Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syindu Al Khalifi

Kelas : 11 medical 1

Pertemanan?

Apakah itu sebuah pisau belati

Pagi hari yang indah matahari terbit menyinari ruang kamarku dan cahayanya masuk
ke celah celah kamarku. “ arghh silau banget sih” erangku sambil bermalas
malasan di kasur. Karna iniadalah akhir pekan aku memilih untuk bermalas malasan saja
karena lelahnya hari hari ku. “ Rikaaaaa bangun, sudah jam berapa ini dan kamu
masih tiduran?” Ucap ibunya, “ Aduh Ibuuu, ini kan hari libur, seharusnya ini menjadi
hari untuk istirahat” ujarnya dari bawah selimut. “ Sudah bangun, kalo bukan hari ini
kapan kau akan merapikan kamarmu, lihatlah betapa berantakannya kamarmu, sudah
mari kita sarapan dulu setelah itu rapikan kamarmu” saut ibunya, “ Aaaaaaa iyhaaa”
keluh ku.

Aku turun dari kamarku dan menuju ruang makan, di sana sudah terlihat ada ayah,
ibu,adik serta abangku. “ kak ayo makan barengg” Ucap adikku, viki. Aku melangkah
ke meja makan dan makan bersama dengan mereka, di sini kami berbagi cerita bersama
serta tertawa bersama. Setelah selesai aku dan ibu pun mulai merapikan meja makan,
aku mencuci piring kotor. Setelah itu aku kembali ke kamarku, terlihat kamarku sangat
berantakan sebenarnya aku malas, hanya saja itu membuatku risih dan aku pun mulai
merapikannya dengan terpaksa dan tidak lupa aku memutar lagu favorit ku.

Setelah semua selesai aku istirahat sambil berbaring di tempat tidur ku dan mulai
memainkan smartphone ku. Ringgg.... Ringggg... Ringgg.. , Telfonku tiba tiba berdering
itu membuatku sontak kaget, di situ tertulis nama shiren ya dia adalah salah satu teman
terdekatku. “ Oiiiit lo ikut kita ga? Kita mau nongkrong nih, ada bahan gibah
baru hahaha” ucap Shiren, “ Lo emang teman terbaik gua, tau aja lo gua lagi
bosen haha, oke gua ikut gua mau siap siap dulu, gua belom mandi soalnya hehe”
jawab ku. “ Idih lo jaman gini masih malas mandi, kocak banget hahah” gelak Shiren.
“ Ahh berisik lo, ini kan gua mau mandi, udah yah byee” Aku langsung mematikan
ponselku, jarna tidak ingin pagi ku rusak gegara perkataan si orang ga jelas itu

Aku pun sudah selesai bersiap siap dan menunggu datangnya shiren dan sirle ku yang
lainnya. Tak lama kemudian mereka pun datang dengan mobil shiren, Aku
termenung melihat itu karena selamaini Shiren hanya menumpang saja pada ku saat
tiap kali sekolah, aku pikir dia tidak bisa berkendara, ternyta dia biasa mengendarai
mobil. “ Oii jangan bengong doang lo, cepet masuk minyak mobil sekarang mahal gua
ga mau ya duit Jajan gua kena potong” ucap Shiren dengan lantangnya sambil
tersengir. Aku pun mulai menaiki mobil kerennya Shiren, di perjalanan kami bernyanyi
bersama dan juga bercerita sambil tertawa bersama.

“ Akhirnya sampai juga ya kita” ucap Nada, dia salah satu anggota yang paling
kalem di sircle kami. “ ayo masuk udahgua pesan temoat buat kita, khususs hahahah”
ajak Karina sambil tertawa. Mereka pun mulai masuk dan menikati suasana cafe tersebut,
terlihat ornamen ornamen cafe tersebut sangat mewah dan anggun, sangat mirip cafe
berbintang padahal ini hanya sebuah cafe biasa yang terletak di dekat jalan saja. “ Heh
gua ada cerita nig, katanya bakalan datang murid baru di sekolah kita dan dia masuk ke
kelas kita loh” uajar Shiren, “ Uhukkk.. yang benar lo? Cowo apa cewe? ganteng
ga dia?” ucap ku. “ Katanya sih cowo, dia ganteng banget sampai sampai
di skolah lama nya dia bnyak yang suka.” Widhhh oleh lah ni, gua embat” saut karina.
“ Lo giliran cowo aja kenceng hahah” ucap ku kepada karina, kami pun tertawa
bersama dan melanjutkan kembali cerita kami.
***

Keesokan harinya,, ya betul hari senin hari itu murupakan hari yang menakutkan
bagi rika karena pada jam pertama setelah upacara mereka di hadapi oleh pelajaran
matematika, pelajaran ini bagi rika itudalah kiamat yang akan membunuh diri nya di
hari itu. “ Arghh males banget buat sekolahhh mana ada pelajaran matematika lagi”
keluh nya sambil berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai aku mulai bersiap siap
untuk berangkat dan tidak lupa di wali dengan sarapan. Setibanya di sekolah teman
teman ku langsung menghampiriku “ Weee lo mesti liattt, tuh liat di belakang cowo
yang gua bilang kemarin datang, sayangnya dia duduk samping lo, kenapa ga
samping gua aja ya..?” ucap Shiren kepaku.

Dalam hatiku kenapa aku harus duduk dengan murid baru yang gga asik ini ya,
kenapa harus orang yang masuk di sini, keluhku di dalam hati. “ Hallo, kamu sherin ya,
salam kenal ya” ucap anak baru tersebut. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Jam
pelajaran di mulai seperti biasa aku selalu mengeluh untuk pelajaran ini, “ Sherin
apakah kamu kebingungan? Bisakah aku membantu mu?” ucap anak baru itu “
Hahh..iyha iyha boleh” jawabku kaku. Lalu anak baru itu menarik kursinya hingga
lebih dekat dengat Sherin. “ deg.. rasa apa ini ga biasa gua gerogi depan cowo seperti
ini” ucap ku dalam hati, tetapi aku selalu berusaha santai dan tetap seperti biasa saja.
Hari demi hari mereka berdua tampak sangat dekat, dari mulai belajar bersama
hingga pulang bersama. “ Ciee yang lagi pdkt nich” “ kiw kiw, bau bau kapal baru
nih” ledek teman teman nya, “ Heh kami Cuma berteman biasa yah, nga lebih kalian
salah paham” jawabku sontak. “Hahaha mari kita tunggu kabar nya” jawab
Karina. Memang sih aku tampak dekat dengan anak baru itu, tapi aku tidak
merasakan rasa apapun kepadanya renungku dalam hati. “ Baaa haii Sherin,
kenapa sendirian” anak baru itu mengagetkan ku. “ astaga... kau ini,
aku tidak apa apa” jawabku, “ Benarkah? Muka mu terlihat kebingungan.
Jawab anak baru itu, “ Sudah tidk apa apa, aku ingin pulang dulu ya, sampai
jumpa” lambaiku kepadanya.

Setiap ending yang bahagia pasti ada saja yang iri atau cemburu, setiap kali Sherin
bersama dengan anak baru itu, Nada selalu mengikuti nya dengan diam diam karena
selalu ingin tau apa yang di perbuat oleh mereka berdua. “ Ahh.. sialll kenapa harus lo
sih Shrin yang dekat dengannya, hrusnya gua dong” gerutunya dalam hati. Hari demi
hari berlalu, yah tentu saja Sheri dan Anak baru itu semakin dekat bahkan sekarang
mereka pulang pergi pun selalu bersama. “ Haii Sherin aku bawain bekal nih buat
kamu, kata ibuku bagi dua denganmu” utas Tio nama anak baru itu, “ Ohh iya kah”
terima kasih banyak sampaikan juga pada itu mu yah” jawabku dengan kagum.
Sepertinya aku mulai ada perasaan kepada Tio dia selalu bisa membuat ku tersenyum
setiap hari, dia menjadi alasanku untuk tidak malas lagi ke sekolah.

***

“ Emmm she-sherin bolehkah aku mengatakan sesuatu kepada mu?” ucap Tio. Deg
jantung ku berdetak kencang mendengar ucapan Tio, ehh apakah dia akan menyatakan
perasaannya pada ku? Atukah dia ingin berpacaran denganku, hehe sepertinya aku
hanya berhalu urung ku di dalam hati. “ Yaa tetu saja boleh” . “ Aku menyukaimu
Sherin, tetapi aku tidak ingin berpacaran denganmu, aku takut kita akan menjadi asing
jadinya aku akan mengatakan perasaan ku ini saja” ujar Tio dengan gugup kepada
Sherin. Yeah, benarkan perkataan ku dia pasti akan menyatakan perasaan nya pada ku
sepertinya aku sudah cocok menjadi seorang peramal, ujar keren ku dalam hati. “
Yahh.. tidak apa apa aku juga tidak ingin asing dan aku juga tidak minat untuk
pacaran, dan.... satu hal, Aku juga menyukaimu” jawabnya dengan tersenyum lalu
meninggalkan ruangan kelas.

Setelah hari itu aku dan Tio selalu bersama, dan yah pastinya Nada yangmelihat hal
tersebut semakin cemburu. Pulang sekolah ini dia berniat untuk mengerjai Sherin dan
yah dia mendapatkan ide jahat nya ketika melihat ember. Dia mulai menuangkan air ke
ember tersebut lalu menaruh nya di atas pintu yang setengah terbuka. Bel pulang pun
berbunyi ia memulai aksinya “ Sherin ayo keluar” ucap nya dengan nada polos dari
jendela. “ ah iyha bentar gua mau rapiin barang gua dulu” jawabnya. Sherin mulai
membuka pintu itu dan Brushhhh ember itu jatuh dan menyiram Sherin hingga basah
kuyup. “ Apa apaan ini siapa yang meletakkan ember disini” ucap nya kesal. “
Ahahahah rasain tuh lain kali lo jangan genit ke cowo” gelak puas Nada melihat hal itu
“ Dah yah selamat basah kuyup gua mau pulang dulu hahah” sambung Nada
meninggalkan Sherin.

“ Rin apa yang terjadi pada mu? Kenapa kamu basah kuyup seperti itu?” tanya tio
yang baru saja pulng ekskul. “ Aku di kerjai Nada brengsek itu, sepertinya dia cemburu
kepada ku” , “ Cemburu? Soal apa?” , “ Dia menyukaimu, tapi malah aku yang
mendapatkanmu jadinya dia cemburu dengan hal itu” balasku kepada tio. “
Oalahh dasar anak SMA hahahah, sudah jangan di pikirin ini pakai jaketku nanti kamu
kedinginan” sambung Tio “ hah.. iya iya” jawabku sambil meraih jaketnya.

Esok hari aku melihat Nada yang berusaha mendekati Tio, tetapi Tio hanya bersikap
dingin kepadanya. “ Ayolahh Tio, terima masakan kuini aku yakin kamu bakalan suka”
rengek Nada terdengaran oleh ku. “ Heh lo bisa ga ga usah maksa anak orang orang
buat nerima apa yang lo kasih itu? Kalo dia ga mau yah ga mau seharunya lo ga
maksain.” Jawab ku dengan santai. “ Ck.. ikut campur aja lo” jawabnya meninggal kan
tempat Tio. “ Tio gak papa kan?” , “ Ohh yah aku gak papa makasih yah udah datang
cepet, kalo tidak aku pasti di suruh buat makan bekal nya itu haha” jawab Tio.

Hari demi hari berlalu, tanggal kelulusan pun mulai dekat. “ Tio kamu akan lanjut
kemana setelah ini?’ tanya ku kepada Tio. “ Aku akan ikut orang tua ku ke luar negeri,
dan melanjutkan kuliahku di sana” , “ Hah luar negri? Yahhh jadi jauhdong jarak
kita” ucap Sherin terlihatsedih. “ Sudah tidak apa apa kita kan bisa VC, atau telfonan”
jawab Tio

***

Hari kelulusan telah tiba, mereka berdua lulus dengan hasil terbaik. “ Rin aku pamit
yah, di sana aku pasti akan sangat merindukan mu” , “ Iya berhati htilah di sana aku
juga akan sangat merindukan mu Tio” jawab ku. Tio mulai berjaln menuju
pesawatnya. Aku yang hanya bisa melihat nya dari jauh sambil menatap pesawatnya
yang makin lama makin menjuah hingga hilang di luput mata. “ Tio, kamu laki laki
yang terbaik yang pernah ku jempuai tigas tahun terakhir ini, terima kasih yah telah
menemaniku, aku sangat mencintaimu semoga kamu sukses di sana” ucap kudalam hati
dengan haru.

Anda mungkin juga menyukai