NURSING ENTERPRENEURSHIP
Dosen Pengampu:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah Nursing enterpreneurship dengan judul “”.
Kami bersyukur karena telah menyelesaikan tugas makalah ini yang menjadi
tugas pendidikan agama. Selain itu kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga dengan makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menginspirasi kepada semua orang. Selain itu, tugas makalah
ini masih banyak sekali kekurangannya. Kami sangat berterimakasih apabila
pembaca mau memberikan saran maupun kritik demi memberbaiki makalah ini.
Demikian semoga makalah yang kelompok kami tulis ini banyak sedikitnya
dapat memberikan manfaat bagi pembaca khusunya program studi keperawatan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................4
C. Tujuan masalah..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................5
A. Definisi peluang usaha........................................................................5
B. Mengidentifikasi peluang usaha........................................................6
C. Mengalisis peluang usaha...................................................................8
D. Memahami kegagalan dalam memilih
peluang usaha pasar baru..................................................................9
E. Menyebutkan beberapa sumber ide
atau peluang business.........................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi peluang usaha
Peluang usaha merupakan situasi dimana orang memungkinkan
menciptakan pola pikir baru dalam rangka mengkreasi dan
mengkombinasikan sumberdaya, ketika pengusaha merasa yakin terhadap
keuntungan yang diperoleh Perbedaan utama antara peluang
kewirausahaan dengan situasi yang lain adalah dalam peluang usaha
adalah orang mencari keuntungan yang membutuhkan suatu kerangka fikir
yang baru dari pada sekedar mengoptimalkan kerangka fikir yang telah
ada. Peluang usaha percaya bahwa informasi baru merupakan suatu yang
penting dalam menjelaskan eksistensi peluang usaha. Perubahan teknologi,
tekanan politik, faktor-faktor lingkungan makro dan kecenderungan sosial
dalam menciptakan informasi baru yang dapat digunakan pengusaha untuk
mendapatkan dan mengkombinasikan kembali sumber daya dalam bentuk
yang lebih bernilai(Kandoko,2023).
peluang bisnis adalah suatu kondisi dimana dapat memberikan
kesempatan bagi seseorang terutama pebisnis untuk mencapai tujuannya.
Tujuan bisnis tersebut dilakukan dengan usaha tertentu serta memakai
sumber daya yang dimiliki secara efektif. 1. Thomas W. Zimmerer
Pengertian peluang usaha menurut Thomas W. Zimmerer adalah
sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk memecahkan
masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari. Sedangkan
menurut Robbin and Coulter Pengertian peluang usaha menurut Robbin
dan Coulter adalah sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok
yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu
nilai tambah guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan
sumber daya yang digunakan. Zimmer, peluang bisnis adalah seseorang
yang menciptakan inovasi dan pemikiran kreatif dari sebuah kesempatan
untuk dapat mencapai tujuannya.
1. karakteristik peluang bisnis adalah diantaranya:
a. Memiliki nilai jual yang tinggi, unik, dan orisinil.
5
b. Bisnis berjangka panjang bukan musiman.
c. Bisnis yang dapat terus berkembang dan bertahan lama.
d. Berpotensi untuk terus mengembangkan lini bisnis hingga
berskala besar.
e. Bisnis bersifat nyata dan serius tidak hanya rencana atau
ambisi semata.
f. Modal usaha yang dapat dijangkau.
g. Mempunyai prospek keuntungan yang menjanjikan dan dapat
terbukti.
2. ciri-ciri peluang usaha yang potensial, yaitu:
Yang diperlukan dalam menciptakan peluang usaha potensial
adalah ide orisinil. Peluang usaha tersebut mampu bersaing dan sesuai
kebutuhan Pastikan peluang usaha yang ingin diterapkan itu sesuai
dengan kemampuan dan visi misi. Peluang usaha yang didasari
keyakinan dalam penerapannya memiliki tujuan dan keuntungan(Dwi
Puji, 2015).
6
pemecahannya. Hal ini dapat menjadi peluang usaha baru untuk
didirikan. Seperti contohnya sebelum maraknya ojek online,
masyarakat. umum yang tidak memiliki kendaraan di- haruskan
menuju pangkalan ojek apabila ingin bepergian. Sebagai seorang
wirausahawan, kondisi ini merupakan sebuah permasalah- an umum
yang perlu dicarikan solusi, sehingga mendorong di- dirikannya usaha
layanan jasa ojek online.
2. Tingkatkan Rasa Peka
Apabila ingin mengidentifikasi peluang usaha baru, maka
seorang wirausahawan tidak dianjurkan untuk bersikap cuek.
Tingkatkan kepekaan terhadap sekitar, karena setiap hal dapat menjadi
peluang bisnis. Amati keinginan dan kebutuhan khalayak umum,
namun belum tersedia pihak ataupun upaya terkait pe- menuhan
terhadap kondisi tersebut. Hal ini dapat menjadi pintu gerbang untuk
sebuah ide bisnis yang brilian. Seperti contoh didirikannya pusat oleh-
oleh yang menjadi khas sebuah objek wi- sata. Ini merupakan sebuah
respon atas kebiasaan wisatawan yang menginginkan buah tangan
sebagai oleh-oleh khas dari daerah tersebut untuk diberikan kepada
sanak familinya.
3. Pelajari dari Pesaing Jangan selalu beranggapan bahwa competitor
memiliki kono-tasi negatif.
Ada kalanya pengusaha dapat belajar banyak hal dari pesaing.
Mulai dari metode penentuan harga, pangsa pasar, teknik marketing,
bahkan hingga ide bisnis. Memang idealnya pengusaha disarankan
membuat inovasi baru yang membedakannya dari pesaing yang ada di
pasaran. Namun, terlalu banyak tersedianya varian yang ada, akan
membingungkan calon konsumen dan justru akan berdampak pada
penurunan margin penjualan secara ke- seluruhan. Tidak ada salahnya
untuk menerapkan metode bench- marking terhadap ide pesaing,
selama tetap mematuhi aturan yang berlaku. Calon pengusaha dapat
mengadaptasi ide bisnis pesaing, kemudian melakukan sedikit
penyesuaian dan pembaharuan pada aspek yang dirasa kurang.
7
Metode ini umum dilakukan oleh pro- dusen smartphone. Khalayak
umum dapat menyaksikan dimana marak bermunculan desain
smartphone yang mirip satu dengan yang lainnya, namun dengan
peningkatan pada 8spesifikasi ter- tentu. Pendekatan ini disebut
dengan pendekatan adaptive market- ing yaitu pendekatan yang selalu
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
cepat berubah dan semakin bersifat personal(I Gst Putra, 2021)
8
Berikut ini terdapat beberapa analisis peluang usaha, terdiri atas:
a. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa.
b. Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen.
c. Menganalisis Peluang Usaha dengan Analisis SWOT.
9
yang buruk, executive isuues, patnership, strategi dan investasi, dan
staffing. ada lima faktor yang menunjang keberhasilan perusahaan atau
bisa di bilang kegagalan perusahaan bila tidak dikelola dengan baik. Lima
faktor tersebut yaitu pengaruh latar belakang pengusaha, modal serta
monitoring keuangan perusahaan, staffing, hubungan dengan pelanggan,
dan perencanaan pengembangan perusahaan(Arasti,2014).
10
3. Belajar dari Kesuksesan Bisnis Orang lain
Usaha yang sukses dan mampu bertahan dalam jangka waktu
lama pasti memiliki keunggulan yang patut dipelajari. Dari sana, bisa
menyaring dan mengaplikasikannya sebagai gagasan untuk ide bisnis
yang hendak dirintis. Tapi menduplikasi sebuah bisnis yang sukses
tidak harus sama persis. Jangan lupa untuk mengamati, meniru, dan
memodifikasi bisnis tersebut agar bisnis yang akan ditekuni sedikit
berbeda, memiliki ciri khas, dan memiliki nilai lebih dari bisnis yang
sudah ada( I Gst dkk,2021).
5. Belajar dari Kelemahan Pesaing
Menemukan ide untuk bisnis ternyata dapat Anda temukan
dari kelemahan kompetitor. Anda bisa menjelajahi social media atau
website bisnis yang memiliki produk atau layanan serupa dengan
bisnis yang ingin Anda tekuni. Lihatlah bagaimana tiap orang
memberi ulasan di kolom komentar pada website tersebut. Catat apa
saja keluhan yang ada. Hal-hal yang tidak bisa dipenuhi oleh pesaing
Anda inilah yang dapat menjadi ide bagus untuk melahirkan sebuah
bisnis baru( I Gst dkk,2021).
6. Mengikuti Perkembangan Tren
Tren adalah sesuatu yang banyak diminati oleh sekolompok
orang pada satu waktu. Karena itu, sebuah ide bisnis yang mengikuti
tren akan berpeluang untuk digemari dan banyak menjaring konsumen
dalam waktu cepat. Tidak ada yang salah dengan mengikuti tren,
selama Anda mampu membuat bisnis tersebut berbeda dari yang lain.
Tetapi, karena sebuah tren biasanya cepat berlalu, maka pastikan juga
Anda memiliki solusi seandainya tren bisnis tersebut mulai memudar
dan tidak lagi digemari( I Gst dkk,2021).
7. Buatlah Tetap Sederhana
Banyak bisnis kecil gagal mencapai kemajuan karena bisnis itu
terlalu rumit atau ambisius. Para wirausahawan (dalam kasus ini, saya
tidak membuat perbedaan antara wirausahawan tradisional dan
wirausahawan gaya hidup) cenderung mengabaikan rintangan yang
11
bisa mengganggu bisnis baru. Anda seharusnya mampu melihat jalur
yang jelas, dari mana akan ke mana, Anda dapat menjual produk atau
jasa serta menghasilkan uang. Semakin sedikit rintangan dan
kelemahan di jalur itu, semakin baik. Atau sebagaimana pemah
dikatakan seseorang (walaupun saya akui saya tidak tahu siapa), "Jika
sebuah bisnis tidak berjalan secara efektif, maka bisnis ini dikatakan
tidak akan berhasil( I Gst dkk,2021).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produkter baru dan terbaik
yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha,haruslah mampu
untuk berpikir kreatif agar usahanya tetap berkembang. Tingginya persaingan
dan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha baru,membuat beberapa
pengusaha yang tidak bisa bertahan memilih untuk berhenti.
B. Saran
metode yang bisa dilakukan untuk menangkap gagasan-gagasan brilian
tersebut berikut ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk
menangkap ide bisnis yang tepat yaitu:
1. Melakukan Riset Bisnis & Produk
2. Serap Ide dari Masalah Orang lain
3. Belajar dari Kesuksesan Bisnis Orang lain
4. Belajar dari Kelemahan Pesaing
5. Mengikuti Perkembangan Trend Buatlah Tetap Sederhana
13
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Cahaya Kiki. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Level
Pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang, Jurnal Psikologi Islami,
vol. no.2
Arasti, Z., Zandi, F., Bahmani, N. (2014). Business failure factors in Iranian
SMEs:
14