Anda di halaman 1dari 189

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWANPADA PTDANA PURNA INVESTAMA


JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (SM)
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Oleh :

CHOIRUL IMAM
NIM : 2015052161

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. DANA PURNA INVESTAMA
JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (SM)
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Disusun Oleh:

CHOIRUL IMAM
NIM : 2015052161

Telah Diuji Dan Dinyatakan Lulus Dihadapan Dewan Penguji


Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Pada Tanggal
Penguji I Penguji II

NIDN : NIDN :

Pembimbing Skripsi

Sudiarto, S.ST., M.M


NIDK : 8827520016

Mengesahkan :

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen

H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., C.S.R.A., C.M.A Dr. Kasmad, S.E., M.M
NIDN: 0409067203 NIDN: 0402046806

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Choirul Imam

NIM : 2015052161

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Dana Purna Investama Jakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini saya buat sebagaimana judul di atas, benar – benar hasil karya

dan pemikiran saya sendiri berdasarkan referensi – referensi yang ada.

2. Skripsi saya bukan hasil menyalin dari skripsi orang lain.

3. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi saya terbukti menyalin dari

skripsi orang lain, saya bersedia melepaskan gelar kesarjanaan (S.M)

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa

tanggung jawab untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang Selatan,

Materai

Choirul Imam
NIM: 2015052161

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Choirul Imam


Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 03April 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Cemara no.142 RT/RW 03/04Kel. Pondok


kacang Kec. Pondok Aren .Ciledug –
Tangerang 15226

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1. SDN MI NURUL HIKMAH : 2002 - 2008

2. SMPAN-NURMANIYAH : 2008 - 2011

3. SMK YUPPENTEK : 2011 - 2014

LATAR BELAKANG PEKERJAAN

1. PT. Sanggraha Properti Manajemen

2. PT. Dana Purna Investama

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Hormat saya,

Choirul Imam

iv
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. DANA PURNA INVESTAMA
JAKARTA

CHOIRUL IMAM
NIM : 2015052161
Email : choirulimam182@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Disiplin Kerja, Motivasi
Kerja, Kinerja Karyawan, dan Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Dana Purna Investama Jakarta.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik nonprobability
sampling dengan cara sampling jenuh. Berdasarkan pada tempat penelitian yang telah
ditetapkan, maka sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Dana Purna Investama yang berjumlah 73 orang.Metode analisis data
menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier sederhana, analisis
koefisien korelasi (r), analisis koefisien determinasi (KD) dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan
antara disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja Kinerja (Y) karyawan
pada PT. Dana Purna Investama. Hal ini dibuktikan dengan persamaan regresi linear
sederhana Y= a + b1x1 + b2x2 adalah Y = Y = 1,243 + 0,660 X1 + 0,290 X2. Persamaan
ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja dan
motivasi kerja dan kinerja (Y). Konstanta a = 1,243 menunjukan bahwa, bahwa nilai
kinerja (Y) saat ini diamsumsikan bernilai 1,243 satuan dengan asumsi variabel disiplin
kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) bernilai tetap Konstanta b1 x1 = 0,660 menunjukan
bahwa , jika terdapat kenaikan satu-satuan pada variabel disiplin kerja (X1) maka nilai
kinerja akan bertambah sebesar 0,660 satuan. Konstanta b2x2 = 0,290 menunjukan
bahwa , jika terdapat kenaikan satu-satuan pada variabel motivasi kerja (X2) maka nilai
kinerja akan bertambah sebesar 0,290 satuan. Nilai kolerasi R = 0, 782 berada pada
v
rentan 0,60 - 0,799 dengan tingkat hubungan kuat, artinya disiplin kerja (X1) dan
motivasi kerja (X2) mimiliki hubungan yang kuat terhadap kinerja (Y). Nilai R Square =
0,611 dapat disimpulkan bahwa, disiplin kerja (X1) motivasi kerja (X2) memberikan
kontribusi terhadap kinerja (Y) sebesar 61,1 % dan sisanya 38,9% dipengaruhi oleh
faktor lain.

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
ksrunia serta taufik dan hidayah-NYA dan Nabi Muhammad SAW beserta para
Sahabatnya atas cinta kasih yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul “PENGARUH DISIPLIN DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
DANA PURNA INVESTAMA”. Adapun penelitian ini dibuat untuk memenuhi
sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Manajemen (SM) Strata
Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan.

Penulis menyadari bahwa dalam teknik penulisan penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna.Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki, meskipun demikian penulis berusaha semaksial mungkin agar
dalam penulisan ini berhasil dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat bermanfaat
bagi penulis maupun pembaca khususnya rekan-rekan Mahasiswa Universitas
Pamulang.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi/penelitian ini :
1. Bapak Dr.(H.C)., Drs. H. Darsono Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya
Pamulang Kota Tangerang Selatan.

2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. Selaku Rektor Universitas Pamulang


Kota Tangerang Selatan.
3. Bapak H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan.
4. Bapak Dr. Kasmad, S.E., M.M. Selaku Ketua Program Studi S1-Manajemen
Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan.

5. Bapak Sudiarto S.ST., MM. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi S1-


Manajemen Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan.
6. Seluruh Dosen serta Staff Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang, atas ilmu dan bantuannya selama penulis mengikuti
Program Studi S1-Manajemen dan penyusunan skripsi sampai dengan skripsi
ini selesai.

vii
7. Orang Tua dan Keluargaku yang penulis sayangi, yang selalu memberikan
semangat dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan
Skripsi/Penelitian ini.
8. Anisa alfiani, Herlan dan Sahabat-sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, yang telah memberikan bantuan, semangat serta motivasi
selama Penulis menempuh pendidikan di Kampus Universitas Pamulang
sehingga penulis menyelesaikan Skripsi/Penelitian ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan, penulis
berharap semoga tugas akhir ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.Akhir kata dengan kerendahan hati dan kekurangannya penulis
berharap skripsi/penelitian ini bermanfaaat bagi yang memerlukannya,
seberapapun kecilnya. Insya Allah.

Tangerang Selatan, 10 September 2019


Penulis,

CHOIRUL IMAM
NIM : 2015052161

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


SURAT PENGESAHAN............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv
ABSTRAK..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 9
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian........................................................................... 10
G. Kerangka Berfikir ........................................................................... 11
H. Hipotesis......................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14
A. Manajemen ..................................................................................... 14
1. Pengetian Manajemen ................................................................. 14
2. Fungsi-Fungsi Manajemen .......................................................... 16
3. Unsur-Unsur Manajemen ............................................................ 20
B. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................. 21
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 21
2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ................................. 22
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................................. 23

ix
4. KomponenManajemen Sumber Daya Manusia ............................ 25
5. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia................................ 26
C. Disiplin Kerja ................................................................................. 27
1. Pengertian Disiplin Kerja ............................................................ 27
2. Tujuan Disiplin Kerja ................................................................. 29
3. Riset Disiplin Kerja .................................................................... 30
4. Bentuk Disiplin Kerja ................................................................. 29
5. Manfaat Disiplin Kerja................................................................ 32
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ..................... 33
7. Sanksi Pelnggaran Disiplin Kerja ................................................ 36
8. Indikator Disiplin Kerja .............................................................. 37
9. Indikator Disiplin Kerja PT. Dana Purna Investama .................... 38
D. Motivasi Kerja ................................................................................ 39
1. Pengertian Motivasi Kerja ........................................................... 39
2. Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja .................................................... 41
3. Teori-Teori Motivasi Kerja ......................................................... 43
4. Proses Motivasi Kerja ................................................................. 50
5. Tujuan Motivasi Kerja ................................................................ 51
6. Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja ......................................... 52
E. Kinerja Karyawan .......................................................................... 53
1. Pengertian Kinerja ...................................................................... 53
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ................................ 55
3. Pengertian Penilaian Kinerja ....................................................... 56
4. Metode Penilaian Kinerja ............................................................ 56
5. Manfaat Penilaian Kinerja ........................................................... 58
6. Tujuan Penilaian Kinerja............................................................. 59
7. Indikator Kinerja ......................................................................... 60
F. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 61
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 62
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 62
1. Lokasi Penelitian ........................................................................ 62

x
2. Waktu Pelitian ............................................................................ 62
3. Sifat Penelitian............................................................................ 63
B. Populasi Dan Sampel ...................................................................... 63
1. Populasi .................................................................................... 63
2. Sampel ...................................................................................... 64
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 65
1. Jenis-Jenis Data .......................................................................... 65
2. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 65
3. Sumber Data ............................................................................... 66
D. Metode Analisis Data...................................................................... 67
1. Pengolahan Kuisioner ................................................................. 68
2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 73
3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 75
4. Uji Hipotesis ............................................................................... 76
5. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................... 79
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 79
1. Variabel Bebas (Independent) ..................................................... 80
2. Varabel Terikat (Dependent) ....................................................... 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN ................................ 82
A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 82
1. Sejarah Singkat Perusahaan......................................................... 82
2. Visi Dan Misi Perusahaan ........................................................... 82
a. Visi PT. Dana Purna Investama ............................................ 82
b. Misi PT. Dana Purna Investama ............................................ 82
3. Struktur Organisasi ..................................................................... 83
B. Data Peneliti ................................................................................... 93
1. Karakteristik Responden ............................................................. 93
2. Analisis Deskiptif........................................................................................ 95
C. Teknik Analisis Data....................................................................... 111
1. Uji Validitas ............................................................................... 111
2. Uji Realiabilitas .......................................................................... 114

xi
D. Uji Asusmsi Klasik ......................................................................... 114
1. Uji Normalitas .......................................................................... 114
2. Uji Multikolinearitas ................................................................. 117
3. Uji Heteroskedastisitas.............................................................. 118
4. Auto Kolerasi ........................................................................... 119
E. Analisis Data................................................................................... 120
1. Regresi linear Sederhana Disiplin Kerja ...................................... 120
2. Regresi linear Sederhana Motivasi Kerja ..................................... 121
3. Regresi linear Berganda .............................................................. 123
4. Koefisien Korelasi ...................................................................... 123
5. Koefisien Determinasi................................................................. 126
F. Hipotesis ......................................................................................... 126
1. Uji Parsial (Uji t)......................................................................... 128
2. Uji Simultan (Uji f) ..................................................................... 128
G. Pembahasan.................................................................................... 128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 134
A. Kesimpulan..................................................................................... 134
B. Saran .............................................................................................. 136
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 137
LAMPIRAN .................................................................................................. 139

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Jam Masuk-Pulang Kerja Karyawan .................................... 5


Tabel 1.2 Tingkat Kehadiran ........................................................................... 6
Tabel 1.3 Indikasi Rendahnya Kinerja PT. Dana Purna Investama .................. 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 61
Tabel 3.1 Daftar Karyawan PT. Dana Purna Investama ................................... 64
Tabel 3.2 Skala Likert ..................................................................................... 69
Tabel 3.3 Skala Interval .................................................................................. 70
Tabel 3.4 Interpresentasi Koefisien Kolerasi ................................................... 72
Tabel 3.5Operasional Variabel ........................................................................ 81
Tabel 4.1 Struktur Organisasi Pt.Dana Purna Investama .................................. 83
Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 93
Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 94
Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 94
Tabel 4.5 Skala Interval .................................................................................. 94
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Kuisioner Responden Variabel Disiplin ............. 96
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Kuisioner Responden Variabel Motivasi ........... 102
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Kuisioner Responden Variabel Kinerja.............. 107
Tabel 4.9 Hasil Uji Validasi Disiplin Kerja ..................................................... 112
Tabel 4.10 Hasil Uji Validasi Motivasi Kerja .................................................. 112
Tabel 4.11 Hasil Uji Validasi Kinerja.............................................................. 113
Tabel 4.12 Uji Realiabilitas ............................................................................. 114
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Dependent Variabel............................. 117
Tabel 4.14 Hasil Uji Auto Korelasi ................................................................. 119
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Sederhana Disiplin Kerja ............................ 120
Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Sederhana Motivasi Kerja .......................... 122
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ......................................... 122
Tabel 4.18 Interprestasi Koefisien Kolerasi .................................................... 123
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Kolerasi Disiplin Secara Parsial ............................ 123
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Kolerasi Motivasi Secara Parsial........................... 124

xiii
Tabel 4.21 Hasil Koefisien Kolerasi Secara Simultan ...................................... 124
Tabel 4.22Koefisien Determinasi Disiplin Kerja Terhadap Kinerja ................. 125
Tabel 4.23Koefisien Determinasi Motivasi Kerja Terhadap Kinerja ................ 125
Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
....................................................................................................................... 126
Tabel 4.25 Uji Statistik t ................................................................................. 127
Tabel 4.26 Uji Simultan (Uji f) ....................................................................... 128

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir .......................................................................... 12


Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Dana Purna Investama ............................ 83
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas P-P Plot ...................................................... 115
Gambar 4.3Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ......................................... 116
Gambar 4.4Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 118

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. 141

Lampiran 2 Data Jawaban Responden ........................................................... 145

Lampiran 3 Data Validitas Dan Realiabilitas ................................................. 147

Lampiran 4 Data Penelitian ........................................................................... 153

Lampiran 5 Uji Validasi Disiplin Kerja ......................................................... 159

Lampiran 6 Uji Validasi Motivasi Kerja ........................................................ 162

Lampiran 7 Uji Validasi Kinerja ................................................................... 164

Lampiran 8 Uji Analisis Regresi Linear Berganda......................................... 166

Lampiran 9 Uji t ........................................................................................... 166

Lampiran 10 Uji f ......................................................................................... 167

Lampiran 11 Kartu Hijau .............................................................................. 168

Lampiran 12 Sertifikat .................................................................................. 169

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan

manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat.

Menurut Hasibuan (2013:9) “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Manajemen terdiri

dari enam unsur (6M) yaitu : men, money, method, material, machines, dan

market.

Sumber Daya Manusia yang terampil, berdaya saing tinggi dan tangguh

sangat dibutuhkan oleh sikap organisasi untuk menghadapi persaingan di era

globalisasi dan persaingan antar organisasi yang semakin ketat, hal ini

dikarenakan peranan Sumber Daya Manusia memiliki kedudukan yang sangat

penting dan strategis di dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Pada intinya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut

Hasibuan (2016:10) “Manajemen sumber daya manusia yakni ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.”Sejalan

dengan restrukturasi yang dilakukan oleh organisasi dibutuhkan peningkatan

kinerja karyawan agar dapat melaksanakan tugas yang ada dengan sebaik

1
mungkin.Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar organisasi itu dapat

meningkatkan dan mempertahankan kinerjanya, diantaranya adalah

kompensasi, disiplin kerja, kompetensi, pemberdayaan dan penghargaan.

Menurut Rivai dan Sagala (2013:825)“Disiplin kerja adalah suatu alat

yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran

juga kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma sosial yang

berlaku di suatu perusahaan.” Disiplin yang merupakan hal yang harus dijaga

dan ditingkatkan untuk mencapai hasil yang baik dan sesuai tujuan, perlu

adanya disiplin ada disiplin dari yang bersangkutan, Disiplin kerja yang baik

mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugasnya

yang diberikan kepadanya. Sebab, hal ini mendorong terwujudnya tujuan

organisasi.

Disiplin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan,

sebab, kadang-kadang, perilaku pekerja dalam organisasi menjadi sangat

mengganggu sehingga berdampak dengan kinerja yang menurun. Hal ini

disebabkan karena disiplin merupakan bentuk-bentuk latihan bagi karyawan

dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin karyawan

semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan. Disiplin

kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan

organisasi akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Kedisiplinan

merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting

karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
2
dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi mencapai

hasil yang optimal (Sedarmayanti dalam Daly, 2015). Sebagaimana pendapat

dimaksud dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib

dimana seseorang atau sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi

tersebut berkehendak mematuhi dan menjalankan peraturan peraturan

perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dengan dilandasi kesadaran

dan keinsyafan akan tercapainya suatu kondisi antara keinginan dan kenyataan

dan diharapkan agar para karyawan memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam

bekerja sehingga produktivitas dan kinerjanya meningkat.

Oleh karena itu, peningkatan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan

cara menciptakan disiplin kerja. Hal ini karena masih ditemukan adanya

karyawan yang kurang memilikitaat pada peraturan kerja dan taat pada standar

kerjayang ada di perusahaan.

Motivasi adalah kunci dari organisasi yang sukses untuk menjaga

kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara dan bantuan yang kuat

untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan bimbingan yang tepat atau

arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk

bekerja dengan cara yang anda inginkan. (Pamela & Oloko : 2015)

Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan

guna mendapatkan hasil yang terbaik. Karyawan yang mempunyai motivasi

kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja yang tinggi pula. Motivasi

merupakan suatu kekuatan potensial yang ada di dalam diri seorang manusia,

yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan


3
luar yang intinya berkisar sekitar materi dan non materi. Yang penting harus

diingat adalah bahwa motivasi karyawan akan saling berbeda, sesuai dengan

tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan

semakin independen secara ekonomi, maka sumber motivasinya pun berbeda,

tidak semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tradisional, seperti otoritas

formal dan insentif, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan

lain.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2013).Penilaian kinerja menurut

Suwondo dan Sutanto (2015) diukur dengan Ketepatan dalam menyelesaikan

pekerjaan pekerjaan, perhatian pada kualitas dalam menyelesaikan pekerjaan,

kemampuan memenuhi target perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu, tingkat inisiatif dalam bekerja, antara lain kemampuan

mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi dan kemampuan untuk membuat

solusi alternatif bagi masalah tersebut, kecekatan mental, kecekatan mental

diukur melalui kemampuan karyawan dalam memahami arahan yang diberikan

oleh pemimpin dan kemampuan karyawan untuk bekerja sama dengan rekan

kerja lain, kedisiplinan waktu dan absensi, merupakan tingkat ketepatan waktu

dan tingkat kehadiran karyawan ditempat kerja.

PT. Dana Purna Investama (DPI) adalah perusahaan yang bergerak

dibidang pengelolaan fasilitas gedung (Facility Management Service) yang

beralamatkan di Jl. Tanah Abang 1 No.27 A, RT.08 RW.07 Gambir, Jakarta


4
Pusat dan didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan ahli

dibidangnya. DPI fokus melayani pelanggan dibidang pengelolaan fasilitas

gedung dengan beberapa spesialisasi antara lain : Building Operation dan

Maintenance Management Service (BOMMS), Engineering Service, Cleaning

Service, Office Management, Outsourching dan lainnya.

Saat ini DPI memiliki lebih dari 5000 karyawan yang tersebar diseluruh

Indonesia dan beberapa kantor cabang dikota besar. Dengan dukungan

finansial yang kuat dan manajemen yang handal serta karyawan yang

berpengalaman puluhan tahun, DPI terus tumbuh berkembang menjadi

perusahaan terkemuka dan siap mengambil peran aktif dalam industry facility

management service di Indonesia.

Didalam pengelolaan sumber daya manusia PT. Dana Purna Investama

belum menciptakan disiplin yang baik sehingga masih banyak pelanggaran

peraturan. yang paling sering terjadi adalah keterlambatan karyawan dalam

masuk kerja jam kantor dan terlambat ketika pelaksanaan morning breefing.

berikut adalah jadwal masuk kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tabel 1.1
Jadwal masuk-pulang kerja karyawan PT. Dana Purna Investama

Masuk Setelah
Hari Masuk Istirahat Istirahat Pulang
Senin 08.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB 17.00 WIB
Selasa 08.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB 17.00 WIB
Rabu 08.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB 17.00 WIB
Kamis 08.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB 17.00 WIB
Jumat 08.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB 17.00 WIB

5
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jadwal masuk kerja

karyawan adalah pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dari table

tersebut dapat diketahui bahwa morning breefing dimulai pada pukul 08.00

WIB, tetapi masih banyak diantara karyawan yang datang terlambat bahkan

tidak mengikuti morning breefing. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

semangat dan motivasi kerja karyawan yang ada di PT. Dana Purna Investama.

Berikut ini merupakan data tingkat kehadiran karyawan PT. Dana Purna

Investama.

Tabel 1.2

Tingkat Kehadiran PT. Dana Purna Investama

Rata-rata Rata- rata Rata- Rata Presentase


Karyawan Karyawan Karyawan Target
NO TAHUN yang Hadir yang Absen yang Ketidak
Sebulan Tanpa Datang Hadiran
Penuh Keterangan Terlambat
1 2016 90,1% 9,9% 15,4% 3%
2 2017 84,6% 15,4% 18,5% 3%
3 2018 80,1% 19,9% 20,9% 3%
Sumber : HRD PT. Dana Purna Investama

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran cukup

tinggi dan fluktuatif dan karyawan datang terlambat yang terus meningkat

yaitu9,9% tahun 2016, 15,4% tahun 2017, dan 19,9% tahun 2018. Dan

karyawan yang datang terlambat yaitu 15,4% tahun 2016, 18,5%tahun 2017,
6
dan 20,9% tahun 2018. Untuk target maksimal jumlah absensi sendiri, PT.

Dana Purna Investama menetapkan bahwa 3% karyawan yang absen. Jadi,

Ketika tingginya tingkat absensi ini, dapat di simpulkan terdapat masalah yang

menyebabkan tingginya tingkat kehadiran karyawan, hal ini bisa di sebabkan

oleh rendahnya semangat kerja karyawan yang ada di PT. Dana Purna

Investama.

Berdasarkan data diatas peneliti menemukanpermasalahan yang ini akan

berpengaruh terhadap menurunya kinerjakaryawan. Berikut merupakan

indikasi rendahnya kinerja karyawan PT. Dana Purna Investama.

Tabel 1.3
Indikasi Rendahnya Kinerja Karyawan PT. Dana Purna investama

Total Persentase
No Indikasi Rendahnya Kinerja S TS Target
Karyawan kinerja
1 Tidak menyelesaikan pekerjaan dengan 20 10
penuh ketelitian
2 Tidak menyelesaikanpekerjaan sesuai 18 12
dengan waktu yang telah ditetapkan
3 Tidak bekerja dengan baik sesuai arahan 16 14
pimpinan
4 Saya selalu memahami apa yang 17 13
diintruksikan pimpinan
5 Karyawan tidak memiliki tingkat absensi 20 10
yang baik
72% 28% 100%
Sumber : Wawancara bulan desember 2018

Berdasarkan tabel diatas hasil dari wawancara yang dilakuakan 30 orang

yaitu staff dan pengawas PT. Dana Purna Investama tanggal 28 Desember 2018

7
diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Dana Purna Investama masih rendah.

Hal ini ditunjukan masih karyawan kurang teliti dalam menyelesaikan tugas

dan hasilnya kurang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,Karyawan

kurang inisiatif dalam mengatisipasi masalah yang bisa saja terjadi dan tidak

dapat memberikan banyak solusi,Kurangnya kemampuan karyawan dalam

memahami arahan yang diberikan oleh pemimpin dan kemampuan karyawan

untuk bekerjasama dengan rekan kerja lainya dan masih banyak karyawan yang

datang terlambat masuk kerja serta bolos. Jika disiplin dalam suatu perusahaan

tidak di tegakkan maka kemungkinan tujuan yang ditetapkan tidak dapat

dicapai secara efektif dan efisien. Kinerja karyawan yang berada pada PT.

Dana Purna Investama cara keseluruhan masih belum optimal, masih ada saja

karyawan yang melanggar ketentuan disiplin kerja yang di tetapkan

perusahaan.

Berdasarkan fenomena permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka

peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul“PENGARUH DISIPLIN

DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.

DANA PURNA INVESTAMA.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti mengemukakan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Frekuensi kehadiran karyawan yang cenderung menurun.

2. Masih banyak karyawan yang kurang taat pada peraturan kerja.


8
3. Kinerja karyawanbelum optimal dilihat dari inisiatif dalam bekerja.

4. Kedisiplinan waktu dan absensi terus menurun.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti dibatasi hanya pada pengaruh

disiplindan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Dana Purna

Investama.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian mengemukakan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Dana Purna Investama?

2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Dana Purna Investama?

3. Seberapa besar pengaruh disiplin danmotivasi kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan PT. Dana Purna Investamasecara simultan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Dana Purna Investama.


9
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan PT. Dana Purna Investama.

c. Untuk mengetahui seberapa besarpengaruh disiplin dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan PT. Dana Purna Investama.

F. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

1) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi pengalaman

berguna bagi upaya pemberdayaan diri dalam penulisan dan

penyusunan karya ilmiah serta dapat memberikan tambahan

pengetahuan dengan melihat kondisi yang sebenarnya dan

kemudian dibandingkan dengan aplikasi- aplikasi data mata

kuliah yang diambil sehingga mendapat gambaran dan pelajaran

memecahkan suatu masalah khusus yang berhubungan dengan

masalah pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja.

2) Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang dapat memberikan informasi dan sumber ilmu

pengetahuan dalam pengembangan bidang SDM, khususnya

mengenai pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap

kinerja, dan serta diharapkan dapat digunakan untuk penelitian

lebih lanjut.
10
b. Praktis

Sebagi referensi dan bahan pertimbangan khususnya dalam

pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya

meningkatkan kinerja keryawan.

1) Bagi perusahaan

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan dalam

strategi meningkatkan kinerja karyawan.

2) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi bagi

peneliti – peneliti lanjutan yang lebih mendalam dan bervariasi,

serta dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu

pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau sebagai

pengembangan dari ilmu pengetahuan yang ada, bagi mahasiswa

dan masyarakat.

G. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini dapat

digambarkan sebagai Disiplin dan Motivasi Kerja (Variabel bebas) X, dan

Kinerja Karyawan (Variabel terikat) Y.

11
Gambar 1.1

Kerangka Berpikir

Disiplin Kerja (X1)


1. Frekuensi Kehadiran
2. Tingkat Kewaspadaan H1
3. Ketaatan pada standar
kerja
4. Ketaatan pada peraturan
kerja
5. Etika kerja

Singodimedjo dalam sutrisno Kinerja Karyawan (Y)


(2014:94)
1. Ketepatan
2. Kecekatan mental
3. Tingkat inisiatif
4. Kedisiplinan asbsen
Motivasi Kerja (X2) H3 dan waktu
1. Kebutuhan fisiologis
Anwar Prabu
2. Kebutuhan keamanan
Mangkunegara (2014:75)
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualasi diri

Hierarki kebutuhan Abraham


Maslow dalam Fahmi (2015:109) H2

Keterangan:

H1 : Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

H2 : Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

12
H3 : Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara rumusan masalahpenelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pernyataan.

Berdasarkan pada pokok masalah dan batasan masalah maka penulis

dapat menarik kesimpulan “terdapat pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja kepada karyawan PT. Dana Purna Investama. Perumusan

Hipotesis penelitian yaitu :

 Ho1 : Tidak terdapat pengaruh Disiplin Kerjaterhadap kinerja kepada

karyawan PT. Dana Purna Investama.

 Ha1 : Adanya pengaruh Disiplin Kerjaterhadap kinerja karyawan PT.

Dana Purna Investama.

 Ho2 : Tidak terdapat pengaruh MotivasiKerja terhadap kinerja

karyawan PT. Dana Purna Investama.

 Ha2 : Adanya pengaruh Motivasi Kerjaterhadap kinerja karyawan PT.

Dana Purna Investama.

 Ho3 : Tidak adanya pengaruh Disiplin dan Motivasi kerja terhadap

karyawan PT. Dana Purna Investama.

 Ha3: Adanya pengaruh Disiplin dan Motivasi kerja terhadap kinerja

PT.Dana Purna Investama.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Menurut Hasibuan (2016:1), manajemen berasal dari kata to manage

yang artinya mengatur. Apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa

harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya.

a. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6M.

b. Tujuannya diatur adalah agar 6M lebih berdaya guna dan berhasil guna

dalam mewujudkan tujuan.

c. Harus diatur supaya 6M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan

terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan

organisasi.

d. Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu

pimpinan puncak, manajer madya, dan supervisi.

e. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi

manajemen tersebut.

14
Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang

diinginkan. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat

universal dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis.

Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi

manusia, perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-

lainnya.

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan

oleh beberapa ahli:

Pengertian Manajemen menurut Hasibuan(2016:9) mengemukakan

bahwa “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”.

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasional dengan cara

efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan

mengawasi penggunaan sumber daya organisasional. Daft dalam Wibowo

(2016:2).

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin

dan mengawasi penggunaan sumber daya untuk menyelesaikan tujuan

kinerja. Schermerhorn dalam Wibowo (2016:2).

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

pengertian manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi

15
dengan merencanakan, memimpin dan mengawasi agar mencapai sebuah

target atau tujuan.

Implementasi beberapa pengertian diatas menunjukan bahwa

manajemen mencakup serangkaian aktivitas atau kegiatan organisasi

denganmenggunakan fungsi – fungsi manajemen secara optimal, suatu

upaya menggerakan, mempengaruhi, mengarahkan dan mengatur sumber

daya manusia dan sumber daya lain secara efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Kegiatan manajemen dapat terjadi apabila ada seorang pemimpin atau

manajer bersama orang lain baik melalui hubungan perorangan maupun

hubungan kelompok mempunyai kemampuan, keterampilan dan teknik

dalam menjalankan proses pengorganisasian dan memusatkan perhatian

pada pencapaian tujuan organisasi yang ditetapkan secara efektif dan

efisien.

Berdasarkan beberapa pengertian Manajemen diatas maka dapat

dilihat bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang

proses mengatur sumber dayadan sumber daya lainnya guna mencapai

tujuan secara efektif dan efisien.

2. Fungsi Manajemen

Menurut Amirullah (2015:8) fungsi manajemen pada umumnya

dibagimenjadi beberapa fungsi manajemen yang merencanakan,

16
mengkoordinasikan,mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

dalam rangka usaha untukmencapai tujuan yang diinginkan secara efektif

dan efesien. Henry Fayolmengusulkan bahwa semua manajer paling tidak

melaksanakan lima fungsimanajemen: merancang, mengorganisasi,

memerintah, mengkoordinasi danmengendalikan.

a. Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan

tujuan sertasasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah

strategis gunamencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang

manajer akan dapatmengetahui apa saja yang harus dilakukan dan

bagaimana cara untukmelakukannya. Menentukan tingkat penjualan pada

periode yang akandatang, beberapa tingkat kebutuhan tenaga kerja,

beberapa modal yang yangdibutuhkan dan bagaimana cara memperolehnya,

seberapa tingkat persediaanyang harus ada di gudang serta keputusan

apakah perlu dilakukan suatuekspansi merupakan bagian dari kegiatan

perencanaan.

Kegiatan utama dalam Fungsi Perencanaan adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan dan target bisnis.

2) Merumuskan stategi untuk mencapai mencapai tujuan dan target

bisnistersebut.

3) Menentukan sumber-sumber daya yang diperoleh


17
4) Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian

tujuan dantarget bisnis

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, sumber daya

sertapengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan

kelompokuntuk menerapkan rencana, kegiatan-kegiatan yang terlibat

dalampengorganisasian mencakup dua kegiatan yaitu: (1) membagi

komponen- komponen yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran

dalamkelompok-kelompok. (2) membagi tugas kepada manajer dan

bawahan untukmengadakan pengelompokan atau unit-unit organisasi.

Kegiatan utama lainnya dalam fungsi pengorganisasian adalah sebagai

berikut:

1) Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan

tugas, danmenetapkan prosedur yang diperlukan.

2) Menetapkan stuktur organisasi yang membujukkan adanya

gariskewenangan sumber daya dan tanggung jawab.

3) Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan

sumberdaya manusia tenaga kerja.

4) Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang

paling tepat.

18
c. Pengarahan

Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation)

padakaryawan agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka

dalammelaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan

efesien. Melaluipengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen,

mendorong usaha-usahayang mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah

kerja karyawan menurunseorang manajer segera mempertimbangkan

alternatif untuk mendorongkembali semangat kerja mereka dengan

memahami faktor penyebabmenurunnya gairah kerja.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah

sebagaiberikut:

1) Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,

danpemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja

secara efektifdan efesien dalam pencapaian tujuan

2) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

3) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

d. Pengendalian

Bagian akhir dari proses manajemen adalah pengendalian

(controlling). Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan

organisasi sudahsesuai dengan rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian

mencangkup dua kegiatan yaitu menentukan standar presentasi mengukur


19
prestasi yang telah dicapai selama ini, dan membandingkan prestasi yang

telas dicapai denganstandar prestasi yang telah ditetapkan.

Kegiatan utama keberhasilan dalam Fungsi Pengawasan dan

Pengendalian adalah sebagai berikut:

1) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target

bisnissesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

2) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan

yangmungkin ditemukan.

3) Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai yang terkait

denganpencapaian.

3. Unsur – Unsur Manajemen

Menurut Hasibuan (2014:20) Unsur-unsur manajemen itu terdiri dari 6

M yaitu :

a. Man yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan

maupun tenaga kerja oprasional/pelaksana.

b. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

c. Methods yaitu cara – cara yang diperlukan dalam usaha mencapai

tujuan.

20
d. Materials yaitu bahan – bahan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan.

e. Machines yaitu mesin-mesin / alat–alat yang diperlukanatau

dipergunakan untuk mencapai tujuan.

f. Market yaitu pasar untuk menjual barang atau jasa-jasa yang

dihasilkan.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan ilmu dan seni yang

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan. Manajemen yang mengatur

unsur manusia ini sering disebut manajemen kepegawaian atau manajemen

personalia yang diterapkan pada suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Berikut ini beberapa pengertian mengenai Manajemen Sumber Daya

Manusia menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Hasibuan (2016:10) manajemen sumberdaya manusiaadalah

ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

21
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

Menurut Mangkunegara (2013:2) mengemukakan bahwa “manajemen

sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.

Menurut Schuler dalam Sutrisno (2016:6) mengartikan bahwa

Manajemen sumber daya manusia merupakan pengakuan tentang

pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang

sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi dan

menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM

tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu,

organisasi dan masyarakat.

Berdasarkan beberapa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

diatas maka dapat dilihat bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

suatu penerapan fungsi-fungsi perencanaan, pengelolaan, pengarahan, dan

pengawasan sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan dan fungsi

tersebut digunakan untuk melaksanakan tindak pengadaan, pengembangan,

pemeliharaan, dan pendayagunaan sumber daya manusia.

22
2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia menurut

CushwaydalamSutrisno(2016:7), Tujuan MSDM meliputi:

a. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM

untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang

bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu

siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara

legal.

b. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur

SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.

c. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan

strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.

d. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini

mencapai tujuannya.

e. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar

pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat

organisasi dalam mencapai tujuannya.

f. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen

organisasi.

23
g. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam

manajemen SDM.

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan

(2016:21) meliputi:

a. Perencanaan(human resources planning) adalah merencanakan tenaga

kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

b. Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,

delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi

(organization chart).

c. Pengarahan (directin) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,

agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

d. Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua

karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai dengan rencana.

e. Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


24
f. Pengembangan (development) adalah proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan.

g. Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung

(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada

karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

h. Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja

sama yangserasi dan saling menguntungkan.

i. Pemeliharaan(maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar

mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

j. Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci

terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud

tujuan yang maksimal.

k. Pemberhentian(separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang

dari perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan

karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan

sebab-sebab lainnya.

25
4. Komponen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2016:12) Tenaga kerja pada dasarnya dibedakan

atas pengusaha, karyawan dan pemimpin:

a. Pengusaha (Bussinessman)

Pengusaha adalah setiap individu atau kelompok yang

menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan pendapatan (income)

dan besarnya pendapatan tersebut tidak stabil atau tidak menentu. Hal

tersebut sebanding dengan laba yang dicapai perusahaan tersebut.

b. Karyawan (Worker)

Dalam manajemen sumber daya manusia karyawan atau staff atau

worker adalah inti utama dari sebuah perusahaan . Karyawan merupakan

kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa adanya karyawan dalam

manajemen sumber daya manusia, manajemen itu tidak akan

berjalan.Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem,

proses dan tujuan yang ingin digapai oleh suatu perusahaan. Karyawan

adalah penjual jasa yaitu pikiran dan tenaganya dengan imbalan yang

telah ditetapkan sebelum dia bekerja. Karyawan terikat oleh perjanjian

yang mengatur jenis atau item pekerjaan yang dikerjakan karyawan dan

berat kerjanya.

26
c. Pemimpin /Manajer

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki wewenang dan

menggunakannya untuk mengarahkan, memerintahkan, mengontrol

orang lain dan juga secara langsung bertanggungjawab atas pekerjaan

yang dilakukan oleh orang tersebut dalam mencapai tujuan bersama.

5. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2016:14) Peranan manajemen Sumber Daya

Manusia adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang

efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job

description, job spesification, job reqruitment, dan job evaluation.

b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan

berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in

the right job.

c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan

pemberhentian.

d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada

masa yang akan datang.

e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan

perkembangan perusahaan pada khususnya.

27
f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijakan

pemberian balas jasa perusahaan sejenis.

g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat pekerja.

h. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penilai kinerja karyawan.

i. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.

j. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.

C. Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap atau perilaku seseorang yang sesuai

dengan peraturan organisasi tempat iabekerja. Disiplin kerja dapat dilihat

sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi

maupun bagi karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan

menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas,

sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan

diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah

semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.Disiplin yang baik

mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-

tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong semangat kerja dan

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

28
Berikut ini adalah beberapa pengertian disiplin yang dikemukakan

oleh beberapa ahli:

Menurut Beach dalam Sutrisno (2016:87) mengemukakan bahwa

“Disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar

atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti

kedua, lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan

hukuman terhadap perilaku kesalahan”. Pengertian yang dikemukakan oleh

Beach, menekankan disiplin pada belajar dan tindakan.

Menurut Hasibuan (2016:193) mengemukakan bahwa “kedisiplinan

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Pengertian yang

dikemukakan oleh Hasibuan menekankan disiplin disiplin pada kesadaran

dan kesediaan seseorang.

Menurut Sinambela (2016:334) disiplin adalah sebuah proses yang

digunakan untuk menghadapi permasalahan kinerja proses ini melibatkan

manajer dalam mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan masalah-

masalah kinerja kepada para pegawai. Kedisiplinan adalah fungsi operatif

MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin

tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.Tanpa disiplin karyawan yang

baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

29
Dari definisi diatas peneliti berargumen bahwa disiplin adalah

kegiatan manajemen untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang

karyawan dalam mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku.

2. Tujuan Disiplin Kerja

Berbagai aturan yang disusun oleh organisasi adalah tuntunan untuk

mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Tujuan displin kerja agar

menghasilkan suatu kondisi yang teratur, tertib dalam pelaksanaan

pekerjaan yang dapat terlaksana sesuai dengan rencana sebelumnya.

Disiplin kerja yang dilakukan secara terus menerus oleh manajemen

dimaksimalkan agar pegawai memiliki motivasi untuk mendisiplinkan diri,

bukan karena adanya sanksi tetap timbul dari dalam dirinya sendiri.

Adapun pendapat dariSiswanto dalam buku Sinambela(2016:340),

menguraikan bahwa maksud dan sasaran dari disiplin kerja adalah

terpenuhinya beberapa tujuan seperti:

a. Tujuan umum disiplin kerjaTujuan umum disiplin kerja adalah demi

kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif organisasi bagi yang

bersangkutan baik hari ini, maupunhari esok.

b. Tujuan khusus disiplin kerja. Tujuan khusus antara lain :

1) Untuk para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan

ketenagakerjaan maupun peraturan, serta kebijakan perusahaan


30
yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,serta

melaksanakan perintah manajemen.

2) Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya, serta mampu

memberikan servis yang maksimum pada pihak tertentu yang

berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang peker-jaan

yang diberikan kepadanya.

3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang

dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

4) Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang

berlaku pada perusahaan.

5) Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi

sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. dakan pendisiplinan juga dapat membantu

pegawai supaya menjadi orang yang lebih disiplin.

3. Riset Disiplin Kerja

Menurut Sinambela (2016:355) pentingnya penerapan disiplin kerja

bagi pegawai sehingga banyak organisasi melakukan riset yang hasilnya

dapat memperoleh rekomendasi dalam pengelolaan SDM.

Menurut Rivai (2005) dalam Sinambela (2016:355), yang menjelaskan

bahwa displin kerja memiliki beberapa komponen:

31
a. Kehadiran

Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur

kedisiplinan, dan biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah

terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

b. Ketaatan pada Peraturan Kerja

Pegawai yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan

prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan

oleh perusahaan.

c. Ketaaatan pada Standar Kerja

Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab pegawai

terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya.

d. Tingkat Kewaspadaan Tinggi

Pegawai memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh

perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu

secara efektif dan efisien.

e. Bekerja Etis

Beberapa pegawai mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke

pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan

32
salah satu bentuk tindakan indisipliner sehingga bekerja etis sebagai salah

satu wujud dari disiplin kerja pegawai.

4. Bentuk Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara dalam Sinambela (2016:336) terdapat dua

jenis bentuk disiplin kerja, yaitu:

a. Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai

untuk mengikuti dan mematuhi pedoman dan aturan kerja yang

ditetapkan oleh organisasi. Dalam hal ini disiplin preventif bertujuan

untuk menggerakan dan mengarahkan agar pegawai bekerja dengan

disiplin, dan cara ini dimaksudkan agar pegawai dapat memelihara

dirinya terhadap peraturan-peraturan. Oleh karena itu disiplin

preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan

kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam

organisasi. Jika sistem dalam organisasi baik, maka akan lebih mudah

menegakkan disiplin kerja.

b. Disiplin korektif adalah suatu upaya penggerakan pegawai dalam

menyatukan suatu peraturan dan mengarahkannya agar tetap

mematuhi berbagai peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku

pada organisasi. Dalam disiplin korektif pegawai yang melanggar

disiplin akan diberikan sanksi yang bertujuan agar pegawai tersebut

dapat memperbaiki diri dan mematuhi aturan yang ditetapkan.

33
5. Manfaat Disiplin Kerja

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada

diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Menurut

SiagiandalamSutrisno (2016:86), manfaat disiplin kerja yaitu:

a. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan

perusahaan.

b. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan

dalam melakukan pekerjaan.

c. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan

tugas dengan sebaik-baiknya.

d. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di

kalangan karyawan.

e. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

6. Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Disiplin KerjaMenurutSingodimedjo dalam Sutrisno (2016:89-92)

faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah:

34
a. Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya

disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang

berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal

dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.

b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam

lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu

memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin

dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya dari ucapan,

perbuatan, dan sikap yangdapat merugikan aturan disiplin yang

sudah ditetapkan.

c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam

perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat

dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan

bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang

dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu

ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai


35
dengan tingkatpelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya

tindakan terhadap pelanggaran disiplin, sesuai dengan sanksi yang

ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam

hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada

pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat

melaksanakan pekerjaan dengantepat dan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. Dengan adanya pengawasan, maka sedikit banyak para

karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja. Mungkin

untuk sebagian karyawan yang sudah menyadari arti disiplin,

pengawasan seperti ini tidak perlu, tetapi bagi karyawan lainnya,

tegaknya disiplin masih perlu agak dipaksakan, agar mereka tidak

berbuat semaunya dalam perusahaan.

f. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter

antara yang satu dengan yang lain.Seorang karyawan tidak hanya

puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang

menantang, tetapi mereka juga masih membutuhkan perhatian yang

besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka

ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya dan sebagainya.

36
Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada para

karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:

1) Saling menghormati, bila bertemu di lingkungan pekerjaan.

2) Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya,

sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan

pujian tersebut.

3) Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-

pertemuan, apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan

pekerjaan mereka.

4) Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan

sekerja, dengan menginformasikan, kemana dan untuk urusan

apa, walaupun kepada bawahan sekalipun.

7. Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Rivai dalam Sinambela (2016:353) mengatakan bahwa, pelanggaran

kerja adalah setiap ucapan, tulisan, perbuatan seorang pegawai yang

melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh pimpinan organisasi

37
yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh pimpinan.

Sedangkan sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin yang telah

diatur pimpinan organisasi. Selanjutnya, dikemukakan bahwa terdapat

beberapa tingkat dan jenis pelanggaran kerja yang umumnyan berlaku

dalam suatu organisasi.

a. Sanksi pelanggaran ringan, dengan jenis: teguran lisan, teguran

tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis.

b. Sanksi pelanggaran sedang, dengan jenis: penundaan kenaikan gaji,

penurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat.

c. Sanksi pelanggran berat, dengan jenis: penurunan pangkat,

pembebasan dari jabatan, dan pemberhentian atau pemecatan.

8. Indikator Disiplin Kerja

Siswanto dalam Sinambela (2016:356) menjelaskan beberapa

indikator disiplin. Pada dasarnya indikator tersebut sejalan bahkan

memperkuat pernyataan di atas. Adapun indikator disiplinyaitu:

a. Frekuensi Kehadiran.

Tolak ukur untuk mengetahui sejauhmanakedisiplinan anggota

lembaga. Semakin tinggi tingkat kehadiran karyawan berarti ia telah

memiliki disiplin yang tinggi.

b. Tingkat Kewaspadaan.

38
Setiap pegawai harus melakukan tugas dantanggung jawab

dengan penuh perhitungan sebab sebagai wujud tingkatkewaspadaan.

c. Ketaatan Pada Standar Kerja.

Setiap aturan kerja yang telah dibuatoleh perusahaan harus

dipatuhi oleh karyawan.

d. Ketaatan Pada Peraturan Kerja.

Hal ini dimaksudkan demi kenyamanandan kelancaran dalam

bekerja maka seluruh karyawan harus taat terhadapperaturan yang

telah dibuat.

e. Etika Kerja.

Setiap pegawai dalam melaksanakan perkerjaannya agarmemiliki

suasana harmonis, saling menghargai antar sesama pegawai.

Berdasarkan pendapat tentang indikator disiplin di atas, dapat

disimpulkan bahwa indikator disiplin secara umum adalah kehadiran,

kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja,

dan beretika kerja. Jika indikator tersebut diimplementasikan dalam sebuah

lembaga maka kedisiplinan karyawan akan terbangun.

9. Indikator Disiplin Kerja PT. Dana Purna Investama

Adapun indikator disiplin PT. Dana Purna Investama yaitu:

a. Selalu hadir tepat waktu

39
b. Selalu mengutamakan presentase kehadiran

c. Selalu mentaati ketentuan jam kerja

d. Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan efesien

e. Memiliki keterampilan dibidang tugasnya

f. Memiliki semangat kerja yang tinggi

g. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dan bertanggung jawab

D. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari bahasa latin, “mavere” yang berarti dorongan

atau daya penggerak. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya

mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara

produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

Motivasi berperan penting untuk organisasi karena motivasi

merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku

manusia. Agar mempunyai keinginan untuk bekerja lebih giat dan antusias

mencapai hasil yang memuaskan, motivasi semakin penting karena atasan

membagikan pekerjaan kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik

dan tertegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dalam

diri seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk mencapai


40
tujuannya. Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli

diantaranya yaitu, Fillmore H Standford dalam Mangkunegara (2015:93)

mengemukakan bahwa :“motivation as an energizing condition of the

organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain

class”.

Motivasi mengacu pada proses dimana usaha seseorang diberi energi,

diarahkan dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Hal ini

diperkuat dengan pernyataan dari Anwar Prabu Mangkunegara (2015:61)

yang menyatakan bahwa: “Motivasi merupakan kondisi atau energi yang

menggerakkan karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

organisasi”.

Pendapat lain menurut Cascio dalam Malayu S.P Hasibuan

(2014:95) berpendapat bahwa: “Motivasi adalah suatu kekuatan yang

dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya.”

Motivasi menunjukkan agar pimpinan mengetahui bagaimana

memberikan informasi yang tepat kepada bawahannya agar mereka

menyediakan waktunya guna melakukan usaha yang diperlukan untuk

memperoleh saran-saran dan rekomendasi-rekomendasi yang dihadapi. Hal

ini didukung dengan pendapat Hasibuan (2014:95) yang menyatakan

bahwa: “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif

dan terintegrasi dengan segala daya uapayanya untuk mencapai kepuasan”.


41
Menurut Robbins yang juga dikutip Hasibuan (2014:96)

menyatakan bahwa: “Motivasi didefinisikan sebagai suatu kerelaan untuk

berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang

dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan

individu.”

Berdasarkan pengertian menurut beberapa para ahli di atas

disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu perangsang suatu

keinginan dan daya penggerak kemauan yang menciptakan kegairahan

seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Motivasi kerja

yang tinggi yang diberikan karyawan akan meningkatkan prestasi dan

produktivitas kerja perusahaan, sehingga akan memudahkan pencapaian

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi

Motivasi yang berhasil tergantung pada prinsip-prinsip yang

diterapkan oleh seorang pimpinan terhadap bawahannya untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang akan dikehendakinya.

Maka untuk jelasnya berikut ini peneliti akan mengemukakan tentang

prinsip-prinsip yang dapat menunjang dalam proses memotivasi antara

pimpinan terhadap bawahannya yang dikutip dari pendapat Mangkunegara

(2014:61) sebagai berikut:

42
1. Prinsip partisipasi

Motivasi untuk mencapai hasil-hasil akan bertambah, jika

kepada para bawahan diberikan kesempatan untuk ikut serta

berpartisipasi dalamkeputusan-keputusan yang mempengaruhi hasil

itu. Jika para bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan ide-

ide, rekomendasi-rekomendasi, maka akan merasa ikut bertanggung

jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Dengan demikian kegairahan

kerja dapat ditingkatkan.

2. Prinsip Komunikasi

Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat jika

bawahan diberi tahu tentang soal-soal yang mempengaruhi hasil-hasil

itu, pada dasarnya semakin banyak orang mengatahui suatu soal,

semakin banyak pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut.

3. Prinsip Mengetahui Bawahan

Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat, jika

kepada bawahan diberikan pengakuan atas sumbangan terhadap hasil-

hasil yang dicapai. Bawahan akan bekerja keras dan rajin bila mereka

terus meneruspengakuan dan keputusan dari usaha-usahanya.

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang

Motvasi untuk mencapai hasil-hasil akan bertambah kalau

bawahan diberikan wewenang untuk mengambl keputusan-keputusan


43
yang mempengaruhi hasil-hasil itu. Pimpinan yang cakap adalah

seorang yang mendelegasikan sebanyak mungkin wewenang dan

menghindari pengendalian yang diteliti atau terperinci.

5. Prinsip Memberi Perhatian

Para bawahan biasanya akan dapatdimotivasikan untuk

mencapai hasil-hasil yang kita inginkan, sejauh kita menaruh minat

terhadap hasil-hasilyang mereka inginkan. Prinsip ini menyatakan

bahwa kita akan hanya memperoleh sedikit motivasi bila selalu

ditekankan betapa pentingnya bagi orang-orang lain untuk mencapai

tujuan-tujuan kita, tujuan-tujuan dari suatu bagian atau seluruh

perusahaan.

3. Teori - Teori Motivasi

Motivasi terbentuk karena adanya interaksi antara kebutuhan dengan

kondisi kerja, kebutuhan telah melahiran teori-teori kepuasan. Teori

kepuasan memusatkan perhatian dalam diri orang yang menguatkan dan

mengarahkan perilaku. Teori motivasi merupakan hal penting karena teori

motivasi dapat memudahkan manajemen perusahaan untuk dapat

menggerakan, mendorong dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

kepada para karyawan. Berikut ini adalah teori-teori motivasi kerja menurut

Donni Juni Priansan (2014:205-212) :

1. Teori Abraham H. Maslow

44
Abraham Maslow mengemukakan teori motivasi yang

dinamakanMaslow’s Need Herarchy Theory/A theory of Human

Motivation atau teoriMotivasi Hierarki kebutuhan Maslow. Teori

motivasi Abrahaman Maslow mengemukakan bahwa teori hierarki

kebutuhan mengikuti teorijamak, yakni seseorang berperilaku dan

bekerja, karenadorongan untuk memenuhi berbagai macam

kebutuhan.

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan

yang ada dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari

perilaku karyawan. Kita tidak akan bisa memotivasi karyawan jika

kebutuhan karyawan belum bisa terpenuhi oleh perusahaan.

Pemenuhan motivasi harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

oleh karyawan. A.H Maslow melihat adanya kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh pegawai.

Abraham Maslow mengemukakan bahwa Hirearki kebutuhan

manuisa adalah sebagai berikut:

a. Psyological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Kebutuhan untuk makan, minum,perlindungan fisik, bernafas,

seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau

45
disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. Kebutuhan

fisiologikal memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:

1. Mereka relatif independen satu sama lainnya.

2. Dalam banyak kasus mereka dapat diidentifikasi dengan sebuah

lokasi khusus di dalam tubuh (misalnya perasaan lapar luar

biasa, dapat dikaitkan dengan perut).

3. Pada sebuah kultur berkecukupan, kebutuhan-kebutuhan

demikian bukan merupakan motivator-motivator tipikal,

melainkan motivator-motivator tidak biasa.

4. Akhirnya dapat dikatakan bahwa mereka harus dipenuhi secara

berulang-ulang dalam periode waktu yang relatif singkat agar

tetap terpenuhi.

b. Safety and security needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan)

Kebutuhan akan perlindingun dari ancaman bahaya,

pertentangan, dan lingkungan hidup.

c. Love/ Belonging (kebutuhan untuk rasa memiliki)

Kebutuhan berafiliasi, berinteraksi sosial, kebutuhan untuk

mencintai serta dicintai. Serta diterima dalam kelompok pekerjaan dan

masyarakat lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak mau

46
hidup menyendiri seorang diri ditempat terpencil. Ia selalu

membutuhkan hidup berkelompok.

d. Esteem or status needs (kebutuhan penghargaan diri)

Kebutuhan akan penghargaan diri seseorang untuk dihormati

dan dihargai oleh orang lain.

e. Self Actualization (kebutuhan aktualisasi diri)

Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan

kemampuan, skill, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja

yang sangat memuaskan. Kebutuhan untuk perpendapat dengan

menangemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap

sesuatu.

2. Teori Frederick Hezberg

Teori Teori ini dikembangkan oleh Frederic Hezberg yang

mengemukakan bahwa teori dua faktor atau Hezberg’s Two factors

Motivation Theory atau sering juga disebut teori motivasi kesehatan

(factor Higienis). Menurut Frederick Hezberg orang menginginkan

dua macam faktor kebutuhan yaitu:

a. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan pemeliharaan

maintenancefactor (kebutuhan pemeliharaan). Faktor pemeliharaan

berhubungandengan hakekat manusia yang ingin memperoleh

ketentraman dan kesehatan badaniah.


47
b. Faktor pemeliharaan menyangkur kebutuhan psiologis seseorang,

kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan

pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan

menggerakan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan

pekerjaan dengan baik.

3. Teori Motivasi Berprestasi McClelland

McClelland (Edy Sutrisno, 2016:128) dalam teorinya Mc.Clelland

Achivement Motivation Theory. Mengemukakan bahwa karyawan

mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini

dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan

motivasi seseorang dan situasi seta peluang yang tersedia.

Kemudian McCelland mengemukakan bahwa produktivitas

seseorang sangat ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada

dirinya. Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang

yang mampu mencapai prestasinya secara maksimal. Virus mental

yang dimaksud terdiri dari 3 dorongan kemudian yaitu :

a. Need of Achivement (kebutuhan untuk berprestasi)

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk

mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar,

bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hierarki Maslow terletak

antara kebutuhan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

48
Cari-ciri individu yang menunjukan orientasi tinggi antara lain

bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk

mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan

mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.Ciri-ciri kebutuhan

untuk berprestasi :

1) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.

2) Mencari feedback tentang perbuatannya.

3) Memilih resiko yang sedang didalam perbuatannya.

4) Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya.

b. Need of Affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)

Kebutuhan akan afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar

pribadi yang ramah dan akrab. Individu mereefleksikan keinginan

untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap

persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan

afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang

memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Orang-orang dengan Need

Affliation yang tinggi ialah orang yang berusaha mendapatkan

persahabatan.Ciri-Ciri kebutuhan untuk berafiliasi (Need Affiliation):

1. Menyukai persahabatan.

2. Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain.

49
3. Lebih suka bekerja sama daripada berkompetensi.

4. Selalu berusaha menghindari konflik.

c. Need of Power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu).

Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat

orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa

dipaksa tidak akan berperrilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi

dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.

Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan

pengahargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Mccelland menyatakan

bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan

kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.Ciri-ciri

kebutuhan akan menguasai/kekuasaan:

1. Menyukai pekerjaan dimana mereka menjadi pimpinan.

2. Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari sebuah organisasi

dimanapun dia berada.

3. Senang dengan tugas yang dibebankan kepadanya.

Selanjutnya David McCelland mengemukakan enam karakteristik

orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi, yaitu:

1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2. Berani mengambil dan memikul resiko.

50
3. Memiliki tujuan yang realistik.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuan.

5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang

dilakukan.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

Dari beberapa teori motivasi di atas dapat disimpulkan tidak cukup

memenuhi kebutuhan makan dan minum saja, akan tetapi orang juga

mengharapkan pemuasan kebutuhan biologis dan psikologis orang tidak

dapat bahagia. Semakin tinggi status seserang dalam perusahaan, maka

motivasi mereka semakin tinggi dan hanya pemenuhian jasmaniah saja.

Semakin ada kesempatan untuk memperoleh kepuasan material dan non

material dari hasil kerjanya. Semakin bergairah seseorang untuk bekerja

dengan mengerahkan kemampuan yang dimilikinya.

4. Proses Motivasi

Proses motivasi dimulai dari kebutuhan organisasi lalu karyawan

dimotivasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi tesebut kemudia hasilnya

dievaluasi apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak, jika tercapai maka

karyawan diberikan imbalan yang sesuai dengan pekerjaannya tersebut.

51
Luthans (2011:270) motivasi mencakup tiga elemen yang berinteraksi dan

saling tergantung sehingga proses motivasi adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan

Tercipta saat tidak adanya keseimbangan fisiologis atau psikologis.

Misalnya, kebutuhan muncul saat sel dalam tubuh kehilangan makanan atau

air atau ketika tidak ada orang lain yang bertindak sebagai teman atau

sahabat.

2. Dorongan

Dorongan atau motif terbentuk untuk mengurangi kebutuhan.

Dorongan fisiologis dan psikologis adalah tindakan yang berorientasi dan

mengasilkan daya dorong dalam meraih insentif. Contoh kebuthan akan

makanan dan minuman, diterjemahkan sebagai dorongan lapar dan haus.

3. Intensif

Semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan dan dorongan

dengan demikian, memperoleh intensif akan cenderung memulihkan

keseimbangan fisiologis atau psikologis dan akan mengurangi dorongan.

5. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil

52
atau mencapai tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan, makin

jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang harus

benar-benar memahami apa yang menjadi pendorong dalam melakukan

suatu kegiatan tertentu.

Menurut Veithzal Rivai (2013:848) sesuai dengan pengertian di atas,

pada dasarnya motivasi mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

c. Mempertahankan kestabilan karyawan.

d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

e. Mengefektifkan pengadaaan karyawan.

f. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi karyawan.

g. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

h. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya.

i. Meningkatkan efisiensi

j. penggunaan alat-alat dan bahan baku dalam setiap pekerjaan.

53
6. Dimensi dan Indikator Motivasi

Dimensi dan indikator dari teori yang di kemukakan oleh Abraham

Maslow dalam Donni Juni Priansa (2014:205)yang digunakan sebagai

operasionalisasi variabel yaitu :

a. Psyological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Kebutuhan untuk makan,minum, perlindungan fisik, bernafas,

seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau

disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

b. Safety and security needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan)

Kebutuhan akan perlindingun dari ancaman bahaya,

pertentangan, dan lingkungan hidup.

c. Love atau Belonging (kebutuhan untuk rasa memiliki sosial)

Kebutuhan berafiliasi, berinteraksi sosial, kebutuhan untuk

mencintai serta dicintai. Serta diterima dalam kelompok pekerjaan dan

masyarakat lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak mau

hidup menyendiri seorang diri ditempat terpencil. Ia selalu

membutuhkan hidup berkelompok.

d. Esteem or status needs (kebutuhan penghargaan diri)

54
Kebutuhan akan penghargaan diri seseorang untuk dihormati

dan dihargai oleh orang lain.

e. Self Actualization (kebutuhan aktualisasi diri)

Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan

kemampuan, skill, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja

yang sangat memuaskan.

E. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Menurut Mangkunegara (2013:67) yaitu hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Kinerja menjadi

cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan tertentu yang

akan berdampak pada reward dari perusahaan..

Menurut Sutrisno (2015:151), kinerja adalah kesuksesan seseorang

dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang

diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah

dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan

dalam menjalankan tugas.

55
Menurut Tjuju Yuniarsih dan Siswanto (2014:161) Kinerja merupakan

prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang bersangkutan

menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi.

Menurut Simamora (2014:339) mengatakan bahwa kinerja

(performance) mengacu pada kadar pencapaian tugas – tugas yang

membentuk sebauh pekerjaan karyawan. Kinerja mereflesikan seberapa baik

karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.

Dari beberapa pengertian diatas, yang digunakan landasan dalam

penelitian ini adalah pengertian yang paling sesuai dengan keadaan dalam

organisasi (perusahaan) yaitu kinerja adalah hasil – hasil fungsi pekerjaan

seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi pada priode waktu tertentu

yang merefleksikan seberapa baik seseorang atau kelompok tersebut

memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan dalam usaha pencapaian tugas

organisasi.

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

menurutSutrisno (2015:151) yaitu :

a. Efektivitas dan Efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran

baikburuknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi.

Masalahnya adalahbagaimana proses terjadinya efisiensi dan


56
efektivitas organisasi. Dikatakanefektif bila mencapai tujuan,

dikatakan efisien bila hal itu memuaskansebagai pendorong mencapai

tujuan.

b. Otoritas dan Tanggung jawab

Dalam organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab

telahdidelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas.

Masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa

yang menjadihaknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai

tujuan organisasi.Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap

orang dalam suatuorganisasi akan mendukung kinerja karyawan

tersebut.

c. Disiplin

Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap

hormat yangada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan

perusahaan.Masalah disiplin karyawan yang ada di dalam organisasi

baik atasanmaupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja

organisasi.Kinerja organisasi akan tercapai apabila kinerja individu

maupun kelompokditingkatkan

d. Inisiatif

Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas

dalam bentukide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan


57
tujuan organisasi.Dengan perkataan lain, inisiatif karyawan yang ada

di dalam organisasimerupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya

akan mempengaruhikinerja.

3. Pengertian Penilaian Kinerja

Menurut Marwansyah (2016:232) penilai kerja adalah uraian

sistematis tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan

dengan pekerjaan seseorang atau suatu kelompok.

Menurut Wirawan (2014:11) proses penilaian untuk mengumpulkan

informasi mengenai kinerja karyawan yang didokumentasikan secara formal

untuk membantu pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia.

4. Metode Penilaian Kinerja

Terdapat beberapa metode dalam menilai kinerja, sebagaimana

diungkapkan oleh (Mondy dan Noe dalam, Widodo 2015:147), yaitu :

a. Rating Scales. Menilai kinerja pegawai dengan menggunakan skala

untuk mengukur faktor-faktor kinerja (performance factor). Misalnya

dalam mengukur tingkat inisiatif dan tanggung jawab pegawai.

b. Critical Incidents. Metode ini penilai harus menyimpan catatan tertulis

tentang tindakan-tindakan atau perilaku kerja yang sangat positif (high

favorable) dan perilaku kerja yang sangat negatif (high unfavorable)

selama periode penilaian.

58
c. Essay. Metode ini cenderung lebih memusatkan perhatian pada

perilaku eksterm dalam tugas-tugas karyawan dari pada pekerjaan atau

kinerja rutin yang mereka lakukan dari hari ke hari. Penilaian ini

sangat tergantung kepada kemampuan menulis seorang penilai.

d. Work Standart. Metode ini membandingkan kinerja setiap karyawan

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan tingkat

keluaran yang diharapkan.

e. Ranking. Penilai menempatkan seluruh pekerja dalam satu kelompok

sesuai dengan peringkat yang disusun berdasarkan kinerja secara

keseluruhan. Contohnya, pekerja terbaik dalam satu bagian diberi

peringkat paling tinggi dan pekerja yang paling buruk prestasinya

diletakan diperingkat paling bawah.

f. Forced Distribution. Penilai harus memasukan individu dari kelompok

kerja ke dalam sejumlah kategori yang serupa dengan sebuah distribusi

frekuensi normal.

g. Behaviourally Anchored Rating Scales (BARS).Evaluator menilai

pegawai berdasarkan beberapa jenis perilaku kerja yang mencerminkan

dimensi kinerja dan membuat skalanya. Misalnya penilaian pelayanan

pelanggan.

5. Manfaat Penilaian Kinerja

59
Menurut Sedarmayanti (2013:264) manfaat penilaian kinerja adalah

sebagai berikut:

a. Meningkatkan prestasi kerja

Dengan adanya penilaian kinerja, baik pemimpin maupun karyawan

memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki perbaiki

pekerjaan atau prestasinya.

b. Memberikan kesempatan kerja yang adil

Penilain akurat dapat menjamin karyawan dapat memperoleh

kesempatan menempatkan posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuan.

c. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Melalui penilai kinerja, terdekteksi karyawan yang kemampuanya

rendah sehingga memungkinkan adanya adanya program pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan mereka.

d. Penyesuaian kompensasi

Melalui penilain, pemimpin dapat mengambil keputusan dalam

menentukan perbaikan pemberian kompensasi, dan sebagainya.

e. Keputan promosi dan demosi

Hasil penilain kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan untuk mempromosikan atau mendemosikan karyawan.

60
f. Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan

Kinerja yang buruk mungkin merupakan salah satu tanda kesalahan

dalam pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan

tersebut.

g. Meniali proses rekruitmen dan seleksi

Kinerja karyawan baru yang rendah dapat mencerminkan adanya

penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi.

6. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja menurut Marwansyah (2016:232) adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengukur kinerja secara fairdan objektif berdasarkan

persyaratan pekerjaan ini memungkinkan karyawan yang efektif untuk

mendapat imbalan atas upaya mereka dan karyawan yang tidak efektif

mendapat konsekuensi sebaliknya atas kinerja buruk.

b. Untuk meningkatkan kinerja dengan mengidentifikasikan tujuan-tujuan

pengembangan yang spesifik.

c. Untuk mengembangkan tujuan karier sehingga karyawan dapat selalu

menyesuaikan diri dengan tuntutan dinamika organisasi.

7. Indikator Kinerja

Indikator kinerja menurut Suwondo dan Sutanto (2015) yaitu:


61
a. Ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan

Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, perhatian pada kualitas

dalam penyelesaian pekerjaan, kemampuan memenuhi target perusahaan

dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

b. Tingkat inisiatif dalam bekerja

Kemampuan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi dan

kemampuan untuk membuat solusi alternatifbagi masalah tersebut.

c. Kecekatan mental

Kecekatan mental diukur melalui kemampuan karyawan dalam

memahami arahan yang diberikan oleh pemimpindan kemampuan karyawan

untuk bekerjasama dengan rekan kerja lain.

d. Kedisiplinan waktu dan absensi

Merupakan tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran karyawan

di tempat kerja

62
J. Penelitian Terdahulu

Table 2.1
Penelitian Terdahulu

No Judul Variabel Hasil Penelitian


1 Pengaruh Disiplin X1=Disiplin Kerja Hasil penelitian
dan Motivasi kerja menunjukan bahwa
X2= Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Disiplin kerja dan
karyawan Y = Kinerja Motivasi kerja
berpengaruh signifikan
Nurhaesanah (2015)
terhadap Kinerja
2 Pengaruh Disiplin X1= Disiplin Kerja Hasil penelitian
dan Motivasi kerja menunjukan bahwa
X2= Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Disiplin dan Motivasi
karyawan Y = Kinerja kerja berpengaruh
signifikan terhadap
Nadya
Kinerja
Wahyuningtyas
(2016)
3 Pengaruh Disiplin X1= Disiplin Kerja Hasil penelitian
dan Motivasi kerja menunjukan bahwa
X2= Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Disiplin dan Motivasi
karyawan. Y = Kinerja kerja berpengaruh
signifikan terhadap
(2016)
Kinerja

63
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah yang disusun secara

sistematis dan harus memenuhi mutu ilmiah suatu penelitian, maka

digunakan metode penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan yang akan

diuraikan sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih untuk memperoleh data dan

informasi dalam penulisan skripsi ini, mengambil lokasi ditempat

penelitian yaitu pada PT. Dana Purna Investama, yang bergerak di bidang

Service Management yang beralamat di Jl. Tanah Abang 1 No. 27A

RT.8/RW.7, Petojo Sel., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 10160

2. Waktu Penelitian

Adapun data yang diambil dari tahun 2015 sampai dengan 2018

penulis tertarik dengan mengambil objek ini dengan pertimbangan ingin

mengetahui kinerja karyawan pada PT. Dana Purna Investama. Serta

memperoleh informasi mengenai perusahaan tersebut.

Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2019 sampai dengan

selesai.

64
3. Sifat Penelitian

Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah dengan metode

asosiatif dan kuantitatif.

a. Metode Asosiatif

Menurut Sugiyono (2013:11) adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau

lebih.

b. Metode Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2013:3) adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data mengunakan

instrumen penelitian, analisis data kuantitatif atau statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek- subjek penelitian.

Menurut Sugiyono (2016:80), Populasi adalah wilayah genelisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulanya.

Populasi yang dimaksud disini adalah karyawan PT. Dana Purna

Investama yang berjumlah 73 orang.


65
Tabel 3.1
Daftar Karyawan PT. Dana Purna Investama

NO Subjek Penelitian Jumlah


1 Supervisor I 1
2 Supervisor II 2
3 Leader 3
4 Housekeeping 37
5 Ekspedisi 10
6 Butler 3
7 Pramukarya 7
8 Optel 3
9 Teknisi 7

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016:81), Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling dengan

cara sampling jenuh. Berdasarkan pada tempat penelitian yang telah

ditetapkan, maka sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan PT. Dana Purna Investama yang berjumlah 73 orang.

66
C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis – jenis Data

Menurut Sugiyono (2016:187), terdapat dua macam data dalam

penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat gerak tubuh,

ekspresi wajah, bagan, gambar, dan foto.

b. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneliti ini peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data, diataranya:

a. Library Research

Peneliti mendapat data yang dapat digunkan dalam penelitian

dalam penelitian ini dalam membaca literatur, buku, artikel, jurnal.

b. Studi Dokumentasi

Metode ini digunkan peneliti untuk memperoleh data yang

berhubungan dengan profil perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, dan data absensi karyawan.

c. Internet Research

Dengan keadaan masa kini dikarenakan ilmu yang terus

berkembang sehingga peneliti mencari tambahan data yang diperlukan

dari internet agar peneliti tetap up to date.


67
3. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsu ng melalui penyebaran kuesoner untuk dibagikan kepad objek

yang telah ditarget. Jenis – jenis data primer, yaitu:

a. Observasi

Menurut Hadi dalam Sugiyono (2016:196) Observasi merupakan

suatu proses yang kompleks , suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Sesuai penelitian yang diatas, penulis

mengumpulkan data-data dengan melakukan pengamatan langsung

dilapangan dan untuk mengetahui situasi, kondisi, dan penelitian.

b. Kuesioner

adalah taknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kewpada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini dibagikan dan diisi

kepada responden yang disusun berdasarkan variabel yang telah

ditentukan.

c. Wawancara/Interview

Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang leader atau staff

atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah.


68
Mengumpulkan data dengan mewawancari langsung kepada beberapa

staff dan SM.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung yang

memberikan data kepada pengumpulan data. Misalnya lewat orang

lain atau lain atau dokumen. Sumber data sekunder untuk mendukung

penelitian ini diperoleh dari studi sumber pustaka dan dokumentasi

mengenai perihal yang terkait dalam penelitian.

1) Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang di

peroleh dari PT. Dana Purna Investama yang terdiri dari profil,

sejarah dan lain sebagainya.

2) Studi Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini dilaksanakan utuk memperoleh data

sekunder dengan membaca literatur yang ada dan catatan-catatan

yang diperoleh selama kuliah, membaca buku referensi yang ada

kaitanya dengan masalah yang dibahas.

D. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lainya terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulassi

data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap
69
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir

tidak dilakukan menurut Sugiyono (2014:169)

1. Pengolahan Kuesioner

Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

berisi pertanyaan kepada pegawai yang dijadikan sampel. Dimana masing-

masing jawaban mengacu pada skala.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapan, dan

presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang penomena sosial. Dalam

penelitian. Penomena sosial ini telah ditetapkan secara spesipik dan peniliti

yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian menurut sugiyono

(2014:107)

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijelaskan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tesebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain.

70
Tabel 3.2
Skala likert

Alternatif Bobot
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
RR (Ragu-Ragu) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat

dalam bentuk ceklis atau pilihan ganda. Dari jawabaan dilakukan tabulasi

menurut klasifikasi yang ditentukan dari pembobotan presentase.

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk

memudahkan penilaian rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk

menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus Sudjana

(2015:47) dalam buku sebagai berikut :

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑝=
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Keterangan

P = Panjang kelas interval

Rentang = Data tebesar + data terkecil

Banyak kelas =5

5+1
𝑃= = 0,8
5
71
Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata sebagai berikut :

Tabel 3.3
Skala Interval

No Interval Keterangan
1 4,20 – 5,00 Sangat Baik
2 3,40 – 4,19 Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang Baik
4 1,80 – 2,59 Tidak Baik
5 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
Sumber : Sudjana (2015:47)

a. Uji Validasi

Menurut Sugiyono (2016:182) uji validasi adalah suatu uji yang

digunakan menujukan sejauhmana suatu alat ukur itu mampu mengukur apa

yang diukur. Jadi pada uji validasi digunkan untuk meyakinkan. Bahwa

hasil pengukuran sesuai dengan apa yang ingin kita ukur.

Adapun rumus kolerasi product moment Sugiyono (2016:241) adalah

sebagi berikut:

Rumus Validitas

𝑛(∑ 𝑥𝑖𝑥𝑡) − (∑ 𝑥𝑖). (∑ 𝑥𝑡)


𝑟=
√(𝑛. ∑ 𝑥𝑖)2 }. {𝑛. ∑ 𝑥𝑡 2 − (∑ 𝑥𝑡)2 }

Dimana :

r = Hasil validitas instrumen

72
n = Jumlah sampel

∑ 𝑥𝑖 = Jumlah skor item

∑ 𝑥𝑡 = Jumlah seluruh butir instrumen pernyataan

∑ 𝑥𝑖 2 = Jumlah total skor yang dikuadratkan

∑ 𝑥𝑡 2 = Jumlah total skor butir instrumen yang dikuadratkan

∑ 𝑥𝑖 𝑥𝑡 = Jumlah dari perkalian antara skor butir dan total

skorbutirinstrumen.

Adapun kreterian yang harus terpenuhi untuk menilai

validitas instrumen tersebut adalah sebagai berikut :

1) Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikan 5%)

2) Apabila r hitung ≤ r tabel (pada taraf signifikan 5%)

b. Uji reliabilitas

Menurut Sugiyono (2016:176) Uji relibilitas harus dilakukan

hanyapada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memenuhi uji validitas dan

yang tidak memenuhi, maka tidak perlu di teruskan untuk uji relibilitas.

Rumus realibilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus metode

croanbach alpha:

1) Mencari Varial Butir Variabel (X)

(∑ 𝑥𝑖 )2
∑ 𝑥𝑖 −
𝑛
𝑆𝑖 =
𝑛

2) Mencari Total Varian Variabel

(∑ 𝑥𝑖 )2
∑ 𝑥𝑖−
𝑛
𝑆𝑡
𝑛
73
3) Mencari relibilitas Variabel (X)

𝑘 ∑𝑠
𝑟𝑐𝑎 = (𝑘−1) (1 − ∑ 𝑠𝑖 )
𝑡

Dimana :

rca = Nilai reliabilitas

Si = Varian skor tiap butir pertanyaan

St = Varian total

K = Banyak pertanyaan

xi = Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan

xt = Total skor variabel pernyataan

Kriteria uji realibilitas dalam penelitian ini, kriteria uji reliabilitas dalam

penelitian ini:

a) Jika r ca≤ 0,6 maka butiran instrumen dinyatakan tidak reriabel.

b) Jika r ca ≥ 0,6 maka butiran instrumen dinyatakan reriabel.

c. Koefisien Kolerasi

Adalah angka yang menunjukan kuat atau lemahnya pengaruh

antara tiga variabel. Berdasarkan koefiesien korelasi (r) antara tiga variabel

adalah untuk dapat memberikan interpresentasi terhadap kuat atau lemahnya

pengaruh maka digunkan pedoman sebagai berikut :

Tabel 3.4
Interpresentasi Koefisien Kolerasi Nilai r

Interval koefisien kolerasi Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat rendah
0,20- 0,399 Rendah

74
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, 2016:104

Adapun formula yang digunakan Menurut Sugiyono (2016:183)

sebagai berikut :

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟=
√{𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

𝐾𝑒𝑡erangan :

n = Banyak pasangan data x dan y

£x = Total jumlah dari varabel x

£𝑦 = Total jumlah dari variabel y

£𝑥 2 = Kuadrat dari total jumlah variabel x

£𝑦 2 = Kuadrat dari total jumlah variabel y

£𝑥𝑦 = Hasil perkalian dari total variabel x dan variabel y

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Gzozali (2016:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan nilai

residual mengikuti distribusi normal.

Peneliti ini menggunakan metode P-Plot metode yang lebih handal

dalam uji normalitas adalah dengan melihat probability plot yang

75
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan dengan garis residual. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya. Ghozali (2016:154)

Ghozali (2016:156) “Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola

menujukan pola distribusi normal, maka model regrsi memenuhi asumsi

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Sudarmanto (2013:224) uji multikolinieritas dimaksudkan

untuk menguji ada tidaknya kolerasi variabel-variabel independen antara

yang satu dengan yang lainya. Model regresi yang baik seharusnya tidak

mengandung multikolinearitas didalamnya. Pengujian ini menggunakan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) sebagai acuan adanya

multikolinearitas. Menurut Ghozali (2013:106) nilai VIF yang lebih dari 10

diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas”.

c. Uji Heterokedatisitas

Menurut Sudarmanto (2013:240) uji heterokedatisitas bertujuan untuk

melihat apakah variasi residual absolute sama atau tidak sama untuk semua

pengamatan. Model regresi yang baik tidak diperbolehkan mengandung

heterokedatisitas.

76
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID

pada sumbuh Y, dan ZPRED pada sumbuh X. Ghozali (2013:139)

menyatakan dasar analisis adalah “jika ada pola tertentu, seperti titik – titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian, menyempit), maka mengindikasiakan telah terjadi

heteroskedastisitas. “Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokelerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara

residual pada suatu observasi dengan observasi lainya pada model regresi.

Untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi dapat menggunakan uji Dubrin

Watson. Menurut Ghozali (2013), Jika DW terletak antara batas atas atau

upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokolerasi = 0, sehingga

tidak ada autokolerasi.

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda adalah hubungan secara liner anatara variabel

independen dengan variabel dependen.Analisis ini untuk mengetahui arahan

hubungan antara variabel indipenden dan variabel depeden apakah masing-

masing variabel berhubungan positif dan negatif dengan untuk memprediksi

nilai variabel depeden apabila nilai variabel indipeden mengalami kenaikan


77
penurunan atau kenaikan. Data yang digunakan biasanya berskala interval

atau rasio.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja mempunyai

pengaruh terhadap kinerja. Sebelum peneliti melakukan analisis regresi

berganda peneliti asumsi klasik.

Berikut rumusan atau model atau regresi linier berganda :

𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1

Keterangan :

Y = Kinerja

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Disiplin Kerja

b2 = Koefisien Regresi Motivasi Kerja

X1 = Disiplin kerja

X2 = Motivasi kerja

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 uji t bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang digunkan dalam model

persamaan regresi.

78
Dalam penelitian ini uji t yang digunakan untuk meihat pengaruh

kompensasi dan disiplin kerja sebagai variabel X terhadap kinerja sebagai

variabel Y, dengan kriteria sebagai berikut:

Jika nilai t hitung ≤ t tabel Ho diterimma, Ha ditolak

Jika nilai t hitung > t tabel Ho ditolak, Ha diterima.

Uji signifikan ini menggunkan rumus uji t yaitu:


𝑟𝑥𝑦√𝑛−2
𝑟
√1 − 𝑟 2

Keterangan :

th = Nilai uji t

r = koefisien kolerasi

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji f bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apakah variabel

bebas yang digunkan dalam bentuk model regresi secara bersama-sama

yang mampu menjelaskan variabel terikatnya. Uji ini juga bisa disebut uji

global.

Pengujian yang dilakukan ini adalah dengan uji parameter B (uji

kolerasi) dengan menggunakan uji f statistik. Untuk menguji variabel bebas

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikan digunkan uji f.

Menurut Sugiyono (2013:257) dirumuskan sebagai berikut:

𝐹 𝑅2 /𝑘
𝑛=
(1−𝑅2 )/𝑛−𝑘−1

Keterangan:

Fn = Nilai uji F
79
R2 = Koefisien kolerasi berganda

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel distribusi F ini ditentukan oleh derajat

kebebasan pembilang dan penyebut, yaitu kdan n – k 1 dengan

menggunakan tingkat kesalahan 0,05.

Untuk uji F, kriteria yang dipakai adalah:

H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak bila Fhitung ≥ Ftabel

Bila H0 diterima, maka dapat diartikan bahwa signifikannya suatu

pengaruh dari variabel-variabel independen secara bersama-sama atas suatu

variabel dependen dan penolakan H0 menunjukan adanya pengaruh yang

signifkan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap

suatu variabel dependen.

Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel. Untuk

mengtahui variabrl-variabel independen secara simultan mempengaruhi.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD)bertujuan mengukur besarnya persentase

variabel x terhadap varabel y. Jika nilai KD sebesar 1, berarti fluktuaktif

variabel dependen seluruhnya bisa dijelaskan oleh variabel indevenden dan

tidak ada faktor lain yang menyebabkan fliktuasi variabel dependen. Jika

nilai KD berkisar 0 sampai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel

independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.


80
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝐾𝐷 = 𝑟 2 x 100%

Dimana:

KD = Koefisien determinasi

R2 = Kuadra Koefisien Korelasi

5. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran

hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel (Y) secara umum regresi

linier sederhana dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai

berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Dimana:

a = Konstanta

b = Koefisien

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

Nilai a dan b dapat dicairkan dengan rumus sebagai berikut :

(∑ 𝑦)(𝑥 2)−(∑ 𝑦)(∑ 𝑥𝑦) 𝑛(∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥 ∑ 𝑦)


𝑎= (𝑛(∑ 𝑥 2)−(∑ 𝑥)2 )
𝑏= 𝑛(∑ 𝑥 2)−(∑ 𝑥)2

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah petunjuk tentang bagaimana suatu

variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya

81
pengukuran tersebut, atau biasa dibilang suatu atribut, sifat atau nialai dari

orang, objek atau kegiatanya yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya. (Sugiyono, 2016:38).

Variabel peneliti ini diperlukan untuk mene tukan jenis, indikator,

serta skala dari variabel –variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga

pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara bener,

maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2016:39), variabel independen adalah

variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas.

Dengan melihat penelitian terdahulu maka penulis memilih yang

menjadi variabel disiplin kerja dan motivasi kerja sebagai variabel

independen. Karena penulis memiliki ketertarikan untuk menjadi judul

penelitian pada skripsi ini sekaligus untuk membandingkan antara

disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) yang tingkat perubahanya

paling tinggi.

2. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2016:39), Variabel dipenden adalah variabel

output, kriteria, konsikuen. Dalam bahasa indonesia sering tetrsebut

82
penulis memilih ketertarikan pada kinerja (Y) yang memiliki peran

penting bagi perusahaan untuk dijadikan variabel terikat (dependen).

Tabel 3.5
Operasional Variabel

Variabel Indikator Pengukuran


Disiplin 1. Frekunsi kehadiran Menggunakan skala
X1 interval 1-5 dengan
2. Tingkat kewaspadaan
teknik agree-
3. Ketaatan pada standar kerja disagree scale

4. Ketaatan pada standar kerja


5. Ketaatan pada peraturan
kerja
Motivasi 1. Kebutuhuhan fisiologis Menggunakan skala
X2 interval 1-5 dengan
2. Kebutuhan keamanan
teknik agree-
3. Kebutuhan social disagree scale

4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kinerja Y 1. Ketepatan dalam Menggunakan skala
menyelesaikan pekerjaan interval 1-5 dengan
teknik agree-
2. Tingkat inisiatif dalam
disagree scale
bekerja
3. Kecekatan mental
4. Kedisiplinan waktu dan
absensi

83
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat PT. Dana Purna Investama

PT. Dana Purna Investama didirikan oleh Dana Pensiun BCA

berdasarkan Akte Notaris DR. Fulgensius Jimmy nomor 123 tanggal 24

April 2007 untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang jasa pengelolaan

gedung, jasa pelatihan dan keterampilan tenaga kerja, dan jasa outsourching.

Dengan sumber daya yang dimiliki, DPI berkomitmen membantu pelanggan

dalam mengelola fasilitas gedungnya dengan baik sehingga pelanggan dapat

focus mengelola bisnis intinya.

2. Visi

Visi kami adalah Perusahaan penyedia Service Management yang

mengutamakan pelayanan yang handal, profesional, dan bertanggung jawab

terhadap lingkungan serta berorientasi pada kepuasaan pelanggan.

3. Misi

Misi kami adalah perusahaan Service Management yang selalu

berupaya memberikan nilai tambah kepada setiap mitra kerja yang menjalin

kerjasama dengan kami berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:

a. Membangun perusahaan yang bisa menjadi benchmark dibidang

facility management service

84
b. Memahami beragam kebutuhan pengoperasian dan pemeliharaan

gedung agar dapat fokus kepada bisnis utamanya

c. Meningkatkan nilai tambah para pemegang saham DPI

4. Struktur Organisasi PT. Dana Purna Investama

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Dana Purna Investama

President
Director
MR ISO
9001:2008
Director
Headar
Secretary
Deputy
Director

General
Manager

Divisi Divisi Divisi Divisi


Divisi Divisi Divisi
HR & Mark Tradin Asse Couns Fina
g Labour Mach Servi Secur
GA eting Supply ining
mblin tructi ce ty ce
&
Scarap
g on

Adapun tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :

a. President director

Presiden direktur pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan, tugas

dan tanggung jawab presiden direktur dalam memimpin dan

mengarahkan perusahaan yaitu :

1) Menyusun strategi dan visi


85
2) Menjalin hubungan dan kemitraan strategis

3) Mengatur investasi, alokasi dan divestasi

4) Memastikan bahawa prinsip tata kelola perusahaan benar –benar

diterapkan dengan baik

5) Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk

kepentingan perseroanya dalam mencapai maksud dan tujuannya

6) Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan

mengkordasikan seluruh kegiatan persahaan

b. Director Header

1) Tugas dan tangggung jawab director header

a) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan

tertinggi perusahaan.

b) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan

perusahaan.

c) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahan

termasuk keuntungan perusahaan.

d) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber

pendapatan dan pembelanjaan kekayaan dan perusahaan.

e) Mengkordinasikan dan mengawasi semua kegiatan

diperusahaan.

86
c. Deputy Director

1) Tugas dan tanggung jawab deputy director

a) Mengkordinasikan manajer bidang dalam menjalankan

pungsinya.

b) Mengkordinasikan manajer dalam pengkaderan dalam

peningkatan kualitas anggota.

c) Membantu direktur dalam menjalankan tugasnya.

d) Menjadi teladan yang baik bagi pengurus.

e) Memotivasi pengurus yang lain.

d. General Manager

1) Tugas dan tanggung jawab general manager

a) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawan.

b) Mengelola oprasional harian perusahaan.

c) Merencanaka, melaksanakan, mengkordinasikan, mengawasi

dan menganalisis semua aktifitas bisnis perusahaan.

d) Mengelola perusahaan sesuai vvsi dan misi.

e) Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses

penganggaran.

e. MR 9001 2008 (Representative)

Seorang MR 9001 2008 bertanggung jawab atas pelaksanaan 6

prosedur wajib yang meliputi prosedur pengendalian dokumen,

prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk

87
tidak sesuai, prosedur tindakan perbaikan, prosedur tindakan

pencegahan, dan prosedur audit internal.

1) Berikut kami sajikan tugas dan tanggung jawab management

representative :

a) Berkoordinasi dengan badan sertifikasi

b) Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan

c) Menyiapkan dan merevisi dokumen SMM (Manual yaitu

Kualitas, Prosedur sistem mutu dan dokumentasi lainnya).

d) Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO

9001:2000.

e) Membuat ISO / kesadaran Kualitas untuk rekan dengan

pelatihan internal.

f) Review Kebijakan mutu secara berkala dan waktu ke waktu

meninjau semua fungsi, untuk memeriksa pelaksanaan yang

efektif dari sistem Manajemen

f. Sekretarismemainkan peran pendukung dalam organisasi tempat

mereka bekerja untuk melakukan berbagai tugas administratif.

Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau

mendukung.

1) Tugas dan tanggung jawab sekretaris

a) Menjawab telepondanmemberikan informasi kepada penelepon,

mengambil pesan, atau pengalihan panggilan kepada individu

yang tepat.
88
b) Mengatur konferensi, pertemuan, dan pemesanan perjalanan

bagi personil kantor.

c) Menulis, mengetik, mendistribusikan catatan rapat,

korespondensi rutin, membuat laporan.

d) Menerima pemberitaan email, materi promosi, dan informasi

lainnya dan menjadwalan dan mengatur acara.

e) Bertanggung jawab melakukan, membuat, memastikan dan

mengatur janji maupun pertemuan secara efektif & terorganisir.

f) Bertanggung jawab menegakkan persyaratan hukum yang

mengatur dokumen, charity law, company law dll (jika

relevan).

g. Finance (Keuangan)

Finace (Keuangan) bertanggung jawab atas semua kesibukan

keuangan, pekerjaan paling utama dari jabatan ini yakni lakukan

penyusunan, transaksi, buat laporan keuangan perusahaan.

1) Tugas dan tanggung jawab finance

a) Melakukan penyusunan keuangan perusahaan.

b) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam

program

c) Melakukan transaksi keuangan perusahaan

d) Mengontrol kesibukan keuangan/transaksi keuangan

perusahaan

e) Membuat laporan tentang kesibukan keuangan perusahaan


89
f) Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan

bersama kelengkapannya

h. HR & GA

1) Tugas dan tanggu jawab HR & GA

a) Melakukan rekruitmen dan seleksi calon pekerja

b) Melakukan pengembangan dan pelatihan karyawan

c) Memberikan kompensasi dan perlindungan karyawan

d) Mendukung seluruh kegiatan operasional produksi & kantor

dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan & bahan

baku.

e) Mendukung sarana atau fasilitas penunjang lain

f) Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan

sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas

fasiltias/sarana penunjang yang rusak.

i. Marketing

1) Tugas dan tanggung jawab marketing

a) Melakukan perencanaan strategis pemasaran dengan

memperhatikan tren pasar dan sumber daya perusahaan.

b) Merencanakan market research yaitu dengan mengikuti

perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sama dari

perusahaan pesaing.

c) Melakukan perencanaan analilsis peluang pasar.

90
d) Melakukan perencanaan tindakan antisipasi dalam menghadapi

penurunan order.

e) Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran.

j. Divisi Trading & Crops

1) Tugas dan tanggung jawab Trading & Crops

a) Bertanggung jawab dalam penyedian barang kebutuhan industri

seperti part material, tools dan general.

b) Membangun hubungan baik dengan perusahaan.

k. Labour Supply

1) Tugas dan tanggung jawabnya

a) Bertanggu jawab dalam penyedian dan pengelolaan SDM

b) Menjalin kemitraan yang baik

c) Melakukan kordinasi dengan HR untuk melakukan pelatihan

dasar atau adjustment training sebelum calon tenaga kerja

tersebut

d) Melakukan kegiatan penempatan tenaga untuk suatu paket

kontrak kerja

l. Divisi Machining

1) Tugas dan tanggung jawab divisi machining

a) Melakukan pekerjaan machining yaitu mengoprasikan mesin

sesuai prosedur kerja.

b) Dapat membuat produk sesuai design gambar dan berkualitas

baik
91
c) Menggunakan bahan baku yang baik.

d) Memberikan kegiatan harian kepada machining.

e) Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kerja khususnya di

divisi machining.

m. Divisi Assembling

1) Tugas dan tanggung jawab divisi assembling

a) Melaksanakan proses produksi sesuai perintah produksi.

b) Menjaga sumber daya di area perakitan

c) Melaksanakan mutu ISO 2008.

d) Melakukan pengembangan diri dan bawahan.

n. Divisi construction

1) Tugas dan tanggung jawab divisi counstruction

a) Menjamin terlaksananya pekerjaan kontruksi sesuai

spesifikasiteknis dan waktu kerja yang telah ditetapkan.

b) Memberikan petunjuk dan perintah langsung kepada tim,

dalaam melakukan pekerjaan teknis segera setelah kerja

kontrak ditandatangani.

c) Menyusun bersama bahan/materi rencana mutu proyek sesuai

bagiannya.

d) Menyiapkan detail materi penyusunan rencana anggaran proyek

e) Mengusulkan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

92
o. Divisi Service

1) Tugas dan tanggung jawab divisi service

a) Mengkoordinir dan monitoring tugas serta tanggung jawab

supervisor sesuai dengan jobdescription yang telah disepakati

dengan mengadakan briefing ataupun controlling area.

b) Melaksanakan pengawasan langsung operasional cleaning

service secara keseluruhan dengan menyelenggarakan inspeksi

rutin seluruh area

c) Merealisasikan secara spesifik rencana kerja dengan

mendelegasikan tugas kepada supervisor atau koordinasi

dengan mendelegasikan tugas kepada supervisor atau

koordinasi dengan departemen yang terkait langsung untuk

mencapai sasaran sesuai dengan jadwal kerja yang telah

ditargetkan.

d) Menyusun program-program dan anggaran tahunan dengan

mengevaluasi Profit Loss dan SWOT untuk pengembangan

operasional Cleaning Service.

e) Mengendalikan expenses perusahaan dengan perencanaan

manpower yang baik dan dapat menganalisa kebutuhan

chemical.

93
f) Membuat dan menganalisa laporan, baik harian, mingguan

ataupun bulanan.

p. Divisi Security

Tugas dan tanggung jawab divisi security

a) Mengadministrasikan dan meninjau operasi untuk memastikan

lingkungan yang aman dan nyaman bagi karyawan, tamu, dan

lain-lain.

b) Menyarankan manajemen dalam meningkatkan dan

melaksanakan kebijakan sesuai dengan keamanan dan

peraturan negara.

c) Menganalisis data statistik dan laporan untuk mengidentifikasi

dan menentukan bagaimana membuat bangunan dan lahan yang

aman dan aman.

d) Mengembangkan metode untuk meningkatkan kebijakan

keamanan, proses, dan praktik, dan merekomendasikan

perubahan manajemen.

e) Persiapan langsung dan pendistribusian informasi tertulis dan

verbal untuk menginformasikan manajer, karyawan dan lainnya

kebijakan keamanan, prosedur dan praktek.

f) Mengelola desain dan pengembangan pelatihan khusus untuk

membimbing petugas keamanan dan orang lain melalui

keputusan keamanan dan tindakan.

94
B. Data Peneliti

1. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi objek penelitian sebanyak 73 karyawan,

karakteristik responden berdasarkan klasifikasi jenis kelamin, berdasarkan

pendidikan, berdasarkan usia sebagai berikut :

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasrkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-laki 32 43,8%
Perempuan 41 56,2%
Jumlah 73 100%
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah karyawan PT. Dana Purna

Investama sebanyak 73 karyawan, dimana jumlah karyawan laki-laki

sebanyak 32 orang (43,8%) dan perempuan sebanyak 41 orang (56,2%).

Karyawan PT. Dharma Karyatama Mulia lebih banyak karyawan

perempuan dibanding karyawan laki-laki.

95
b. Berdasarkan Usia

Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Frekuensi Presentase


20 – 25 th 31 42,5%
26 – 36 th 17 23,3%
36 – 45 th 20 27,4%
> 45 th 5 6,8%
Jumlah 73 100,0%
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah karyawan PT. Dana Purna

Investama sebanyak 73 karyawan,dimana jumlah karyawan yang berusia 20

- 25 tahun sebanyak 31 orang, 26 - 35 tahun sebanyak 17 orang, 36 – 45

tahun sebanyak 20, > 45 tahun sebanyak 5. Karyawan PT. Dana Purna

Investama lebih banyak karyawan yang berusia 20 – 30 tahun sebanyak 31

orang dibanding dengan yang lain.

c. Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Frekuensi Presentase


SMK 53 72,6%
D3 15 20,5%
S1 5 6,8%
Jumlah 73 100%
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

96
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah karyawan pada PT. Dana Purna

Investama sebanyak 73 karyawan, dimana karyawan yang jenjang

pendidikannya S1 sebanyak 5 orang, D3 sebanyak 15 orang, dan SMK

Sederajat sebanyak 53 orang. Karyawan PT. Dana Purna Investama lebih

banyak karyawan yang pendidikan terakhirnya SMK sebanyak 53 orang

dibanding jenjang pendidikan lainya.

2. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2013:53), metode deskriptif yaitu: Suatu

rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan

variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel

mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen,

karena variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen).

Pada penyampaian gambaran empiris atas data yang digunakan dalam

penelitian iniadalah dengan skala interval. Melalui skala interval tersebut

akan diketahui sejauh mana drajat presepsi responden atas variabel-

variabel yang menjadi indikator dalam penelitian. Dalam penelitian ini,

kriteria penilaian rata-rata dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Skala Interval

No Interval Keterangan
1 4,20 – 5,00 Sangat Baik
2 3,40 – 4,19 Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang Baik
4 1,80 – 2,59 Tidak Baik
5 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
97
Sumber : Sudjana (2015:47)

a. Analisis Deskriptif Displin (X1)

Untuk mengetahui bagaimana kompensasi pada PT. Dana Purna

Investamadapat dilihat dari tanggapan 73 responden dari 10 pernyataan

yang kemudian dianalisa penulis dengan metode rata-rata sebagai berikut:

Tabel 4.6
Distribusi jawaban kuesioner responden variabel disiplin kerja

No Pernyataan Tanggapan Jml Skor Ket


Respo
SS S R TS STS nden
Frekunsi kehadiran
1 Saya F 24 34 2 12 1 73
selalu
berkom
itmen
untuk
hadir % 32, 46, 2,7 16, 1,4 100,0 3,93 Baik
selama 9 6 4
jam
kerja
2 Saya F 23 36 4 9 1 73
selalu
datang,
istiahat
dan
pulang
sesuai % 31, 49, 5,5 12, 1,4 100,0 3,97 Baik
waktu 5 3 3
yang
sudah
ditetapk
an oleh
perusah
98
No Pernyataan Tanggapan Jml Skor Ket
Respo
SS S R TS STS nden
aan
3,95 Baik
Rata – Rata Skor
Tingkat Kewaspadaan
3 Selama F 15 45 11 2 0 73
bekerja,
Saya
memak
ai
peralata % 20, 61, 15, 2,7 0,0 100,0 4,00 Baik
n kerja 5 6 1
secara
efektif
dan
efisien
4 Selama F 23 43 5 1 1 73
bekerja,
Saya
selalu
hati-
hati % 31, 58, 6,8 1,4 1,4 100,0 4,18 Baik
dalam 5 9
menggu
nakan
peralata
n kerja
Rata – Rata Skor 4,08 Baik
Ketaatan Pada Standar Kerja
5 Saya F 22 35 11 2 3 73
bekerja
dengan
penuh % 30, 47, 15, 2,7 4,1 100,0 3,97 Baik
tanggu 1 9 1
jawab
6 Dalam F 34 33 3 2 1 73
setiap
pelaksa
99
No Pernyataan Tanggapan Jml Skor Ket
Respo
SS S R TS STS nden
naan
kerja,
Saya % 46, 45, 4,1 2,7 1,4 100,0 4,33 Baik
memah 6 2
ami
fungsi
& tugas
saya
sebagai
pegawa
i
Rata –Rata Skor 4,15 Baik
Ketaatan Pada Peraturan Kerja.
7 Saya F 17 30 14 7 5 73
taat
terhada
p
peratur
an yang
ada % 23, 41, 19, 9,6 6,8 100,0 3,64 Baik
atau 3 1 2
telah
ditetapk
an oleh
perusah
aan

8 Saya F 23 44 4 2 0 73
memah
ami
terhada Sang
p hak at
dan % 31, 60, 5,5 2,7 0,0 100,0 4,21
kewajib 5 3 Baik
an
sebagai

100
No Pernyataan Tanggapan Jml Skor Ket
Respo
SS S R TS STS nden
seorang
pekerja

Rata – Rata Skor 3,92 Baik


Etika Kerja
9 Saya F 20 38 9 4 2 73
selalu
bersika
p&
berting
kah
sopan % 27, 52, 12, 5,5 2,7 100,0 3,96 Baik
terhada 4 1 3
p
atasan,
rekan
kerja&
konsum
en
dalam
bekerja
10 Saya F 31 40 0 2 0 73
selalu
bersika
pjujur Sang
terhada at
p % 42, 54, 0,0 2,7 0,0 100,0 4,37
atasan, 5 8 Baik
rekan
kerja
dan
konsum
en
dalam
bekeja
Rata – Rata Skor 4,16 Baik
∑ Mean Score 4,05 Baik

101
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dengan melihat nilai rata-rata skor jawaban responden

seperti pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator pertama dalam mengukur Disiplin kerja adalah frekuensi

kehadiran, Secara total dua item pernyataan yang digunakan untuk

mengukur indikator frekuensi kehadiran menghasilkan rata-rata

skor sebesar3,95. Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja yang

dilihat dari frekuensi kehadiran diresponbaik oleh karyawan.

2) Indikator kedua dalam mengukur disiplin kerja adalah tingkat

kewaspadaan, Secara total dua item pernyataan yang digunakan

untuk mengukur indikator tingkat kewaspadaan menghasilkan rata-

rata skor sebesar4,08. Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

yang dilihat dari tingkat kewaspadaan diresponbaik oleh karyawan.

3) Indikator ketiga dalam mengukur disiplin kerja adalah ketaatan pada

standar kerja, Secara total dua item pernyataan yang digunakan

untuk mengukur indikator ketaatan pada standar kerja menghasilkan

rata-rata skor sebesar 4,15. Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin

kerja yang dilihat dari ketaatan standar kerja direspon kurang baik

oleh karyawan.

4) Indikator keempat dalam mengukur disiplin kerja adalah ketaatan

pada peraturan kerja, Secara total dua item pernyataan yang

digunakan untuk mengukur indikator ketaatan pada peraturan kerja

menghasilkan rata-rata skor sebesar 3,92. Jadi, dapat disimpulkan


102
bahwa disiplin kerja yang dilihat dari ketaatan pada peraturan kerja

diresponbaik oleh karyawan.

5) Indikator kelima dalam mengukur disiplin kerja adalah etika kerja,

Secara total dua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur

indikator etika kerja menghasilkan rata-rata skor sebesar 4,16.

Jadi,dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja yang dilihat dari etika

kerja diresponbaik oleh karyawan.

6) Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 73 responden, maka

diperoleh jawaban tentang variabel Disiplin Kerja (X1) secara umum

mendapatkan respon yang “Baik” hal ini dilihat dari rata – rata nilai

yang diperoleh untuk variabel Disiplin Kerja sebesar 4,05 yang

terdapat pada rentang skala antara 3,40 – 4,19 dengan kriteria

“Baik”. Hal tersebut didukung oleh nilai rata – rata setiap indikator

Frekuensi Kehadiran dengan nilai rata – rata 3,95(Baik), indikator

Tingkat Kewaspadaan dengan nilai rata – rata sebesar 4,08(Baik),

indikator Ketaatan Pada Standar Kerja dengan nilai rata – rata

4,15(Baik), indikator Ketaatan Pada Peraturan Kerja dengan nilai

rata – rata sebesar 3,64(baik) dan indikator Etika Kerja dengan nilai

rata – rata sebesar 4,16(baik).

b. Analisis Deskriptif Motivasi Kerja (X2)

Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja pada PT. Dana Purna

Investama dapat dilihat dari tanggapan 73 responden dari 10 pernyataan

yang kemudian dianalisa penulis dengan metode rata-rata sebagai berikut:


103
Tabel 4.7
Distribusi jawaban kuesioner responden variabel motivasi kerja

No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket


Res r
pon
den
SS S R TS STS
Kebutuhan Fisiologis
1 Gaji saya F 21 49 2 1 0 73
cukup
untuk Sang
memenuhi % 28, 67, 2,7 1,4 0,0 100, 4,23 at
kebutuhan 8 1 0 Baik
tempat
tinggal
saya

2 Gaji saya F 17 55 0 0 1 73
cukup
untuk
memenuhi
kebutuhan % 23, 75, 0,0 0,0 1,4 100, 4,19 Baik
makan, 4 3 0
dan
minum
saya

4,21 Sang
Rata – Rata Skor at
Baik

Kebutuhan Keamanan
3 Saya F 25 46 1 1 0 73
bekerja
dpt
jaminan Sang
asuransi % 34, 63, 1,4 1,4 0,0 100, 4,30 at
keselamat 2 0 0 Baik
an

4 Saya F 16 41 13 2 1 73
bekerja
104
No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket
Res r
pon
den
SS S R TS STS
mendapat
kartu % 21, 56, 17, 2,7 1,4 100, 3,95 Baik
jaminan 9 2 8 0
hari tua

Rata – Rata Skor 4,12 Baik

Kebutuhan Sosial

5 Saya F 5 44 14 9 1 73
merasa
tidak
dibeda-
bedakan % 6,8 60, 19, 12, 1,4 100, 3,59 Baik
dengan 3 2 3 0
rekan
kerja
dalam
bekerja

6 Saya F 10 45 6 11 1 73
mempuny
ai
kelompok % 13,7 61, 8,2 15, 1,4 100, 3,71 Baik
kerja yang 6 2 0
kompak

Rata – Rata Skor


3,65 Baik

Kebutuhan Penghargaan
7 Perusahaa F 14 45 10 3 1 73
n memberi
gaji sesuai
jenjang % 19, 61, 13, 4,1 1,4 100, 3,93 Baik
pendidika 2 6 7 0
n

105
No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket
Res r
pon
den
SS S R TS STS
8 Saya dpt F 18 52 1 2 0 73
pujian dari
pimpinan
atas hasil % 24, 71, 1,4 2,7 0,0 100, 4,18 Baik
kerja yang 7 2 0
memuaska
n

Rata – Rata Skor 4,05 Baik


Kebutuhan Aktulasi Diri
9 Perusahaa F 7 52 1 11 2 73
n memberi
kesempata
n promosi
jabatan % 9,6 71, 1,4 12, 2,7 100, 3,70 Baik
atau 2 1 0
kenaikan
pangkat
kepada
saya jika
memenuhi
persyarata
n
10 Pimpinan F 19 51 1 1 1 73
memberi
kesempata
n kepada % 26, 69, 1,4 1,4 1,4 100, 4,18 Baik
saya untuk 0 9 0
melakukan
kreatifitas
dalam
bekerja
Rata – Rata Skor 3,94 Baik

∑ Mean Score 3,99 Baik


Sumber : Data primer diolah SPSS 25

106
Dengan melihat nilai rata-rata skor jawaban responden

seperti pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator pertama dalam mengukur motivasi kerja adalah

Kebutuhan fisiologis, Secara total dua item pernyataan yang

digunakan untuk mengukur indikator kebutuhan fisiologis

menghasilkan rata-rata skor sebesar4,21 Jadi dapat disimpulkan

bahwa motivasi kerja yang dilihat dari kebutuhan fisiologis

direspon sangat baik oleh karyawan.

2) Indikator kedua dalam mengukur motivasi kerja adalah kebutuhan

keamanan, Secara total dua item pernyataan yang digunakan untuk

mengukur indikator kebutuhan keamanan menghasilkan rata-rata

skor sebesar4.12. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang

dilihat dari kebutuhan keamanan diresponbaik oleh karyawan.

3) Indikator ketiga dalam mengukur motivasi kerja adalah kebutuhan

sosial, Secara total dua item pernyataan yang digunakan untuk

mengukur kebutuhan sosial pada standar kerja menghasilkan rata-

rata skor sebesar 3,65. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja

yang dilihat dari kebutuhan social diresponbaik oleh karyawan.

4) Indikator keempat dalam mengukur motivasi kerja adalah kebutuhan

penghargaan, Secara total dua item pernyataan yang digunakan

untuk mengukur indikator kebutuhan penghargaan pada peraturan

kerja menghasilkan rata-rata skor sebesar 4.05. Jadi dapat

107
disimpulkan bahwa motivasi kerja yang dilihat dari kebutuhan

penghargaandiresponbaik oleh karyawan.

5) Indikator kelima dalam mengukur motivasi kerja adalah kebutuhan

akulasi diri, Secara total dua item pernyataan yang digunakan untuk

mengukur indikator kebutuhan akulasi dirimenghasilkan rata-rata

skor sebesar 3,94. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang

dilihat dari kebutuhan akulasi diri diresponbaik oleh karyawan.

6) Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 73 responden, maka

diperoleh jawaban tentang variabel Motivasi Kerja (X2) secara

umum mendapatkan respon yang “Baik” hal ini dilihat dari rata –

rata nilai yang diperoleh untuk variabel Motivasi Kerja sebesar 3,99

yang terdapat pada rentang skala antara 3,40 – 4,19 dengan kriteria

“Baik”. Hal tersebut didukung oleh nilai rata – rata setiap indikator

Kebutuhan Fisiologis dengan nilai rata – rata 4,21(Baik), indikator

Kebutuhan Keamanan dengan nilai rata – rata sebesar 4,12(Baik),

indikator Kebutuhan Sosial dengan nilai rata – rata 3,65(Baik),

indicator Kebutuhan Penghargaan dengan nilai rata – rata sebesar

4,05(baik) dan Kebutuhan Akumulasi Diri dengan nilai rata – rata

sebesar 3,94 (baik).

c. Analisis Deskriptif Kinerja (Y)

Untuk mengetahui bagaimana kinerja pada PT. Dana Purna

Investamadapat dilihat dari tanggapan 73 responden dari 10

108
pernyataan yang kemudian dianalisa penulis dengan metode rata-rata

sebagai berikut:

Tabel 4.8
Distribusi jawaban kuesioner responden variabel kinerja

No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket


Res r
SS S R TS STS pon
den
Ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan
1 Saya F 31 37 3 1 1 73
menyeles
aikan
pekerjaa % 42, 50, 4,1 1,4 1,4 100, 4,32 Sanga
n dengan 5 7 0 t Baik
penuh
ketelitian

2 Saya F 29 34 8 2 0 73
berusaha
menghas
ilkan
kualitas
kerja % 39, 46, 11, 2,7 0,0 100, 4,23 Sanga
yang 7 6 0 0 t Baik
baik.

3 Seluruh F 15 38 6 13 1 73
tugas
pekerjaa
n selama
ini dapat
saya % 20, 52, 8,2 17, 1,4 100, 3,73 Baik
kerjakan 5 1 8 0
dan
hasilnya
sesuai
dengan
109
No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket
Res r
SS S R TS STS pon
den
waktu yg
telah
ditetapka
n
Rata – Rata Skor 4,09 Baik
Tingkat inisiatif dalam bekerja
4 Selama F 19 45 4 4 1 73
bekerja,
saya
selalu
menganti
sifasi % 26, 61, 5,5 5,5 1,4 100, 4,05 Baik
masalah 0 6 0
yang
akan
terjadi
5 Saya F 14 49 7 3 0 73
selalu
mampu
menyeles % 19, 67, 9,6 4,1 0,0 100, 4,01 Baik
aikan 2 1 0
masalah
yang
terjadi di
dalam
pekerja
Rata – Rata Skor 4,03 Baik
Kecekatan mental
6 Saya F 14 42 4 10 3 73
bekerja
dengan
baik % 19, 57, 5,5 13, 4,1 100, 3,74 Baik
sesuai 2 5 7 0
arahan
pimpinan

110
No Pernyataan Tanggapan Jml Sko Ket
Res r
SS S R TS STS pon
den
7 Saya F 20 40 6 5 2 73
selalu
memaha Baik
mi apa % 27, 54, 8,2 6,8 2,7 100, 3,97
yang 4 8 0
diintruks
ikan
pimpinan

8 Saya F 22 39 8 4 0 73
mampu
bekerja
sama % 30, 53, 11, 5,5 0,0 100, 4,08 Baik
dengan 1 4 0 0
semua
karyawa
n
Rata – Rata Skor 3,93 Baik
Kedisiplinan waktu dan absensi
9 Selama F 11 41 8 11 2 73
bekerja,
saya
selalu % 15, 56, 11, 15, 2,7 100, 3,66 Baik
menggun 1 2 0 1 0
akan
waktu
secara
efektif
10 Saya F 12 46 1 13 1 73
memiliki
tingkat
absensi % 16, 63, 1,4 17, 1,4 100, 3,75 Baik
yang 4 0 8 0
baik
Rata – Rata Skor 3,70 Baik
∑ Mean Score 3,95 Baik

111
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dengan melihat nilai rata-rata skor jawaban responden seperti pada

tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator pertama dalam mengukur kinerja adalah ketepatan dalam

menyelesaikan pekerjaan, Secara total tiga item pernyataan yang

digunakan untuk mengukur indikator ketepatan dalam

menyelesaikan pekerjaan menghasilkan rata-rata skor sebesar

Jadi4,09. dapat disimpulkan bahwa kinerja yang dilihat dari

ketepatan dalam bekerjadiresponbaik oleh karyawan.

2) Indikator kedua dalam mengukur kinerja adalah tingkat inisiatif

dalam bekerja, Secara total dua item pernyataan yang digunakan

untuk mengukur indikator tingkat inisiatif dalam bekerja

menghasilkan rata-rata skor sebesar4,03. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kinerja yang dilihat dari tingkat inisiatif dalam bekerja

diresponbaik oleh karyawan.

3) Indikator ketiga dalam mengukur kinerja adalah kecekatan mental,

Secara total tiga item pernyataan yang digunakan untuk mengukur

indikator kecekatan mental menghasilkan rata-rata skor sebesar3,93.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja yang dilihat dari kecekatan

mental diresponbaik oleh karyawan.

4) Indikator keempat dalam mengukur kinerja adalah kedisiplinan

waktu dan absensi, Secara total dua item pernyataan yang

digunakan untuk mengukur kedisiplinan waktu dan absensi


112
menghasilkan rata-rata skor sebesar 3,70. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kinerja yang dilihat dari kedisiplinan waktu dan absensi

diresponbaik oleh karyawan.

5) Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 73 responden, maka

diperoleh jawaban tentang variabel Kinerja (Y) secara umum

mendapatkan respon yang “Baik” hal ini dilihat dari rata – rata nilai

yang diperoleh untuk variabel Kinerja sebesar 3,95 yang terdapat

pada rentang skala antara 3,40 – 4,19 dengan kriteria “Baik”. Hal

tersebut didukung oleh nilai rata – rata setiap indikator Ketepatan

Dalam Menyelesaikan Pekerjaan dengan nilai rata – rata 4,09

(Baik), indikator Tingkat Inisiatif Dalam Bekerja dengan nilai rata

– rata sebesar 4,03(Baik), indikator Kecekatan Mental dengan nilai

rata – rata 3,93 (Baik) danindikator Kedisiplinan Waktu dan

Absensi dengan nilai rata – rata sebesar 3,70(Baik).

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Untuk mengelola dan menganalisis uji validasi peneliti

menggunakan kolerasi Product Moement yaitu dengan mengkolerasikan

skor item dengan skor total sehingga diperoleh nilai r hitung kemudian

dibandingkan dengan rtabel. Menurut Sugiyono (2014:173-174), Jika rhitung>

rtabel maka instrument valid, sebaliknya jika rhitung < r tabel, maka

dikatakan tidak valid.


113
Tabel 4.9
Hasil Uji Validasi Disiplin

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan


P1 525** 0,230 Valid
P2 604** 0,230 Valid
P3 685** 0,230 Valid
P4 700** 0,230 Valid
P5 687** 0,230 Valid
P6 555** 0,230 Valid
P7 638** 0,230 Valid
P8 637** 0,230 Valid
P9 636* 0,230 Valid
P10 701** 0,230 Valid
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan dan

pernyataan pada variabel disiplin mempunyai kriteria valid karena nilai

keseluruhan r hitung > nilai r tabel (0,230).

Tabel 4.10
Hasil Uji Validasi Motivasi Kerja

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan


P1 605** 0,230 Valid
P2 653** 0,230 Valid
P3 607** 0,230 Valid
P4 718** 0,230 Valid
P5 457** 0,230 Valid
P6 686** 0,230 Valid
P7 696** 0,230 Valid

114
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
P8 711** 0,230 Valid
P9 611** 0,230 Valid
P10 702** 0,230 Valid
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan dan

pernyataan pada variabel motivasi kerja mempunyai kriteria valid karena

keseluruhan nilai r hitung > nilai r tabel (0,230).

Tabel 4.11
Hasil Uji Validasi Kinerja

Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan


P1 633** 0,230 Valid
P2 778** 0,230 Valid
P3 676** 0,230 Valid
P4 699** 0,230 Valid
P5 816** 0,230 Valid
P6 792** 0,230 Valid
P7 692** 0,230 Valid
P8 762** 0,230 Valid
P9 465** 0,230 Valid
P10 670** 0,230 Valid
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan dan

peanyataan pada variabel kinerja mempunyai kriteria valid karena nilai

keseluruhan r hitung > nilai r tabel (0,230).

115
2. Uji Reliabilitas

Menurut Algifari (2015) Suatu instrumen dinyatakan reliabel

apabila nilai crouchboach Alpha > dari 0,6. Tabel berikut menunjukan

hasil relibialitas untuk tiga variabel penelitian dengan 68 responden.

Tabel 4.12
Uji Realiabilitas

Variabel Croanbach's alpha Keterangan


Disiplin Kerja 0,821 Reliabel
MotivasiKerja 0,831 Reliabel
Kinerja 0,855 Reliabel
Sumber : Data diolah SPSS 25

Berdasrkan tabel 4.11 diatas menunjukan bahwa nilai croanbach's

alpha atas variabel disiplin kerja sebesar 0821, motivasi kerja 0,831, dan

kinerja 0,855. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan atau

indikator kuisioner tersebut dianggap realibel karena memiliki nilai

croanbach's alpha lebih besar dari 0,60 (croanbach's alpha > 6).

D. Uji Asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran

data pada sebuah kelompok data atau variabel. Uji normalitas berguna

untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau

diambil dari populasi normal (statistician.com). Salah satu cara untuk

mendekteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

116
menggunakan Metode P – Plot dan Metode Histogram, sebagai acuan

apakah residual berdistribusi normal Ghozali (2016:156) “Jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya menunjukan pola menujukan pola distribusi normal,

maka model regrsi memenuhi asumsi normal.

Gambar 4.2

Hasil uji normalitas P-P Plot

Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan gambar 4.5 diatas memperlihatkan hasil uji normalitas

dengan menggunakan normality probability plot bawah titik – titik dari

variabel penelitian berada di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah


117
garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi telah

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Sedangkan pada gambar 4.6 diatas memperlihatkan hasil uji

normalitas dengan menggunakan grafik histogram yang menunjukan kurva

yang menyerupai bentuk bel, dimana kuva berkonstrasi diposisi tengah

dan menurun dikerdua sisi. Jadi dapat disimpulkan grafik histogram

menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena telah memenuhi

asumsi normalitas.

118
2. Uji Multikolinieritas

Menurut Sudarmanto (2013:224) “uji multikolinieritas dimaksudkan

untuk menguji ada tidaknya kolerasi variabel-variabel independen antara

yang satu dengan yang lainya”. Model regresi yang baik seharusnya tidak

mengandung multikolinearitas didalamnya. Pengujian ini menggunakan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) sebagai acuan adanya

multikolinearitas. Menurut Ghozali (2013:106)”nilai VIF yang lebih dari 10

diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas”.

Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Dependent Variabel: Total Y
Coefficientsa
Standardi
Unstandardiz zed
ed Coefficie
Coefficients nts Collinearity Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta t Sig. nce VIF
(Constant)
1 1.243 3.959 .314 .755
Disiplin .660 .138 .594 4.796 .000 .362 2.763
Kerja
Motivasi .290 .163 .221 1.781 .079 .362 2.763
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer di olah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.12 diatas bahwa nilai tolransi lebih dari 0,1

dan nilai VIF kurang dari 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukan

dengan nilai tolerance 0,362 dan 0,362 serta VIF sebesar 2,763 dan 2,763

119
untuk variabel disiplin kerja dan motivasi kerja. Dan demikian dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID

pada sumbuh Y, dan ZPRED pada sumbuh X. Ghozali (2013:139)

menyatakan dasar analisis adalah “jika ada pola tertentu, seperti titik – titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian, menyempit), maka mengindikasiakan telah terjadi

heteroskedastisitas. “Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

120
Sumber : Data diolah melalui SPSS 25

Berdasarkan gambar 4.7 diatas menunjukan bahwa hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot bahwa titik-titik

menyebar secara acak tidak membentuk pola dan tersebar baik diatas

maupun dibawah nol pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteoskedastisitas pada regresi.

4. Autokolerasi

Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokelerasi, yaitu kolerasi yang terjadi

antara residual pada suatu observasi dengan observasi lainya pada model

regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi dapat menggunakan

uji Dubrin Watson. Menurut Ghozali (2013), Jika DW terletak antara batas

121
atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokolerasi = 0,

sehingga tidak ada autokolerasi.

Berdasarkan penelitian ini jumlah observasi N = 68 dan k (variabel

bebas ) = 2, maka dapat dilihat nilai du pada tabel sebesar 1,667 dan 4 – du

sebesar 2,333. Sedangkan hasil uji Durbin Watson dengan program SPSS

25 dapat ditujjuk pada tabel 4.13

Tabel 4.13
Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R Square Square the Estimate Watson
a
1 .782 .611 .600 3.871 1.631
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer di olah SPSS 25

Berdasarkan hasil olah regresi diketahui bahwa nilai Durbin Watson

sebesar 1,631 yang berada diantara 1,672 dan 2,369 yaitu berada pada

daerah tidak ada autokolerasi, sehingga disimpulkan bahwa model regresi

ini tidak terjadi Autokolerasi.

122
E. Analisis Data

1. Regresi Linear Sederhana Disiplin(X1)

Tabel4.15
Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana Disiplin (X1)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.898 3.438 1.425 .159
Disiplin .856 .084 .770 10.183 .000
Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja


Sumber : Data diolah oleh SPSS 25

Berdasarkan Tabel 4.14 diatas dapat dijelaskan bahwa, persamaan

regersi linear sederhana Y = a + b(x) adalah Y= 4,898 + 856(x1).

Persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh positip

antara kompensasi (X1) terhadap kinerja (Y).

Konstanta a = 4,898 menunjukan bahwa, nilai kinerja (Y) saat ini

diamsumsikan bernilai 4,898 satuan dengan variabel disiplin (X1)

bernilai tetap. Konstanta b = 0,856 menunjukan bahwa, jika terdapat

kenaikan satu – satuan pada variabel kompensasi (X1) maka nilai kinerja

(Y) akan bertambah sebesar 0,856 satuan.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana Motivasi Kerja (X2) Terhadap


Kinerja (Y)

123
Tabel 4.16
|Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana Motivasi Kerja

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 3.063 4.511 .679 .499
Motivasi .914 .112 .695 8.152 .000
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data diolah oleh SPSS 25

Berdasarkan Tabel 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa, persamaan

regersi linear sederhana Y = a + b(x) adalah Y= 3,063 + 914(x2).

Persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh positif

antara Motivasi kerja (X2) terhadap kinerja (Y).

Konstanta a = 3,063 menunjukan bahwa, nilai kinerja (Y) saat ini

diamsumsikan bernilai 3,063 satuan dengan variabel motivasi kerja (X2)

bernilai tetap.

Konstanta b = 0,914 menunjukan bahwa, jika terdapat kenaikan satu –

satuan pada variabel motivasi kerja (X2) maka nilai kinerja (Y) akan

bertambah sebesar 0,914 satuan.

3. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui persamaan

regresi pengaruh disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap

kinerja (Y) pada PT. Dana Purna Investama. Adapun hasil uji analisis

regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

124
Tabel 4.17
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Std. Tolera
Model B Error Beta T Sig. nce VIF
1 (Constant) 1,243 3,959 ,314 ,755
Disiplin ,660 ,138 ,594 4,796 ,000 ,362 2,76
Kerja 3
Motivasi ,290 ,163 ,221 1,781 ,079 ,362 2,76
kerja 3
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer di olah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.16 diatas maka didapat persamaan regresi

berganda adalah:

Y = 1,243 + 0,660 X1 + 0,290 X2 + e.

Keterangan :

Y = Kinerja

X1 = Disiplin kerja

X2 = Motivasi Kerja

Persamaan regresi diatas mengandung makna bahwa :

 Nilai konstanta sebesar 1,243 artinya apabila variabel disiplin kerja

(X1) dan motivasi kerja (X2) dalam keadaan konstan, maka kinerja

karyawan (Y) adalah 1,243.

 Nilai regresi disiplin kerja sebesar 0,660X1 artinya apabila variabel

disiplin kerja (X1) meningkat satu - satuan dan variabel disiplin kerja

tetap, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat 0,660 satuan.


125
 Nilai regresi motivasi kerja sebesar 0,290X2 artinya apabila variabel

motivasi kerja (X2) meningkat satu - satuan dan variabel motivasi kerja

(X2) tetap, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat 0,290 satuan.

4. Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahuikekuatan

hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. kekuatan

hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

Tabel4.18
Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2016 (104)

Tabel 4.19
Hasil Koefisien Kolerasi Disiplin Kerja Secara Parsial

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .770a .594 .588 3.930
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja
Sumber: Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.18 diatas nilai korelasi yang di dapat maka

dapat diketahui bahwa besarnya hubungan antara disiplin kerja dan kinerja

(secara parsial) terhadap kinerja yang dihitung dengan koefisien korelasi

sederhana adalah 0,770, hal ini menunjukan pengaruh yang kuat.

126
Tabel 4.20
Hasil Koefisien Kolerasi Motivasi Kerja Secara Parsial

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .695 .483 .476 4.430
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja
Sumber: Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.19 nilai korelasi yang di dapat maka dapat

diketahui bahwa besarnya hubungan antara motivasi kerja dan kinerja

(secara parsial) terhadap kinerja yang dihitung dengan koefisien korelasi

berganda adalah 0,695, hal ini menunjukan pengaruh yang kuat.

Tabel 4.21
Hasil Koefisien Kolerasi Secara Simultan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .782a .611 .600 3.871
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
Sumber: Data primer diolah SPSS

Berdasarkan nilai korelasi yang di dapat maka dapat diketahui

bahwa besarnya hubungan antara disiplin kerja dan motivasi kerja (secara

simultan) terhadap kinerja yang dihitung dengan koefisien korelasi

berganda adalah 0,782, hal ini menunjukan pengaruh yang kuat.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja pegawai(Y)

dan hasilnya dalam bentuk persentase (%).


127
Tabel 4.22
Koefisien Determinasi Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja
Karyawan (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .770 .594 .588 3.930
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja
Sumber: Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, dapat diketahui bahwa besarnya

nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu sebesar

0,594 yang artinya bahwa disiplin kerja (X1) memberikan kontribusi

terhadap variabel kinerja (Y) sebesar 59,4%, sedangkan sisanya sebesar

40,6% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

Tabel 4.23
Koefisien Determinasi Motivasi Kerja(X2)Terhadap
KinerjaKaryawan (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .695 .483 .476 4.430
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja
Sumber: Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, nilai koefisien determinasi

ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu sebesar 0,483 yang artinya bahwa

motivasi kerja (X2) memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja (Y)

128
sebesar 48,3%, sedangkan sisanya sebesar 51,7% di pengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 4.24
Koefisien Determinasi Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi kerja (X2)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .782a .611 .600 3.871
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
Sumber: Data primer di olah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, nilai koefisien determinasi

ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu sebesar 0,611 yang artinya bahwa

dapat diketahui bahwa disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja kerja (X2)

memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja karyawan (Y) sebesar

61,1%, sedangkan sisanya sebesar 38,9% di pengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

F. Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tingkat

signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena nilai ini cukup mewakili

hubungan variabel – variabel yang diteliti dan salah satu tingkat signifikan

yang sering digunakan dalam suatu penelitian.

129
Tabel 4.25
Uji Statistik t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.243 3.959 .314 .755
Disiplin .660 .138 .594 4.796 .000
Kerja
Motivasi .290 .163 .221 1.781 .079
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data primer diolah SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.24 diatas terlihat bahwa variabel disiplin kerja

maka uji atau uji parsial dengan melihat nilai signifikan sebesar 0,000<

0,05 dan nilai t hitung > t tabel (4,796 > 1,997). hal ini berarti Ho1 ditolak

dan Ha1 diterima yang artinya terdapat pengaruh variabel disiplin kerja

terhadap kinerja

 Variabel disiplin kerja dengan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari

nilai probabilitas 0,05 (0,000< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari

t tabel (4,796 > 1,997) maka terdapat pengaruh antara variabel disiplin

kerjai terhadap variabel kinerja.

 Variabel motivasi kerja dengan nilai signifikan 0,079 lebih kecil dari

nilai probabilitas 0,05 (0,079< 0,05) dan nilai hitungnya 1,781 lebih

kecil dari t tabel (1,781> 1,997) sehingga Ho2 ditolak dan Ha2 ditolak

yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja

terhadap variabel kinerja.

130
2. Uji Simultan (Uji f)

Tabel. 4.26
Uji Simultan (Uji f)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 1648.857 2 824.429 55.024 .000b
n
Residual 1048.814 70 14.983
Total 2697.671 72
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja

Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat di lihat F hitung sebesar 55,024

dengan signifikasi 0,000. Karena nilai signifikasinya kurang dari 0,05

(0,000 < 0,05 ) dan F hitung > F tabel (55,024> 3.13) sehingga dapat

disimpulkan bahawa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima yang artinya variabel

disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama- sama

berpengaruh terhadap variabel kinerja (Y).

G. Pembahasan

1. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pengaruh

positif dan signifikan secara parsial antara disiplin kerja (X1) terhadap

kinerja (Y) karyawan PT. Dana Purna Investama. Hal ini dibuktikan dengan

persamaan regresi linear sederhana Y= a + b(x) adalah 4,898 + 0,856(x1).

Persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa , terdapat pengaruh positif

131
antara disiplin kerja (X1) terhadap kinerja (Y). Konstanta a = 4,898

menunjukan bahwa nilai kinerja (Y) saat ini diasumsikan bernilai 4,898

satuan dengan asumsi variabel disiplin kerja (X1) benilai tetap. Konstanta b

= 0,856 menujukan bahwa , jika terdapat kenaikan satu – satuan pada

variabel disiplin kerja (X1) maka nilai kinerja (Y) akan bertambah 0,856

satuan. Nilai kolerasi R = 0, 770 berada pada rentan 0,60 – 0, 799 dengan

tingkat hubungan kuat, artinya disiplin kerja (X1) mimiliki hubungan kuat

terhadap kinerja (Y). Nilai R Square = 0,594 dapat disimpulkan bahwa,

Disiplin kerja (X1) memberikan kontribusi terhadap kinerja (Y) sebesar

59,4 % dan sisanya 40,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

Nilai t hitung sebesar 4,796 > t tabel 1,997 (terlampir) dengan

signifikan 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima menandakan bahwa

disiplin kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Dana Purna Investama. Dijelaskan

oleh beberapa faktor. Indikator tertinggi disiplin kerja terdapat pada

indikator frekuensi kehadiran dan ketaatan pada peraturan kerja.

Dengan tidak berkomitmenya karyawan untuk selalu hadir selam jam

kerja, datang, istirahat dan pulang tidak sesuai waktu yang sudah ditetapkan

perusahaan, karyawan kurang bekerja dengan penuh tanggung jawab dan

masih banyak karyawan yang tidak memahami fungsi dan tugasnya sebagai

pegawai berakibat pada menurun kinerja. Hal itu ditunjukkan dengan

karyawan dapat bekerja dan hasilnya tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan, karyaawan tidak menggunakan waktu secara efektif dan efisien


132
serta karyawan tidak memiliki tingkat absensi yang baik. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja.

2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pengaruh

positif dan signifikan secara parsial antara motivasi kerja (X2) terhadap

kinerja (Y) karyawan PT. Dana Purna Investama. Hal ini dibuktikan dengan

persamaan regresi linear sederhana Y= a + b(x) adalah Y= 3,063 + 914(x).

Persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa , terdapat pengaruh positif

antara motivasi kerja (X2) terhadap kinerja (Y). Konstanta a = 3,063

menunjukan bahwa nilai kinerja (Y) saat ini diasumsikan bernilai 3,063

satuan dengan asumsi variabel motivasi kerja (X2) benilai tetap. Konstanta b

= 0,914 menujukan bahwa , jika terdapat kenaikan satu – satuan pada

variabel motivasi kerja (X2) maka nilai kinerja (Y) akan bertambah 0,914

satuan. Nilai kolerasi R = 0,695 berada pada rentan 0,60 – 0,799 dengan

tingkat hubungan yang kuat, artinya motivasi kerja (X2) mimiliki hubungan

sedang terhadap kinerja (Y). Nilai R Square = 0,483 dapat disimpulkan

bahwa, motivasi kerja (X2) memberikan kontribusi terhadap kinerja (Y)

sebesar 48,3 % dan sisanya 51,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Nilai t hitung sebesar 1,781> t tabel 1,997 (terlampir) dengan

signifikan 0,079< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima menandakan bahwa

motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Dana Purna Investama. Frekuensi
133
kehadiran dan ketaatan pada standar kerja merupakan indikator tertinggi

untuk motivasi kerja. Kebutuhan sosial, kebutuhan akulasi diri dapat

menurunkan kinerja karyawan.

Dengan tidak terpenuhinya kebutuhan sosial dan kebutuhan akulasi

diri dapat berakibat pada menurun kinerja. Hal itu ditunjukkan dengan

karyawan yang merasa dibeda-bedakan dengan rekan kerja. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja.

3. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama

Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa , terdapat pengaruh

positif dan signifikan secara simultan antara disiplin kerja (X1) dan motivasi

kerja (X2) terhadap kinerja Kinerja (Y) karyawan pada PT. Dana Purna

Investama. Hal ini dibuktikan dengan persamaan regresi linear sederhana

Y= a + b1x1 + b2 x2 adalah Y = Y = 1,243 + 0,660 X1 + 0,290 X2. Persamaan

ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja

dan motivasi kerja dan kinerja (Y). Konstanta a = 1,243 menunjukan bahwa,

bahwa nilai kinerja (Y) saat ini diamsumsikan bernilai 1,243 satuan dengan

asumsi variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) bernilai tetap

Konstanta b1x1 = 0,660 menunjukan bahwa , jika terdapat kenaikan satu-

satuan pada variabel disiplin kerja (X1) maka nilai kinerja akan bertambah

sebesar 0,660 satuan. Konstanta b2x2 = 0,290 menunjukan bahwa , jika

terdapat kenaikan satu-satuan pada variabel motivasi kerja (X2) maka nilai
134
kinerja akan bertambah sebesar 0,290 satuan. Nilai kolerasi R = 0, 782

berada pada rentan 0,60 - 0,799 dengan tingkat hubungan kuat, artinya

disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) mimiliki hubungan yang kuat

terhadap kinerja (Y). Nilai R Square = 0,611 dapat disimpulkan bahwa,

disiplin kerja (X1) motivasi kerja (X2) memberikan kontribusi terhadap

kinerja (Y) sebesar 61,1 % dan sisanya 38,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

Nilai Fhitung55,024> Ftabel 3.13 dengan siginifikan 0,000 < 0,05 dengan

demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa disiplin kerja (X1) dan

motivasi kerja (X2) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama dan

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Dana Purna Investama.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa disiplin kerja dan motivasi

kerjaberpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Dana Purna

Investama. Dengan tidak berkomitmenya karyawan untuk selalu hadir selam

jam kerja, datang, istirahat dan pulang tidak sesuai waktu yang sudah

ditetapkan perusahaan, karyawan kurang bekerja dengan penuh tanggung

jawab dan masih banyak karyawan yang tidak memahami fungsi dan

tugasnya sebagai pegawai berakibat pada menurun kinerja. Hal itu

ditunjukkan dengan karyawan dapat bekerja dan hasilnya tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan, karyawan tidak menggunakan waktu

secara efektif dan efisien serta karyawan tidak memiliki tingkat absensi

yang baik. Dan masih dibedak-bedakan dengan rekan kerja yg lain. Hasil ini

memiliki hasil yang sama dengan penelitian Linda Suprihatin dan Gunarda

(2019) yang menyatakan bahwa hal ini menunjukan keeratan hubungan


135
sangat kuat, kinerja pada pegawai Pusdiklat Kemendikbud dipengaruhi oleh

disiplin kerja dan motivasi kerja sebesar 72,3%, sedangkan sisanya 27,7%,

dijelaskan oleh penelitian lain. Hasil uji hipotesis secara simultan

menunjukan Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga menunjukan pengaruh

yang signifikan.

136
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat

ditarikbeberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

karyawan PT. Dana Purna Investama. Hal ini dibuktikan dengan nilai

thitung> ttabel dengan tingkat signifikan 0,00 < 0,05 maka Ho1 ditolak dan

Ha1 diterima (Signifikan). Persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y

= 4,898 + 0,856(x1) hasil ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

memiliki arah hubungan positif terhadap kinerja. Kontribusi disiplin

kerja59,4% terhadap kinerja karyawan dan sisanya 40,6% dipengaruhi

oleh faktor lain.Kinerjayang tinggi dari seorang karyawan dapat diperoleh

dengan disiplin kerja yang baik. Dengan berkomitmenya karyawan untuk

selalu hadir selam jam kerja, datang, istirahat dan pulang sesuai waktu

yang sudah ditetapkan perusahaan, karyawan bekerja dengan penuh

tanggung jawab dan masih banyak karyawan yang tidak memahami

fungsi dan tugasnya sebagai pegawai. Maka kinerja karyawan pun akan

meningkat.

2. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

karyawan PT. Dana Purna Investama.Hal ini dibuktikan dengan nilai

137
thitung> ttabel dengan tingkat signifikan 0,00 < 0,05 maka Ho1 ditolak dan

Ha1 diterima (Signifikan). Persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y

= 3,063 + 914(x2) hasil ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja

memiliki arah hubungan positif terhadap kinerja. Kontribusi motivasi

kerja 48,3% terhadap kinerja karyawan dan sisanya 51,7% dipengaruhi

oleh faktor lain.Jika aspek-aspek motivasi kerja pada PT. Dana Purna

Investama terpenuhi, maka kinerja pun akan meningkat.

3. Disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadapKinerja karyawan PT. Dana Purna investma. Hal ini dibuktikan

dengan nilai Fhitung>Ftabel dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka H03

ditolak dan Ha3 diterima (signifikan). Persamaan regresi adalah sebagai

berikut Y = 1,243 + 0,660x1 + 0,290x2 hasil ini dapat disimpulkan bahwa

disiplin kerja dan motivasi kerja memiliki arah hubungan yang positif

terhadap kinerja. Kontribursi disiplin dan motivasi kerja sebesar 61,1 %

terhadap kinerja karyawan dan sisanya 38,9% dipengaruhi oleh faktor

lainnya.disiplin kerja yang baik seperti karyawan berkomitmenya untuk

selalu hadir selam jam kerja, datang, istirahat dan pulang sesuai waktu

yang sudah ditetapkan perusahaan, karyawan bekerja dengan penuh

tanggung jawab dan masih banyak karyawan yang tidak memahami

fungsi dan tugasnya sebagai pegawai dan jika aspek-aspek motivasi kerja

pada PT. Dana Purna Investama terpenuhi,maka kinerja karyawan dapat

lebih baik. Hal ini menjelaskan bahwa disiplin kerja dan motivasi kerja

secara bersama sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


138
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, maka

saranyang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan harus dapat merubah budaya disiplin didalam dan diluar

lingkungan perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan. Apabila disiplin

di dalam perusahaan telah berjalan dengan baik, maka dapat meningkatkan

disiplin kerja karyawan. Perusahaan dapat meningkatkan insentif berbentuk

uang atau jabatan terhadap karyawan yang berprestasi sesuai dengan

prestasi yang bersangkutan.

2. Perusahaan harus dapat meningkatkan motivasi kerja di lingkungan

karyawan dengan memperhitungkan kebutuhan fisiologis seperti pemberian

gaji, uang transportasi, uang makan dan lain sebagainya. Penentuan

pemberian kompensasi tergantung dari kontribusi prestasi yang diberikan

pada perusahaan.

3. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan dapat memberikan

tugas yang menantang agar karyawan dapat mengembangkan kreativitas

didalam melakukan pekerjaannya.

139
DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2015. Analisis Regresi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Edison. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program (IBM


SPSS). Edisi 8. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program (IBM


SPSS). Edisi 8. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.

Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Penerbit PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardiansyah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Dua. Cetakan


Keempat. Bandung: Alfabeta, CV.

Rivai, V dan Sagala E.J. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktik. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika


Aditama

Simamora, Henry. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian


131
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

140
Siswanto, Bejo. 2014. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan.
Administratif dan Oprasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Statistik Terapan Berbasis Kmputer Dengan


Program SPSS Statistics 19 Jakarta: PT Mitra Wacana Media.

Sudjana. 2015. Metode Statistika. Bandung: Tarsiti.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edy. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-8. Jakarta:
Prenada Media Group.

Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-8. Jakarta:
Prenada Media Group.

Suwondo, D. I., Sutanto, E. M. (2015). Hubungan Lingkungan Kerja, dan Kinerja


Karyawan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17(2), 135-144.
https//doi.org/10.9744/jmk.17.2.135.

Widodo, Sri. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Perencanaan


Strategi, Isu – isu Utama dan Globalisasi, Manggu Media, Bandung

Widodo, Sri. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Perencanaan


Strategi, Isu – isu Utama dan Globalisasi, Manggu Media, Bandung.

Wirawan. 2014. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Teori Aplikasi dan
Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.

Yuniarsih Tjutju dan Suwatno. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Bandung: Alfabeta.

141
LAMPIRAN

142
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT DANA PURNA INVESTAMA

A. METODE/CARA PENGISIAN KUISIONER

Mohon memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda

silang ( X) pada kotak yang tersedia.

B. IDENTITAS RESPONDEN :

Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai menurut bapak/Ibu:

a. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
b. Usia
Dibawah 20 th 26 – 35 th di atas 45 th
20 – 25 th 36 – 45 th
c. Pendidikan Terakhir

SD SMA/SMK/MA S 1 (Strata 1)

SMP D III S2

d. Lama bekerja
1- 5 11– 15 di atas 20 th
6 – 10 16 – 20

C. PETUNJUK UMUM KUISIONER

Kuisioner ini disajikan dalam bentuk pernyataan, yang di dalamnya tidak ada

ada jawaban yang benar atau salah, sehingga memungkinkan anda untuk

secara bebas memilih alternatif jawaban sesuai dengan pendapat atau

pengalaman Anda.

143
Pilih jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Distribusi Kuesioner Variabel X1, X2 dan Y

Distribusi Variabel Disiplin Kerja (X1)


No Pernyataan Tanggapan Jumlah Score Ket
SS S N TS STS Responden
Frekunsi kehadiran
1 Saya selalu berkomitmen
untuk hadir selama jam kerja

2 Saya selalu datang, istiahat


dan pulang sesuai waktu
yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan
Tingkat Kewaspadaan.
3 Selama bekerja, Saya
memakai peralatan kerja
secara efektif dan efisien

4 Selama bekerja, Saya selalu


hati-hati dalam
menggunakan peralatan
kerja
Ketaatan Pada Standar Kerja
5 Saya bekerja dengan penuh
tanggu jawab
6 Dalam setiap pelaksanaan
kerja, Saya memahami
fungsi dan tugas saya
sebagai pegawai
Ketaatan Pada Peraturan Kerja

144
7 Saya taat terhadap peraturan
yang ada/telah ditetapkan
oleh perusahaan
8 Saya memahami terhadap
hak dan kewajiban sebagai
seorang pekerja
Etika Kerja
9 Saya selalu bersikap dan
bertingkah sopan terhadap
atasan, rekan kerja dan
konsumen dalam bekerja
10 Saya selalu bersikap jujur
terhadap atasan, rekan kerja
dan konsumen dalam bekeja
Rata – rata Skor
∑ Mean Score

Distribusi Variabel Motivasi Kerja (X2)


No Pernyataan Tanggapan Jumlah Score Ket
SS S N TS STS Responden
Frekunsi kehadiran
1 Gaji saya cukup untuk
memenuhi kebutuhan tempat
tinggal saya
2 Gaji saya cukup untuk
memenuhi kebutuhan
makan, minum saya

Tingkat Kewaspadaan.
3 Saya bekerja mendapat
jaminan asuransi
keselamatan

4 Saya bekerja mendapat kartu


jaminan hari tua

Ketaatan Pada Standar Kerja


5 Saya merasa tidak dibeda-
bedakan dengan rekan kerja
dalam bekerja

145
6 Saya mempunyai kelompok
kerja yang kompak

Ketaatan Pada Peraturan Kerja


7 Perusahaan memberi gaji
sesuai jenjang pendidikan

8 Saya mendapat pujian dari


pimpinan atas hasil kerja
yang memuaskan
Etika Kerja
9 Perusahaan memberi
kesempatan promosi jabatan
atau kenaikan pangkat
kepada saya jika memenuhi
persyaratan
10 Pimpinan memberi
kesempatan kepada saya
untuk melakukan kreatifitas
dalam bekerja
Rata – rata Skor
∑ Mean Score

146
Distribusi Variabel Kinerja (Y)
No Pernyataan Tanggapan Jumlah Score Ket
SS S N TS STS Responden
Ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan
1 Saya menyelesaikan
pekerjaan dengan penuh
ketelitian
2 Saya berusaha menghasilkan
kualitas kerja yang baik
3 Seluruh tugas pekerjaan
selama ini dapat saya
kerjakan dan hasilnya sesuai
dengan waktu yang telah
ditetapkan
Tingkat inisiatif dalam bekerja
4 Selama bekerja, saya selalu
mengantisifasi masalah yang
akan terjadi
5 Saya selalu mampu
menyelesaikan masalah yang
terjadi di dalam pekerja
Kecekatan mental
6 Saya bekerja dengan baik
sesuai arahan pimpinan
7 Saya selalu memahami apa
yang diintruksikan pimpinan

8 Saya mampu bekerja sama


dengan semua karyawan
Kedisiplinan waktu dan absensi
9 Selama bekerja, saya selalu
menggunakan waktu secara
efektif
10 Saya memiliki tingkat
absensi yang baik
Rata – rata Skor
∑ Mean Score

147
Lampiran 2. Data Responden

Jenis Pendidikan
No Usia
Kelamin Terakhir
1 1 1 1
2 1 1 2
3 1 2 1
4 1 1 2
5 1 1 1
6 1 2 1
7 2 1 2
8 1 1 1
9 1 2 1
10 2 1 1
11 2 1 1
12 1 2 1
13 2 2 1
14 1 1 2
15 2 1 1
16 1 1 1
17 1 1 1
18 2 2 1
19 1 1 2
20 2 1 1
21 1 1 1
22 2 2 2
23 1 1 1
24 2 1 1
25 2 1 1
26 2 1 1
27 1 1 1
28 2 1 1
29 1 1 1
30 2 1 2
31 1 2 1
32 2 2 1
33 1 1 1
34 2 2 1
35 2 2 2
36 2 1 1
37 1 2 1
148
Jenis Pendidikan
No Usia
Kelamin Terakhir
38 2 2 3
39 1 2 1
40 2 2 1
41 2 2 1
42 1 1 3
43 2 2 1
44 1 2 2
45 2 1 1
46 2 1 3
47 2 2 1
48 1 3 2
49 1 1 1
50 1 2 1
51 2 2 2
52 2 1 1
53 1 2 1
54 2 2 2
55 2 2 1
56 2 2 2
57 1 2 1
58 2 3 2
59 2 3 1
60 2 3 1
61 1 2 1
62 2 3 1
63 1 4 2
64 2 3 1
65 2 3 1
66 1 4 1
67 2 4 1
68 2 3 1
69 2 3 3
70 2 3 1
71 2 3 1
72 1 3 1
73 2 3 3

149
150
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 3 2 4 4 4 2 3 4 4
2 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4
3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4
5 2 2 5 5 5 3 5 4 5 5
6 2 2 5 5 5 4 5 5 4 5
7 4 4 4 4 1 5 1 5 4 4
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
9 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4
10 5 4 4 4 3 5 3 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 2 5 4 5 5 4 5 4 4 5
13 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
14 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
17 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4
18 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
19 4 5 3 4 2 5 4 4 3 4
20 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4
21 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5
22 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5
23 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
24 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5
25 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5
28 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4
29 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5
30 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4
31 4 5 3 4 3 5 4 4 3 5
32 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4
33 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
34 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5
151
DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
35 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
36 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5
37 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5
38 2 2 4 4 5 4 5 4 5 5
39 2 2 4 5 4 5 1 4 2 4
40 2 3 3 4 3 5 2 5 4 5
41 2 2 5 5 5 3 5 5 5 5
42 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
45 2 5 3 4 5 5 1 5 5 5
46 4 2 3 4 4 5 2 5 5 5
47 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
48 2 2 5 5 5 2 5 4 4 5
49 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
50 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
51 4 3 4 5 1 4 1 4 4 4
52 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4
53 4 2 3 4 3 5 2 5 4 4
54 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
55 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
56 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5
57 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4
58 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2
61 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4
62 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5
63 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5
64 3 4 5 5 4 5 3 4 1 4
65 4 4 4 4 5 5 3 5 2 4
66 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
67 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
152
DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
71 3 3 3 3 3 5 3 3 1 4
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
73 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5
8 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
10 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5
11 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
12 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 1 1 1 1 2 2 1
15 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
16 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4
17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
19 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4
20 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5
21 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4
22 5 5 5 5 2 3 5 5 1 4
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4
25 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5
26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4
28 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4
153
MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
29 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
31 4 4 5 4 2 2 5 4 2 5
32 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
33 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4
34 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4
35 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
36 4 4 4 4 3 2 5 5 4 5
37 4 4 5 4 3 2 5 5 3 5
38 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5
39 4 4 4 3 3 3 3 4 1 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3
45 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4
55 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
56 4 4 5 4 2 4 3 4 4 4
57 5 5 4 3 3 4 2 5 4 4
58 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
61 5 5 5 4 4 4 3 5 2 5
62 5 4 5 3 4 4 3 5 4 4
63 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
64 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4
154
MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
65 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5
66 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5
67 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
71 3 4 3 3 4 2 4 4 2 4
72 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
73 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4

KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4
3 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5
4 5 5 2 5 3 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 5 5 5 4 5 5 4 2 4
7 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 5 4 5 5 4 5 5 2 4
11 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 4 5 4 4 4 5 2 4
13 5 4 2 5 5 4 4 4 4 4
14 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1
15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4
17 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4
18 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
19 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4
20 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
21 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4
155
KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
22 5 5 5 5 5 5 1 3 5 4
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4
25 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4
30 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4
31 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5
32 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4
33 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
34 4 5 4 4 4 4 5 5 2 5
35 4 4 5 5 2 1 1 3 4 4
36 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5
37 5 4 3 1 4 4 5 5 1 5
38 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4
39 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2
40 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
45 5 3 2 2 3 2 2 2 3 2
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
48 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 3 1 4 4 1 4 4 4 2
53 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2
55 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
56 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4
57 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
156
KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
58 3 4 4 4 4 5 5 4 3 2
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2
61 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4
62 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2
63 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
65 5 4 4 4 4 2 5 5 4 2
66 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
68 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2
69 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2
70 5 5 2 4 4 4 4 5 4 2
71 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
72 5 5 4 4 4 2 4 4 4 2
73 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

DATA PENELITIAN

DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
1 5 3 2 4 4 4 2 3 4 4 35
2 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 38
3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 40
5 2 2 5 5 5 3 5 4 5 5 41
6 2 2 5 5 5 4 5 5 4 5 42
7 4 4 4 4 1 5 1 5 4 4 36
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
9 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 41
10 5 4 4 4 3 5 3 4 5 5 42
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 2 5 4 5 5 4 5 4 4 5 43
157
DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
13 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
14 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 43
17 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 41
18 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 40
19 4 5 3 4 2 5 4 4 3 4 38
20 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
21 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 46
22 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45
23 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
24 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 38
25 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 43
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
28 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 41
29 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 45
30 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 38
31 4 5 3 4 3 5 4 4 3 5 40
32 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 41
33 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 43
34 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 45
35 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 43
36 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 46
37 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 41
38 2 2 4 4 5 4 5 4 5 5 40
39 2 2 4 5 4 5 1 4 2 4 33
40 2 3 3 4 3 5 2 5 4 5 36
41 2 2 5 5 5 3 5 5 5 5 42
42 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 35
45 2 5 3 4 5 5 1 5 5 5 40
46 4 2 3 4 4 5 2 5 5 5 39
47 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
48 2 2 5 5 5 2 5 4 4 5 39
49 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
50 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
158
DISIPLIN KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
51 4 3 4 5 1 4 1 4 4 4 34
52 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 35
53 4 2 3 4 3 5 2 5 4 4 36
54 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 40
55 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 45
56 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 43
57 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 44
58 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 40
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 15
61 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 44
62 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 47
63 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 42
64 3 4 5 5 4 5 3 4 1 4 38
65 4 4 4 4 5 5 3 5 2 4 40
66 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
67 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 44
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
71 3 3 3 3 3 5 3 3 1 4 31
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
73 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42

MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
3 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 42
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 40
5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 39
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
7 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 37
8 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
10 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5 45
159
MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
11 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44
12 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 43
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
14 4 4 4 1 1 1 1 2 2 1 21
15 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
16 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 38
17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
19 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 38
20 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 47
21 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 47
22 5 5 5 5 2 3 5 5 1 4 40
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
24 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 37
25 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 43
26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
27 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 32
28 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 39
29 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 41
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
31 4 4 5 4 2 2 5 4 2 5 37
32 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 44
33 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 41
34 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 39
35 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44
36 4 4 4 4 3 2 5 5 4 5 40
37 4 4 5 4 3 2 5 5 3 5 40
38 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5 41
39 4 4 4 3 3 3 3 4 1 4 33
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
42 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 36
45 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 39
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
160
MOTIVASI KERJA
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
51 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 45
55 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
56 4 4 5 4 2 4 3 4 4 4 38
57 5 5 4 3 3 4 2 5 4 4 39
58 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 40
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 20
61 5 5 5 4 4 4 3 5 2 5 42
62 5 4 5 3 4 4 3 5 4 4 41
63 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38
64 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 35
65 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 41
66 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 42
67 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 40
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
69 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
71 3 4 3 3 4 2 4 4 2 4 33
72 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42
73 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38

KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
1 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 40
2 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 41
3 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 46
4 5 5 2 5 3 4 4 4 3 4 39
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 5 5 4 5 5 4 2 4 43
161
KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
7 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 30
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
10 4 5 4 5 5 4 5 5 2 4 43
11 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 5 4 5 4 4 4 5 2 4 42
13 5 4 2 5 5 4 4 4 4 4 41
14 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 18
15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
16 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 45
17 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 44
18 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 40
19 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 40
20 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48
21 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47
22 5 5 5 5 5 5 1 3 5 4 43
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
24 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40
25 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 44
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 39
30 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 39
31 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 42
32 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 40
33 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 42
34 4 5 4 4 4 4 5 5 2 5 42
35 4 4 5 5 2 1 1 3 4 4 33
36 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 41
37 5 4 3 1 4 4 5 5 1 5 37
38 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 42
39 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 26
40 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 34
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
162
KINERJA KARYAWAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 32
45 5 3 2 2 3 2 2 2 3 2 26
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38
48 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 41
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 3 1 4 4 1 4 4 4 2 31
53 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 32
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 40
55 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47
56 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
57 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48
58 3 4 4 4 4 5 5 4 3 2 38
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 20
61 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40
62 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 33
63 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38
64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
65 5 4 4 4 4 2 5 5 4 2 39
66 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
67 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
68 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2 37
69 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2 37
70 5 5 2 4 4 4 4 5 4 2 39
71 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
72 5 5 4 4 4 2 4 4 4 2 38
73 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39

Lampiran
Uji Validasi Disiplin Kerja

Correlations

163
TOTA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 L
P1 Pearson 1 .543* .151 .157 .092 .383* .149 .176 .275* .140 .525**
* *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .203 .184 .441 .001 .207 .137 .019 .238 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * *
P2 Pearson .543 1 .202 .234 .242 .480 .258 .238 .192 .235 .604**
* *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .086 .046 .039 .000 .028 .042 .104 .045 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P3 Pearson .151 .202 1 .634* .541* .177 .564* .455* .368* .414* .685**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .203 .086 .000 .000 .135 .000 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P4 Pearson .157 .234 .634 1 .534 .325 .390 .522 .376 .513 .700**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .184 .046 .000 .000 .005 .001 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * *
P5 Pearson .092 .242 .541 .534 1 .155 .552 .417 .335 .512 .687**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .441 .039 .000 .000 .191 .000 .000 .004 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P6 Pearson .383* .480* .177 .325* .155 1 .023 .471* .223 .441* .555**
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .001 .000 .135 .005 .191 .844 .000 .058 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
164
P7 Pearson .149 .258* .564* .390* .552* .023 1 .188 .336* .393* .638**
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .207 .028 .000 .001 .000 .844 .111 .004 .001 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * *
P8 Pearson .176 .238 .455 .522 .417 .471 .188 1 .416 .475 .637**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .137 .042 .000 .000 .000 .000 .111 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * *
P9 Pearson .275 .192 .368 .376 .335 .223 .336 .416 1 .564 .636**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .019 .104 .001 .001 .004 .058 .004 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P10 Pearson .140 .235* .414* .513* .512* .441* .393* .475* .564* 1 .701**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .238 .045 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * * *
TOTA Pearson .525 .604 .685 .700 .687 .555 .638 .637 .636 .701 1
* * * * * * * * * *
L Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

165
Lampiran
Uji Validasi Motivasi Kerja

Correlations
TOTA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 L
P1 Pearson 1 .679* .641* .275* .029 .365* .223 .460* .291* .300* .605**
* * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .019 .810 .002 .058 .000 .012 .010 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * *
P2 Pearson .679 1 .676 .360 .079 .366 .371 .438 .214 .393 .653**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .002 .505 .001 .001 .000 .069 .001 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P3 Pearson .641* .676* 1 .373* -.028 .269* .356* .378* .250* .376* .607**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .001 .817 .021 .002 .001 .033 .001 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P4 Pearson .275 .360 .373 1 .192 .481 .591 .467 .312 .499 .718**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .019 .002 .001 .103 .000 .000 .000 .007 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * *
P5 Pearson .029 .079 -.028 .192 1 .340 .311 .234 .314 .134 .457**
* * *
Correlatio
n
Sig. (2- .810 .505 .817 .103 .003 .007 .047 .007 .258 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P6 Pearson .365* .366* .269* .481* .340* 1 .256* .323* .422* .358* .686**
* * * * * * *
Correlatio
n
166
Sig. (2- .002 .001 .021 .000 .003 .029 .005 .000 .002 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P7 Pearson .223 .371 .356 .591 .311 .256 1 .509 .272 .591 .696**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .058 .001 .002 .000 .007 .029 .000 .020 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * *
P8 Pearson .460 .438 .378 .467 .234 .323 .509 1 .276 .715 .711**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .001 .000 .047 .005 .000 .018 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P9 Pearson .291* .214 .250* .312* .314* .422* .272* .276* 1 .293* .611**
* * *
Correlatio
n
Sig. (2- .012 .069 .033 .007 .007 .000 .020 .018 .012 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P10 Pearson .300 .393 .376 .499 .134 .358 .591 .715 .293 1 .702**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .010 .001 .001 .000 .258 .002 .000 .000 .012 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * * *
TOTA Pearson .605 .653 .607 .718 .457 .686 .696 .711 .611 .702 1
* * * * * * * * * *
L Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

167
168
Lampiran
Uji Validasi Kinerja

Correlations
TOTA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 L
P1 Pearson 1 .684* .277* .430* .544* .372* .310* .449* .184 .374* .633**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .017 .000 .000 .001 .008 .000 .119 .001 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P2 Pearson .684 1 .440 .656 .619 .601 .419 .546 .143 .471 .778**
* * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .226 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P3 Pearson .277* .440* 1 .448* .443* .445* .321* .418* .284* .508* .676**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .017 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .015 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * *
P4 Pearson .430 .656 .448 1 .553 .486 .291 .379 .363 .347 .699**
* * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .012 .001 .002 .003 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * *
P5 Pearson .544 .619 .443 .553 1 .647 .588 .617 .355 .444 .816**
* * * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P6 Pearson .372* .601* .445* .486* .647* 1 .580* .556* .256* .513* .792**
* * * * * * * *
Correlatio
n
169
Sig. (2- .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P7 Pearson .310 .419 .321 .291 .588 .580 1 .782 .181 .352 .692**
* * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .008 .000 .006 .012 .000 .000 .000 .126 .002 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P8 Pearson .449 .546 .418 .379 .617 .556 .782 1 .210 .417 .762**
* * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .075 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
P9 Pearson .184 .143 .284* .363* .355* .256* .181 .210 1 .153 .465**
* *
Correlatio
n
Sig. (2- .119 .226 .015 .002 .002 .029 .126 .075 .197 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * *
P10 Pearson .374 .471 .508 .347 .444 .513 .352 .417 .153 1 .670**
* * * * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- .001 .000 .000 .003 .000 .000 .002 .000 .197 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
* * * * * * * * * *
TOTA Pearson .633 .778 .676 .699 .816 .792 .692 .762 .465 .670 1
* * * * * * * * * *
L Correlatio
n
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

170
Lampiran
Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardize Standardized Collinearity

d Coefficients Coefficients Statistics

Std. Toleranc

Model B Error Beta T Sig. e VIF

1 (Constant) 1,243 3,959 ,314 ,755

Disiplin ,660 ,138 ,594 4,796 ,000 ,362 2,763

Kerja

Motivasi ,290 ,163 ,221 1,781 ,079 ,362 2,763

kerja

a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran
Uji Statistik t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 1.243 3.959 .314 .755

171
Disiplin .660 .138 .594 4.796 .000

Kerja

Motivasi .290 .163 .221 1.781 .079

Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran
Uji Simultan (Uji f)

ANOVAa

Sum of Mean

Model Squares Df Square F Sig.

1 Regressio 1648.857 2 824.429 55.024 .000b

Residual 1048.814 70 14.983

Total 2697.671 72

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja

172
173

Anda mungkin juga menyukai