Disusun Oleh :
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sikap dan
Kepribadian Kewirausahaan dan Motivasi Berprestasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang sikap dan kepribadian kewirausahaan dan motivasi berprestasi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian makalah ini. Tidak ada kata
yang pantas kami ungkapkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, wirausaha menjadi salah
satu aspek kunci dalam pengembangan ekonomi suatu negara. Peran wirausaha bukan
hanya terbatas pada menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga melibatkan sikap dan
kepribadian kewirausahaan yang memainkan peran sentral dalam kesuksesan individu
sebagai pengusaha.
Sikap dan kepribadian wirausaha menjadi faktor utama yang membedakan
antara pengusaha sukses dan yang tidak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sikap
positif, kreativitas, ketekunan, serta kemampuan untuk mengelola risiko dan
ketidakpastian, merupakan elemen-elemen kunci yang membentuk kepribadian
wirausaha yang sukses. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap sikap dan
kepribadian wirausaha menjadi esensial dalam merancang kebijakan dan program
pendidikan yang mendukung pengembangan kewirausahaan.
Tidak hanya itu, teori berprestasi juga memainkan peran penting dalam
membentuk landasan psikologis yang memotivasi individu untuk mencapai kesuksesan
dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia wirausaha. Konsep-konsep
seperti dorongan pencapaian, kepercayaan diri, dan orientasi terhadap tugas memiliki
dampak yang signifikan terhadap hasil kerja dan pencapaian tujuan bisnis.
Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang
hubungan antara sikap dan kepribadian wirausaha dengan teori berprestasi. Melalui
pemahaman yang mendalam terhadap aspek-aspek ini, diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih baik dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
mempengaruhi kesuksesan wirausaha dan cara meningkatkan potensi kewirausahaan
dalam masyarakat.
1
5. Apa pengertian motivasi berprestasi?
6. Apa saja teori motivasi berprestasi?
7. Bagaimana keterkaitan motivasi dan kewirausahaan?
8. Apa saja sikap motivasi berprestasi dalam kewirausahaan?
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Pengertian Sikap
4
Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang. SedangkanYinger, mengatakan bahwa kepribadian adalah
keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi,
dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu agar berbuat sesuatu yang benar
sesuai dengan lingkungannya. Theodore M. Newcomb, menyatakan bahwa
kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan
organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui,
berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang
lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah.
Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian adalah
segala corak tingkah laku individu yang terhimpun dalam dirinya, digunakan
untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang
datang dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya sendiri (internal)
sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang
khas bagi individu itu. Dalam penelitian ini kepribadian wirausaha ialah
kecenderungan tindakan seseorang yang berlandaskan jiwa dan unsur - unsur
kewirausahaan dalam serangkaian situasi yang terjadi di lingkungannya sebagai
bentuk penyesuaian diri terhadap rangsangan dari luar maupun dalam. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian pada seseorang adalah sebagai
berikut ;
1. Faktor Biologis
Setiap orang pasti memiliki warisan biologis yang berbeda
dengan orang yang lainnya. Warisan biologis dapat berupa bentuk fisik
yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan pada anak
kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang dapat menjadi salah
satu faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan
bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia
diperlakukan dalam masyarakat.
2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus
5
Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis
kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang
menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yang akan
menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan masyarakat kota.
Letak geografis ini sebenarnya hanya merupakan karakteristik
kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga
masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh karena itu dapat kita simpulkan
bahwa kepribadian umum adalah kepribadian yang dimiliki oleh
sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang kehidupan seseorang, pasti ada kelompok-kelompok
tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh
seseorang. Kelompok keluarga adalah kelompok pertama yang akan
dilalui oleh individu dan mungkin yang memiliki peranan paling
penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang
menjadi referensi individu dalam membentuk kepribadiannya adalah
kelompok bermain. Peranan kelompok bermain ini akan semakin
berkurang pengaruhnya seiring dengan pertambahnya usia seseorang.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu
memiliki kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan karena
pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu
selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah
mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang
sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada
seseorang yang lahir kembar sekalipun.
1. Personal Achiever.
Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:
Memiliki kebutuhan berprestasi; Memiliki kebutuhan akan umpan balik, Memiliki
kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan, Memiliki inisiatif pribadi yang kuat,
Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi, Percaya bahwa satu orang
6
dapat memainkan peran penting, Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun
oleh tujuan pribadi bukan oleh hal lain.
2. Supersalesperson.
Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai
berikut:Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain, Memiliki
keinginan untuk membantu orang lain,Percaya bahwa proses-proses sosial sangat
penting, Kebutuhan memilik hubungan positif yang kuat dengan orang lain,
Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi
perusahaan.
3. Real managers.
Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:Keinginan
untuk menjadi pemimpin perusahaan;Ketegasan,Sikap positif terhadap pemimpin,
Keinginan untuk bersaing,Keinginan berkuasa,Keinginan untuk menonjol di antara
orang-orang lain.
1
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9696/2/T1_162009008_BAB%20II.pdf
7
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai – nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan
pengalaman bertahun – tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.
3. Berani mengambil resiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha – usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada
situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang
mengandung resiko, dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap resiko
tergantung pada:
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dalam kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladan. Ia harus menampilkan produk, dan jasa –jasa baru dan
berbedasehingga ia menjadi pelopor, baik dalam proses produksi maupun
pemasaran dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu penambah nilai
4. Berorientasi Ke Masa Depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang ada sekarang.
5. Kreativitas Dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang – orang yang memiliki ciri – ciri berikut:
8
a. Tidak pernah puas dengan cara – cara yang dilakukan saat ini meskipun
cara tersebut cukup baik.
b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Seorang individu dalam dunia yang nyata akan selalu menghadapi
tantangan dan persaingan, sebagai reaksi yang positif, sebaiknya menunjukkan
sikap percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, orisinalitas atau keaslian. Sikap
wirausaha tersebut dapat dikembangkan dengan penerimaan stimulus selama
menempuh pendidikan.
9
3. Jujur
Dalam bekerja sama, kejujuran sungguh sangat penting. Bukan itu saja.
Kejujuran merupakan aspek penting dalam kehidupan. Begitu juga dengan
wirausaha. Karena berhubungan dengan membangun kepercayaan pelanggan.
Dengan kepercayaan maka konsumen akan menjadi loyal dan usaha akan
bertahan lama. Oleh karena itu, kejujuran merupakan aspek yang penting dalam
keberlangsungan usaha.
4. Tidak cepat puas
Seorang wirausahawan tidak akan merasa cepat puas sekalipun sudah
terbilang cukup sukses. Kita lihat sedikit pada beberapa perusahaan yang sudah
sangat sukses. Apakah mereka berhenti begitu saja saat sudah sukses? Tidak,
mereka selalu berusaha menemukan lagi hal-hal lain yang bisa membantu
mengembangkan usaha mereka itu.
5. Tidak takut salah / gagal
Kegagalan merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman dalam sebuah
usaha. Bila takut gagal lebih baik tidak memulai sama sekali usaha itu. Begitu
banyak pengusaha yang sukses saat ini, saat ditanyakan, mereka semua pasti
pernah menemui kegagalan. Dan kegagalan itulah yang memicu kemajuan
mereka saat ini. Kegagalan pasti pernah terjadi dalam hidup seseorang. Tinggal
bagaimana maing – masing menyikapinya.
10
oksigen, selain itu juga kebutuhan sosial psikologis seperti penghargaan, pujian, rasa
aman dan sebaginya.2
2
Dr. Sijarwo, Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih Strategi
Pembelajaran, Universitas Negeri Yogyakarta
3
Firmansyah, Motivasi Dalam Organisasi Usaha, Universitas Sriwijawa, Jurnal Profit Vol 4 No 2
November 2017
11
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih
bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari
pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding
dari profesi lain.
Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987)
meliputi
1. Perilaku kewirausahaan yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu
besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan
2. Kegiatan yang penuh semangat atau yang berdaya cipta
3. Tanggung jawab pribadi.
4. Minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat
dan sikap berisiko mereka.
5. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang
wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan
ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam
keadaan tidak pasti.
Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam
keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan
lebih tergantung pada keahlian atau pada prestasi dibanding pekerjaan lain.
Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat
dan aktif. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada
pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benarbenar
memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan
prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan
bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh
kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh
imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi
wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan
penjualan.4
4
ibid
12
2.7 Keterkaitan Antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan
Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan kata lain motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Hal ini berarti motivasi
berprestasi sangat diperlukan oleh seorang wirausahawan untuk memajukan usahanya.
Oleh sebab itu, dengan memiliki motivasi berprestasi dalam menjalankan wirausaha
seorang wirausahawan akan mampu berpikir inovatif, dan kreatif serta memiliki
semangat juang (motivasi berprestasi) dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya.
Pengembangan motivasi berprestasi dalam rangka mengembangkan mental
kewirausahaan akan menghasilkan manusia yang memiliki potensi, produktif, dan
tangguh dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian keberadaan
motivasi berprestasi dapat memberikan dorongan untuk mencapai penghargaan dan
kepuasan yang mengarah pada usaha di masa datang.
Mc Clelland menggunakan istilah n-Ach (Need for Achievement) atau motivasi
berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil atau prestasi; motif berprestasi
ditemukan pada suatu macam pikiran yang berhubungan dengan melakukan sesuatu
yang baik atau melakukan sesuatu dengan lebih baik daripada yang sebelumnya, lebih
efisien dan lebih cepat, kurang menggunakan tenaga dengan hasil baik dan sebagainya.
13
Berikut adalah sikap atau perilaku individu yang memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi:5
1. Mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu lebih baik
Perilaku untuk terus melakukan sesuatu lebih baik ditunjukkan dengan
mutu produk dari yang selalu dijaga dan adanya inovasi-inovasi baru yang
membuat usaha terus berkembang dan lebih baik. Mutu selalu mereka jaga agar
pembeli selalu merasa puas ketika membeli produk para ketiga subjek.
2. Lebih menyukai pekerjaan yang memberikan tanggung jawab pribadi untuk
menemukan suatu solusi atas suatu masalah
Perilaku menyukai pekerjaan yang memberikan tanggung jawab pribadi
untuk menemukan suatu solusi atas suatu masalah, terlihat ketika
menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan. Ketika mendapatkan pesanan,
wirausahawan mengerjakan pekerjaan tersebut sampai selesai, seberapapun
pesanan yang ada, pada saat wirausahawan sudah memutuskan untuk
menerima, maka harus berkomitmen untuk menyelesaikannya sebagai bentuk
tanggung jawab.
Selain itu perilaku yang lain yaitu ketika menghadapi persoalan yang
ada, baik itu masalah bersifat produksi maupun masalah lingkungan 'internal'
perusahaan, wirausahawan menunjukkan bisa mengatasi hal tersebut.
3. Menyukai umpan balik, demi untuk mengetahui apakah sudah mengalami
kemajuan
Perilaku yang menunjukkan memiliki sifat yang menyukai adanya
umpan balik, baik dari lingkungan, orang maupun dari pegawai, yaitu ketika
senang ketika para pegawai mereka berpendapat, tidak hanya senang tetapi
mempunyai cara tersendiri untuk mengaplikasikan pendapat mereka menjadi
sebuah produk yang siap jual. Selain itu memiliki sifat menyukai adanya umpan
balik karena adanya saran, kritik dan umpan balik terhadap produk maupun
hasil kerja subjek sangat membantu usaha untuk terus berkembang menjadi
lebih baik.
4. Bekerja pada tujuan yang menantang
5
Aulia Rachendiar Pradipta, Bagaimana Motivasi Mendorong Keberhasilan Berwirausaha Pada
Pelaku Usaha Mikro Kecil Kotamadya Surabaya, Universitas Airlangga Surabaya, Jurnal Psikologi Kepribadian
dan Sosial Vol. 01 No. 02 Agustus 2012
14
Perilaku bekerja pada tujuan yang menantang, ditunjukkan dengan
kemampuan Wirausahawan dalam hal menerima pesanan yang sifatnya
'menantang' dalam artian pekerjaan tersebut memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi, membutuhkan waktu, tenaga, dll. Wirausahawan tidak pernah menolak
semua pekerjaan yang bersifat baru dan menantang yang diberikan konsumen.
Tidak hanya mampu menerima, tetapi mereka juga mampu untuk mengerjakan
pekerjaan tersebut dengan sempurna.
5. Fokus pada pencapaian prestasi
Perilaku yang menunjukkan wirausahwan adalah seseorang yang
memiliki sifat fokus pada pencapaian prestasi, terlihat ketika wirausahawan
tidak pernah putus asa dalam mengerjakan pekerjaannya, mereka selalu fokus
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena mereka adalah orang-orang yang
fokus terhadap apa yang dilakukan, itu membuat pekerjaannya selalu selesai
dan hal tersebut membuat pembeli percaya untuk terus membeli.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran bagi pembaca semoga pembahasan dalam makalah ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan dan dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Untuk
penulis lain, agar dapat memperluas pembahasan tentang konsep dasar kewirausahaan
sehingga informasi yang disajikan lepih kompleks.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sijarwo, Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih
Strategi Pembelajaran, Universitas Negeri Yogyakarta
Firmansyah,2017. Motivasi Dalam Organisasi Usaha, Universitas Sriwijawa, Jurnal
Profit Vol 4 No 2
http://vitahafyan.blogspot.com/2011/12/sifat-dan-kepribadian-wirausaha.html
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9696/2/T1_162009008_BAB%20II.
pdf
Kristianti,Mariana. 2014. “Rancang Bangun Prototype Berbasis Web Sebagai
Implementasi Praktik Wirausaha Mahasiswa di Kota Semarang”, Jurnal
Ekonomi Bisnis Vol.XVII No 2
Pradipta, Aulia Rachendiar.2012. Bagaimana Motivasi Mendorong Keberhasilan
Berwirausaha Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Kotamadya Surabaya,
Universitas Airlangga Surabaya, Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial
Vol. 01 No. 02
Sukirman,2014. “pengembangan kewirausahaan melalui peningkatan kinerja
karyawan” ,Jurnal Ekonomi Bisnis V
17