Nurjannah (1238.21.1234)
Riyanto (1238.20.0974)
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahakan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “MAMPU MEMAHAMI CARA MENDIRIKAN BISNIS SECARA UMUM DAN
DALAM KONTEKS DUNIA PENDIDIKAN MEMLALUI PENYUSUNAN MAKALAH”
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
kita mendapatkan syafaat beliau di Yaumil Mahsyar kelak. Kami ucapkan terimakasih kepada
Ibu dosen Rita Samela, M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah EDUPRENEURSHIP,
dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini dari awal hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Kami semua mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk pertimbangan perbaikan makalah ini.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2
C. TUJUAN................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KEWIRAUSAHAAN............................................................................................... 3
1. Pengertian.............................................................................................................. 3
2. Hakikat kewirausahaan.......................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai ujung tombak dari output lulusan pendidikan, tentu ingin
outcomesnya siswa yang mandiri, bisa mengahadapi tantangan dunia yang begitu cepat
1
berubah, memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya dengan baik. Hal ini tidak
hanya pengetahuan yang bersifat kognitif saja melainkan ranah afektif. Jiwa kewirausahaan
yang merupakan bagian dari ranah afektif perlu ditanamkan pada siswa. Oleh karena itu
kewirausahaan dalam pendidikan adalah seorang individu yang berani mengembangkan
usaha dan ide barunya untuk memperbaiki kualitas hidup yang diintergrasikan dalam
pendidikan di sekolah melalui berbagai kegiatan seperti ekstrakurikuler, pembelajaran
sebuah mata pelajaran yang diintegrasikan dengan kewirausahaan. Guru dan kepala sekolah
harus mampu mengintegrasikan pembelajaran afektif (pendidikan kewirausahaan) dalam
pembelajaran kognitif dengan berbagai pendekatan dan metode mengajar. Tulisan ini
pertama kali akan membahas mengenai perngertian kewirausahaan dan pendidikan, lalu
membahas peran kewirausahaan dalam pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan ?
2. Apa itu hakikat kewirausahaan ?
3. Bagaimana cara mendirikan bisnis secara umum ?
4. Bagaimana cara mendirikan bisnis dalam dunia pendidikan ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan maksud kewirausahaan
2. Memaparkan hakikat kewirausahaan
3. Memaparkan cara mendirikan bisnis secara umum
4. Memaparkan cara mendirikan bisnis dalam dunia pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian
3
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara
sebagai berikut:
a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services),
d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding
different ways of providing more goods and services with fewer
resources).
2. Hakikat Kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan/meningkatkan pendapatan. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat,
ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan ide inovatif
secara kreatif ke dalam dunia nyata.
4
Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun
pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka
yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide,
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
5
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif keddalam dunia nyata secara
kreatif. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Kreatifitas adalah berfikir sesuatu yang baru, inovasi adalah bertindak
melakukan sesuatu yang baru.
Kemampuan dalam menganalisa pasar merupakan faktor utama yang harus dilakukan
sebelum memasukkan barang produksi, hal ini tidak boleh diabaikan sebelum melaksanakan
1
Andri Soemitra, Kewirausahaan Berbasis Svariah, Medan: CV. Manhaji. 2015, hal. 87.
6
sebuah bisnis tertentu. Hasil akhir dari sebuah survey dan analisis ini kemudian sangat
bermantaat sekali supaya bisa mengetahui lebih dini sebesar apa potensi usaha yang masih
berjalan dan seberapa lama sebuah usaha mampu bertahan dengan kondisi tersebut. Untuk
mengetahui sebesar berapa potensi dapat ditentukan dari berbagai macam factor yaitu
mengenai jumlah peminat (konsumen) yang mungkin sangat membutuhkan kepada jasa atau
produk seberapa kebutuhan konsumen menjadi hal vang menarik dan juga untuk kebutuhan
untuk memenuhi gaya hidup manusia. Daerah-daerah yang memiliki penduduk besar perlu
dicermati karena memiliki potensi usaha yang sangat luar biasa besar berpotensi untuk meraih
keuntungan. Diantara daerah perkotaan besar harus menjadi perhatian utama yang selalu
menjadi tempat biasanya paling ramai untuk dikunjungi dan perlu diingat diperkotaan
disebabkan ada perputaran uang secara terus menerus berjalan setiap saat.
Seorang entrepreneur harus pintar melihat pasar dan mengetahui segala seluk beluk
informasi, informasi yang lengkap tentang keadaan pasar dapat membantu dalam mengambil
keputusan apakah pasar dapat memberikan keuntungan atau malah mendatangkan kerugian
bagi wirausaha. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen meningkatkan teknik
pemasaran, merencakan sasaran secara realistis dan akurat. Seorang pebisnis harus bisa dan
mampu membaca peluang sebelum menjalankan suatu usaha yang ditekuni.2
2
Adi mansah, Pendidikan Kewirausahaan(Edupreneurship) berbasis Al- qur' an, (SUMBAR: CV.AZKA PUSTAKA,
2022),hlm.286.
7
Selanjutnya dalam menjalankan usaha penentuan harga barang atau jasa sangat perlu
diperhatikan jangan sampai karena barang atau jasa yang ditawarkan terlalu mahal sehingga
membuat konsumen lari atau sebaliknya menjual barang atau jasa terlalu murah sehingga
konsumen menganggap barang tersebut dianggap tidak berkualitas. Rasulullah memberikan
stratepi dalam mengatur harga terhadap barang atau jasa yang ditawarkan ketika pedagang
menawarkan barang-barangnya dengan harga mahal justeru Nabi menawarkan harga
sebaliknya. Rasulullah hanya memperoleh keuntungan dengan sepantas saja pada setiap
penjualan barang/ produk yang ditawarkan.
Sedangkan langkah distribusi yang harus ditempuh bagi pebisnis atau wirausaha ialah
mendistribusikan dengan baik dan adil kepada masyarakat agar memperoleh sebuah produk
yang diproduksi secara merata ditengah-tengah konsumen. Distribusi dapat dipahami sebagai
salah satu metode yang digunakan perusahaan dalam mendistribusikan semua barang-barang
atau produk yang dimiliki dalam pendistribusian harus mulai dari perusahaan sampai
ketangan konsumen akhir dengan cara-cara baik. Distribusi bisa dipahami dengan artian
sebagai bagian cara - cara dalam penentuan metode dan jalur yang digunakan untuk
menyampaikan suatu produk/jasa kepada masyarakat (pasar) secara umum. Terkadang ada
jalur penggunakan secara pendek atau panjang dalam pendistribusian, hal ini terkadang
sangat penting untuk jadi bahan pertimbangan secara matang. Strategi distribusi sangat urgen
diketahui karena bagian upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen tepat
pada waktu yang dibutuhkan dan tepat pada sasaran yang dituju. Diantara kerugian yang
seringkali ditemukan para perusahaan karena adanya keterlambatan dalam penvaluran dan
pendistribusian barang yang seharusnya sudah sampai ketangan konsumen, hal ini
mengakibatkan perusahaan kehilangan waktu bahkan berkurang kualitas barang/produk yang
disalurkan, lebih berat lagi perusahaan kehilangan kepercayaan dan kesempatan sehingga
akan diambil para pesaing. Oleh sebab itu, sebagai sebuah perusahaan yang menyediakan
produk tersebut, maka harus mempunyai strategi - strategi jitu supaya menggapai capaian
target pasar dan mampu melaksanakan fungsi distribusi dengan baik dan benar meskipun
dengan cara-cara yang berbeda-beda.
Adapun menurut Dedy, Mahmudin dan Sudirman Zaid dalam buku berujudul “
Kewirausahaan” ada lima langkah-langkah penting dalam membangun usaha yang dapat
8
dilakukan apabila seorang entrepreneur ingin memulai usaha, langkah-langkah strategis
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.3
9
mahal, beli rumah dan apartemen yang sejatinya belum dibutuhkan. Meskipun pada
dasarnya hal ini tidak salah akan tetapi akan lebih afdol ketika mendapatkan keuntungan
yang banyak lebih difokuskan untuk menyisihkan laba-laba yang diperoleh supaya
disimpan dan ditabung untuk penambahan modal usaha berikutnya sebagai antisipasi jika
ada resiko terjadi terhadap usaha yang dimiliki. Dengan penyiapan modal dan tambahan
dana untuk pengembangan usaha tentu akan membuat usaha tersebut menjadi lebih
berkembang dan maju, kemudian akan memperoleh kepercayaan (trust) dan pinjaman
modal dari pihak lembagalembaga pembiayaan sehingga menjadi lebih dipermudah.
Disebabkan kepercayaan yang sudah diraih dari pihak lembaga keuangan tersebut
sehingga memiliki kemampuan modal yang mumpuni akan memudahkan untuk
pengelolaan dalam perusahaan secara profesional dan berkualitas.
1. Membuat rencana bisnis. Isi dari rencana bisnis adalah deskripsi tentang usaha
baru dan hal yang berkaitan dengan elemen eksternal serta elemen internal
perusahaan. Sering kali rencana bisnis adalah penggabungan dari rencana
fungsional seperti pemasaran, keuangan, manufaktur dan sumber daya manusia.
2. Mempresentasikan rencana. Biasanya rencana yang telah kita susun akan kita
koreksi dengan cara mempresentasikannya baik di universitas atau didepan
investor.
3. Mengumpulkan berbagai informasi. Kebutuhan akan informasi menjadi sangat
penting ketika zaman terus berubah. Informasi yang dibutuhkan antara lain
informasi mengenai pasar, informasi operasi, finansial, dan sumber daya alam
yang relevan pada saat ini. Hal ini dilakukan untuk mendukung rencana bisnis
yang sedang kita buat agar sempurna
4. Menggunakan dan mengimplementasikan rencana bisnis. Implementasi strategi
yang telah dibuat adalah sebuah panduan tahun pertama operasional perusahaan.
10
Implementasi memuat poin-poin pengaturan untuk mengetahui kemajuan secara
pasti dan mengambil langkah yang terukur. Dalam implementasi, seorang
pengusaha harus melakukan pengukuran kemajuan dan pembaharuan rencana
sesuai kondisi.
Suatu usaha yang berhasil akan memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk
mengembangkan bisnisnya. Ansoff dalam Hisrich et al.(2008), membuat strategi
pertumbuhan yang dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Strategi tersebut antara
lain:
1. Strategi penetrasi. Strategi ini dilakukan dengan cara mendorong konsumen untuk
membeli dalam jumlah banyak suatu produk perusahaan
2. Strategi pengembangan pasar. Meliputi penjualan produk perusahaan yang sudah ada
pada kelompok konsumen yang baru. Kelompok dapat dikategorikan dalam lingkup
geografi, demografi dan penggunaan produk.
3. Strategi pengembangan produk. Strategi untuk tumbuh dengan cara mengembangkan
dan menjual produk yang telah ada diperusahaan
4. Strategi diversifikasi. Merupakan strategi menjual produk yang baru pada pasar yang
baru juga.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pada hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan
kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
strategi memasarkan produk sebagai wirausaha harus memasuki arena bisnis dan
mempersembahkan sebuah barang, jasa dan produk terbaik untuk dibisniskan sebagai
wirausaha maka perlu diperhatikan dan dipikirkan bagaimana pemilihan tempat untuk
memasarkan dan menjual produk yang sudah diproduksi
12
B. SARAN
Tentunya penulis sudahmenyadari jika dalam penyususnan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta masih jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan penyususnan makalah itu dengan mengunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca
13
DAFTAR PUSTAKA
14