Di Susun Oleh:
SALAHUDDIN (170410117)
HASNITA (170410014)
Ttd
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberhentian......................................................................... 3
B. Alasan-Alasan Pemberhentian .................................................................. 4
1. Undang-undang ................................................................................... 5
2. Keinginan perusahaan ......................................................................... 5
3. Keinginan karyawan............................................................................ 6
4. Pensin ................................................................................................. 8
5. Kontrak kerja berakhir ........................................................................ 8
6. Kesehatan karyawan............................................................................ 6
7. Meninggal dunia.................................................................................. 7
8. Perushaan likuidasi.............................................................................. 9
C. Proses Pemberhentian ......................................................................................... 10
D. Undang-Undang Dan Konsep Pemberhentian .................................................. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberhentian
Karyawan yang di lepas akan kehilangan pekerjaan dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan biologis, sosiologi, ekonomis, dan kewajibannya. Manajer dalam
melaksanakan pemberhentian harus memperhitungkan untung dan ruginya,
apalagi kalau diingat bahwa saat karyawan di terima adalah dengan cara baik-
baik, sudah selayaknya perusahaan melepas mereka dengan cara yang baik pula.
3
Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan
suatu organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti berakhirnya
keterikatan kerja karyawan terhadap perusahaan.
B. Alasan-Alasan Perberhentian
1. Undang-undang.
2. Keinginan perusahaan.
3. Keinginan karyawan.
4. Pensiun.
5. Kontrak kerja berakhir.
6. Kesehatan karyawan.
7. Meninggal dunia.
8. Perusahaan dilikuidasi.
4
Pemberhentian karyawan didasarkan kepada undang-undang No.12 tahun
1964 seizin P4D, P4P, dan memperhatikan status karyawan bersangkutan.
1. Undang-undang.
2. Keinginan perusahaan.
5
1) Masa kerja sampai 1 tahun = 1 bulan upah bruto.
2) Masa kerja 1 sampai 2 tahun = 2 bulan upah bruto.
3) Masa kerja 2 s.d. 3 tahun = 2 bulan upah bruto.
4) Masa kerja 3 tahun dan seterusnya = 4 bulan upah bruto.
3. Keinginan karyawan.
6
disertai alasan- alasan dan saat akan berhentinya, misalnya bulan depan. Hal ini
perlu agar perusahaan dapat mencari penggantinya, supaya kegiatan perusahaan
jangan sampai mandek.
Akan tetapi seringkali alasan-alasan itu hanya dibuat-buat saja oleh karyawan
sedangkan alasan yang sesunguhnya adalah balas jasa terlalu rendah, mendapat
pekerjaan yang lebih baik, suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang cocok,
kesempatan promosi yang tidak ada, perlakuan yang kurang adil, dan sebagainya.
Kesimpulan
7
3. Jika banyak karyawan berhenti atas keinginan sendiri, berarti manajemen
perusahaan kurang baik. Jadi, manjer organisasi perushaan harus
introspeksi diri.
4. Pensiun
Karyawan pensiun akan memperoleh uang pensiun yang besarnya telah diatur
oleh undang-undang bagi pegawai negeri, dan bagi karyawan swasta di atur
sendiri oleh perusahaan bersangkutan.
8
6. Kesehatan Karyawan Kesehatan Karyawan
7. Meninggal Dunia
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan kerjanya dengan
perushaan. Perusahaan memberikan pesangon atau uang pensiun bagi keluarganya
yang di tinggalkan sesuai dengan peraturan yang ada.
Karyawan yang tewas atau meninggal dunia saat melaksnakan tugas, pesangon
atau golongannya diatur tersendiri oleh undang-undang. Misalnya, pesangonnya
lebih besar dan golongannya di naikkan sehingga uang pensiunnya lebih besar.
8. Perusahaan dilikuidasi
Karyawan akan di lepas jika perusahaan dilikuidasi atau akan tutup karena
bangkrut. Bangkrutnya perusahaan harus berdassarkan ketentuan hukum yang
berlaku sedangkan karyawan yang di lepas harus mendapatkan pesangon sesuai
denganketentuan pemerintah.
Kesimpulan
9
5. Pemberhentian karyawan akan menimbulkan kerugian bagi perushaan
maupun karyawan.
6. Pemberhentian karyawan adalah fungsi operasional yang terakhir dari
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
C. Proses Pemberhentian
10
Tabel 9.1
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Sebab-sebab Alasan-Alasan Dasar Hukum Keterangan
Pemberhentian
1 2 3 4
11
lanjut
---------------------
8. Penutupan ---
badan
usha/pengurangan
tenaga kerja
II. Keinginan 1. Tidak cakap Pasal 1603 1 KUHP Tidak diberi apa-apa
Pegawai dalam masa
percobaan Pasal 1603 p ----------------------
2. Alasan-alasan
mendesak ---------------------- -----------------------
3. Menolak
bekerja pada
majikan baru
12
III. sebab-sebab 1. Pegawai a) Pasal 1603 j a) Diluar hubungan
lain meninggal KUHP kerja diberi uang
dunia duka pada
pegawai
b) UU kecelakaan
b) dalam hubungan
kerja ahli waris
dapat tunjangan
Perundang - Keiginanan
undangan perusahaan Keingianan
karyawan
2 3 4
Pemberhentian
1 atau 5
Status Separation
6
karyawan Pensiun
7 6
Uang pensiun
Meninggal dan
Uang pesangon
sebab-sebab
lainnya
13
Karyawan
harian honoreer
Karyawan
tetap
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17