Anda di halaman 1dari 12

Makalah Kewirausahaan

“Analisa Kewirausahaan”

Disusun oleh : Kelompok 3

Laudya Fitriana 1714401095


Meli Susnita 1714401070
Ferdara Rantika A.N 1714401081
Kholifatul Annisa Putri 1714401090
Tika Octavia 1714401093
Aldy Andryan Indra Jaya 1714401096
Zania Syefira 1714401101

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan
tentang “Analisa Kewirausahaan” dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hal tersebut.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Bandar Lampung, 4 februari 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

I.PENDAHULUAN...................................................................................................................4

1.1 Latar belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4

1.3Tujuan................................................................................................................................4

II. PEMBAHASAN.................................................................................................................5

2.1 Menemukan Peluang Usaha.............................................................................................5

2.2 Memilih Lapangan Usaha.................................................................................................6

2.3Mengembangkan Gagasan Usaha......................................................................................7

2.3.1Metode dalam mencari gagasan usaha........................................................................7

2.3.2Tujuan pengembangan ide gagasan usaha..................................................................9

2.3.3 Langkah-langkah dalam mengembangkan ide dan peluang usaha............................9

III. PENUTUP..........................................................................................................................11

3.1Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


   Sebagai seorang calon wirausaha atau pembisnis harus mengetahui apa itu wirausaha,
kegiatannya ataupun yang lain. Karena hal itu menjadi suatu kewajiban bagi mereka sebelum
menjalankan dan mengelola bisnisnya. Dengan begitu usaha yang akan didirikan nantinya
akan berkembang karena mempunyai wawasan yang luas. Wirausaha pada saat ini sudah
tidak asing lagi, karena wirausaha sudah berkembang dengan luas hingga tersedia dalam
berbagai segmen yang beragam dengan tingkat skala yang berbeda-beda, mulai dari yang
skalanya tingkat kecil, menengah, hingga yang tingkat skalanya besar.
Banyaknya konsumen yang menginginkan suatu barang seperti baju, celana atau
jilbab membuat peluang usaha kecil kian berkembang dengan subur di Indonesia, atas dasar
inilah yang menjadi prioritas utama saya untuk membangun sebuah usaha kecil jilbab dan
dilengkapi asessoris yang banyak pilihan tentunya. Karena seiring berkembangnya zaman,
berkembang pula fashion yang ada di Indonesia termasuk juga jilbab, Jilbab merupakan suatu
kewajiban bagi seorang muslimah untuk menutupi aurat, Dulu jilbab hanya memiliki desain
yang monoton dan tidak memiliki seni keindahan dan cenderung berwarna gelap, maka dari
itu usaha saya yang bergerak dalam bidang fashion hijab yang melihat jilbab sekarang
memiliki keindahan dalam berbagai motif dan modelnya sekarang mempunyai keindahan
tersendiri.

1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana menentukan peluang usaha?
2. Bagaimana menemukan peluang usaha ?
3. Bagaimana memilih lapangan usaha?
4. Bagaimana mengembangkan gagasan usaha ?

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui cara untuk menentukan peluang usaha
2. Agar mahasiswa mengetahui cara untuk menemukan peluang usaha
3. Agar mahasiswa mengetahui cara untuk memilih lapangan usaha
4. Agar mahasiswa mengetahui cara untuk mengembangkan gagasan usaha
5.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menemukan Peluang Usaha


Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli Peluang usaha
terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha ". Peluang yang dalam bahasa Inggris di
sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan. Secara
sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa.
Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di
inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang
dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan -
kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal maupun
internal.
Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam mengembangkan usaha
dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam pengmbangan usaha
yang dimiliki. Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal positif yang mengarah pada
kemajuan atau perkembangan suatu usaha yang sedang di bangun atau yang baru mulai di
bangun dengan melihat prospek ke depan usaha nantinya akan menjadi lebih baik dan
meningkatnya pendapatan
usaha tersebut.
 Ciri-ciri peluang usaha yang baik :
1) Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan
pasar dimasa yang akan datang.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4) Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan
trial.
5) Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6) Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7) Ada rasa senang dalam menjalankannya.

5
2.2 Memilih Lapangan Usaha

Setelah mengetahui kebutuhan masyarakat dan berhasil menemukan berbagai


lapangan usaha dan gagasan usaha, maka langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan:
“Manakah di antara lapangan usaha dan gagasan-gagasan usaha tersebut yang paling tepat
dan cocok untuk saya?” Pertanyaan ini sangat tepat, mengingat setiap orang memiliki potensi
diri yang berbeda-beda. Tentunya dalam memilih lapangan usaha dan mengembangkan
gagasan usaha, kita perlu menyesuaikan dengan potensi diri yang kita miliki. Kekeliruan
dalam memilih yang disebabkan karena ketidakcocokan atau Ketidaksesuaian pada akhirnya
akan mendatangkan kesulitan atau bahkan kegagalan di kemudian hari.
Telah banyak fakta yang dapat dikemukakan, bahwa masih banyak wirausahawan yang
memulai usahanya dengan melihat keberhasilan orang lain dalam menjalankan usahanya
(latah atau ikut-ikutan). Pada hal belum tentu orang lain berhasil dalam suatu lapangan usaha,
kita juga dapat berhasil dengan lapangan usaha yang sama. Mungkin saja orang lain berhasil
karena potensi diri yang dimilikinya cocok dengan lapangan usaha tersebut dan kemampuan
dia untuk mengakses informasi terkait dengan usaha yang dijalankannya. Bisa saja kita
mengikuti orang yang telah berhasil dalam suatu lapangan usaha, namun kita perlu memiliki
nilai lebih dari aspek kualitas yang kita tawarkan kepada konsumen. Namun kemampuan
menawarkan aspek kualitas yang lebih tetap juga terkait dengan potensi diri yang kita miliki.
Olehnya itu, dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
2. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada saat ini
masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini belum
tentu menguntungkan di masa yang akan datang.
3. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat
berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.

Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih lapangan


usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisi internal kita dan kondisi eksternal
dimana usaha kita jalankan, karena faktor internal dan eksternal ini akan. Faktor internal yang
dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan finansial),

6
penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita
miliki. Sedangkan faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan
penawaran, persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun
global.
Mungkin dari langkah awal tadi, kita telah menemukan ratusan atau bahkan ribuan
gagasan usaha. Untuk memperkecil pilihan dalam melakukan analisis berikutnya, maka
kitaharus menyeleksi berbagai jenis gagasan usaha yang telah kita lakukan pada langkah
pertama tadi. Gagasan usaha yang dipilih adalah gagasan yang memiliki prospek secara
ekonomi yang dapat berupa pertimbangan bahwa produk yang dihasilkan merupakan
kebutuhan vital bagi manusia dengan tingkat permintaan dan harga yang relatif memadai.
Selanjutnya alternatif pilihan lebih diperkecil lagi dengan memilih beberapa gagasan
usaha dengan mempertimbangkan potensi diri (faktor internal) kita. Hasil akhir dari
langkahlangkah yang telah kita lakukan akan diperoleh beberapa gagasan usaha yang telah
terurutberdasarkan prioritasnya. Agar pilihan kita lebih aman dan dapat dikuasai dengan baik,
maka perlu dilakukan.
Analisis Kembali dengan mempertimbangkan faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan yang kita miliki jika kita memilih gagasan usaha yang bersangkutan, dan
faktoreksternal berupa peluang dan ancaman yang akan dihadapi jika kita menjatuhkan
pilihan pada gagasan usaha yang bersangkutan. Analisis ini sering dikenal dengan analisis
SWOT. Bukan tidak mungkin, setelah melakukan langkah analisis ini, kita akan menjatuhkan
pilihan pada gagasan usaha yang menjadi prioritas kedua atau ketiga dari hasil analisis
sebelumnya

2.3 Mengembangkan Gagasan Usaha

2.3.1 Metode dalam mencari gagasan usaha

Sebelum mengetahui metode dalam mencari gagasan usaha, terlebih dahulu kita mengetahui
Metode Mengenali Gagasan Usaha

1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan pencarian
terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga semakin hari semakin

7
banyak ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan
masuknya saingan baru dan memperluaskan pasar.

2. Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu riset yang
telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha baru.
Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu :
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang telah di
komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara melakukan
adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang
lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan belum
pernah ada di dunia saat ini.

3. Analisis Pemakaian Akhir


Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian pemakai
akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis
pemakai akhir akan mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk
baru sebagai pengganti.

4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang
sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi
yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis,
maka muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat
lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para remaja.

5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi


Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu terlalu lama
untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk menunjukan
suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah
gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada
tahap pertumbuhan.

8
2.3.2 Tujuan pengembangan ide gagasan usaha

Dalam melakukan tugas kerjanya sebagai wirausaha untuk memperluas pemasaran


barang hasil produksinya dan mengembangkan usahanya seorang wirausaha dapat menempuh
beberapa cara, yang penting dapat dikaitkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorasng
pengusaha itu sendiri dalam menangani sebuah resiko usaha.
Adapun berbagai cara yang dapat ditempuh dalam mengembangkan ide, gagasan dan
peluang usaha untuk meminimalkan resiko yang mengancam usaha dalam Pengembangan
Ide-Ide Gagasan dan Pengambilan peluang Usaha, berbagai macam cara yang dapat ditempuh
antara lain yaitu:
1. Mendisain produk atau jasa yang dapat diterima masyarakat.
2. Membuat barang produk atau jasa yang diminati konsumen.
3. Pembuatan dan memperdayakan sumber-sumber produksi.
4. Membuat dan mengembangkan produk atau jasa yang dapat memenangkan persaingan
pasar.
5. Melakukan pencegahan konsumen agar tidak bosan dalam memakai produk kita.
6. Membuat produk dengan desain, model, corak, dan kombinasi warna produk yang
disenangi oleh konsumen.
7. Membuat produk atau jasa sesuai dengan trend yang sedang terjadi.

2.3.3 Langkah-langkah dalam mengembangkan ide dan peluang usaha


Untuk mengurangi adanya resiko dalam menjalankan usaha terutama pada saat
melakukan proses pengembangan ide dan dan gagasan usaha ada berbagai macam pilihan
untuk mengatasinya diantaranya dengan melakukan hal sebagai berikut:
1. Menguraikan ide dan gagasan usaha kepada seluruh karyawan.
2. Mengemukakan ide dan gagasan usaha kepada karyawan dengan cara bertahap pada
karyawan.
3. Memilih tempat, waktu dan sauasana yang tepat untuk menyampaikan ide atau
gagasan usaha pada karyawan.

9
Setelah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi resiko usaha kemudian hal yang
ditempuh selanjutnya dalam pengembangan ide dan gagasan serta peluang usaha yaitu
melakukan langkah inti yaitu melakukan pengembangan ide dan peluang usahanya itu sendiri
dengan cara sebagai berikut:
1. Menetapkan secara jelas ide pengembangan usaha yang akan dikerjakan.
2. Menentukan tujuan khusus dalam operasi pengembangan usaha tersebut.
3. Upayakan setiap karyawan supaya memahami pengembangan usaha tersebut.
4. Membuat catatan daftar apa yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
pencatatan prestasi pengembangan usaha.
5. Melaksanakan system yang telah dicacat secara rinci.
6. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
7. Mengupayakan agas setiap karyawan memahami perannya dan memberikan
kesempatan untuk mengembangkan prestasinya dalam menjalankan tugasnya.

10
BAB III

PENUTUP

I.1 Kesimpulan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,


dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bias berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillonpadatahun 1755.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul, dan juga dibutuhkan banyak skill, modal, dan manajemen yang baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, 2008. Kewirausahaan (KasusdanImplementasi), Penerbit Galaksi Nusindo.


Semarang.
Sukirman, 2014. “Pengembangan Kewirausahaan Melalui Peningkatan Kinerja Karyawan.
Penerbit Galaksi Nusindo. Semarang.
http://wenisaras.blogspot.com/2017/05/analisis-kewirausahaan-novia-hijab.html
http://andhikasuki.blogspot.com/2016/08/analisis-kewirausahaan.html
https://sumateranews.co.id/menentukan-peluang-dan-memilih-lapangan-usaha /

12

Anda mungkin juga menyukai