PENDAHULUAN
1
keamanan dan kenyamanan pegawai (fisik, emosional dan sosial), yang akan
berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bekerja, dan dengan
sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang berkaitan
dengan pengakuan pada pentingnya tenaga kerja pada organisasi sebagai sumber daya
manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan
memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia
dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, perusahaan, dan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia?
2. Apa peran Manajemen Sumber daya Manusia didalam perusahaan?
3. Mengapa manajemen sumber daya manusia sangat dibutuhkan?
4. Bagaimana implementasi dari proses Manajemen Sumber Daya Manusia
didalam suatu Perusahaan?
1.1 Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan mengenai
Manajemen Sumber Daya Manusia yang erat kaitannya dengan pengelolaan dan
perencanaan mengenai sumber daya manusia yang nantinya dikelola oleh perusahaan
agar memperoleh individu-individu yang yang akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi
bagi perusahaan, memiliki produktivitas yang yang tinggi dan memiliki kepuasan kerja.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Divisi manajemen sumber daya manusia juga bertanggungjawab dalam
hal penerapan kebijakan yang dibuat serta memperhatikan dampak kebijakan
dan prosedur terhadap para pekerja.
3) Memberi Dukungan
4) Menyelesaikan Masalah
Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia secara umum antara lain sebagai
berikut:
a) Tujuan Organisasional
4
terhadap kinerja karyawan.Departemen sumber daya manusia membantu para manajer
dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
b) Tujuan Fungsional
c) Tujuan Sosial
d) Tujuan Personal
Mengacu pada pengertian manajemen SDM, hal tersebut berkaitan erat dengan
pengaturan tenaga kerja perusahaan dan interaksinya antar anggota. Dengan
menerapkan manajemen sumber daya manusia yang baik dalam perusahaan atau bisnis
maka memiliki beberapa manfaat berikut ini:
1) Staffing/ Employment
5
sesuai dengan keahlian dan komposisi yang dibutuhkan perusahaan. Tujuannya
agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan tenaga kerja.
2) Perfomance Evaluation
3) Compensation
5) Personnel Research
6
mengundurkan diri secara mendadak. Karena hal tersebut bisa berpengaruh
terhadap kegiatan perusahaan.
6) Employe Relations
7
d) Meramalkan penawaran dan permintaan, sumber daya manusia pada masa
yang akan datang.
e) Memperkiraan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
f) Memonitor dengan cermat undang –undang perburuhan dan kebijaksanaan
pembalasan jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
g) Memonitor kemajuan tekhnik dan pengembangan serikat buruh.
h) Melaksanakan pensisikan, pelatihan, dan penilaian prestasi karyawan.3
i) Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal
j) Mengatur pensiun, dan pemberhentian serta pesangonnya.
Secara garis besar, proses perencanaan SDM dibagi menjadi 4 langkah yang meliputi:
1) Persediaan Tenaga Kerja Saat Ini.
8
wawancara dengan manager tim untuk memahami tantangan dari sisi SDM yang
sedang dihadapi, serta kualifikasi yang dirasa penting untuk dimiliki oleh
karyawan tim tersebut.
9
Namun, ada beberapa faktor yang perlu juga diperhatikan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia,
antara lain;
a) Pertumbuhan (Growth)
b) Perubahan (Change)
c) Teknologi (Technology)
10
1) Menganalisis Tujuan Perusahaan
11
3) Perkiraan Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia
12
dengan ketersediaan jumlah karyawan yang diperlukan untuk berbagai
pekerjaan pada organisasi yang bersangkutan.
13
jabatan ini dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuannya. Selain itu, rekrutmen internal juga dapat menghemat
biaya dan waktu dibandingkan proses rekrutmen eksternal.
Bila rekrutmen internal tidak dapat dilakukan oleh perusahaan misalnya dengan
alasan bahwa para kandidat yang melamar dari dalam perusahaan tidak memenuhi
syarat atau karena perusahaan mencari pengetahuan dan keahlian yang baru yang tidak
bisa dipenuhi oleh karyawan yang saat ini ada, maka perusahaan akan melakukan
rekrutmen eksternal. Rekrutmen eksternal mencakup didalamnya kegiatan
mengiklankan lowongan kerja untuk memperoleh sejumlah pelamar dari luar
perusahaan. Perusahaan dapat pula bekerjasama dengan perusahaan yang menyediakan
jasa perekrutan para manajer profesional (headhunters), perusahaan pengerah jasa
tenaga kerja dan perguruan tinggi. Sumber mana yang akan digunakan oleh perusahaan
dalam melakukan rekrutmen eksternal sangat bergantung kepada pengetahuan, keahlian
dan kemampuan yang ingin diperoleh dari calon tenaga kerja. Sebagai contoh,
rekrutmen eksternal yang berasal peruguruan tinggi ditujukan untuk mengisi jabatan-
jabatan manajer junior karena lulusan perguruan tinggi merupakan calon tenaga kerja
yang belum memiliki pengalaman kerja memadai tetapi masih sangat terbuka untuk
dikembangkan kemampuannya melaui mekanisme pelatihan dan pengembangan.
2) Seleksi (selection).
Tahap berikutnya dari manajemen sumber daya manusia adalah seleksi. Yang
dimaksud dari proses seleksi adalah suatu proses mengevaluasi dan melakukan
pemilihan kandidat tenaga kerja yang paling memenuhi syarat dari sekumpulan pelamar
untuk suatu jabatan tertentu. Inti dari proses seleksi adalah sejauh mana pelaksana
seleksi memahami karakteristik apa saja yang harus dipenuhi oleh calon pelamar agar
dapat memiliki kinerja yang baik pada saat mereka sudah menepati suat jabatan
(Ivancevich, 2007: 216). Disinilah peran analisis jabatan sangat terlihat, dimana hasil
analisis jabatan yang baik akan dapat mengungkapkan dengan rinci berbagai
pengetahuan, keahlian, kemampuan dan karakteristik lainnya yang biasa disingkat
KSAO (knowledge, skills, abilities and other characteristic) yang harus dimiliki oleh
seorang calon tenaga kerja. Kriteria lain yang digunakan oleh perusahaan untuk
melakukan seleksi karyawan antara lain mencakup; pendidikan formal, pengalaman
14
kerja termasuk didalamnya rekam jejak kinerja terdahulu, karakteristik fisik seperti
tidak memiliki cacat tubuh, tidak buta warna dan tidak bertato, karakter individu seperti
status pernikahan, jenis kelamin, agama, usia dan hobi serta karakteristik kepribadian
antara lain seoerti stabilitas emosi, ekstroversi dan keterbukaan terhadap pengalaman
baru.
15
jabatan. Contohnya calon tenaga kerja yang akan bekerja dilaboratorium
kimia haruslah tidak buta warna. Tes kesehatan juga sangat berguna
untuk mendeteksi calon karyawan yang pernah menggunakan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif.
3) Pengembangan tenaga kerja (development).
Agar tenaga kerja dapat terus menerus memberikan kontribusi yang positif bagi
perusahaan, tenaga kerja tersebut harus diberikan konpensasi yang sepadan atas kinerja
yang mereka tunjukkan. Konpensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga
kerja dapat berbentuk konpensasi berbentuk finansial (finanial compensation) maupun
konpensasi non-finansial (non-financial compensation). Perusahaan harus pula
mengembangkan lingkungan kerja (working environment) yang dapat mendukung
tenaga kerja melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Konpensasi finalsial yang diterima tenaga kerja selanjutnya dibagi lagi kedalam
dua kategori (Ivancevic, 2007), yakni:
16
a) Konpensasi Finansial langsung (direct financial compensationi).
Konpensasi ini mencakup seperti; gaji, upah, bonus dan komisi.
Konpensasi finansial langsung ini berkaitan langsung dengan kinerja
para tenaga kerja.
b) Konpensasi tidak langsung (indirect financial compensation) atau
disebut juga benefits/tunjangan yang terdiri dari berbagai imbalan
finansial yang tidak termasuk kedalam kategori imbalan finansial
langsung. Cakupannya seperti; tunjangan kesehatan, asuransi,
pelaksanaan rekreasi dan lain-lain.
Pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain sebagai berikut:
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18