Anda di halaman 1dari 3

*Insert title here*

Written by Farhan A

First Impression

Suara alarm kamarku berdering menunjukkan jam 5.40, hari ini adalah hari pertamaku
masuk SMA setelah libur usai. Namaku Ardiansyah Febrian, umurku 16 tahun tinggiku 174
cm dan berat badanku 65 kg. Aku segera mandi dan memasak sarapan untuk berangkat,
jika kalian bingung kenapa aku memasak sarapanku sendiri ini karna aku hidup sendiri,
orang tuaku bercerai saat aku berumur 12 tahun, aku dibawa oleh ayah untuk pindah ke
Jakarta dan untuk sekarang ayahku sedang pergi ke Sumatra untuk kepentingan bisnisnya,
jadi yah aku mengurus diriku sendiri selama setahun kedepan. Setelah selesai sarapan, aku
pergi ke sekolah menaiki motorku. Sekolahku relatif dekat, hanya 11-15 menit dari rumah
dan ketika aku sudah sampai upacara akan dilaksanakan, semua murid baru kelas 10
berbaris di barisan paling kanan.
Setelah upacara selesai, semua murid disuruh untuk masuk kelas masing2, aku
mengambil IPS dan anggota kelasku berjumlah 31 orang, 15 perempuan dan 16 laki. Guru
meminta kami untuk melakukan perkenalan diri didepan kelas satu persatu urut absen,
"Absen nomer 4, Ardiansyah Febrian" namaku dipanggil oleh guru untuk maju "Perkenalkan
namaku Ardiansyah Febrian, asli Pacitan, Jawa timur tapi pindah ke Jakarta 2 bulan yang
lalu, hobiku adalah bermain gitar dan membaca buku" setelah itu semua bertepuk tangan
dan aku kembali ke tempat dudukku, fast forward setelah semua orang sudah melakukan
perkenalan, kini guru menjelaskan mata pelajaran yang ada hingga tiba2.
"Assalamu'alaikum, maaf Bu saya datang terlambat!" Teriak seorang siswi yang baru
datang, dari penampilannya dengan baju yang masih belum rapi, rok compang camping dan
kacamata yang agak miring. Bisa dilihat kalau dia sangat amat tergesa2, "Yaampun kamu
ini, baru hari pertama masuk saja sudah terlambat, ya sudah untuk hari ini saya wajarkan.
Sekarang maju perkenalkan diri dan katakan alasan kamu terlambat" kata bu guru. Siswi
tersebut maju kedepan kelas dan memperkenalkan dirinya, "Perkenalkan nama saya Reina
Ayu Maharani, bisa dipanggil Ayu atau Reina, hobi saya membaca buku dan menulis cerita.
Alasan saya telat adalah tadi saya bangun kesiangan dan jalannya agak macet" anak ini
berbohong, padahal tadi jalannya sama sekali tidak macet, mungkin saja dia punya alasan
lain. Guru menyuruh Ayu untuk mencari tempat duduk yang masih kosong, kebetulan
bangku di sebelahku masih kosong jadi dia duduk 1 meja denganku. "Salam kenal, namaku
Ardiansyah Febrian, panggil saja Ardi" ucapku ketika Ayu sudah duduk, "Ah! Iya salam kenal
ya kak Ardi" kata Ayu yang agak kaget karena tiba2 disapa orang yg tidak dia kenal.

Adaptasi
Setelah bel istirahat berbunyi, semua murid berlarian keluar kelas, ada yang pergi ke
kantin dan ada juga yang menetap di kelas contohnya saja Ayu, dia ini anaknya lumayan
polos, pendiam, badan yang lumayan ramping dan dari tadi dia fokus dengan buku novelnya
yang dia selipkan di dalam laci mejanya. "Raina, ngga ke kantin?" Tanyaku, dia tidak
memberikan respon sama sekali "ini anak kalo fokus ga bisa diganggu gugat kayaknya."
Pikirku, tangan kananku memegang pundaknya seketika Ayu terkejut dan menjatuhkan
novelnya "ih kak Ardi ngagetin aja" ucapnya dengan sedikit memalingkan mukanya "lagian
ditanya ngga ngasih jawaban" ucapku dengan ditambah tawa kecil, "lagi nggak mood jajan
kak" ucap Ayu sembari meneruskan membaca buku dengan kepala disandarkan ke meja
"oh yaudah" kataku sembari berjalan menuju kantin.
Saat sampai di kantin yang bisa ku lihat hanyalah siswa yang berebutan meja makan, ada
yang sibuk dengan ponselnya sendiri, dan ada yang ngobrol berduaan dengan pacarnya(?).
Aku mengambil 2 buah roti, satu untukku dan satunya lagi untuk Ayu. Ketika berjalan
kembali ke kelas, aku mendengar beberapa siswi dari kelasku sedang menggosip tentang
seseorang, "Eh lu pada kesel ga sama si Ayu, udah datangnya telat, ngambil tempat duduk
sebelahan sama Ardi, padahal Ardi tuh kayaknya ngga nyaman gitu sebelahan Ama cewe
kegatelan kayak dia" "iya tuh baru masuk udah main cowo aja dasar, apa besok2 kita
ganggu aja biar dia engga mau sekolah lagi" kata mereka, aku tidak terlalu menghiraukan
mereka dan lebih baik aku segera ke kelas saja.
Saat di kelas aku melihat Ayu sedang menutupi mukanya dengan buku novel tadi.
nampaknya dia sedang tidur, Dengan perlahan aku membuka bukunya dan melihat dia yang
sedang benar2 tidur. Melihat waktu istirahat yang hampir habis aku membangunkan dia,
"bentar mah, 5 menitan lagi ya, ayu masih ngantuk…" lah malah tidur lagi. "Reina bangun, nanti
dimarahin guru loh" bisikku tepat di dekat telinganya, Ayu langsung bangun karena kaget dan
pipinya memerah karena malu "aaaaah kok kak Ardi jahat banget ngagetin orang lagi tidur"
ucapnya dengan suara kecil "udah² ini ada roti mending dimakan sekarang daripada nanti
pingsan gara2 laper" ucapku sembari memberi roti yang ku bawa dari kantin tadi, tangannya
langsung menyambar roti tersebut untuk dimakan, tidak ada 5 menit rotinya sudah habis.
"Nah kan beneran laper" ucapku sembari senyum kepadanya "ehehe iya, makasih ya buat
rotinya" balas Ayu dengan lembut "btw kak, kenapa kakak manggil Ayu pake Reina, ngga
kaya yang lain pake Ayu?" tanyanya "hmm gimana ya.. lebih enak aja kalo pake Reina,
lagian kamu juga kenapa manggil pake kak?, ngga manggil Ardi doang" balasku "nggak
sopan nanti kalo manggil langsung Ardi, bukannya kak Ardi lebih tua daripada Ayu?"
Balasnya "Yaaa ngga salah juga sih".

Tamu yang diundang

Hari pertama sekolah telah selesai, aku segera mengambil motorku di parkiran, saat
hendak melewati pos security aku melihat Ayu yang duduk sendirian sedang sibuk dengan
ponselnya. "Nungguin dijemput Na?" Tanyaku "eh engga, ini lagi nunggu angkot lewat,
harusnya sih 10-15 menitan lagi lewat" jawabnya "mending sini ku anter sampe rumah"
ucapku, mendengar hal tersebut Ayu melamun sebentar, sepertinya dia masih
mempertimbangkan tawaranku, "emang kak Ardi tau rumahku dimana?" Tanyanya "ya
sebenernya ngga tau, tapi kan bisa kamu kasih tau arahnya" jawabku "yaudah deh ayok"
Ayu menerima ajakanku. Setelah sedikit berputar² sekitar 5 menit kami sampai dirumah Ayu,
rumahnya lumayan besar, 2 lantai dan mempunyai sebuah taman kecil disampingnya, "ngga
mampir dulu kak?" Tanya Ayu "eh emangnya boleh?" Jawabku, "boleh kok" tanpa ku sadari
seorang wanita menggunakan baju kantor turun dari taxi menjawab pertanyaanku
sebelumnya, nampaknya beliau adalah ibu dari Ayu. "Eh mamah baru pulang juga ternyata"
sapa Ayu kepada ibunya "kenalin ya nama Tante Rosalina, panggil aja Tante Rosa eh kamu
ini cowoknya Ayu ya? apa jangan2 kamu dipaksa buat jadi cowoknya Ayu?" Tanya Tante
Rosa "ihh mamah nanya orang udah kaya lagi introgasi, ini masih diluar rumah nanti malu
didengar tetangga mah, lagipula.." "lagipula Ayu sama Kak Ardi cuma temenan kok" jawab Ayu
sambil menutupi mukanya "hoo "temen" ya.. iya deh mamah percaya, nama kamu Ardi kan?
Ini udah mau Maghrib mending sholat sama makan malam dulu disini, kamu telfon ke orang
tua kamu aja dulu" ucap Tante Rosa "saya sudah minta izin kok Tante tadi, makasih ya udah
dibolehin mampir".
Lalu aku mengikuti Ayu dan ibunya masuk ke rumah, jam menunjukkan pukul 17.43, adzan
magrib sudah berbunyi, aku bersiap2 untuk sholat Maghrib jamaah di masjid karena lokasi
rumah Ayu dengan masjid lumayan dekat, setelah sholat aku kembali ke rumahnya. Saat
membuka pintu, aku melihat Ayu dan ibunya duduk di meja makan dengan makanan yang
sudah ditata rapi sedemikian rupa, "ini tadi yang masak semua Ayu lho, katanya spesial buat
kak Ardi" ucap Tante Rosa "eh eh kok gitu mah, tadi katanya ga bilang2 gitu kok" ucap Ayu
yang salah tingkah sendiri,
Aku hanya bisa berterimakasih dengan memberi senyum. Sembari menyantap makanan,
kami bercanda gurau, membahas rencana setelah SMA dan mungkin ini adalah suatu
pengalaman baru untukku, ya makan2 bersama keluarga, bercanda gurau dan
semacamnya. Setelah berbincang2 sebentar, aku pamit pulang.

Anda mungkin juga menyukai