4 3
4 4 4 3
4 4 3 4
4 4 5 3
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
5 4 4 3
4 4 4 3
5 5 5 5
3 4 4 3
4 4 4 3
4 4 4 4
4 5 5 5
3 4 4 3
5 4 4 4
5 5 4 5
4 4 5 4
3 4 3 3
3 5 4 2
4 5 4 2
5 5 4 3
4 4 5 4
4 4 4 3
5 5 5 5
5 5 5 5
4 5 5 5
4 4 5 4
4 4 4 5
3 5 4 3
5 5 5 5
4 4 4 3
4 5 4 5
5 5 5 5
5 5 5 4
4 5 5 4
5 5 5 4
4 3 3 3
3 4 4 3
3 4 5 4
5 5 4 4
4 4 4 4
5 4 4 4
4 4 4 3
5 5 5 5
5 5 5 5
4 3 5 5
4 4 5 3

KEPUTUSAN PEMBELIAN
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
4 4 4 5 4 3 4 4 2
3 3 3 5 4 4 2 3 3
4 5 5 4 4 5 5 4 4
4 4 4 2 4 4 2 4 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 2 2 4 3 3 3 2
3 3 2 1 4 2 2 4 2
5 5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 4 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 2
5 3 3 4 3 2 5 1 3
4 3 4 5 5 5 3 4 3
3 3 2 2 3 2 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 5 3 3 5 5 5 3 3
3 5 3 2 2 3 1 3 2
4 4 3 5 5 2 3 5 2
4 5 1 3 4 2 1 5 2
4 4 4 3 4 4 3 4 3
3 3 2 3 3 3 1 3 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 2 2 4 5 3 5 2
4 5 3 3 5 3 3 5 2
2 4 2 5 5 5 5 4 2
5 3 5 5 5 5 4 5 3
5 5 5 5 5 5 3 3 1
4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 5 3 2 5 2 1 5 1
4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 3 3 4 4 5 4 5 2
3 4 2 3 3 3 3 5 1
4 4 2 2 4 5 3 5 2
3 4 3 2 3 3 2 4 1
2 4 3 1 2 3 2 2 1
2 2 2 1 4 3 2 4 2
3 5 1 2 4 4 1 5 2
3 2 3 1 5 1 1 4 1
4 4 3 4 4 5 4 5 3
3 3 5 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 3 3 1
2 2 2 1 4 4 3 3 4
2 5 2 3 5 2 2 5 2
2 2 4 5 5 3 2 5 2
2 4 4 2 4 4 2 4 3
3 3 3 5 5 5 2 5 1
4 2 2 2 4 4 4 4 2
5 4 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 5 5 5 5 5 5
4 2 2 2 4 4 4 4 2
4 4 3 5 4 3 3 4 2
4 4 3 3 5 4 3 3 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 2 3 4 4 3 4 2
3 2 3 2 3 2 1 3 1
2 3 2 5 5 5 2 5 1
4 4 4 4 3 2 2 5 2
4 5 5 5 4 5 5 5 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3 5 5 5 5 5 3
4 5 2 2 4 2 3 4 2
3 5 3 4 4 4 3 4 2
3 4 4 2 4 3 2 4 3
3 4 4 3 3 2 2 3 2
4 2 2 2 2 3 3 3 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 1 4 4 1 4 1
3 3 2 2 2 2 1 4 1
5 3 5 5 5 5 4 5 3
5 3 5 5 5 5 4 5 3
5 3 5 5 5 5 4 5 3
3 5 4 4 5 5 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 5 3 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 3 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 2 5 4 2 3 5 1
4 3 3 4 3 3 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 1 5 4 4 4 5 3
4 4 3 3 4 3 3 4 2
3 5 2 4 3 3 2 3 1
4 4 3 3 4 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 2 2 1 2 3 1 3 1
5 5 3 3 5 5 5 5 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 5 3 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 4
4 3 4 3 5 4 3 5 4
2 2 4 5 5 5 2 4 2
2 5 1 1 5 3 2 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 5 3 5 1 4 5 3
3 4 4 3 4 4 4 3 3
3 4 4 5 4 4 3 4 5
2 4 2 5 4 5 5 5 3
5 5 5 4 4 4 4 4 5
4 4 2 5 2 2 2 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 2 5 4 3 4 4 2
5 4 5 5 5 5 5 4 5
3 4 2 2 4 3 4 5 3
3 4 3 5 3 4 3 4 4
5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 3
4 5 4 5 5 4 4 5 3
4 5 4 2 3 4 2 4 3
2 4 2 2 3 4 1 1 2
3 3 3 5 5 4 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 2 3 4 5 3 5 4
3 4 3 2 4 4 3 4 3
4 5 4 5 5 5 4 5 4
3 4 2 3 4 3 4 4 2
3 5 2 3 4 4 3 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 4 4 5 2
3 3 3 2 4 4 3 4 3
2 3 4 4 4 3 3 4 4
5 5 4 4 3 4 4 5 4
3 4 3 4 5 5 5 5 3
5 5 3 3 5 2 3 5 3
4 4 3 2 5 4 3 4 3
5 5 5 3 5 3 3 3 1
1 2 1 1 2 1 2 4 1
3 5 4 5 5 5 3 5 2
3 5 5 5 4 3 2 5 2
3 4 4 3 4 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 5 4 4
5 5 4 4 4 5 5 5 4
3 4 3 5 5 4 4 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 2 4 4 4 5 5 4
4 4 5 5 4 5 4 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 5 5 4 4 5 3
5 5 4 5 5 4 4 4 4
3 5 3 5 5 5 5 5 3
2 4 2 2 4 3 3 3 3
4 4 4 3 4 3 3 5 3
4 5 3 3 3 3 3 4 3
5 3 5 4 5 4 2 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 4 3 5 5 3 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 1 5 4 5 4 4 3

Lampiran hasil Uji Pre-test


Uji validitas Brand Awareness
Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total_


X1
**
Pearson Correlation 1 .472 .207 .275 .204 .233 .616

X1.1 Sig. (2-tailed) .008 .272 .142 .280 .215 .000

N 30 30 30 30 30 30 30
** *
Pearson Correlation .472 1 .355 .452 .337 .308 .760**

X1.2 Sig. (2-tailed) .008 .054 .012 .068 .098 .000


N 30 30 30 30 30 30 30
**
Pearson Correlation .207 .355 1 .500 -.013 -.039 .534

X1.3 Sig. (2-tailed) .272 .054 .005 .945 .839 .002

N 30 30 30 30 30 30 30
* **
Pearson Correlation .275 .452 .500 1 .260 .212 .686

X1.4 Sig. (2-tailed) .142 .012 .005 .165 .260 .000

N 30 30 30 30 30 30 30
**
Pearson Correlation .204 .337 -.013 .260 1 .729 .642

X1.5 Sig. (2-tailed) .280 .068 .945 .165 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .233 .308 -.039 .212 .729** 1 .630

X1.6 Sig. (2-tailed) .215 .098 .839 .260 .000 .000


N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .616 .760 .534 .686 .642 .630 1**
Total_X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kualitas Produk
Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 Total_X2

Pearson
1 .362* .338 .025 .197 .264 .126 .239 -.097 -.007 .043 -.055 .588** .404*
Correlation
X2.1
Sig. (2-tailed) .049 .068 .897 .298 .158 .506 .203 .609 .970 .824 .773 .001 .027

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.362* 1 .349 .024 .393* .258 -.031 .047 -.095 .158 .200 -.121 .249 .367*
Correlation
X2.2
Sig. (2-tailed) .049 .059 .899 .031 .168 .871 .803 .617 .405 .290 .524 .185 .046

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.338 .349 1 .330 .360 .108 -.078 -.150 .013 -.097 .171 -.022 .027 .314
Correlation
X2.3 Sig. (2-tailed) .068 .059 .075 .051 .569 .684 .428 .947 .611 .368 .906 .886 .092
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.025 .024 .330 1 .430* .078 -.223 -.208 .066 .077 .050 .259 .103 .236
Correlation
X2.4 Sig. (2-tailed) .897 .899 .075 .018 .682 .235 .269 .728 .687 .793 .167 .587 .209

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.197 .393* .360 .430* 1 .425* .127 .097 .144 .455* .545** .386* .385* .666**
Correlation
X2.5 Sig. (2-tailed) .298 .031 .051 .018 .019 .504 .608 .448 .012 .002 .035 .036 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.264 .258 .108 .078 .425* 1 .249 .295 .290 .479** .574** .065 .473** .626**
Correlation

X2.6 Sig. (2-tailed) .158 .168 .569 .682 .019 .185 .114 .120 .007 .001 .733 .008 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson - - -
.126 .127 .249 1 .815** .571** .501** .393* .445* .292 .626**
Correlation .031 .078 .223
X2.7
Sig. (2-tailed) .506 .871 .684 .235 .504 .185 .000 .001 .005 .032 .014 .117 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson - -
.239 .047 .097 .295 .815** 1 .616** .455* .394* .480** .378* .660**
Correlation .150 .208
X2.8
Sig. (2-tailed) .203 .803 .428 .269 .608 .114 .000 .000 .011 .031 .007 .039 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson -
X2.9 -.097 .013 .066 .144 .290 .571** .616** 1 .545** .573** .523** .128 .629**
Correlation .095
Sig. (2-tailed) .609 .617 .947 .728 .448 .120 .001 .000 .002 .001 .003 .500 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson -
-.007 .158 .077 .455* .479** .501** .455* .545** 1 .718** .469** .358 .713**
Correlation .097
X2.10
Sig. (2-tailed) .970 .405 .611 .687 .012 .007 .005 .011 .002 .000 .009 .052 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.043 .200 .171 .050 .545** .574** .393* .394* .573** .718** 1 .346 .232 .738**
Correlation
X2.11
Sig. (2-tailed) .824 .290 .368 .793 .002 .001 .032 .031 .001 .000 .061 .218 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson - -
-.055 .259 .386* .065 .445* .480** .523** .469** .346 1 .283 .571**
Correlation .121 .022
X2.12
Sig. (2-tailed) .773 .524 .906 .167 .035 .733 .014 .007 .003 .009 .061 .130 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.588** .249 .027 .103 .385* .473** .292 .378* .128 .358 .232 .283 1 .611**
Correlation
X2.13
Sig. (2-tailed) .001 .185 .886 .587 .036 .008 .117 .039 .500 .052 .218 .130 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson
.404* .367* .314 .236 .666** .626** .626** .660** .629** .713** .738** .571** .611** 1
Correlation
Total_X2
Sig. (2-tailed) .027 .046 .092 .209 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Harga
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Total_X3
** ** **
Pearson Correlation 1 .612 .619 .482 .817**
X3.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000
N 30 30 30 30 30
** * *
Pearson Correlation .612 1 .399 .444 .725**
X3.2 Sig. (2-tailed) .000 .029 .014 .000
N 30 30 30 30 30
** * **
Pearson Correlation .619 .399 1 .547 .801**
X3.3 Sig. (2-tailed) .000 .029 .002 .000
N 30 30 30 30 30
** * **
Pearson Correlation .482 .444 .547 1 .834**
X3.4 Sig. (2-tailed) .007 .014 .002 .000
N 30 30 30 30 30
** ** ** **
Total_X3 Pearson Correlation .817 .725 .801 .834 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Keputusan Pembelian
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Total_Y
Pearson Correlation 1 .272 .680** .500** .360 .314 .394* .210 .417* .683**
Y.1 Sig. (2-tailed) .145 .000 .005 .051 .091 .031 .264 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .272 1 .284 .042 .358 .196 .153 .286 .154 .415*
Y.2 Sig. (2-tailed) .145 .128 .825 .052 .299 .420 .126 .415 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * ** ** **
Pearson Correlation .680 .284 1 .591 .382 .589 .522 .151 .483 .802**
Y.3 Sig. (2-tailed) .000 .128 .001 .037 .001 .003 .427 .007 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .500** .042 .591** 1 .506** .527** .557** .138 .379* .745**
Y.4 Sig. (2-tailed) .005 .825 .001 .004 .003 .001 .466 .039 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .360 .358 .382* .506** 1 .477** .353 .567** .152 .668**
Y.5 Sig. (2-tailed) .051 .052 .037 .004 .008 .055 .001 .422 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .314 .196 .589** .527** .477** 1 .539** .237 .388* .744**
Y.6 Sig. (2-tailed) .091 .299 .001 .003 .008 .002 .208 .034 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .394* .153 .522** .557** .353 .539** 1 .051 .629** .754**
Y.7 Sig. (2-tailed) .031 .420 .003 .001 .055 .002 .790 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .210 .286 .151 .138 .567** .237 .051 1 .094 .416*
Y.8 Sig. (2-tailed) .264 .126 .427 .466 .001 .208 .790 .623 .022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .417* .154 .483** .379* .152 .388* .629** .094 1 .654**
Y.9 Sig. (2-tailed) .022 .415 .007 .039 .422 .034 .000 .623 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .683** .415* .802** .745** .668** .744** .754** .416* .654** 1
Total_Y Sig. (2-tailed) .000 .023 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas
Brand Awareness
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.714 6
Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.813 13

Harga
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.788 4

Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.835 9

Lampiran hasil Uji Main-test


Uji validitas
Brand Awareness
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total_X1
** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 .529 .366 .364 .375 .411 .684**
X1.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** **
Pearson Correlation .529 1 .462 .402 .428 .431 .753**
X1.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** **
Pearson Correlation .366 .462 1 .639 .263 .329 .712**
X1.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** **
Pearson Correlation .364 .402 .639 1 .379 .460 .736**
X1.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** **
Pearson Correlation .375 .428 .263 .379 1 .657 .710**
X1.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** **
Pearson Correlation .411 .431 .329 .460 .657 1 .760**
X1.6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .684 .753 .712 .736 .710 .760 1
Total_X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kualitas Produk
Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 Total_X2

Pearson
1 .567** .387** .373** .501** .441** .448** .491** .389** .414** .401** .457** .589** .696**
Correlation
X2.1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.567** 1 .387** .394** .544** .441** .398** .393** .334** .419** .355** .484** .469** .665**
Correlation
X2.2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.387** .387** 1 .522** .441** .454** .332** .302** .281** .408** .256** .462** .396** .605**
Correlation
X2.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.373** .394** .522** 1 .630** .332** .254** .403** .299** .437** .374** .370** .414** .626**
Correlation
X2.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.501** .544** .441** .630** 1 .511** .436** .417** .432** .516** .517** .497** .518** .751**
Correlation
X2.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.441** .441** .454** .332** .511** 1 .586** .542** .409** .554** .378** .502** .529** .729**
Correlation

X2.6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.448** .398** .332** .254** .436** .586** 1 .697** .570** .506** .479** .587** .497** .740**
Correlation

X2.7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.491** .393** .302** .403** .417** .542** .697** 1 .584** .496** .557** .499** .491** .755**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
X2.8
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.389** .334** .281** .299** .432** .409** .570** .584** 1 .437** .510** .554** .431** .676**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
X2.9
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.414** .419** .408** .437** .516** .554** .506** .496** .437** 1 .538** .609** .595** .751**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
X2.10
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson
.401** .355** .256** .374** .517** .378** .479** .557** .510** .538** 1 .481** .443** .685**

X2.11 Correlation

Sig. (2-tailed).000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000.000 .000.000 .000
106
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160

Pearson
.457** .484** .462** .370** .497** .502** .587** .499** .554** .609** .481** 1 .701** .777**
Correlation
X2.12
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160

Pearson
.589** .469** .396** .414** .518** .529** .497** .491** .431** .595** .443** .701** 1 .766**
Correlation
X2.13
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160

Pearson
.696** .665** .605** .626** .751** .729** .740** .755** .676** .751** .685** .777** .766** 1
Correlation
Total_X2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Harga
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Total_X3
** ** **
Pearson Correlation 1 .667 .643 .603 .851**
X3.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160
** ** **
Pearson Correlation .667 1 .681 .568 .840**
X3.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160
Pearson Correlation .643** .681** 1 .604** .852**
X3.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160
Pearson Correlation .603** .568** .604** 1 .847**
X3.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160
** ** ** **
Pearson Correlation .851 .840 .852 .847 1
Total_X3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Keputusan Pembelian
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Total_Y
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 .418 .654 .456 .387 .385 .558 .296 .527 .732**
Y.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .418 1 .326 .352 .339 .323 .361 .278 .364 .569**
Y.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .654 .326 1 .538 .446 .459 .487 .243 .565 .751**
Y.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160

107
Pearson Correlation .456** .352** .538** 1 .499** .542** .598** .420** .478** .776**
Y.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .387 .339 .446 .499 1 .512 .458 .529 .360 .678**
Y.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .385 .323 .459 .542 .512 1 .598 .351 .519 .734**
Y.6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson Correlation .558** .361** .487** .598** .458** .598** 1 .360** .710** .817**
Y.7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pearson Correlation .296** .278** .243** .420** .529** .351** .360** 1 .329** .559**
Y.8 Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .527 .364 .565 .478 .360 .519 .710 .329 1 .778**
Y.9 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .732 .569 .751 .776 .678 .734 .817 .559 .778 1
Total_Y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliabilitas
Brand Awareness
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.818 6

Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.918 13

Harga
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.860 4

Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.879 9
Uji Asumsi Klasik
Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 160
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.61229010
Absolute .081
Most Extreme Differences Positive .079
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .250

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Multikolineritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -4.629 2.880 -1.607 .110
BrandAwarenes .420 .163 .219 2.583 .011 .401 2.495
1
KualitasProduk .309 .088 .328 3.504 .001 330 3.029
Harga .679 .200 .274 3.394 .001 .442 2.263
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 3.341 1.824 1.831 .069
BrandAwarenes .098 .103 .120 .954 .342
1
KualitasProduk -.070 .056 -.173 -1.246 .215
Harga .093 .127 .088 .733 .465
a. Dependent Variable: RES2
Uji Linear berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4.629 2.880 -1.607 .110
BrandAwarenes .420 .163 .219 2.583 .011
1
KualitasProduk .309 .088 .328 3.504 .001
Harga .679 .200 .274 3.394 .001
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .741 .550 .541 4.656

a. Predictors: (Constant), BrandAwarenes, KualitasProduk, Harga

Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4.629 2.880 -1.607 .110
BrandAwarenes .420 .163 .219 2.583 .011
1
KualitasProduk .309 .088 .328 3.504 .001
Harga .679 .200 .274 3.394 .001
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4131.058 3 1377.019 63.509 .000b
1 Residual 3382.442 156 21.682
Total 7513.500 159

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian


b. Predictors: (Constant), BrandAwarenes, KualitasProduk, Harga
17

Anda mungkin juga menyukai