KESUKSESAN KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
PSPM F 2019
KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu :
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Makalah. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah penulis
yaitu “Kewirausahaan”.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas.
Karena ini penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan bagi penulis khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada
tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti
mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan
keuntungan.
Kata “wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur,
yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. J.B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang
mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke
produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi,
wira artinya pejuang,pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah, berani, berjiwa besar,
dan berwatak agung. Usaha artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sessuatu. Jadi,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari
padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan
usahanya. Wirausaha ini bukan factor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu dapat
dipelajari dan dikembangkan. Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha,
yang dimana dapat membantu para wirausahaan untuk mendapatkan ide-ide dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang
artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa,
mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen,
bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua
usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
PEMBAHASAN
Karakteristik wirausaha yang sukses dari Zimmerer (Modifikasi dari Zimmerer &
Scarborough, 1996: 6) :
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh dikata setiap saat pikiran tidak
lepas dari perusahaannya.
2. Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia lakukan, selalu diikuti dengan
penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.
3. Keinginan bertanggung jawab ini era hubungannya dengan mempertahankan internal
locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.
4. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai
prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.
5. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
6. Yakin pada dirinya.
7. Kreatif dan fleksibel.
8. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk
menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.
9. Enerjik tinggi. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik dan
lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.
10. Motivasi untuk lebih unggul. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja
lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.
11. Berorientasi kemasa depan.
12. Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan
perhatiannya pada kesuksesan di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai
guru yang berharga.
13. Kemauan memimpin. Seorang wirausaha harus mampu menjadi pemimpin yang baik,
dia memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga dia
memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menginspirasi untuk mencari peluang bisnis :
1. Deteksi hobi (kesukaan). Hobi bisa menjadi peluang bisnis yang paling baik bagi
kebanyakan orang. Usaha yang sesuai dengan hobi memiliki kelebihan tersendiri.
Kita tidak hanya akan fokus pada jumlah finansial yang dihasilkan, tetapi pada
kepuasan dan terbangunnya komunitas yang memiliki hobi dan selera yang sama.
Bisnis yang berbasis hobi bisa membuat kita berwirausaha “dengan hati” hingga
bisnis yang kita lakukan bisa maksimal. Selanjutnya jumlah finasial yang tidak di
duga akan menghampiri kita.
2. Deteksi keluarga. Garis keturunan adalah sumber peluang berwirausaha bisnis.
Kemungkinan saudara kita memiliki pengalaman dan jaringan yang sesuai dengan
bidang yang ingin ditekuni.
3. Deteksi riwayat karier professional. Bagi yang sudah lam berkarir dalam pekerjaan
tertentu hingga menjadi pekerja professional, dapat memanfaatkan pengalaman
tersebut untuk mandiri dan mengembangkannya menjadi bisnis yang lebih besar dan
menguntungkan.
4. Deteksi teman. Cobalah flash back mengenai teman-teman yang dikenal selam ini. Ini
bisa menjadi sumber peluang berwirausaha. Kemungkinan ada diantara teman kita
yang bisa dijadikan mitra bisnis, bisa membantu dalam bernegosiasi bisnis, bisa
menjadi inspirasi bisnis kita.
5. Deteksi keunikan. Keunikan (fisik dan nonfisik) akan menjadi sumber peluang bisnis.
Suatu kekurangan atau kelebihan yang menonjol pada fisik dapat menjadi sumber
kesuksesan, demikian pula pada baka dan keterampilan yang dimiliki. Eksplorasilah
keunikan tersebut dan ubahlah menjadi peluang.
6. Deteksi kesuksesan tokoh idola. Belajar dari kesuksesan idola dapat mengurangi
durasi total waktu untuk mengulangi kesalahan. Riwayat kesuksesan idola dapat
menginspirasi dalam mencari peluang bisnis.
7. Deteksi manajemen waktu. Jika memiliki kegiatan rutin atau pekerjaan yang tidak
bisa ditinggalkan, carilah celah di sela waktu istirahat atau ketika pulang bekerja.
Banyak perbincangan bisnis yang dimulai dari obrolan ringan sepulang kerja atau di
waktu istirahat.
Kreativitas dan inovasi menjadi aspek yang kuat bersama pemikiran kreatif yang
dimiliki pengusaha sebagai pendukung kesuksesan bisnis. Kreativitas memiliki definisi
sebagai suatu proses yang memimpin pada temuan baru dan ide yang bernilai tinggi.
Menurut www.studyMarketing.org, kreativitas adalah suatu gagasan atau ide yang baru.
Inovasi adalah aplikasi praktis daripada gagasan atau ide, dan pemikiran kreatif adalah
suatu kombinasi yang dimiliki oleh seseorang melalui unsur genetic yang dibawa
semenjak lahir dengan keahlian yang diperoleh dan bisa dipelajari, dikembangkan, dan
dapat digunakan untuk pemecahan masalah sehari-hari.
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasitransformasi
atraktif. Eksperimen harus selal dilakukan untuk menemukan pembaharuan-
pembaharuan yang nantinya akan ditransformasikan pada kegiatan riil dari kegiatan
usahanya agar dapat mengikuti tuntutan permintaan konsumen.
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating entrepreneur. Disamping upaya
untuk menemukan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya, dapat pula
mengadopsi inovasi yang telah berhasil dari para pendahulunya meskipun harus
diperhatika pula kemungkinan terjadinya titik jenuh dari output produk pembaharuan
sebelumnya.
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptical tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relative pada industry yang bersangkutan. Penentuan
sikap ini untuk menghindari ketertinggalannya dengan posisi industry yang sudah
ada.
4. Drone Entrepreneurship
Drone= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan
mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen lain. kelambatan dan
kurangnya komunikasi dengan pihak lain tentang perubahan dan pembaharuan yang
terjadi akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
2.5 Tahap-Tahap dan Proses dalam Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kewirausahawan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, sabar, pandai mengelola dan
berdoa,. Karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Aima, Havidz.M., Wilhelmus Hary Susilo, Wawan Purwanto, Hernaupati Wibawati Retno
Wiratih. 2015. Entrepreneurship & Peluang Usaha. Jakarta: In Media
Winarto, Hari. 2011. Menuju Sukses Berwirausaha. Majalah Ilmiah Ekonmika, volume 14
nomor 1-38