Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KEWIRASWASTAAN DAN USAHA KECIL”


Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Bisnis

DOSEN PENGAMPU
TB GURUH RAMADHAN, SE, MM

DISUSUN OLEH
Ghea Faras Giffani
Indah Nurvitasari
Permas Heldy Aldyansyah

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN PRIMA GRAHA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat diperkenankan menyelasaikan

Makalah Pengantar Bisnis ini. Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk

menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang Kewiraswastaan dan Perusahaan

Kecil sebagai bekal dan pengetahuan kita dikelak nanti. Pemahaman tentang

Pengertian Kewiraswastaan, Kewirausahaan, dan Wiraswastaan, Cara Memasuki

Perusahaan Kecil, Perkembangan Franchising di Indonesia, Ciri – ciri Perusahaan

Kecil, dan Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.

Perusahaan kecil sangat melekat pada sendi-sendi perekonomian

masyarakat, di setiap sektor usaha ekonomi , baik skala kecil maupun skala besar

selalu sangat mempengaruhi kebutuhan  masyarkat akan kebutuhan, dan juga bagi

lingkungan perusahan, baik untuk kebutuhan sumber bahan baku produk,

kebutuhan tenaga kerja, dan inovasi dari kebutuhan lainnya yang dimiliki oleh

perusahaan kecil tentu merupakan dasar kekuatan hubungan yang saling

mempengaruhi untuk kemajuan perekonomian bangsa.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ............................................................................................6

1.1 Tujuan Pembahasan..........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kewiraswastaan................................................................................................8

2.1.1 Pengertian................................................................................................8

2.1.2

2.1.3

2.2 ...........................................................................................................................9

2.3 .........................................................................................................................21

BAB III KESIMPULAN

3.1 ..............................................................................................................................

SARAN

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu alasan berlangsungnya aktivitas ekonomi adalah terjadinya

ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan kerja, ketidakseimbangan tersebut juga

terjadi. Usaha kecil ternyata memiliki kontribusi yang tidak sedikit dalam

pergerakan perekonominan Nasional maupun Global. Ada beberapa alasan

mengapa usaha kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian di

negara-negara maju seperti Amerika Serikat, diantaranya adalah bahwa usaha

kecil secara historis dikenal mampu menampung tenaga kerja, lebih inovatif, dan

memberikan kontribusi penting bagi perusahaan-perusahaan besar. Usaha kecil

sering disebut "Katup Pengaman" dalam masalah penganguran dan berperan besar

sebagai pemasok dan pengecer bagi operasi perusahaan besar. Dalam hal inilah,

wiraswasta merupakan alternatif penyelesaian. Pentingnya peran wiraswasta

ditunjukkan dengan semakin luasnya distribusi di semua aspek kehidupan. Di

negara berkembang, kewiraswastaan bahkan merupakan tiang penyangga dunia

usaha dan industri.

Kemunculan para pengusaha kecil merupakan buah ide dari para

wiraswastawan yang ingin menciptakan lapangan kerja bagi para pencari kerja.

Tentu dalam hal ini bukan saja mencari keuntungan sendiri saja melainkan

membangun usaha kecil itu sendiri agar bisa berkembang menjadi usaha

menengah dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi.

4
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Kewiraswastaan dan pengusaha kecil?

2. Apa keterkaitan antara kewiraswastaan dengan pengusaha kecil ?

3. Mengapa dibutuhkan pengetahuan dalam kewiraswastaan ?

4. Apa saja yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha kecil ?

1.1 Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan

mengenai kewiraswastaan dan pengusaha kecil yang erat kaitannya dengan

kehidupan. Erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dalam mengenal

kewiraswastaan adalah untuk mengetahui bagaimana menjadi seorang seorang

wiraswastawan, mengenal dunia kewiraswastaan dan cara menjadi wiraswastawan

yang baik dan berdaya saing. Hal ini perlu kita bahas karena kedua materi kita

mengenai kewiraswastaan dan pengusaha kecil sangat erat kaitannya. Dengan

mengetahui bagaimana agar menjadi pengusaha kecil yang berkembang, kita perlu

mengetahui bagaimana menjadi wiraswastawan yang baik terlebih dahulu

sehingga kita memiliki jiwa wiraswasta dan hal-hal apa saja yang perlu kita

implementasikan dalam usaha kita sebagai pengusaha kecil agar berkembang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kewiraswastaan

Kewiraswastaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha

meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.

Kewiraswastaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang memenuhi

kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumberdaya

yang mereka kendalikan. Di samping itu juga mer upakan sikap,

perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang

mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru.  Melalui

upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan

kompensasi dalam bentuk keuntungan dan kepuasan dengan apa yang ia lakukan.

Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian

tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan

kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta. Wiraswasta

berasal dari pembentukan kata wira (perwira) dan swasta (berdiri sendiri). Wira

atau perwira berarti bijaksana,mulia, atau luhur dan swasta mereka yang sanggup

untuk hidup “berdiri sendiri”. Jadi dapat disimpulkan bahwa wiraswasta adalah

kemampuan seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai

kesempaan usaha, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

6
keuntungan dan tindakan yang bijaksana guna dalam memastikan keberhasilan

usaha.

2.1.2 Peranan Wiraswastawan

Tanpa wirausaha sudah pasti perekonomian bisa berhenti, karena

wirausahalah yang menggerakan dan mengombinasikan faktor produksi alam,

tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang dan jasa yang sangat

dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, wirausaha memiliki peran yang sangat

penting dalam perekonomian. Peran wirausaha tersebut bisa dijabarkan sebagai

berikut:

a) Mampu meningkatkan perekonomian. Karena menghasilkan

barang dan jasa maka wirausaha mampu meningkatkan PDB

(Produk domestik Bruto), apabila PDB meningkat berarti

pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

b) Mampu meningkatkan pendapatan perkapita.

c) Mampu menciptakan lapangan kerja.

d) Memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup, artinya berbagai

inovasi dan kreasi dalam menciptakan produk-produk baru mampu

memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi hidup menusia.

e) Mendorong kemajuan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi);

f) Dan meningkatkan penerimaa Negara dari Sektor Pajak. Pada

umumnya, wirausaha akan membayar pajak penghasilan, pajak

perseroan (bila perusahaannya berbentuk PT), pajak ekspor, pajak

7
penjualan (PPn) serta pajak penjualan atas barang mewah

(PPnBM).

Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu

secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu

sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner). Secara makro, peran

wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan

kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu

negara.

2.1.3 Unsur penting wiraswasta

Unsur penting sebagai seorang wiraswasta tentunya harus diperhatikan guna

menjadi wiraswasta yang unggul dan terus berkembang, unsur tersebut antara lain

sebagai berikut :

 Unsur pengetahuan

Ini mencirikan tingkat penalaran dan pengetahuan seberapa luas seseorang

dalam bidangnya yang ditentukan oleh tingkat pendidikan dan pengalaman

orang yang bersangkutan.

 Unsur keterampilan

Unsur ini pada umumnya diperoleh melalui pelatihan dan pengalama

bekerja seseorang. Wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan

tinggi akan memiliki peluang lebih besar dalam bersaing dalam dunia

wirausaha.

 Unsur kewaspadaan

8
Pada unsur ini, pengetahuan dan sikap Mental dalam menghadapi keadaan

yang akan datang. kewaspadaan ini berkaitan dengan pemikiran atau

rencana maupun kebijakan yang akan diambil untuk hal yang mungkin

terjadi atau diduga akan dialami.

2.2 Pengusaha Kecil

2.2.1 Pengertian Pengusaha kecil

Pengusaha kecil atau usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Usaha kecil didefinisikan

berbeda-beda dari sudut pandang masing-masing orang yang mendefinisikan, ada

yang melihat dari modal usaha, penjualan, bahkan jumlah tenaga kerja yang

dimiliki. Namun pada dasarnya semua itu adalah sama. Menurut Small Business

Administration Amerika serikat, “perusahaan kecil adalah perusahaan yang

dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam bidang

operasinya”. Dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995, kriteria

usaha kecil adalah :

 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- (dua ratus juta

Rupiah), namun tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,- (satu

milyar Rupiah)

 Milik warga negara Indonesia;

9
 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah atau usaha besar;

 Berbentuk usaha perseorangan, bandan usaha yang tidak berbadan hukum

atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk Koperasi.

Perusahaan besar seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International,

dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat dan juga

strategi tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan

pesat menjadi perusahaan raksasa. Faktor yang membuat mereka bisa menjadi

perusahaan besar antara lain seperti; mampu menangkap kebutuhan konsumen;

selalu melakukan inovasi pada produk yang di produksi; selalu memiliki rencana

untuk kedepannya dan meningkatkan kualitas barang ataupun pelayanan yang

diberikan kepada konsumen.

2.2.2 Ciri-Ciri perusahaan kecil

Secara Umum, perusahaan kecil mengacu para ciri-ciri sebagai berikut :

 Manajemen berdiri sendiri, artinya para manajer perusahaan adalah

pemilik usaha tersebut dengan predikat yang disandang mereka memiiliki

kebebasaan dalam bertindak dan mengambil keputusan.

 Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik

modal.

10
 Daerah operasi umumnya local, walaupun terdapat juga yang memiliki

orientasi luar negeri yang beruoa ekspor ke negara-negara mitra

perdagangan.

 Ukuran perusahaan, baik dari segi total asep, jumlah karyawan dan sarana

prasarana yang kecil.

PENELITIAN TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini telah

banyak dilakukan baik penelitian mengenai usaha kecil maupun penelitian

mengenai karakteristik wirausaha. Dani Sudibyo Saputro (2009) dengan judul

“Analisis Karakteristik Wirausaha Peternak Kambing Perah Di Kabupaten Bogor

Jawa Barat”. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2009 pada peternakan

kambing perah di Kabupaten Bogor. Responden penelitian sebanyak tujuh

responden yang merupakan peternak kambing perah di Kabupaten Bogor.

Penentuan responden secara judgement sampling dan snowball sampling.

Karakteristik wirausaha yang diteliti adalah kepercayaan diri, berorientasi tugas

dan hasil, keberanian terhadap risiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan

berorientasi masa depan. Metode pengumpulan data menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner. Metode pengolahan data

menggunakan analisis deskriptif dan statistika deskriptif. Hasil ini menunjukkan

bahwa Karakteristik wirausaha yang menonjol pada peternak tamatan SMA

adalah orientasi masa depan sedangkan pada peternak tamatan Pendidikan Tinggi

adalah keberanian terhadap risiko. Karakteristik wirausaha yang paling menonjol

pada peternak pemula adalah berorientasi tugas dan hasil, sementara pada

11
peternak sedang adalah kepemimpinan Karakteristik wirausaha yang paling

menonjol pada peternak usia dewasa awal adalah keberanian terhadap risiko.

Sementara karakteristik wirausaha yang paling menonjol pada peternak usia

dewasa madya adalah kepercayaan diri, dan peternak usia dewasa akhir adalah

kepemimpinan. Achmad Djuaini (2009), dengan judul “Strategi Bisnis Usaha

Kecil Dan Menengah (UKM) Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ngadiluwih

Kabupaten Kediri. Sampel penelitian adalah 3 (tiga) Usaha Kecil dan Menengah

UKM di Kecamatan Ngadiluwih dalam bidang makanan dan kerajinan. Hasil

penelitian berupa narasi - narasi data kualitatif yang berkaitan dengan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Dari

penelitian dihasilhan bahwa ;strategi produksi adalah diversifikasi produk dalam

hal bentuk maupun jenis, dalam bidang keuangan dengan menggunakan modal

sendiri dan dari pinjaman bank serta tanpa pencatatan, dalam manajemen sumber

daya manusia terdri antara 10 – 25 orang pekerja, dalam pemasaran lebih pada

kualitas produk dan kemasan.

PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni 2010 pada 6 Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Responden

penelitian sebanyak enam responden yang merupakan pengusaha di sektor Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Penentuan

responden secara judgement sampling dan snowball sampling. 11 Karakteristik

12
wirausaha yang diteliti adalah kepercayaan diri, berorientasi tugas dan hasil,

keberanian terhadap risiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi masa

depan. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara,

dan pengisian kuesioner. Metode pengolahan data menggunakan statistik

deskriptif.

STUDI KASUS

BAB III

KESIMPULAN

Kewiraswastaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan

sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru

atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola menjadi besar

dan mandiri tidak bergantung pada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam

menghadapi tantangan atau persaingan.

Saran :

Seorang kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil

resiko tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya

dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan.

DAFTAR PUSTAKA

13
https://www.coursehero.com/file/p6lvn6m/Richard-Cantillon-1775-

mendefinisikan-kewirausahaan-sebagai-bekerja-sendiri/ [Internet]. [Diakses 2019

September 29]

Hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_9_1995.pdf [Internet]. [ diakses 2019 September 24]

Id.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil [Internet]. [diakses 2019 September 24]

14

Anda mungkin juga menyukai