Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai “Kewirausahaan”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai sumber dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Lhokseumawe 25 Desember 2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4-9

1.1. Pengertian Kewirausahaan..................................................................................4-5

1.2. Wirausahawan.....................................................................................................6-8

1.3. Tabel....................................................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................10-11

2.1. Definisi Kewirausahaan......................................................................................10

2.2. Manfaat Kewirausahaan.........................................................................................................................10

2.3. Karakteristik Kewirausahaan...............................................................................10

2.4. Objek Studi Kewirausahaan................................................................................11

2.5. Kewirausahaan di Indonesia................................................................................11


BAB IV PENUTUP..................................................................................................12

A. Kesimpulan............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.


Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per kapita,
namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun
masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki
andil dalam mendorong praktik-praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan
berbagai penemuan-penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya
membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu
menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh di masyarakat
umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha kecil
merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan terhadap
penciptaan pendapatan penduduknya. Beberapa fakta tersebut antara lain: 40% dari volume
bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil, 75% dari perkerjaan baru dihasilkan oleh
sektor usaha kecil, usaha kecil menyumbang bagian tersebar dari penjualan di sektor
manufaktur, dan hampir di semua negara usaha kecil adalah tempat lahirnya kewirausahaan.
Namun demikian, terdapat juga fakta bahwa 50% dari usaha kecil gagal pada dua tahun
pertama dan manajemen yang buruk adalah penyebab tersebar kegagalan usaha kecil
(Daryanto 2013,p.2).
Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh dinamika perekonomian
daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya di hasilkan dari kegiatan ekonomi
berskala kecil dan menengah. Memang keberadaan pengusaha kecil dan menengah
merupakan proses awal perkembangan industrialisasi di daerah, tapi kenyataannya di
lapangan, masih banyak kendala yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah. Menurut
Prawiranegara dalam Suryanita (2006,p.5) kendala intern yang dihadapi oleh pengusaha kecil
yaitu kualitas SDM yang masih rendah, lemahnya akses dan pengembangan pangsa pasar,
lemahnya struktur pemodalan, terbatasnya penguasaan teknologi, lemahnya organisasi dan
manajemen, serta terbatasnya jaringan usaha dan kerjasama dengan pelaku-pelaku ekonomi
lainnya. Untuk menghadapi kendala tersebut, seorang pengusaha harus memiliki pondasi
yang kuat sebelum mendirikan dan menjalankan usahanya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalambahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi
nama kewirausahaan.1 Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
''entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali
oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803)
untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat
produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.2
Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertian mengenai kewirausahaan
berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Namun demikian, esensi pengertian yang krusial
senantiasa ada di setiap pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dan menjadi hal mendasar. Peter
F.Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.3
Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan
bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan
mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa
berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.4
Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).5
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, bahwasanya ; “Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.6

1 Hendro, Dasar-dasar…., hlm. 29


2 Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010,
hlm. 24
3 Kasmir, Kewirausahaan-Edisis Revisi, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2013, hlm. 20

4 Suryana, Kewirausahaan….,hlm. 5
5 Kasmir, Kewirausahaan….,hlm. 20

6
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 6-7

4
Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis
mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainyadengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risikofinansial, psikologi, dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan pribadi.7
Kewirausahaan dalam pandangan Islam merupakan aspek kehidupan yang di kelompokkan kedalam
masalah mu‟amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia
dan tetap akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat. Dalam surat An-Najm ayat 39-42 mengingatkan
kepada manusia yakni :“dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,
dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi
balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada
Tuhanmulah kesudahannya (segala seuatu)”. (QS. An-Najm ayat 39-42)8

Seperti hadits di bawah ini, Rasulullah saw mengajarkan umatnya supaya berusaha memenuhi hajat
hidupnya dengan jalan apapun menurut kemampuan asal jalan yang ditempuh halal.
Yakni:
“Sesungguhnya kalau seorang di antara kalian mengambil tali-temalinya, lalu ia datang
dengan seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian menjualnya, hingga dengannya ia
dapat menjaga mukanya (menjaga kehormatannya dari minta-minta), itu lebih baik baginya
daripada ia meminta-minta kepada orang, baik mereka memberi atau
menolaknya” (HR.Bukhari) 9
Berusaha dengan bekerja kasar seperti mengambil kayu bakar dihutan itu lebih terhormat daripada
meminta-minta dan menggantungkan diri kepada orang lain. Begitulah didikan dan arahan Rasulullah SAW
untuk menjadikan umatnya sebagai insan-insan terhormat dan terpandang, bukan umat yang lemah dan
pemalas.10

7 Winarno, Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, Jakarta: Indeks, 2011, hlm. 8

8 Departemen Agama RI
9 Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Shahih, , , hlm. 4

10
Husaini A.Majid Hasyim, Syarah Riyadhush Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan Imron A. Manan, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993, hlm.
347

5
1.2. Wirausahawan
Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari wira (gagah,
berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani
atau perkasa dalam usaha/bisnis.11

Menurut Josep Schumpeter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru.12
Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur ) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.13
Dalam Wikipedia, entrepreneur adalah an owner or manager ofa business enterprise who
makes money through risk and initiative. Artinya, pemilik atau manager sebuah perusahaan bisnis
yang menghasilkan keuntungan melalui pengambilan risiko dan tindakan inisiatif.14
Secara konseptual, seorang wirausahawan dapat di definisikan dari beberapa sudut pandang dan konteks
sebagai berikut:

1. Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan resources,
tenaga kerja, material danperalatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari
sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan
produksi lainnya.

2.Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan
dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan
kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.

3.Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru atau juga
bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak kerjasama.

11
Arman Hakim Nasution, dkk, Entrepreneurship, Membangun Spirit Teknopreneurship,Yogyakarta: ANDI, 2007, hlm. 2

12
Suryana, Kewirausahaan…., hlm 24

13
Kasmir, Kewirausahaan….,hlm,16

14
Barnawi, Mohammad Arifin, Schoolpreneurship: Membangkitkn Jiwa & Sikap Kewirausahaan Siswa, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, h.

6
4. Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat
orang lain, yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.15

Tiga tipe utama dari wirausaha yaitu :


1.Wirausaha Ahli (Craftman)
Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang inginmengembangkan proses produksi
sistem produksi, dan sebagainya.Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuahperusahaan
besar kemudian memutuskan untuk keluar sebagaipegawai dan memulai bisnisnya sendiri.
2.The Promoter
The promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan sebagai
sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri.
3.General Manager
Berdasarkan uraian di atas istilah entrepreneur mempunyai arti yang berbeda pada setiap orang
karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang. Namun demikian ada beberapa aspek umum
yang terkandung dalam pengertian entrepreneur yaitu adanya unsurrisiko, kreativitas, efisiensi, kebebasan
dan imbalan.16

Menurut Ciputra, terdapat empat kategori entrepreneur , yaitu sebagai berikut:


a. Business Entrepreneur
1.Owner entrepreneur adalah para pencipta dan pemilik bisnis.
2.Professional entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki daya wirausaha namun
mempraktikannya diperusahaan milik orang lain.
b.Government Entrepreneur
Seorang atau kelompok orang yang memimpin serta mengelola lembaga negara atau instansi
pemerintahan dengan jiwa dan kecakapan wirausaha. Sebagai contoh adalah Lee Kuan Yew, mantan Perdana
Menteri Singapura, ia adalah seorang pemimpin yang mengelola dan menumbuhkan Singapura dengan jiwa
dan kecakapan wirausaha.
c. Social Entrepreneur
Yaitu para pendiri organisasi-organisasi sosial kelas duniayang menghimpun dana masyarakat untuk
melaksanakantugas sosial yang mereka yakini.

15
Buchari Alma, Kewirausahaan…,hlm. 33

16
Ibid, hlm. 36

7
d. Academic Entrepreneur
Ini menggambarkan akademisi yang megajar atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan
gaya entrepreneur sambil tetap menjaga tujuan mulia pendidikan.17

2.1.3 Karakteristik Kewirausahaan


Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer terdapat delapan karakteristik
kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut18:
1.Rasa tanggung jawab (desire for responbility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha-usaha yang dilakukannya, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya.
2.Memiliki risiko yang moderat (preference for moderaterisk ), yaitu lebih memilih
risiko yang moderat, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu
tinggi.

3.Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence intheir ability to success), yaitu
memiliki kepercayaan diriatas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan.

4.Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate feedback ), yaitu selalu menghendaki
adanya unsur timbal balik dengan segera, ingin cepat berhasil.

5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6.Berorientasi ke depan (future orientation), yaitu berorientasi masa depan dan memiliki perspektif
dan wawasan jauh ke depan.

7.Memiliki kemampuan berorganisasi (skill at organization),yaitu memiliki keterampilan dalam


mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8.Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai prestasi
daripada uang.

17
Ciputra, Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008, hlm. 8-10

18
Suryana, Kewirausahaan…., hlm. 23

8
Table 1.3.
Ciri-ciri dan Sifat-sifat WirausahaCiri-ciri Watak
Ciri-ciri Watak
Percaya Diri Keyakian, ketidak ketergantungan, individualitas, optimisme
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,
Berorientasikan ketekunan, ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energik,
tugas dan hasil dan inisiatif.

Pengambil risiko Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan


Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapatbergaul dengan orang lain,
Kepemimpinan menanggapi saran-saran dan kritik
Inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyaksumber, serba bias, mengetahui
Keorisinilan banyak
Orientasi masa Pandangan jauh ke depan dan perspektif
depan
Sumber : Geoffrey G. Meredithet al, 2002

9
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira
berarti:pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatakagung. Sedangkan usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.Menurut
Thomas W.Zimmerer, kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluangdi
pasar.Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Jadi,k
ewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatf untukmenciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya,tujuan, kiat, proses
dan perjuangan untuk menghadapi tantangan. Orang yang melakukankegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan.
2.2 Manfaat Kewirausahaan
a.Memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan lapangan pekerjaan
b.Meningkatkan produktivitas melalui kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
c.Menciptakan teknologi, produk dan jasa yang baru dan berbeda, menumbuhkan semangat
berinovasi dalam wirausaha agar unggul dalam dunia persaingan.
2.3 Karakteristik Kewirausahaan
a. Penuh percaya diri : memiliki keyakinan penuh, optimis, berkomitmen, disiplin
dan bertanggung jawab
b. Memiliki inisiatif : penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif
c. Memiliki motif berprestasi : berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan
d. Memiliki jiwa kepemimpinan : berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh
e. Berani mengambil resiko dengan penuh pertimbangan dan menyukai tantangan

10
2.4 Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan adalah sifat-sifat, nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku meliputi:
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
b. Kemampuan memotivasi diri
c. Kemampuan berinisiatif
d. Kemampuan berinovasi
e. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual
f. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri
g. Kemampuan mental yang dilandasi agama
h. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman
2.5 Kewirausahaan di Indonesia
Sejak abad ke-16, kewirausahaan sudah diperkenalkan dan dipelajari di
beberapanegara seperti Belanda dan Jerman yang diperkenalkan oleh Richard Castillon.
Namun, diIndonesia kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad ke 20. Kewirausahaan pun
mengalami perkembangan dari bidang industri, perdagangan, kesehatan, pemerintah, organisa
sikemasyarakatan hingga menjadi suatu disiplin ilmu independen yang dapat dipelajari
di pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun pelatihan atau workshopm
engenai kewirausahaan.Peran kewirausahaan diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian di
Inonesia danmenjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri.
Dengan adanya kewirausahaan, masyarakatdapat mempunyai kemampuan untuk
menciptakan dan menyediakan produk yang memilikinilai tambah dan inovasi baru. Jumlah
wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapi 12 persen dari jumlah penduduknya, Singapura
7 persen, Tiongkok dan Jepang 10 persen, India7 persen, Malaysia 3 persen. Sedangkan
Indonesia baru memiliki jumlah wirausaha sekitar1.63 persen dari jumlah penduduk. Jika
wirausaha di Indonesia meningkat dan kebutuhanmasyarakat terpenuhi maka masyarakat
Indonesia tidak perlu mengimpor lagi dari luar negeri.
Di Indonesia, perkembangan wirausaha sangat kecil, berkisar di angka 0.18%
daritotal jumlah penduduk. Padahal banyak sekali potensi dari sumber daya alam yang ada
diIndonesia untuk dijadikan peluang menghasilkan suatu produk yang kreatif dan
inovasi.Lambatnya perkembangan kewirausahaan di Indonesia juga dipengaruhi oleh
seberapa minatsumber daya manusia Indonesia untuk memulai wirausaha dan seberapa besar
perhatian pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan wirausaha masyarakatnya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tujuan, kiat, proses
dan perjuangan untuk menghadapi tantangan. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Seorang wirausahawan (entrepreneur) harus memiliki karakter yang
menjadi ciri-ciri umum kewirausahaan seperti penuh percaya diri, berinisiatif, memiliki
motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan berani mengambil resiko.

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan
yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah diungkapkan
bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai
kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian
terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi
ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan. Surakarta:
BPK FEB UMS.
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di Era Digital.
Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
Achmad, Nur dan Saputro, Edy Purwo. 2015. Isu Riset Kewirausahaan. Jakarta: Direktorat
Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
Akintoye, A. S dan MacLeod, M. J. 1996. Risk Analysis and Management in Contruction.
International Journal of Project Management. Vol. 15, No. 1, pp. 31-38.
Drucker.Peter.F.1993.Inovasi Dan Kewiraswastaan .Jakarta: Erlangga. Effendy,
Mochtar.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk Praktisi. Yayasan Penerbit
Al-Mukhtar : Palembang. Handoko T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta.
Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kao,Raymond Russel M.
Knight. 1987. Enterpreneurship And New Venture Management. Prentice-Hall
Canada.Scarborough, Ontario.
Kuratko & Hoodgets. 2007. Dalam Heru Kristanto. 2009. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Pendekatan Manajemen dan praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu. Mappiare, Andi.1982.
Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Maslow,Abraham H.1984.Motivasi dan Kepribadian.Jakarta : PT Gramedia. Peace II, 2009.
Management. New York: McGraw-Hill Book.

13

Anda mungkin juga menyukai