Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KESUKSESAN KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

Erna Tri Dara (4193311060)

Sheren Oktavia Sitohang (4193311062)

PSPM F 2019

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :

Dra. Nurliani Manurung, M.Pd

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Makalah. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah penulis
yaitu “Kewirausahaan”.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas.

Karena ini penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan bagi penulis khususnya.

Medan, Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................................................

2.1 Karakteristik Wirausahawan Yang Sukses.........................................................................

2.2 Jalan Menuju Wirausaha Sukses.........................................................................................

2.3 Mencari Peluang Bisnis......................................................................................................

2.4 Sikap Pantang Menyerah Wirausaha..................................................................................

2.5 Tahap – Tahap dan Proses Dalam Kewirausahaan.............................................................

BAB III. PENUTUP.............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................

3.2 Saran...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada
tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti
mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan
keuntungan.
Kata “wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur,
yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. J.B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang
mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke
produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi,
wira artinya pejuang,pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah, berani, berjiwa besar,
dan berwatak agung. Usaha artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sessuatu. Jadi,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari
padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan
usahanya. Wirausaha ini bukan factor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu dapat
dipelajari dan dikembangkan. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha,
yang dimana dapat membantu para wirausahaan untuk mendapatkan ide-ide dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang
artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa,
mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen,
bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua
usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah jalan menuju wirausaha sukses?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui jalan menuju wirausaha sukses
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Wirausahawan yang Sukses


Dari pengertian Wirausahawan sebelumnya, maka kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa seorang wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan,
dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya. Terlepas dari apa
yang disebut sukses, setiap usaha selalu memiliki banyak faktor yang bisa membuatnya
sukses dan berhasil. Salah satunya adalah pelaku usaha itu sendiri, tidak mudah ketika
seorang pengusaha akan membuat usahanya sukses, terlebih untuk pengusaha baru. Hal yang
paling penting juga adalah karakteristik yang ada didalam diri setiap pengusaha.
Karakteristik yang dimiliki oleh pengusaha sukses tidak dibentuk dengan mudah. Ada yang
memang terbentuk secara alami, ada juga yang dibentuk melalui proses panjang yaitu dengan
belajar. Banyak sekali yang dapat dipelajari, dari mulai mengembangkan sikap menang ,
terutama jika Anda menetapkan tujuan dan menerapkannya di diri Anda , perencanaan
strategis , serta untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut secara bertahap dan terukur.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam
kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business
Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata
lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami
kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan
efisien.
3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif
yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk
materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama
dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental.
5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan
mengendalikannya secara akurat.
6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan/
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat
dan memuaskan.
9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus
dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik
terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas
tersurat, tidak tersirat.
2.2 Jalan Menuju Wirausaha Sukses
Murphy and Peck (1980: 8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai
puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha
dalam mengembangkan profesinya.
1. Mau Kerja Keras (Capacity For Hard Work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah
sangat marah ketika melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan,
beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tal kepada seorang lelaki agar
mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya di pasar. Demikian pula jika mau
berusaha, mulailah berusaha sejak subuh, jangan tidur sesudah subuh, cepatlah
bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu.
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur
disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana oang mau bekerja keras jika
disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi,
siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seterusnya sampai
malam tiba. Ada satu elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah
diri kepada Allah SWT., dengan selalu berdo’a kepada-Nya. Ya Allah perbaikilah
nasibku,…dst. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh
kesuksesan.
2. Bekerja Sama Dengan Orang Lain (Getting Things Done With And Through
People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang di bawah ataupun denagn orang-orang
di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin
menghargai atasan, dan hindari permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain,
maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “manajemen” yaitu ilmu atau seni
menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka
fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalm lipatan, menohok
kawan seiring, dan sebagainya. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi
semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.
3. Penampilan Yang Baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/ muka yang elok atau paras cantik dan
rupawan. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin.
Banyak orang yang tertipu dengan rupa nan elok tetapi orannya penipu ulung. Karena
pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana-mana dan akan sukses
bekerja sama dengan siapa saja.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu
usaha, janan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal
kepada Allah SWT.. Yakin ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari,
melangkah pasti, tekun ,sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar
membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternative. Dia bisa saja menguji
buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun yang kontra dengan
rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika kita dihadapkan pada alternative, harus memilih, maka buatlah pertimbangan
yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain,
setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternative yang ada
dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya
murah sekali. Sebaliknya orang terdidik memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar
mahal. Benarlah Rasulullah yang mewajibkan semua Muslim menuntut ilmu dari
ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk ke
perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran di
kantor, membaca buku, dan sebagainya. Pendidikan college dalam bentuk diploma
akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta
operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang paling penting ialah adanya tambahan
pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan malas, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang –orang yang gigih dalam
menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus
mampu melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang di idam-idamkan.
8. Pandai Berkomunikasi (Ability To Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam
bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didenagr,
mampu menarik perhatian orang lain. komunikasi yang baik, diikuti dengan perilaku
jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam
mengembangkan karir mas depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi
itu, seseorang dapat mencapai puncak karir meraih kursi empuk yang menjadi idaman
setiap orang.

Karakteristik wirausaha yang sukses dari Zimmerer (Modifikasi dari Zimmerer &
Scarborough, 1996: 6) :
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh dikata setiap saat pikiran tidak
lepas dari perusahaannya.
2. Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia lakukan, selalu diikuti dengan
penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.
3. Keinginan bertanggung jawab ini era hubungannya dengan mempertahankan internal
locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.
4. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai
prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.
5. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
6. Yakin pada dirinya.
7. Kreatif dan fleksibel.
8. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk
menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.
9. Enerjik tinggi. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik dan
lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.
10. Motivasi untuk lebih unggul. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja
lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.
11. Berorientasi kemasa depan.
12. Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan
perhatiannya pada kesuksesan di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai
guru yang berharga.
13. Kemauan memimpin. Seorang wirausaha harus mampu menjadi pemimpin yang baik,
dia memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga dia
memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.

2.3 Mencari Peluang Bisnis


Menurut Bob Sadino, peluang itu ada dimana saja dan tinggal dipanen saja.
Segudang peluang sebenarnya telah melekat pada diri setiap orang. Ia menunjukkan
betapa di dalam tubuh kita sendiri terbentang sekian banyak peluang yang tidak perlu
dicari, tapi sudah terlihat jelas. Bob Sadini mengatakan “Berpikirlah dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Dari rambut, orang bisa punya peluang untuk membuat shampoo,
sisir, jepit rambut, topi dan lain-lain. melihat tangan, orang bisa buat gelang, cincin, kaos
tangan. Melihat tubuh, orang bisa membuat beragam jenis pakaian. Melihat kaki, orang
berpeluang membuat sepatu, sandal, cat kuku, gelang kaki, kaos kaki, dan masih banyak
lagi”.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menginspirasi untuk mencari peluang bisnis :

1. Deteksi hobi (kesukaan). Hobi bisa menjadi peluang bisnis yang paling baik bagi
kebanyakan orang. Usaha yang sesuai dengan hobi memiliki kelebihan tersendiri.
Kita tidak hanya akan fokus pada jumlah finansial yang dihasilkan, tetapi pada
kepuasan dan terbangunnya komunitas yang memiliki hobi dan selera yang sama.
Bisnis yang berbasis hobi bisa membuat kita berwirausaha “dengan hati” hingga
bisnis yang kita lakukan bisa maksimal. Selanjutnya jumlah finasial yang tidak di
duga akan menghampiri kita.
2. Deteksi keluarga. Garis keturunan adalah sumber peluang berwirausaha bisnis.
Kemungkinan saudara kita memiliki pengalaman dan jaringan yang sesuai dengan
bidang yang ingin ditekuni.
3. Deteksi riwayat karier professional. Bagi yang sudah lam berkarir dalam pekerjaan
tertentu hingga menjadi pekerja professional, dapat memanfaatkan pengalaman
tersebut untuk mandiri dan mengembangkannya menjadi bisnis yang lebih besar dan
menguntungkan.
4. Deteksi teman. Cobalah flash back mengenai teman-teman yang dikenal selam ini. Ini
bisa menjadi sumber peluang berwirausaha. Kemungkinan ada diantara teman kita
yang bisa dijadikan mitra bisnis, bisa membantu dalam bernegosiasi bisnis, bisa
menjadi inspirasi bisnis kita.
5. Deteksi keunikan. Keunikan (fisik dan nonfisik) akan menjadi sumber peluang bisnis.
Suatu kekurangan atau kelebihan yang menonjol pada fisik dapat menjadi sumber
kesuksesan, demikian pula pada baka dan keterampilan yang dimiliki. Eksplorasilah
keunikan tersebut dan ubahlah menjadi peluang.
6. Deteksi kesuksesan tokoh idola. Belajar dari kesuksesan idola dapat mengurangi
durasi total waktu untuk mengulangi kesalahan. Riwayat kesuksesan idola dapat
menginspirasi dalam mencari peluang bisnis.
7. Deteksi manajemen waktu. Jika memiliki kegiatan rutin atau pekerjaan yang tidak
bisa ditinggalkan, carilah celah di sela waktu istirahat atau ketika pulang bekerja.
Banyak perbincangan bisnis yang dimulai dari obrolan ringan sepulang kerja atau di
waktu istirahat.

Kreativitas dan inovasi menjadi aspek yang kuat bersama pemikiran kreatif yang
dimiliki pengusaha sebagai pendukung kesuksesan bisnis. Kreativitas memiliki definisi
sebagai suatu proses yang memimpin pada temuan baru dan ide yang bernilai tinggi.
Menurut www.studyMarketing.org, kreativitas adalah suatu gagasan atau ide yang baru.
Inovasi adalah aplikasi praktis daripada gagasan atau ide, dan pemikiran kreatif adalah
suatu kombinasi yang dimiliki oleh seseorang melalui unsur genetic yang dibawa
semenjak lahir dengan keahlian yang diperoleh dan bisa dipelajari, dikembangkan, dan
dapat digunakan untuk pemecahan masalah sehari-hari.

Menurut tingkatannya, kreativitas terbagi atas kreativitas individu, kreativitas


bisnis, kreativitas organisasi, dan kreativitas budaya. Kreativitas individu (the creative
individual) meliputi pandangan elit secara khusus dan yang dilahirkan dengan bakat
kreatif dan pandangan perkembangan yang potensial. Kreativitas bisnis (creativity in
business) meliputi kreativitas kepemimpinan, strategi yang creative, perencanaan,
penemuan dan inovasi, perubahan di organsasi dan transformasi dan wirausaha.
Selanjutnya, kreativitas organisasi (the creative team) merupakan suatu struktur
organisasi untuk focus dan memiliki target usaha dengan kreativitas secara kolektif.

2.4 Sikap Pantang Menyerah Adalah Modal Untuk Sukses


Jika tidak mempunyai semangat pantang menyerah, maka impian tidak akan
pernah terwujud. Hal ini dikarenakan perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan
terjal. Maka dari itu dibutuhkan semangat pantang menyerah dan kreativitas sebagai
kemudi kapal sebuah bisnis. Berikut cara menciptakan semangat pantang menyerah,
sebagai berikut :
1. Miliki prinsip hidup. Contoh: “hidup hanya sekali, untuk itu harus jangan tanggung-
tanggung sukses”.
2. Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil di
setiap hari.
3. Keuletan itu harus dimiliki dengan berpikir bahwa sukses itu tidak ada yang instan.
Untuk itu harus teguh, tekun, dan ulet.
4. Nyatakan cita-cita dalam tulisan yang ditempelkan pada tempat yang sering dilihat
setiap hari agar tetap termotivasi.
5. Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif, karena kegagalan itu adalah
bagian dari sebuah permainan. Jadi bila gagal anggap kalah dan tidak gagal anggap
sebagai kemenangan. Maka dari itu jika gagal, pelajari, main lagi, belajar lagi, dan
seterusnya.
6. Rencanakan risiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil, sehingga
kita masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai kembali tetap harus
belajar dari pengalaman. Biasanya prinsip ini berpikir bahwa investasi awal itu
maksimal 30% dari cadangan uang kita. Jangan mempertaruhkan semua uangnya
sehingga jikalau gagal maka dapat memutuskan untuk berhenti dan akhirnya takut
untuk mencoba lagi.
7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih, bukan tercipta dengan sendirinya. Untuk
itu, harus melatih secara rutin untuk mengalahkan rasa takut dengan mempelajari
factor kegagalannya, melatih untuk siap gagal, melatih mental, dan menghilangkan
rasa malu.

Dalam menjalankan kegiatan kewirausahawan seorang wirausahawan dituntut


untuk mengetahui jenis dan tingkatan kewirausahawan agar tahu posisinya dalam
berwirausaha. Adapun jenis dan tingkatan kewirausahawan adalah sebagai berikut :

1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasitransformasi
atraktif. Eksperimen harus selal dilakukan untuk menemukan pembaharuan-
pembaharuan yang nantinya akan ditransformasikan pada kegiatan riil dari kegiatan
usahanya agar dapat mengikuti tuntutan permintaan konsumen.
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating entrepreneur. Disamping upaya
untuk menemukan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya, dapat pula
mengadopsi inovasi yang telah berhasil dari para pendahulunya meskipun harus
diperhatika pula kemungkinan terjadinya titik jenuh dari output produk pembaharuan
sebelumnya.
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptical tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relative pada industry yang bersangkutan. Penentuan
sikap ini untuk menghindari ketertinggalannya dengan posisi industry yang sudah
ada.
4. Drone Entrepreneurship
Drone= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan
mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen lain. kelambatan dan
kurangnya komunikasi dengan pihak lain tentang perubahan dan pembaharuan yang
terjadi akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
2.5 Tahap-Tahap dan Proses dalam Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kewirausahawan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, sabar, pandai mengelola dan
berdoa,. Karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa.

3.2 Kritik dan Saran


Sebagai penyusun, kami akui terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2018. KEWIRAUSAHAWAN. Bandung:Alfabeta

Aima, Havidz.M., Wilhelmus Hary Susilo, Wawan Purwanto, Hernaupati Wibawati Retno
Wiratih. 2015. Entrepreneurship & Peluang Usaha. Jakarta: In Media

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahawan. Jakarta: Erlangga.

Rianse, Usman. 2011. KEWIRAUSAHAWAN. Kendari: Unhalu Press

Winarto, Hari. 2011. Menuju Sukses Berwirausaha. Majalah Ilmiah Ekonmika, volume 14
nomor 1-38

Anda mungkin juga menyukai