Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

SIKAP DAN KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Nur Budiarso M.M.

Disusun Oleh :

1. Jill Alisa (63040220071)


2. Surya Khakim Kaelani (63040220073)
3. Irnanda Agustin (63040220093)
4. Herlina Eka Puspita Sari (63040220116)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sikap dan
Kepribadian Kewirausahaan dan Motivasi Berprestasi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang sikap dan kepribadian kewirausahaan dan motivasi berprestasi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian makalah ini. Tidak ada kata
yang pantas kami ungkapkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Salatiga, 05 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian wirausaha, sikap, kepribadian ................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Wirausaha........................................................................................... 3
2.1.2 Pengertian Sikap .................................................................................................. 4
2.1.3 Pengertian Kepribadian ........................................................................................ 4
2.2 Ciri-ciri Wirausaha ...................................................................................................... 6
2.3 Sikap Wirausaha .......................................................................................................... 7
2.4 Kepribadian Wirausaha ............................................................................................... 9
2.5 Pengertian Motivasi Berprestasi................................................................................ 10
2.6 Teori Motivasi Berprestasi ........................................................................................ 11
2.7 Keterkaitan Antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan ............................ 13
2.8 Sikap Motivasi Berprestasi dalam Kewirausahaan ................................................... 13
BAB III .................................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 16
3.2 SARAN ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, wirausaha menjadi salah
satu aspek kunci dalam pengembangan ekonomi suatu negara. Peran wirausaha bukan
hanya terbatas pada menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga melibatkan sikap dan
kepribadian kewirausahaan yang memainkan peran sentral dalam kesuksesan individu
sebagai pengusaha.
Sikap dan kepribadian wirausaha menjadi faktor utama yang membedakan
antara pengusaha sukses dan yang tidak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sikap
positif, kreativitas, ketekunan, serta kemampuan untuk mengelola risiko dan
ketidakpastian, merupakan elemen-elemen kunci yang membentuk kepribadian
wirausaha yang sukses. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap sikap dan
kepribadian wirausaha menjadi esensial dalam merancang kebijakan dan program
pendidikan yang mendukung pengembangan kewirausahaan.
Tidak hanya itu, teori berprestasi juga memainkan peran penting dalam
membentuk landasan psikologis yang memotivasi individu untuk mencapai kesuksesan
dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia wirausaha. Konsep-konsep
seperti dorongan pencapaian, kepercayaan diri, dan orientasi terhadap tugas memiliki
dampak yang signifikan terhadap hasil kerja dan pencapaian tujuan bisnis.
Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang
hubungan antara sikap dan kepribadian wirausaha dengan teori berprestasi. Melalui
pemahaman yang mendalam terhadap aspek-aspek ini, diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih baik dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
mempengaruhi kesuksesan wirausaha dan cara meningkatkan potensi kewirausahaan
dalam masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian wirausaha, sikap, kepribadian?


2. Apa ciri-ciri wirausaha?
3. Bagaimana sikap wirausaha?
4. Bagaimana kepribadian wirausaha?

1
5. Apa pengertian motivasi berprestasi?
6. Apa saja teori motivasi berprestasi?
7. Bagaimana keterkaitan motivasi dan kewirausahaan?
8. Apa saja sikap motivasi berprestasi dalam kewirausahaan?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian wirausaha, sikap, kepribadian


2. Untuk mengetahui ciri-ciri wirausaha
3. Untuk mengetahui sikap wirausaha
4. Untuk mengetahui kepribadian wirausaha
5. Untuk mengetahui pengertian motivasi berprestasi
6. Untuk mengetahui teori motivasi berprestasi
7. Untuk mengetahui keterkaitan motivasi dan kewirausahaan
8. Untuk mengetahui sikap motivasi berprestasi dalam kewirausahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian wirausaha, sikap, kepribadian

2.1.1 Pengertian Wirausaha

Wirausahawan didefinisikan sebagai orang yang pandai atau berbakat


mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya. Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan untuk
berfikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah peluang usaha dan bisnis baru.
Namun disamping itu seorang entrepreneur harus dapat memberdayakan
dirinya untuk kebaikan sekitarnya, bukan orang yang memanfaatkan sekitarnya
untuk kepentingan dirinya. Wirausaha merupakan sikap mental dan jiwa yang
selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Dan dibawah ini merupakan beberapa faktor pendorong keberhasilan
wirausaha:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan,
tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak
memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan
yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dilengkapi
dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja
tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak meiliki tekad yang
kuat, tetapi memiliki keamauan untuk bekerja keras dan orang yang
suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya
tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
3. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada
solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan
peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang
datang kepada kita.

3
2.1.2 Pengertian Sikap

Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu


perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan ini disebut dengan behavioral
beliefs. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaan-
kepercayaan seseorang mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku
yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi terhadap konsekuensinya
yang mungkin dia hadapi.
Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu
bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan
menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuan
individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum
tentu sesuai dengan kenyataan; semakin positif keyakinan individu akan akibat
dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap
obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya.
Sikap wirausaha yang dimiliki oleh seorang wirausaha pada
kenyataannya memang perlu dikembangkan, misalnya dengan menambah
pengetahuan wawasan. Penambahan pengetahuan dan wawasan itu seharusnya
dilakukan secara bertahap dan terus menerus melalui proses belajar. Terkadang
setiap proses belajar itu tidak disadari sebagai alat dalam mengembangkan
perilaku wirausaha, karena biasanya itu dianggap sebagai bagian dari
pengalaman. Padahal pengalaman itu sendiri dapat dijadikan cermin untuk
selalu menetukan yang terbaik di masa yang akan datang. Dengan pengalaman-
pengalaman itu pula setiap wirausaha diharapkan selalu belajar dan belajar
untuk menambah pengetahuannya. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan
jika sikap wirausaha yaitu kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk
wirausaha, mengacu pada respon individu terhadap risiko dalam berbisnis dan
mampu menghadapi rintangan dalam dunia usaha. Sikap seorang wirausahawan
ditunjukkan dari adanya percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani
mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilan, dan berorientasi ke masa depan.

2.1.3 Pengertian Kepribadian

4
Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang. SedangkanYinger, mengatakan bahwa kepribadian adalah
keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi,
dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu agar berbuat sesuatu yang benar
sesuai dengan lingkungannya. Theodore M. Newcomb, menyatakan bahwa
kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan
organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui,
berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang
lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah.
Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian adalah
segala corak tingkah laku individu yang terhimpun dalam dirinya, digunakan
untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang
datang dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya sendiri (internal)
sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang
khas bagi individu itu. Dalam penelitian ini kepribadian wirausaha ialah
kecenderungan tindakan seseorang yang berlandaskan jiwa dan unsur - unsur
kewirausahaan dalam serangkaian situasi yang terjadi di lingkungannya sebagai
bentuk penyesuaian diri terhadap rangsangan dari luar maupun dalam. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian pada seseorang adalah sebagai
berikut ;
1. Faktor Biologis
Setiap orang pasti memiliki warisan biologis yang berbeda
dengan orang yang lainnya. Warisan biologis dapat berupa bentuk fisik
yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan pada anak
kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang dapat menjadi salah
satu faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan
bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia
diperlakukan dalam masyarakat.
2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus

5
Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis
kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang
menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yang akan
menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan masyarakat kota.
Letak geografis ini sebenarnya hanya merupakan karakteristik
kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga
masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh karena itu dapat kita simpulkan
bahwa kepribadian umum adalah kepribadian yang dimiliki oleh
sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang kehidupan seseorang, pasti ada kelompok-kelompok
tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh
seseorang. Kelompok keluarga adalah kelompok pertama yang akan
dilalui oleh individu dan mungkin yang memiliki peranan paling
penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang
menjadi referensi individu dalam membentuk kepribadiannya adalah
kelompok bermain. Peranan kelompok bermain ini akan semakin
berkurang pengaruhnya seiring dengan pertambahnya usia seseorang.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu
memiliki kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan karena
pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu
selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah
mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang
sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada
seseorang yang lahir kembar sekalipun.

2.2 Ciri-ciri Wirausaha

1. Personal Achiever.
Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:
Memiliki kebutuhan berprestasi; Memiliki kebutuhan akan umpan balik, Memiliki
kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan, Memiliki inisiatif pribadi yang kuat,
Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi, Percaya bahwa satu orang

6
dapat memainkan peran penting, Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun
oleh tujuan pribadi bukan oleh hal lain.
2. Supersalesperson.
Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai
berikut:Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain, Memiliki
keinginan untuk membantu orang lain,Percaya bahwa proses-proses sosial sangat
penting, Kebutuhan memilik hubungan positif yang kuat dengan orang lain,
Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi
perusahaan.
3. Real managers.
Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:Keinginan
untuk menjadi pemimpin perusahaan;Ketegasan,Sikap positif terhadap pemimpin,
Keinginan untuk bersaing,Keinginan berkuasa,Keinginan untuk menonjol di antara
orang-orang lain.

2.3 Sikap Wirausaha

Sikap Wirausaha ialah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan


perilaku wirausaha. Sesuai dengan tingkatan sikap, sikap wirausaha dapat
dikembangkan dengan receiving atau penerimaan stimulus, lalu individu tersebut
merespon, menghargai, dan bertanggung jawab atas pilihan sikap yang dilakukannya.
Hal tersebut diperkuat dengan ciri – ciri sikap yaitu bukan sebagai bawaan sejak lahir,
tetapi dibentuk dan dipelajari.
Berikut beberapa sikap wirausaha: 1
1. Percaya Diri (Self Confidence)
Merupakan panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi
tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan
banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan,
karsa, inisiatif dan kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, serta
kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami
diri sendiri, oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang
mandiri dan percaya diri.

1
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9696/2/T1_162009008_BAB%20II.pdf

7
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai – nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan
pengalaman bertahun – tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.
3. Berani mengambil resiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha – usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada
situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang
mengandung resiko, dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap resiko
tergantung pada:
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dalam kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladan. Ia harus menampilkan produk, dan jasa –jasa baru dan
berbedasehingga ia menjadi pelopor, baik dalam proses produksi maupun
pemasaran dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu penambah nilai
4. Berorientasi Ke Masa Depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang ada sekarang.
5. Kreativitas Dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang – orang yang memiliki ciri – ciri berikut:
8
a. Tidak pernah puas dengan cara – cara yang dilakukan saat ini meskipun
cara tersebut cukup baik.
b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Seorang individu dalam dunia yang nyata akan selalu menghadapi
tantangan dan persaingan, sebagai reaksi yang positif, sebaiknya menunjukkan
sikap percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, orisinalitas atau keaslian. Sikap
wirausaha tersebut dapat dikembangkan dengan penerimaan stimulus selama
menempuh pendidikan.

2.4 Kepribadian Wirausaha

Kepribadian wirausaha ialah kecenderungan tindakan seseorang yang


berlandaskan jiwa dan unsur – unsur wirausaha. Kepribadian wirausaha juga merupakan
bentuk penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini juga berarti kepribadian wirausaha
dapat diciptakan oleh lingkungan yang mendukung tumbuhnya wirausaha.
Berikut ini adalah kepribadian seorang wirausahawan yang memacunya untuk bisa
menjadi sukses:
1. Tidak mudah putus asa
Menjalankan usaha, bukan perkara mudah. Pasti banyak tantangan
dalam menjalaninya. Contoh : membuka sebuah kafe. Kita sudah tahu ada berapa
banyak kafe yang telah berdiri. Pastinya akan menemui persaingan yang sangat
berat. Jika kafe kita sepi, bisa saja orang memutuskan berhenti. Tidak begitu
dengan orang yang ingin sukses. Bila persaingan ketat, yang kita perlukan adalah
sebuah pembaharuan, sesuatu yang membuat kafe kita berbeda agar bisa lebih
diperhatikan oleh konsumen. Karenanya, semangat untuk tidak putus asa
haruslah tetap dijaga.
2. Bekerja sama
Seorang enterpreneur punya ide unik untuk sebuah usaha, dan tidak
punya modal dalam bentuk uang yang cukup. Bila enterpreneur tersebut
merupakan orang yang bisa berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama
dengan orang lain, uang bukan lagi persoalan untuk memulai sebuah usaha.
Caranya dapat dengan bekerjasama atau meminta bantuan pada kerabat atau
teman untuk membuka usaha tersebut.

9
3. Jujur
Dalam bekerja sama, kejujuran sungguh sangat penting. Bukan itu saja.
Kejujuran merupakan aspek penting dalam kehidupan. Begitu juga dengan
wirausaha. Karena berhubungan dengan membangun kepercayaan pelanggan.
Dengan kepercayaan maka konsumen akan menjadi loyal dan usaha akan
bertahan lama. Oleh karena itu, kejujuran merupakan aspek yang penting dalam
keberlangsungan usaha.
4. Tidak cepat puas
Seorang wirausahawan tidak akan merasa cepat puas sekalipun sudah
terbilang cukup sukses. Kita lihat sedikit pada beberapa perusahaan yang sudah
sangat sukses. Apakah mereka berhenti begitu saja saat sudah sukses? Tidak,
mereka selalu berusaha menemukan lagi hal-hal lain yang bisa membantu
mengembangkan usaha mereka itu.
5. Tidak takut salah / gagal
Kegagalan merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman dalam sebuah
usaha. Bila takut gagal lebih baik tidak memulai sama sekali usaha itu. Begitu
banyak pengusaha yang sukses saat ini, saat ditanyakan, mereka semua pasti
pernah menemui kegagalan. Dan kegagalan itulah yang memicu kemajuan
mereka saat ini. Kegagalan pasti pernah terjadi dalam hidup seseorang. Tinggal
bagaimana maing – masing menyikapinya.

2.5 Pengertian Motivasi Berprestasi

Menurut Atkinson, Motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk


berusaha merai kesuksesan dan memiliki prientasi tujuan, aktivitas sukses atau gagal.
Menurut McClelland mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai motivasi yang
mendorong individu untuk mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam
komperitisi atau persaingan dengan beberapa ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan
dapat berupa prestasi sendiri atau prestasi orang lain.
Menurut Murray dalam Beck (1990), motivasi berprestasi adalah kebutuhan
atau hasrat untuk mengatasi kendala-kendala, menggunakan kekuatan, berusaha
melakukan sesuatu yang suka, baik dan secepat mungkin.
Menurut Sudirman, timbulnya motivasi berprestasi karena adanya kebutuhan
seperti kebutuhan psikologis untuk memenuhi kepuasan fisik seperti makan, minum,

10
oksigen, selain itu juga kebutuhan sosial psikologis seperti penghargaan, pujian, rasa
aman dan sebaginya.2

2.6 Teori Motivasi Berprestasi

Teori Motivasi berprestasi menurut mc clelland


a. Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli,
berprestasi dalam melakukan pekerjaan untuk mendapatkan kesuksesan yang
diinginkan. Ciri-Ciri individu yang menujukkan orientasi tinggi antara lain:
1. Bersedia menerima resiko
2. Memiliki keinginan untuk mendapatkan umpan balik
3. Berusaha untuk unggul
4. Prestasi merupakan kepuasan pribadi
5. Selalu ingin melakukan yang terbaik
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu seseorang akan
berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat
realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu
mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap
prestasinya tersebut.3
b. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orangorang itu tanpa dipaksa tidak akan
berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
c. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi
yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai
hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak
lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.

2
Dr. Sijarwo, Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih Strategi
Pembelajaran, Universitas Negeri Yogyakarta
3
Firmansyah, Motivasi Dalam Organisasi Usaha, Universitas Sriwijawa, Jurnal Profit Vol 4 No 2
November 2017

11
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih
bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari
pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding
dari profesi lain.
Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987)
meliputi
1. Perilaku kewirausahaan yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu
besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan
2. Kegiatan yang penuh semangat atau yang berdaya cipta
3. Tanggung jawab pribadi.
4. Minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat
dan sikap berisiko mereka.
5. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang
wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan
ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam
keadaan tidak pasti.
Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam
keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan
lebih tergantung pada keahlian atau pada prestasi dibanding pekerjaan lain.
Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat
dan aktif. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada
pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benarbenar
memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan
prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan
bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh
kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh
imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi
wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan
penjualan.4

4
ibid

12
2.7 Keterkaitan Antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan

Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan kata lain motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Hal ini berarti motivasi
berprestasi sangat diperlukan oleh seorang wirausahawan untuk memajukan usahanya.
Oleh sebab itu, dengan memiliki motivasi berprestasi dalam menjalankan wirausaha
seorang wirausahawan akan mampu berpikir inovatif, dan kreatif serta memiliki
semangat juang (motivasi berprestasi) dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya.
Pengembangan motivasi berprestasi dalam rangka mengembangkan mental
kewirausahaan akan menghasilkan manusia yang memiliki potensi, produktif, dan
tangguh dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian keberadaan
motivasi berprestasi dapat memberikan dorongan untuk mencapai penghargaan dan
kepuasan yang mengarah pada usaha di masa datang.
Mc Clelland menggunakan istilah n-Ach (Need for Achievement) atau motivasi
berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil atau prestasi; motif berprestasi
ditemukan pada suatu macam pikiran yang berhubungan dengan melakukan sesuatu
yang baik atau melakukan sesuatu dengan lebih baik daripada yang sebelumnya, lebih
efisien dan lebih cepat, kurang menggunakan tenaga dengan hasil baik dan sebagainya.

2.8 Sikap Motivasi Berprestasi dalam Kewirausahaan

Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan


menempuh usaha dengan segala resiko dan diambil atau dihadapi dalam
memperjuangkan usahanya mencapai keberhasilan atau dinyatakan berprestasi. Dalam
hal ini kemampuan seorang wirausahawan harus mampu berpikir kreatif dan inovatif
serta memiliki semangat juang (motivasi berprestasi) yang tinggi, sehingga mampu
menanggung resiko dalam setiap pengambilan keputusan.
Atas dasar pendapat diatas dapat digambarkan hendaknya para wirausahawan
di samping memiliki kemampuan managerial skill juga harus memiliki kemampuan
mental yang tangguh, selalu ingin maju, sukses atau dengan istilah lain mempunyai
motivasi berprestasi yang tinggi dalam mengaktualisasikan kemampuannya dan
harapannya.

13
Berikut adalah sikap atau perilaku individu yang memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi:5
1. Mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu lebih baik
Perilaku untuk terus melakukan sesuatu lebih baik ditunjukkan dengan
mutu produk dari yang selalu dijaga dan adanya inovasi-inovasi baru yang
membuat usaha terus berkembang dan lebih baik. Mutu selalu mereka jaga agar
pembeli selalu merasa puas ketika membeli produk para ketiga subjek.
2. Lebih menyukai pekerjaan yang memberikan tanggung jawab pribadi untuk
menemukan suatu solusi atas suatu masalah
Perilaku menyukai pekerjaan yang memberikan tanggung jawab pribadi
untuk menemukan suatu solusi atas suatu masalah, terlihat ketika
menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan. Ketika mendapatkan pesanan,
wirausahawan mengerjakan pekerjaan tersebut sampai selesai, seberapapun
pesanan yang ada, pada saat wirausahawan sudah memutuskan untuk
menerima, maka harus berkomitmen untuk menyelesaikannya sebagai bentuk
tanggung jawab.
Selain itu perilaku yang lain yaitu ketika menghadapi persoalan yang
ada, baik itu masalah bersifat produksi maupun masalah lingkungan 'internal'
perusahaan, wirausahawan menunjukkan bisa mengatasi hal tersebut.
3. Menyukai umpan balik, demi untuk mengetahui apakah sudah mengalami
kemajuan
Perilaku yang menunjukkan memiliki sifat yang menyukai adanya
umpan balik, baik dari lingkungan, orang maupun dari pegawai, yaitu ketika
senang ketika para pegawai mereka berpendapat, tidak hanya senang tetapi
mempunyai cara tersendiri untuk mengaplikasikan pendapat mereka menjadi
sebuah produk yang siap jual. Selain itu memiliki sifat menyukai adanya umpan
balik karena adanya saran, kritik dan umpan balik terhadap produk maupun
hasil kerja subjek sangat membantu usaha untuk terus berkembang menjadi
lebih baik.
4. Bekerja pada tujuan yang menantang

5
Aulia Rachendiar Pradipta, Bagaimana Motivasi Mendorong Keberhasilan Berwirausaha Pada
Pelaku Usaha Mikro Kecil Kotamadya Surabaya, Universitas Airlangga Surabaya, Jurnal Psikologi Kepribadian
dan Sosial Vol. 01 No. 02 Agustus 2012

14
Perilaku bekerja pada tujuan yang menantang, ditunjukkan dengan
kemampuan Wirausahawan dalam hal menerima pesanan yang sifatnya
'menantang' dalam artian pekerjaan tersebut memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi, membutuhkan waktu, tenaga, dll. Wirausahawan tidak pernah menolak
semua pekerjaan yang bersifat baru dan menantang yang diberikan konsumen.
Tidak hanya mampu menerima, tetapi mereka juga mampu untuk mengerjakan
pekerjaan tersebut dengan sempurna.
5. Fokus pada pencapaian prestasi
Perilaku yang menunjukkan wirausahwan adalah seseorang yang
memiliki sifat fokus pada pencapaian prestasi, terlihat ketika wirausahawan
tidak pernah putus asa dalam mengerjakan pekerjaannya, mereka selalu fokus
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena mereka adalah orang-orang yang
fokus terhadap apa yang dilakukan, itu membuat pekerjaannya selalu selesai
dan hal tersebut membuat pembeli percaya untuk terus membeli.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Wirausahawan didefinisikan sebagai orang yang pandai atau berbakat


mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Sikap wirausaha yang dimiliki oleh seorang wirausaha pada kenyataannya memang
perlu dikembangkan, misalnya dengan menambah pengetahuan wawasan.

Penambahan pengetahuan dan wawasan itu seharusnya dilakukan secara


bertahap dan terus menerus melalui proses belajar. Terkadang setiap proses belajar itu
tidak disadari sebagai alat dalam mengembangkan perilaku wirausaha, karena biasanya
itu dianggap sebagai bagian dari pengalaman. Secara garis besar dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepribadian adalah segala corak tingkah laku individu yang
terhimpun dalam dirinya, digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
segala rangsang baik yang datang dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam
dirinya sendiri (internal) sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan
fungsional yang khas bagi individu itu.

Atas dasar pendapat diatas dapat digambarkan hendaknya para wirausahawan


di samping memiliki kemampuan managerial skill juga harus memiliki kemampuan
mental yang tangguh, selalu ingin maju, sukses atau dengan istilah lain mempunyai
motivasi berprestasi yang tinggi dalam mengaktualisasikan kemampuannya dan
harapannya

3.2 SARAN

Saran bagi pembaca semoga pembahasan dalam makalah ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan dan dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Untuk
penulis lain, agar dapat memperluas pembahasan tentang konsep dasar kewirausahaan
sehingga informasi yang disajikan lepih kompleks.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sijarwo, Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih
Strategi Pembelajaran, Universitas Negeri Yogyakarta
Firmansyah,2017. Motivasi Dalam Organisasi Usaha, Universitas Sriwijawa, Jurnal
Profit Vol 4 No 2
http://vitahafyan.blogspot.com/2011/12/sifat-dan-kepribadian-wirausaha.html
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9696/2/T1_162009008_BAB%20II.
pdf
Kristianti,Mariana. 2014. “Rancang Bangun Prototype Berbasis Web Sebagai
Implementasi Praktik Wirausaha Mahasiswa di Kota Semarang”, Jurnal
Ekonomi Bisnis Vol.XVII No 2
Pradipta, Aulia Rachendiar.2012. Bagaimana Motivasi Mendorong Keberhasilan
Berwirausaha Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Kotamadya Surabaya,
Universitas Airlangga Surabaya, Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial
Vol. 01 No. 02
Sukirman,2014. “pengembangan kewirausahaan melalui peningkatan kinerja
karyawan” ,Jurnal Ekonomi Bisnis V

17

Anda mungkin juga menyukai