Disusun Oleh
Mutia Utami 24023121231
Salsabila Rahmawati 24023121225
Wulan Alfi M 24023121215
Firman Fauzi 24023121101
Irpan Kusdinar 24023121240
UNIVERSITAS GARUT
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat – nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dan pihak yang telah bertkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikan dalam kehidupan sehari hari
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Faktor yang Mempengaruhi Sikap Kreatif.............................................................................3
2.2 Cara Seorang Wirausaha Berpikir Kreatif..............................................................................4
2.3 Manfaat Dari Sikap dan Tindakan Kreatif.............................................................................6
2.4 Perbedaan Antara Sikap dan Tindakan Kreatif Wirausaha Yang Berhasil Dan yang Kurang
Berhasil.............................................................................................................................................7
2.5 Pengaruh Lingkungan Bisnis dan Teknologi.......................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................................................12
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
1
2
4. Apakah terdapat perbedaan antara sikap dan tindakan kreatif wirausaha yang
berhasil dan yang kurang berhasil?
5. Bagaimana pengaruh lingkungan bisnis dan teknologi terhadap sikap dan
tindakan kreatif seorang wirausaha?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sikap
seorang wirausaha dalam berpikir kreatif agar dapat membantu wirausaha
untuk mengembangkan sikap kreatif yang lebih baik.
2. Untuk memberikan informasi mengenai cara-cara yang dapat dilakukan oleh
seorang wirausaha untuk mengembangkan kreativitasnya dalam berbisnis
sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi bisnisnya.
3. Untuk memahami manfaat dari sikap dan tindakan kreatif seorang wirausaha
dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat memberikan motivasi bagi
wirausaha lainnya untuk mengembangkan sikap dan tindakan kreatif dalam
bisnisnya.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara sikap dan tindakan kreatif wirausaha yang
berhasil dan yang kurang berhasil sehingga dapat membantu wirausaha untuk
memperbaiki sikap dan tindakan kreatifnya.
5. Untuk memahami pengaruh lingkungan bisnis dan teknologi terhadap sikap
dan tindakan kreatif seorang wirausaha agar dapat membantu wirausaha untuk
mengembangkan kreativitasnya secara lebih efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berorientasi pada Tindakan
Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertindak terhadap
suatu keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif.
Sikap ini terkadang dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap
keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap
masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen orang tersebut atas perkataannya.
Salah satu ciri seorang pengusaha adalah pikiran yang lebih berorientasi
pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, atau berwacana.
Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan keterbatasan
dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-kata dan tak
bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana (kerugian).
Selain itu, seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA (plan,
do, check, and action). Hal ini berarti dia tidak hanya sekedar merencanakan
berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya. Secara spesifik, seorang
pengusaha harus menghindari NATO (no action talk only), NADO (no action
dream only) dan NACO (no action concept only).
NATO hanya akan menghasilkan gosip, NADO hanya menghasilkan visi
tanpa tindakan, dan NACO hanya menghasilkan teori dan falsafah. Umumnya,
yang berpikiran NACO adalah akademisi yang berpikir menggunakan logika
formal.
Seorang konseptor atau teoretikus, bekerja dengan data dan jarang sekali
berada di lapangan. Sebaliknya, seorang wirausaha menghabiskan 90% dari
waktunya di lapangan bersama-sama dengan karyawan, pemasok, dan pelanggan-
pelanggannya. Karena bekerja dengan data, maka supaya valid dan ilmiah,
seorang konseptor harus terbiasa menguji data-datanya, membangun model, dan
melakukan validasi. Masalahnya, kalau seorang konseptor tidak menguasai
keadaan dan informasi di lapangan, dia bisa menjadi ragu akan keputusannya,
sehingga cenderung mengulangi lagi siklus di atas, yaitu mengumpulkan data lagi.
Akibatnya, dia bisa berputar-putar dan lebih berorientasi pada pikiran daripada
tindakan.
3
4
situasi yang berkembang, tetapi mampu menentukan pilihan yang terbaik dengan
mantap.
Bertindak proaktif merupakan pengambilan tindakan sebelum sebuah
kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Dengan kata lain, orang-orang proaktif
selalu mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dan cepat mengambil tindakan
sebelum kejadian.
2. Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)
Orang yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar pencapaian
tujuan, akan tetapi juga berburu tujuan yang benar. Agar tujuan tercapai dengan
baik maka perlu menyusun rencana tujuan yang jelas dan tepat.
Untuk dapat menjadi seseorang yang berorientasi pada tujuan, kita dapat
kita lakukan langkah-langkah berikut:
a. Tetapkan tujuan akhir (misalnya: hidup bahagia, sehat, terjamin secara
ekonomi dan sejahtera).
b. Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut (mislnya
menyelesaikan study selama 4 tahun lalu membuka usaha).
c. Perhatikan setiap kemajuan yang telah dicapai (misalnya: melakukan
evaluasi hasil kerja apabila ada yang kurang dapat kita perbaiki agar lebih
baik).
d. Ketika ada goal yang tercapai rayakan hal tersebut.
e. Ikirkan tujuan-tujuan yang lebih menantang.
3. Mendahulukan Hal yang Utama
Kegiatan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas.
Seringkali manusia menghabiskan waktu untuk bereaksi pada situasi darurat
daripada mengembangkan kemampuan untuk mencegah situasi darurat tersebut.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan
perencanaan mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang yang
muncul dan merecharge pengetahuan.
Intinya adalah seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent (mendesak)
dengan membuat prioritas, dan menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan
prioritas. Hal yang paling penting atau membutuhkan perhatian besar harus
diutamakan.
6
dipikirkan sinergi apa yang akan tercipta dari hubungan kemitraan tersebut. Oleh
karena itu bagi para pemula carilah rekan usaha yang saling melengkapi yang
berorientasi pada sinergi sehingga anda dapat berorientasi pada tindakan.
7. Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan
Kebiasaan ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
melatih ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya. Upaya yang dapat dilakukan
adalah memberi makanan pada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup
yang seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku
self help yang membangkitkan semangat dengan kata-kata yang memotivasi.
Jangan takut melakukan kesalahan, karena pabila seseorang tidak pernah
melakukan kesalahan ia tidak pernah belajar dan tidak pernah melakukan action
sehingga tidak dapat menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan.
8. Menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar
pada empat elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati, dan jiwa. Jika pikiran
terus dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut
dapat memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang,
lembaga, atau perusahaan. Hal ini berlaku juga dalam kaitannya membantu orang
lain menemukan keunikan pribadinya.
2.3 Perencanaan dan Tindakan
Setiap orang memiliki perencanaan dalam hidupnya khususnya dalam
berusaha. Rencana akan menjadi mimpi yang tidak akan terwujud tanpa ada
tindakan. Keberanian mengambil tindakan ada pada seseorang yang mantap dalam
menentukan nilai hidupnya.
Dalam menentukan perencanaan terhadap tindakan yang diambil berarti
memerlukan cara pengambilan keputusan yang baik dan cepat. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi hasil akhir dari keputusan dan tindakan yang kita ambil.
Membuat keputusan (decion making) adalah suatu proses memilih alternatif
tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu
proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan.
Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula
kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika
8
3.2 Saran
1. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan cara mempelajari teknik-
teknik kreatifitas dan memperluas wawasan melalui membaca buku,
mengikuti seminar dan pelatihan.
2. Mencari inspirasi dari lingkungan sekitar, baik itu dari kejadian sehari-hari,
pengalaman pribadi, maupun dari bisnis pesaing.
3. Mengembangkan koneksi dengan orang-orang yang memiliki visi dan
pemikiran yang sama dalam hal inovasi dan kreativitas.
4. Membuat lingkungan kerja yang dapat memicu kreativitas, seperti
memberikan kesempatan untuk berdiskusi, berkolaborasi, serta memberikan
kesempatan untuk bereksperimen.
5. Menggunakan teknologi dengan bijak untuk mengembangkan bisnis dan
memperluas pasar.
6. Membuat tujuan yang jelas dan terukur agar dapat memberikan arah dan fokus
dalam pengembangan bisnis secara kreatif.
12
13
7. Mengukur dan mengevaluasi hasil dari inovasi yang dilakukan, agar dapat
mengetahui apakah perubahan yang dilakukan berhasil atau tidak.
8. Tidak takut untuk mengambil risiko dalam mencoba hal baru, namun tetap
memperhitungkan dampak dari risiko yang diambil.