DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
ANGGOTA :
AYU IRMA WIDIAWATI
DHEA OKTAVIANI
SHERLY DWI LESTARI
SEMESTER: 5 KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PEMBIMBING
SRY WINDARTINI,SE.MM
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i2
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian PHK.............................................................................................3
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................8
ii
3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap orang yang hidup sudah pasti membutuhkan biaya untuk
dapat menyambung hidupnya. Untuk bias mendapatkan biaya tersebut
setiap orang harus mencari dan melakukan pekerjaan. Bekerja dapat
dilakukan secara sendiri maupun bekerja pada orang lain. Di dalam
melakukan sebuah pekerjaan, tentunya terdapat hubungan kerja antara
pekerja dan pengusahanya, dimana hubungan kerja tersebut dituangkan
kedalam suatu bentuk perjanjian atau kontrak kerja. Di dalam kontrak
kerja tersebut memuat apa saja yang menjadi hak dan kewajiban para
pekerja dan pengusahanya seperti pendapatan upah/ gaji dan keselamatan
kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah salah satu hal dalam
dunia ketenagakerjaan yang paling dihindari dan tidak diinginkan oleh
para pekerja / buruh yang masih aktif bekerja. Untuk masalah pemutusan
hubungan kerja yang terjadi sebab berakhirnya waktu yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kerja tidak menimbulkan permasalahan
terhadap kedua belah pihak yaitu pekerja dan pengusahanya karena antara
pihak yang bersangkutan sama-sama telah menyadari atau mengetahui saat
berakhirnya hubungan kerja tersebut sehingga masing – masing telah
berupaya mempersiapkan diri menghadapi kenyataan tersebut.
Berbeda halnya dengan masalah pemutusan hubungan kerja yang
terjadi secara sepihak yaitu oleh pihak pengusahanya. Harapan untuk
mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup telah pupus
begitu saja lantaran terjadinya PHK yang tidak disangka – sangka oleh
para pekerja. Hal ini dikarenakan kondisi kehidupan politik yang goyah,
kemudian disusul dengan carut marutnya kondisi perekonomian yang
berdampak pada banyak industri yang harus gulung tikar, dan tentu saja
berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan sangat
1
tidak terencana. Namun, mau tidak mau para pekerja / buruh harus
menerima kenyataan bahwa mereka harus menjalani PHK.
Dalam menjalani pemutusan hubungan kerja, pihak - pihak yang
bersangkutan yaitu pengusaha dan pekerja / buruh harus benar – benar
mengetahui hal - hal yang berhubungan dengan PHK, terutama untuk para
pekerja / buruh, agar mereka bisa mendapatkan apa yang menjadi hak
mereka setelah di PHK.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian PHK?
2. Apa saja jenis PHK atas permintaan perusahaan dan prosedurnya?
3. Apa saja prosedur PHK atas permintaan sendiri?
4. Apa saja prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun alami?
5. Apa saja prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun dini?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian PHK
2. Mengetahui jenis PHK atas permintaan perusahaan dan
prosedurnya
3. Mengetahui prosedur PHK atas permintaan sendiri
4. Mengetahui prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun alami
5. Mengetahui prosedur dan kompensasi kebijakan pensiun dini
2
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya hubungan
kerja sama antara karyawan dengan perusahaan, baik karena ketentuan
yang telah disepakati, atau mungkin berakhir di tengah karier . Mendengar
istilah PHK, terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan
karena kesalahan pekerja. Oleh sebab itu, selama ini singkatan ini
memiliki arti yang negative dan menjadi momok menakutkan bagi para
pekerja.
3
4) Retrentchment, yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi,
seperti resesi ekonomi yang membuat perusahaan tidak mampu
memberikan upah kepada karyawannya.
4
C. Jenis – Jenis PHK
Ada beberapa jenis PHK yang diterapkan di PT. Harum Sari Plastindo,
antara lain :
Prosedur
Proses pemberhentian hubungan kerja karyawan dalam perusahaan ini
memiliki prosedur yaitu musyawarah karyawan dengan pimpinan
perusahaan.
2. PHK Atas Permintaan Sendiri dan Prosedurnya
Pemberhentian atas keinginan karyawan sendiri dengan
mengajukan permohonan untuk berhenti dari perusahaan tersebut. Pada
umumnya karyawan mengajukan permohonan berhenti karena beberapa
alasan, antara lain:
o Pindah bekerja di perusahaan lain
o Kesehatan yang kurang baik
o Untuk melanjutkan pendidikan
o Berwiraswasta
Prosedur
Karyawan harus meminta izin kepada atasan sebelumnya, untuk
mengajarkan karyawan baru. Karyawan membuat surat pengunduran diri
dengan alasan yang jelas.
5
3. PHK Atas Pensiun Alami dan Prosedurnya
Berdasarkan ketentuan di PT. Harum Sari Plastindo, faktor yang
mempengaruhi PHK atas pensiun alami yaitu dilihat dari umur,
kesehatan dan tingkat keproduktivitasan karyawan dalam bekerja.
Prosedur
Karyawan memiliki umur maksimal sekitar 50 tahun dalam
bekerja, dan sebagai kompensasinya diberikan uang pensiun.
Berikut ketentuan uang pensiun yang diberikan oleh PT. Harum
Sari Plastindo kepada para karyawannya :
Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 (satu) bulan upah.
Masa kerja 1 – 2 tahun, 2 (dua) bulan upah.
Masa kerja 2 – 3 tahun, 3 (tiga) bulan upah.
Masa kerja 3 – 4 tahun 4 (empat) bulan upah.
Masa kerja 4 – 5 tahun 5 (lima) bulan upah.
Masa kerja 5 – 6 tahun 6 (enam) bulan upah.
Masa kerja 6 – 7 tahun 7 (tujuh) bulan upah.
Masa kerja 7 – 8 tahun 8 (delapan) bulan upah.
Masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah.
Prosedur
6
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pemutusan Hubungan kerja (PHK) yang juga dapat disebut dengan
Pemberhentian. Pemisahan memiliki pengertian sebagai sebuah
pengakhiran hubungan kerja dengan alasan tertentu yang mengakibatkan
berakhir hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini,
hendaknya dalam pemutusan hubungan kerja harus sesuai dengan undang
undang yang berlaku agar tidak ada perselisihan dan tidak ada pihak yang
merasa di rugikan. Seharusnya jika ingin melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) harus beracuan dengan Undang Undang, agar tidak ada yang
dirugikan baik pihak perusahaan ataupun pihak karyawan. Dan apabila
karyawan telah di PHK dari suatu perusahaan, sebaiknya memiliki
pekerjaan pengganti. Agar perekonomiannya tetep berjalan baik. Bisa
memulai dengan berwirausaha atau membuat peluang kerja baru.
7
Daftar Pustaka
https://anggaraniintan.wordpress.com/2014/01/06/makalah-pemutusan-hubungan-
kerja/