SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi S1 Manajemen
Disusun Oleh:
Novita Rosalina
310079
Skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT Dominos Pizza Kemayoran. Telah disetujui oleh dosen
pembimbing dan diketahui ketua program studi karena sudah sesuai dengan
kaidah penulisan ilmiah dan ketentuan yang berlaku di IBM asmi serta layak untuk
diujikan.
1
10
11
12 KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas segala berkah dan
rahmatNya, sehingga penulis mempunyai kesempatan belajar di perguruan
tinggi dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul, “PENGARUH
MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PADA PT
DOMINOS PIZZA KEMAYORAN”.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar sarjana S-1 Program Studi Manajemen Sumber Daya
Manusia pada Institut Bisnis dan Multimedia asmi.
Banyak kesulitan dan hambatan yang ditemui penulis dalam penyusunan skripsi
ini. Namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya semua
kesulitan dapat teratasi dengan baik.
2
7. Bapak Eddy Suryadi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang selama ini
telah memberikan pengarahan yang sangat berguna kepada penulis.
8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama
masa perkuliahan.
9. Pimpinan PT. Dominos Pizza Kemayoran beserta staf yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
10. Orang tua saya yang senantiasa memberi do’a dan motivasi. Semua selalu
menjadi semangat saya untuk melangkah lebih maju dan lebih dari hari hari
sebelumnya. Kepada kaka Rina Rosalia dan Kepada pasangan saya Alfin
mukti terimakasih banyak dukungan dan do’anya hingga sampai saat ini.
11. Rekan Niken dan Rina yang sama sama berjuang menyelesaikan tugas akhir
ini.
12. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun
materil hingga terselesainya skripsi ini.
Novita Rosalina
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
4
3.6. Metode Analisis Data........................................................................ 41
BAB I
PENDAHULUAN
5
Suatu organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja
pegawainnya dengan harapan tujuan perusahaan akan tercapai. Kinerja
sebagai hasil hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok
dalam suatu kegiatan organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu. Fungsi kegiatan
atau pekerjaan yang dimaksud disini ialah pelaksanaan hasil pekerjaan
atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan
tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Pelaksanaan hasil
pekerjaan/prestasi kerja tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan dalam
jangka waktu tertent. Oleh karena itu, kinerja pegawai akan berjalan
dengan efektif apabila didukung dengan motivasi dan disiplin kerja.
6
Dominos Pizza adalah restoran berantai dan waralaba yang
mengkhususkan sajian pizza. Dominos pizza kemayoran cukup ramai
didatangi masyarakat , tempat yang paling cocok untuk berkumpulanya
keluarga, sahabat dan juga pasangan. Dominos Pizza juga menggunakan
sistem informasi berbisnis komputer untuk menegembangkan sistem order
yang berbasis internet, melengkapi delivery dengan drone dan order via
telepon . Dengan jumlah karyawan berjumlah 30 orang yangdiharapkan
manajemen dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap konsumen
agar komsumen merasa nyaman dan diperlakukan seperti raja.
Tabel 1.1
Kinerja Karyawan
Realisasi pendapatan dalam lima bulan terakhir sebagai berikut :
Bulan Target Realisasi Rasio
November 2019 620 541 87,25
Desember 2019 700 623 89
Januari 2020 750 687 91, 6
Febuari 2020 865 76 88,09
Maret 2020 900 712 79,1
Sumber : Data Primer
7
perusahaan terhadap bawahan kurang. Sehingga, pemahaman yang dimiliki
karyawan dan dorongan untuk mencapai target produksi masih kurang.
Penghargaan yang belum dapat dirasakan sepenuhnya oleh karyawan yaitu
ketika kaiyawan diharuskan untuk loyal kepada perusahaan, tapi pimpinan tidak
memberikan penghargaan atas kinerja yang dicapai oleh beberapa karyawan
seperti penghargaan promosi jabalan dan piijian atau imbalan berupa lainnya.Hal
ini menyebabkan rendalinya motivasi yang diberi pimpinan
Tabel 1.2
Absensi
Bulan Jumlah
Ijin Sakit Tanpa Ket
November 2019 3 4 2 9
Desember 2019 5 3 4 12
Januari 2020 6 4 3 13
Febuari 2020 8 2 6 16
Maret 2020 7 5 5 17
8
apabila kebutuhannya terpenuhi. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat
dari kemampuan perusahaan dalam meningktakan kinerja karyawan
nya dengan melihat kemauan atau dorongan untuk bekerja sebaik
mungkin agar tercapai tujuan perusahaan yang maksimal yang telah
ditetapkan perusahaan sehingga dengan adanya motivasi dan disiplin kerja
dari karyawan dapat mengarahkan kemampuan, keahlian, keterampilan
dan mematuhi peraturan dalam melaksanakan tugas kinerja karyawan akan
lebih baik.
9
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
10
P.I. Rori
(2016)
4 Nur Avni Pengaruh Motivasi Kerja dan Jurnal Administrasi
Rozalia Disiplin kerja Terhadap Bisnis (JAB)|Vol. 26 No.
Hamida Kinerja Karyawan(Studi Kasus 2 September 2015 |
Nayati Pada Karyawan PT. Pattindo (administrasibisnis.stude
UtamiIka Malang ntjournal.ub.ac.id)
Ruhana
(2015)
11
1. 5 Mamfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi perusahaan
Kesimpulan dan saran saran yang dihasilkan terhadap masalah yang dihadapi
perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam memenuhi motivasi
karyawan, dan meningkatkan diiplin kerja, sehingga dapat meningkatkan
kinerja karyawan dimasa datang.
Hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai bahan sumber informasi untuk
menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi tambahan untuk
penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
2.1.1 Definisi Motivasi
Pengertian Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin
movore, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan, hasibuan (2007:95).
Motivasi adalah serangkaian dan nilai nilai yang
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai
dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan sesuatu
kekuatan untuk mendorong inividu bertingkah laku dalam
mencapai tujuan. Dengan tersebut terdiri dari dua kompenen, yaitu
arah prilaku kerja (kerja untuk mencapai tujuan). dan kekuatan
perilaku ( sebagai kuat usaha individu dalam bekerja). Motivasi
meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang
merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal
perusahaan.
a.Target kerja
b.Kualitas kerja
13
c.Tanggung jawab
d.Resiko
a.Komunikasi
b.Persahabatan
a.Pemimpin
b.Duta perusahaan
c.Keteladanan
14
bagi para pegawai yang telah menikah dibandingkan dengan pegawai yang
belum menikah.
15
Menurut colquitt (2009) efek motivasi berpengaruh terhadap
performa kerja dan komitmen organisasi.
16
perusahaan. Hal ini dikarenakan didalam kehidupan sehari-hari
dibutuhkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan
mengatur dan membatasi setiap kegiatan dan perilaku kita, terlebih
didalam lingkup. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan
bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata
tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik,
semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja
karyawan akan meningkat.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal
serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti
bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus
sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar
bekerja bersungguhsungguh dan disiplin dalm mengerjakannya.
17
b. Teladan Pimpinan
c. Balas Jasa
d. Keadilan
18
langsung mengawasi perilaku, moral, siakap, gairah, kerja dan
prestasi bawahannya.
f. Sanksi hukuman
g. Ketegasan
h. Hubungan kemanusiaan
2.Kepemimpinan
19
Kepemimpinan sangat memiliki peranan penting dalammenentukan
kedisiplinan kerja karyawan.Karena pemimpintersebut akan
menjadi contoh bagi para bawahannya.
3.Kompensasi.
Kompensasi sangat berperan penting terhadap kedisiplinankerja
karyawan, artinya semakin besar kompensasi yang
diberikanperusahaan, naka senakin baik disiplin kerja karyawan.
Begitujuga sebaliknya, karyawan akan sulit bekerja dengan disiplin
jikakebutuhan primer mereka tidak terpenuhi.
4.Sanksi hukum.
Sanksi hukum yang semakin berat akan membuat karyawantakut
untuk melakukan tindakan indisipliner, dan ketaatankaryawan
terhadap peraturan perusahaan akan semakin baik.
5.Pengawasan.
Pengawasan adalah tindakan yang paling efektif untuk
mewujudkan kedisiplinan kerja karyawan tersebut.
20
2) Semangat kerjanya baik;
3) Menggunakan perlengkapan organisasi hati-hati dan
menghasilkan jumlah;
4) Kualitas pekerjaan memuaskan.
2.3 Kinerja
21
Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya kegiatan suatu
organisasi perusahaan, semakin baik kinerja yang ditunjukan oleh para
pegawai akan sangat membantu dalam perkembangan organisasi atau
perusahaan tersebut. Kinerja karywan pada dasarnya adalah hasil kerja
karyawan pada periode tertentu. Pemikiran tersebut dibandingkan
dengan target atau sasaran yang telah disepakati bersama. Tentunya
dalam penilaian tetap mempertimbangakan bebagai keadaan dan
perkembangan yang mempengaruhi kinerja tersebut. Jenis-jenis
penilaian kinerja menurut Veitzhal Rivai yaitu:
22
2.3.2 Indikator kinerja
23
horizontal di dalam maupun di luar perkerjaan sehingga hasil
perkerjaan akan semakin baik.
7. Kepemimpinan
Penilai menilai untuk mempimpin, berpengaruh,
mempunyai kepribadian yang kuat, dihormati, berwibawa dan
dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk berkerja
secara efektif.
8. Kepribadian
Penilai menilai karyawan dari sikap prilaku, kesopanan, periang,
disukai, memberi kesan menyenangkan, melihatkan sikap yang
baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar.
9. Prakasa
Penilai menilai kemampuan berfikir yang orisinal dan
berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai,
menciptakan, memberi alasan, mendapakan kesimpulan, dan
membuat keputusan penyelesaian masalah yang di hadapinnya.
10. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan
menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semua terlibat di
dalam penyususnan kebijaksanaan dan di dalam situasi
menajemen.
11. Tanggung Jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung
jawabkan kesediaannya, perkerjaan, dan hasil kerjanya, sarana
dan prasarana yang dipergunakannya, serta prerilaku kerjannya.
24
optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai
berikut :
a. Iklim organisasi
Iklim kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting bagi pimpinan
untuk memahami kondisi organisasi, karena ia harus menyalurkan
bawahan sehingga mereka dapat mencapai tujuan pribadi dan tujuan
organisasi. Dengan adanya iklim kerja yang kondusif, maka hal itu
akan mempengaruhi kinerja karyawan.
b. Kepemimpinan
Peranan pemimpin harus mampu dan dapat memainkan peranannya
dalam suatu organisasi, pemimpin harus mampu menggali potensi –
potensi yang ada pada dirinya dan memanfaatkannya di dalam unit
organisasi.
c. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan dengan kualitas yang tinggi dapat
memuaskan yang bersangkutan dan perusahaan. Penyelesaian tugas
yang terandalkan, tolok ukur minimal kualitas kinerja pastilah dicapai.
d. Kemampuan Kerja
Kemampuan untuk mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya termasuk membuat jadwal kerja, umumnya mempengaruhi
kinerja seorang
karyawan.
e. Inisiatif
Inisiatif merupakan faktor penting dalam usaha untuk meningkatkan
kinerja karyawan. Untuk memiliki inisiatif dibutuhkan pengetahuan
serta ketrampilan yang dimiliki para karyawan dalam usaha untuk
meningkatkan hasil yang dicapainya.
f. Motivasi
Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi pimpinan, karena
menurut definisi pimpinan harus bekerja dengan dan melalui orang
lain.
25
Pimpinan perlu memahami orang - orang berperilaku tertentu agar
dapat mempengarhuinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
g. Daya tahan/ kehandalan
Apakah karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal
pekerjaannya. Sebab akan mempengaruhi ketepatan waktu hasil
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang karyawan.
h. Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan karyawan harus memiliki kuantitas kerja
tinggi dapat memuaskan yang bersangkutan dan perusahaan. Dengan
memiliki kuantitas kerja sesuai dengan yang ditargetkan, maka hal itu
akan dapat mengevaluasi kinerja karyawan dalam usaha
meningkatkan prestasi kerjanya..
i. Disiplin kerja
Dalam memperhatikan peranan manusia dalam organisasi, agar dapat
mencapai tujuan yang ditentukan diperlukan adanya kedisiplinan yang
tinggi sehingga dapat mencapai suatu hasil kerja yang optimal atau
mencapai hasil yang.
26
nama baik organisai. Semakin baik kinerja seseorang, semakin tinggi
loyalitasnya
3) Pelatihan dan pengembangan. Semakin baik kinerja seseorang,
Semakin mudah dalam pelatihan dan pengembangan. Semakin buruk
kinerja seseorang semakin tinggi kebutuhan seseorang untuk
mendapatkan pelatihan dan pengembangan
4) Promosi. Kinerja dapat di gunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk promosi
5) Mendorong orang agar berprilaku posif atau memperbaiki tindakan
mereka yang berada di bawah standar kinerja
6) Memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan untuk
peningkatan organisasi
27
2. Penelitian kedua Mawar Sari dan Fatkhatul Masruroh (2018) yang
berjudul Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Di Kecematan Magelang Tengah Kota. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. penelitian dilakukan dengan mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau
interview. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa
dengan tingginya motivasi kerja dan disiplin kerja yang dimiliki pegawai
maka akan lebih mudah meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi dan
disiplin kerja merupakan faktor yang berperan penting yang
menentukan tinggi rendahnya peningkatan kinerja pegawai. Semakin
tinggi motivasi dan disiplin kerja, akan mendorong semakin tingginya
kinerja pegawai. Sebaliknya jika motivasi dan disiplin kerja rendah, maka
kinerja pegawai juga akan mengalami penurunan.
3. Penelitian ketiga oleh Johanes Eliezer Ayer, Lyndon R.J Pangemanan dan
Yolanda P.I. Rori (2016) dengan Judul Pengaruh Motivasi Dan Disiplin
kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Kabupaten Supiori
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Motivasi (X1) berpengaruhpositif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Kabupaten
Supiori sebesar ()0,413 dengan signikansi sebesar 0,01. Disiplin kerja
(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas
Pertanian Kabupaten Supiori sebesar () 0,741 dengan signifikansi sebesar
0.00. Dan berdasarkan hasil uji kedua variabel independent yang diuji
secara individual yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja
pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Supiori adalah disiplin kerja
(dengan koefisien 0,489). Maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
ini disiplin kerja (X2) secara parsial merupakan faktor yang berpengaruh
nyata terhadap Kinerja (Y).
4. Penelitian keempat Nur Avni Rozalia Hamida Nayati UtamiIka Ruhana
(2015) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang
28
Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawansecara parsial, dan untuk
mengetahuipengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan secara simultan. Jenis penelitianyang digunakan adalah
penelitianpenjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif.
Sampel yang digunakan sebanyak82 responden dengan teknik sampling
jenuh.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalahanalisis regresi linier berganda, dengan menggunakan uji F dan uji
t.Hasil regresi linier berganda,menunjukkan variabel motivasi
kerjaberpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai
t hitung5,925 > t tabel 1,990. Variabel disiplin kerja menunjukkan nilai t
hitung 4,651 > t tabel 1,990hal ini berarti berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hasil F hitung sebesar 50,605> F tabel
3,112,bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi
Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja
Karya
2. 5 Kerangka Berpikir
2. 5.1 Hubungan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
29
akan semakin meningkat dan akan berdampak positif bagi
peningkatan kinerja yang akan mereka capai di PT Dominos Pizza
Kemayoran.
30
Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi
ciri setiap SDM dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan
organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya
dengan baik pula. Hariandja (2002:300) menyatakan peningkatan
disiplin menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber
daya manusia sebagai faktor penting dalam meningkat kinerja.
Salah satu faktor penentu dari efektifitas kinerja adalah
disiplin kerja. Kedisiplinan karyawan menurut Mangkuprawira
(2007) adalah sifat seorang karyawan yang secara sadar,
mematuhi aturan, dan peraturan organisasi tertentu. Hal itu sangat
mempengaruhi kinerja pegawai dan perusahaan.. Disiplin kerja
harus dimiliki setiap karyawan dan harus dibudayakan di
kalangan karyawan agar bisa mendukungtercapainya tujuan
organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap
aturan kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri terhadap
perusahaan. Penelitian Reza (2010) menyatakan terdapat hubungan
yang signifikan antara disiplin terhadap kinerja.
31
Dominos Pizza Kemayoran. Dengan dilakukannya hal tersebut
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kinerja para
pegawai yang ada di instansi tersebut. Untuk itu seorang atasan
perlu mempunyai ukuran kinerja para karyawan supaya tidak
timbul suatu masalah. Artinya, kinerja pegawai memegang
peranan penting dalam suatu organisasi. Agar pegawai dapat
bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai
harus ditumbuhkan motivasi dan disiplin bekerja untuk meraih
segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi
tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan
lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan
tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
33
variabel motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Dominos
Pizza Kemayoran
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
34
1. Independen (Variabel bebas)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) menurut Sugiyono (2016:39) .Dalam penelitian ini, variabel
independen yang digunakan adalah. Motivasi kerja (X1) dan Disiplin
kerja (X2)
2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat dari variabel independen atau variabel
bebas (Widayat, 2004). Dalam penelitian ini, variabel dependen yang
digunakan adalah Kinerja karyawan (Y)
35
Kebutuhan ini menekankan akan pentingnya hubungan
antar-individu (interpersonal relationships) dan juga
bermasyarakat (social relationships).
X2.1 Kehadiran.
36
Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan
melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman
kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
37
b. Karyawan memiliki etika yang bagus dalam
berkomunikasi dengan pelanggan
3. Kinerja (Y)
Hasil kerja yang dicapai oleh Dominos Pizza melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya Mathis Dan Jackson (2006: 378). Dengan
dimensi dan indikator :
oleh pegawai.
38
3.4. Model dan Hipotesis Penelitian
Gambar 3.1
39
3.5. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) Metode pengumpulan data adalah langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data.
1. Angket (kuesioner)
Menurut sugiyono (2015:142), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup diukur dengan
menggunakan skala interval 1-5, dari sangat setuju hingga sangat tidak
setuju.
2. Observasi
Observasi merupakan tekhnik analisis yang memiliki ciri-ciri
pengumpulan data spesifik dibandingkan dengan teknik analisis yang
lainnya yaitu wawancara dan kuisioner. Menurut Sugiyono (2015:145)
teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik ini merupakan
metode penelitian dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung pada objek penelitian.
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab
yang dapat dilakukan secara langsung antar penulis dan pihak yang
40
berhubungan dengan objek yang sedang diteliti penulis. Menurut P. Joko
Subagyo (2011:39) wawancara adalah “Suatu kegiatan dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaanpertanyaan pada para responden. wawancara bermakna
berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan
kegiatannya dilakukan secara lisan.”
Keterangan :
Rs = rentang skala
41
n = jumlah sampel
42
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Konstanta
β1, β2 = Koefisien Variabel
X1 = Motivasi
X2 = Disiplin
e = Standard Error
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi
43
3.6.3 Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan cara
membandingkan besarnya nilai thitung dan ttabel. Dimana rumus t test
(thitung) sebagai berikut:
thitung =
Keterangan:
b = koefisien regresi
Sb = standart error atau standart deviasi
Berdasarkan uji statistik tersebut dikemukakan formulasi
hipotesis:
a. Apabila probabilitas < 0,05 atau t hitung> ttabel. maka hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya
variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat pada kesalahan 5% ( = 5%).
b. Apabila probalitas ≥ 0,05 atau thitung ≤ ttabel.maka hipotesis nol
(Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, artinya
variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat pada kesalah 5% (α=5%) Dimana Ho : β
= 0 adalah variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dan Ha : β = 0 adalah variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji F
44
melihat nilai signifikansi F dengan level of significance (a) =
dimana :
a. Apabila probabilitas < 0,05 atau thitung >ttabel maka hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya
variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat pada kesalahan 5% ( = 5%).
c. Uji Dominasi
Untuk mengetahui variabel bebas yang paling dominan
pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan menggunakan β
(beta) standardized. Apabila β standardized X1 > X2 maka dapat
dikatakan bahwa variabel X1 paling dominan mempengaruhi
variabel terikat.
45
Tabel 3.3
Kegiatan Penelitian
3 Pengumpulan
Data
4 Penyelesaian
BAB I
5 Penyelesaian
BAB II
6 Penyelesaian
BAB III
7 Penyelesaian
BAB IV
8 Penyelesaian
BAB V
Daftar Pusaka
46
Ahmad Sani Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz. (2010). Metodologi Riset
Manajemen Sumber daya Manusia. Malang: UIN Maliki Press
47
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.Hasibuan
Sugiyono. (2016). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
48