P e n a n t i a n
Bercerita tentang rasa yang di rajut asa, oleh orang yang tidak berperasaan.
Chairil Dzakwan
XI-MM2
( Berdasarkan pada kisah nyata )
27-07-2015
Mentari hari ini terasa lebih panas dari biasanya padahal waktu
menunjukan baru pukul 07.30 lama aku menunggu namaku di panggil tak
lama kemudian "Galih Saputra di gugus 7E" ah lega rasanya namaku di
panggil, mentari bersinar terlalu terik bisa bisa gosong pikirku, "Akhirnya
bisa duduk juga,pegel kaki berasa mau meledak saja" akhirnya aku duduk
manis menunggu calon temen sekelasku di panggil, terus aku coba
mendengar nama yang di teriakan di luar lalu aku tatap mukanya satu
persatu pada saat masuk ke kelas "Ayu Aurelia di gugus 7E" teriak dari
luar, aku coba menatap wanita itu, dia tidak cantik, tapi dia wanita, jadi
semua wanita cantik.
Hari demi hari telahku lewati, semakin dekat saja aku dengan 2 makhluk
itu, ya benar sekali alfian dan ayu, setelah perkenalan beberapa bukan
kebelakang akhirnya kita mencoba mengenal lebih dekat.
*TRING
Suara notifikasi yang aku khususkan terdengar beberapa kali, dia Ayu
"P
P
P
P
P
P
P
Galih !
"Salam dulu kek, kaya yang gak punya agama aja" jawabku sinis
"Ah elah ribet amat, Assalamualaikum Akhi"
"Waalaikumsallam Ukhti, nah kan gitu lebih enak, apaan ?" Jawabku di
layar ponsel sambil terkekeh
"Masih nanya apaan ? Janji kerja kelompok jam 10, sekarang jam berapa
?!"
"Eh iya Sorry baru bangun tidur" jawabku mulai panik
"Cepetan aku sama si alfian nungguin dari tadi"
Aku hanya membaca pesannya dan tidak berniat untuk membalasnya, aku
segera bersiap siap agar Ayu tidak marah dan juga tidak terlalu lama
berdua dengan Alfian. Setelah semuanya siap aku menyalakan motor
berwarna orange motor kesayanganku lalu bergegas pergi saat mulai keluar
dari rumah satu hal muncul di benakku "Hari ini kerja kelompok dimana ya
?" Ah dasar aku ini, aku segera menyalakan ponselku dan mencari nama ayu
"Heh nyet, kerja kelompok dimana ?"
"Rumah alfian" jawabnya
"Kamu sama siapa kesana ?" Tanyaku
"Sama Alfian, dia kan yang punya rumah"
"Ya udah berarti jemput aku juga ya"
"Kamu itu udah telat, manja lagi cepetan kesini itu pake aja motor kamu
kan ada"
Ah sudahlah aku tidak berniat membalasnya, malas aku berdebat terus
dengannya.
"Pyuhhh sampe juga" baru saja aku mau menginjakan kaki ke rumah
Alfian, aku melihat Ayu dan Alfian sedang memakan Icecream sambil
tertawa riang, aku hanya berdiri melihat mereka seperti itu, tak lama
Alfian menoleh ke arahku "Galih, Sini" panggilnya yang memecah lamunanku
"Eh iya iya" aku menghampirinya sambil menunjukan gigi putihku
Aku menghampiri mereka dan sudah seperti yang aku pikir, ayu
mengomeliku karena aku telat datang kerja kelompok kali ini, tapi Alfian
membela ku dan akhirnya Ayu luluh oleh Alfian, lalu kita bersama sama
mengerjakan tugas.
Hari berjalan seperti biasa, aku pergi ke sekolah pulang dan terus
saja seprti itu tidak ada spesialnya, bosan aku melihat kedekatan Ayu dan
Alfian aku merasa hanya sebagai benalu bagi mereka, Malam itu aku sedang
melamun bagaimana jika aku menjadi lebih dekat dengan Ayu, hari itu baik
baik saja tanpa datangnya satu masalah tiba tiba Alfian berhasil memecah
lamunanku, Muncul Notifikasi bernama alfian pada ponselku
"Assalamualaikum, Izin berbicara saya mau izin curhat soalnya saya
bingung mau izin ke siapa jadi saya izin curhat pada anda bisa ?" Tanya dia
berbelit yang menurutku menyebalkan
"Dasar, kenapa tidak to the point saja, cepat ada apa ? Waktuku nggak
banyak ?"
"Kayaknya aku suka sama Ayu deh, mau bantuin deketin gak ?"
kok aku sakit hati, kenapa harus cemburu ? Ayu temanku Alfian temanku,
sudah biasa aku melihat kedekatan mereka tapi setelah mengetahui
perasaan Alfian pada Ayu semuanya berbeda "ucapku dalam hati
Aku mencoba lepas dari lamunanku dan mencoba menjawab pesan Alfian
dengan berusaha tegar
"Pasti dong aku bantu, ya masa temen gak ngebantu ya nggak ?" Jawabku
mencoba kuat
"Nah gitu dong, 8y ya kalo berhasil, kamu yang pertama aku traktir"
ucapnya senang
"Ah kesukaan tuh"
Di rumah saya tatap bunga mawar itu dalam dalam, ingin rasanya
bunga mawar itu saya hancurkan agar bunga ini tidak akan pernah bisa
tersampaikan pada ayu, ingin aku buat layu bunganya agar Alfian tidak bisa
memberikan hadiahnya pada Ayu, tapi saya tidak sejahat itu, saya masih
punya hati saya mencoba menjaga bunga itu semampu saya. Esoknya Alfian
datang ke rumah berniat mengajak saya pergi ke rumah Ayu, kami berdua
menyusuri jalan menuju rumah Ayu, kami berdua berhasil sampai selamat
ke rumah Ayu, di sana terlihat ramai banyak orang Alfian mulai mengetuk
pintu dengan tangan menggegam bunga mawar yang berada di belakang
punggungnya, Ayu membuka pintu dan Alfian mulai berlutut di depan Ayu
dan menunjukan sebatang bunga mawar berwarna merah menyala dengan
harum semerbak dia memberikannya pada Ayu sambil berkata "Happy
Birthday Ayu" Ayu Terlihat Nampak Senang, Sangat Bahagia Air Matanya
Bahagianya Menetes Dan Alfian Segera Menghapus Air Mata Yang
Menetes "Makasih" Ucap Ayu Bahagia, Di sisi lain aku hanya melihatnya,
hatiku sudah hancur sebelumnya saat aku coba perbaiki Ayu berhasil
kembali merobohkan pertahananku, mereka berdua masuk dan tidak
memandangku sama sekali di keramaian itu aku sangat merasa kesepian
hari bahagia bagi Alfian dan Ayu adalah hari dimana aku hancur, dari situ
aku bertekad "Aku benci mawar".
2017 datang, Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik aku sudah
berada di kelas 9, disini aku tidak berniat untuk menjalin satu hubungan
dengan satu perempuan saya lebih senang berteman dengan semua lelaki
yang ada di kelas, terkadang saya juga di ajak untung mendatangi acara
acara bersama teman teman saya dulu seperti Alfian, Ayu, Akmal, Jihan,
Dan Dimas tapi saya selalu merasa kesepian dan sering sekali merasa
jealous terhadap kedekatan Alfian dan Ayu, dalam hati kecil saya dari dulu
saya menunggu waktu yang tepat untung mendekati Ayu lagi, meskipun
perasaan ini tumbuh mati lagi tumbuh mati lagi seperti itu saja terus, saya
mencoba lupa dengan Ayu mencoba menjauh dari Alfian dan mencoba lebih
dekat dengan teman sekelas di kelas 9.