Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“BAB 4 Konsep Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan”

Anggota Kelompok:

Marilyn Furtado 22020104026

Nur Afiyah Syamilah 22020104053

Syifa Khoerunisa 22020104060

Patriot Amrilhasani 22020104063

R.R. Salsabila Febrina L. 22020104088

Adam Budi Kusuma 22020104111

Solfi Indah Yansi 22020104112

KELAS 2022B

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

2023
PRAKATA

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang mengusung tema ‘BAB 4
Konsep Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan’ ini.

Dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Nise-sensei, selaku Dosen
mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses
penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada teman-teman yang
telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah
yang telah kami susun. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila ada kesalahan tersebut.
Kritik dan saran dari pembaca atau pendengar dengan senantiasa akan kami tunggu guna
meningkatkan kualitas makalah kami kedepannya.

Surabaya, 11 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………...2

1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perspektif Kreativitas dalam Wirausaha ……………………………………… 4

2.2 Penunjang Kreativitas ………………………………………………………… 5

2.3 Dimensi dan Indikator Kreativitas ……………………………………………. 8

2.4 Ciri dan Contoh Wirausaha yang Kreatif ……………………………………. 10

2.5 Perspektif Inovasi ……………………………………………………………. 10

2.6 Dimensi dan Indikator Inovasi ………………………………………………..11

2.7 Ciri suatu Usaha Inovatif & Contoh Wirausaha Inovatif ……………………. 13

2.8 Fungsi & Tujuan Adanya Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha &
Implementasi …………………………………………………………………….. 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………... 15

3.2 Saran …………………………………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang pengusaha atau wirausaha ingin berhasil dalam menghadapi persaingan


yang terbuka dalam era global saat ini harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif, terlebih melihat kondisi saat ini tentu diperlukan wirausaha yang modern, yang
lebih memiliki wawasan, berpikiran jauh ke depan, mengikuti perkembangan, terbuka
terhadap konsep dan ide baru. Dengan pandangan untuk maju selalu berkarya menciptakan
sesuatu yang baru, terbuka terhadap pengalaman yang baru, termasuk tidak puas dengan
apa yang dilakukan saat ini. Hal tersebut merupakan sisi keberhasilan dalam menjalankan
aktivitas bisnis terkait dengan kompetensi yang dimiliki wirausaha. Dalam hal
memanfaatkan peluang, seorang wirausaha dituntut untuk selalu memiliki sikap kreatif dan
inovatif. Sehingga dalam menerapkan ide kreatif dan inovatif dibutuhkan usaha yang
sungguh-sungguh, tekun, konsisten, dan penuh motivasi yang tinggi.

Kewirausahaan merupakan upaya untuk memanfaatkan sekaligus pengembangan


sumber daya masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Kewirausahaan ini bukan hanya
kegiatan yang berlangsung sesaat tetapi bisa berkelanjutan dalam jangka waktu yang
panjang sebagai investasi. Dalam berwirausaha seorang wirausaha membutuhkan
pemikiran serta konsep yang matang sehingga usaha yang dirintisnya tetap bertahan.
Menurut Soni Sumarsono (2010:4), menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan
untuk melakukan inovasi agar terjadi pemindahan sumber daya ekonomi dari kawasan
produktivitas rendah ke kawasan produktivitas tinggi. Suatu usaha akan menjadi
berkembang jika melakukan inovasi dalam pengolahannya karena dengan melakukan
inovasi maka akan tampak berbeda dengan yang lain. Selain melakukan inovasi tentunya
akan dibarengi dengan kreatif dimana suatu usaha dapat bertahan dan bersaing. Kedua
kegiatan ini sangat diperlukan dalam berwirausaha. Seorang wirausaha diharapkan mampu
memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
sesamanya. Adanya pembangunan kewirausahaan ini diharapkan mampu mengatasi
masalah seperti pengangguran dan kemiskinan sehingga aktivitas yang berlangsung dapat
mengantisipasi lapangan kerja yang semakin sempit.

1
Berwirausaha merupakan salah satu contoh seseorang untuk dapat bertahan hidup
dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Keadaan seperti inilah yang digunakan
seorang wirausaha untuk mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada di lingkungan
dan mau bekerja keras untuk mengembangkannya. Menurut Mulyadi Nitisusastro
(2010:29), menyatakan bahwa banyak hal yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha
antara lain rasa percaya diri yang tinggi, kemauan dan mampu berkomunikasi, kemauan
untuk meningkatkan kapasitas kemampuan diri, berusaha mengenal dan mengendalikan
lingkungan sekitar, serta dapat melakukan kreasi dan inovasi pada usahanya. Hal tersebut
bertujuan untuk mengembangkan usaha yang dikelolanya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Sehingga seorang wirausaha
diharapkan mempunyai keahlian untuk membuat sesuatu yang baru berbeda dari
sebelumnya.

Bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula
daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis
terhadap produk bagi konsumen. Sebaik apapun ide kreatif jika tidak memperhitungkan
kebutuhan, maka hanya akan menjadi mimpi yang tidak pernah akan terwujud. Suatu hasil
pemikiran inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan seorang wirausahawan yang biasa
menciptakan produk baru atau bisa menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu
produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan kebutuhan pasar sehingga laku
dijual.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perspektif kreativitas dan inovasi dalam wirausaha?

2. Apa saja penunjang kreativitas?

3. Bagaimana cara meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha?

4. Apa saja dimensi dan indikator yang mendukung terciptanya kreativitas pada
kewirausahaan?

5. Bagaimana perspektif inovasi dalam kewirausahaan?

2
6. Apa saja dimensi dan indikator dalam berinovasi kewirausahaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat paham akan konsep
kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan.

1. Memahami perspektif kreativitas dan inovasi dalam wirausaha.


2. Mengetahui dan memahami dimensi yang mendukung terciptanya kreativitas
dan inovasi kewirausahaan.
3. Mengetahui dan memahami indikator yang menjadi penunjang terciptanya
kreativitas dan inovasi kewirausahaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perspektif Kreativitas dalam Wirausaha

Kreativitas adalah proses mengubah ide-ide baru dan inovatif menjadi hasil,
praktik, dan solusi yang nyata. Berpikir kreatif sangat penting untuk keberhasilan
implementasi strategi kewirausahaan. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting untuk
kesuksesan kewirausahaan, karena merupakan motivasi kewirausahaan. Kewirausahaan
adalah proses dengan tujuan menciptakan kekayaan, mempertahankan bisnis, dan
mendapatkan kemandirian pribadi untuk pertumbuhan ekonomi. Hal ini membutuhkan
dedikasi dan kemampuan untuk mengenali kekuatan dinamis visi, perubahan, dan
penciptaan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai. Untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif, pengusaha harus dapat menggunakan keterampilan dan sikap mereka sendiri
untuk menjadi kreatif dan inovatif.

Kreativitas ini sangat penting untuk menciptakan sesuatu yang baru, membuat
perubahan, dan menghasilkan solusi, bahan, atau bentuk baru. Pengusaha harus dapat
menggabungkan, menerapkan kembali, atau menyesuaikan ide atau teknologi yang ada
dengan lanskap ekonomi yang selalu berubah. Dengan pendekatan kreatif ini, bisnis dapat
berhasil dan berhasil dan bertahan dalam iklim ekonomi kita saat ini (Okpara, 2007).
Kreativitas tidak hanya merupakan faktor kunci dalam menghasilkan ide-ide baru dan
mendorong inovasi (Tom, 2012), tetapi juga memainkan peran penting dalam membantu
perusahaan menemukan peluang baru, membuat keputusan strategis dan menciptakan
usaha yang sukses (Tu dan Yang, 2013).

Kreativitas adalah fenomena yang menghasilkan sesuatu yang baru dan berharga.
Ini adalah proses dinamis untuk membentuk pola kegiatan yang menghasilkan lingkungan
yang berubah secara konseptual. Perspektif subjektivis penting inilah yang mendorong
sistem yang kompleks dan lingkungan yang dinamis, memungkinkan variabilitas dan
keragaman individu. Dari inspirasi ilahi hingga menjadi komponen kunci dalam
pembentukan perspektif, kreativitas kewirausahaan didefinisikan sebagai keterbukaan
terhadap sumber bahan, pasar, dan barang baru. Selain itu, melalui implementasi dalam
konteks organisasi dan novel, metode yang tepat bahwa usaha baru didirikan dan

4
pelaksanaan operasional yang melibatkan kognisi pada tingkat tinggi dapat ditunjukkan,
dari mana keputusan dibuat (Barnard dan Herbst, 2018).

Kreativitas tidak hanya tentang individu yang mengerjakan tugas-tugas tertentu,


tetapi juga mencakup kreativitas kolektif melalui kolaborasi tim dan ide-ide bersama.
Ketika individu berkumpul secara sinergis, mereka dapat membantu mendorong hasil,
keterampilan, dan pengetahuan yang lebih maju. Keahlian dan kreativitas individu juga
dapat berkontribusi pada pengembangan kompetensi kewirausahaan kreatif (Okpara,
2007).

2.2 Penunjang Kreativitas

Terdapat beberapa penunjang kreativitas bisnis yang dapat direalisasikan dalam


praktek usaha, yaitu:

1. Tantangan: apakah pemilik/manajer sudah memberikan tantangan yang cukup bagi


para pekerjanya, menetapkan pekerjaan yang cukup bagi pekerjanya, menetapkan
pekerjaan yang tepat untuk orang dan pada saat yang tepat? Makin menantang,
makin memicu kreativitas.
2. Kebebasan: apakah manajer sudah memberikan otonomi yang cukup kepada para
pekerjanya dalam bekerja, termasuk dalam mengambil keputusan yang relevan di
bagian pekerjaannya?
3. Sumberdaya; apakah perusahaan sudah memperhatikan dan mengalokasikan
dengan bijaksana sumberdaya utama yang mempengaruhi kreativitas yaitu waktu
dan uang?
4. Fitur pembagian pekerjaan yang sesuai: apakah perusahaan sudah mengumpul-kan
orang-orang yang tepat pada satu kelompok pekerjaan, sehingga kombinasi mereka
menghasilkan pekerjaan yang baik?
5. Dukungan manajemen atau manajer/atasan: apakah manajemen sudah
memperhatikan dan memberi penghargaan kepada para pekerja, tidak saja pada
saat ia berhasil, tetapi juga pada momen-momen yang kurang berhasil saat mereka
membutuhkan dukungan?

5
2.3 Cara Meningkatkan Kreativitas dalam Berwirausaha

1. Memperluas pengetahuan

Entah disadari atau tidak, setiap ide yang muncul dalam pikiran kita merupakan
kombinasi dari konsep-konsep yang sudah kita ketahui sebelumnya. Sebab itu,
semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka semakin besar potensi kita
untuk menghasilkan ide-ide yang unik bahkan beyond imagination atau ide yang
tidak pernah terpikir sebelumnya oleh kebanyakan orang.

Apabila mampu berpikir kreatif, maka kita akan lebih mudah dalam membaca
situasi dan memanfaatkannya menjadi peluang yang menguntungkan. Selama
kita tidak segan untuk terus belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan
kapan saja dan di mana saja, kreativitas kita akan meningkat.

2. Jangan Pernah Takut Mengambil Resiko

Ketakutan kita untuk bergerak dan melangkah maju justru membahayakan


kelangsungan bisnis kita. Sebaliknya, keberanian mengambil risiko akan
mendorong kreativitas karena kita akan terus dituntut untuk bertumbuh dan
berinovasi.

Perubahan positif tidak akan terjadi apabila kita hanya pasif. Bisnis kita tidak
akan berkembang apabila kita hanya berpangku tangan menunggu
keberuntungan dan keajaiban datang. Kreativitas dan inovasi akan
memunculkan peluang bisnis baru yang menguntungkan.

3. Berpikiran Terbuka

Berpikiran terbuka menjadi salah satu komponen penting yang dapat mendorong
kreativitas dan inovasi dalam berbisnis. Apa jadinya jika kita menutup diri dari
informasi dan pendapat yang dikemukakan orang lain? Tentu kita tidak akan
bisa berkembang, karena terkungkung dalam pikiran kita sendiri yang belum
tentu baik untuk bisnis kita.

Pendapat orang lain tidak selamanya buruk. Bisa jadi dari pendapat tersebut
justru memberi kita sebuah ide kreatif yang tidak terpikir sebelumnya. Untuk
meningkatkan kreativitas, kita justru harus lebih aktif mengajukan pertanyaan
dan terbuka atas setiap jawaban yang kita terima. Ketika kita berpikiran terbuka,

6
kita berlatih menemukan jawaban untuk solusi terbaik atas permasalahan yang
dihadapi dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Semakin banyak
pertanyaan, artinya semakin banyak pula permasalahan yang harus dipecahkan
atau ditemukan jawabannya.

4. Berpikir positif

Selain berpikiran terbuka, kita juga harus berpikir positif untuk bisa menjadi
lebih kreatif. Pikiran positif akan memunculkan suasana hati atau mood yang
positif pula. Ketika kita menghadapi setiap permasalahan dengan berpikir
positif, kita akan lebih percaya diri dan optimis dalam mencari solusi atas
permasalahan tersebut.

Berpikir positif akan menjaga kita tetap ‘waras’ dalam upaya mencapai tujuan
bisnis. Sebagai pelaku usaha, tentu kita tidak ingin gagal dalam mewujudkan
mimpi karena diganggu oleh pikiran-pikiran negatif, seperti malas, senang
menunda-nunda, dan lainnya. Alih-alih kreativitas meningkat, tetapi justru
tergerus oleh ‘bisikan-bisikan setan’ yang mencuri mimpi kita.

5. Mencari Sudut Pandang Lain

Ketika kita terpaku hanya pada sudut pandang tertentu, kita akan sulit untuk
berpikir dan menemukan solusi dari masalah yang sedang kita hadapi. Namun,
apabila kita mencoba mencari solusi atas masalah dari perspektif lain, bisa jadi
kita malah lebih mudah menemukannya. Inilah salah satu cara untuk mengasah
dan mendorong kreativitas.

6. Mencatat Setiap Ide yang Muncul

Munculnya ide dan inspirasi tidak kenal batasan waktu. Mereka bisa muncul di
mana saja dan kapan saja. Saat kita berjalan-jalan, berkendara, bekerja, bahkan
melamun pun bisa saja ide tiba-tiba terlintas dalam pikiran.

Meski tampak sederhana, namun mencatat ide yang muncul akan memberikan
keuntungan tersendiri bagi kita. Kita akan selalu ingat, sehingga tidak
kehilangan ide berharga bagi bisnis kita ke depannya. Dari catatan singkat
tentang ide tersebut, kita bisa lebih mudah untuk mengembangkannya di

7
kemudian hari dan merealisasikannya menjadi ‘fakta’ bisnis yang
menguntungkan.

7. Gerak Cepat Dalam Bertindak

Ide kreatif hanya akan menjadi sebatas imajinasi apabila tidak direalisasikan.
Dari sekian banyak jurus untuk meningkatkan kreativitas, take action menjadi
jurus yang paling penting. Sebab tanpa ada aksi, ide sekreatif apa pun tidak akan
mendatangkan keuntungan bisnis bagi kita.

Tanpa aksi, kita tidak pernah tahu berhasil tidaknya ide bisnis yang kita miliki.
Kita juga tidak akan pernah tahu permasalahan yang muncul dari tindakan yang
kita lakukan. Dengan demikian, kita tidak tertantang untuk lebih kreatif dalam
mencari solusi dari masalah yang timbul.

2.3 Dimensi dan Indikator Kreativitas

Kreativitas (creativity) dapat dilihat sebagai proses di mana kreativitas merupakan


input menuju proses untuk mencapai inovasi, keunggulan bersaing dan mengembalikan
investasi, (Cook, 1998). Menurut Zimmerer dan Scrborough, kreativitas merupakan
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk
memandang masalah menjadi peluang. Sedang inovasi merupakan kemampuan untuk
menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang guna menumbuhkan usaha.

Antonius Tanan dalam Suryana (2014:74) menyatakan dimensi dan indikator dari
kreativitas adalah sebagai berikut:

1. Pencipta peluang, indikatornya: Antusias, Bersemangat, Berkembang.


2. Penemu, indikatornya: Gigih, Tekun, Bersedia kerja keras.
3. Pengambil risiko yang diperhitungkan, indikatornya: Berani memulai, Tidak
malu-malu, Tidak takut gagal atau rugi.

Andiyana (2018:241) dalam penelitiannya menggunakan empat indikator


kemampuan berpikir kreatif, yaitu: kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian
(originality), dan elaborasi (elaboration). Penjelasannya adalah sebagai berikut.

8
● Kelancaran (Fluency)

Kelancaran diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan segudang ide. Ini


merupakan salah satu indikator yang paling kuat dari berpikir kreatif, karena
semakin banyak ide, maka semakin besar kemungkinan yang ada untuk
memperoleh sebuah ide yang signifikan.

● Fleksibilitas (Flexibility)

Karakteristik atau indikator ini menggambarkan kemampuan seseorang


individu untuk mengubah mentalnya ketika suatu keadaan, atau kecenderungan
untuk memandang sebuah masalah secara instan dari berbagai perspektif.
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk mengatasi rintangan-rintangan mental,
mengubah pendekatan untuk sebuah masalah. Tidak terjebak dengan
mengasumsikan aturan-aturan atau kondisi-kondisi yang tidak bisa diterapkan
pada sebuah masalah.

● Elaborasi (Elaboration)

Elaborasi diartikan sebagai kemampuan untuk menguraikan sebuah objek


tertentu. Elaborasi adalah jembatan yang harus dilewati oleh seseorang untuk
mengomunikasikan ide kreatifnya kepada masyarakat. Faktor inilah yang
menentukan nilai dari ide apapun yang diberikan kepada orang lain di luar
dirinya. Elaborasi ditunjukkan oleh sejumlah tambahan dan detail yang bisa
dibuat untuk stimulus sederhana untuk membuatnya lebih kompleks.

● Orisinalitas (Originality)

Indikator orisinalitas mengacu pada keunikan dari respon apapun yang


diberikan. Orisinalitas yang ditunjukkan oleh sebuah respon yang tidak biasa,
unik dan jarang terjadi. Berpikir tentang masa depan bisa juga memberikan
stimulasi ide-ide orisinal. Jenis pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk
menguji kemampuan ini adalah tuntutan penggunaan yang menarik dari objek-
objek umum.

9
Berdasarkan dimensi dan indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
mencapai atau mempunyai jiwa yang kreatif dapat melihat dari beberapa indikator yang
disesuaikan dan diselaraskan dengan kemampuan diri, serta memahami setiap usaha yang
dilakukan kemudian diaplikasikan ke dalam sebuah kegiatan terutama dalam
berwirausaha.

2.4 Ciri dan Contoh Wirausaha yang Kreatif

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki kewirausahaan yang kreatif :

1. Unik
Memiliki ciri khas tersendiri dan tampak berbeda dengan produk lain dalam
penyajiannya merupakan hal lainnya, merupakan suatu nilai tambah tersendiri
bagi produk tersebut.

2. Original
Ide yang di gunakan dalam penciptaan produk tersebut merupakan hasil
pemikiran sendiri, tanpa meniru produk orang lain.

3. Out of the box


Produk yang di hasilkan terkadang merupakan hasil pemikiran yang jarang
dipikirkan atau bahkan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Walau begitu,
produk tersebut memiliki nilai guna dan jual yang tingg.

Sebagai contoh saya mengambil salah satu wirausaha yang memanfaatkan eceng
gondok sebagai bahan baku kerajinan tangan. Dengan sebuah ide sederhana tersebut
terbentuklah suatu wirausaha yang kreatif serta dapat berguna bagi lingkungan sekitar.

2.5 Perspektif Inovasi

Inovasi dalam kewirausahaan adalah proses yang mengubah kesempatan menjadi


sebuah ide yang dapat dipasarkan. Inovasi sangat berkaitan dengan berpikir kreatif. Kreatif

10
disini berhubungan dengan cara mengimpresi sebuah masalah secara mendalam di dalam
pikiran. Lalu masalah tersebut divisualisasikan dengan jelas kemudian melakukan
perenungan terkait semua tindakan ke arah perumusan ide atau konsep baru yang berbeda
dengan hal-hal lama yang telah diketahui.

Biasanya perusahaan itu melakukan inovasi dengan tujuan meningkatkan kualitas,


menciptakan pasar baru, mengembangkan rentang produk, menurunkan upah buruh,
meningkatkan proses produksi, menurunkan penggunaan material, menurunkan kerusakan
lingkungan dan lain-lain. Inovasi lebih merupakan sosial ekonomi yang menggambarkan
perubahan kebutuhan pasar atas sesuatu yang bersifat baru dan berguna bagi para
pengguna. Dalam kewirausahaan inovasi itu haruslah "market focused". Industri yang
bersifat "product focused" lebih memungkinkan untuk menghasilkan sebuah terobosan
teknologi namun belum tentu diminati oleh pasar.

2.6 Dimensi dan Indikator Inovasi

Inovasi dalam kewirausahaan memiliki beberapa dimensi yang membantu dalam


memahami dan mengukur berbagai aspek inovasi dalam konteks bisnis. Berikut adalah
beberapa dimensi inovasi dalam kewirausahaan:

1. Inovasi Produk: Ini adalah dimensi yang berfokus pada pengembangan atau
perbaikan produk yang ditentukan oleh perusahaan. Ini termasuk menciptakan
produk baru, meningkatkan kualitas produk yang ada, atau mengenalkan fitur-
fitur baru.
2. Inovasi Proses: Inovasi proses melibatkan perbaikan atau perubahan signifikan
dalam cara perusahaan menjalankan operasinya. Ini bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan menghasilkan output yang lebih
baik.
3. Inovasi Pemasaran: Dimensi ini melibatkan strategi pemasaran yang baru dan
kreatif untuk mencapai dan mempertahankan pelanggan. Inovasi pemasaran
mencakup penggunaan media sosial, kampanye iklan yang inovatif, dsb dalam
menciptakan hubungan dengan pelanggan.

11
Indikator inovasi dalam kewirausahaan adalah metrik atau parameter yang
digunakan untuk mengukur tingkat inovasi dalam suatu perusahaan untuk membantu
dalam mengevaluasi sejauh mana perusahaan tersebut berhasil. Berikut adalah beberapa
indikator inovasi yang umum digunakan dalam kewirausahaan:

1. Jumlah Produk: Mengukur berapa banyak produk yang telah diperkenalkan


oleh beberapa perusahaan dalam periode tertentu.
2. Pengeluaran R&D (Research and Development): Melihat berapa banyak dana
yang dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan produk baru tersebut.
Ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi.
3. Kecepatan Perkembangan Produk: Waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengembangkan produk baru dari ide awal hingga peluncuran. Semakin cepat
proses ini, semakin besar tingkat inovasi.
4. Kepuasan Pelanggan: Tingkat kepuasan pelanggan dan umpan balik dari
pelanggan dapat mencerminkan apakah inovasi perusahaan telah berhasil
memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak.
5. Tingkat Keberhasilan Proyek Inovasi: Persentase proyek inovasi yang berhasil
diselesaikan dan menghasilkan dampak positif. Ini dapat mencerminkan tingkat
efektivitas dalam menerapkan inovasi.
6. Pengurangan Biaya Operasional: Inovasi proses yang berhasil sering kali
menghasilkan penghematan biaya operasional. Pengurangan biaya dapat
dianggap bahwa hasil inovasi perusahaan telah berhasil.
7. Kemitraan dan Aliansi Strategis: Jumlah dan kualitas kemitraan dan aliansi
yang dibentuk oleh perusahaan dapat mencerminkan upaya inovatif dalam
menciptakan nilai tambah melalui kolaborasi.
8. Peningkatan Laba dan Pendapatan: Peningkatan laba bersih atau pendapatan
sebagai bukti keberhasilan dari inovasi yang telah diterapkan.
9. Prestasi Penghargaan atau Pengakuan: Mendapatkan penghargaan atau
pengakuan dalam industri atau komunitas bisnis dapat mencerminkan bahwa
tingkat inovasi yang telah dicapai telah diakui.

Jadi, penggunaan indikator - indikator ini dapat membantu perusahaan dalam


mengevaluasi dan memantau kemajuan dalam inovasi juga dapat membantu dalam

12
mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat meningkatkan usahanya dalam mencapai
inovasi yang lebih baik.

2.7 Ciri suatu Usaha Inovatif & Contoh Wirausaha Inovatif

Berikut adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh suatu usaha yang inovatif :

1. Khas
Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Sebuah inovasi harus memiliki ciri
khas sendiri yang tidak dimiliki ataupun ada pada ide atau gagasan yang sudah
ada sebelumnya.

2. Baru
Setiap inovasi merupakan ide atau gagasan baru yang belum pernah
dikemukakan ataupun belum pernah dipublikasikan.

3. Terencana
Setiap inovasi dibuat dengan perencanaan yang matang, dengan kata lain setiap
inovasi merupakan kegiatan usaha yang sudah direncanakan sejak awal.

4. Memiliki Tujuan
Menciptakan inovasi tentu tidak boleh sembarangan, tak hanya memiliki
perencanaan yang matang namun juga memiliki tujuan yang jelas. Maksud
disini adalah apakah inovasi ini layak dapat diterima oleh masyarakat atau
tidaknya.

Berbagai inovasi yang dilakukan ternyata mampu meraup keuntungan besar.


Misalnya, seorang wirausaha membuat sebuah inovasi dengan menjual mie instan yang
dilengkapi dengan tingkat kepedasan dari rendah sampai tinggi, hal ini menarik minat
masyarakat untuk mencobanya dan alhasil usahanya menjadi ramai.

13
2.8 Fungsi & Tujuan Adanya Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha &
Implementasi

Fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang


menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu wirausaha. inovasi
dalam kewirausahaan sangat penting karena inovasi dapat membantu wirausaha
menemukan cara baru dan efektif dalam meningkatkan produktivitas, kualitas produk atau
layanan, serta keuntungan. Inovasi yang hadir dengan gagasan serta ide baru diharapkan
mampu membuat suatu produk ataupun jasa pelayanan jauh lebih bernilai dan berkualitas
dari sebelumnya.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu wirausaha yang ingin berhasil dalam menghadapi persaingan yang terbuka
dalam era global saat ini harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kreatif dan inovatif.
kreativitas kewirausahaan didefinisikan sebagai keterbukaan terhadap sumber bahan,
pasar, dan barang baru. Terdapat enam penunjang kreativitas, yakni, tantangan, kebebasan,
sumberdaya, fitur pembagian pekerjaan yang sesuai, serta dukungan manajemen. Adapun
cara meningkatnya yakni dengan memperluas pengetahuan, berpikir positif, tidak takut
dalam mengambil resiko, berpikiran terbuka, mencari sudut pandang baru, mencatat ide
yang muncul, serta cepat dalam bertindak. Dibutuhkan dimensi dan indikator dalam
menciptakan peluang kreativitas serta berinovasi. Dengan begitu kewirausahaan yang kita
jalankan dapat bersaing dan unggul dibandingkan dengan yang lain.

3.2 Saran

Makalah yang kami buat ini sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami memerlukan kritik dan saran Anda sebagai pembaca dari makalah ini agar kami
dapat memperbaiki dan menghasilkan makalah maupun karya tulis lainnya yang lebih
baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hamka, dkk. 2021. Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha. Gowa: Pustaka Almaida.

Acai Sudirman, dkk. 2020. Kewirausahaan (Era Internet of Things). Bandung: Media
Sains Indonesia.

https://takterlihat.com/jelaskan-dan-berikan-contoh-karakter-wirausaha-yang-kreatif-dan-
inovatif/ diakses pada Rabu, 11 Oktober 22:01

https://www.qoalaplus.com/media/bisnis-dan-strategi/usaha/ciri-ciri-peluang-usaha-yang-
baik/ diakses pada Selasa, 17 Oktober 23.45

https://jawatimuran.wordpress.com/2012/11/10/kreasi-enceng-gondok-surabaya/ diakses
pada Kamis 12 Oktober 01:00

https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-program/cara-mendorong-kreativitas-dalam-
berbisnis-/ diakses pada Rabu, 11 Oktober 11:24

16

Anda mungkin juga menyukai