Berakhir Di Kamu | 4
Say Thank You
Yeeyyyy!!!!!!!!!!!!!!Alhamdulilllah
akhirnya novel ini selesai juga!! Aku mau
ngucapin terimakasih. Yang pertama Tentunya
kepada Allah SWT yang sudah memberikan aku
kemudahan untuk menyelesaikan novel ini tepat
waktu.
Berakhir Di Kamu | 5
Dan yang terakhir ku ucapkan terimakasih
kepada seseorang yang sudah menginspirasi ku
untuk menceritakan kisahku dengannya dalam
novel ini,love you!! Dan pastinya banyak sekali
orang-orang disekeliling yang selalu mendukung
dengan cara masing-masing. Terimakasih
semuanya, jasa kalian tak akan terlupakan.
Berakhir Di Kamu | 6
Prolog
“Mamaaaaahhh... Caca terlambat!
Mamah kok gak bangunin Caca sih?!”
Berakhir Di Kamu | 7
yang ku lakukan. Melainkan hanya cuci
muka dan gosok gigi saja. Itu sudah
menjadi kebiasaanku jika bangun telat.
Memang jorok sekali aku ini, hehehe.
Berakhir Di Kamu | 8
“ Mamah kok aku gadibangunin
sih?terus kok tumben mamah belum
masak. Aku terlambat sekolah mamahhh,
perut aku juga laper nih” jawab caca
heboh.
Berakhir Di Kamu | 9
“Walaikumsalam, ya allah aneh
banget anak itu katanya laper, ditanya
mau makan apa malah lari. Caca...caca”
Berakhir Di Kamu | 10
Bagian Satu
Namaku Natasya Audreya, orang-
orang biasa memanggilku Caca. Aku baru
saja pindah ke suatu daerah yang ada di
Bogor,Jawa Barat. Aku bersama
kelurgaku pindah kesini dikarenakan
ingin pindah saja hehe,ingin
menenangkan pikiranku sejenak, dan
ingin dekat dengan keluarga yang lain
kata papahku. Ya memang kita jauh dari
keluarga, mamah dan papah berasal dari
Bogor, tapi selama ini aku dibesarkan di
Bandung.
Berakhir Di Kamu | 12
“Duh gimana ya neng,bapak gabisa.
Kamukan tau disekolah ini jika ada yang
terlambat maka akan dipulangkan”
jawabnya.
Berakhir Di Kamu | 13
Akhirnya aku memutuskan untuk
kekamar mandi dan ngumpat disana,
daripada dimarahinkan kalo ada guru
yang lihat aku baru datang.
Berakhir Di Kamu | 14
aku kaget bukan main saat aku lihat ada
lelaki dikamar mandi ini. Inikan kamar
mandi perempuan, ngapain coba dia
masuk sini. Pasti dia orang jahat.
Berakhir Di Kamu | 15
“Hey!kenapa diam saja?” tanyanya.
Berakhir Di Kamu | 16
“aku gapeduli,aku mau keluar dari
sini” aku menyingkirkan tangannya yang
tadi menghalangiku.
Berakhir Di Kamu | 17
laki-laki? Dan kenapa kamu masih pake
tas?kamu tidak mengikuti upacara ya?
Kamu datang terlambat? Iya?! Jawab
saya!!” Guru laki-laki itu membentakku.
Berakhir Di Kamu | 18
yang benar bocah ingusan!” jawab guru itu
memaki laki-laki tadi.
Berakhir Di Kamu | 19
“Saya gatau dan gamau tau. Yang
saya tau sekarang kamu ikut saya
keruang BK dan juga perempuan mu itu”
Guru tadi menyeret kami.
Di ruang BK..
Berakhir Di Kamu | 20
mengeluarkan suara ku, setelah lama
diam terus tadi.
Berakhir Di Kamu | 21
“Gue Genta Ardhana Prawira!”
Berakhir Di Kamu | 22
“Kita kekelas kamu yah
sekarang?kamu belum tau kan dimana
kelasmu?” tanya bu Dinda kepadaku.
“Terimakasih bu”
Berakhir Di Kamu | 23
Bagian Dua
Ya allah,kenapa hari ini aku sial
banget. Pagi tadi aku bangun telat,perut
laper,terlambat masuk sekolah,ga
dibukain pintu sama satpam, sekarang
malah kena masalah sama pak Burhan.
Aku bermonolog dalam hati.
“Rumahnya dimana?”
Berakhir Di Kamu | 25
“Minta nomor WhatsApp kamu
dong”
“Nama IG mu apa?”
Berakhir Di Kamu | 26
Cklekk... pintu kelas ku terbuka dan
ada seorang laki-laki disana.
Berakhir Di Kamu | 27
“Hai Caca! Aku Ayu, salam kenal
yah” Semua anak perempuan menyalami
dan berkenalan denganku. Setelah itu
Genta mendekatiku.
Berakhir Di Kamu | 28
“Oh iya, makasih yah tadi udah
nolongin aku.” Jawabku
“Makasih doang?”
Berakhir Di Kamu | 29
“Bekalku dimakan Genta, jadi aku
mau pesan makan disini”
Berakhir Di Kamu | 30
“Kembalikan kotak bekalku!” Aku
marah kepada Genta karena kotak bekal
ku masih saja ada dengannya.
Berakhir Di Kamu | 31
cantik lagi kalo marah begitu” Ucapnya
berbisik dibelakangku.
Berakhir Di Kamu | 32
“Apanya yang benar?memang kamu
bilang apa tadi?”
Berakhir Di Kamu | 33
terpuruk, membuatku kehilangan arah
untuk melangkah, dan kini aku
menbangun benteng antara aku dengan
semua laki-laki terkecuali papah. Aku
sepertinya tidak bersahabat dengan kata
“Cinta” itu. Aku terus berbicara dalam
hatiku, sampai-sampai aku tidak
menyadari Riri memanggil ku dari tadi.
Berakhir Di Kamu | 34
sopan-sopan sama dia!pokonya aku harus
galakin dia!
“Daaahhh! Hati-hati”
****
“Walaikumsalam sayang”
Berakhir Di Kamu | 35
Cuup..cupp mamah selalu mencium
ku ketika berangkat dan pulang sekolah
begitupun aku, tadi doang engga. Soalnya
udah telat hehe.. aku sayang mamah!
“Ingat apa?”
Berakhir Di Kamu | 36
“Lho?! Siapa orangnya? Kenapa dia
ambil bekal kamu?”
Berakhir Di Kamu | 37
Aku membuka Handphone ku,
karena ada notif yang muncul pada layar
HP ku ini.
From : 0876543xxxxx
From :0876543xxxxx
Berakhir Di Kamu | 38
“Yah...padahal aku pengen makan
bareng sama papah”
“Udah barusan”
Berakhir Di Kamu | 39
“Gini gimana?lama kamu mah ah,
mamah penasaran tau”
“Jadi gimana?”
“Surat apa?”
Berakhir Di Kamu | 40
“Ya kamu mah bener-bener, baru
juga masuk sekolah sehari udah
perjanjian-perjanjian aja”
“HAHAHAHAHAHAHAHA... KO
BISA SIH? TERUS-TERUS KAMU DI
HUKUM GA?LAGIAN KAMU KO BISA
GATAU ITU TOILET LAKI-LAKI? LAKI-
LAKINYA GANTENG GA? WAH
KAYANYA ANAK MAMAH UDAH MAU
BUKA HATI LAGI NIH SAMA COWO”
Jawab mamah ngegas pake banget.
Berakhir Di Kamu | 41
“Ih mamah ko jadi ngeledek aku sih!
Males ah cerita sama mamah, gitu ih
nyebelin” Aku cemberut kesal ke mamah,
ke semua orang! Kesal,kesal,kesal!!!
Berakhir Di Kamu | 42
“Ih mamah mah ngaco deh!Udah ah
aku mau ke kamar, sebel sama mamah”
Berakhir Di Kamu | 43
“Paaahh,belum ada laki-laki yang
bisa jaga aku sebaik papah”
Berakhir Di Kamu | 44
Bagian Tiga
Flashback on.
Berakhir Di Kamu | 45
khasnya yang hanya dia lakukan
kepadaku.
Berakhir Di Kamu | 46
sampai-sampai aku selalu menghabiskan
waktuku terus bersamanya.
Berakhir Di Kamu | 47
Ku perbolehkan dia memilih siapa
yang terbaik untuk mengisi waktu setiap
hari bersamanya,dan bukan aku yang dia
pilih. Setelah itu aku tak bisa ikut campur
selain membuktikan bahwa aku memang
nyata mencintai nya, hanya itu tugasku.
“Berhenti mencari”
Berakhir Di Kamu | 48
Aku hanya ingin berterimakasih
karena sudah manjadi topik terindah
dalam hidupku. Aku bersyukur bisa
mengenalmu. Tak peduli seberapa banyak
luka yang kau buat, alam semesta akan
memberi mu hadiah. Aku percaya jika
urusan dunia ku gagal,aku harus banyak
memperbaiki ibadahku. Teruslah berdoa
dan bersyukur, semoga Tuhan dan alam
semesta menyertaimu.
Flashback off.
Tok..tokkk..tokkk..
Berakhir Di Kamu | 49
“Ih mamah kenapa sih, kebiasaan
deh” jawabku sambil berjalan
membukakan pintu.
Berakhir Di Kamu | 50
Bagian Empat
Di sekolah.
Berakhir Di Kamu | 52
“Uluh...uluhh.. saya? Saya apa
sayang?” ledeknya.
Di koperasi.
Berakhir Di Kamu | 53
Aku bergegas menuju kelas. Di kelas
aku aku bingung kok tas Riri gada di
bangkunya? Malah ada tas laki-laki? Tas
siapa itu?
Berakhir Di Kamu | 54
“Yaudah deh iya,nanti aku bilang ke
Genta”
“Mana Genta?”
Berakhir Di Kamu | 55
Tak lama kemudian pintu kelasku
ada yang mengetuk dan ternyata itu
Genta.
Berakhir Di Kamu | 56
“Hai Cacan!” bisik nya ke telingaku.
“Karena lo ga penting”
“Ogah!”
Berakhir Di Kamu | 57
“Oiya gue chat lo,ko ga bales
sih?sombong amat”
Berakhir Di Kamu | 58
“Jangan marah-marah terus dong.
Inikan bangku sekolah, bebas dong aku
duduk dimana aja?”
“Geli!”
Berakhir Di Kamu | 59
“Gue ikut dong!” teriak Genta dari
dalam kelas.
“Gamau” kataku.
Berakhir Di Kamu | 60
“Balikin Genta,lo kenapa sih
gangguin gue mulu!”
Berakhir Di Kamu | 61
3 jam kemudian bel pulang pun
berbunyi.
Berakhir Di Kamu | 62
“Belum pak, lagi nunggu jemputan”
Berakhir Di Kamu | 63
“Kita pulang lah”
“Kita?!maksud lo apa?”
Berakhir Di Kamu | 64
“Iya pak gapapa, langsung pulang
yah” jawabku.
“Siap non!”
“Taa.. minggir”
Berakhir Di Kamu | 65
Bagian Lima
Semakin hari Genta semakin
menggangguku. Dia terus-menerus
mendekati ku. Mendekati apa
mengganggu ya? Pokonya aku terganggu
olehnya!!!
Berakhir Di Kamu | 66
“Ih orang iya, nih liat” dia
memperlihatkan nomor urutan
bangkunya, disitu tertera nomor 21.
Sebelumnya...
Berakhir Di Kamu | 67
“Ih jahat kamu Ri!”
Berakhir Di Kamu | 68
“Anak-anak ayo keluarkan buku
modulnya dan buka halaman 12” ucap pak
Baitul, guru matematika di sekolahku.
“Oh” Jawabku.
Berakhir Di Kamu | 69
“Oke gue gabakal ganggu lo lagi, tapi
ada syaratnya”
“NO!”
“Iya..iyaa engga”
Berakhir Di Kamu | 70
“Yah...maaf ca,aku pulang bareng
Fahri”
From : 0876543xxxxx
Berakhir Di Kamu | 71
“Ca.. bareng gue ya!” teriak Genta
memanggilku.
“Ga peduli”
“Lebay akut”
Berakhir Di Kamu | 72
Sesampainya di rumah aku langsung
mencari mamah.
“Assalamualaikum..mamahhhh...”
teriak ku dari luar rumah.
Berakhir Di Kamu | 73
“Lah orang mamah lagian, naha
diem disini coba?”
Berakhir Di Kamu | 74
kumpul dengan keluarganya,tapi tidak
bisa.
Berakhir Di Kamu | 75
Bagian Enam
Sudah 3 Minggu ibu Dinda, wali
kelasku. Tidak masuk ke kelas, katanya
dia sakit. Jadi aku dan teman-teman
sekelas berniat ingin menjenguk nya.
Berakhir Di Kamu | 77
“Udah gada orang lagi Ca, lo mau
sama siapa?”
Berakhir Di Kamu | 78
“Ayo cepetan Ca! Nanti kita
ketinggalan yang lain” Genta berteriak
kepadaku.
Berakhir Di Kamu | 79
Apa sih ini anak dari tadi gabisa
diem banget! Bikin aku salah tingkah
terus.
Berakhir Di Kamu | 80
Aku terhanyut bersama hujan. Rinai
hujan bercerita tentang memori yang dulu
ada. Hujan membawa pesan rindu bagiku.
Berakhir Di Kamu | 81
dengan dirinya. Asyik juga ternyata
anaknya.
Berakhir Di Kamu | 82
Ya sekarang dia lebih sering
meminta maaf jika ada perbuatannya
yang membuat ku kesal. Banyak sekali
perubahan dari dirinya, entah kenapa.
Berakhir Di Kamu | 83
ini. Dia mengantarkan ku sampai rumah,
padahal rumah ku kan dirinya cukup jauh.
Berakhir Di Kamu | 84
Setelah itu Genta di ajak makan oleh
mamah, dan kita makan sama-sama.
Setelah selesai makan Genta pamit pulang
karena takut kemaleman.
Berakhir Di Kamu | 85
Bagian Tujuh
“Kok ngelamun terus?kenapa sih
Ca?cerita dong!” Tanya Riri kepadaku.
Berakhir Di Kamu | 86
kasih. Aku gamau salah orang lagi, dan
bikin hati ku tersakiti”
Berakhir Di Kamu | 87
“Kok ke kantin sih? Ini baru bel
masuk kali. Tuh kan jadi salah tingkah
gitu wkwkwk”
Berakhir Di Kamu | 88
“Gue bilangin jangan marah-marah,
nanti ga cantik lagi Caca. Ntar mah berati
ganti bukan Cacan lagi tapi Calek. Eh
Calon Legislatif dong itumah
ya?hahahaha”
Berakhir Di Kamu | 89
Mulai hari itu, aku menjadi semakin
dekat dengan Genta. Ya walaupun masih
sering bertengkar dengannya, tapi aku
nyaman bersamanya.
Berakhir Di Kamu | 90
Bagian Delapan
Di sekolah teman-teman ku
memberiku suprise yang tak ku duga,
hehehe. Lengkap sudah kesenanganku
hari ini.
Berakhir Di Kamu | 91
Aku masuk ke kelas, dan ternyata
teman-teman kelas ku sudah menyiapkan
kue ulangtahun untuk ku dan lengkap
dengan sedikit dekorasi di papan tulis,
wah senangnya!!!
Berakhir Di Kamu | 92
pernah melihat Bu Dinda marah sampai
seperti itu.
Berakhir Di Kamu | 93
“Ada aja mah, Caca tuh ga
ngebolehin aku kerumah mamah”
jawabnya menunjuk-nunjuk aku.
Berakhir Di Kamu | 94
pura marah dan cemberut mendengar
ajakan mamah ke Genta.
Berakhir Di Kamu | 95
Sebulan telah berlalu. Setelah
banyak peristiwa yang ku lalui bersama
Genta, aku jadi semakin mengenalnya.
Mengetahui karakter dia yang ternyata
selalu ceria dan bahagia. Kadang aku
cemburu melihatnya,aku suka kesal
sendiri saat dia baik ke semua orang.
Yaampun sadar Ca, kamu bukan siapa-
siapa nya.
Berakhir Di Kamu | 96
beberapa kali saat kita sedang bercanda.
Bagaimana aku bisa mengganggap itu
serius?!
Berakhir Di Kamu | 97
Bagian Sembilan
Berakhir Di Kamu | 98
Aku tersenyum dan menggenggam
tangan Genta. “Iya aku izinkan. Kita
jalanin bareng, ya”
Berakhir Di Kamu | 99
sama seperti Genta. Aku senang bisa
mengenal mereka.
“Henek” jawabku.