Di susun oleh:
1. Nibroos Jhodi Zimzani (A0021026)
2. Niza Zava Amalia (A0021027)
3. Nur Apifah (A0021028)
4. Nurul Amaliah Agistinawati (A0021029)
FAKULTAS KESEHATAN
HALAMAN JUDUL..........................................................i
DAFTAR ISI......................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................1
A. Latar Belakang..........................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................3
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................................ 10
C. Daftar Pustaka……………………………………...11
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul “ETIKA DALAM BISNIS”Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas kelompok 7 dari Bapak Muammar Afif al Qusaeri,SE, MM pada bidang studi
kewirausahaan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang ber etika dalam berbisnis
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muammar Afif al Qusaeri, SE,MM
selaku dosen mata kuliah kewirausaan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika wirausaha adalah ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku
didalam suatu usahanya tersebut. Banyak wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika
didalam mendirikan suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki
serta modal yang besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang
dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena etika
adalah tentang nilai-nilai mengenai kebenaran dan yang berkaitan dengan masalah moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan suatu hal yang dinilai benar mengenai perilaku
yang berstandar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya.
Menjaga etika adalah suatu bisnis merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan
wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis
tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan aset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Apabila moral
merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai
rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.
Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan patokan/ramburambu etika yang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata
yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki,
sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk
mencapai suatu maksud.1 Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan ialah kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan
ialah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain serta mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki usaha. Maksudnya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan
inovasi yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa innovator tentu berpikir
untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan pembangunan
semangat kreatifitas serta berani menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi
mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian mengambil risiko harus menjadi milik seorang
wirausahawan karena dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut
belum mmeiliki nilai perhatian dipasar. Peran dari seorang wirausaha. menurut Suryana
memiliki dua peran yaitu sebagai penemu dan sebagai perencana. Sebagai penemu wirausaha
harus dapat menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru, dan ide-ide
3
merencanakan strategi perusahaan baru, merencakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan.
menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan dan melakukan
hal-hal baru melalui pemanfaatan kombinasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan dan memperoleh
harus memenuhi definisi wirausaha itu sendiri, dan ciri-ciri wirausaha tersebut adalah:
1. Memiliki keberanian dan daya kreasi, artinya Seorang wirausaha haruslah memiliki
keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi. Segala
ketakutan akan sia-sia dalam bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya
harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan
“rencana”) apabila terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda .
memiliki sifat dan berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan
3. Memiliki semangat dan kemauan keras, artinya Seorang dapat dikatakan wirausahawan
selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras
untuk sukses.
4. Memiliki persepsi dan analisis yang tepat, artinya Seseorang dapat dikatakan
wirausahawan apabila ia memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang
5. Tidak konsumtif, artinya Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif serta diusahakan
6. Memiliki jiwa pemimpin, Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. agar mampu
4
7. Berorientasi pada masa depan, artinya Seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan dengan
perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk
membentuk perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan, perusahaan, dan berbagai
Lebihnya lagi, etika bisnis juga dapat dijadikan pedoman dan standar bagi karyawan dan manajemen
untuk mengerjakan tugas keseharian dengan landasan sikap yang profesional, transparansi penuh, dan
bermoral baik.
Velasques
Menurut Velasques, etika bisnis adalah studi yang berfokus mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini juga berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,perilaku bisnis, dan
institusi.
Yosephus
Sedangkan menurut Yosephus, etika bisnis adalah etika terapan, dimana dalam penerapan prinsip-prinsip
moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi, terutama dalam industri bisnis. Menurut
beliau sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang melakukan kegiatan ekonomi.
Lalu, Hill dan Jones berkata bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah
dan benar. Di samping itu, etika bisnis juga memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan
5
ketika harus mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral
yang kompleks.
Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan dan uang saja tapi
termasuk didalamnya kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai status bisnis yang baik
dan sesuai kaidahnya perlu adanya penerapan dari etika bisnis di dalamnya. Memangnya apa saja hal-hal
Tujuan dari adanya etika bisnis yang pertama adalah mendorong kesadaran moral bagi pebisnis itu
sendiri. Di dalam jalannya sebuah kegiatan berbisnis yang baik adalah tidak hanya berorientasi pada
keuntungan, produksi barang dan kegiatan operasional. Tetapi juga harus memperhatikan tingkat
moralitas yang baik dari seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu sendiri.
Maksudnya adalah dengan memiliki sikap yang baik tentu saja bisa memberikan penghargaan yang baik
bagi klien. Tingkat kesopanan yang tinggi untuk menjalankan bisnis bersama-sama dapat terjalin.
Kemudian kerjasama yang bersih tanpa adanya praktik curang dan penipuan dapat terhindarkan bagi
masing-masing perusahaan.
Dalam bisnis sendiri tentu saja ada aturan dan standar operasional kerja yang berlaku dimana salah
satunya memiliki etika bisnis. Hal ini dibuktikan dengan adanya penjagaan tata sikap dan perilaku ketika
menjalankan bisnis. Misalnya sama-sama menghargai privacy klien dan perusahaan pengelola atau
6
Selanjutnya tujuan dari diadakannya sebuah etika yang baik dalam berbisnis adalah agar adanya batasan
kerja yang profesional di antara kedua pihak. Kemudian adanya pembatasan untuk tetap menjalankan
bisnis yang baik sesuai standar tanpa mengurangi banyak hal. Maksudnya disini adalah apabila sebuah
perusahaan memiliki sebuah moralitas yang baik dalam berbisnis maka pasti enggan untuk berbuat
curang.
Tujuan lainnya dari adanya kemampuan menjaga moralitas dan etika ini adalah mampu memberikan citra
perusahaan yang baik. Citra ini jelas mampu terbentuk dengan adanya pembuktian komitmen dari sebuah
perusahaan yang memiliki etos kerja ini. Dengan kerja sesuai peraturan tentu saja akan terhindar dari
4. Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan Jika adanya sebuah pembentukan citra yang
baik maka tentu saja citra buruk bisa terhindar bukan. Dengan tetap menerapkan sebuah kinerja
yang mumpuni, professional dan baik tentu citra buruk tidak akan mampir ke perusahaan
Etika bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang
salah yang selanjutnya tentu melanjutkan tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk,
pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan. Mempelajari
kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standart untuk perilaku moral dalam bisnis,
berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya etika bisnis Islami merupakan suatu kebiasaan
atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.Dari uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa etika
bisnis Islam adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk benar, salah dan halal haram dalam dunia bisnis
berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas yang sesuai dengan syariah.
Karakteristik standart etika bisnis Islami yaitu :
1) Harus memperhatikan tingkah laku dari konsekuensi serius
7
2) Memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan atau keadilan. Etika untuk berbisnis secara
baik dan fair dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen
a) Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit saja, namun perlu mempertimbangkan nilai-nilai
manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
b) Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan
etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan dan tindak tunduk manusia
c) Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut
orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional
justru akan menang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian bisnis Islami tersebut
selanjutnya dijadikan sebagai kerangka praktis yang secara fungsional akan membentuk suatu kesadaran
beragama dalam melakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical guidance)
2) Shiddiq adalah berkata benar. Jujur terhadap diri sendri, makhluk lain dan sang pencipta. Tanpa
kejujuran semua hubungan termasuk hubungan bisnis tidak akan berjalan lama. Padahal dalam
prinsip berbisnis interaksi yang memberikan keuntungan sedikit tetapi berlangsung berkali-kali
lebih baik dari pada untung banyak tetapi hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Jujur merupakan
motivator yang abadi dalam budi pekerti dalam perilaku seorang pembisnis muslim. Karena
sebagai salah satu sarana untuk memperbaiki amalnya dan sarana untuk bisa masuk surga.
2) Amanah
8
Islam mewajibkan pembisnis untuk mempunyaisikap amanah terhadao dirinya sendiri dan orang lain
apalagi tidak boleh meremehkan hak orang yang memberikan amanah. Karena amanah merupakan
tanggung jawab yang besar yang lebih berat dari seluruh yang ada didunia ini.
3) Adil
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis dan melarang berbuat curang. Kecurangan
dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut karena kunci keberhasilan bisnis adlah keadilan.
Bersikap adil dalam transaksi jual beli berdampak baik kepada hasil jualannya karena konsumen akan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika wirausaha adalah ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam
suatu usahanya tersebut. Banyak wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan
suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang besar suatu
usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena etika adalah tentang nilai-nilai mengenai
kebenaran dan yang berkaitan dengan masalah moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika
merupakan suatu hal yang dinilai benar mengenai perilaku yang berstandar.Etika bisnis adalah cara untuk
berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, dan individu.
Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk membentuk perilaku karyawan dan pimpinan
agar hubungan antara karyawan, perusahaan, dan berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.
Berbisnis merupakan salah satu bentuk kegiatan dan pekerjaan yang dimana didalamnya bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan serta uang. Ada berbagai jenis dan sektor dalam bisnis yang bisa untuk dicoba
9
dilakoni dalam kehidupan sosial keseharian. Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak hanya berorientasi
pada keuntungan dan uang saja tapi termasuk didalamnya kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Untuk mencapai status bisnis yang baik dan sesuai kaidahnya perlu adanya penerapan dari etika bisnis di
dalamnya.Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan dengan
perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk
membentuk perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan, perusahaan, dan berbagai
Dalam dunia bisnis, etika menjadi elemen penting yang harus diperhatikan, dan mencakup dalam
berbagai aspek baik itu individu, perusahaan, maupun masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan
sebagaimana nantinya akan berguna untuk banyak pihak. Selain itu etika yang baik akan membantu
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://greatdayhr.com/id-id/blog/pengertian-etika-bisnis/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-etika-bisnis/#:~:text=Salah%20satu
%20contoh%20penerapan%20dari,sehat%2C%20nyaman%20dan%20penuh%20kepercayaan
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7045/5/BAB%20II.pdf
11