Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Peran
wirausaha dalam perekonomian” secara tepat waktu. Tidak lupa, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia
membantu kami. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk memberikan
sumbangan ilmunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB 1...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulis........................................................................................................2
BAB 2...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Wirausaha................................................................................................ 3
2.2 Wirausaha dalam Perspektif Aktivitas................................................................4
2.3 Wirausaha dalam Perspektif Skala Usaha.......................................................... 6
2.4 Wirausaha dalam Perspektif Ekonomi.............................................................. 11
BAB 3.................................................................................................................................20
PENUTUP......................................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
Daftar Pustaka..................................................................................................................22
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada sektor bisnis, tetapi juga
merambah ke berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Dengan
memberikan peluang kepada individu-individu untuk mengembangkan ide
dan bakat mereka, wirausaha juga berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran dan meningkatkan inklusi ekonomi. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang peran wirausaha dalam perekonomian
menjadi krusial dalam upaya memahami dinamika ekonomi modern dan
merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
1
1.3 Tujuan Penulis
1.3.1 Mengetahui Pengertian Wirausaha
1.3.2 Mengetahui Wirausaha dalam Perspektif Aktivitas
1.3.3 Mengetahui Wirausaha dalam Perspektif Skala Usaha
1.3.4 Mengetahui Wirausaha dalam Perspektif Ekonomi
1.3.5 Mengetahui Wirausaha dalam Perspektif Karakteristik
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
pola pikir, kepemilikan, tanggung jawab dan lainnya. Sekalipun manajemen
perusahaan Anda cukup tajam, jika Anda tidak memiliki kapasitas mental
untuk maju dan berjuang, pada akhirnya Anda akan kalah.2
4
2. Riset dan Perencanaan: Setelah identifikasi peluang, wirausahawan
melakukan riset pasar dan studi kelayakan untuk memahami potensi
bisnis dan risiko terkait. Mereka juga merencanakan strategi bisnis,
2
Bayu Ilham, Pengaruh Motivasi Wirausaha dan Mental Wirausaha terhadap Minat
Wirausaha.IQTISHODUNA Vol. 16 (1), 2020
3
Suryana. Kewirausahaan. Pedoman Praktis, Kiat Sukses Dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2014.
4
Purwanto, A. Menejemen Wirausaha: Bagaimana Mendirikan dan Mengelola Bisnia
yang Sukses. Pranadamedia Grub. (2017)
4
mengembangkan model bisnis, dan membuat rencana operasional
terperinci.
5
8. Pengembangan dan Perluasan: Para visioner bisnis juga berupaya
memperluas organisasi mereka melalui pengembangan dan
pengembangan. Hal ini dapat dilakukan melalui penambahan cabang,
perluasan pasar, perluasan produk, atau penambahan organisasi yang
berbeda.
Indikator:
a. Jumlah karyawan.
b. Jumlah pendapatan.
6
c. Besarnya aset
Skala bisnis ini sering kali diukur berdasarkan tingkat penjualan dan
aset. Penjualan merupakan laba kotor (gross) sebelum dikurangi anggaran
operasional, bunga, dan pajak. Kekayaan saat ini diukur berdasarkan jumlah
aset yang sudah dimiliki atau hasil pemasaran tahunan. Kekayaan bersih sama
dengan ekuitas dikurangi utang. Total aset sama dengan ekuitas ditambah
utang. Aset positif sederhana atau permanen. Aset sederhana seperti rekening
tabungan bank yang dilikuidasi. Aset selalu berupa rumah, pabrik, mesin, dll.
Usaha kecil dan menengah disebut dengan nama samaran UKM (usaha kecil
dan menengah). Standar usaha kecil dan menengah berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Bab IV Pasal 6.
5
Firmansyah, Anang. Rosmawarni, Anita. Kewirausahaan Konsep dan Dasar. Qiara
Media. Pasuruan. 2020, Hal.19
7
melebihi Rp50.000.000,00 (50) atau yang secara langsung atau tidak
langsung dimiliki atau dikuasai oleh bagian dari suatu perusahaan menengah
atau besar perusahaan. Sampai dengan Rp500.000.000,00 (500 juta Rupiah),
tidak termasuk tanah dan bangunan fasilitas komersial, atau dengan hasil
penjualan tahunan melebihi Rp300.000.000,00 (Rp300 juta) sampai dengan
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (Rp2,5 miliar).
8
terdapat pula materi plus servis alias servis plus materi. Produk materi itu
berbentuk (tangible), sementara itu pelayanan tidak berbentuk namun
sanggup dirasakan (intangible). Banyak aspek yangmempengaruhi pelanggan
dalam berikan produk materi misalnya wujud, rasa, lapis , penampakan,
warna, jumlah, besar kecil dsb. sementara itu yang pengaruhi produk
pelayanan , antara lain misalnya kecekatan , keringanan , informatif,
keramahan, senyuman, keamanan, kenyamanan, dsb. Produk barang (good)
berlandaskan himpunan pabrik ; minuman, santapan, elektronik, properti,
rokok, obat-obatan, percetakan, alat transportasi bermotor serta banyak yang
lain. Produk jasa (sevices) serupa ; jasa pos-logistik, rumah sakit, pengiriman,
dokter, suster, konsultan konstruksi, konsultan manajemen, motel, restoran,
pembelajaran, tour and travel, serta banyak yang lain. Wirausaha ditinjau dari
pemetakan Pasar.Segmentasi pasar dapat dibedakan6 ;
6
Firmansyah, Anang. Rosmawarni, Anita. Kewirausahaan Konsep dan Dasar. Qiara
Media. Pasuruan. 2020, Hal. 21
9
pedalaman, penduduk perkotaan, pengguna wilayah/kota/provinsi lokal,
pengguna nasional di seluruh Indonesia, pengguna regional di ASEAN, Asia,
dan Eropa, serta pengguna global lainnya. Pasar universal berarti target
pasarnya ada dimana saja di seluruh dunia. Sedangkan target pasarnya
didasarkan pada ekologi yaitu kelas sosial atau status sosial seseorang ditinjau
dari pendapatannya, misalnya target pasarnya adalah masyarakat kelas atas
yang berpendapatan rendah, kelompok berpendapatan menengah, atau
kelompok kelas dasar. Mungkin karena merek produknya. Pelanggan kelas
atas dan berpenghasilan tinggi biasanya menggunakan produk bermerek
dengan penuh gaya. Berbeda dengan pengguna kelas menengah ke bawah
yang lebih mementingkan fungsi dibandingkan gaya.
10
4. Meningkatkan daya saing: Wirausaha membantu meningkatkan daya
saing suatu negara dengan menciptakan produk dan layanan baru yang
dapat bersaing di pasar global.
Tantangan Wirausaha
11
4. Membuat regulasi yang ramah wirausaha: Pemerintah dapat membuat
regulasi yang ramah wirausaha untuk memudahkan wirausaha memulai
dan menjalankan bisnis mereka. 7
Ada dua tugas dan peran dalam ilmu ekonomi yaitu makro dan
mikro.
1. Peran Makro : Pengusaha menghasilkan investasi baru,
menghasilkan modal baru, menciptakan lapangan kerja
baru, menciptakan produktivitas, meningkatkan ekspor,
merangsang pertumbuhan ekonomi, mengurangi
kesenjangan sosial dan meningkatkan kekayaan.
1. Daire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha.
Seseorang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat,
artinya ia selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun
risiko yang terlalu tinggi.
7
Diakses dari : https://www.kemenkopukm.go.id/
12
3. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan
dirinya untuk berhasil.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik
yang segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan
berwawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi
daripada uang.
8
D. Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN, (Depok: PT. Rajawali Pers, 2017),
hal 30
13
155), Wasty Sumanto (1989), dan Geoffey Meredith (1989: 5) dalam bentuk
ciri-ciri berikut:
14
3. Hal ini tercermin dari pandangan dan tindakan mereka (melihat dan
melakukan) mengenai peluang, orientasi efisiensi, prioritas kualitas kerja,
prioritas perencanaan dan pengawasan.
4. Komitmen terhadap orang lain, misalnya pada saat mengadakan kontrak
atau hubungan bisnis.
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993: 38) mengemukakan beberapa
karakteristik yang diperlukan bagi seorang wirausahawan yang sukses:
1. Memiliki tujuan dan sasaran usaha yang jelas.
2. Bersedia mempertaruhkan waktu dan uang.
3. Rencanakan dan atur.
4. Bekerja keras tergantung kepentingannya.
5. Membangun hubungan dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan
lainnya.
6. Tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan. 10
15
4. Tolerance for risk, ambiguity, and uncertainty, yaitu tahan terhadap risiko
dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola risiko
dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain seperti bank, investor,
konsumen, pemasok, dan lain-lain. Wirausaha yang berhasil biasanya
memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
5. Self confidence, yaitu percaya diri. la cenderung optimis dan memiliki
keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk
berhasil.
6. Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes. Salah satu kunci
penting adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan.
Kekakuan dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang serba cepat
sering kali membawa kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi
perubahan yang cepat dan fleksibel tentu saja memerlukan kreativitas yang
tinggi.
7. Desire for immediate feedback, yaitu selalu memerlukan umpan balik
yang segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya.
Oleh karena itu, dalam memperbaiki kinerjanya, ia selalu memiliki11
kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya
dan selalu belajar dari kegagalan.
8. High level of energy, yaitu memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha
yang berhasil biasanya memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding
rata-rata orang lainnya, sehingga ia lebih suka kerja keras walaupun dalam
waktu yang relatif lama.
9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul. la
selalu ingin lebih unggul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang
dilakukannya dengan melebihi standar yang ada. Motivasi ini muncul dari
dalam diri (internal) dan jarang dari eksternal.
11
D. Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN, (Depok: PT. Rajawali Pers, 2017),
hal 33
16
10. Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa yang akan datang.
Untuk tumbuh dan berkembang, ia selalu berpandangan jauh ke masa
depan yang lebih baik.
11. Willingness to learn from failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan.
Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal. Ia selalu memfokuskan
kemampuannya pada keberhasilan.
12. Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha
yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa
kekuatan (power), ia harus lebih memiliki taktik mediator dan negosiator
daripada diktator.
12
D. Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN, (Depok: PT. Rajawali Pers, 2017),
hal 34
17
7. Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul
rasa percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar.
8. Sikap dan perilaku kewirausahaan di atas, dikombinasikan dengan
keterampilan manajemen usaha dalam bentuk perencanaan dan produk,
penetrasi/pengembangan pasar, organisasi dan komunikasi perusahaan,
keuangan, dan lain-lain.
9. Meski landasannya adalah kerja keras, teliti, dan benar-benar ikhlas,
namun aspek risiko tidak bisa dihindari hingga mencapai batas yang dapat
diterima.
10. Dengan adanya risiko tersebut, marilah kita perkuat tekad, komitmen, dan
hati yang ikhlas terhadap alternatif yang dipilih.
11. Karena tujuannya adalah kemajuan yang berkesinambungan, maka
jangkauan pandangnya luas dan daya tahannya tinggi, karena kesuksesan
tidak datang secara tiba-tiba atau tanpa landasan.
12. Karena semakin meluasnya pasar dan pihak-pihak yang bersaing, timbul
motivasi yang kuat untuk membuat perencanaan yang lebih baik, bekerja
lebih baik, untuk mencapai hasil yang lebih baik, bahkan berbeda.
13. Sikap kehati-hatian dan ketelitian mendorong kesiapan bekerja sama
dengan pihak lain yang juga mencari kemajuan dan manfaat. Namun bila
perlu ada kesiapan bersaing.
14. Tantangan, cobaan, hambatan, dan hal-hal yang tidak diharapkan dianggap
sebagai tantangan untuk mencari berbagai peluang.
15. Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasional atau evaluasi. Adanya
introspeksi dan kesiapan, serta sikap responsif dan reflektif terhadap
masukan, kritik, dan saran.
16. Memiliki kemampuan mengamati dan mendengarkan informasi dari pihak
lain secara intensif dan seimbang dengan menempatkan posisi dan sikap
sendiri, serta mengendalikan diri terhadap sesuatu yang dianggap tidak
jelas.
17. Menjaga dan meningkatkan nilai-nilai dan perilaku yang telah menjadi
keyakinan diri, integritas pribadi yang mengandung citra dan nilai, selalu
18
bersikap adil, dan sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan orang
lain..13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Definisi Wirausaha
Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan prilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya
13
D. Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN, (Depok: PT. Rajawali Pers, 2017),
hal 35
19
a). Usaha Mikro (perorangan, keluraga atau badan usaha)
b). Usaha Kecil (perorangan, keluarga, atau badan usaha)
c). Usaha Menengah (badan usaha, PT, CV)
d). Usaha Besar (konglomerat, holding, go public)
3.1.4 Wirausaha dalam Perspektif Ekonomi
Wirausaha memainkan peran penting dalam ekonomi. Mereka
menciptakan lapangan kerja baru, mendorong inovasi, dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Wirausaha juga membantu
meningkatkan daya saing suatu negara dengan menciptakan produk
dan layanan baru yang dapat bersaing di pasar global.
3.1.5 Wirausaha dalam Perspektif Karakteristik
Wirausaha selalu berkomitmen dalam melakukan tugasnya
sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan
pekerjaannya. Karna itu, ia selalu tekun, pantang menyerah sebelum
pekerjaannya berhasil. Tindakannya tidak didasari spekulasi
melainkan perhitungan yang matang. la berani mengambil risiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan.
3.2 Saran
20
Daftar Pustaka
21