Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil analisis dan pembahasan. Hasil analisis akan dimulai

dengan menyajikan distribusi kuesioner, profil responden, uji analisis deskriptif, uji

instrumen penelitian, uji asumsi klasik dan uji hipotesa.

4.1 Hasil Analisis


4.1.1 Distribusi Kuesioner
Tabel 4.1

Deskripsi Distribusi Kuesioner

%
Jumlah Kuesioner yang disebar 390 100
Jumlah Kuesioner tidak kembali 140 0
Jumlah Kuesioner yang cacat 0 0
Jumlah Kuesioner bersih untuk diolah 250 100

Tabel diatas menerangkan jumlah sampel penelitian ini yang disebarkan adalah

sebanyak 390 kuesioner pasien RSGM Baiturrahmah Padang yang datang. Jumlah kuesioner

yang dikembalikan sebanyak 250 kuesioner dan 140 kuesioner tidak dikembalikan.

4.1.2 Profil Responden

Responden penelitian ini adalah pasien yang datang ke RSGM Universitas

Baiturrahmah Padang. Penilaian profil responden dengan mengetahui identitas, dapat

diketahui sejauh mana profil responden yang dimiliki pasien dapat memahami dan

menjelaskan variabel penelitian dengan melihat umur, jenis kelamin, pendidikan dan

pekerjaan dengan uraian sebagai berikut :


Tabel 4.2

Profil Responden Penelitian

Data Demograf Kategori Jumlah Persenta


se
JK Laki-laki 104 41.6
Perempuan 146 58.4
PT SD kebawah 12 4.8
SLTP 14 5.6
SLTA 120 48
D1,D2 dan D3 29 11.6
S1 74 29.6
S2 keatas 1 0.4
Usia < 15 1 0.4
15-24 118 47.2
25-34 64 25.6
35-44 20 8
45-54 24 9.6
55-64 17 6.8
65-74 6 2.4
PU PNS/POLRI/TNI 1 0.4
Peg Swasta 10 4
Wiraswasta/usahawan 50 20
Pelajar/Mahasiswa 107 42.8
Lainnya 82 32.8
Sumber: olah data primer 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan

adalah sebanyak 146 orang (58,4%), dan sisanya adalah laki-laki sebanyak 104 orang

(41,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya pasien pada RSGM Baiturrahmah

Padang adalah pasien perempuan. Data responden ini menunjukkan bahwa pasien yang sering

datang ke RSGM Baiturrahmah Padang adalah pasien perempuan karena perempuan lebih

memperhatikan kesehatan penyakit gigi dibandingkan laki-laki.

Profil respoden kedua dibedakan atas pendidikan terakhir. Berdasarkan tingkat

pendidikan, SD kebawah sebanyak 12 0rang (4,8%), SLTP sebanyak 14 orang (5,6%), SLTA

sebanyak 120 orang (48%), D1, D2 dan D3 sebanyak 29 orang (11,6%), S1 sebanyak 74

orang (29,6%) dan Pascasarjana S2 sebanyak 1 orang (0,4%). Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas tingkat pendidikan terakhir yang datang ke RSGM Baiturrahmah Padang adalah

SLTA.

Profil respoden memperlihatkan profil responden berdasarkan umur dari data diatas

diketahui bahwa umur responden paling banyak adalah 15-24 tahun yaitu 47,2% responden,

jenis kelamin paling banyak adalah perempuan yaitu 58,4%, pendidikan paling banyak SLTA

yaitu 48% responden dan pekerjaan paling banyak masih sebagai pelajar/mahasiswa yaitu

42,8% responden.

4.1.3 Uji Validitas

4.1.3.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas


4.1.3.1.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dijadikan standar yang menunjukkan ketepatan

dalam mengukur yang seharusnya diukur. Kuesioner merupakan alat yang digunakan dalam

mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan, yang memerlukan dilakukan sebuah

pengujian terhadap instrument tersebut. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan

untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel menggunakan Kaiser Meyer Olkin

Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA). Dengan alat uji KMO ini, dikatakan valid

apabila nilainya > 0,50. Berikut hasil pengujian validitas.


Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Penelitian

No Variabel Item Batas KMO Kesimpulan


Nilai
1 Behavior Intention (Y) 4 0,50 0,751 Valid
2 Kepuasan Pasien (Z) 4 0,50 0,768 Valid
3 Prosedur administrasi (X1) 4 0,50 0,724 Valid
4 Komunikasi (X2) 4 0,50 0,669 Valid
5 Kualitas Pelayanan (X3) 17 0,50 0,897 Valid
Sumber: olah data primer 2017

Dilihat dari tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam variabel

penerapan behavior intention, kepuasan responden, prosedur administrasi, komunikasi dan


kualitas pelayanan adalah valid. Hal ini terbukti dengan nilai KMO sebesar 0,751>0,50 pada

variabel behavior intention, nilai KMO sebesar 0,768>0,50 pada variabel kepuasan pasien,

nilai KMO sebesar 0,724>0,50 pada variabel prosedur administrasi, nilai KMO sebesar

0,669>0,50 pada variabel komunikasi, dan nilai KMO sebesar 0,897>0,50 pada variabel

kualitas pelayanan.

4.1.3.1.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas bertujuan untuk menilai sejauh mana jawaban dari pasien dapat

memberikan hasil yang relatif tidak berbeda (konsisten) bila dilakukan pengukuran ulang

terhadap subjek yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Cronbachs Alpha. Instrumen yang handal (reliable) apabila memiliki Cronbachs

Alpha lebih dari 0.70, berikut hasil pengujian pada tabel 4.4 :

Tabel 4.4
Hasil Uji Reabilitas

Cronbachs
No Variabel Batas Nilai Keterangan
Alpha
1 Behavior Intention (Y) 0,700 0,864 Reliable/handal
2 Kepuasan Pasien (Z) 0,700 0,770 Reliable/handal
3 Prosedur administrasi 0,700 0,866 Reliable/handal
(X1)
4 Komunikasi (X2) 0,700 0,789 Reliable/handal
5 Kualitas Pelayanan 0,700 0,905 Reliable/handal
(X3)
Sumber: olah data primer 2017

Berdasarkan sajian Tabel 4.4, hasil pengujian menemukan nilai koefisien Cronbachs

Alpha, yang secara keseluruhan sudah reliable atau handal, dengan nilai koefisien

Cronbachs Alpha besar dari 0.7. Oleh Karena Itu kesemua variabel diatas telah dapat

digunakan pada pengujian lebih lanjut.


4.1.3.2 Analisa Deskriptif

Penelitian ini menggunakan variabel Behavior intention, kepuasan pasien, prosedur

administrasi, komunikasi dan kualitas pelayanan. Berikut ini akan dideskripsikan jawaban

pasien terhadap masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :

4.1.3.2.1 Behavior Intention (Niat Untuk berprilaku)

Dalam penelitian ini, variabel behavior intention dioperasionalisasikan dengan

menggunakan 5 item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5
Hasil Skor Rata-Rata dan TCR Variabel Behavior Intention

Variabel Behavior Rata-rata TCR


No Kriteria
Intention (mean) (%)
1 Item 1 4.12 82.48 Baik
2 Item 2 4.15 82.96 Baik
3 Item 3 4.01 80.24 Baik
4 Item 4 4.03 80.56 Baik
5 Item 5 4.14 82.72 Baik
Rata-rata variabel 4.09 81.79 Baik
Sumber: olah data primer 201
Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.5 frekuensi variabel

behavior intention (Y) dilihat dari tingkat capaian pasien (TCR) pada semua item pernyataan

dengan kriteria baik. Hal ini berarti behavior intention pada kriteria baik.

4.1.3.2.2 Kepuasan Pasien


Dalam penelitian ini, variabel kepuasan pasien dioperasionalisasikan dengan

menggunakan 4 item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6
Hasil Skor Rata-Rata dan TCR Variabel Kepuasan Pasien

Variabel Kepuasan Rata-rata TCR


No Kriteria
Pasien (mean) (%)
1 Item 1 4.04 80.8 Baik
2 Item 2 3.82 76.4 Cukup Baik
3 Item 3 4.07 81.36 Baik
4 Item 4 4.08 81.52 Baik
Rata-rata variabel 4.00 80.02 Baik
Sumber: olah data primer 2017

Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.6 frekuensi variabel

kepuasan pasien (Z) dilihat dari tingkat capaian pasien (TCR) pada semua item pernyataan

dengan kriteria baik kecuali pada item kedua dengan kriteria cuku baik. Hal ini berarti

kepuasan pasien pada kriteria baik.

4.1.3.2.3 Prosedur Administrasi (X1)


Dalam penelitian ini, variabel prosedur administrasi dioperasionalisasikan dengan

menggunakan 3 item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7
Hasil Skor Rata-Rata dan TCR Variabel Prosedur Administrasi

Variabel Prosedur Rata-rata TCR


No Kriteria
Administrasi (mean) (%)
1 Item 1 3.19 63.76 Kurang Baik
2 Item 2 3.22 64.40 Kurang Baik
3 Item 3 3.47 69.36 Cukup Baik
Rata-rata variabel 3.29 65.84 Cukup Baik
Sumber: olah data primer 2017
Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.7 frekuensi variabel

prosedur administrasi (X1) dilihat dari tingkat capaian pasien (TCR) pada variabel prosedur

administrasi pada kriteria cukup baik.

4.1.3.2.4 Komunikasi (X2)


Dalam penelitian ini, variabel komunikasi dioperasionalisasikan dengan menggunakan

4 item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8
Hasil Skor Rata-Rata dan TCR Variabel Komunikasi

Rata-rata TCR
No Variabel Komunikasi Kriteria
(mean) (%)
1 Item 1 3.76 75.28 Cukup Baik
2 Item 2 3.65 73.04 Cukup Baik
3 Item 3 3.90 77.92 Cukup Baik
4 Item 4 3.86 77.28 Cukup Baik
Rata-rata variabel 3.79 75.88 Cukup Baik
Sumber: olah data primer 2017
Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.6 frekuensi variabel

komunikasi (X1) dilihat dari tingkat capaian pasien (TCR) pada variabel komunikasi pada

kriteria cukup baik.


4.1.3.1.5 Kualitas Pelayanan (X3)
Dalam penelitian ini, variabel kualitas pelayanan dioperasionalisasikan dengan

menggunakan 17 item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7
Hasil Skor Rata-Rata dan TCR Variabel Mutu Pelayanan

Rata-rata TCR
No Variabel Komunikasi Kriteria
(mean) (%)
1 Item 1 4.25 84.96 Baik
2 Item 2 3.91 78.24 Cukup Baik
3 Item 3 4.17 83.44 Baik
4 Item 4 4.20 83.92 Baik
5 Item 5 3.78 75.6 Cukup Baik
6 Item 6 3.76 75.2 Cukup Baik
7 Item 7 4.10 82.00 Baik
8 Item 8 4.16 83.20 Baik
9 Item 9 4.14 82.8 Baik
10 Item 10 4.13 82.56 Baik
11 Item 11 4.05 81.04 Baik
12 Item 12 4.09 81.84 Baik
13 Item 13 4.18 83.52 Baik
14 Item 14 3.88 77.52 Cukup Baik
15 Item 15 4.08 81.52 Baik
16 Item 16 3.70 73.92 Cukup Baik
17 Item 17 4.03 80.56 Baik
Rata-rata variabel 4.03 80.70 Baik
Sumber: olah data primer 2017
Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.7 frekuensi variabel

kualitas pelayanan (X3) dilihat dari tingkat capaian pasien (TCR) pada variabel kualitas

pelayanan pada kriteria baik.

4.1.5.Uji Asumsi Klasik


4.1.5.1 Uji Normalitas
Berdasarkan output dari analisis dapat dilakukan pendeteksian sifat normalitas dari

suatu model persamaan regresi yaitu dengan melihat nilai signifikan dari uji kolmogorov-

smirnov. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut ini :

Tabel 4.10
Hasil Uji Normality

No. Variabel Signifikan Cut-Off Keterangan


1. Unstandardized Residual 0,074 0,05 Normal
Sumber: olah data primer 2017

Berdasarkan hasil uji kolmogorov-smirnov diatas didapatkan nilai signifikan

0,074>0,05 artinya penyebaran data normal.

4.1.5.2 Uji Multikolinearitas


Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan

telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Ghozali (2002) menyatakan

pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF

(Variance Influence Faktor) lebih kecil dari 10 serta mempunyai angka Tolerance mendekati

1. Dalam analisis ini didapat nilai Variance Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance untuk

masing-masing variabel sebagai berikut :

Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
No. Variabel Bebas Tolerance VIF
1 Prosedur Administrasi (X1) 0.947 1.056
2 Komunikasi (X2) 0.715 1.398
3 Kualitas Pelayanan (X3) 0.750 1.334
Sumber: olah data primer 2017

Dari hasil analisis, didapat tiga variabel bebas (independent) dalam penelitian ini nilai

VIF-nya di bawah 10 dan tolerancenya mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi

multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

variabel-variabel bebas (independent) tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang

multikolinieritas.

4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas


Pengujian ini dilakukan untuk memprediksi regresi yang digunakan cocok atau tidak.

Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas

dengan uji gletser. Bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka berarti tidak

terdapatnya gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2007)

Dari hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh

sebagai berikut :

Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskedastisitas

No. Variabel Bebas Sig. Keterangan


1 Prosedur Administrasi Tidak terdapat gejala heteroskedaksitas
0.602
(X1)
2 Komunikasi (X2) 0.267 Tidak terdapat gejala heteroskedaksitas
3 Kualitas Pelayanan Tidak terdapat gejala heteroskedaksitas
0.088
(X3)
Sumber: olah data primer 2017

Berdasarkan tabel diatas pada masing-masing variabel diperoleh nilai sig >0,05

artinya tidak terdapatnya gejala heteroskedastisitas

4.1.5.4 Uji Linearitas


Berdasarkan output dari analisis dapat dilakukan pendeteksian linearitas dari suatu

model persamaan regresi yaitu dengan melihat nilai signifikan dari compars mean. Adapun

hasilnya adalah sebagai berikut ini :

Tabel 4.13
Hasil Uji Linearitas

No Variabel Batas Sig Keterangan


Signifikan
1 Prosedur administras Terjadi linear
0,05 0,054
(X1)
2 Komunikasi (X2) 0,05 0,180 Terjadi linear
3 Kualitas Pelayanan (X3) 0,05 0,613 Terjadi linear
Sumber: olah data primer 2017

Berdasarkan hasil uji means diatas didapatkan nilai signifikan 0,000 > 0,05 artinya

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya terjadi hubungan yang linear.

4.1.6 Pengujian Hipotesis


4.1.6.1 Pengaruh Prosedur Administrasi, Komunikasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Behavior Intention

Tujuan menggunakan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh prosedur administrasi, komunikasi dan kualitas pelayanan terhadap

Behavior intention pada pasien yang berkunjung ke RSGM Baiturrahmah Padang.

Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Prosedur Administrasi, Komunikasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Behavior Intention
Behavior Intention (Y)
Konstanta dan Variabel Keputusan
Koefisien
Bebas Signifikan
Regresi
Konstanta (a) 6.867 0.000 -
Prosedur Administrasi (X1) -.107 0.067 H1 ditolak
Komunikasi (X2) 0.116 0.076 H2 ditolak
Kualitas Pelayanan (X3) 0.188 0.000 H3 diterima
F hitung 37.259 0.000 Model layak
R2 0,312 Kontribusi 31,2%
Sumber: olah data primer 2017
Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 4.13 diatas, maka dapat dirumuskan

persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:


Y= 6.867-0.107X1 + 0.116 X1+0.188 X1

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai

konstanta sebesar 6.867 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel prosedur

adminitrasi, komunikasi dan kualitas pelayanan, behaviour intention telah mencapai 14,396.

Anda mungkin juga menyukai