“PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN”
OLEH:
SINGARAJA
2020
BAB I. ISI
Pengertian Kewirausahaan
Para ahli pun mendefinisikan kewirausahaan secara berbeda – beda tergantung titik berat
dan penekan nya. Salah satunya Richard Cantillon (1775) mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Yang artinya adalah bahwa seorang
wirausahawan membeli suatu barang pada harga tertentu dan menjualnya dengan harga
yang lebih tinggi pada masa yang akan datang. Lalu menurut Penrose (1963)
kewirausahaan mencakup identifikasi peluang – peluang di dalam system ekonomi dan
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan
yang dibutuhkan untuk menciptakan dan melaksanakan perusahaan pada saat semua
pasar belum dibentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas atau komponen produksinya
belum diketahui sepenuhnya.
Namun, secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi, berbudi luhur, gajah berani, dan
berwatak agung. Sedangkan usaha berarti perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Jadi dapat diartikan bahwa wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
1
kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dan variabel keputusan, selain
itu dilakukan juga untuk mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan. Maka dari
itu teori neo klasik dinilai tidak cukup untuk menjelaskan isu mengenai
kewirausahaan. Teori ini juga tidak memperlihatkan kemandirian, hal ini dinilai
sangat wajar karena orang – orang pada masa lampau tidak terlalu mementingkan
masalah kemandirian. Namun dengan teori ini dapat menjadikan langkah untuk
melahirkan teori – teori baru ke depannya.
2. Teori Kirzerian Entrepreneur
Teori ini lebih menyoroti kinerja manusia, keuletannya, keseriusannya,
kesungguhannya, yang mana hal inilah yang dinilai dapat menentukan maju
mundurnya suatu usaha. Dari berbagai disiplin ilmu ini, lahirlah beberapa teori
kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masing – masing, yaitu :
a. Teori Ekonomi memandang bahwa wirausaha itu lahir karena adanya peluang
dan suatu ketidakpastian di masa depan sehingga melahirkan peluang untuk
dimaksimalkan, hal ini sangat berkaitan erat dengan keberanian mengambil
peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai inovasi.
b. Teori Sosiologi yang mana lebih mempelajari dampak dari asal – usul budaya
dan nilai social di suatu lingkup masyarakat terhadap kemampuan dalam hal
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha.
c. Teori Psikologi, teori ini lebih memfokuskan pada motif apa yang
melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha.
d. Dan terakhir ada Teori Perilaku, yang mana teori ini membaca bagaimana
seseorang dalam memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha,
memanajemenkan keuangan, membangun jaringan, dan memasarkan produk.
Yang mana dalam hal tersebut sangan dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai
bergaul.
3. Teori Schumpeter’s Entrepreneur
Teori ini banyak dipengaruhi oleh kasian kritisnya, salah satunya adalah teori
keseimbangan (Eqquilibrium Theory). Yang mana menurutnya, diperlukannya suatu
tindakan dan keputusan pelaku ekonomi dengan cara yang sama dan berulang –
ulang sampai mencapai keseimbangan yang diinginkan. Jadi kunci dari teori ini
2
adalah cara yang berulang – ulang dan sama, atau yang disebut sebagai situasi statis,
yang mana situasi tersebut dinilai tidak membawa suatu perubahan.
4. Teori Austrian School
Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencangkup mobilisasi
social dari pengetahuan yang tersembunyi yang terfragmentasi dan tersebar melalui
interaksi dari kegiatan para wirausaha yang mempunyai eksistensi. Intinya,
tindakan kewirausahaan terjadi karena mobilisasi social dari pengetahuan -
pengetahuan yang ada dan untuk mencapai potensi keuntungan, seorang wirausaha
akan mengarahkan usahanya untuk mencapai hal tersebut. Dan dari sanalah mereka
dapat mengetahui mana yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Seorang wirausaha dapat disebut sebagai wirausaha, pasti memiliki ciri – ciri yang berbeda
dengan profesi lainnya. Maka dari itu berikut adalah ciri – ciri seorang wirausaha:
3
Sifat ini sangat penting bagi seorang pengusaha. Karena pada umumnya risiko
sebanding dengan keuntungan, yang mana artinya jika risiko besar maka
keuntungan akan besar dan sebaliknya.
5. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang pengusaha pastinya punya jiwa kepemimpinan. Karena dengan jiwa
kepemimpinan yang baik, pengusaha tersebut nantinya akan dihormati dan bias
juga jadi inspirasi bagi pegawainya. Dan juga bertanggung jawab terhadap
permasalahan yang ada.
6. Disiplin
Ini adalah salah stu kunci kesuksesan seorang wirausaha. Dengan ini, wirausaha
nantinya akan menjadi tetap kokoh, dalam komitmen nya untuk mencapai cita cita
dan tujuan dari bisnisnya.
7. Jujur dan Tekun
Dengan jujur seorang pengusaha dapat dipercaya oleh semua orang, sedangkan
dengan ketekunan yang dimiliki, nantinya pengusaha bisa terus berinovasi
menemukan ide baru.
8. Kompetitif
Sifat kompetitif ini dapat membangkitkan semangat seorang wirausah dan pantang
menyerah dalam menjalankan roda usaha yang ditekuninya.
9. Kreatif dan inovatif
Memiliki jiwa kreatif dan inovatif dapat meningkatkan suatu nilai tabah dari suatu
produknya, memecahkan masalah yang ada serta menciptakan banyak peluang .
10. Berorientasi terhadap masa depan
Dengan wirausahawan yang memiliki sifat visoner atau orientasi terhadap masa
depan, nantinya pengusaha tersebut dapat mempersiapkan bisnisnya untuk di masa
depan.
4
Daftar Pustaka
5
6