Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

(MEMULAI USAHA BARU)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Listiyani Siti Romlah M. Pd

Disusun Oleh:

Mutia Ainun Nabila (1831020058)

Nadya Anggraeny (1831020076)

Riski Mayang Sari (1831020056)

Kelas :A
Semester: 5

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2020 M/ 1442 H

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.

Penyusun mengucapkan terimakasih yang tiada hentinya kepada Allah SWT


yang telah memberi kemudahan, kelancaran serta pertolongan, sehingga penyusun
dapat mengerjakan tugas kuliah berupa makalah mata kuliah kewirausahaan dengan
judul makalah “memulai usaha baru” dengan baik serta tepat waktu. Penyusun
menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan
oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
penyusun dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari dalam memulai
usaha baru.

Bandar Lampung, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ....................................................................... 2

BAB II .......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Wirausaha ..................................................................................... 3

2.2 Mengenal Usaha ............................................................................................. 4

2.3 Peluang Usaha ................................................................................................ 5

2.4 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Memulai Usaha .................................... 7

2.5 Memulai Usaha Baru ...................................................................................... 7

2.6 Hambatan Dalam Memulai Usaha Baru ....................................................... 10

2.7 Cara Mengatasi Kendala Dalam Memulai Usaha ........................................ 14

2.8 Kejujuran Dalam Kewirausahaan ................................................................. 14

BAB III ....................................................................................................................... 18

PENUTUP .................................................................................................................. 18

iii
3.1Kesimpulan ......................................................................................................... 18

3.2 Saran ................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dalam mata kuliah kewirausahaan, kita tidak hanya diajarkan tentang


keterampilan dibidang usaha tertentu tetapi juga dituntun untuk memiliki kemauan
dan kemampuan atau jiwa kewirausahaan. selain itu juga kita diajarkan agar bisa
menangkap ide peluang peluang bisnis dan manajerialnya,cakap untuk bekerja,
mengorganis, kreatif serta mempunyai kemampuan yang kuat untuk konsisten dan
tidak mudah menyerah, dan menyukai tantangan.

Di masa sekarang ini, sangat sulit untuk menndapatkan pekerjaan. Tetapi


jangan khawatir, berwirausaha merupakan alternatif yang sangat tepat ketika kamu
ingin mencoba hal yang baru. Bisnis bukan hanya sebagai pilihan alternatif bagi
seseorang ketika mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan namun bisnis juga bisa
menjadi sumber pendapatan utama bagi pemiliknya.Bisnis yang baik harus dijalankan
dengan suatu perencanaan yang matang dan juga pelaksanaan yang baik oleh
pemiliknya. Sebelum anda memulai bisnis, anda bisa melihat bisnis yang akan anda
pilih dan jalankan dengan melihat orang yang telah berhasil memulai bisnis tersebut.

Peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu
yang mampu melihat situasi sebagai peluang, tetapi ada juga yang tidak. Hal ini
disebabkan faktor informasi yang dimilikinya. Informasi memungkinkan seseorang
mengetahui bahwa peluang ada saat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut.
Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial .

1
Disamping pegaruh lingkungan hidup dan sosial tersebut,sebagai wirausaha kita juga
dituntut mempunyai keberanian untuk menanggung kemungkinan resiko yang akan
didapat setelah melakukan usaha tersebut.

Ketika memutuskan untuk memulai usaha baru, maka harus berari dalam
mengambil resiko. Apabila kita memulai usaha tentu bukan hanya modal yang
diperlukan tetapi juga ketrampilan dan ketekunan pada diri kita. Untuk memulai
bisnis ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisnis tersebut bisa berjalan
dengan lancar dan tentunya tidak akan terjadi kerugian. Bisnis saat ini menjadi
pilihan banyak orang karena mereka sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan
juga karena gaji yang diberikan oleh perusahaan tersebut sangat minim.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah kewirausahaan itu?
2. Bagimana cara menentukan peluang usaha?
3. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha?
4. Bagaimana cara memulai usaha baru?
5. Apa saja hambatan dalam memulai usaha baru?
6. Bagaimana cara mengatasi kendala dalam memulai usaha?
7. Seberapa penting kejujuran dalam kewirausahaan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Mengetahui dan memahami arti kewirausahaan.
2. Mengetahui cara menentukan peluang dalam berwirausaha.
3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha.
4. Mengetahui dan memahami cara memulai usaha baru.
5. Mengetahui hambatan dalam memulai usaha baru.
6. Mengetahui dan memahami cara mengatasi kendala dalam memulai
usaha.
7. Memahami pentingnya kejujuran dalam berwirausaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wirausaha


Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
nyata secara kreatif.1 Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha berarti : perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi
etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.

Pendapat beberapa para ahli mengenai kewirausahaan:

a. Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah orang yang mengorganisir,


mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan
peluang berusaha.Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para
ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
b. Richard Cantillon (1775)mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi kewirausahaan ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.

1
Suryana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Bandung:
Salemba Empat.

3
c. Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-
peluang di dalam sistem ekonomi.
d. Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat
semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil


Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan


kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan


sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.

2.2 Mengenal Usaha


Apa bila anda memutuskan untuk membukasuatu usaha, wajib hukumnya
untuk mengetahui seluk beluk bidang usaha yang akan kita buka nantinya.
Pemahaman akan bidang usaha ini akan sangat mempengaruhi tingkat resiko usaha.
Semakin kita mengenal dan memahami bidang usaha kita, semakin kecil resiko yang

4
kita hadapi, sebailiknya bila kita tidak memahami bidang usaha kita akan lebih
berisikolah bidang usaha itu. Kegagalan seseorang dalam membuka usaha bukanlah
disebabkan oleh usahanya yang jelek atau tidak berprospek tetapi pengusahanyalah
yang menentukan factor sukses tidaknya usaha itu. Bila pengusaha memahami seluk
beluk bisnis rental atau toko klontong, bukalah usaha rental atau toko klontong, dan
janganlah membuka usaha perbengkelan atau lokomotif.

Untuk memahami seluk beluk bidang usaha sekaligus mencari peluang usaha
kita harus mencari banyak informasi. Informasi yang sesuai dengan usaha yang akan
kita buka sangat membantu untuk memperkecil resiko yang muncul. Kadang-kadang
kita sangat bingung untuk mencari dimana kita bisa mendapatkan informasi,
informasi macam apa yang kita butuhkan sehingga menghambat langkah keinginan
kita untuk membuka usaha.2

2.3 Peluang Usaha


Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa
didapatkan oleh seseorang dengan cara mengandalkan potensi dan keahlian yang
telahdimiliki oleh orang tersebut dengan cara memanfaatkan waktu dan kondisi yang
ada.

Ada beberapa strategi dan juga tips yang dapat kita jalankan utuk memulai
sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Peluang usaha bisa dicari melalui media
internet, dengan mengunjungi took-toko buku, atau mendengarkan pengalaman orang
lain yang sudah berpengalaman dan sukses di dalam bisnis yang mereka geluti,
sebagai acuan dalam memulai sebuah peluan usaha baru.

Cara mencari peluang usaha :

2
DR. DRH. Ida Bagus Suardana, M.Si, Diktat Kewirausahaan, 2017, Universitas Udayana Denpasar,
hlm. 12.

5
1. Gunakan internet gunakan google untuk mencari informasi peluang usaha
yang teruji. Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia ini
memungkinkan untuk membantu dalam pencarian peluang usaha. Sebab
informasi dunia maya dapat diketahui melalui google.
2. Mengikuti seminar wirausaha. Dengan cara ini kita mencari informasi dengan
sesama wirausaha yang lain. Bisa juga untuk menanbah ide-ide baru tentang
peluang usaha.
3. Ikut komunitas bisnis. Komunitas adalah salah satu cara untuk bertemu
dengan para wirausahawan yang terdiri dari banyak kalangan bisnis. Ini
mampu memperbanyak relasi dan menambah wacana tentang peluang usaha
yangbsedang berkembang.
4. Beli buku tentang bisnis. Sekarang banyak buku yang bertema bisnis,
pemasaran dan bagaimana menemukan peluang usaha. Ini memperbesar ide
yang akan muncul untuk sebuah peluang usaha baru.
5. Aktif dalam social media. Di era social media seperti sekarang ini banyak
ilmu gratis yang di share oleh para pebisnis. Dengan membuat kuliah tweet
atau kultwit tentang bisnis maka akan menambah luas wawasan kita
bagaimana mengembangkan peluang usaha sehingga tidak hanya peluang
usaha saja yang akan kita jalankan namun dapat kita wujudkan dalam bisnis
nyata.
6. Rajin sharing dengan pebisnis sukses. Bisnis tidak hanya memikirkan
bagaimana untung rugi namun ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Untuk itu maka pebisnis awal memerlukan seorang mentor pendamping.
7. Rencanakan dengan prioritas. Jika sudah menemukan apa yang akan kita
kembangkan dalam usaha kita nanti, maka selanjutnya rencanakan secara
matang sesuai dengan keinginan kita. Kembangkan sampai sukses.3

3
http://kakchinchin.blogspot.com/2017/04/memulai-usaha.html?m=1.

6
2.4 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Memulai Usaha
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.
3. Tempat usaha yang akan dipilih.
4. Organisasi usaha yang akan digunakan.
5. Analisis SWOT.
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.4

2.5 Memulai Usaha Baru


Ada 3 cara dalam memulai usaha diantaranya yaitu:

1. Merintis usaha baru (starting)


2. Membeli perusahaan orang lain (buying/ akuisisi)
3. Kerja sama manajemen (franchising)

Namun disini kami akan memfokuskan kepada merintis usaha baru atau start up

Berikut akan diuraikan beberapa tahapan untuk memulai sebuah usaha, diantaranya
adalah sebagai berikut5 :

1. Menentukan Produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan produk apa yang
akan menjadi usaha kita. Dalam menetukan produk kita dapat melihat
berdasarkan tiga hal, yaitu :
 Menentukan produk berdasarkan keahlian kita, kita bisa melihat apa yang
bisa kita buat, apakah kita ahli memasak atau ahli membuat kerajian atau
jasa, jadi dari keahlian itulah kita membuat produk untuk sebuag usaha.

4
Suryana, Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Kesuksesan, Salemba empat, Jakarta: 2014,
hlm 129.
5
http://unnesstudenttechnology.blogspot.com/2016/10/makalah-cara-memulai-usaha-
kewirausahaan.html?m=1.

7
 Menentukan produk berdasarkan trend, artinya kita menetukan produk
usaha dengan melihat apa yang sedang digemari oleh masyarakat, misalnya
di masyarakat sedang digemari makanan yang pedas, maka kita bisa
mengolah berbagai makanan bercita rasa pedas sebagai produk usaha.
 Menentukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita bisa melihat
peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan untuk dijadikan produk,
setelah itu kita menetukan peluang usaha, kita manfaatkan peluang itu, kita
jadikan peluang tersebut sebagai usaha kita.

2. Menetukan Target Pasar


Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn sasaran pasar
yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita akan dijual, apakah akan
dijual kepada kalangan atas, kalangan menengah, kalangan bawah. Maka
produk yang kita pasarkan harus sesuai dengan daya beli dan kebutuhan target
pasar kita. Kita juga menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi,
aktifitas dan lain-lain.

3. Perluas Dan Perbanyak Jaringan Bisnis Dan Pertemanan.


Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan
bisnis datang dari rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Hal ini juga sejalan
dengan prinsip seorang pebisnis “uang tidak mengenal tuan”. Bisa saja hari ini
anda adalah big boss, namun esok lusa anda menjadi pengangguran karena
didepak oleh karyawan sendiri yang bekerja sama dengan partner bisnis anda
atau bahkan investor anda.

4. Menguji Kelayakan Usaha


Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada tiga
hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :

8
a. Biaya investasi
b. Biaya modal kerja
c. Prediksi kas masuk

5. Pilihlah Keunikan Dan Nilai Unggul Dalam Produk/Jasa Anda.


Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di dalam
fenomena banting harga. Jika anda menilai terlalu tinggi jasa/produk anda,
sementara hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sangat
spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling kepada usaha
sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik.

6. Jaga Kredibilitas Dan Brand Image.


Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama baik,
kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita. Padahal, ini yang
paling penting dalam berbisnis.

7. Struktur Menejemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai
sebuah usaha, yaitu struktur menejemen yang sederhana dan struktur
menejemen yang rumit. Menejemen sederhana yaitu hanya ada kita sebagai
bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat produk, tidak ada
menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan menejemen lainnya selain
kita sendiri, sedangkan menejemen yang cukup rumit, selain kita sebagai bos
dan karyawan sebagai anak buah yang membuat produk, kita harus membuat
menejemen-menejemen lainnya, seperti menejemen keuangan, operasional,
pemasaran dan lainnya. Dan di setiap menejemen tersebut memerlukan lagi
beberapa karyawan.

8. Modal

9
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi juga tenaga dan
waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah di dapat ketika kita
memiliki keinganan yang kuat untuk memulai sebuah usaha. Sedangkan
modal uang tidak dapat didapatkan dengan cara seseserhana itu. Modal uang
dapat diperoleh melalui beberapa cara diantaranya adalah diperoleh dari
tabungan sendiri, saham, obligasi, dan lainnya.

9. Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita inginkan, apakah
bisa berbentuk usaha perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha lainnya yang
mungkin dapat kita lakukan.

2.6 Hambatan Dalam Memulai Usaha Baru


Banyak faktor yang dapat melatarbelakangi kesuksesan seseorang dan banyak
juga faktor yang dapat menghalangi kesuksesan tersebut. Beberapa faktor tersebut
berasal dari dalam diri kita sendiri dan beberapa lainnya berada dari faktor luar.
Untuk menjadi sukses kita harus mampu menghilangkan berbagai hambatan tersebut.

Sukses adalah sebuah pilihan dimana kita harus mau dengan senang hati
untuk mampu menghadapi dan memecahkan segala macam persoalan yang
menghalangi kita dalam mencapai tujuan. Tanpa ada kemauan yang kuat pada diri
kita tidak mungkin dapat mengatasi berbagai hambatan untuk memulai usaha
tersebut. Meski kita tahu apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana cara
mengatasinya namun tanpa ada tekad bulat untuk sukses semua tidak akan bisa
dengan mudah dilalui.

Untuk dapat sukses dalam sebuah bisnis atau usaha kita harus mampu
menangani berbagai halangan dan rintangan. Dalam memulai bisnis atau usaha akan

10
ada banyak yang mungkin memberatkan atau bahkan menghancurkan kesempatan
kita untuk maju.

1. Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha

Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha pertama


datang dari diri kita sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut lebih kepada kualitas
kepribadian kita yang tidak mendukung untuk memulai sebuah usaha.

Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental dan keterampilan yang akan
kita gunakan. Beberapa faktor internal yang dapat menjadi penghalang terciptanya
usaha mandiri antara lain sebagai berikut:

a. Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko


b. Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha
c. Tidak memiliki modal yang cukup

Perasaan atau emosi adalah hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan
terlebih dahulu jika kita ingin memulai sebuah bisnis. Disini kita harus
menghilangkan berbagai perasaan atau emosi negatif yang menghalangi usaha kita
dalam membangun sebuah bisnis yang diinginkan. Beberapa perasaan yang
mengganggu bahkan merusak yaitu perasaan takut gagal ketika hendal memulai
sebuah usaha, rasa takut untuk mengambil resiko dan hanya ingin berada pada posisi
yang aman, rasa malas dan lain sebagainya.

Untuk dapat sukses dalam membuka usaha maka kita harus menjadi pribadi
yang tangguh dan untuk menjadi pribadi yang tangguh kita harus menghilangkan
berbagai perasaan atau emosi negatif yang akan menghalangi kita dalam melakukan
sebuah usaha. Kita bisa berlatih dan belajar tentang manajemen diri atau bagaimana
mengelola emosi negatif.

11
Kemampuan atau skill juga merupakan satu hal yang sering kali menjadi
hambatan dalam memulai usaha. Kegagalan seringkali timbul karena kemampuan
seseorang yang terbatas. Karena letak kesuksesan seseorang banyak dipengaruhi oleh
kemampuan. Jika tidak mampu maka seseorang akan lebih rentan dengan kegagalan.

Sebelum memulai sebuah bisnis maka sangat dianjurkan untuk mengukur


seberapa jauh kemampuan yang kita miliki untuk menjalankan usaha yang dipilih.
Kita harus tahu keterampilan apa yang dibutuhkan dan apakah kita mampu atau tidak
melakukannya. Ini merupakan salah satu alasan banyak pakar menyarankan kepada
kita untuk memulai sebuah bisnis yang kita kuasai, membangun bisnis berdasarkan
minat dan bakat yang dimiliki. Untuk menutup apa yang tidak kita miliki maka kita
harus berani belajar dan mengambil contoh dan pengalaman dari orang lain.

Selanjutnya, hambatan yang paling banyak dikeluhkan para pelaku usaha


adalah modal. Kekurangan modal merupakan hal yang sangat sering dialami oleh kita
yang baru ingin memulai sebuah bisnis. Namun perlu diingat bahwa modal tersebut
adalah uang. Kita memang tidak bisa memulai usaha tanpa uang tetapi kita bisa
memulai usaha meski kita tidak memiliki uang.

Kesempatan yang bagus, peluang menjanjikan dan kemampuan yang


memadai bisa kita jadikan senjata untuk mengatasi hambatan permodalan . Caranya
adalah dengan menggunakan modal usaha dari pihak lain, meminjam, menyewa dan
sebagainya. Kita bisa mulai mengatasi hambatan permodalan ini dengan cara
tersebut.

2. Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha

Mengukur kemampuan dan pengalaman yang kta miliki sebagai pemula, ada
beberapa faktor dari luar yang menjadi kendala dan hambatan saat kita memutuskan
untuk membuka sebuah usaha. Faktor tersebut menjadi penghalang terutama karena
kita memiliki keterbatasan dalam menangani hal tersebut. Ini berarti bahwa seiring

12
berjalannya waktu faktor eksternal tersebut tidak akan menjadi masalah yang serius.
Hambatan dari luar tersebut secara garis besar terdiri dari dua hal sebagai berikut:

a. Persaingan Pasar yang Ketat


Persaingan pasar adalah hal alami yang akan kita hadapi dalam
mengelola sebuah usaha, dimanapun dan kapanpun kita akan dihadapkan
dengan masalah tersebut. Untuk usaha yang sudah lama berdiri, persaingan
tidak akan menjadi momok yang menghantui namun bagi kita kondisi
persaingan yang ketat akan menjadi hal berat yang harus dihadapi.
Saat baru memulai usaha atau ketika hendak memulai usaha ada
kalanya kita memilih sebuah usaha yang tingkat persaingannya tinggi. Jika
demikian maka hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan
memperkuat produk yang kita berikan. Selain itu juga bisa masuk di
persaingan tersebut dengan menjaga harga jual produk tetap terjangkau. Kita
harus bisa menekan serendah mungkin biaya produksi sehingga pada akhirnya
kita dapat memberikan hatga kompetitif untuk produk yang ditawarkan.
Perlu kita catat bahwa masalah persaingan ini semakin hari biasanya
akan semakin ketat. Untuk itu dalam menjalankan bisnis atau usaha kita harus
tetao konsisten dengan pelayanan produk yang memuaskan. Tanpa itu semua
kita tentu akan lebih mudah digeser oleh orang lain yang mendirikan usaha
serupa.

b. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung


Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada usaha yang
akan didirikan, untuk itu analisa terhadap kondisi lingkungan usaha mutlak
harus kita lakukan. Dalam upaya untuk mendirikan sebuah usaha yang sukses
maka kita harus memastikan bahwa kondisi lingkungan bisa mendukung
usaha kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana kondisi lingkungan yang
dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber daya yang akan kita gunakan

13
dan juga aspek budaya masyarakatnya. Meski tidak berpengaruh langsung
pada tingkat keberhasilan usaha namun kondisi lingkungan yang buruk tentu
akan memperlambat perkembangan usaha yang kita jalani.
Setidaknya dua hal diatas umumnya akan menjadi kendala yang cukup
berarti saat kita hendak memulai membuka sebuah usaha. Meski bukan satu-
satunya masalah namun penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh
mengenai hal tersebut dan merumuskan berbagai upaya dan rencana
penanganan.

2.7 Cara Mengatasi Kendala Dalam Memulai Usaha

Kendala yang biasanya sering dialami oleh pemula dalam berwirausaha


adalah takut gagal dan enggan mengambil risiko. Untuk mengatasi hal ini, seorang
wirausahawan harus memiliki jiwa semangat, keberanian yang pantang takut gagal,
serta berani keluar dari zona aman mereka untuk menggapai kesuksesan yang
bebas.Jika tidak demikian, mereka tidak akan menemui kesuksesan yang mungkin
tercapai setelah kegagalan. Seorang pemula sebaiknya melakukan bisnis/usaha yang
sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri, dan jangan mudah puas dengan hasil awal
usahanya.6

2.8 Kejujuran Dalam Kewirausahaan


Sikap positif, seperti kejujuran akan menjadi suatu sikap seorang
wirausahawan, apabila sikap jujur itu dilakukan terus- menerus yang diulang,
sehingga menjadi suatu kebiasaan. Apabila kita melakukan sikap diluar
kebiasaan, maka hati akan merasa gelisah. Kebiasaan-kebiasaan baik susah

6
https://avindadaviana86.blogspot.com/2016/05/makalah-kewirausahaan-membuat-usaha-
baru.html.

14
diperoleh, namun sekali telah diperoleh mereka merupakan harta-harta penting
yang sulit dinilai.

Salah satu harta kehidupan pada manusia adalah melahirkan kebiasaan


meraih keberhasilan. Keberhasilan merupakan prestasi, yang dilandasi oleh
kejujuran dan disiplin. Seorang Wirausaha yang memiliki keyakinan dan
kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian mengembangkan
kegiatan usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan disiplin diri.
Seperti kita ketahui, hidup itu merupakan kancah perjuangan. Karena adanya
makna kejujuran dalam hidup, kita harus berjuang dengan penuh keyakinan
ingin maju di dalam Wirausaha.

Obat yang baik untuk menjalankan perjuangan dalam hidup adalah


adanya keyakinan pada diri sendiri. Sayangilah diri sendiri untuk keberhasilan.
Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan hasil dalam hidup. Untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan, makna kejujuran dan disiplin harus tertanam
sejak dini. Kita harus mempelajari dan memahami serta menghayati khasiat
kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup. Makna kejujuran dalam
hidup ditujukan untuk dunia akhirat sampai tingkat tertentu keberhasilan seorang
Wirausaha bergantung kepada kejujuran untuk bertanggung jawab atas
pekerjaannya. Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan
sesuatu sebagaimana adanya. Bila berdagang, barang yang baik harus dikatakan
baik dan barang yang rusak harus dikatakan rusak.

Kejujuran itu dapat disamakan dengan “amanah”. Amanah adalah bila


diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak khianat, kalau berkata selalu benar
dan jika berjanji dalam bisnis tidak mungkir. Makna jujur dalam hidup ini
termasuk sifat yang perlu dimiliki oleh seorang Wirausaha, karena sifat ini
akan mendatangkan kepercayaan masyarakat konsumen. Dengan kesediaan berbuat

15
jujur, berarti setiap perbuatan yang dilakukan oleh Wirausaha maknanya dapat
menyenangkan orang lain maupun diri sendiri.

Akhirnya, dengan ketekunan kerja keras, diikuti dengan kejujuran akan


dapatmenciptakan suatu kemajuan dalam Wirausaha. Kemajuan yang dicapai
tentu harus diikuti dengan disiplin yang baik, bukan sekedar dengan kerja keras
ingin hasil yang baik, tapi harus diikuti dengan disiplin tinggi. Kebenaran dan
kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di
dalam wirausaha. Kejujuran dalam segala kegiatan bisnis, misalnya menimbang
barang, mengukur, membagi, berjanji membayar utang akan membuat ketenangan
lahir dan batin.

Memang demikian, berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran. Apabila


seorang Wirausaha jujur, maka ia akan mendapat keuntungan dari segala penjuru
yang tidak ia duga dari mana datangnya. Seorang Wirausaha dapat
mengembangkan lingkungannya karena ia dapat memberi apa yang ada, baik tenaga
harta maupun pikirannya. Kesediaan berbuat demikian merupakan tingkah laku
yang terpuji dan dapat diterima oleh masyarakat. Apabila orang berbisik tidak
jujur maka tunggulah kehancurannya. Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala
akibatnya, akan membawa kerugian yang sangat fatal. Sifat dan tingkah laku
Wirausaha harus dapat menyertai kesabaran, ketekunan, kerajinan, dan kemajuan
kerja keras dalam usaha pembinaan pribadi seorang Wirausaha.

Seorang wirausaha yang tidak memiliki kejujuran dan disiplin pribadi


tidak akan berhasil di dalam men-capai tujuan dan cita-citanya. Kejujuran dan
disiplin pribadi seorang wirausaha merupakan kewajiban moral yang dibebankan
kepada diri sendiri, untuk keperluan diri sendiri menurut fitrahnya. Orang yang
tidak jujur di dalam wirausaha, akan menderita dan akan menerima suatu
keadaan: tidak dipercaya masyarakat konsumen, menjadi rendah diri dan rasa malu,

16
mudah tersinggung atau emosi, cepat iri dan dengki, suka dendam, prasangka buruk
dan dusta, tidak punya teman, atau kehancuran dalam usahanya.

Salah satu kunci keberhasilan seorang Wirausaha di dalam usahanya


adalah sifat kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat konsumen terhadap
dirinya. Akibat jika seorang Wirausaha di dalam usahanya tidak jujur dan tidak
bertanggung jawab adalah banyak masyarakat konsumen yang tidak
mempercayainya, baik kepada bidang usahanya maupun kepada kariernya. Hal ini
terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan kerja di perusahaan dan di
perdagangan.

Untuk menjadi karyawan pada perusahaan, faktor kejujuran dan tanggung


jawab mendapat sorotan dan penilaian yang serius dari pihak pemilik
perusahaan. Kejujuran adalah sendi pokok bagi kelangsungan hidup yang diikuti
kegiatan pikiran dan kerja keras. Orang-orang yang selalu ingat kepada Allah di
mana pun dan kapan pun adalah orang- orang yang jujur, tenang, sabar, serta
teratur dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan
batin tidaklah mudah kita ucapkan. Untuk mendapatkannya diperlukan kejujuran
dalam perjuangan dan pengorbanan.7

7
Suwinardi, Langkah Sukses Memulai Usaha, Orbith Vol. 14 No. 3, November 2018, hlm 198-200.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang


dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
2. Semakin kita mengenal dan memahami bidang usaha kita, semakin kecil
resiko yang kita hadapi, sebaliknya bila kita tidak memahami bidang usaha
kita akan lebih berisikolah bidang usaha itu.
3. Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang sudah pasti yang bisa
didapatkan oleh seseorang dengan cara mengandalkan potensi dan keahlian
yang telahdimiliki oleh orang tersebut dengan cara memanfaatkan waktu dan
kondisi yang ada.
4. Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha, diantaranya sebagai
berikut:
a) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
b) Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.
c) Tempat usaha yang akan dipilih.
d) Organisasi usaha yang akan digunakan.
e) Analisis SWOT.
f) Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
5. Ada 3 cara dalam memulai usaha diantaranya yaitu:
a. Merintis usaha baru (starting)
b. Membeli perusahaan orang lain (buying/ akuisisi)
c. Kerja sama manajemen (franchising)

18
6. Untuk mengatasi kendala dalam memulai usaha, seorang wirausaha
harus memiliki jiwa semangat, keberanian yang pantang takut gagal, serta
berani keluar dari zona aman mereka untuk menggapai kesuksesan yang
bebas.
7. Keberhasilan merupakan prestasi, yang dilandasi oleh kejujuran dan
disiplin. Salah satu kunci keberhasilan seorang Wirausaha di dalam
usahanya adalah sifat kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat
konsumen terhadap dirinya.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat penulis tidak hanya sebagai mata kuliah kewirausahaan.
Dengan membuat makalah tentang memulai usaha baru, penulis mendapatkan
wawasan yang luas tentang memulai usaha baru.

Dalam pembuatan makalah penulis menyadari atas segala kekurangan dari


segi penulisan, penyusunan kata maupun kalimat, yang tak sesuai dengan kaidah
penulisan makalah UIN Raden Intan Lampung, maka penulis meminta maaf atas
segala kekurangan dalam penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran agar
penulis dapat memperbaiki segi tulisan agar sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju


Sukses. Bandung: Salemba Empat.

Suardana, Ida Bagus. 2017. Diktat Kewirausahaan. Universitas Udayana Denpasar.


hlm. 12.

Suryana. 2014. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Kesuksesan. Jakarta:


Salemba Empat. hlm. 129.

Suwinardi. Langkah Sukses Memulai Usaha. Orbith Vol. 14 No. 3. November 2018.
hlm. 198-200.

http://kakchinchin.blogspot.com/2017/04/memulai-usaha.html?m=1 diakses pada 24


november 2020 pukul 12.35

http://unnesstudenttechnology.blogspot.com/2016/10/makalah-cara-memulai-usaha-
kewirausahaan.html?m=1. diakses pada 24 november 2020 pukul 12.44

https://avindadaviana86.blogspot.com/2016/05/makalah-kewirausahaan-membuat-
usaha-baru.html. diakses pada 24 november 2020 pukul 12.49

20

Anda mungkin juga menyukai