Anda di halaman 1dari 30

Karya Tulis Ilmiah

MENJADI ENTREPRENEUR DI USIA MUDA

DISUSUN OLEH :

AYU ARIANTI PUTRI

21215039

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2017

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan
materi dan saran, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah tentang
kewirausahaan ini yang berjudul “Menjadi entrepreneur di usia muda".

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa serta keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya.

Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Harapan saya semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Bandung, 15 Juni 2017

Ayu Arianti Putri

Penyusun

Abstrak

2
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi
manfaat, menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Seseorang wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu
mendirikan, membangun, mengembangkan, memajukan dan menjadikan
perusahaannya unggul. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak
kewirausahaan.

Menjadi seorang wirausaha sangat menguntungkan, akan banyak keuntungan yang


didapat. Sebelum memulai usaha seorang wirausaha harus mengetahui kemampuan
terhadap dirinya sendiri. Selain itu, ada banyak hal yang harus di perhatikan saat
akan memulai usaha.

Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang
dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai
manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan
“market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Salah satu kunci untuk
memulai usaha yang sukses adalah bekerja dengan senang hati, seolah kita sedang
mengerjakan hobi hingga lupa waktu dan tidak kenal lelah. Bekerja dengan senang
hati, itulah sebabnya mengapa kegiatan usaha yang berawal dari hobi seringkali
berhasil dengan baik.

DAFTAR ISI

3
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

ABSTRAK...............................................................................................................3

DAFTAR ISI...........................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................6

LATAR BELAKANG....................................................................................6
RUMUSAN MASALAH...............................................................................7
TUJUAN PENULISAN................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................8

Pengertian..................................................................................................8
Pendapat Para Ahli....................................................................................9
Ciri-ciri dan Sifat Kewirausahaan.............................................................9
Tahap-tahap Kewirausahaan .................................................................10
Sikap Wirausaha......................................................................................11
Ide Bisnis..................................................................................................15
Peluang Bisnis.........................................................................................15
Dasar Kemampuan Diri Kewirausahaan ..............................................18
Memulai Bisnis........................................................................................18
Kategori Bisnis........................................................................................20
Usaha Kecil.............................................................................................20
Faktor-Faktor Kegagalan Bisnis ...........................................................22
Hubungan Antara Kreativitas dan Inovasi..........................................23

4
Hobi Menjadi Modal Usaha ............................................................... 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................................27

Metode Wawancara.............................................................................27
Waktu dan Tempat Wawancara..........................................................27
Jenis Wirausaha...................................................................................27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................28

Laporan Kewirausahaan......................................................................28
Harga Pokok Penjualan.......................................................................29
BAB V PENUTUP..............................................................................................30

Kesimpulan...........................................................................................30
Saran ....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31

5
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Menjadi seorang entrepreneur merupakan tantangan menarik yang perlu
diwujudkan dalam suatu karya nyata membangun suatu bisnis atau usaha
atau sebuah perusahaan.
Kita dapat memulai bisnis tersebut tanpa modal tapi tekad yang kuat
berdadarkan skill (keterampilan) atau kompetensi yang kita miliki. Bisa juga
memulai dengan modal kecil tapi terarah memperhitungkan dengan matang
alokasi anggaran bisnisnya.
Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke
minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan
kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena
dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang sedikit berbeda.
Wirausaha tentu digeluti oleh banyak kalangan. Tentu saja, mereka memiliki
aspek-aspek kewirausahaan yang mengandalkan intuisi, pemikiran logis
secara tepat dan fokus pada tujuan utama.
Sebagai pelajar, wirausaha tidak hanya dapat berencana, berkata-kata, akan
tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke
dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan

6
kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu
tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Pikiran kreatif sejak dini terutama bagi pelajar, tercetus dari menyalurkan
hobi pastilah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi semua orang.
Kesenangan ini akan makin sempurna ketika hobi yang kita miliki dapat kita
berdayakan menjadi sebuah bisnis yang dari sana kita dapat memperoleh
kemapanan finansial.
Selain merasakan kesenangan yang luar biasa karena mencapai ekonomi dari
menyalurkan hobi, seorang yang akan menjadi wirausaha muda pun akan
merasakan pengalaman yang berkesan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu entrepreneur dan entrepreneurship?
2. Apa saja hal-hal yang diperhatikan untuk menjadi seorang entrepreneur?
3. Bagaimana menjadi seorag entrepreneur yang berkualitas dan unggul?
C. Tujuan
1. Membedakan entrepreneur dan entrepreneurship.
2. Mengetahui langkah-langkah menjadi seorang entrepereneur.
3. Melakukan strategi untuk menjadi seorang entrepreneur yang berkualitas
dan unggul
D. Manfaat
1. Agar pembaca lebih berfikir untuk memulai melakukan kewirausahaan.
2. Agar pembaca dapat mengembangkan potensi dan kemampuan nya
melalui hobi ke dalam wirausaha.

Bab II

Landasan Teori

7
A. Pengertian
 Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah usaha kreatif yang dibangun
berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki
nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan pekerjaan dan
hasilnya berguna bagi orang lain. Entreprenur mengandung makna
wiraswasta atau wirausaha adalah cabang ilmu ekonomi yang
mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri dalam memulai suatu usaha
dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan seluruh potensi
ekonomi yang dimilki.
 Pengusaha adalah orang yang dapat dikategorikan sebagai wiraswasta
atau wirausaha (teori ekonomi modern). Bila usahanya stagnan atau tidak
berkembang maka pengusaha tersebut disebut sebagai wiraswasta
sedangkan bila usahanya tumbuh, berkembang dan maju maka
pengusaha tersebut disebut sebagai wirausaha.
 Wiraswasta adalah orang yang berjiwa peluang, gagah, luhur, berani dan
layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri di
atas kaki sendiri.
 Wirausaha atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa kreatif dan
inovatif yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan,
memajukan dan menjadikan perusahaannya unggul.
 Intrapreneurship atau corp orate entrepreneurship adalah
kewurausahaan yang dibangun di dalam diri karyawan perusahaan untuk
menghasilkan atay mengembangkan produk-produk sesuau keinginan
pasar.
 Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau
berwirausaha.
B. Pandangan para ahli

8
 Entrepreneur adalah orang yang berjiwa krwatif, inovatif, mandiri,
percaya diri, ulet, dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi risiko, jeli
melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam
membangun, mengembangkan, memajukan, dan menjadikan usaha atau
perusahaannya unggul.
(Eddy Soeryanto Soegoto, 2009:27)
 Entrepreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
(Geoffrey G. Meredith et. Al, 1995)
 Entrepreneur adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan
untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial.
(Skinner, 1993)
C. Ciri - ciri dan Sifat Kewirausahaan
a. Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang
memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan.
a. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah
1. Percaya diri
2. Berorientasikan tugas dan hasil
3. Berani mengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan
7. Jujur dan tekun
b. Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

9
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Kebutuhan akan berprestrasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja
keras, energik dan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. P ersepsi dan cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada
masa depan.
7. Mengutamakan kejujura dalam bekerja dan tekun dalam
menyelesaikan kerja.
D. Tahap - tahap Kewirausahaan
 Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan “franchising”. Tahap ini juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri, atau jasa.
 Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM
(Sumber Daya Manusia), kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.

10
 Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil.
E. Sikap Wirausaha
Sikap yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun san
mengembangkan usaha.
1. Disiplin
Disiplin atas ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja,
kesepakatan yang dibuat atas azas.
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang entrepreneur harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi.
Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu,
dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah
kendala yang dapat menghambat seorang entrepreneur meraih
keberhasilan Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan
dapat dibina dengan ketaatan entrepreneur akan komitmen tersebut.
Entrepreneur harus taat asas.

11
Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan
yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan
entrepreneur akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah
contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Komitmen Tinggi
Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif
(beroreintasi pada kemajuan) atas kesepakatan yanng telah dibuat
dengan seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Komitmen konsumen adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk
yang ditawarkan dan problem solving bagi masalah konsumen sehingga
kepercayaan komsumen akan berimbas pada pembelian yang terus
meningkat sehingga profit perusahaan meningkat.
Seorang entrepreneur yang teguh menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
entrepreneur tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen,
dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya
tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3. Jujur
Kejujuran sangat melekat pada konsep pemasaran yang berorientasi
pada kepuasan konsumen. Wirausahawan harus menjungjung tinggi
kujujuran dalam melakukan kigiatan usahanya sehingga akan
mendapatkan konsumen aktual dan potensial, baik jangka pendek
maupun jangka yang panjang.
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan
oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa)

12
yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
oleh wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan
baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di
pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang,
bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan
terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi
oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.
Gagasan-gagasan yang genius umumnya membutuhkan daya inovasi
yang tinggidari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi
tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam
menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan
menjaga mutu produk dengan memperhatikan "market oriented" atau
apa yang sedang laku di pasaran.
5. Mandiri
Seorang entrepreneur harus memiliki sikap mandiri dalam mengelola
usahanya, yakni tidak tergantung pihak lain dalam mengambil keputusan
atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya.

13
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak
lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6. Realistis
Penetapan keputusan bisnis harus realistis, objektif dan rasional dengan
melihat fakta/realitas di lapangan dan menyeleksi masukan atau saran
dari luar.
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut
tidak realistis, objektif dan rasional dalam pengambilan keputusan
bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat
dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
F. Ide Bisnis
Memulai suatu usaha atau bisnis dari pemikiran atau ide tenatng bagaimana,
apa, di mana dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai daru
munculnya ide-ide cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan
membangun usaha dan harapan akan keberhasilan usaha tersebut.
Berikut ini berbagai ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka
usaha atau membangun bisnisnya:

14
a. Hobi
b. Mengamati
c. Membantu orang
d. Ide lama
e. Ide orang lain
f. Kolabirasi
g. Terbitkan
h. Catat secara hukum
i. Adakan pertunjukan
j. Nasihat ke orang lain
k. Konsumsi masyarkat
G. Peluang Bisnis
 Faktor-faktor peluang bisnis:
a. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena
memungkinkan oranv lain untuk mengalokasikan sumber daya
dengan cara yang berbeda dan potensial.
b. Perubahan Politik dan Kebijakan
Perubahan politij dari orba ke reformasi dan perubahan kebijakan
dari pusat ke otonomi daerah merupakan sumber peluang usaha
baru.
c. Perubahan Demografi
Struktur demografi juga membuka peluang usaha. Demografi
Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai
daerag tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis
usaha yanv dikembangkan di kota Yogyakarta
d. Institusi Pendidikan

15
Institusi pendidikan sebagai pusat peneliatian adalab sumber peluang
usaha dengan memanfaatkan hasil-hasil penitian.
e. Akses Informasi
Informasi memungkinkan seseorang memperoleh peluang membuka
usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahuinya.
Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka
memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain.
f. Variasi Pengalaman Hidup
Variasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses informasi yang
baru dan dapat membantu seseorang dalam menemukan peluang
karena sebuah informasi yang bary kadnag memiliki elemen yang
hilang yang membutuhkan kacermatan bahwa peluang baru telah
hadir. Variasi dalam pengalaman menyebabkan seseoang akan
menerima informasi yang baru.
g. Ikatan sosial
Ikatan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang dalam
menemukan peluang usaha memulai interaksi dengan orang lain atau
jejaring sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial akan memengaruhi
informasi yang diterima dan mengategorikan informasi tersebut.
h. Kepribadian
Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam
mengambil keputusan tekait pemanfaatan peluang.
i. Motivasi
Hal tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika
sekumpulan irang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai
keteramapilan yang hampir sama, dan informasi yang sama; maka
orang dengan inovasi tertentu akan memnfaatkan peluang,

16
sementara yang lain tidak. Sebagian entrepreneur dimotivasi oleh
keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri.
j. Evaluasi Diri
Hak yang tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah evaluasi
diri meliputi:
 Locus of control
Didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bahwa ia mampu
mengendalikan lingkungan di sekitarnya.
 Self effcacy
Adalah kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam
menjalankan tugas tertentu.
k. Karakteristik kognitif
Karakteristik kognitif merupakan faktor yang memengaruhi
bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan. Dalam
mengembangkan peluang kewirausahaan, seseorang entrepreneur
harua membuat keputusan positif mengenai sesuatu yang mereka
belum pahami, dalam ketidakpastian, dan informasi yang terbatas.
H. Dasar Kemampuan Diri Kewirausahaan.
Tidak hanya di perlukan keinginan untuk memiliki usaha, namun seorang
pengusaha/wirausahawan seperti pelajar setidaknya memiliki 6 (enam) dasar
kemampuan, yang akan menjadi pengendali dalam menjalankan usahannya.
Kemampuan itu terdiri dari:
1. Kemampuan memotivasi diri
2. Kemampuan berinisiatif
3. Kemampuan membentuk modal (capital)
4. Kemampuan mengatur waktu (time management skill)
5. Kemampuan mental yang dilandasi agama

17
6. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman
I. Memulai Bisnis
 Menyusun Rencana Bisnis
Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang berisi tujuan
usaha, rencana penjualan, rencana keuangan, dan sasaran yang ingin
dicapai dari usaha tersebut. Rencana usaha merupakan pedoman bagi
entrepreneur, karyawan, rekanan, kreditor, dan pihak-pihak lain dalam
mengimplementasikan usaha tersebut.
1. Menetapkan tujuan dan sasaran
2. Peramalan penjualan
3. Rencana keuangan
 Awal Memulai Bisnis
Seseorang yang akan membuka usaha baru dan memulai usaha dari awal
sebaiknya mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Siapa pelanggan kita
2. Lokasi pelanggan
3. Kemampuan daya beli pelanggan
4. Jumlah produk yang dapat dibeli palanggan
5. Siapa pesaing kita
6. Beda produk kita dengan pesaing
 Yang Harus diperhatikan
1. Tekad kuat, kerja keras, dan dedikasi
2. Kompetensi manajerial
3. Permintaan pasar
4. Kontrol yang ketat
5. Beri perhatianperhatian
 Modal Diri

18
1. Kompetensi
2. Kecerdasan
3. Akal pikiran
4. Keberanian
5. Keyakinan
6. Ketekunan
7. Keuletan
8. Kerajinan
 Kunci Sukses
1. Modal
2. Lokasi
3. Promisi
4. Brand
5. Membangun sistem
6. Karyawan
 Penunjang Keberhasilan
Di samping kunci sukses memulai usaha di atas, keberhasilan suatu usaha
juga ditentukan oleh 7 penunjang keberhasilan berikut:
1. Pengetauan (knowlegde)
2. Kemampuan (capable)
3. Pengalaman (experience)
4. Visi (vision)
5. Harapan (hope)
6. Keyakinan (faith)
7. Kebahagiaan (happiness)
J. Kategori Bisnis

19
Bisnis di klasifikasikan atas 4 kategori, yakni: usaha mikro, usaha kecil, usaga
menengah, dan usaha berskala besar. Gambar berikut menunjukan batasan
aset, nilai omzet, dan jumlah usaha yang ada di Indonesia hingga bulan April
tahun 2009.

Gambar 1.1 kategori Bisnis


K. Usaha Kecil
Usaha kecil (small business) adalah yang dikelola secara mandiri, tidak
mendominasi pasar dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan
jumlah karyawan.
Program usaha kecil menjadi salah satu harapan yang dapat membantu
mengurangi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Berbagai usaha kecil yang menguntungkan bagi masyarakat hendaknya
semakin ditingkatkan untuk menuju Indonesia lebih sejahtera lagi.
Keinginan untuk membangun sebuah usaha kecil kadang kala terkendala. Hal
ini diakibatkan sulitnya menentukan contoh usaha kecil yang
menguntungkan, bahkan faktor kekurangan dana merupakan salah satu
kendala yang paling tersulit yang harus dihadapi masyarakat untuk memulai
usaha kecil-kecilan yang dapat menopang ekonomi kearah yang lebih baik
lagi. Namun karena keterbatasan informasi yang membahas tentang contoh

20
usaha tersebut mengakibatkan keinginan kamu untuk membuka usaha
akhirnya gagal.
 Adapun contoh usaha kecil yang menguntungkan tersebut bisa kamu
baca selengkapnya dalam daftar berikut ini:
a. Usaha Kecil Makanan dan Minuman
1. Membuat makanan ringan / snack dan kue
2. Mengolah jantung pisang menjadi dendeng
3. Membuat daging tiruan dari jamur tiram, dan lain-lain
b. Kursus dan Pendidikan
1. Sekolah entrepreneurship
2. Kursus bahasa asing
3. Bimbingan belajar rumahan, dan lain-lain
c. Usaha Rental
1. Pengurusan dokumen
2. Delivery order
3. Penyelamat data, dan lain-lain
d. Agribisnis
1. Budidaya ikan mas bocah
2. Budidaya ikan komet
3. Budidaya kantong semar, dan lain-lain
e. Kerajinan
1. Membuat kap lampu dari pasir, mika, enceng gondok, pelepah
pisang
2. Membuat perkakas rumah tangga dari kertas bekas
3. Membuat mainan dari kayu, misalnya puzzle, dan lain-lain

21
Itulah beberapa contoh usaha kecil yang menguntungkan yang mungkin bisa
menginspirasi untuk membuat usaha kecil yang tentunya dapat
mendongkrak ekonomi keluarga kearah yang lebih baik dimasa muda.
L. Faktr-faktor Kegagalan Kewirausahaan
1. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman.
Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama
dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran
dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan.

22
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan
usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
1. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan / transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan,
tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
M. Hubungan Antara Kreativitas dengan Inovasi
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya
adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini
di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh
ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baik pun, jika tidak di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan
yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari
wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap
membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan
adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai

23
manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan
memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran.
Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka
meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya
peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha. Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki
jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan
kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil
tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan
keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk
mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-
kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
1. Melakukan proses / teknik baru (the new technic),
2. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
3. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
4. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar,
5. Mengembangkan organisasi baru (the new organisation
N. Hobi Menjadi Modal Usaha

24
Banyak pengusaha sukses memulai usahanya dari hobi. Dalam ilmu
psychology of success, dari 2000 orang sukses yang diteliti, ternyata 80
persen nya adalah orang yang menyukai apa yang dia lakukan. Faktor
menyukai menghadirkan energi sukses yang mempunyai daya dorong luar
biasa. Bekerja dengan senang hati, itulah sebabnya mengapa kegiatan usaha
yang berawal dari hobi seringkali berhasil dengan baik. Dimana salah satu
kunci untuk memulai usaha yang sukses adalah bekerja dengan senang hati,
seolah kita sedang mengerjakan hobi hingga lupa waktu dan tidak kenal
lelah.
 Ciri - ciri hobi yang bisa dijadikan usaha
1. Hobi yang bernilai
Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian
yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya,
kita harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Sederhana
nya, ketika kita menyukai suatu makanan, kita berfikir bagaimana
suatu makanan tersebut menjadi sebuah bisnis.
2. Menarik
Cobalah lihat kembali apakah suatu makanan tersebut tetap begitu
menarik sehingga kita tidak kehilangan kecintaan padanya meski
telah dimakan berkali-kali. Maka satu poinnya adalah hobi tersebut
harus mampu membuat kita tertarik selamanya untuk memulainya
dengan sebuah bisnis.
3. Terus menerus
Jika kita sudah memulai bisnis makanan, boleh jadi kita memiliki
pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya. Namun, permintaan
mereka biasanya hampir sama satu dengan yang lain. Tentu saja, kita
harus mempertahankan target. Maka, poin pertama adalah produk

25
tersebut harus sanggup tetap menjaga kestabilan target penjualan
secara terus menerus.
 Langkah-langkah mengubah hobi menjadi bisnis, antara lain:
a. Luangkan waktu lebih banyak untuk menekuni hobi, dan hasilkan
karya dengan kualitas yang lebih baik dan kuantitas yang lebih
banyak.’Practise makes perfect’ dengan terus berlatih, maka akan
menghasilkan karya yang semakin baik.
b. Menambah terus pengetahuan, bisa melalui kursus-kursus dan lain-
lain yang berhubungan dengan hobi. Ada banyak cara yang lebih
murah untuk menambah pengetahuan kita melalui buku, internet
ataupun majalah dan berbagai media informasi lainnya.
c. Belajar langsung dari orang-orang yang sudah ahli atau sudah sukses
menjalankan hobi tersebut. Mendapatkan mentor atau bergaul
dengan orang yang mempunyai hobi sama juga menjadi cara yang
terbaik untuk menghasilkan karya yang terbaik dan kompetitif dari
segi kualitas harga.

Bab III

Metodelogi Penelitian

A. Metode Wawancara
Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara, yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden, yaitu Cristofer
Setiawan (Mahasiswa Teknik Informatika), seorang penjual sate sosis di
Universtias Surya Kencana, Cianjur. (Hasil wawancara terlampir).
B. Waktu dan Tempat Penelitian

26
Penelitian dengan metode wawancara ini saya lakukan pada hari jumat, 9
Juni 2017 bertempat dikediaman Cris yang berlokasi di Perumahan Green
Apple Garden cipanas, Cianjur.
C. Jenis Wirausaha
Sate Taichan, yaitu sate ayam, telur puyuh, dan jeroan ayam yang di goreng
dengan bumbu pedas spesial yang paling banyak diminati.

Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Laporan Kewirausahaan
Cristofer, seorang Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Surya
Kencana, Cianjur. Ia menjual sate taichan yang ia buat sendiri di rumah nya
bersama temannya, kemudian ia menjualnya dan memasarkannya di media
sosial "Instgram". Dengan memanfaatkan teknologi yang ada ia mengaku
untung karena tidak harus menyiapkan dana untuk menyewa tempat untuk

27
berjualan, karena ia memproduksi sendiri di rumahnya, transaksi nya pun di
lakukan dengan memanfaatkan teknologi yaitu via whatsapp dan instagram
kemudian ia mengantarkan sendiri pesanan ke tempat yang di inginkan oleh
costemer. Ia memulai usaha ini karena banyak hal, antara lain karena ia hobi
makan dan menyukai sate taichan.
Cristofer bisa menghabiskan hingga 2kg daging ayam, perharinya bahkan
lebih. Yang ia jual per tusuk seharga: sate ayam Rp 2.000,- per tusuk. Ia
melakukan usaha ini dengan senang hati. Menurutnya, selain belajar
berwirausaha, ia juga mendapatkan banyak kenalan melalui penjualan ini. Ia
mengatakan untuk berwirausaha, kita harus memiliki rasa percaya diri dan
tanpa rasa malu untuk mempromosikan usaha. Ia mengakui sehari
mengalami kerugian sekitar Rp. 5.000,- dikarenakan ada beberapa orang
yang belum membayar hasil jualan nya.
Cristofer pun menerapkan motto dalam hidupnya “Usaha dan kerja keras
tidak mengkhianati hasil” serta ia diwarisi bakat berwirausaha dari keluarga
nya. Jadi, ia ingin memulai usaha dari sekarang hingga bisa mencapai
kesuksesan dalam berbisnis di masa yang akan datang.
Dengan usaha dan kerja keras nya dapat membuahkan hasil. Kini, ia masih
terus berjualan untuk mencukupi kebutuhan nya. Serta atas sikap dan sifat
nya dalam berwirausaha sudah ia terapkan dalam usaha nya. Tentu nya, kita
dapat mencontoh dari apa yang ia lakukan selama ini dalam ber-wirausaha.
B. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang
dijual.
 Manfaat dari harga pokok penjualan yaitu:
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual,

28
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga
jual lebih besar dari harga pokok penjualan, maka akan diperoleh
laba. Sebaliknya, apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok
penjualan akan diperoleh kerugian.
Penghitungan:
1kg = Rp 35.000
1kg = 50 tusuk
1 tusuk = Rp 2.000,-
Bumbu = Rp 10.000,-
Bahan bakar = Rp10.000,-
50 x Rp 2000,- = Rp 100.000,-
Sate 1kg = Rp 35.000,-
Hasil penjualan
Rp 100.000 – Rp 35.000 – Rp 10.000 – Rp 10.000 = Rp 45.000,-
Rugi karena belum ada yang membayar Rp. 5.000,-
Total laba = Rp 45.000 – 5.000
= Rp. 40.000,-

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Wirausahawan mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Untuk memenangkan persaingan,

29
maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di
pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam
menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga
mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang
sedang laku dipasaran. Salah satu kunci untuk memulai usaha yang sukses
adalah bekerja dengan senang hati, seolah kita sedang mengerjakan hobi
hingga lupa waktu dan tidak kenal lelah.
B. Saran
Cobalah memulai wirausaha dan mencoba hal yang baru. Terus kembangkan
jiwa kreativitas dan tanamkan sikap seorang wirausaha pada diri. Mulai lah
dari suatu hal yang disukai, agar menyenangkan saat melaksanakan
wirausaha tersebut.

Daftar Pustaka

Soegoto, Eddy Soeryanto

2009. Entrepreneurship, Menjadi Pembisnis Ulung. Jakarta: PT elex Media


Komputindo.
Rifai, Ahmad

2011. Aku Bangga Bisa Usaha Sendiri. Jakarta: CV Ciptamedia Binanusa.

30

Anda mungkin juga menyukai