Di Perusahaan Swasta
Disusun Oleh :
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Kata Pengantar
Penulis
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
Bab II
Pembahasan
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap orang yang hidup sudah pasti membutuhkan biaya untuk
dapat menyambung hidupnya. Untuk bisa mendapatkan biaya tersebut
setiap orang harus mencari dan melakukan pekerjaan. Bekerja dapat
dilakukan secara sendiri maupun bekerja pada orang lain. Di dalam
melakukan sebuah pekerjaan, tentunya terdapat hubungan kerja antara
pekerja dan pengusahanya, dimana hubungan kerja tersebut dituangkan
kedalam suatu bentuk perjanjian atau kontrak kerja. Di dalam kontrak kerja
tersebut memuat apa saja yang menjadi hak dan kewajiban para pekerja dan
pengusahanya seperti pendapatan upah/ gaji dan keselamatan kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah salah satu hal dalam
dunia ketenagakerjaan yang paling dihindari dan tidak diinginkan oleh para
pekerja / buruh yang masih aktif bekerja. Untuk masalah pemutusan
hubungan kerja yang terjadi sebab berakhirnya waktu yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kerja tidak menimbulkan permasalahan terhadap kedua
belah pihak yaitu pekerja dan pengusahanya karena antara pihak yang
bersangkutan sama-sama telah menyadari atau mengetahui saat berakhirnya
hubungan kerja tersebut sehingga masing – masing telah berupaya
mempersiapkan diri menghadapi kenyataan tersebut.
Berbeda halnya dengan masalah pemutusan hubungan kerja yang
terjadi secara sepihak yaitu oleh pihak pengusahanya. Harapan untuk
mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup telah pupus
begitu saja lantaran terjadinya PHK yang tidak disangka – sangka oleh para
pekerja. Hal ini dikarenakan kondisi kehidupan politik yang goyah,
kemudian disusul dengan carut marutnya kondisi perekonomian yang
berdampak pada banyak industri yang harus gulung tikar, dan tentu saja
berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan sangat
tidak terencana. Namun, mau tidak mau para pekerja / buruh harus
menerima kenyataan bahwa mereka harus menjalani PHK.
Dalam menjalani pemutusan hubungan kerja, pihak - pihak yang
bersangkutan yaitu pengusaha dan pekerja / buruh harus benar – benar
mengetahui hal - hal yang berhubungan dengan PHK, terutama untuk para
pekerja / buruh, agar mereka bisa mendapatkan apa yang menjadi hak
mereka setelah di PHK.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian PHK?
2. Apa saja jenis PHK atas permintaan perusahaan swasta dan
prosedurnya?
3. Apa saja prosedur PHK atas permintaan sendiri?
4. Apa saja prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun alami?
5. Apa saja prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun dini?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian PHK di Perusahaan Swasta.
2. Mengetahui jenis PHK atas permintaan perusahaan swasta dan
prosedurnya
3. Mengetahui prosedur PHK atas permintaan sendiri
4. Mengetahui prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun alami
5. Mengetahui prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun dini
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya hubungan
kerja sama antara karyawan dengan perusahaan, baik karena ketentuan yang
telah disepakati, atau mungkin berakhir di tengah karier . Mendengar istilah
PHK, terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena
kesalahan pekerja. Oleh sebab itu, selama ini singkatan ini memiliki arti
yang negative dan menjadi momok menakutkan bagi para pekerja.
Prosedur
Proses pemberhentian hubungan kerja karyawan dalam perusahaan ini
memiliki prosedur yaitu musyawarah karyawan dengan pimpinan
perusahaan.
2. PHK Atas Permintaan Sendiri dan Prosedurnya
Pemberhentian atas keinginan karyawan sendiri dengan mengajukan
permohonan untuk berhenti dari perusahaan tersebut. Pada umumnya
karyawan mengajukan permohonan berhenti karena beberapa alasan, antara
lain:
o Pindah bekerja di perusahaan lain
o Kesehatan yang kurang baik
o Untuk melanjutkan pendidikan
o Berwiraswasta
Prosedur
Karyawan harus meminta izin kepada atasan sebelumnya, untuk
mengajarkan karyawan baru. Karyawan membuat surat pengunduran diri
dengan alasan yang jelas.
Prosedur
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pemutusan Hubungan kerja (PHK) yang juga dapat disebut dengan
Pemberhentian. Pemisahan memiliki pengertian sebagai sebuah
pengakhiran hubungan kerja dengan alasan tertentu yang mengakibatkan
berakhir hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini,
hendaknya dalam pemutusan hubungan kerja harus sesuai dengan undang
undang yang berlaku agar tidak ada perselisihan dan tidak ada pihak yang
merasa di rugikan. Seharusnya jika ingin melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) harus beracuan dengan Undang Undang, agar tidak ada yang
dirugikan baik pihak perusahaan ataupun pihak karyawan. Dan apabila
karyawan telah di PHK dari suatu perusahaan, sebaiknya memiliki
pekerjaan pengganti. Agar perekonomiannya tetep berjalan baik. Bisa
memulai dengan berwirausaha atau membuat peluang kerja baru.
Daftar Pustaka
https://anggaraniintan.wordpress.com/2014/01/06/makalah-pemutusan-hubungan-
kerja/
Anonim. 2009. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja.
http://advokatku.blogspot.com/2009/06/prosedur-pemutusan-hubungan-
kerja.html.
Hanifa, Suci. 2013. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA.