Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Dosen pengampuh

Nurjannah.,SE.,M.,S

Disusun oleh

Kelompok 8:

Chindy lestari 2202361201066

Wanda wigatri 2202361201067

Andi rembulan 2202361201068

Alfina damayanti 2202361201071

Suci anugrah 2202361201398

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang memberikan nikmatnya
kepada penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah yang berjudul “JALAN MENUJU
WIRAUSAHA SUKSES”.

Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman tentang jiwa kewirausahaan
sekaligus sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah kewirausahaan di UNIVERSITAS
ANDI DJEMMA PALOPO.

Dan kami penulis berharap pembaca dapat memperluas pemahaman mengenai manajemen
kewirausahaan dan bila ada kata yang tidak sesuai kami penulis meminta maaf yang sebesar-
besarnya.

Palopo,20 Oktober 2023

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar belakang ..........................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................5
C. Tujuan penulisan ......................................................................................................5
D. Manfaat penulisan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................6
A. Apa yang di maksud dengan kewirausahaan...........................................................6
B. Ciri-ciri dan sikap kewirausahaan............................................................................7
1. Percaya diri.................................................................................................7
2. Berorientasi pada tugas dan hasil................................................................7
3. Berani mengambil resiko............................................................................7
4. Kepemimpinan............................................................................................7
5. Keorinisilan.................................................................................................7
6. Berorientasi pada masa depan.....................................................................7
C. Bagaimana memulai usaha......................................................................................8
D. Jalan menuju wirausaha sukses................................................................................9
E. Hambatan yang dihadapi dalam berwirausaha........................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................16
KESIMPULAN......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan pekerjaan. Dari pekerjaan itu
akan diperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Diantara manusia tersebut
ada beberapa orang yang mendaptkan kesempatan menciptakan lapangan kerja bahkan sampai
memperkerjakan untuk orang lain. Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk
memberdayakan rakyat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi
ekonomi, social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan
ekonomi, budaya, social dan budaya. Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat
menjalankan pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada.
Masyarakat miskin diberikan kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram
pembangunan yang telah mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan
untuk mengelola dana sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain. Dalam rangka
pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk
memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah,
seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil,
nelayan, ataupun pengrajin. Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan
tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan
pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan
serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk
berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan
teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan
usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan
produknya itu dapat menarik hati konsumen.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Ciri-ciri dan perilaku wirausaha ?
3. Bagaimana memulai usaha?
4. Jalan menuju wurausaha sukses ?
5. Hambatan yang dihadapi dalam berwirausaha?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari kewirausahaan
2. Untuk mengidentifikasi ciri-ciri dan prilaku wirausaha
3. Untuk mengidentifikasi bagaimana memeulai usaha
4. Untuk menjelaskan bagaimana jalan menuju wirausaha sukses
5. Untuk mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam

D. MANFAAT PENULISAN
• Bagi Pribadi Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan jalan menuju wirausaha sukses, factor
dalam berwirausaha serta dapat menigkatkan semangat dan motivasi dalam berwirausaha.
• Bagi Masyarakat Pembaca
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan kewirausahaan beserta proses nya.
2. Menumbuhkan semangat dan keinginan dalam berwirausaha.
3. Dapat meminimalisir factor kegagalan dalam berwirausaha

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Yang dimaksud dengan kewirausahaan ?


Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada
tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti
mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan
keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris
entrepreneur,yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk
melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha
sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat
produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan
produk yang lebih banyak.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi
(asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah
berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja,
berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna
mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna
untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan
atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Dalam
kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu
para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan
dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya
ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai
kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap
ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua

6
usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha
EsaUntuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi
pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal
terbatas.

B. Ciri-Ciri dan Sikap Wirausaha.


Wirausahawan yang sukses haruslah yang mampu melihat kedepan, berfikir dengan
penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan solusinya.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan yaitu :
1. Percaya Diri
Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai. melakukan,
dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi.
2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Apapun jenis usahanya, seberapa keraspun usaha yang dilakukan apabila
ternyata tidak berhasil, maka tidak ada gunanya.
3. Berani Mengambil Resiko
Seorang wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan untuk memperkecil
kegagalan usaha
4. Kepemimpinan
Memberikan suritauladan, tidak antikritik, berfikir positif, dan memiliki kecakapan
dalam bergaul
5. Keorisinilan
keorisinilan dan keunikan dari suatu barang dan jasa, merupakan hasil inovasi
dan kreativitas yang diterapkan. Wirausahawan harus mampu membuat sesuatu
yang baru dan berbeda
6. Beriorientasi
Pada Masa Depan Memiliki pandangan jauh kedepan dan jika perlu sudah tiba
lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang ada pada setiap
wirausahawan yang sukses.

7
Sikap Wirausahawan yaitu : Komitmen Tinggi : Komitmen adalah kesepakatan
mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri
maupun orang lain. Dalam hal ini seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).
Jujur : Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kreatif dan Inovatif : Untuk memenangkan persaingan,
maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya
kreativitas seharusnya dilandasi dengan cara berfikir yang maju dan penuh
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan yang lainnya.
Mandiri : Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Seseorang dikatakan mandiri jika orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain
dalam mengambil keputusan atau bertindak.
Realistis : Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan atau perbuatannya agar calon wirausahawan yang
berpotensi pada akhirnya tidak mengalami kegagalan
C. Bagaimana Memulai Usaha
Banyak orang yang ingin membuka usaha selalu berfikir akan langsung pada
perspektif hasiil tanpa menginginkan proses yang akan dijalani. Dari sekian banyak
proses diantaranya dapat disimpulkan. Secara teori terdapat cara untuk memulai bisnis
yaitu:
1) mengedentifikasi peluang
2) menentukan dan memilih bidang bisnis
3) membentuk dan membangun bidang usaha
4) mempersiapkan dan merencanakan operasional usaha.
5) lakukan dengan penuh cinta Sebelum kita memulai usaha, kita juga harus
mempertimbangkan hal penting dalam memulai usaha. Seperti :
a. Jenis usaha.
b. Jenis produk
c. Target konsumen

8
d. Lingkungan
e. Legalitas
f. Beresiko kecil
g. Modal.
Dan tidak hanya hal tersebut saja tetapi kita harus melihat beberapa aspek berikut ini:
1. Jenis Usaha.
sebagai wirausahawan kita harus mempunyai Visi dan Misi. Jika usaha bersifat
tren, usaha itu tidak akan berlangsung lama setelah bergantinya tren jaman,
namun usaha itu akan mempunyai prospek saat tren itu menjadi top topik jaman
itu. Jika usaha bersifat intuisi, atau dengan kata lain adalah obsesi, cita-cita,
sebaiknya pikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik dan berbeda, juga
kembangkan bisnis panggilan jiwa (intuisi) tersebut.
2. Produk
Teliti dan kaji baik-baik, karena itu akan mendapatkan keuntungan hanya dari
produk yang terjual. Apakah produk tersebut cepat habis, sehingga pelanggan
mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk
tersebut lama habisnya tetapi keuntungan besar ketika produk terjual?
3. Target Pasar
Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk tersebut akan terjual di
dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor
ke negara lain jika perlu agar produk tersebut terjual.
4. Usaha
Di Sekitar kita. Jika kita sudah menemukan jenis usaha, kita harus melihat
satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar. Banyaknya pesaing
mengakibatkan produk kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak
terjualnya produk kita. Kita harus melihat para pesaing dan kita harus yakin
kita akan berhasil, terlebih kita harus mencobanya! Jangan takut mencoba, karena
kita tahu bahwa langkah yang jauh dimulai dari langkah pertama
D. Jalan Menuju Wirausaha Sukses
Dalam memulai wirausaha yang sukses terdapat beberapa hala yang dapat kita
lakukan diantaranya adalah :

9
1. Mau Kerja Keras
Kerja keras merupakan modal darsar untuk keberhasilan seseorang. Rosulullah
sangat marayh melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan,
beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang laki-
laki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar.
Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan
tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk itu.
Akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya. Demikianlah setiap pengusaha yang
sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam
merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia hanya
seorang sopir angkutan umum, seorang pengusaha tekstil mungkin
tadinyaseorang pedagang kredit tekstil atau tukang jahit, dan banyak lagi
contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur
disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja
keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan,
bangun pagi siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat, dan seterusnya setelah
malam tiba. Malam hari ia tidur ada satu lagi elemen penting dalam
keberhasilan dalam kerja keras, yaitu berserah diri pada Allah SWT, dengan
selalu berdo’a kepada-Nya. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a
akan memperoleh sukses.
2. Bekerjsama dengan Orang lain (Getting Things Done With and Through People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang
di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh dan
disiplin terhadap atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga
orang lain, maka tujuan mudah dicapai. Inilah yang disebut “Manajemen” yaitu
ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkanSeorang wirausahawn mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia
tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam
lipatan, dsb. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang,
sehingga memudahkannya bekerjasama dalam mencapai keberhasilan.

10
3. Penampilan yang baik
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan
tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang
tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah,
pribadi yang baik danjujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses
bekerja sama dengan siapa saja. Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni
sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima kerja disebuah perusahaan. Dia
berpenampilan baik seperti diceritakan diatas, maka dengan cepat ia naik pangkat
menduduki posisi dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia
bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-
peluang usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia bisa
menjelma menjadi pengusaha sukses. Peluang usahanya wirausahanya bisa bisa
dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan
tempat semula ia bekerja atau meritis wirausaha dalam jenis komoditi yang sama
atau ia pindah ke kota lain.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melaukan suatu
usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri
kepada Allah SWT. Self confidence ini diimplementasikan dalam tindakan
sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya
selalu berputar membuat rencana dan perhitungan- perhitungan alternatif. Dia bisa
saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang
kontra dengan rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah
pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta
pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-raguDengan
berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil
keputusan terbaik.
6. Mau menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)

11
Zaman sekarang pendidikikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harrganya
murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan
dibayar mahal. Benarkah rosulullah yang mewajibkan semua muslim menuntut
ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus
masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikian dalam bentuk kursus-kursus,
penalaran di kantor, membaca buku, dsb. Pendidikan College dalam bentuk diploma
akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta
operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini adalah adanya
tambahan pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat
tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam meghadapi
pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apakah jenis
pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat
kedepan dan berjaung untuk menggapai apa yang diidam-idankan.
8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran kedalam
bentuk ucapan- ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak
didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik, diikuti
dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu
seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan
keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih
kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang
E. Hambatan yang dihadapi dalam berwirausaha
Pada umumnya, ada beberapa tantangan ataupun masalah yang dihadapi dalam
menjalankan suatu usaha, diantaranya :
1. Ketidakmampuan Manajemen
Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan
usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.

12
2. Kurang Pengalaman
Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang
memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan
kemampuan konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi,
mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi
keseluruhan yang sinergis.
3. Lemahnya Kendali Keuangan
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu:
kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap
pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis
dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal.
Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang
dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai
usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang
memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan mereka
memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain
itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat.
Dimana, beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan
persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan penjualan kredit.
Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit
secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan
kesehatan keuangan bisnis kecil
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis
Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan
strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk
perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk
keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang
didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di
pasar.

13
5. Pertumbuhan Tak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan
oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali.
Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru
berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan
dengan basis modal mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50 persen.
Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau dari tambahan
modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis mengambil pinjaman paling
tidak untuk sebagian investasi modalnya.
6. Lokasi yang buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan
suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih
tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa
wirausahawan memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat
ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut
terancam gagal.
7. Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil
adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu
tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan
yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang
akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan
Berhasil melewati “tahap awal kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan
bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya
manajemen yang secar drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya
membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan
ketidakefektiberbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang
wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial.
Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang

14
dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu
dilakukan oleh banyak wirausahwan.
Adapun prosedur dalam pemecahan masalah, langkah-langkahnya dapat
menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
a) Kenalilah persoalannya secara umum.
b) Identifikasikan problem-problem utama yang terkait.
c) Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah
d) Carilah sebab-sebab problem tersebut,
e) Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan j alan keluar dari problem tersebut,
f) Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik,
g) Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.

Proses berpikir secara ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah


yang sistematis, Berorientasi kepada tujuan, serta menggunakan metode tertentu
untuk memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah
dapat berlangsung di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah
sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain.
b. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk
mencapai tujuan.
c. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
d. Menemukan dan meyakini gagasan.
e. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisanfan manajerial.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu
para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan
dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya
jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil
resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan
yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai
mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya
rhido dari Tuhan Yang Maha Esa

SARAN

Mengembangkan usaha perlu dukungan dari keseluruhan elemen, tidakhanya dari sisi internal
pelaku usaha saja tetapi juga diperlukan peranpemerintah dalam mendukung pengembangan
usaha, seperti denganmemberikan pendidikan kewirausahaan kepada pelaku usaha melalui
bimbingan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha
yang tangguh dan mandiri, serta memberikan bantuanmodal usaha untuk meningkatkan
keinginan pelaku usaha mengembangkan usahanya.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://ikafrinka.blogspot.com/2013/01/makalah-kewirausahaan-sukses.html
http://muliatriad.wordpress.com/2012/12/04/jalan-menuju-wirausaha-sukses/
http://industri18fajrirahmawati.blogspot.com/2013/01/tantangan-dan-masalah-dalam- berwirausaha.html
http://sahrulanwar.blogspot.com/2013/03/bab-1-ciri-dan-sikap-wirausahawan.html

17

Anda mungkin juga menyukai