Anda di halaman 1dari 9

PHK DAN PEMBERHENTIAN

Pengertian dan Urgensi PHK


Pemutusan tenaga kerja adalah susatu proses keterikatan kerja sama anatara perusahaan dengan tenaga
kerja baik atas tenaga kerja yang bersangkutan maupun atas kebijakan perusahaan yang karenanya tenaga kerja
tersebut dipandang sudah tidak mampu memberikan produktivitas kerja lagi atau karena kondisi prusahaan yang
tak memungkinkan
Urgensi PHK (mengapa di PHK?)
Bekerja dalam masa percobaan, Pekerja permintaan mengundurkan diri, Pekerja telah mencapai usia pension,
Berdasarkan kesepakatan waktu kerja
Pemutusan kerja tidak dapat dilakukan apabila dalam kondisi sebagai berikut:
Karena keadaan sakit, Karena memenuhi kewajiban Negara, Karena alasan menikah, hamil, melahirkan.
Jenis-Jenis PHK
Pemutusan hubungan kerja sementara
Pemutusan hubungan kerja secara hormat
Pemutusan hubungan kerja tidak hormat
Aturan Undang-Undang tentang PHK UU No.13/2003
1.PHK yang dilakukan oleh pihak pengusaha: Apabila terdapat perubahan status perusahaan, adanya
penggabungan atau peleburan (pasal 163 ayat 2). Apabila pengusaha (dalam hal ini perorangan) meninggal
dunia (pasal 61 ayat 4).
2.PHK oleh (inisiatif) pekerja Pengunduran diri (pasal 162) Permohonan pekerja dikarenakan sakit
berkepanjangan atau cacat total akibat kecelakaan kerja (pasal 172).
3.PHK (yang terjadi) demi hukum
4. PHK oleh pengadilan Dalam hal ini, pemutusan hubungan kerja yang terjadi lebih kepada
berakhirnya masa kontrak sesuai dengan kesepakatan yang ada. Dalam hal ini pemutusan hubungan kerja
terjadi oleh karena karyawan melakukan kesalahan yang berat (pasal 158).
Pemecatan atau Pemberhentian
Pemecatan atau penghentian/pemutusan hubungan kerja sudah tentu karyawan mungkin diberhentikan
melalui pemutusan hubungan kerja. Istilah ini sangat luas cakupannya dan menyangkut pemberhentian yang
bersifat tetap oleh perusahaan karena alasan. Istilah ini biasanya mempunyai kesan bahwa seorang karyawan
dihukum karena alasan kurang disiplin
Pensiun
Banyak karyawan lama yang meninggalkan perusahaan karena pensiun. Dalam sebuah studi terbaru 55
persen eksekutif yang disurvei mengatakana bahwa perusahaan mereka khawatir akan kehilangan karyawan-
karyawan penting karena pensiun dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Rencana pensiun mungkin didasarkan
pada karyawan yang mencapai usia tertentu, bekerja di perusahaan selama jumlah tahun tertentu, atau keduanya

Kompensasi Masa Pensiun:

Rancangan Pensiun, Rancangan Saldo Kas, Rancangan Pendanaan Pasti, Rancangan Tunjangan Pasti

"PEMBERHENTIAN"
1. Jelaskan dan berikan definisi pemberhentian!
Jawab : Definisi pemberhentian yaitu pemberhentian adalah fungsi operasional msdm terakir yang berupa
pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti
berakhirnya keterikatan kerja karyawan terhadap perusahaan.

2. Apa saja yang menyebabkan pemberhentian karyawan?


Jawab : hal-hal yang menyebabkan pemberhentian karyawan yaitu ;
a. Undang-undang
b. Keinginan perusahaan
c. Keinginan karyawan
d. Pensiun
e. Kontrak kerja berakhir
f. Kesehatan karyawan
g. Meninggal dunia
h. Perusahaan di likuidasi

3. Bagaimana hubungan pemberhentian karyawan dengan Undang-undang No.12 Tahun 1964?


Jawab : Hubungan pemberhentian karyawan dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1964 ialah pemberhentian
harus sesuai dengan Undang-undang No.12 Tahun 1964 KUHP dan seizin P4D atau P4P atau dengan
Keputusan Pengadilan.

4. Apakah yang diatur Undang-undang No.12 tahun 1964 tentang pemberhentian karyawan?
Jawab : Undang-undang No.12 Tahun 1964 mengatur bahwa PHK hanya dapat dilakukan bila kaidah-kaidah
yang terdapat dalam undang-undang dilanggar.

5. Bagaimana proses pemberhentian yang berdasarkan keinginan karyawan, bardasarkan keinginan


perusahaan dan sebab-sebab lain?
Jawab : Proses pemberhentian karyawan yang berdasarkan keinginan sendiri dengan mengajukan permohonan
untuk berhenti dari perusahaan tersebut. Proses pemberhentian karyawan berdasarkan keinginan perusahaan
harus sesuai dengan yanng di atur oleh Undang-undang No. 12 Tahun 1964, seizi P4D, atau P4P. Proses
pemberhentian karena sebab-sebab lain di atur oleh Undang-undang atau sesuai dengan kebijakan perusahaan.

6. Apa saja peranan yang diberikan serikat buruh mengenai pemberhentian karyawan?
Jawab : peranannya adalah sebagai perwakilan dari karyawan. Ketika memberhentikan karyawan pihak
perusahaan akan bermusyawarah dengan serikat pekerja mengenai pemberhentian karyawan tersebut dan apa
saja alasannya.

7. Bagaimana prosedur pemecatan?


Jawab : Prosedur pemecatan karyawan ;
a. Musyawarah karyawan dengan perusahaan
b. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan
c. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4D
d. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4P
e. Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri

8. Jelaskan apakah pengertian pemberhentian sama atau tidak dengan turnover!


Jawab : Pemberhentian dan turnover pada dasarnya sama saja yaitu pengunduran diri atau pemutusan kerja
dengan alasan-alasan tertentu baik secara sukaela ataupun dilakukan sepihak oleh perusahaan.

9. Bagaimana hubungan pemberhentian dengan ketenangan kerja karyawan?


Jawab : Pemberhentian akan membuat ketenangan karyawan terganggu karena karyawan yang dilepas akan
kehilangan pekerjaan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, ekonomis dan kejiwaannya.

10. Jelaskan hubungan pemberhentian dengan tingkat kompensasi?


Jawab : Pemberhentian mempunyai hubungan dengan tingkat kompensasi. Hal ini sebagaimana yang sudah di
atur dalam dasar hukum. Besarnya kompensasi tergantung alasan dan sebab pemberhentian.

11. Apa saja kerugian bagi perusahaan jika tingkat pemberhentian besar?
Jawab : Pemberhentian yang besar akan membawa kerugian bagi perusahaan karena karyawan yang dilepas
akan membawa biaya penarikan, seleksi, pengembangan dan proses produksi berhenti.

12. Bagaimana hubungan pensiun dengan ketenangan kerja karyawan?


Jawab : Pensiun merupakan pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, undang-undang dan
karyawan itu sendiri. Meskipun pensiun ketenangan kerja karyawan tidak akan terganggu karena karyawan
yang pensiun akan menerima uang pensiun yang dibayar secara periodik.

13. Coba Anda berikan contoh program pemberhentian karyawan yang baik!
Jawab : Program pemberhentian karyawan yang baik adalah dengan memusyawarahkannya bersama karyawan
itu sendiri, bermusyawarah dengan pimpinan serikat buruh, bermusyawarah dengan P4D dan musyawarah
dengan P4P.

14. Pemberhentian karyawan yang disebabkan alasan apa uang pesangon harus dibayar?
Jawab : Pegawai yang sering mangkir dari tugas, pegawai yang ditahan oleh negara, buruh yang dihukum oleh
hakim dan pegawai yang meninggal dunia.

15. Pelepasan yang bagaimana perusahaan tidak harus membayar uang pesangon?
Jawab : Perusahaan tidak diharuskan memberi uang pesangon saat pelepasan apabila pelepasan itu di sebabkan
karyawan tidak cakap dalam masa percobaan dan telah berakhir masa hubungan kerja.

16. Berapa minimum uang pesangon yang harus dibayar menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1964?
Jawab :
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun 1 bulan upah
b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun 2 bulan upah
c. Masa kerja 3 tahun atau lebih 4 bulan upah

17. Apakah yang dimaksud dengan uang pensiun?


Jawab : Uang pensiun adalah uang yang menjadi hak seseorang sebagai penghasilan setelah bekerja sekian
tahun dan telah memasuki usia pensiun.

18. Bagaimana sistem pembayaran uang pensiun?


Jawab : Pembayaran uang pensiun di biayai langsung oleh negara melalui APBN dan dibayarkan secara
periodik dengan jumlah yang sama.

19. Jelaskan hubungan Taspen dengan pemberhentian!


Jawab : Taspen di bentuk untuk memberikan jaminan pada masa pensiun, asuransi kematian dan nilai tunai
tunai asuransi sebelum pensiun dengan memberikan suatu jumlah sekaligus kepada peserta atau ahli warisnya.

20. Uraikan pengertian Taspen dan Taska!


Jawab : Taspen adalah tabungan yang di peruntukkan khusus bagi pegawai negeri yang dilakukan secara
kolektif. Taska adalah tabungan yang terikat akan waktu dan jumlah nominal serta syarat lain yang berhubungan
dengan asuransi.
21. Darimana proses sumber dana Taspen dan Taska?
Jawab : dananya adalah dari iuran peserta itu sendiri. Pemerintah hanya mewajibkan dan membantu
mengawasi pengelolaannya.

22. Jelaskan pengaturan pembayaran taspen dan taska!


Jawab : Pembayaran tasken dan taska akan dibayarkan secara periodik dengan jumlah yang sama dan dana ini
dibayarkan langsung oleh pemerintah.

23. Bagaimana pengaturan besarnya uang pensiun dengan masa kerja?


Jawab :
a. Masa kerja 15 tahun diberikan pesangon 6 bulan gaji dari gaji terakhir
b. Masa kerja 25 tahun diberikan pesangon 12 bulan gaji dari gaji terakhir

24. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap tingkat pemberhentian?


Jawab : Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Pemimpin yang tidak
berprilaku baik atau tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, bersikap egois, tidak mau
bersikap kooperatif, tidak mau berkorban, dan tidak mau memperhatikan karyawan biasanya menyebabkan
karyawan tidak senang, malas-malasan dan akhirnya karyawan banyak yang memilih berhenti bekerja.

25. Kerugian-kerugian apa saja yang dibawa karyawan yang berhenti?


Jawab : Karyawan yang berhenti membawa kerugian bagi perusahaan karena akan membawa biaya penarikan,
seleksi, pengembangan dan proses produksi berhenti.

26. Masalah apa saja yang harus diatur dalam program pemberhentian?
Jawab : Masalah yang di atur dalam program pemberhentian mengenai sebab-sebab pemberhentian, alasan
pemberhentian, dasar-dasar pemberhentian dan mengenai pesangon dari karyawan yang diberhentikan.

27. Bagaimana pengaturan pesangon dengan status karyawan yang diberhentikan secara hormat dan tidak
hormat?
Jawab : Karyawan yang di berhentikan secara hormat dengan masa kerja minimal 5 tahun akan diberikan
pesangon 1 bulan gaji dari gaji terakhir. Karyawan yang mengundurkan diri tidak diberi pesangon, pegawai
kontrak yang masa kerjanya tidak di perpanjang lagi diberikan pesangon 1 bulan gaji dari gaji terakhir.
Sedangkan karyawan yang diberhentikan secara tidak hormat tetap mendapatkan hak pesangon dan kisaran
besarnya tergantung pada jenis pelanggaran.

28. Apakah ada pengaruh tingkat kompensasi terhadap banyaknya pemberhentian?


Jawab : Semakin banyak kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, maka perusahaan juga
menuntut kerja yang lebih baik pada karyawannya. Jika kinerja karyawan tidak meningkat maka pemberhentian
karyawan bisa terjadi.

29. Apa saja alasan karyawan minta berhenti?


Jawab : Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua, kesehatan yang kurang baik, untuk melanjutkan
pendidikan atau berwiraswasta.

30. Kenapa perusahaan memberhentikan seorang karyawan?


Jawab : Karena karyawan tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, prilaku dan disiplinnya kurang
baik, melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan, tidak dapat bekerjasama dan melakukan konflik dengan
karyawan lain, serta bertindak amoral dalam perusahaan, atau karena karyawan sakit-sakitan.

31. Apa yang dimaksud dengan P4D dan P4P?


Jawab : P4D/P4D adalah Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah/Pusat.
P4D adalah suatu lembaga yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil pekerja, pengusaha dan pemerintah yang
diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Tenaga Kerja untuk periode masa aktif dua tahun dan berkedudukan di
tempat-tempat yang telah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.
P4P adalah lembaga yang keanggotaannya terdiri dari wakil-wakil pekerja, pengusaha, dan pemerintah yang
diangkat dan diberhentikan oleh presiden untuk periode masa aktif dua tahun dan berkedudukan di ibukota
negara.

32. Rumuskanlah kesimpulan fungsi pemberhentian!


Jawab : Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi
perusahaan. Pemberhentian dapat dilaksanakan atas keinginan perusahaan, keinginan karyawan dan sebab-
sebab lain. Turnover karyawan dapat membawa kerugian bagi perusahaan. Jika banyak karyawan berhenti atas
keinginan sendiri berarti manajemen perusahaan kurang baik. Jadi, manajer harus introspeksi diri.

33. Bagaimana konsep fungsi pemberhentian?


Jawab :

Fungsi dan Tujuan Pemutusan Hubungan Kerja


Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan adalah sebagaio berikut:
1. Mengurangi biaya tenaga kerja
2. Menggantikan kinerja yang buruk. Bagian integral dari manajemen adalah mengidentifikasi kinerja yang buruk
dan membantu meningkatkan kinerjanya.
3. Meningkatkan inovasi. PHK meningkatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan, yaitu:
a. Pemberian penghargaan melalui promosi atas kinerja individual yang tinggi.
b. Menciptakan kesempatan untuk level posisi yang baru masuk
c. Tenaga kerja dipromosikan untuk mengisi lowongan kerja sebgai sumber daya yang dapat memberikan
inovasi/menawarkan pandangan baru.
4. Kesempatan untuk perbedaan yang lebih besar. Meningkatkan kesempatan untuk mempekerjakan karyawan
dari latar belakang yang berbeda-beda dan mendistribusikan ulang komposisi budaya dan jenis kelamin tenaga
kerja.[6]
Tujuan Pemutusan Hubungan Kerja memiliki kaitan yang erat dengan alasan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK), namun tujuan lebih menitikberatkan pada jalannya perusahaan (pihak pengusaha). Maka tujuan
PHK diantaranya:
1. Perusahaan/ pengusaha bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan dengan baik dan efektif salah satunya
dengan PHK.
2. Pengurangan buruh dapat diakibatkan karena faktor dari luar seperti kesulitan penjualan dan mendapatkan
kredit, tidak adanya pesanan, tidak adanya bahan baku produktif, menurunnya permintaan, kekurangan bahan
bakar atau listrik, kebijaksanaan pemerintah dan meningkatnya persaingan.
Tujuan lain pemberhentian yakni agar dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan dan tidak menimbulkan
masalah baru dengan memperhatikan tiga faktor penting, yaitu faktor kontradiktif, faktor kebutuhan, dan faktor
sosial.[7]

Jenis-jenis Pemutusan Hubungan Kerja


Menurut Mangkuprawira Pemutusan Hubungan kerja (PHK) ada 2 Jenis, yaitu pemutusan hubungan
kerja sementara dan pemutusan hubungan kerja permanen.[9]
1. Pemutusan Hubungan Kerja Sementara, yaitu sementara tidak bekerja dan pemberhentian sementara.
Sementara tidak bekerja
Terkadang para karyawan butuh untuk meningglakan pekerjaan mereka sementara. Alasannya bermacam-
macam dapat berupa kesehatan, keluarga, melanjutkan pendidikan rekreasi dan lain sebagainya. Keadaan ini
disebut juga dengan cutipendek atau cuti panjang namun karyawan tersebut masih memiliki ikatan dengan
perusahaan dan memiliki aturan masing-masing.

Pemberhentian sementara
Berbeda dengan sementara tidak bekerja pembertihan sementara memiliki alasan internal perusahaan, yaitu
karena alasan ekonomi dan bisnis, misalnya kondisi moneter dan krisis ekonomi menyebabkan perusahaan
mengalami chaos atau karena siklus bisnis. Pemberhentian sementara dapat meminimumkan di beberapa
perusahaan melalui perencanaan sumber daya manusia yang hati-hati dan teliti.
2. Pemutusan Hubungan Kerja Permanen, ada tiga jenis yaitu atrisi, terminasi dan kematian.
Atrisi atau pemberhentian tetap seseorang dari perusahaan secara tetap karena alasan pengunduran diri,
pensiun, atau meninggal. Fenomena ini diawali ileh pekerja individual, bukan oleh perusahaan. Dalam
perencanaan sumber daya manusia, perusahaan lebih menekannkan pada atrisi daripada pemberhentian
sementara karena proses perencanaan ini mencoba memproyeksikan kebutuhan karyawan di masa depan.
Terminasi adalah istilah luas yang mencakup perpisahan permanen karyawan dari perusahaan karena alasan
tertentu. Biasnya istilah ini mengandung arti orang yang dipecat dari perusahaan karena faktor kedisiplinan.
Ketika orang dipecat karena alasan bisnis dan ekonomi. Untuk mengurangi terminasi karena kinerja yang buruk
maka pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh karena dapat
mengajari karyawan bagaimana adapat bekerja dengan sukses.
Kematian dalam pengertian pada karyawan usia muda berarti kehilangan besar bagi perusahaan, karena
terkait dengan investasi yang dikeluarkan dalam bentuk penarikan tenaga kerja, seleksi, orientasi, dan pelatihan.

Menurut Sedarmayanti Jenis Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) ada 2 jenis, yaitu:
1. Permberhentian Sementara biasanya terjadi pada karyawan tidak tetap yang hubungan kerjanya bersifat
tidak tetap, perusahaan yang bergerak pada produk musiman, Karyawan yang dikenakan tahanan sementara
oleh yang berwajibkarena disangkatelah berbuat tindak pidana kejahatan.
2. Pemberhentian Permanen sering disebut pemberhentian, yaitu terputusnya ikatan kerja antara karyawan
dengan perusahaan tempat bekerja. [10]

Kemudian menurut Mutiara S. Panggabean Jenis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ada 4 Jenis, diantaranya:
[11]
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas kehendak sendiri (Voluntary turnover) hal ini terjadi jika karyawan
yang memutuskan untuk berhenti dengan alasan pribadi.
2. Pemberhentian Karyawan karena habis masa kontrak atau karena tidak dibutuhkan lagi oleh organisasi (Lay
Off).
3. Pemberhentian karena sudah mencapai umur pensiun (Retirement). Saat berhenti biasanya antara usia 60
sampai 65 tahun.
4. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan atas kehendak pengusaha. Dalam hal ini pengusaha mmutuskan
hubungan kerja dengan pekerja mungkin disebabkan adanya pengurangan aktivitas atau kelalian pegawai atau
pelanggaran disiplin yang dilakukan pekerja.

Melalui dua sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis Pemberhentian hubungan kerja (PHK)
adalah:
a. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara.
PHK sementara dapat disebabkan karena keinginan sendiri ataupun karena perusahaan dengan tujuan yang
jelas.
b. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen.
PHK permanen dapat disebabkan 4 hal, yaitu
Keinginan sendiri
Kontrak yang Habis
Pensiun
Kehendak Perusahaan

Konsekwensi Pemutusan Hubungan Kerja


Konsekwensi dapat juga diartikan sebagai Kerugian, maka menurut balkin, Mejia dan Cardy (1995:231) terdiri
atas hal-hal berikut:
1. Biaya recruitment, meliputi:
Mengiklankan lowongan kerja
Menggunakan karyawan recruitment yang professional sehingga banyak yang melamar untuk bekerja.
Untuk mengisi jabatan eksekutif yang tinggi secara teknologi diperlukan perusahaan pencarai yang
umumnya menggunakan 30% dari gaji tahunan karyawan.
2. Biaya Seleksi, melliputi:
Biaya interview dengan pelamar pekerjaan.
Biaya testing/psikotes
Biaya untuk memeriksa ulang referensi
Biaya penempatan
3. Biaya Pelatihan, meliputi:
Orientasi terhadap nilai dan budaya perusahaan
Biaya training secara langsung
Waktu untuk memberikan training
Kehilangan produktivitas pada saat training
4. Biaya Pemutusan hubungan kerja, meliputi:
Pesangon untuk karyawan yang diberhentikan sementara tanpa kesalahan
Karyawan tetap mendapatkan tunjangan kesehatan sampai mendapatkan pekerjaan baru.
Biaya asuransi bagi karyawan yang di PHK namun belum bekerja lagi
Wawancara pemberhentian dengan tujuan untuk mencari alasan mengapa tenaga kerja meninggalkan
perusahaan.
Bantuan penempatan merupakan program diamana perusahaan membantu karyawan mendapatkan
pekerjaan baru lebih cepat dengan memberikan training pekerjaan
Posisi yang kosong akan mengurangi keluaran atau kualitas jasa klien perusahaan atau pelanggan.[14]

Menurut Joko Rahardjo pemberhentian karyawan oleh perusahaan dapat menimbulkan beberapa
konsekwensi memberikan pesangon untuk karyawan dengan aturan sebagai berikut:
Masa percobaan dan Kontrak tanpa pesangon
Masa kerja 1 tahun atau kurang mendapatkan 1 bulan upah bruto
Masa kerja 1 tahun sampai 2 tahun mendapatkan 2 bulan upah bruto
Masa kerja 2 tahun sampai 3 tahun mendapatkan 3 bulan upah bruto
Masa kerja 3 tahun dan seterusnya mendapatkan 4 bulan upah bruto
Konsekwensi pemberhentian disamping berbentuk pesangon juga harus memperhitungkan uang jasa dengan
rincian sebagai berikut:
Masa Kerja 5 sampai 10 tahun mendapatkan uang jasa 1 bulan upah bruto
Masa Kerja 10 sampai 15 tahun mendapatkan uang jasa 2 bulan upah bruto
Masa Kerja 15 sampai 20 tahun mendapatkan uang jasa 3 bulan upah bruto
Masa Kerja 20 sampai 25 tahun mendapatkan uang jasa 4 bulan upah bruto
Masa Kerja 25 dan seterusnya mendapatkan uang jasa 5 bulan upah bruto[15]

Anda mungkin juga menyukai