Rancangan Pensiun, Rancangan Saldo Kas, Rancangan Pendanaan Pasti, Rancangan Tunjangan Pasti
"PEMBERHENTIAN"
1. Jelaskan dan berikan definisi pemberhentian!
Jawab : Definisi pemberhentian yaitu pemberhentian adalah fungsi operasional msdm terakir yang berupa
pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti
berakhirnya keterikatan kerja karyawan terhadap perusahaan.
4. Apakah yang diatur Undang-undang No.12 tahun 1964 tentang pemberhentian karyawan?
Jawab : Undang-undang No.12 Tahun 1964 mengatur bahwa PHK hanya dapat dilakukan bila kaidah-kaidah
yang terdapat dalam undang-undang dilanggar.
6. Apa saja peranan yang diberikan serikat buruh mengenai pemberhentian karyawan?
Jawab : peranannya adalah sebagai perwakilan dari karyawan. Ketika memberhentikan karyawan pihak
perusahaan akan bermusyawarah dengan serikat pekerja mengenai pemberhentian karyawan tersebut dan apa
saja alasannya.
11. Apa saja kerugian bagi perusahaan jika tingkat pemberhentian besar?
Jawab : Pemberhentian yang besar akan membawa kerugian bagi perusahaan karena karyawan yang dilepas
akan membawa biaya penarikan, seleksi, pengembangan dan proses produksi berhenti.
13. Coba Anda berikan contoh program pemberhentian karyawan yang baik!
Jawab : Program pemberhentian karyawan yang baik adalah dengan memusyawarahkannya bersama karyawan
itu sendiri, bermusyawarah dengan pimpinan serikat buruh, bermusyawarah dengan P4D dan musyawarah
dengan P4P.
14. Pemberhentian karyawan yang disebabkan alasan apa uang pesangon harus dibayar?
Jawab : Pegawai yang sering mangkir dari tugas, pegawai yang ditahan oleh negara, buruh yang dihukum oleh
hakim dan pegawai yang meninggal dunia.
15. Pelepasan yang bagaimana perusahaan tidak harus membayar uang pesangon?
Jawab : Perusahaan tidak diharuskan memberi uang pesangon saat pelepasan apabila pelepasan itu di sebabkan
karyawan tidak cakap dalam masa percobaan dan telah berakhir masa hubungan kerja.
16. Berapa minimum uang pesangon yang harus dibayar menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1964?
Jawab :
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun 1 bulan upah
b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun 2 bulan upah
c. Masa kerja 3 tahun atau lebih 4 bulan upah
26. Masalah apa saja yang harus diatur dalam program pemberhentian?
Jawab : Masalah yang di atur dalam program pemberhentian mengenai sebab-sebab pemberhentian, alasan
pemberhentian, dasar-dasar pemberhentian dan mengenai pesangon dari karyawan yang diberhentikan.
27. Bagaimana pengaturan pesangon dengan status karyawan yang diberhentikan secara hormat dan tidak
hormat?
Jawab : Karyawan yang di berhentikan secara hormat dengan masa kerja minimal 5 tahun akan diberikan
pesangon 1 bulan gaji dari gaji terakhir. Karyawan yang mengundurkan diri tidak diberi pesangon, pegawai
kontrak yang masa kerjanya tidak di perpanjang lagi diberikan pesangon 1 bulan gaji dari gaji terakhir.
Sedangkan karyawan yang diberhentikan secara tidak hormat tetap mendapatkan hak pesangon dan kisaran
besarnya tergantung pada jenis pelanggaran.
Pemberhentian sementara
Berbeda dengan sementara tidak bekerja pembertihan sementara memiliki alasan internal perusahaan, yaitu
karena alasan ekonomi dan bisnis, misalnya kondisi moneter dan krisis ekonomi menyebabkan perusahaan
mengalami chaos atau karena siklus bisnis. Pemberhentian sementara dapat meminimumkan di beberapa
perusahaan melalui perencanaan sumber daya manusia yang hati-hati dan teliti.
2. Pemutusan Hubungan Kerja Permanen, ada tiga jenis yaitu atrisi, terminasi dan kematian.
Atrisi atau pemberhentian tetap seseorang dari perusahaan secara tetap karena alasan pengunduran diri,
pensiun, atau meninggal. Fenomena ini diawali ileh pekerja individual, bukan oleh perusahaan. Dalam
perencanaan sumber daya manusia, perusahaan lebih menekannkan pada atrisi daripada pemberhentian
sementara karena proses perencanaan ini mencoba memproyeksikan kebutuhan karyawan di masa depan.
Terminasi adalah istilah luas yang mencakup perpisahan permanen karyawan dari perusahaan karena alasan
tertentu. Biasnya istilah ini mengandung arti orang yang dipecat dari perusahaan karena faktor kedisiplinan.
Ketika orang dipecat karena alasan bisnis dan ekonomi. Untuk mengurangi terminasi karena kinerja yang buruk
maka pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh karena dapat
mengajari karyawan bagaimana adapat bekerja dengan sukses.
Kematian dalam pengertian pada karyawan usia muda berarti kehilangan besar bagi perusahaan, karena
terkait dengan investasi yang dikeluarkan dalam bentuk penarikan tenaga kerja, seleksi, orientasi, dan pelatihan.
Menurut Sedarmayanti Jenis Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) ada 2 jenis, yaitu:
1. Permberhentian Sementara biasanya terjadi pada karyawan tidak tetap yang hubungan kerjanya bersifat
tidak tetap, perusahaan yang bergerak pada produk musiman, Karyawan yang dikenakan tahanan sementara
oleh yang berwajibkarena disangkatelah berbuat tindak pidana kejahatan.
2. Pemberhentian Permanen sering disebut pemberhentian, yaitu terputusnya ikatan kerja antara karyawan
dengan perusahaan tempat bekerja. [10]
Kemudian menurut Mutiara S. Panggabean Jenis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ada 4 Jenis, diantaranya:
[11]
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas kehendak sendiri (Voluntary turnover) hal ini terjadi jika karyawan
yang memutuskan untuk berhenti dengan alasan pribadi.
2. Pemberhentian Karyawan karena habis masa kontrak atau karena tidak dibutuhkan lagi oleh organisasi (Lay
Off).
3. Pemberhentian karena sudah mencapai umur pensiun (Retirement). Saat berhenti biasanya antara usia 60
sampai 65 tahun.
4. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan atas kehendak pengusaha. Dalam hal ini pengusaha mmutuskan
hubungan kerja dengan pekerja mungkin disebabkan adanya pengurangan aktivitas atau kelalian pegawai atau
pelanggaran disiplin yang dilakukan pekerja.
Melalui dua sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis Pemberhentian hubungan kerja (PHK)
adalah:
a. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara.
PHK sementara dapat disebabkan karena keinginan sendiri ataupun karena perusahaan dengan tujuan yang
jelas.
b. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen.
PHK permanen dapat disebabkan 4 hal, yaitu
Keinginan sendiri
Kontrak yang Habis
Pensiun
Kehendak Perusahaan
Menurut Joko Rahardjo pemberhentian karyawan oleh perusahaan dapat menimbulkan beberapa
konsekwensi memberikan pesangon untuk karyawan dengan aturan sebagai berikut:
Masa percobaan dan Kontrak tanpa pesangon
Masa kerja 1 tahun atau kurang mendapatkan 1 bulan upah bruto
Masa kerja 1 tahun sampai 2 tahun mendapatkan 2 bulan upah bruto
Masa kerja 2 tahun sampai 3 tahun mendapatkan 3 bulan upah bruto
Masa kerja 3 tahun dan seterusnya mendapatkan 4 bulan upah bruto
Konsekwensi pemberhentian disamping berbentuk pesangon juga harus memperhitungkan uang jasa dengan
rincian sebagai berikut:
Masa Kerja 5 sampai 10 tahun mendapatkan uang jasa 1 bulan upah bruto
Masa Kerja 10 sampai 15 tahun mendapatkan uang jasa 2 bulan upah bruto
Masa Kerja 15 sampai 20 tahun mendapatkan uang jasa 3 bulan upah bruto
Masa Kerja 20 sampai 25 tahun mendapatkan uang jasa 4 bulan upah bruto
Masa Kerja 25 dan seterusnya mendapatkan uang jasa 5 bulan upah bruto[15]