Anda di halaman 1dari 14

Cerpen Bahasa Indonesia

P e n a n t i a n
Bercerita tentang rasa yang di rajut asa, oleh orang yang tidak berperasaan.

Chairil Dzakwan
XI-MM2
( Berdasarkan pada kisah nyata )
27-07-2015

Asstagfirullah itu anak masih belum bangun juga


"Galih !! Bangun sekarang MPLS !! cepet siap siap nanti kesiangan, sekolah
pertama udah bikin malu orang tua"

Aku Galih Saputra, Dan ini ceritaku.


Nah, Hari ini hari pertama ku , Sekolah baru, teman baru, suasana baru,
dan mungkin status ku juga akan berubah.

Pagi sekali aku sudah berangkat kesekolah, Entah mengapa ibuku


selalu saja mengomel masalah jam tidur atau bangunku, padahal saat ini
masih jam 06.35, aku berangkat memakai sepeda kesayanganku memang
tidak terlalu bagus tapi brand sepedaku cukup ternama pada masanya, saat
sampai di gerbang terdengar bunci bel berbunyi keras menandakan bahwa
murid baru harus segera baris di lapang, ini bukan MPLS pertamaku, ini
MPLS ke empat lebih tepatnya hari ini pembagian kelas, dan aku sangat
berharap semoga aku satu kelas dengan cewek cantik,putih,mulus,dll.
Asstagfirullah pikirku.

Mentari hari ini terasa lebih panas dari biasanya padahal waktu
menunjukan baru pukul 07.30 lama aku menunggu namaku di panggil tak
lama kemudian "Galih Saputra di gugus 7E" ah lega rasanya namaku di
panggil, mentari bersinar terlalu terik bisa bisa gosong pikirku, "Akhirnya
bisa duduk juga,pegel kaki berasa mau meledak saja" akhirnya aku duduk
manis menunggu calon temen sekelasku di panggil, terus aku coba
mendengar nama yang di teriakan di luar lalu aku tatap mukanya satu
persatu pada saat masuk ke kelas "Ayu Aurelia di gugus 7E" teriak dari
luar, aku coba menatap wanita itu, dia tidak cantik, tapi dia wanita, jadi
semua wanita cantik.

Wanita itu duduk di pinggir ku, aku coba mengajaknya berkenalan


"Hai" sapaku singkat
"Hai" dia menjawab
"Aku Galih Saputra,Asal sekolah SDN Arjasari Barat, Kamu ?" Aku
mencoba basa basi
"Tadi gak denger namaku di panggil di lapang ?" Tanyanya jutek
"Denger, cuman basa basi aja, kitakan calon" jawabku menggantung
"Calon apa ?" Tanya dia bingung
"Calon teman lah, mau kamu apa, pacar ?" Jawabku sambil terkekeh
"Temen aja, kita baru kenal" dia menimpali juga sambil terkekeh

"Alfian Firmansyah" terdengar nama terakhir sebagai teman


sekelasku, masuklah laki laki berpostur tubuh kekar, dengan kulit sawo
matang, juga rambut yang tertata rapih, dia duduk di depanku, aku coba
menepuk bahunya maksudku mengajak berkenalan
"Hey, Bro" sapaku, sambil ku ulurkan tangan
"Hey" dia menjabat sempurna tanganku
"Galih saputra" ucapku mencoba gagah
"Alfian firmansyah" jawabnya

Hari demi hari telahku lewati, semakin dekat saja aku dengan 2 makhluk
itu, ya benar sekali alfian dan ayu, setelah perkenalan beberapa bukan
kebelakang akhirnya kita mencoba mengenal lebih dekat.

*TRING
Suara notifikasi yang aku khususkan terdengar beberapa kali, dia Ayu
"P
P
P
P
P
P
P
Galih !
"Salam dulu kek, kaya yang gak punya agama aja" jawabku sinis
"Ah elah ribet amat, Assalamualaikum Akhi"
"Waalaikumsallam Ukhti, nah kan gitu lebih enak, apaan ?" Jawabku di
layar ponsel sambil terkekeh
"Masih nanya apaan ? Janji kerja kelompok jam 10, sekarang jam berapa
?!"
"Eh iya Sorry baru bangun tidur" jawabku mulai panik
"Cepetan aku sama si alfian nungguin dari tadi"
Aku hanya membaca pesannya dan tidak berniat untuk membalasnya, aku
segera bersiap siap agar Ayu tidak marah dan juga tidak terlalu lama
berdua dengan Alfian. Setelah semuanya siap aku menyalakan motor
berwarna orange motor kesayanganku lalu bergegas pergi saat mulai keluar
dari rumah satu hal muncul di benakku "Hari ini kerja kelompok dimana ya
?" Ah dasar aku ini, aku segera menyalakan ponselku dan mencari nama ayu
"Heh nyet, kerja kelompok dimana ?"
"Rumah alfian" jawabnya
"Kamu sama siapa kesana ?" Tanyaku
"Sama Alfian, dia kan yang punya rumah"
"Ya udah berarti jemput aku juga ya"
"Kamu itu udah telat, manja lagi cepetan kesini itu pake aja motor kamu
kan ada"
Ah sudahlah aku tidak berniat membalasnya, malas aku berdebat terus
dengannya.

"Pyuhhh sampe juga" baru saja aku mau menginjakan kaki ke rumah
Alfian, aku melihat Ayu dan Alfian sedang memakan Icecream sambil
tertawa riang, aku hanya berdiri melihat mereka seperti itu, tak lama
Alfian menoleh ke arahku "Galih, Sini" panggilnya yang memecah lamunanku
"Eh iya iya" aku menghampirinya sambil menunjukan gigi putihku
Aku menghampiri mereka dan sudah seperti yang aku pikir, ayu
mengomeliku karena aku telat datang kerja kelompok kali ini, tapi Alfian
membela ku dan akhirnya Ayu luluh oleh Alfian, lalu kita bersama sama
mengerjakan tugas.

Hari berjalan seperti biasa, aku pergi ke sekolah pulang dan terus
saja seprti itu tidak ada spesialnya, bosan aku melihat kedekatan Ayu dan
Alfian aku merasa hanya sebagai benalu bagi mereka, Malam itu aku sedang
melamun bagaimana jika aku menjadi lebih dekat dengan Ayu, hari itu baik
baik saja tanpa datangnya satu masalah tiba tiba Alfian berhasil memecah
lamunanku, Muncul Notifikasi bernama alfian pada ponselku
"Assalamualaikum, Izin berbicara saya mau izin curhat soalnya saya
bingung mau izin ke siapa jadi saya izin curhat pada anda bisa ?" Tanya dia
berbelit yang menurutku menyebalkan
"Dasar, kenapa tidak to the point saja, cepat ada apa ? Waktuku nggak
banyak ?"
"Kayaknya aku suka sama Ayu deh, mau bantuin deketin gak ?"
kok aku sakit hati, kenapa harus cemburu ? Ayu temanku Alfian temanku,
sudah biasa aku melihat kedekatan mereka tapi setelah mengetahui
perasaan Alfian pada Ayu semuanya berbeda "ucapku dalam hati
Aku mencoba lepas dari lamunanku dan mencoba menjawab pesan Alfian
dengan berusaha tegar
"Pasti dong aku bantu, ya masa temen gak ngebantu ya nggak ?" Jawabku
mencoba kuat
"Nah gitu dong, 8y ya kalo berhasil, kamu yang pertama aku traktir"
ucapnya senang
"Ah kesukaan tuh"

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun


ulangan akhir semester sudah aku lalui semuanya hambar tak ada lagi
semangat dalam hidupku Ayu dan Alfian semakin dekat, sebaliknya aku
mundur mulai menjauh kan diri dari mereka, ternyata aju jealous.
Waktunya kenaikan kelas, aku berharap tidak sekelas dengan Ayu Dan
Alfian.

Hari Pertamaku Kembali Kesekolah setelah libur panjang


membosankan yang aku jalani, aku pergi menggunakan sepeda yang mulai
terlihat tua ku, saat ini aku tak sendiri aku berdua bersama Alfian, yah
mau tidak mau kita kembali sekelas tapi aku beruntung hanya sekelas
dengan Alfian, di kelas 8 aku dan Alfian jadi dekat seperti dulu,
perasaanku terhadap Ayu perlahan sirna yang mungkin karena banyak
teman baru, di kelas saya mempunyai teman dekat di antaranya Dimas dan
juga Akmal, bisa di bilang mereka pengganti Alfian karena Alfian sering
sekali bersama Ayu sekarang di kelas saya menemukan satu wanita yang
menurut saya menarik dan cukup asik di ajak mengobrol dia Jihan kami
berempat berteman dekat sampai akhirnya aku dan Jihan mencoba
mengikat hubungan lebih Khusus, sayangnya perjalanan tak semulus yang
saya kira, berbulan bulan kami dekat lalu kami mulai mengikat hubungan
lebih serius 2 hari kemudian kita putus "Bosan" katanya, ya saya tidak
ingin memperpanjang toh dia yang mau saya tidak ingin melarang, akhirnya
saya dan Jihan mulai asing kami bertindak seakan kami tidak pernah
bertemu, sangat kekanak kanakan bukan ? Tapi saya masih mempunyai
banyak teman laki laki yang bisa menghibur saya dengan lawakan lawakan
recehnya.

Liburan yang cukup membosankan, ya liburan akhir tahun saya hanya


berdiam diri di rumah membuka ponsel menggeser beranda semua media
sosial saya dan terus seperti itu tiap hari, sampai akhirnya saya melihat
ada notifikasi dari teman lama saya dia Alfian, isi pesannya berupa ajakan
dia untuk datang ke acara ulang tahun Ayu, tapi dia meminta bantuan agar
aku membantunya untuk mencarikan setangkai bunga mawar untuk Ayu,
hari itu aku berangkat bersama Alfian mencari cari setangkai bunga mawar
untung Ayu, matahari mulai bergerak ke arah barat, ah akhirnya kami
menemukanya di daerah Bandung sekitaran Jl.Braga
"Galih, thanks ya udah mau bantu cari bunga" Ucapnya berterimakasih
"Siap siap" Jawabku agak masam sambil turun dari motor miliknya
"Eh, bisa minta tolong satu lagi ?" Tanyanya
"Apaan ?"
"Titip ini bunga, Aku takut orang tua marah karena menyimpan bunga ini
untuk ayu" Pinta alfian dengan wajah memelasnya
"Oh yaudah sini, jadi besok di ambil pas acara ke rumah si Ayu ?"
"Iya, dua juta rupiah" teriaknya kesenangan
"Ya udah aku pulang duluan" aku menjabat tangannya lalu pergi

Di rumah saya tatap bunga mawar itu dalam dalam, ingin rasanya
bunga mawar itu saya hancurkan agar bunga ini tidak akan pernah bisa
tersampaikan pada ayu, ingin aku buat layu bunganya agar Alfian tidak bisa
memberikan hadiahnya pada Ayu, tapi saya tidak sejahat itu, saya masih
punya hati saya mencoba menjaga bunga itu semampu saya. Esoknya Alfian
datang ke rumah berniat mengajak saya pergi ke rumah Ayu, kami berdua
menyusuri jalan menuju rumah Ayu, kami berdua berhasil sampai selamat
ke rumah Ayu, di sana terlihat ramai banyak orang Alfian mulai mengetuk
pintu dengan tangan menggegam bunga mawar yang berada di belakang
punggungnya, Ayu membuka pintu dan Alfian mulai berlutut di depan Ayu
dan menunjukan sebatang bunga mawar berwarna merah menyala dengan
harum semerbak dia memberikannya pada Ayu sambil berkata "Happy
Birthday Ayu" Ayu Terlihat Nampak Senang, Sangat Bahagia Air Matanya
Bahagianya Menetes Dan Alfian Segera Menghapus Air Mata Yang
Menetes "Makasih" Ucap Ayu Bahagia, Di sisi lain aku hanya melihatnya,
hatiku sudah hancur sebelumnya saat aku coba perbaiki Ayu berhasil
kembali merobohkan pertahananku, mereka berdua masuk dan tidak
memandangku sama sekali di keramaian itu aku sangat merasa kesepian
hari bahagia bagi Alfian dan Ayu adalah hari dimana aku hancur, dari situ
aku bertekad "Aku benci mawar".

Akhir semester datang, waktunya kenaikan kelas saya mendengar


kabar dari Dimas bahwa Alfian dan Ayu Telah resmi berpacaran, ya
meskipun saya sudah tidak memiliki perasaan padanya tapi satu hantaman
berita itu mampu meremukan hati saya Lagi, Lagi, Dan Lagi.

2017 datang, Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik aku sudah
berada di kelas 9, disini aku tidak berniat untuk menjalin satu hubungan
dengan satu perempuan saya lebih senang berteman dengan semua lelaki
yang ada di kelas, terkadang saya juga di ajak untung mendatangi acara
acara bersama teman teman saya dulu seperti Alfian, Ayu, Akmal, Jihan,
Dan Dimas tapi saya selalu merasa kesepian dan sering sekali merasa
jealous terhadap kedekatan Alfian dan Ayu, dalam hati kecil saya dari dulu
saya menunggu waktu yang tepat untung mendekati Ayu lagi, meskipun
perasaan ini tumbuh mati lagi tumbuh mati lagi seperti itu saja terus, saya
mencoba lupa dengan Ayu mencoba menjauh dari Alfian dan mencoba lebih
dekat dengan teman sekelas di kelas 9.

2018 kelulusan tiba, dengan nilai yang cukup memuaskan saya


berhasil masuk ke SMK terfavorit, SMK Negeri Satu Katapang, ya benar
sekali dengan nilai yang memuaskan saya berhasil masuk menggunakan jalur
zonasi, pikir saya "rumah saya dekat kok kenapa tidak di manfaatkan ? lagi
pula kalau saya di tolak saya bisa menggunakan jalur umum, nilai saya cukup
memuaskan ini toh, masih bisa juga bersaing dengan pelajar pelajar lain"

Sampailah pada pengumuman di terima atau tidaknya saya di sekolah


itu, ah senang sekali bisa di terima dengan satu kali coba memakai jalur
zonasi, di SMK saya benar benae tidak memikirkan pacar atau lain lain,
prinsipnya "ada yang datang saya terima tidak ada ya tisak masalah" lagi
pula saya punya teman dekat di SMK dia Kepin orang paling receh yang
pernah saya temui, hari berjalan seperti biasa saya cukup aktif dengan
kegiatan di sekolah seperti ekstrakulikuler saya hampir tidak pernah
absen saking rajinnya, sore itu saya pulang kerumah dan langsung
merobohkan diri di atas kasur, tiba tiba masuk satu notif pada ponsel saya
dengan nomor tidak di kenal
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam" jawabku
"Galih, gimana kabar ?" Tanya dia ramah
"Allhamdulillah Baik, kalo boleh tau ini dengan siapa ya ?" Tanya saya
penasaran
"Masa gak ingat ?..saya Jihan teman SMPmu, Sombong ya masuk SMK jadi
jarang contact lagi"
"Oh Jihan,gimana kabarnya baik juga kan ?" Tanyaku antusias
"Allhamdulillah, kenapa jarang kumpul lagi, keluar dari grup WhatsApp
kenapa ?" Tanya dia bingung
"Oh iya iya maaf, ganti nomor jadi pada gak tau nomornya, eh masih suka
kabar kabaran sama mereka ?" Tanyaku
"Mereka siapa, kenapa gak sebut nama ? Gak jelas kamu Galih" Jawabnya
Sedikit Terkekeh Di Balik Layar Ponsel
"Oiya juga ya, itu Alfian sama Ayu Mereka Gimana ?" Tanyaku jelas
"Oh, mereka udah putus"
"Hah ?! Kenapa bisa ?" Tanyaku antusias
"Katanya sih Alfian mau pesantren dia mau kembali ke arah yang lebih
baik, jadi dia putusin Ayu" Jawab Jihan
"Oh gitu, kapan Alfian mutusin Ayu ?"
"Kalo itu kurang tau"
"Oh ok Thanks Ya infonya"

Malamnya aku coba memastikan bahwa informasi yang di sampaikan


Jihan itu benar, aku coba mencari kontak Ayu dan akhirnya dapat, aku
coba menanyakan yang terjadi, dan ternyata benar Ayu dan Alfian telah
selesai di usia hubungan mereka yang cukup lama, menuju sebelas bulan
tepatnya, dalam benak saya terbesit untuk mengobati luka yang sudah di
buat oleh Alfian saya mencoba mendekati Ayu kembali, waktu itu Jihan
berulang tahun dan saat itu aku dan Ayu tidak bisa datang karena sedang
ada urusan, tetapi seminggu setelah hari ulang tahun Jihan, Ayu mengabari
saya kalau dia mengajak saya untuk berkompromi membuat kejutan untuk
Jihan, Hari yang saya tunggu tiba Ayu membawa kue berwarna putih
beraroma wangi susu sapi lalu kami menyusuri jalan berdua di motoe
orange kesayangan saya, di jalan kami benar benar canggung, kebanyakan
kami hanya menatap lurus jalan dan jarang sekali mengobrol wajar sih
pertama kalinya kami berdua di motor, sampai lah di rumah Jihan kami
berdua merencanakan sesuatu dan rencana itu berhasil kami bersemang
senang di situ, pribadi saya sangat senang bisa menghabiskan waktu
bersama Ayu berdua, akhirnya hari ke hari saya dan Ayu semakin dekat
kami sering bermain berdua, mulai dari menonton film, mengajaknya makan,
atau hanya sekedar berkeliling kota bandung, bahkan sekarang usia kami
menginjak satu tahun hampir semua sudut di kota bandung kami lewati, ya
tepat akhirnya kita menjalin hubungan, hubungan yang dulu saya nantikan
dulu yang saya idam idamkan, setelah saya menunggu 1,5 tahun sabar
melihat dia dengan teman saya sendiri Alfian saya bisa dengan Ayu
sekarang. Untuk Ayu, perjuangan saya gak mudah, 1,5 tahun itu bukan
waktu yang singkat banyak cobaan banyak sakit yang saya rasakan sampai
akhirnya usia kita genap 12 bulan, bukan apa apa tapi saya harap masih ada
12 bulan dan 12 bulan lainnya, ketika ingin menyerah saya harap kkamu
ingat perjuangannya Ehehe.

1. Banyak ,menggunakan kalimat •27-07-2015


bermakna lampau, yang di tandai •Akhirnya
oleh fungsi fungsi keterangan •Bulan Lalu
yang bermakna kelampauan, •Hari itu
seperti ketika itu, beberapa •Waktu Itu
tahun yang lalu, telah terjadi. •1,5 Tahun yang lalu
•12 Bulan yang lalu
•Satu tahun kebelakang

2. Banyak menggunakan kata yang •Pagi Sekali


menyatakan urutan waktu ( •Hari berganti minggu
konjungsi kronologis ). Contoh •Minggu bergantu bulan
sejak saat itu, setelah itu, mula •Bulan berganti tahun
mula, kemudian. •Hari ini
•Sejak saat itu
•Setelah itu
•Kemudian

3. Banyak menggunakan kata kerja •Mengomel


yang menggambarkan suatu •Memecah
peristiwa yang terjadi, seperti •Membela
menyuruh, membersihkan, •Melamun
menawari, melompat, menghindar. •Menunggunakan
•Mencari
•Memperpanjang
•Membuka
•Menggeser
•Menjaga
•Memberikan
•Meremukan
•Mendatangi
•Memikirkan
•Mengabari
•Menanyakan
•Memakai
•Menandakan
•Menunggu
•Mendengar
•Menatap
•Mengajak
•Menepuk
•Menimpali
•Membalas
•Menyalakan
•Meningjakan
•Memakan
•Meminum

4. Banyak menggunakan kata kerja •Menanyakan


yan menunjukan kalimat tak •Mengatakan
langsung sebagai cara •Menceritakan
menceritakan tuturan seorang •Mencoba Mengajaknya
tokoh oleh pengarang. Contoh •Merencanakan
mengatakan bahwa, menceritakan
tentang, mengungkapkan,
menanyakan, menatakan,
menuturkan.

5. Banyak menggunakan kata kerja •Berharap


yang menyatakan sesuatu yang •Membosankan
dipikirkan atau dirasakan oleh •Menyayat hati
tokoh Contoh merasakan, •Meremukan hati
menginginkan, mengharapkan, •Merasa hambar
mendambakan,mengalami. •Merasa kesepian
•Menyenangkan
•Memuaskan

6. Menggunakan banyak dialog. Hal • "Galih !! Bangun sekarang MPLS !!


ini ditunjukan oleh tanda petik cepet siap siap nanti kesiangan,
ganda (“…”) dan kata kerja yang sekolah pertama udah bikin malu
menunjukan tuturan langsung orang tua"

• "Hai" sapaku singkat


"Hai" dia menjawab
"Aku Galih Saputra,Asal sekolah
SDN Arjasari Barat, Kamu ?" Aku
mencoba basa basi
"Tadi gak denger namaku di
panggil di lapang ?" Tanyanya
jutek
"Denger, cuman basa basi aja,
kitakan calon" jawabku
menggantung
"Calon apa ?" Tanya dia bingung
"Calon teman lah, mau kamu apa,
pacar ?" Jawabku sambil terkekeh
"Temen aja, kita baru kenal" dia
menimpali juga sambil terkekeh

7. Menggunakan kata kata sifat (


descriptive language ) untuk • ibuku selalu saja mengomel
menggambarkan tokoh, tempat, masalah jam tidur atau bangunku
atau suasana. • Mentari hari ini terasa lebih
panas dari biasanya
• menatap wanita itu, dia tidak
cantik, tapi dia wanita, jadi semua
wanita cantik.
• masuklah laki laki berpostur
tubuh kekar, dengan kulit sawo
matang, juga rambut yang tertata
rapih

• Hari demi hari telahku lewati,


semakin dekat saja aku dengan 2
makhluk itu
• Hari Pertamaku Kembali
Kesekolah setelah libur panjang
membosankan yang aku jalani
• Liburan yang cukup
membosankan

Anda mungkin juga menyukai