Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KREATIVITAS BISNIS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


dalam Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh Kelompok 6:

Intha Maryam 3417069


Sry Wirna Sari 3417070
Adetia 3417071
Ahda Putra 3417072
Sulfahmi Oktavia 3417073

Dosen Pembimbing:
Sri Aryati, S.Kom, MM

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2020 M/1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah ucapkan ke Hadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kreativitas Bisnis”, dalam mata kuliah Kewirausahaan.
Shalawat dan salam, pemakalah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini pemakalah mengucapkan banyak
terimakasih kepada Sri Aryati, S.Kom, MM. selaku dosen pembimbing dalam
mata kuliah Kewirausahaan.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bukittinggi, 24 Maret 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kreativitas .............................................................................. 2
B. Spirit Kreativitas Bisnis ....................................................................... 2
C. Inovasi Produk ..................................................................................... 3
D. Teori Schumpeter Tentang Kreativitas ................................................ 5
E. Memulai Bisnis Setelah di PHK .......................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha
menjadikan wirausahawan tertuntut untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka
menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa
batas. Menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah
menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis
produk, ukuran dan sebagainya. Dari situlah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan
bebas tersebut, banyak perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar,
menengah maupun kecil mulai menata ulang strategi persaingannya
dengan melakukan kajian terhadap strategik perusahaan yang didasarkan
atas kebutuhan pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional
dan juga melakukan evaluasi yang intens (terus menerus secara
mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kreativitas?
2. Apakah yang dimaksud dengan spirit kreativitas bisnis?
3. Apakah yang dimaksud dengan inovasi produk?
4. Bagaimanakah teori schumpeter tentang kreativitas?
5. Bagaimanakah cara memulai bisnis setelah di PHK?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kreativitas
2. Untuk mengetahui spirit kreativitas bisnis
3. Untuk mengetahui inovasi bisnis
4. Untuk mengetahui bagaimana teoti schumpeter tentang kreativitas
5. Untuk mengetahui cara memulai bisnis setelah di PHK

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kreativitas Bisnis


William Promer mengatakan, “kreativitas adalah kekuatan untuk
menghubungkan sesuatu yang tampaknya tidak berhubungan.” Kata-kata
ini menjadi salah satu kata-kata penting yang selalu berada di benak hati
wirausahaan. Wirausahawan adalah mereka yang menghubungkan gagasan
kreatif dengan tindakan dan dan struktur bisnis tertentu.1
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-
gagasan baru dan untuk menemukann cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang. “Think to do something different,” seorang
wirausahawan diajak untuk berfikir berbeda. yaitu berbeda dari
kebanyakan orang, karena jika ia berfikir sama dengan banyak orang maka
disana tidak ada nilai keunikan yang bisa dijual. Sebuah produkk akan
dibeli jika ada mengandung nilai keunikan, dan keunikan itu akan
diperoleh dengan membangun kreativitas.
Kreativitas Bisnis adalah kemampuan untuk mengembangkan
gagasan-gagasan baru dengan melihat peluang dalam suatu usaha menjual
barang/jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau
organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan memperoleh
profit.

B. Spirit Kreativitas Bisnis


Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa indonesia merupakan
semangat yang tinggi dan merupakan salah satu faktor kemenangan. Spirit
merupakan satu bagian yang sangat prinsip atau yang dirasakan dalam
kehidupan manusia dan merupakan bagian dari suasana hati atau posisi
emosi yang merupakan karakteristik gelora, semangat, gairah,
kegembiraan dalam melakukan suatu hal. Semangat merupakan energi

1
Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta Cv, 2013), hlm. 80.

2
3

untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk
mencapainya, yaitu ada unsur manfaat dan tujuan.
Spirit of Entreprenuership atau semangat kewirausahaan adalah jalan
untuk menuju sebuah jembatan kemenangan dari semangat kewirausahaan
yang ditanamkan agar siap dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis,
sekaligus suatu solusi yang menjadi sebuah nilai (value) yang perlu
ditambahkan kedalam perusahaan untuk melengkapi keterampilan
manajerial tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha:
1. Peluang usaha atau bisnisnya
2. Minat dalam usaha atau bisnisnya
3. Modal, apakah sudah tersedia atau belum
4. Realisasi, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha
yang sama atau usaha yang akan dikembangkan ada relevansin dengan
usaha tersebut
5. Kemampuan merumuskan tujuan usaha
6. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha
7. Sikap, kemauan, serta tindakan-tindakan.
8. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif
9. Kecakapan dalam mengelola usahan.
10. Kreativitas dan percaya diri
11. Pengalaman dan pendidikan

C. Inovasi Produk
Bagi seorang wirausahawan, inovasi produk adalah suatu yang mutlak
harus dilakukan, walaupun produknya sama namun tetap ada bagian yang
berbeda dengan kebanyakan produk lainnya. Karena mereka memang
hidup dengan inovasi (penemuan baru). Setiap ide dan pemikiran baru
pasti sering mengalami kegagalan, namun seorang wirausahawan sejati
diajarkan untuk melihat sebuah ini sebagai bagian dari proses.2

2
Ibid., hlm. 87-83.
4

Inovasi produk menurut Moreau, dapat berasal dari perbaikan maupun


perubahan terhadap produk yang telah ada sebelumnya atau bisa juga
melalui melalui produk yang benar-benar baru dan lain dari sebelumnya.
Melalui inovasi produk, perusahaan memiliki keuanggulan dalam
menghadapi persaingan dan memenuhi permintaan pasar, sehingga tercipta
posisi strategis.3
Inovasi produk berkaitan erat dengan peluncuran produk. Salah satu
bentuk dari inovasi produk adalah adanya produk baru. Produk baru
meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang
dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan
pengembangan. Oleh karena itu perusahaan terutama UKM dituntut untuk
mampu menciptakan penilaian-penilaian baru, ide-ide baru dan
menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan kinerja layanan yang
memuaskan pelanggan. Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu
perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang akan mampu
menciptakan keunggulan kompetitif, sehingga inovasi merupakan sebuah
fungsi penting dari manaajemen karena inovasi akan menentukan suatu
kinerja bisnis yang superior.4
Inovasi akan meningkatkan nilai tambah suatu produk, inovasi akan
menciptakan suatu produk baru yang dapat memberikan solusi yang lebih
baik bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. Indikator dari
invasi produk adalah produk pengembangan, produk tiruan dan produk
baru.
Menurut penelitian Sekardila Pratiwi, terdapat tiga dimensi inovasi
produk, antara lain:
1. Perluasan lini (line extensions), yaitu produk yang dihasilkan
perusahaan bervariasi, sehingga memudahkan konsumen mencari
barang sesuai kehendaknya.

3
Bucharin, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.8.
4
Victor Ringhard, Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing: Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Pemasaran. Jurnal Maneksi Vol. 7. No.1, juni 2018. Hlm. 68.
5

2. Produk baru (me too-product), yaitu produk baru bagi perusahaan


tetapi tidak baru bagi pasar.
3. Produk benar (new-to-the-world-product) adalah produk yang
termasuk baru dan baik bagi perusahaan maupun pasar.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa inovasi produk
merupakan penciptaan maupun pengenalan akan produk/jasa baru, ataupun
versi perbaikan dari sebelumnya. Karakteristik yang berbeda tersebut
dapat ditampilkan melalui pengembangan dan pengenalann kepada pasar
akan perbaikan, baik yang baru, perluasan lini maupun produk yang benar-
benar baru.

D. Teori Schumpeter Tentang Kreativitas


Schumpeter salah seorang pemenang hadiah Nobel bidang ekonomi
mengatakan bahwa membangun sifat dan sikap kreatif sangat baik dan
begitu bernilai positif bagi suatu negara. Negara China dapat dianggap
sebagai contoh nyata yang menerapkan teori Schumpeter, dimana
masyarakat China sangat kreatif dalam berusaha dan menciptakan
berbagai kreativitas. Sehingga ada istilah dikeluarga China adalah seluruh
anggota keluarga harus bekerja tidak ada yang tidak bekerja, kondisi dan
prinsip ini sering bertolak belakang dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Tentunya ini menjadi tanggungjawab kita untuk perlahan-lahan
mengubah dan mewujudkan teoti Schumpeter tersebut. Dalam
menjalankan bisnis memang dibutuhkan kreativitas termasuk yang
mengedepankann efisiensi, dan salah satu cara menerapkan efisiensi dalam
berbisnis ditahap awal dapat memulai bisnis dari rumah (home-base
business). Beberapa faktor yang menyebabkan banyak wirausahaan
memilih rumah sebagai lokasi pilihan pertama adalah:
1. Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal operasi
2. Perusahaan bisnis dari rumah memungkinkan pemiliknya dapat
memperthankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel.
6

3. Teknologi yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi “vila


elektronik,” memungkinkan wirausahaan dapat menjalankan berbagai
macam bisnis dari rumah.5
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha
di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukkan
bahwa pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut
meliputi: memperkenalkan barang-barang baru , mempertinggikan
efisiensi dalam memproduksikan sesuatu barang, memperluas pasar
sesuatu barang kepasar-pasar yang baru, mengembangkan sumber bahan
mentah yang baru dan mengadakan perubhan-perubahan dalam organisasi
perusahaan dengan tujuan mempertinggi efisiensinya.

E. Memulai Bisnis Setelah di PHK


Sering orang bisa melakukan sesuatu ketika sudah tertekan. Dan
memulai bisnis setelh di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sering
dilakukan oleh banyak orang. Saat seseorang bekerja di sebuah perusahaan
sebagai karyawan maka ia tidak memiliki waktu untuk membangun usaha,
seluruhh waktu dan tenaga terkuras untuk mengerjakan pekerjaan di
perusahaan. Dan ketika perusahaan memutuskan perampingan karyawan,
maka ini menjadi hal menakutkan bagi karyawan tersebut, namun
sebenarnya itu adalah titik awal ketika ia memutuskan untuk memulai
bisnis yang selama ini hanya terlintas dalam benaknya saja. Kondisi yang
membuat seseorang yang terkena PHK betul-betul memutuskan untuk
mendirikan usaha disebabkan oleh berbagai alasan, yaitu:
1. Jika ia mencari pekerjaan baru maka sangat sulit mendapatkan karena
umurnya sudah tidak muda lagi.
2. Ia takut jika bekerja di tempat baru maka memungkinkan lagi terkena
PHK.

5
Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta CV, 2013), hlm. 84-
85.
7

3. Sejak lama memiliki impian ingin memiliki sebuah usaha, dimana ia


menjadi pimpinan pada usaha tersebut, dan akan memperoleh
pendapatan yang tidak terbatas dibandingkan posisi sebagai karyawan.
Secara umum penyebab seseorang di PHK ada 2 yaitu:
1. Perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga karyawan harus di
PHK.
2. Perusahaan ingin melakukan efisiensi biaya, maka dilakukan
perampingan dengan PHK sejumlah karyawan.
Pada kasus pertama sulit bagi karyawan terkena PHK mendapatkan
uang pesangon, karena perusahaan sendiri sedang mengalami financial
distress (kesulitan keuangan) bahkan bisa dikatakan bangkrut. Pada kasus
kedua karyawan yang di PHK masih memungkinkan mendapatkan uang
pesangon karena ia dikeluarkan secara hormat, atau dengan istilah lebih
lembut ia “pensiun dini”.
Pada kasus kedua dengan jumlah uang pesangon yang diperoleh
membuat mantan karyawan tersebut memiliki sejumlah uang pesangon
yang diperoleh membuat mantan karyawan tersebut memiliki sejumlah
modal untuk memulai usaha baru. Pada kasus pertama dimana karyawan
yang di PHK tanpa uang pesangon membuat ia kesulitan dana, namun jika
selama bekerja ia mampu menghemat dan bisa menyimpan sedikit demi
sedikit, maka tabungan modal tersebut bisa dipakai untuk memulai usaha
baru. Oleh karena itu seperti kata pepatah “ tidak selamanya musim panen
itu terjadi akan ada masa-masa paceklik” sehingga masa panen adalah
masa kita menyimpaan hasil panen untuk tidak seluruhnya dihabiskan.6
Karyawan yang terkena PHK bisa memilih mencari pekerjaan lain
atau menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha
(entrepreneurship). Dapat dimulai dengan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) karena pemerintah banyak memberikan program-
program agar UMKM ini dapat tumbuh pesat yang akhirnya akan
menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Business Model You (BMU)

6
Ibid., hlm. 87-88.
8

adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk memulai usaha tersebut,
walaupun tidak ada yang bisa menjamin usaha tersebut akan berhasil.
Diperlukan faktor lain agar usaha tersebut dapat berhasil, seperti integritas
dan etika berbisnis.7

7
Christianus Yudi Prasetyo, Business Model You Sebagai Alat Memulai Usaha. Jurnal Universitas
Pembangunan Jaya. Vol. 2 No, 2 Maret 2015. hlm. 63-64.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Kreativitas bisnis adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-
gagasan baru dalam suatu usaha menjual barang/jasa.
2. Semangat kewirausahaan merupakan jalan untuk menuju sebuah
jembatan kemenangan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis,
sekaligus suatu solusi yang menjadi sebuah nilai (value).
3. Inovasi produk merupakan penciptaan maupun pengenalan akan
produk/jasa baru, ataupun versi perbaikan dari sebelumnya
4. Schumpeter mengatakan bahwa membangun sifat dan sikap kreatif
sangat baik dan begitu bernilai positif bagi suatu negara.
5. Karyawan yang terkena PHK bisa memilih mencari pekerjaan lain atau
menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha
(entrepreneurship).

B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat pemakalah
harapkan dan semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan serta
tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bucharin. 2013. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung:


Alfabeta CV.
Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi, Bandung:
Alfabeta CV.
Jurnal Maneksi. 2018. Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing:
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran.
Jurnal Universitas Pembangunan. 2015. Business Model You Sebagai Alat
Memulai Usaha.

Anda mungkin juga menyukai