Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAMPU MEMAHAMI CARA MENDIRIKAN BISNIS SECARA UMUM


DAN DALAM KONTEKS DUNIA PENDIDIKAN MEMLALUI
PENYUSUNAN MAKALAH
“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
EDUPRENEURSHIP”

Disusun oleh kelompok I


Hesty Dwinabila (1238.21.1170)

Nurjannah (1238.21.1234)

Riyanto (1238.20.0974)

Vivi Asria Harahap (1238.20.1006)

Yudiansyah Panjaitan (1238.20.1018)

Dosen pengampuh : Rita Samela, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-KIFAYAH RIAU
1444 H /2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahakan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “MAMPU MEMAHAMI CARA MENDIRIKAN BISNIS SECARA UMUM DAN
DALAM KONTEKS DUNIA PENDIDIKAN MEMLALUI PENYUSUNAN MAKALAH”

Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
kita mendapatkan syafaat beliau di Yaumil Mahsyar kelak. Kami ucapkan terimakasih kepada
Ibu dosen Rita Samela, M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah EDUPRENEURSHIP,
dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini dari awal hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Kami semua mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk pertimbangan perbaikan makalah ini.

Pekanbaru,25 November 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2
C. TUJUAN................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. KEWIRAUSAHAAN............................................................................................... 3
1. Pengertian.............................................................................................................. 3
2. Hakikat kewirausahaan.......................................................................................... 4

B. CARA MENDIRIKAN BISNIS SECARA UMUM.............................................. 6


C. CARA MENDIRIKAN BISNIS DALAM DUNIA PENDIDIKAN..................... 10

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN......................................................................................................... 12
B. SARAN...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam keidupan sehari-hari banyak orang menafsirkan dan memandang bawa


kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan dan
wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak
hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan
bertindak inovatif dimana mencakup semua pekerjaan baik swasta maupun pemerintahan.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

Dalam perkembangannya penanaman nilai-nilai kewirausahaan tidak hanya


dikalangan usahawan dan wiraswasta tetapi telah berkembang kedunia pendidikan, dimana
dalam kegiatannya juga jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan. Kewirausahaan didalam
pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang
memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-
kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam
kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat
merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat
diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus-menerus yang


dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya lebih
bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi usaha membaca dengan cermat peluang-
peluang, melihat setiap unsur institusi sekolah adanya sesuatu yang baru atau inovatif,
menggali sumber daya secara realistic dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko,
mewujudkan kesejahteraan (benefit) dan mendatangkan keuntungan financial (profit).
Benefits dan profits ini terutama dilihat untuk kepentingan peserta didik, guru-guru, kepala
sekolah.

Sekolah sebagai ujung tombak dari output lulusan pendidikan, tentu ingin
outcomesnya siswa yang mandiri, bisa mengahadapi tantangan dunia yang begitu cepat

1
berubah, memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya dengan baik. Hal ini tidak
hanya pengetahuan yang bersifat kognitif saja melainkan ranah afektif. Jiwa kewirausahaan
yang merupakan bagian dari ranah afektif perlu ditanamkan pada siswa. Oleh karena itu
kewirausahaan dalam pendidikan adalah seorang individu yang berani mengembangkan
usaha dan ide barunya untuk memperbaiki kualitas hidup yang diintergrasikan dalam
pendidikan di sekolah melalui berbagai kegiatan seperti ekstrakurikuler, pembelajaran
sebuah mata pelajaran yang diintegrasikan dengan kewirausahaan. Guru dan kepala sekolah
harus mampu mengintegrasikan pembelajaran afektif (pendidikan kewirausahaan) dalam
pembelajaran kognitif dengan berbagai pendekatan dan metode mengajar. Tulisan ini
pertama kali akan membahas mengenai perngertian kewirausahaan dan pendidikan, lalu
membahas peran kewirausahaan dalam pendidikan.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan ?
2. Apa itu hakikat kewirausahaan ?
3. Bagaimana cara mendirikan bisnis secara umum ?
4. Bagaimana cara mendirikan bisnis dalam dunia pendidikan ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan maksud kewirausahaan
2. Memaparkan hakikat kewirausahaan
3. Memaparkan cara mendirikan bisnis secara umum
4. Memaparkan cara mendirikan bisnis dalam dunia pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan


adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatifberdaya, bercipta, berkarya dan
bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya. Seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who
creates a new business in the face if risk and uncertaintyfor the purpose of achieving
profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to
capitalize on those opportunities”.

Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan


menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya,
seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan
mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha
adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam
hidupnya. Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan
identik dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business), padahal
dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha
semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki

oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek


pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan. Wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan
perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari
kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

3
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara
sebagai berikut:
a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services),
d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding
different ways of providing more goods and services with fewer
resources).
2. Hakikat Kewirausahaan

Anda tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan”


maupun “Wirausahawan” Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”,
“Kewirausahaan” maupun “Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata
tersebut? Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat
diartikan sebagai backbone of economy yaitu syaraf pusat perekonomian atau
sebagai bone of economy yaitu pengendali ekonomi suatu bangsa.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan/meningkatkan pendapatan. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat,
ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan ide inovatif
secara kreatif ke dalam dunia nyata.

Intinya, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa


wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-
orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara
epistimologis, sebenarnya pada hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan
dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga
berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan
yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang
sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para


wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,
kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena
sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan.

4
Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun
pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka
yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide,
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani


mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer nilai
tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut (2005) :

a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)


b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products
or services)
d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providing more goods and services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada
peran pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang
yang berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang
yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun
profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai
lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha

5
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif keddalam dunia nyata secara
kreatif. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Kreatifitas adalah berfikir sesuatu yang baru, inovasi adalah bertindak
melakukan sesuatu yang baru.

B. CARA MENDIRIKAN BISNIS SECARA UMUM


Setiap manusia hendaklah bekerja dan berusaha dengan maksimal dan profesional
supaya setiap apa yang dikerjakan mendapatkan hasil terbaik dan maksimal pula. Sebab
usaha tidak akan mengkhianati hasil, bekerja secara maksimal dan profesional bagian dari
syarat tercapainya keberhasilan dalam sebuah usaha yang dilakukan.

Berikutnya, langkah dan strategi memasarkan produk sebagai wirausaha harus


memasuki arena bisnis dan mempersembahkan sebuah barang, jasa dan produk terbaik untuk
dibisniskan sebagai wirausaha maka perlu diperhatikan dan dipikirkan bagaimana pemilihan
tempat untuk memasarkan dan menjual produk yang sudah diproduksi. Menentukan tempat
untuk memasarkan produk, barang atau jasa tersebut sangat penting, karena menentukan
keberlangsungan sirkulasi usaha yang digeluti. Apabila penentuan tempat pemasaran jasa atau
produksi barang ditetapkan maka hal selanjutnya perlu mendapatkan perhatian dan
pengawasan potensi pasar yang dimasuki produk tersebut. Kemampuan dalam
mempertimbangkan potensi pasar yang akan dimasuki sangat penting sebab hal ini erat
kaitannya dengan pertimbangan (kalkulasi) berapa besar jasa atau barang yang akan
dikeluarkan (produksi). Kemudian hal selanjutnya ketiga yang harus dipertimbangan
mengenai lokasi dan peta persaingan yang akan dihadapi seorang wirausaha. Sebagai
entrepreneur yang masih baru harus mampu memperhitungkan semua total para pelaksana
usaha lain yang berkemungkinan memiliki produk yang sama kemudian dipasarkan jasa atau
produk dipasar yang sama juga agar bisa mempersiapkan strategi pemasaran yang baik
dengan melaksanakan pendataan dan observasi pasar memperhatikan kekuatan serta
kelemahan produk yang dimiliki kemudian mampu meperhatikan perbandingan dengan para
entrepreneur lain sebagai kompetitor dalam usaha.1

Kemampuan dalam menganalisa pasar merupakan faktor utama yang harus dilakukan
sebelum memasukkan barang produksi, hal ini tidak boleh diabaikan sebelum melaksanakan

1
Andri Soemitra, Kewirausahaan Berbasis Svariah, Medan: CV. Manhaji. 2015, hal. 87.

6
sebuah bisnis tertentu. Hasil akhir dari sebuah survey dan analisis ini kemudian sangat
bermantaat sekali supaya bisa mengetahui lebih dini sebesar apa potensi usaha yang masih
berjalan dan seberapa lama sebuah usaha mampu bertahan dengan kondisi tersebut. Untuk
mengetahui sebesar berapa potensi dapat ditentukan dari berbagai macam factor yaitu
mengenai jumlah peminat (konsumen) yang mungkin sangat membutuhkan kepada jasa atau
produk seberapa kebutuhan konsumen menjadi hal vang menarik dan juga untuk kebutuhan
untuk memenuhi gaya hidup manusia. Daerah-daerah yang memiliki penduduk besar perlu
dicermati karena memiliki potensi usaha yang sangat luar biasa besar berpotensi untuk meraih
keuntungan. Diantara daerah perkotaan besar harus menjadi perhatian utama yang selalu
menjadi tempat biasanya paling ramai untuk dikunjungi dan perlu diingat diperkotaan
disebabkan ada perputaran uang secara terus menerus berjalan setiap saat.

Faktor gaya kehidupan manusia bisa mempengaruhi potensi pemasaran secara


tersendiri yang dapat digunakan untuk memasarkan produk/jasa. Gaya hidup manusia harus
dicocokkan dengan berbagai macam kepribadian atau karakteristik manusia secara ndividu
atau berkelompok karena setiap manusia pasti memiliki standar masing-masing dalam
memilih suatu produk/jasa. Pemilihan suatu produk atau jasa seringkali ditemukan untuk
produk dan jasa tertentu bertujuan untuk memenuhi hasrat dari gaya hidup seseorang
walaupun terkadang barang/ produk tersebut tidak memiliki kegunaan secara signifikan.
Sebagai seorang wirausaha harus mampu menggunakan peluang terhadap kebutuhan hidup
manusia sebagai peluang dalam pengembangan usaha/bisnis. Perlu diingat kebutuhan jauh
lebih utama dan penting dibandingkan dari gava hidup manusia karena setiap orang secara
rata-rata memiliki kebutuhan sama terhadap produk yang sama juga!

Seorang entrepreneur harus pintar melihat pasar dan mengetahui segala seluk beluk
informasi, informasi yang lengkap tentang keadaan pasar dapat membantu dalam mengambil
keputusan apakah pasar dapat memberikan keuntungan atau malah mendatangkan kerugian
bagi wirausaha. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen meningkatkan teknik
pemasaran, merencakan sasaran secara realistis dan akurat. Seorang pebisnis harus bisa dan
mampu membaca peluang sebelum menjalankan suatu usaha yang ditekuni.2

2
Adi mansah, Pendidikan Kewirausahaan(Edupreneurship) berbasis Al- qur' an, (SUMBAR: CV.AZKA PUSTAKA,
2022),hlm.286.

7
Selanjutnya dalam menjalankan usaha penentuan harga barang atau jasa sangat perlu
diperhatikan jangan sampai karena barang atau jasa yang ditawarkan terlalu mahal sehingga
membuat konsumen lari atau sebaliknya menjual barang atau jasa terlalu murah sehingga
konsumen menganggap barang tersebut dianggap tidak berkualitas. Rasulullah memberikan
stratepi dalam mengatur harga terhadap barang atau jasa yang ditawarkan ketika pedagang
menawarkan barang-barangnya dengan harga mahal justeru Nabi menawarkan harga
sebaliknya. Rasulullah hanya memperoleh keuntungan dengan sepantas saja pada setiap
penjualan barang/ produk yang ditawarkan.

Sedangkan langkah distribusi yang harus ditempuh bagi pebisnis atau wirausaha ialah
mendistribusikan dengan baik dan adil kepada masyarakat agar memperoleh sebuah produk
yang diproduksi secara merata ditengah-tengah konsumen. Distribusi dapat dipahami sebagai
salah satu metode yang digunakan perusahaan dalam mendistribusikan semua barang-barang
atau produk yang dimiliki dalam pendistribusian harus mulai dari perusahaan sampai
ketangan konsumen akhir dengan cara-cara baik. Distribusi bisa dipahami dengan artian
sebagai bagian cara - cara dalam penentuan metode dan jalur yang digunakan untuk
menyampaikan suatu produk/jasa kepada masyarakat (pasar) secara umum. Terkadang ada
jalur penggunakan secara pendek atau panjang dalam pendistribusian, hal ini terkadang
sangat penting untuk jadi bahan pertimbangan secara matang. Strategi distribusi sangat urgen
diketahui karena bagian upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen tepat
pada waktu yang dibutuhkan dan tepat pada sasaran yang dituju. Diantara kerugian yang
seringkali ditemukan para perusahaan karena adanya keterlambatan dalam penvaluran dan
pendistribusian barang yang seharusnya sudah sampai ketangan konsumen, hal ini
mengakibatkan perusahaan kehilangan waktu bahkan berkurang kualitas barang/produk yang
disalurkan, lebih berat lagi perusahaan kehilangan kepercayaan dan kesempatan sehingga
akan diambil para pesaing. Oleh sebab itu, sebagai sebuah perusahaan yang menyediakan
produk tersebut, maka harus mempunyai strategi - strategi jitu supaya menggapai capaian
target pasar dan mampu melaksanakan fungsi distribusi dengan baik dan benar meskipun
dengan cara-cara yang berbeda-beda.

Adapun menurut Dedy, Mahmudin dan Sudirman Zaid dalam buku berujudul “
Kewirausahaan” ada lima langkah-langkah penting dalam membangun usaha yang dapat

8
dilakukan apabila seorang entrepreneur ingin memulai usaha, langkah-langkah strategis
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.3

1. Menjaga brand image dan kredibilitas perusahaan.


Dalam memulai berwirausaha terkadang adahal yang sering dilupakan oleh
pebisnis, bagian penting seringkali tidak menghiraukan masalah nama baik dan faktor
brand image, brand image dan kredibilitas merupakan pandangan orang terhadap produk
atau jasa, hal ini sangat penting diketahui dalam berusaha/ bisnis. Image yang jelek
terjadinya penguluran pembayaran terhadap peminjam modal atau supplier merupakan
suatu perbuatan amat fatal dan akan berakibat terhadap munculnya nama perusahaan
dalam daftar jelek (blacklist) dalam jaringan bisnis usaha yang sedang dilaksanakan.
Seperti terjadi salah satu usaha atau bisnis, sifat arogansi dan pengabaian terhadap semua
keluhan para konsumen akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan apalagi kejadian ini
sering kali terjadi secara berkali-kali kemudian muncul para konsumen yang mengadukan
komplain, sehingga dengan peristiwa ini berakibat kepada hilangnya kepercayaan dan
hilangnya para pelanggan. Peristiwa ini menimbulkan kehilangan pangsa pasar dan
potensial pasar yang sudah dikuasai.
2. Melakukan penghematan untuk biaya operasional dengan terencana dan menyisihkan
dana untuk modal usaha selanjutnya serta penguatan investasi terhadap peralatan produk,
barang atau jasa.
Sering terjadi bagi wirauhawa ketika memperoleh keuntungan yang besar dan
sedang dalam posisi naik daun sehingga mengabaikan faktor-faktor kesiapan terhadap
hal-hal yang tidak terduga maupun lupa dalam merancang perencanaan untuk
pengembangan usaha lebih lanjut. Perlu diingat sebagai wirausaha harus menyadari usaha
itu ibaratkan seperti kehidupan manusia yang selalu harus dipikirkan bagaimana cara
untuk bertahan hidup dengan berbagai bentuk perjuangan.

Banyak diantara wirausahawan atau beberapa pengrajin, disaat ketika banyak


menerima uang dan sudah kebanjiran order terkadang sering memfokuskan membeli
suatu hal yang belum tentu penting seperti pembelian mobil-mobil mewah atau mobil
3
Dedy Takdir, Mahamudin & Muhammad Zaid, Kewirausahaan, Yogyakana: Wijana Mahadi Karya, 2015,
hal, 29.

9
mahal, beli rumah dan apartemen yang sejatinya belum dibutuhkan. Meskipun pada
dasarnya hal ini tidak salah akan tetapi akan lebih afdol ketika mendapatkan keuntungan
yang banyak lebih difokuskan untuk menyisihkan laba-laba yang diperoleh supaya
disimpan dan ditabung untuk penambahan modal usaha berikutnya sebagai antisipasi jika
ada resiko terjadi terhadap usaha yang dimiliki. Dengan penyiapan modal dan tambahan
dana untuk pengembangan usaha tentu akan membuat usaha tersebut menjadi lebih
berkembang dan maju, kemudian akan memperoleh kepercayaan (trust) dan pinjaman
modal dari pihak lembagalembaga pembiayaan sehingga menjadi lebih dipermudah.
Disebabkan kepercayaan yang sudah diraih dari pihak lembaga keuangan tersebut
sehingga memiliki kemampuan modal yang mumpuni akan memudahkan untuk
pengelolaan dalam perusahaan secara profesional dan berkualitas.

C. CARA MENDIRIKAN BISNIS DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Menurut Hisrich et al. (2008), untuk memulai bisnis, maka seseorang harus membuat
langkah-langkah konkrit agar dapat menciptakan usaha yang ideal. Langkah tersebut antara
lain :

1. Membuat rencana bisnis. Isi dari rencana bisnis adalah deskripsi tentang usaha
baru dan hal yang berkaitan dengan elemen eksternal serta elemen internal
perusahaan. Sering kali rencana bisnis adalah penggabungan dari rencana
fungsional seperti pemasaran, keuangan, manufaktur dan sumber daya manusia.
2. Mempresentasikan rencana. Biasanya rencana yang telah kita susun akan kita
koreksi dengan cara mempresentasikannya baik di universitas atau didepan
investor.
3. Mengumpulkan berbagai informasi. Kebutuhan akan informasi menjadi sangat
penting ketika zaman terus berubah. Informasi yang dibutuhkan antara lain
informasi mengenai pasar, informasi operasi, finansial, dan sumber daya alam
yang relevan pada saat ini. Hal ini dilakukan untuk mendukung rencana bisnis
yang sedang kita buat agar sempurna
4. Menggunakan dan mengimplementasikan rencana bisnis. Implementasi strategi
yang telah dibuat adalah sebuah panduan tahun pertama operasional perusahaan.

10
Implementasi memuat poin-poin pengaturan untuk mengetahui kemajuan secara
pasti dan mengambil langkah yang terukur. Dalam implementasi, seorang
pengusaha harus melakukan pengukuran kemajuan dan pembaharuan rencana
sesuai kondisi.

Suatu usaha yang berhasil akan memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk
mengembangkan bisnisnya. Ansoff dalam Hisrich et al.(2008), membuat strategi
pertumbuhan yang dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Strategi tersebut antara
lain:

1. Strategi penetrasi. Strategi ini dilakukan dengan cara mendorong konsumen untuk
membeli dalam jumlah banyak suatu produk perusahaan
2. Strategi pengembangan pasar. Meliputi penjualan produk perusahaan yang sudah ada
pada kelompok konsumen yang baru. Kelompok dapat dikategorikan dalam lingkup
geografi, demografi dan penggunaan produk.
3. Strategi pengembangan produk. Strategi untuk tumbuh dengan cara mengembangkan
dan menjual produk yang telah ada diperusahaan
4. Strategi diversifikasi. Merupakan strategi menjual produk yang baru pada pasar yang
baru juga.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai


kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak
dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam
rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-
orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas
dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.

pada hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan
kiat dalam menghadapi tantangan hidup.

strategi memasarkan produk sebagai wirausaha harus memasuki arena bisnis dan
mempersembahkan sebuah barang, jasa dan produk terbaik untuk dibisniskan sebagai
wirausaha maka perlu diperhatikan dan dipikirkan bagaimana pemilihan tempat untuk
memasarkan dan menjual produk yang sudah diproduksi

Membuat rencana bisnis, Mempresentasikan rencana, Mengumpulkan berbagai


informasi, Menggunakan dan mengimplementasikan rencana bisnis.

12
B. SARAN
Tentunya penulis sudahmenyadari jika dalam penyususnan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta masih jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan penyususnan makalah itu dengan mengunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca

13
DAFTAR PUSTAKA

Adi Mansah ,pendidikan kewirausahaan (Edupreneurship) berbasis al-quran, (SUMBAR:


CV.AZKA PUSTAKA, 2022)
Andri Soemitra(2015), kewirausahaan berbasis svaria, Medan :CV.Manhaji.
Dedy Takdir, Mahmudin & Muhammad Zaid, kewirausahaan(2015): wijana mahadi
karya,yokyakarta
Hadikusumo, Kunaryo,dkk. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press
http://google.co.id/2013/12/kewirausahaan-dalam-dunia-pendidikan.dharwanto/
Suryana Dr, MSi (2003) ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta.
Zimmerer Thomas W., Scarborough (2005) ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis
Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai