Anda di halaman 1dari 14

ETIKA BISNIS DALAM

BERWIRAUSAHA

Dosen Pembimbing :
M.Safii Murad Daulay, SE, M S

Disusun Oleh :

Siti Chumaira

(2229081003)

FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN


UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Kewirausahaan............................................................................3
B. Pengertian Etika Kewirausahaan..................................................................5
C. Prinsip Etika Kewirausahaan........................................................................7
D. Tujuan Etika Wirausaha................................................................................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika wirausaha adalah ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang


pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak wirausaha
mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan suatu bisnis, karena
mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang besar
suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki
seorang wirausaha suatu usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena
etika adalah tentang nilai-nilai mengenai kebenaran dan yang berkaitan dengan
masalah moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan suatu hal
yang dinilai benar mengenai perilaku yang berstandar. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya. seorang
wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di
masayarakat.

Menjaga etika adalah suatu bisnis merupakan hal yang sangat penting
untuk menjaga reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para
manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus
menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu
pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang
tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Apabila moral merupakan
sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai
rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu
kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan
patokan/rambu- rambu etika yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang
seimbang, dan serasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kewirausahaan?


2. Apa pengertian Etika Kewirausahaan?

1
3. Apa prinsip Etika Kewirausahaan?
4. Apa tujuan Etika Kewirausahaan?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian Kewirausahaan


2. Mengetahui pengertian Etika Kewirausahaan
3. Mengetahui prinsip Etika Kewirausahaan
4. Mengetahui tujuan Etika Kewirausahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan


gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat
diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan
sebuah kegiatan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu
maksud.1

Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan ialah kemampuan dalam


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang
wirausahawan ialah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain serta mampu menciptakan sesuatu
yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan


kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki usaha. Maksudnya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan
suatu kreativitas dan inovasi yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas
dan jiwa innovator tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluang
yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.2

Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang


pengembangan dan pembangunan semangat kreatifitas serta berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan
hasil karya tersebut. Keberanian mengambil risiko harus menjadi milik
seorang wirausahawan karena dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang
dilakukan tersebut belum mmeiliki nilai perhatian dipasar. Peran dari seorang
wirausaha

3
menurut Suryana memiliki dua peran yaitu sebagai penemu dan sebagai
perencana. Sebagai penemu wirausaha harus dapat menemukan dan
menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru, dan ide-ide baru.
Sedangkan sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru,
merencanakan strategi perusahaan baru, merencakan ide-ide dan peluang
dalam perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan


seseorang dalam menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif
untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan
kombinasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan dan memperoleh
keuntungan sebagai konsekuensinya.3

Seseorang dapat menjadi wirausaha harus memenuhi definisi


wirausaha itu sendiri, dan ciri-ciri wirausaha tersebut adalah:4

1. Memiliki keberanian dan daya kreasi, artinya Seorang wirausaha haruslah


memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk
bermimpi. Segala ketakutan akan sia-sia dalam bermimpi dan berencana
haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think
“berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal
hal yang membuat ide tersebut tertunda .

2. Berani mengambil risiko, artinya Seseorang dapat dikatakan wirausahawan


apabila memiliki sifat dan berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus
sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta
pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.

3. Memiliki semangat dan kemauan keras, artinya Seorang dapat dikatakan


wirausahawan selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan
kemauan yang keras untuk sukses.

4
4. Memiliki persepsi dan analisis yang tepat, artinya Seseorang dapat
dikatakan wirausahawan apabila ia memiliki pengetahuan yang tepat untuk
membuat analisis yang tepat, dan diusahakan mendekati tujuan yang
diinginkan.

5. Tidak konsumtif, artinya Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif serta


diusahakan konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya.

6. Memiliki jiwa pemimpin, Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha.


agar mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.

7. Berorientasi pada masa depan, artinya Seorang wirausaha yang inovatif dan
kreatif dan memiliki wawasan kedepan untuk mendapatkan peluang usaha

B. Pengertian Etika Kewirausahaan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan
(costum) atau karakter (character) (Faisal Badroen, 2006). Etika dapat
didefinisikan sebagai suatu studi mengenai sesuatu yang benar dan salah serta
pilihan moral yang dapat dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan
suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang
disebut pula etika manajemen, yaitu penerapan standar moral kedalam
kegiatan bisnis. WF. Schoell menyatakan bahwa: Business Ethics is a system
of “oughts” a collection of principles and rules of conduct based on beliefs
about what is right and wrong business behavior. Behavior that conforms to
these principles is ethical (Schoell dalam Alma 2011).

Menurut Kasmir (2008) etika adalah tata cara berhubungan dengan


manusia lainnya. Tata cara pada masing-masing masyarakat tidaklah sama dan
beragam bentuk. Hal ini disebabkan beragamnya budaya kehidupan
masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata cara ini diperlukan dalam
berbagai

5
sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan harmonis, saling menghargai
satu sama lainnya.5

Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang
benar dan menghindari apa yang tidak benar. Etika wirausaha adalah suatu
kode etik perilaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Etika wirausaha sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan
organisasi. Etika wirausaha dapat diartikan sebagai adat sopan santun, adat
kebiasaan dan aturan- aturan yang berlaku di lingkungan kewirausahaan. Oleh
karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :

1) Budi pekerti yang baik.

2) Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan.

3) takrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha.

4) Memiliki tanggung jawab pada usahanya.

5) Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya

Etika merupakan suatu studi mengenai hal yang benar dan yang salah
dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Sedangkan keputusan etika
adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya. Orang-
orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di
masayarakat.6

Pandangan tentang etika wirausaha, beberapa indikator yang bisa


dipakai untuk menyatakan apakah seseorang atau suatu perusahaan telah
melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah sebagai
berikut: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator

6
hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari
masing-masing pelaku bisnis.7

a. Indikator Etika wirausaha menurut ekonomi yaitu apabila perusahaan atau


pebisnis sudah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya
alam secara efisien tanpa merugikan orang lain.

b. Indikator etika wirausaha menurut peraturan khusus yang berlaku yaitu


apabila seorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila
masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan khusus yang telah disepakati
sebelumnya.

c. Indikator etika wirausaha menurut hukum yaitu Seseorang atau suatu


perusahaan dikatakan sudah melakukan etika bisnis jika pelaku bisnis
mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.

d. Indikator etika wirausaha berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis


dianggapberetika bilamana dalam pelaksanaan bisn isnya senantiasa merujuk
kepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.

e. Indikator etika wirausaha berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis


baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya
dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar
operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.

f. Indikator etika wirausaha menurut masing-masing individu adalah apabila


masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan
integritas pribadinya.

C. Prinsip Etika Kewirausahaan

Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan


pernah lepas dari kehidupan keseharian kita. Namun prinsip-prinsip yang

7
berlaku dalam wirausaha sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika
pada umumnya.

Prinsip Otonomi, Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa
yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak
begitu saja mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga
melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya
sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini
salah satu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan,
diantaranya adalah:

a. Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai
dengan tuntutan mereka;

b. Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk


pelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka;

c. Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatan


pelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijaga
kelangsungannyadan ditingkatkan terhadap produk dan jasa perusahaan;

d. Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan,


memasarkan dan mengiklankan produk.

Prinsip Keadilan, Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan


secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan
dapat dipertanggung jawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan
hak dan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan
oleh Aristoteles adalah:

Keadilan legal, Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok


masyarakat dengan negara. Semua pihak dijamin untuk mendapat perlakuan
yangsama sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara khusus dalam wirausaha,
keadilan legal menuntut agar Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua
pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan

8
mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi semua
pelaku bisnis.

Keadilan komunitatif, Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara


orang yang satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara
negara dan warga negara, dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam
bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran
yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.

Keadilan distributif, Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi


ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia
bisnis keadilan ini berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan
aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik. Prinsip Saling
Menguntungkan Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut
persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win solution.8

D. Tujuan Etika Wirausaha

Menurut Kasmir (2008) Tujuan dari etika wirausaha adalah sebagai berikut:

1. Untuk persahabatan dan pergaulan Etika itu dapat meningkatkan rasa


keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Menyenangkan orang lain Dengan sikap menyenangkan orang lain merupakan


sikap yang mulia. Jika ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.

3. Membujuk pelanggan Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri


(khas), kadang calon pelanggan perlu untuk dibujuk agar mau jadi pelanggan. Dan
berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan.
Salah satu caranya adalaha dengan menunjukkan etika seluruh karyawan
perusahaan.

9
4. Mempertahankan pelanggan Ada suatu anggapan bahwa mempertahankan
pelanggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan. Anggapan ini tidak
seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka
sudah merasakan produk atau layanan yang diberikan. Artinya bahwa pelanggan
sudah mengenal lebih dulu melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan
lama dapat dipertahankan karena mereka sudah puas atas layanan yang telah
diberikan.

5. Membina dan menjaga hubungan Hubungan yang sudah berjalan baik harus
tetap dipertahankan dan dibina. Hindarilah adanya perbedaan atau konflik.
Ciptakan hubungan yang dalam suasana akrab. Dengan etika maka hubungan
yang lebih dan akrab akan terwujud.9

1
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara


seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut.
Banyak seorang wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam
mendirikan suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang
mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena etika adalah tentang
nilai-nilai mengenai kebenaran dan y yang berkaitan dengan masalah moral
yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang diilai benar
mengenai perilaku yang berstandar. Etika wirausaha mencakup hubungan
antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya.
Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai
aktivitasnya di masayarakat.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat apabila ada kesalahan dan


kekurangan mohon di maafkan dan mohon di beri masukan. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah, lupa dan dosa. Sekian dan
terima kasih.

1
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Ilham, and Helmarini, ‘Nilai-Nilai Ajaran Islam Dan Etika


Wirausaha Dalam Pendidikan Kewirsusahaan’, Jurnal Economic Edu, 1.2
(2021), 83–89 <http://jurnal.umb.ac.id/index.php/ecoedu/article/view/1358>

ahmad, ‘Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat Dan Jenis Wirausaha’,


Gramedia Blog, 2021 <https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
kewirausahaan/> [accessed 13 January 2022]

Firmansyah, Anang, and Anita Roosmawarni, Kewirausahaan (Dasar


Dan Konsep, Buku, 2019

Jeklin, Andrew, ‘KEWIRAUSAHAAN (Dasar Dan Konsep)’, July, 2016, 1–23

Teori, Kewirausahaan, ‘Kewirausahaan (Teori Dan Praktek).’, September, 2021

Anda mungkin juga menyukai