Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGEMBANGKAN USAHA KECIL DAN PERANAN


KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK 10

Tri Lusiana 41183403190004

Ardita Tama Silvadha 41183403190007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 USAHA KECIL DAN KEWIRAUSAHAAN...........................................................................2
2.2 CIRI-CIRI WIRAUSAHA YANG BERHASIL........................................................................5
2.3 FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN SEORANG WIRAUSAHA................................................6
2.4 PERENCANAAN PERUSAHAAN (Business Plan).............................................................7
2.5 ALTERNATIF USAHA BARU............................................................................................8
2.6 MENGGALI GAGASAN SEBELUM USAHA DIREALISASIKAN.........................................10
2.7 MENCARI PENGALAMAN SEBELUM USAHA DIREALISASIKAN.....................................11
2.8 KUNCI SUKSES USAHA................................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...................................................................................................................13
B. SARAN.............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan kewirausahaan dapat di lakukan dalam bidang pendidikan, karier, jabatan, dan dalam
perekonomian. kewirausahaan dalam perekonomian, adalah setiap usaha yang berhubungan
langsung dengan pemenuhan kebutuhan manusia. usaha pemenuhan kebutuahan ekonomi ini
memerlukan aktivitas dalam bidang perekonomian, separti peningkatan pengetahuan berusaha
dan mengembangkan modal. aktivitas perekonomian yang dapat diarahkan dapat menhasilkan
pendapatan, untuk memenuhi kebutuhan konsumtif pengusaha dan keluarganya ataupun dengan
orang orang lain, misalnya karyawannya maupun orang orang di sekitarnya. Untuk mencapai
keberhasilan dalam aktifitas perekonomian, di perlukan kualitas peribadi yang kuat dan mantap
dalam berusaha. para pengusaha memerlukan sikap dan kemauan yang kuat untuk berkerja,
demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi pribadi dan masyarakat. di samping itu harus memiliki
semangat berpetualang, bebrani yang ada, baik material financial maupun personal. Kegiatan
ekonomi dalam bidang ekonomi,bergerak dan bernaung dalam lembaga lembaga ekonomi yang
berupa perusahaan maupun perseroan, yang bergerak dalam bidang produksi jasa dan
pelayanan. Banyak pengusaha besar berhasil pada masa ini memulai perusahaan mereka secara
kecil kecilan pada masa lalu. Ibu Moeryati Soedibyo, pemilik persuhaan Mustika Ratu, memulai
perusahaan jamu dan perawatan kecantikan tradisional secara kecilan, bukannya tiba tiba
menjadi besar begitu juga dengan usaha-usaha lain yang terkenal di mulai dari kecil. Ini
termasuk Aburizal Bakrie (Bakri Brothers), Liem Sioe Liong (keluarga Liem), dan Gobel yang
mendirikan Nasional Gobel. Malah di seluruh dunia, di setiap Negara wirausaha hebat lahir dari
usaha kecil. Sehinggga kini mereka mau bekerja walaupun sudah tua dan dalam keadaan lemah.
Mereka terus melakukan banyak tugas-tugas perusahaan walaupun mereka punya anak-anak
dan para pekerja yang berpendidikan tinggi. Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan
mengembangkan perusahaan setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri
sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada
umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup, dan
faktor ini menjadikan mereka tabah dan mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha
yang sukses.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa Pengertian Usaha Kecil Dan Kewirausahaan?
1.2.2 Apa Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil?
1.2.3 Apa Faktor-Faktor Kegagalan Kegiatan Seorang Wirausaha?
1.2.4 Apa Peranan Perusahaan (Business Plan)?
1.2.5 Apa Alternatif Usaha Baru?
1.2.6 Bagaimana Cara Menggali Gagasan Sebelum Usaha Direalisasikan?
1.2.7 Cara Mencari Pengalaman Sebelum Usaha Direalisasikan.
1.2.8 Apa Saja Kunci Sukses Memulai Usaha?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 USAHA KECIL DAN KEWIRAUSAHAAN


Definisi Usaha Kecil, Bidang Usaha Dan Sumbangannya

Uraian berikut terutama akan melihat definisi usaha kecil, bidang usahanya dan sumbangannya
kepada perekonomian.

Definisi Usaha Kecil

Usaha kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan
(asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai modal awal, aset atau jumlah
pekerja itu bergantung kepada definisi yag diberikanoeh pemerintah atau institusi lain dengan
tujuan-tujuan tertentu.

Usaha Kecil: Perdagangan, Industri dan Jasa

Usaha kecil berbentuk pedagangan meliputi toko-toko kelontong, pengedar, dan penggrosir
yang mempunyai toko-toko (store) dibagunan yang disewa atau dimiliki sendiri. Mereke
membeli barang dari grosir untuk dijual kepada pengecer atau konsumen dengan nilai yang
tidak begitu tinggi. Pemilik-pemilik pabrik kecil adalah produsen yang beroperasi di bangunan
kecil dengan nilai produksi yang tidak terlalu besar. Di Indonesia, pemilik pabrik seperti ini
amat banyak dan berada di setiap daerah di seluruh pelosok tanah air. Keuletan rakyat yang
begitu gigih dalam menghasilkan barang, jika dapat dibina dengan baik oleh pemerintah,
rasanya dalam waktu cepat Indonesia dapat menjadi kekuatan dagang yang besar seperti Cina
dan Jepang. Kebanyakan perusahaan kecil di dalam bentuk jasa ini meliputi perusahaan
(konsultan), konsultan banguna, perusahaan cleaning service, perhotelan dan pariwisata.

Sumbangan Usaha Kecil

Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa usaha kecil adalah penyumbang besar kepada
kekuatan ekonomi negara dan telah terbukti terutama di saat resesi ekonomi pada tahun 1985
dan 1997. Kesulitan pada masa resesi ekonomi telah di bantu di atasi oleh kehadiran usaha-
usaha kecil. Pada saat pabrik-pabrik besar mulai merasakan efek kemunduran ekonomi dan
memecat para pekerja, usaha kecil terus bertahan. Malah mereka yang di PHK di perusahaan
besar turut aktif menjadi pengusaha untuk meneruskan kehidupan. Era usaha kecil mungkin
adalah era keempat atau kelima dakam evolusi perdagangan setelah era-era produksi, penjualan
dan pemasaran. Sumbangan usaha kecil kepada masyarakat dan juga negara adalah sangat
signifikan dan bentuk sumbangan tersebut di antarannya adalah memberikan pekerjan, pencipta
teknologi/ metode baru dan juga produk baru untuk kepentingan negara dan sebagainya.

WIRAUSAHA, KEWIRAUSAHAWAN DAN MOTIVASI KEGIATANNYA

Memahami Arti Wirausaha

Seorang wirausaha mempunyai karakter pribadi yang kuat, yang tidak selalu dimiliki oleh setiap
orang yang memutuskan untuk menjalankan usaha sendiri. Kita tidak boleh menamakan seorang
penjual pisang goreng di pinggir jalan, atau seorang pemilik restauran sebagai wirausaha. Tetapi
apabila seorang pekerja kantor di Jakarta memutuskan kembali ke kampungnya di dekat Bogor
dan menggunakan tanah orang tuanya yang ditanami ubi kayu untuk menanam anggrek secara
besar-besaran atau mengembangkan usaha ternak, pemikir dalam bisnis akan menggolongkan
hal tersebut seorang wirausaha.

Seorang wirausaha adalah individu yang mempraktekkan sikap tekun dalam melaksanakan
kerja. Berdasarkan konsep tersebut, yaitu Wira yang antara lain dapat diartikan sebagai
pahlawan, dan usaha yang dapat diartikan sebagai melakukan kegiatan ekonomi, wirausaha
dapat didenifisikan dengan cara berikut. Seorang yang gigih berusaha menjalankan semua
kegiatan bisns dorongan tujuan mencapai hasil yang dapat di banggakan. Seorang dapat
digolongkan sebagai wirausaha apabia mempunyai keyakinan bahwa dirinya mempunyai
kemampuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Memahami Arti Kewirausahawanan

Kebanyakan penulis dan pengkaji di bidang bisnis mengartikan kewirausahaan sebagai sifat dan
keahlian yang dimiliki oleh para wirausahaan. Dengan demikian kewirausahaan dapat diartikan
sebagai karakter seorang wirausaha yang meliputi hal berikut:

 Berani mengambil resiko.


 Bijaksana dalam membuat keputusan.
 Pandai melihat kesempatan yang terbuka.
 Berkemampuan menjadi manajer yang baik.

Alasan Mendirikan Perusahaan

Terdapat beberapa sebab yang mendorong seorang wirausaha mendirikan sebuah perusahaan
sebab utama adalah:

1. Bebas membuat keputusan

Berdagang dan bekerja denga orang lain dengan menerima gaji mempunyai perbedaan yang
jelas dalam bentuk kebebasan dan kepuasan bertindak.

2. Dorongan diri yang kuat


Motivasi dalam diri sendiri ini biasanya akan mendorong individu untuk berdagang, karena
perusahaan menyediakan tantangan yang besar dengan perolehan pendapatan yang lumayan.

3. Kesanggupan untuk mengambil resiko

Semakin tinggi resiko yag diambil, semakin tinggi pendapatan yang daoat dimiliki oleh
perusahaan. Walau sekecil apapun sesuatu perusahaan itu, resikonya tetap ada. Dengan
demikian wirausaha ini adalah orang yang siap menerima resiko. Yang pasti segala halangan
dan resiko yang dihadapi menjadikan mereka lebih kreatif.

4. Minat untuk berdagang

Seorang wirausahawan sejati mempunyai minat yang tinggi untuk berdagang, orang yang
bersifat demikian akan selalu berpikir tentang nilai tambah.

5. Mendapat kesempatan

Untuk individu yang mempunyai minat berdagang dan mendapat kesempatan seperti ini, yaitu
kesempatan menciptakan keuntungan dari kesempatan berusaha dan membina suatu perusahaan,
tidak akan melepaskan peluang itu walaupun menyadari resikonya yang lebih tinggi daripada
menjalani karir lain.

Teori-Teori Kewirausahaan

Definisi dan pandangan terhadap kewirausahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan


ekonomi, psikologi dan sosiologi. Berikut adalah pandangan-pandangan tentang kewirausahaan
mengikuti perpektif yang berbeda yaitu menurut bidang Ekonomi, Psikologi, Sosiologi, serta
menurut Islam.

1. Perspektif Kewirausahaan Bidang Ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi, kewirausahaan adalah sebagai dari input atau faktor produksi
selain bahan mentah, tanah, dan modal. Untuk seorang wirausaha ganjarannya (nilai atau
perolehan) ialah keuntungan. Keuntungan adalah ganti rugi yang dibayar karena resiko yang
diambil seorang wirausaha.

2. Perspektif Kewirausahaan Bidang Psikologi

Didalam bidang psikologi, sifat kewirausaha di kaitkan dengan perilaku diri yang lebih
cenderung kepada fokus dari dalam diri. Ini termasuk sifat-sifat pribadi seperti tekun, rajin,
inovatif, kreatif, dan semangat yang terus menerus berkembang untuk bersikap independen.

3. Perspektif Kewirausahaan Bidang Sosiologi

Seorang wirausaha dari sudut pandang pengkaji sosial ialah seorang oportunis yang pandai
mengambil peluang dan kesempatan yang ada dalam lingkungan. Seorang wirausaha adalah
orang yang pandai bergaul, mempengaruhi masyarakat untuk menyakinkan mereka bahwa apa
yang ditawarkan olehnya sangat berguna untuk masyarakat

4. Kewirausahaan Menurut Islam


Kewirausahaan dan segala aktivitas baik kecil maupun besar merupakan usaha yang di pandang
sebagai ibadah dan diberi pahala jika dilakukan menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan
baik segi memenuhi tuntutan aqidah, akhlak maupun syariat. Dengan berlandaskan dasar
pertimbangan seperti aqidah harus benar, cara melakukan kerja yang sesuai dengan ajaran
Islam, hasilnya betul dan membawa faedah kepada masyarakat, serta tidak meninggalkan ibadah
wajib yang khusus. Dan ruang lingkup ciri-cirinya, nyata bahwa tujuan Ekonomi Islam adalah
bersifat ibadah dan melaksanakannya berarti melaksanakan sebagian dari ibadah menyeluruh.

2.2 CIRI-CIRI WIRAUSAHA YANG BERHASIL


Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemapuan diri sebagai pengusaha dan
tindakan-tindakan yang pada dasarnya menunjukan bahwa ia merupakan manajer yang efektif
dan efesien. Sifat yang harus dimiliki seorang manajer meliputi hal-hal berikut:

1. Percaya Diri

Wirausaha selalu yakin terhadap dirinya, berpikiran bebas dan bersikap independen. Ia
senantiasa bersifat optimis terhadap ramalan dan pandangan masa depan.

2. Berorientasi Kemanusiaan

Seoarang wirausaha adalah individu yang mudah diajak berbincang dan bertimbang rasa dan
selalu menerima masukan dan teguran yang membangun dari semua pihak.

3. Berorientasi Tugas Dan Keputusan

Seorang wirausahawan akan selalu bekerja keras dan mempunyai keinginan dan semangat baja
untuk terus bekerja, berusaha, dan bersungguh-sungguh dalam daya usahanya. Disamping itu
seorang wirausaha mempunyai orientasi keuntungan dan sangat mementingkan pencapaian
objektif.

4. Sikap Keaslian Ide Dan Kreatif

Seorang wirausahawan selalu memikirkan tentang konsep asli atau original dan mempunyai
pemikiran yang kreatif serta selalu mencoba memperbarui barang-barang dan jasa yangbtelah
diciptakan dan ditunjukkan di pasaran.

5. Berorientasi Masa Depan

Seorang wirausahawan senantiasa memandang kedepan. Dengan pandangan yang selalu positif
terhadap kemungkinan masa depan, maka ia mampu untuk membina visi dan misi yang jelas,
serta meletakkan tujuan yang fokus dan mampu untuk dicapai dalam waktu yang telah
ditetapkan.

6. Bersedia Mengambil Resiko

Wirasusahawan merupakan orang yang senantiasa bersedia menghadapi resiko, dan


menganggap bahwa lebih tinggi resikonya maka akan lebih tinggilah kemungkinan untung yang
akan diperoleh perusahaan. Jadi resiko bertindak sebagai tantangan dan bukan halangan bagi
seorang wirausaha.
7. Kemampuan Membuat Keputusan

Berdasarkan pengalaman dari kesalahan dimasa lalu seorang wirausahawan ialah seorang
pembuat keputusan yang baik. Dia dapat mengetahui berbagai informasi dan tahu masalah yang
akan dihadapinya di masa depan.

8. Berorientasikan Perencanaan

Seorang wirausahawan selalu mempunyai upaya untuk merencanakan semua kegiatannya.


Perencanaan ini dapat menyelaraskan semua aspek yang berkaitan dengan tindakannya pada
masa depan. Inilah yang menjadikan seorang wirausaha lebih sistematis dalam bekerja dan
kehidupannya.

9. Kemampuan Mendirikan Perusahaan

Wirausaha juga mempunyai keefisienan istimewa dalm mengelola segala kegiatan, pegawai,
dan perusahaannya. Seorang wirausaha dapat menggunakan potensi yang dimiliki orang-orang
disekelilingnya untuk mengolah perusahaan dan aktivitasnya.

10. Kemampuan Manajemen

Seorang wirausaha juga dikatakan mempunyai kemampuan utnuk memipin dan mengelola
organisasi dan perusahaan. Kemampuan menjadi manajer yang baik didasarkan kepada
kemampuan merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi merupakan kualitas
manajemen yang dimiliki seorang wirausaha.

2.3 FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN SEORANG WIRAUSAHA


Unsur-unsur atau faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang
wirausaha dapat dibedakan kepada dua unsur pokok: yaitu kegagalan pada ketika belum
memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha.

Faktor yang menimbulkan kegagalan pada saat belum memulai usaha adalah:

1. Memulai Usaha Tanpa Penelitian Dan Perencanaan


2. Kesalahan Memilih Lokasi Perusahaan
3. Tidak Cukup Modal Dan Alokasi Yang Tidak Tepat
4. Kesalahan Menilai Dalam Mengambilalih Perusahaan

Faktor yang menimbulkan kegagalan pada saat sedang menjalanan usaha adalah:

1. Manajemen Uang Tunai Tidak Efisien


2. Manajemen Kredit Lemah
3. Kesalahan Meminjam Tanpa Pertimbangan
4. Kesalahan Perputaran Stok
5. Kesalahan Menggunakan Ruang Dagang
6. Terlampaui Banyak Membeli Untuk Memperbaiki Diskon
7. Pemborosan Dalam Hiasan Dan Belanja Memperbaiki Toko
8. Kegagalan Menyimpan Catatan Perusahaan

9. Perkembangan Perusahaan Yang Melebihi Kemampuannya


10. Mutu Jasa Yang Semakin Menurun

2.4 PERENCANAAN PERUSAHAAN (Business Plan)


Arti Dan Tujuan Perencanaan Perusahaan

Perencanaan perusahaan memberi pengelola sesuatu yang boleh dirujuk dan dinilai berdasarkan
prestasi yang dicapai oleh perusahaan dan kelompok manajemen.

Definisi Rencana Perusahaan

Rencana perusahaan merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk
menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
pemasaran, kemampuan manajemen dan kepakaran pihak pengelola. Perencanaan perusahaan
diibaratkan sebagai peta petunjuk perjalanan. Ia menceritakan cara menuju sasaran, tujuan, dan
bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap ia merangkum misi, tujuan dan
sasaran, anggaran (budget), ramalan keuangan, target pasar, strategi pengembangan dan lain-
lain.

Tujuan Perencanaan Perusahan

Perencanaan perusahaan mempunya beberapa tujuan terutamanya adalah dalam membimbing


para pengusaha yaitu:

 Petunjuk Untuk Mengelola Perusahaan


 Meminimalkan Kesalahan,
 Mengefektifkan Penggunaan Sumber-Sumber
 Memudahkan Pengawasan
 Meyakinkan Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
 Menilai Perestasi Dan Kemajuan Perusahaan

Penggunaan Dokumen Perencanaan Perusahaan

 Pihak Yang Berkepentingan. Pihak yang berkepentingan terdiri dari investor, bank
dan institusi keuangan lain atau penyedia dana
 Pihak Manajemen. Pihak manajemen dan pekerja perlu memahami ruang lingkup
tugasnya dengan jelas, menerima arahan yang tepat, dan mempunya tujuan yang dapat
dicapai dan dijalankan bersama.

Format Utama Perencanaan Perusahaan


Dokumen yang menerangkan rencana perusahaan sangat diperlukan oleh para pemegang saham,
penyedia dana lain, para manajer dan seluruh pegawai. Untuk membuat suatu penulisan
mengenai perencanaan perusahaan, perlu di pertimbangkan hal-hal berikut:

1. Buat Ringkasan Eksekutif. Ringkasan eksekutif perlu meliputi hal-hal seperti misi
perusahaan, kelebihan dan keunikan jualan, perencanaan untuk masa depan (jualan,
biaya, dan keuntungan), kebutuhan usaha (inventori, tahan, bangunan, peralatan, modal
kerja dan lain-lain), prosedur dan penjadwalan pembayaran kepada investor serta modal
yang diperlukan.
2. Pengenalan. Pengenalan lebih tertumpu kepada tujuan penyediaan rencana perusahaan.
Adakah rencana ini bertujuan untuk mencapat sumber pembiayaan atau untuk kegunaan
internal sebagai petunjuk untuk mencapai tujuan perusahan.
3. Tujuan. Bagian ini memerlukan anda menyatakan tujuan jangaka pendek dan tujuan
jangka panjang. Diperlukan untuk membentuk visi dan menentukan arah yang ingin
dituju perusahaan dalam waktu beberapa tahun kedepan.
4. Latar Belakang Perusahaan. Menerangkan secara ringkas tentang sejarah operasi
perusahaan, menerangkan kedudukan keuangan dan peristiwa pentin yang dialami saat
perusahaan menjalankan operasi. Hal kedua yang harus ditekankan ialah memberi fokus
kepada pencapaian objektif pada masa lalu dan bagaimana penampilan perusahaan
dibentuk.
5. Latar Belakang Pemilik/Mitra/Kongsi. Menerangkan apakah jenis kepemilikan
perusahan tersebut.
6. Struktur Organisasi. Dalam perencanaan perusahaan, kekuasaan dan wewenang perlu
dijelaskan dengan terperinci agar apabila sesuatu masalah timbul, maka ia dapat
deselesaikan dengan segera.
7. Rencana pemasaran. Rencanapermasaran perlu menunjukkan minat pasar yaitu
konsumen yang menginginkan barang dan sanggup membayar untuk barang tersebut.
Rencana pemasaran meliputi strategi pemasaran, yaitu kumpulan bakal konsumen yang
akan menjadi konsumen barang yang akan dihasilkan.
8. Buat rencana keuangan. Dalam rencana ini segala tujuan, misi dan visi akan
diterjemahkan dalam bentuk uang yang diperincikan menurut hari, minggu, bulan dan
tahun.
9. Statement Laba Rugi. Laporan laba rugi akan menunjukkan hasil dan perbelanjaan
yang berlaku dalam satu periode akuntansi.
10. Neraca. Neraca menerangkan kedudukan harta perusahaan seperti kas, rekening, belum
terima (piutang), inventaris, mesin dan peralatan, tanah, dan sebagainya.
11. Statement Aliran Kas. Menerangkan kedudukan hasil (pendapatan) yang
diharapkan/diramalkan, perbelanjaan, aset, liability dan ekuiti yang diidentifikasi yang
meliputi aliran kas masuk dan aliran kas keluar pada satu waktu tertentu.
12. Sertakan lampiran. Bagian ini meliputi penyediaan dokumen tambahan, yang
bertujuan untuk menguatkan argumen dan mendukug data-data yang dikemukakan pada
bagian sebelumnya.
2.5 ALTERNATIF USAHA BARU
Dalam mendirikan suatu usaha terdapat beberapa alternatif yang dapat dipilih. Masing-masing
pilihan dapat memberikan keuntungan tersendiri. Alternatif yang dapat dijadikan pilihan saat
mendirikan usaha baru antara lain :

1. Mendirikan Produk Baru

Saat seseorang menciptakan suatu gagasan produk baru mungkin akan dianggap aneh dan tidak
masuk akal oleh sebagian besar orang. Tetapi saat produk baru tersebut mulai diluncurkan
barulah orang akan berdecak kagum akan penemuan yang selama ini tidak terbayangkan sama
sekali.

2. Mengembangkan Teknologi Baru

Mengembangkan manfaat suatu produk dengan menggunakan teknologi yang lebih baik.
Misalnya beberapa tahun terakhir PLN mengembangkan kwh meter listrik dengan sistem token
atau pulsa. Banyak manfaat dengan mengalihkan penggunaan kwh meter listrik dari mekanik
atau pulsa antara lain :

a) Menghindari tunggakan rekening listrik oleh para pelanggan.


b) Mengurangi pencurian listrik oleh oknum tertentu.
c) Solusi atas ketidakakuratan pencatatan meter oleh tenaga manusia (cater).
d) Membiasakan kepada pelanggan untuk menghemat pemakaian listrik.
e) Membiasakan pelanggan untuk melakukan pengendalian atas penggunaan listrik.

3. Mengembangkan Pasar Baru

Sebenarnya produk yang dipasarkan bukan merupakan produk baru melainkan produk yang
sudah ada saat ini. Tetapi dilakukan terobosan berupa ekspansi pasar. Perusahaan mendidik
pasar baru yang belum terlayani dengan produk yang sudah ada tersebut, sehingga lebih banyak
digunakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan baru. Misalnya penyampaian berita melalui
televisi,khusus bagi penyandang cacat tuna rungu. Produk lainnya seperti kitab suci yang ditulis
dan diterjemahkan dengan menggunakan huruf braile.

4. Mengembangkan Manfaat Tambahan

Mengembangkan produk yang sekarang sudah ada dan dikonsumsi masyarakat dengan manfaat
tambahan lain yang menyertainya. Misalnya bolpoin yang selama ini digunakan sebagai alat
tulis dikembangkan dengan manfaat tambahan lain sehingga dapat berfungsi juga sebagai
termometer untuk mengukur suhu. Pesawat televisi yang kita ketahui selama ini dengan
pengembangan teknologi tertentu dapat berfungsi juga untuk mencegah kedatangan masalah
tertentu. Dan tentunya akan ada banyak manfaat tambahan lain dari produk yang selama ini
sudah ada dan dikonsumsi masyarakat.

5. Melakukan Perbedaan Produk


Salah satu kunci keberhasilan perusahaan adalah mampu membedakan produk yang dihasilkan
dan dijualnya dengan produk pesaing. Perbedaan dapat dilakukan dalam sisi kualitas, manfaat,
komposisi, kemasan, harga, dan lain-lain. Misalnya jika perusahaan mampu membuat galon air
yang ada pegangan dan roda sehingga mudah dibawa. Gagasan ini mungkin akan memberikan
daya tarik tersendiri bagi konsumen yang tidak memiliki kendaraan jika ingin membeli secara
langsung.

2.6 MENGGALI GAGASAN SEBELUM USAHA DIREALISASIKAN


Melalui daya cipta yang berkembang, berbagai ide dan gagasan akan dapat diwujudkan. Tidak
semua ide ini harus dilaksanakan. Harus dipilih yang sesuai dan yang paling baik untuk
dilaksanakan. Proses menggali gagasan sebelum usaha direalisasikan adalah:

 Pengenalan Dan Pengembangan Produksi Yang Mungkin Dihasilkan (Mengembangkan


Ide)

Seorang pengusaha perlu menyimpan catatan tentang ide-ide yang pernah terlintas dalam
pikiran. Dalam kasus ini kadang kala seorang wirausaha perlu melancong utnuk mendapatkan
ide-ide tentang inovasi terbaru dan yang sudah berkembang ditempat lain.

 Penyaring Ide Dikembangkan

Merupakan satu pendekatan yang lebih tepat digolongkan kepada metodologi penyelidikan.
Satu kelompok konsumen akan dipilih dari sasaran pasar yang teridentifikasi. Mereka akan di
interview dan diberi latihan terarah oleh seorang atau sekumpulan fasilitator yang bekerja
berdasarkan kepada metodologi tertentu utnuk mencari penyelesaian tentang satu persoalan.

 Tahap Penilaian Ide

Pada tahap ini ide-ide yang menjajikan keberhasilan akan diidentifikasikan dan ide-ide yang
kurang praktis dibuang. Ini memungkinkan perusahaan menggunakan sumber-sumber daya
secara optimal.

 Tahap Merumuskan Konsep

Ditingkat ini, ide yang telah disaring diuji untuk menentukan penerimaan konsumen. Reaksi
awal terhadap ide yang dikemukakan diperoleh dari bakal pelanggan atau pemilik-pemilik
saluran distribusi.

 Tahap Pengembangan Produk


Dalam tahap ini, reaksi konsumen terhadap produk fisik ditentukan. Konsumen terpilih akan
mendapat penerangan mengenai kegunaan produk dan diminta untuk memberikan komentar
mengenai kebaikan dan kekurangan produk tersebut.

 Tahap Ujian Pemasaran

Dalam tahap ini, akan memberikan hasil penjualan yang sebenarnya, yang menunjukkan tahap
penerimaan konsumen. Hasil keputusan ujian yang positif menunjukkan tingkat kesuksesan
barang yang dilancarkan cukup tinggi.

2.7 MENCARI PENGALAMAN SEBELUM USAHA DIREALISASIKAN


 Penilaian Konsumen

Sebagian konsumen akan memberi pandangan dan ide terhadap suatu produk. Ide yang
dikemukakan membantu produsen menghasilkan barang yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan. Kadangkala, dari pengaduan, perusahaan dapat mempelajarai kelemahan dari produk
yang dihasilkan.

 Inovasi Terhadap Produk Yang Ada

Inovasi terhadap produk akan menambahkan fungsi produk yang sudah ada. Produk yang akan
dihasilkan berusaha memenuhi kehendak konsumen dengan membuat beberapa perubahan yang
sesuai terhadap produk yang ada.

 Kebijakan Pemerintah

Pemerintah sangat mendorong terciptanya ide dalam usaha untuk mewujudkan barang baru atau
mengembangkan barang yang ada. Ketergantungan kepada barang impor akan meningkatkan
ketergantungan kepada negara luar yang dapat melemahkan ekonomi negara.

 Penelitian Dan Pengembangan

Penelitian dang pengembangan biasanya dijalankan oleh tenaga pakar atau badan tertentu yang
dibentuk oleh pemerintah atau badan yang didirikan oleh perusahaan itu sendiri. Utnuk
perusahaan-perusahaan yang mempunyai modal besar, bagian penelitian dan pengembangan
atau R&D memainkan peranan yang penting dalam usaha menyumbangkan ide untuk
perusahaan.

 Dari Tenaga Professional Dan Konsultan

Badan ini sering dimintai saran apabila sesuatu perusahaan memerlukan bantuan keahlian dalam
usaha untuk mengatasi masalah atau mengembangkan perusahaan.

 Dari Saluran Distribusi


Mereka membantu mengedarkan suatu barang dari produsen kepada konsumen akhir. Mereka
merupakan orang yang berpengalaman dan bukan hanya mendistribusikan satu barang saja
malah meliputi berbagai barang. Mereka dapat membuat perbandingan tentang suatu barang
yang dihasilkan oelh perusahaan

 Hak paten

Hak paten merupakan hak cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang. Sesuatu ide mengenai
barang dan jasa perlu didaftarkan untuk dapat perlindungan Undang-Undang untuk mengelakan
peniruan, pembajakan yang akan merugikan perusahaan bersangkutan.

2.8 KUNCI SUKSES USAHA


1. Keberanian Untuk Berinisiatif
2. Tepat Waktu
3. Senang Bekerja Sama Dan Membina Hubungan Baik
4. Senang Mempelajari Hal-Hal Baru
5. Jarang Mengeluh Dan Tidak Mudah Menyerah
6. Berani Menanggung Resiko
7. Tidak Menunjukkan Kekhawatiran (Berpikir Positif Setiap Saat)
8. Belajar Dari Pengalaman
9. Berinovasi Dan Upgrade Skill
10. Fokus Dan Konsisten
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Mengembangkan Usaha Kecil dan Peranan


Kewirausahaan” dapat disimpulkan bahwa : Perusahaan kecil tidak dapat dipisahkan dengan
kewirausahaan. Kegiatan seorang wirausaha sering dikaitkan dengan perusahaan kecil, dan hal
itu disebabkan karena ciri yang ada pada seorang wirausahawan yang dikatakan tidak dapat
bekerja di dalam organisasi besar.

B. SARAN
Banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari dalam mengembangkan sebuah usaha,
maka dari itu seorang wirausaha harus selalu belajar untuk menjalani usaha dan selalu
berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang kreatif serta harus selalu mengamalkan ciri-ciri
seorang wirausaha yang berhasil. Agar senantiasa selalu menjaga bisnisnya untuk tetap
berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai