Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna untuk melengkapi tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan yaitu Di samping itu
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini berisikan tentang “Etika Dalam
Berwirausaha”.
Dari hati yang terdalam kami mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan
makalah ini, karena kami merasa makalah ini belum cukup sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap kritikan, saran dan masukkan yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakannya kedepan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
sesuai dengan fungsinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Pengertian Kewirausahaan..............................................................................................2
B. Pengertian Etika Kewirausahaan.....................................................................................3
C. Prinsip Etika Kewirausahaan..........................................................................................5
D. Tujuan Etika Wirausaha..................................................................................................6
E. Pengertian Etika Bisnis...................................................................................................7
F. Tujuan Etika Bisnis.........................................................................................................8
G. Fungsi Etika Bisnis.........................................................................................................9
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika wirausaha adalah ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang
pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak wirausaha
mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan suatu bisnis, karena
mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang besar
suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki
seorang wirausaha suatu usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena
etika adalah tentang nilai-nilai mengenai kebenaran dan yang berkaitan dengan
masalah moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan suatu hal yang
dinilai benar mengenai perilaku yang berstandar. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya. seorang
wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu bisnis merupakan hal yang sangat penting untuk
menjaga reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer
dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus,
sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang tak ternilai
sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Apabila moral merupakan sesuatu yang
mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu
yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia
wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan patokan/rambu- rambu
etika yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, dan serasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kewirausahaan?
2. Apa pengertian Kewirausahaan?
3. Apa prinsip Etika Kewirausahaan?
4. Apa tujuan Etika Kewirausahaan?
5. Apa pengertian Etika Bisnis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Kewirausahaan
2. Mengetahui pengertian Etika Kewirausahaan
3. Mengetahui prinsip Etika Kewirausahaan
4. Mengetahui tujuan Etika Kewirausahaan
5. Mengetahui pengertian etika bisnis
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan
gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan
sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.1
Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan ialah kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang
wirausahawan ialah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, berbeda dari yang lain serta mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki usaha. Maksudnya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu
kreativitas dan inovasi yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa
innovator tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar
lebih baik dari sebelumnya.2
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan
pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung risiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian
mengambil risiko harus menjadi milik seorang wirausahawan karena dituntut untuk
berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum mmeiliki nilai perhatian
dipasar. Peran dari seorang wirausaha menurut Suryana memiliki dua peran yaitu
sebagai penemu dan sebagai perencana. Sebagai penemu wirausaha harus dapat
menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru, dan ide-ide
baru. Sedangkan sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru,
merencanakan strategi perusahaan baru, merencakan ide-ide dan peluang dalam
perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan
seseorang dalam menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif untuk
menciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan kombinasi berbagai
sumber daya dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
seluruh pemangku kepentingan dan memperoleh keuntungan sebagai
konsekuensinya.3
Seseorang dapat menjadi wirausaha harus memenuhi definisi wirausaha itu
sendiri, dan ciri-ciri wirausaha tersebut adalah:4
1. Memiliki keberanian dan daya kreasi, artinya Seorang wirausaha haruslah
memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi.
Segala ketakutan akan sia-sia dalam bermimpi dan berencana haruslah
2
dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”,
Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal yang
membuat ide tersebut tertunda .
2. Berani mengambil risiko, artinya Seseorang dapat dikatakan wirausahawan
apabila memiliki sifat dan berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan
dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan yang
dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras, artinya Seorang dapat dikatakan
wirausahawan selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan
kemauan yang keras untuk sukses.
4. Memiliki persepsi dan analisis yang tepat, artinya Seseorang dapat dikatakan
wirausahawan apabila ia memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis
yang tepat, dan diusahakan mendekati tujuan yang diinginkan.
5. Tidak konsumtif, artinya Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif serta
diusahakan konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya.
6. Memiliki jiwa pemimpin, Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. agar
mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan, artinya Seorang wirausaha yang inovatif dan
kreatif dan memiliki wawasan kedepan untuk mendapatkan peluang usaha
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan (costum)
atau karakter (character) (Faisal Badroen, 2006). Etika dapat didefinisikan sebagai
suatu studi mengenai sesuatu yang benar dan salah serta pilihan moral yang dapat
dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen, yaitu
penerapan standar moral kedalam kegiatan bisnis. WF. Schoell menyatakan bahwa:
Business Ethics is a system of “oughts” a collection of principles and rules of
conduct based on beliefs about what is right and wrong business behavior. Behavior
that conforms to these principles is ethical (Schoell dalam Alma 2011).
Menurut Kasmir (2008) etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia
lainnya. Tata cara pada masing-masing masyarakat tidaklah sama dan beragam
bentuk. Hal ini disebabkan beragamnya budaya kehidupan masyarakat yang berasal
dari berbagai wilayah. Tata cara ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan
manusia agar terbina hubungan harmonis, saling menghargai satu sama lainnya.5
Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar
dan menghindari apa yang tidak benar. Etika wirausaha adalah suatu kode etik
perilaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan
3
dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika wirausaha sangat
penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan organisasi. Etika wirausaha dapat diartikan
sebagai adat sopan santun, adat kebiasaan dan aturan- aturan yang berlaku di
lingkungan kewirausahaan. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
1) Budi pekerti yang baik.
Etika merupakan suatu studi mengenai hal yang benar dan yang salah dan
pilihan moral yang dilakukan seseorang. Sedangkan keputusan etika adalah suatu
hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara
perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan
konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya. Orang-orang bisnis diharapkan
bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.6
Pandangan tentang etika wirausaha, beberapa indikator yang bisa dipakai untuk
menyatakan apakah seseorang atau suatu perusahaan telah melaksanakan etika
bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah sebagai berikut: Indikator
ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator
ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku
bisnis.7
a. Indikator Etika wirausaha menurut ekonomi yaitu apabila perusahaan atau
pebisnis sudah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya
alam secara efisien tanpa merugikan orang lain.
b. Indikator etika wirausaha menurut peraturan khusus yang berlaku yaitu
apabila seorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila
masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan khusus yang telah disepakati
sebelumnya.
c.Indikator etika wirausaha menurut hukum yaitu Seseorang atau suatu
perusahaan dikatakan sudah melakukan etika bisnis jika pelaku bisnis
mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.
d. Indikator etika wirausaha berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis
dianggapberetika bilamana dalam pelaksanaan bisn isnya senantiasa merujuk
kepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.
4
e. Indikator etika wirausaha berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik
secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya
dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada
disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
f. Indikator etika wirausaha menurut masing-masing individu adalah apabila
masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan
integritas pribadinya.
5
semua pelaku bisnis.
Keadilan komunitatif, Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang
satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara negara dan
warga negara, dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam bisnis keadilan ini
berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-
pihak yang terlibat.
Keadilan distributif, Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi
ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia
bisnis keadilan ini berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan
aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik. Prinsip Saling
Menguntungkan Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan
bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win solution.
Menurut Kasmir (2008) Tujuan dari etika wirausaha adalah sebagai berikut:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan Etika itu dapat meningkatkan rasa keakraban
dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Menyenangkan orang lain Dengan sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap
yang mulia. Jika ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.
3. Membujuk pelanggan Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri (khas),
kadang calon pelanggan perlu untuk dibujuk agar mau jadi pelanggan. Dan berbagai
cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu
caranya adalaha dengan menunjukkan etika seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan Ada suatu anggapan bahwa mempertahankan pelanggan
jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar,
justru mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah merasakan
produk atau layanan yang diberikan. Artinya bahwa pelanggan sudah mengenal lebih
dulu melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan
karena mereka sudah puas atas layanan yang telah diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap
dipertahankan dan dibina. Hindarilah adanya perbedaan atau konflik. Ciptakan
hubungan yang dalam suasana akrab. Dengan etika maka hubungan yang lebih dan
akrab akan terwujud.
6
E. Pengertian Etika Bisnis
Etika dalam berbisnis adalah sebuah konsep yang sangat penting untuk diterapkan
oleh setiap individu ataupun perusahaan dalam menjalankan bisnis. Etika dalam
berbisnis adalah sebuah nilai-nilai moral yang harus dipegang teguh dalam
menjalankan bisnis, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sosial.
Menurut sumber dari Harvard Business Review, seorang ahli dalam bidang etika
bisnis, Joseph L. Badaracco Jr., mengatakan bahwa etika bisnis bukan hanya tentang
menjadi baik, tetapi juga tentang menjadi bijaksana. Ia mengajarkan bahwa dalam
bisnis, kita harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan tidak hanya
berdasarkan pada kepentingan diri sendiri, tetapi juga harus mempertimbangkan
dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Ia mengatakan, “Being
ethical is not the same as being good; it is about being wise.”
Berikut adalah beberapa prinsip etika dalam berbisnis yang dapat membantu
perusahaan dan individu untuk menjalankan bisnis dengan cara yang lebih
bertanggung jawab dan beretika:
1. Kejujuran dan Integritas Prinsip ini menekankan pentingnya kejujuran dan integritas
dalam melakukan bisnis. Kita harus selalu berbicara dan bertindak jujur dan
menghindari segala bentuk kecurangan atau manipulasi. Kejujuran dalam berbisnis
dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan karyawan, serta
memperkuat reputasi perusahaan.
2. Tanggung Jawab Sosial Prinsip ini menekankan pentingnya tanggung jawab sosial
dalam menjalankan bisnis. Kita harus mempertimbangkan dampak bisnis terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan mempertimbangkan tanggung jawab
sosial, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dan
lingkungan sekitar serta membantu menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan
yang dihadapi oleh masyarakat.
3. Keadilan dan Kesetaraan Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan
dalam berbisnis. Kita harus memperlakukan semua pihak dengan adil dan tidak
diskriminatif. Dalam bisnis, kesetaraan dapat membantu menciptakan lingkungan
kerja yang inklusif dan menumbuhkan keragaman, sehingga menghasilkan inovasi
dan kreativitas.
4. Menghormati Hak Cipta dan Hak Kekayaan Intelektual Prinsip ini menekankan
pentingnya menghormati hak cipta dan hak kekayaan intelektual orang lain, termasuk
produk, merek, dan paten. Dalam bisnis, melanggar hak cipta atau hak kekayaan
intelektual dapat merugikan pihak lain dan merusak citra perusahaan.
5. Menghargai Privasi dan Kerahasiaan Prinsip ini menekankan pentingnya menghargai
privasi dan kerahasiaan informasi pribadi atau bisnis orang lain. Dalam bisnis,
informasi pribadi atau bisnis orang lain harus dijaga kerahasiaannya dan tidak
digunakan untuk kepentingan pribadi atau bisnis.
6. Menghindari Konflik Kepentingan Prinsip ini menekankan pentingnya menghindari
konflik kepentingan dalam bisnis. Kita harus menghindari situasi di mana
kepentingan pribadi kita bertentangan dengan kepentingan bisnis atau orang lain.
Konflik kepentingan dapat merusak citra perusahaan dan merugikan pihak lain.
7. Tidak Melakukan Korupsi atau Suap Prinsip ini menekankan pentingnya tidak
melakukan korupsi atau suap dalam bisnis. Kita harus menghindari segala bentuk
7
suap atau korupsi dalam menjalankan bisnis. Tidak hanya itu, korupsi atau suap juga
dapat merusak reputasi perusahaan dan melanggar aturan hukum yang berlaku.
8. Menjaga Lingkungan Hidup Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga lingkungan
hidup dalam menjalankan bisnis. Kita harus mempertimbangkan dampak bisnis
terhadap lingkungan dan melakukan tindakan untuk menjaga lingkungan hidup.
Dalam bisnis, perusahaan harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang
dihasilkan oleh kegiatan bisnisnya dan berusaha untuk mengurangi dampak tersebut.
b. Membuat batasan. Ini adalah cara untuk membuat bisnis bisa terhindar dari berbagai
kecurangan karena semua akan berjalan sesuai dengan standarnya. Tidak ada yang
melewati batasan dari pekerjaan. Semua bekerja dalam bidang kerja sesuai tugasnya
masing-masing.
c. Meningkatkan hubungan yang baik dengan para stakeholder. Tujuan etika bisnis ini
adalah membuat perusahaan bisa bertahan lebih lama karena mendapat dukungan
yang baik dari para stakeholder.
d. Adanya standar yang sudah berlaku membuat para pelaku bisnis lebih termotivasi
untuk meningkatkan kemampuan mereka.
8
G. Fungsi Etika Bisnis
Sebuah perusahaan harus tahu pengertian etika bisnis dan juga bagaimana cara untuk
menerapkannya. Berikut beberapa fungsi etika bisnis yang perlu diperhatikan:
b. Meningkatkan kepercayaan
Perusahaan yang jujur akan mendapatkan banyak manfaat dan salah satunya
kepercayaan dari konsumen. Tak hanya itu, bahkan tak jarang mereka pun rela
merekomendasikan bisnisnya pada orang lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang
pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang
wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan suatu
bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta
modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal
tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut tidak
akan berjalan sesuai rencana. Karena etika adalah tentang nilai-nilai mengenai
kebenaran dan yang berkaitan dengan masalah moral yang dilakukan seseorang.
Keputusan etika ialah suatu hal yang diilai benar mengenai perilaku yang
berstandar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan
orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen,
pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan
diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat apabila ada kesalahan dan kekurangan
mohon di maafkan dan mohon di beri masukan. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari salah, lupa dan dosa. Sekian dan terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jeklin, Andrew, ‘KEWIRAUSAHAAN (Dasar Dan Konsep)’, July, 2016, 1–23 Teori,
Kewirausahaan, ‘Kewirausahaan (Teori Dan Praktek).’, September, 2021
https://binus.ac.id/malang/2023/08/pengertian-etika-bisnis-fungsi-dan-contohnya/
11