Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “INOVASI DAN DISRUPSI
TEKNOLOGI DALAM FINTECH” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
Kelompok dari Bapak Achmad Kautsar, S.E, M.M. pada mata kuliah “Financial
Technology”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achmad Kautsar, S.E, M.M
selaku dosen mata kuliah “Financial Technology” yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis menyadari, makalah yang penulis susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadirnya globalisasi di era milenium ini telah membawa dampak yang besar di
seluruh sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan internet.
Teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang segala aktivitas
kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang sangat besar tentu saja
memberikan dampak bagi beberapa sektor, salah satunya adalah sektor bisnis atau industri
bisnis yang kemudian melahirkan perdagangan online atau e-commerce. Namun, dampak dari
semakin pesatnya perkembangan teknologi dan internet tidak hanya merambah industri
perdagangan, tetapi juga pada industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan
hadirnya financial technology (fintech).1 Fintech berasal dari istilah financial technology atau
teknologi finansial. Menurut The National Digital Research Centre (NDRC), di Dublin,
Irlandia, mendefinisikan fintech sebagai “ innovation in financial services” atau “inovasi
dalam layanan keuangan fintech” yang merupakan suatu inovasi pada sektor finansial yang
mendapat sentuhan teknologi modern. Transaksi keuangan melalui fintech ini meliputi
pembayaran, investasi, peminjaman uang, transfer, rencana keuangan dan pembanding 1
Ernama, Budiharto, Hendro S., “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Financial
Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016),” Diponegoro Law
Journal, Vol. 6, No.3, (2017), hlm. 1-2 2 produk keuangan.
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang Financial Technology
2. Memahami tentang API
3. Memahami perbedaan SOAP dan REST
4. Memahami tentang IPT
BAB II
PEMBAHASAN
Financial Technology merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Financial yang
memiliki arti hal-hal yang terkait dengan keuangan dan Technology yang mana technology
yang dimaksud adalah digital. Technology digital ini menggambarkan bagaimana keuangan
dilakukan dan dilayani secara digital dan technology ini menghasilkan uang dan tak kalah
update dengan data atau informasi yang akan diperoleh dari aktivitas transaksi, nasabah,
customer dan semacamnya yang akan menjadi big data yang akan dianalisis menjadi bisnis
baru. Sedangkan hal lain yang berkaitan dengan fintech adalah :
● Pembayaran (payment)
● Pembiayaan (Peer to peer, Crowdfunding)
● Pengelolaan (Supporting, Manajemen, Risiko, Asuransi).
Dampak sisi positif dari fintech adalah membuat transaksi menjadi lebih murah (cost), cepat
(waktu), ruang (branch less, pergudangan). Fintech ini mengakibatkan disrupsi atau
perubahan secara besar besaran karena proses transaksi yang berbeda maupun produk yang
dihasilkan.
Fintech Industry Mapping pada 2018 fintech trends report terbagi menjadi beberapa macam :
1. Deposit & Lending (Peer to peer lending & alternative underwriting platform).
2. Blockchain / Crypto (Companies leveraging blockchain technologies for financial
services).
3. Regtech (Audit, Risk, and Regulatory compliance software seperti Pajak, Lawble,
Legal Go).
4. Personal Finance (Tools to manage bills and track personal and/or credit accounts
seperti JOJONOMIC).
5. Payment / Billing (Payment processing, card developers & subscription billing
software tools seperti OVO, GOPAY, DOKU, Cashlez, ESPAY, dll).
6. Insurance (Alternative underwriting, claims, distribution, and/or brokerage platforms
seperti Rajapremi, PREMIRO, Asuransi88, PasarPolis, dll).
7. Capital Markets (Sales & trading, analysis and infrastructure tools for financial
institution).
8. Wealth Management (Investment and wealth management platforms and analytics
tools seperti bareksa, ngaturduit.com).
9. Market Provisioning (Seperti Aturduit, CEKAJA, privyid, cermati).
10. Capital Rising (Crowdfunding seperti Akseleran, Kitabisa.com, WeCare,id).
B. Ekosistem Keuangan Digital
Tech Penjelasan
Machine Learning ● bagian dari AI, program mengenali pattern dari data
yang besar (data based bukan rule base-logic-basic
algorithm), untuk determinasi atau prediksi
3. Method Level
Pada umumnya, metode ini digunakan ketika masing-masing aplikasi yang akan
diintegrasikan memiliki kesamaaan functional methods. Misalkan suatu metode untuk
melakukan update customer record dapat diakses oleh berbagai macam aplikasi dan aplikasi
tersebut dapat mengakses metode tersebut tanpa melakukan penulisan ulang (rewrite)
masing-masing metode tersebut. Contoh penerapannya adalah distributed component atau
CORBA. Infrastruktur yang dapat digunakan pada metode ini adalah distributed object/
component framework.
Aplikasi M-banking ini menyediakan API yang bisa diakses di berbagai platform. Bisa
mengakses tracking keuangan melalui website, android APP, desktop, SMS. Sehingga bisa
terhubung di berbagai platform untuk mengambil informasi secara bersamaan.
Ketika menggunakan aplikasi M banking bisa melihat tagihan atau melakukan pembayaran
- Bisa terkoneksi untuk pembayaran pihak lain. Contoh pembeli melakukan pembelian
di shopee dan membayar melalui gopay atau melakukan pembelian listrik di shopee;
- Customer tidak perlu mengakses database tapi tinggal melihat interface dari pihak
yang sudah menyediakan;
- API modern kebanyakan menggunakan web atau protokol HTTP;
- API itu semacam gateway untuk mengurangi saldo atau mengirimkan tagihan;
- User seolah hanya memberi perintah, API mengerjakan integrasi dengan database,
sehingga data selalu sinkron atau update. Penggunaan api ini memyngkinkan
penggunaan berbagai platform atau website.
1. Open API : yang tersedia untuk umum untuk digunakan API oauth dari Google dan
tidak ada batasan untuk menggunakan. Oleh karena itu dikenal sebagai API Open.
2. Partner API : hanya bisa diakses ketika sudah berpartner. API dimana hak atau lisensi
khusus untuk mengakses API jenis ini karena tidak tersedia untuk umum biasanya
dengan layanan berbayar (payment gateway)
3. Internal API : API yang dikembangkan oleh perusahaan untuk digunakan ke dalam
sistem internal mereka sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas
pengembangan.
4. Composite API : menggabungkan data dan api layanan yang berbeda
- Google API
Yang memungkinkan anda untuk menghubungkan anda ke seluruh jajaran layanan
google dari maps dan google translate. Meskipun open api tetap melakukan perizinan
dengan api key lalu baru menggunakan api secara free dengan batasan 100.000
kunjungan adapun selebihnya melakukan partnership dll untuk menentukan lokasi
yang lebih dekat dll.
- Payment Gateway : bukalapak, shopee. Aplikasi > payment gateway > M-banking.
Adanya pihak ke 3 yang bisa mengkoneksikan antara aplikasi pembelian dengan
aplikasi pembayaran electronic digital.
H. Persentase Penggunaannya
Rest is a simple way of sending and receiving data between client and server and it doesn’t
have very many standards defined. You can send and receive data as JSON, XML or even
plain text. It’s a light weighted compared to SOAP.
· 8% (JavaScript / XML-RPC)
I. SOAP
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis
XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu
sistem operasi (OS) untuk komunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda
dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data. SOAP
dapat berkomunikasi dengan berbagai aplikasi meskipun terdapat perbedaan sistem operasi,
teknologi, dan Bahasa pemrograman lainnya
REST (Representational State Transfer) adalah suatu arsitektur metode komunikasi yang
menggunakan suatu arsitektur metode komunikasi yang menggunakan protokol HTTP untuk
pertukaran data dan metode ini sering diterapkan dalam pengembangan aplikasi. Dimana
tujuannya adalah untuk menjadikan system yang memiliki performa yang baik, cepat dan
mudah untuk dikembangkan (scale) terutama dalam pertukaran dan komunikasi data.
Prinsip sederhana dari REST adalah memanfaatkan HTTP method sebagai basic request:
M. Modern RPC
Google dengan Golang memperkenalkan kembali RPC ini dalam versi modern (2015).
disebut sebagai gRPC. gRPC adalah framework tinggi yang dapat berjalan di lingkungan apa
saja.
N. Perbedaan SOAP VS REST
SOAP RPC VS REST
REST equivalent:
http://humanresources.com/benefits?user=<USER_SSID>&type=full_time_employee
IPT merupakan upaya BI untuk menciptakan interoperabilitas dalam akses layanan transaksi
pembayaran di Indonesia, utamanya pada kanal mobile dan internet. Pengembangan IPT
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi secara
seamless (any apps untuk mengakses berbagai rekening) dengan berbagai keunggulan
CEMUMUAN sebagai berikut.
a. Cepat. Layanan real time 24/7 pada level nasabah dan bank.
b. Mudah. Cukup menggunakan satu aplikasi dan satu ID untuk melakukan transaksi.
c. Murah. Efisiensi koneksi berpotensi menurunkan biaya transaksi.
d. Aman. Terdapat fitur keamanan 2 Factor Authentication (2-FA).
e. Andal. Dapat menggunakan berbagai instrumen dan kanal pembayaran untuk
melakukan berbagai layanan transaksi.
Bagi pelaku industri, IPT dapat memberikan kemudahan untuk menyediakan layanan secara
seamless dan menyeluruh secara lebih efisien. IPT juga diharapkan dapat memberikan data
capturing secara lebih lengkap dan cepat, utamanya pada ekosistem SP ritel. Pengembangan
IPT diharapkan mampu mendorong integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas sehingga
ekosistem pembayaran nasional mendukung transaksi yang cepat, mudah, murah, aman, dan
andal. Inovasi IPT dapat mempercepat proses integrasi antar pelaku industri yang lebih
efisien serta efektif. Selain itu, penggunaan IPT tentunya diharapkan meningkatkan kuantitas
pemakai layanan sistem pembayaran digital.
B. Kondisi Eksisting
Perbankan perlu melakukan transformasi dan penyesuaian model bisnisnya untuk tetap
relevan di era digital yang didorong oleh fintech dan digital behavior. Transformasi digital
pada sektor jasa keuangan akan membawa perubahan signifikan bagi perbankan dalam
meningkatkan kemampuan menyediakan layanan keuangan digital. Kolaborasi antara non
bank dan perbankan semakin meningkat dan menjadi pilihan bijak bagi bank untuk menutupi
kekurangan. Bank Indonesia mengeluarkan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP)
untuk meningkatkan interoperabilitas fintech dan bank melalui IPT. SNAP memudahkan
hubungan antar pelaku industri dengan standar yang sudah interoperabilitas, otentikasi, dan
ID transaksi yang terstandarisasi.
C. Konfigurasi SP Ritel
SPI 2025 yang mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional dan dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu front-end, middle, dan back-end. Front-end mencakup instrumen, kanal,
dan agregator yang digunakan oleh konsumen, sedangkan middle merupakan tempat proses
transaksi pada data hub dan back-end adalah proses settlement. Tujuannya adalah untuk
menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas
sistem keuangan.
Pertumbuhan instrumen transaksi berbasis direct to account seperti mobile banking dan
internet banking meningkat seiring dengan stagnannya pertumbuhan instrumen transaksi
lainnya seperti kartu debit dan kredit. Uang elektronik (UE) berbasis server juga mengalami
peningkatan, terlihat dari perkembangan dana float dan total nominal transaksi UE. Layanan
pembayaran dengan QR Code juga semakin populer, dan BI telah meluncurkan standar QR
Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan
pembayaran yang inklusif, murah, dan aman. Agregator juga memainkan peran penting
dalam ekonomi keuangan digital. IPT sebagai middle-end dan BI-FAST sebagai infrastruktur
SP ritel baru dikembangkan untuk memproses seluruh transaksi secara real time 24/7, murah,
dan aman. Terdapat juga SKNBI dan GPN sebagai infrastruktur publik yang berfungsi
memproses transaksi switching dan kliring.
IPT adalah platform yang mengintegrasikan instrumen dan kanal pembayaran berbasis
mobile/internet melalui teknologi API secara real-time 24/7 dengan fitur utama single
interface, ID repository, dan simple authentication. Fitur single interface memungkinkan
nasabah menggunakan satu aplikasi untuk mengakses berbagai rekening dan layanan
pembayaran, serta memungkinkan nasabah bank yang tidak memiliki e-channel untuk
menikmati layanan transaksi berbasis mobile/internet. IPT juga memiliki fitur ID repository
sebagai penyimpanan dan pengelolaan IPT ID yang terstandarisasi. IPT dilengkapi dengan
fitur keamanan otentikasi melalui single login ID dan one click 2 factor authentication. IPT
dapat memfasilitasi berbagai instrumen dan kanal, dengan instrumen dan kanal APMK yang
berbasis mobile/internet lebih diutamakan. Penerapan Standar Nasional Open API
Pembayaran (SNAP) merupakan salah satu prerequisite dalam rangka interoperability fintech
dan bank pada IPT.
F. Skema Harga
IPT hadir untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi dengan biaya yang
terjangkau. Untuk operasionalisasi IPT ke depan, disarankan agar skema harga dibagi
menjadi 2 cakupan. Pertama, skema harga dari penyelenggara ke peserta, yang dapat
dievaluasi secara bertahap dan cenderung menurun, dengan memperhatikan keberlangsungan
industri. Kedua, skema harga dari peserta ke nasabah, yang memperhatikan benefit of
economy, menjadi instrumen kebijakan BI untuk efisiensi dan perluasan EKD, serta
mengedepankan transparansi, misalnya dengan penetapan tarif bervariasi berdasarkan jenis
atau nominal transaksi.
Bank Indonesia memiliki peran sebagai regulator, operator infrastruktur, dan agent of change
dalam ekosistem pembayaran di Indonesia, sementara pelaku industri (PJP PIAS/PJP AIS)
memiliki peran sebagai penyedia layanan pembayaran, edukator bagi unbanked people, dan
lembaga intermediasi utama pada sistem keuangan.
Pengembangan dan implementasi IPT merupakan proses yang kompleks dan memerlukan
persiapan yang matang dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, proses implementasi akan
dilakukan secara bertahap baik dari sisi peserta maupun layanan. Tahun 2024 akan menjadi
awal dari implementasi live layanan kredit transfer melalui IPT. Dengan dilakukannya
penerapan secara bertahap, diharapkan industri memiliki ruang untuk melakukan persiapan
yang dibutuhkan sejalan dengan timeline implementasi IPT. Selain itu, proses implementasi
secara bertahap juga memungkinkan adanya evaluasi dan perbaikan terhadap sistem IPT
sebelum penerapan layanan-layanan berikutnya. Dengan demikian, diharapkan implementasi
IPT dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta industri
secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC),
FinTech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial.
Kata FinTech sendiri berasal dari kata financial dan technology yang mengacu pada inovasi
finansial dengan sentuhan teknologi modern. Jika kita lihat sekarang, layanan
perusahaan-perusahaan fintech ini telah menjangkau banyak konsumen di Indonesia. Layanan
yang dapat diakses melalui internet membuat penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah
luar perkotaan pun bisa melakukan transaksi dengan produk-produk fintech.
Dengan adanya mereka, kegiatan keuangan menjadi lebih mudah dilakukan dan juga
meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=jwp-FhqyT5s
https://www.youtube.com/watch?v=C5UA8IFpC7c
https://www.youtube.com/watch?v=JxB399hSL7g
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Documents/Lampiran_SP_24150
22.pdf