Anda di halaman 1dari 3

Budayakan Kedisiplinan Waktu

Karya : Zakkiyah Aini


Kelas : 72
Waktu itu aku tak bisa memejamkan mataku dan aku pun tertidur pada pukul
01.30.Paginya pada pukul 05.30 am, jam wekerku berdering yang bunyinya seperti ini “kring . . .
kring . . . kring” jam weker itu ku abaikan, karena aku mengantuk sekali. Sesudah satu jam
kemudian ibuku memasuki kamarku dan membangunkanku. “Sheila ayo bangun, sudah pukul
07.00 apakah kamu tidak sekolah?!” ujar ibu sambil menggoyangkan tubuhku. “arghh ibu aku
masih sangat mengantuk!” jawab aku dengan mata mengantuk. Ibu memperlihatkan jam weker
kepadaku, aku pun terkejut dibuatnya. “astaghfirullah, kenapa ibu tadi tidak membangunkanku?”
tanyaku kepada ibu. “ibu tadi sudah membangunkanmu tetapi, kamu saja yang tidak mau
bangun!” jawab ibu. Aku pun berlari ke kamar mandi, upss karena aku terburu buru alhasil aku
pun terpeleset karena lantainya yg licin. “aduhh. . . sakitt” jeritanku yg merasa kesakitan. Ibu
terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya. Ibu mengatakan kepadaku “makanya kalau mau
ke kamar mandi jangan terburu buru kan jadi jatuh! Sudah cepat! . . . ibu tunggu diruang makan”
ibu pun keluar dari kamarku.
Setalah mandi aku mencari pakaian seragamku, setelah mengacak acak semua
pakaiankuu akhirnya, aku menemukanya. Waktu semakin cepar saja berlalu, hingga membuatku
cemas karena aku takut akan dimarahi lagi oleh ibu guru. Aku lansung menyiapkan buku – buku
pelajaran yang akan aku bawa untuk hari ini, lagi lagi bukuku hilang entah kemana “duhh
kemana bukuku?! ujar sheila didalam hati. Aku jadi bingung karena bukuku semua berserakan
dimana mana. Akhirnya buku itu dapat aku temukan “huhh ini dia bukunya” ujar sheila sanbil
menghembuskan nafas lega. “sheila ayo sarapan dulu! Ayah dan kakakmu sudah menunggumu
dari tadi” teriak ibu dari ruang makan. “Baik bu . . . aku segera kesana” jawabku.
Aku pun langsung memakai kaos kaki dan tanpa aku sadari bahwa kaos kaki yang
terpasang olehku adalah kaos kaki yg berbeda ya karna terburu buru jadi tidak sama. Setelah itu
aku mengambil sepatuku dan langsung memakainya. Aku pun keluar dari kamarku menuju ruang
makan tanpak ayah dan ibu sedang makan diruangan, dengan terburu buru aku hampir saja
menabrak guci kesayangan ibuku.”huftt hampir saja” kataku didalam hati. Sarapan pada hari itu
adalah roti tawar dengan selai cokelat diatasnya, setelah selesai sarapan ku lihat jam tanganku
yang sudah menunjukkan pukul 07.15 am. Aku pun berpamitan kepada ayah dan ibu “ayah, ibu
aku berangkat sekolah dulu ya, assalamu’alaikum” ujar sheila sambil mencium tangan kedua
orang tuanya. “iyaa sayang, hati hati dijalan ya, Waalaikumsalam” jawab ibu dan ayah
bersamaan.
Aku pun berangkat sekolah dengan mobil pribadiku. “ayo pak kita jalan!” kataku kepada
pak sopir. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 07.30 am. “ayoo pak lebih cepat
lagi” setibanya aku pun berlari kencangnya, ketika tiba dipintu gerbang kulihat pintu gerbang
sudah ditutup oleh pak satpam. Lalu, aku mengetuk pintu gerbang itu “pak maaf boleh tolong
bukain pintu gerbangnya?” ujar sheila dengan sopan. Pak satpam itu terdiam sejenak dan
mengatakan “maaf dek siswa yang datang terlambat tidak boleh masuk!” tegas pak satpam
kepadaku. Lalu aku menjawabnya “tolong pak sekali ini saja please...!” satpam itu menjawab
kembali “tidak boleh! Kemarin terlambat dan Sekarang terlambat lagi pokoknya siswa atau siswi
yang terlambat tidak boleh masuk!!”
Aku pun berdebat dengan pak satpam itu, setelah iti bu guru datang menghampiri aku dan
pak satpam, jantungku berdetak sangat kencang aku sangat cemas sekali. “stop...stop ada apa ini
ribut – ribut?!” tanya bu guru. “ini bu...siswa ini memaksa saya untuk membukakan pintu
gerbang ini” jawab pak satpam. “apa benar itu sheila?” tanya ibu guru lagi, dengan wajah yang
cemas aku menjawabnya “emm...benar bu”. “sudah pak buka saja gerbang ini dan biarkan dia
masuk” perintah bu guru. “terima kasih banyak bu” kata sheila. “tunggu apa lagi sekarang, cepat
masuk ke kelas!” ujar bu guru dengan tegas. “baik bu” jawab sheila. Lalu aku berjalan menuju
kelas setelah beberapa langkah aku berjalan bu guru teriak kepadaku. “tunggu, jika kamu
terlambat lagi lebih dari tiga kali, kamu akan saya skor satu minggu lima hari PAHAM!” aku
menjawabnya “ paham bu, saya tidak akan terlambat lagi”.
Saya pun masuk kedalam kelas, setiba dikelas aku ditertawakan oleh semua temanku
“hahahaha...” tawa teman temanku. “kenapa, apa ada yang salah dengan penampilanku?” tanya
heran. Lalu aku berjalan menuju tempat dudukku. Pagi ini aku belajar dengan mapel matematika,
upss aku sangat lupa mengerjakan pr matematika “duhh bagaimana ini, aku lupa membuatnya!?”
ucapanku didalam hatiku. Setelah itu bu guru memasuki ruangan kelasku, dan aku semakin panik
dibuatnya. “ assalamu’alaikum anak anak” salam bu guru. Kami menjawabnya serempak “
waalaikumsalam bu”. “sekarang kumpulan pr matematika Minggu lalu yang saya berikan!” kata
bu guru dengan tegas. Teman temanku mengumpulkan prnya masing masing, mukaku menjadi
pucat. “sheila kenapa kamu nak?” tanya bu guru heran. “ahh tidak apa apa kok bu hehe” aku
menjawabnya dengan gugup. “okee, sekarang siapa yang tidak mengumpulkan pr matematika?!”
tanya bu guru kepada kami semua. Dengan gugup aku mengangkat tangan dan berkata “saya bu
guru”. “Sekarang kamu berdiri didepan kelas sebagai hukuman tidak mengerjakan pr!” perintah
bu guru tegas. Aku pun berjalan kedepan kelas dan rasanya malu sekali. “sheila kamu angkat
satu kakimu dan pegang daun telingamu!” perintah bu guru lagi. Aku pun mengangkat satu kaki
ku dan memegang daun telingaku.
Teman teman menertawakanku lagi “ha..ha.ha” tawaan mereka semua kecuali sahabatku
“huh kenapa sih hidupku selalu sial, mulai dari terlambat sekolah, masuk kelas ditertawakan,
mendapat hukuman dari bu guru karna tidak mengerjakan pr, sekarang malah jadi bahan tawaan
lagi, malu sekalii!” kataku didalam hati kecilku. Ketika itu Bu guru menjadi marah dan berkata
“kenapa kalian menertawakan sheila?!” mereka menjawabnya dengan serentak “karena kaos kaki
yang dipakai sheila tidak sama bu!” sheila pun terkejut dan langsung melihat kaos kakinya wah
ternyata memang beda yang satu warna pink dan yang satunya lagi warna hijau, aku menjadi
malu dibuatnya, pipiku menjadi pink kemerahan. “sudah – sudah diam!” perintah bu guru.
Setelah kejadian itu berlangsung waktunya untuk pulang sekolah “ayo pak kita pulang”
perintah sheila kepada pak supir. Setibanya dirumah aku berteriak “ibu ibu aku sudah pulang”
“wahh kamu sudah pulang ya, ayo ganti bajumu dulu” jawab ibu. Aku pun masuk ke dalam
kamarku, kulihat dan kupandang selah belik kamarku tidak serapi, dan tidak sebagus kamar
kakakku. Mataku tidak senang melihatnya, aku berkata di dalam hatiku “kenapa hidupku seperti
ini dan mengapa aku tidak bisa hidup disipljn?!” setelah itu terdengar suara ketukan “tok tok tok,
sheila apa ibu boleh masuk?” tanya ibu. Aku menjawab “boleh bu masuk saja pintunya tidak di
kunci” ibu pun masuk dan membuka pintu “ada perlu apa bu?” tanyaku. dengan heran. Ibu
berkata lagi “ ohh iyaa tadi ibu kesini untuk mengatakan bahwa kamu harus belajar disiplin
apalagi yang namanya disiplin waktu nak!” aku menjawabnya “ahhh...ibu, ibu kan sudah tau
kalau sheila tidak pernah merubah kebiasaan ini bu”. “iya iya ibu tahu, tetapi kamu tidak bisa
hidup seperti ini nak” jawab ibu sambil menepuk pundak sheila. “iya ibu aku akan mencobanya,
tetapi, butuh waktu untuk mencobanya” ujar sheila. “nahh gitu dong baru anak ibu yang hebat”
Aku tersenyum. “sudah kamu belajar sana besok ibu akan siapkan bekal untuk kamu
kesekolah ya” kata ibu lagi. “terima kasih bu” jawab sheila dengan semangat. Dengan senyum
yang hangat ibu pun membalasnya dengan senyuman yang manis, setelah itu ibu keluar fari
kamarku. Aku mencoba untuk hidup disiplin dengan cara menggunakan waktu untuk belajar,
membersihkan kamarku, merapikan buku buku yang berserakan, dan tidak tidur larut malam dari
situlah sheila mulai disiplin dia sudah tidak pernah terlambat lagi. Ohh iyaa teman teman boleh
kok mengambil sikap positif ku, dan jangan lupa ya teman disiplin itu penting apalagi kalau
Disiplin waktu karena itu merupakan kunci dari meraih kesuksesan loh!

Anda mungkin juga menyukai