(X-3)
“Akhirnya apa yang aku tunggu-tunggu datang juga nie!”. Kataku dalam hati sambil
memasukkan buku pelajaran kedalam tas.
“Iya nie ngak kayak biasanya, biasanya aja keluar dari gerbang udah ada yang
jemput!”Jawabku.
“Oh iya, gimana tugas-tugas kamu? Uda selesai semua apa?”Tanya Karin.
“Aku kan pengen tau Re!Hehehe………atau jangan-jangan kamu lagi ada janji ya
sama cowo kamu?Hayo ngaku-ngaku….?”
“Oh ya ,ngak apa tha aku duluan?Kamu ngak sekalian bareng aku apa Re?”Karin
menawariku untuk bareng pulang.
“Ngak apa-apa kog!Kamu duluan aja,kan di sini ada Keysha juga.Iya kan
Sha?”Kataku pada Karin dan Keysha,sambil melihat ke arah Keysha yang sedang duduk
dikursi bawah pohon dekat dengan gerbang.
Aku lalu menghampiri Keysha dan duduk santai berdua di kursi bawah pohon yang
dekat dengan gerbang itu. Sambil menunggu jemputan, kita berbincang-bincang dan tiba-tiba
terdengar suara benturan keras dari depan”Brraaaaaakkkkkkkkkk……………………..”
Aku,Keysha,dan teman-teman yang belum pulang bergegas berlarian menuju ke
arah sumber suara. Ternyata suara itu adalah tabrakan antara siswa STM dengan seorang
bapak-bapak pengguna sepeda motor. Untung keduanya tidak mengalami cidera apapun dan
aku,Keysha,serta teman-teman yng lain segera menolong membangkitkan sepedanya. Lalu
merekapun kembali melanjutkan perjalanannya. Kemudian aku, Keysha,dan teman-teman
yang lain kembali ke tempat semula. Dan tak lama kemudian Keysha dijemput orang
tuanya,aku pun menjadi sendirian duduk di kursi itu.
Tiba-tiba hujan turun,sehingga aku harus mencari tempat untuk berteduh dan
menunggu jemputan dari ayahku. Hujan bertambah deras dan lamunanku teringat pada
sahabatku!
“Gimana ya nanti kalau aku udah bertemu dengan Dian? Kangen aku,tidak sabar
rasanya pengen cepet-cepet ketemu!”
Aku bertengadah menatap tetesa air hujan yang jatuh di depanku dan aku teringat
tentang masa laluku saat bersama dengan Dian,disaat aku masih duduk di bangku kelas Vlll
dulu. Dian adalah kakak seniorku,aku sama dia sangat akrab bahkan seperti saudara. Canda
dan tawa,sedih dan senang pun aku lalui berdua dengannya. Sepulang sekolah Dian selalu
bermain di rumahku,lalu makan siang. Setelah itu kami saling bercerita tentang peristiwa
yang terjadi saat di kelas. Selelah menjelang sore aku pun mengantar Dian pulang,tetapi
sekarang Dian sekolah di Surabaya sehingga aku jarang bertemu dengannya.
Setelah 1 jam pun berlalu hujan agak reda dan tak lama kemudian Ayahku datang.
Hatiku sangat senang.
Sesampai dirumah jam menunjukkan pukul setengah 4 sore,aku pun langsung masuk
kamar untuk menaruk tas dan ganti baju. Karena aku sudah benar-benar kangen sama Dian
sahabatku dan aku pengen cepet-cepet ketemu sama dia,aku sampai tidak makan dahulu.
Lalu……
“Recha……”Kata Dian.
“Lho Dian ,kamu mau kemana?”Kataku dengan kaget sambil mengerim sepeda.
“Aku mau balik ke Surabaya lagi”Jawab Dian saat diboncengan sepeda kakaknya
yang sedang berjalan.
Saat itulah rasa senag yang ada di dalam hatiku mulai menjadi pudar. Bayangan
indah akan hari ini,bayangan yang ada di benakku yang penuh dengan kegembiraan dan telah
kunanti-nantikan tak akan bisa jadi kenyataan. Yang ada hanyalah rasa sakit didalam lubuk
hatiku yang begitu mendalam. Lalu aku memutar balik sepedaku dan langsung mengejar
sepeda Kak Fany kakaknya Dian. Meskipun hatiku telah sakit olehnya,tetapi aku ingin
bertatap muka dengannya. Karena aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,soalnya aku
tidak tau lagi kapan bisa bertemu dengannya kembali. Dan aku pun berkata kepada Kak Fany.
“Kak…….Kak Fany…..!Tolong berhenti sebentar,aku pengen ngomong sama
Dian”. Teriakku paa kak Fany saat mengejar sepedanya.
Lalu kak Fany berhenti dan aku pun berbicara berdua saja dengan Dian.
“Ya dach ngak apa,kalau gitu kamu mampir dulu ya kerumah ku?Bentar
ajha!”Pintaku.
Aku hanya terdiam dan aku pun mulai kesal pada Dian.
“Kakakku mau kerja Re,jadi buru-buru. Lain kali ajha ya aku mampir kerumah
kamu”.Katanya.
“Masa sich……….!Kamu jangan bohongin aku dong?Aku bukan anak kecil yang
bisa kamu bohongin”.Makiku pada Dian.
“Aku tidah bohong Re!Aku bicara apa adanya sama kamu!”Ujar Dian.
“Aku tidak percaya sama apa yang telah kamu katakan,kamu pasti bohongi aku!Iya
kan?Oh…………aku tau,pasti kamu udah punya sahabat lagi disana?Sahabat baru kamu dan
kamu sekarang mau melupakan aku,ea kan???.....”Kataku dengan penuh emosi.
“Mending aku diam aja,kamu aja ngak percaya sama aku”.Balas Dian dengan suara
keras.
“Lho gimana aku percaya?Alasan kamu ajha tidak masuk akal. Kamu datang kesini
ajha baru kemarin,kog sore ini kamu mau balik ke Surabaya lagi?”Aku dengan wajah tidak
percaya.
“Kan tadi aku udah bilang Re,kalau kakakku mau kerja!Lagian kalau ngak bareng
kakakku ,aku ngak ada yang nganterin”.Terang Dian.
“Tapi kamu kan udah janji kalau mau ngajak aku main?Mana janjimu?Kamu inget
ngak waktu dulu,waktu kamu masih disini?Indah banget tau ngak,ngerasa kalau dunia ini
milik kita berdua!Tapi itu dulu,sekarang udah enggak”.Kataku.
“Udah ,ku ngak mau denger penjelasan darimu lagi.Basi tau ngak! Kamu udah
berubah,kamu ngak kayak dulu lagI”.Sahutku.
“Kamu kog gitu ngomongnya ke aku Re?Aku ngak berubah Re!”Terang dian.
“Reka..........apa yang dikatakan Dian itu benar,entar kakak mau kerja. Tadi kakak
dapat kabar mendadak,jadi Dian tidak bisa nepatin janjinya untuk ngajak kamu main”.Lerai
kak Fany padaku.
“Bener Re,ini kalau ngak percaya! Baca pesan ini”.Kak Fany menyodorkan Hp-Nya
ke aku.
“Kamu sekarang percaya kan sama Dian Re?”Tanya kak Fany padaku.
“Iya kak sekarang aku percaya,maaf ya Yan!”Kataku pada kak Fany dan
Dian,dengan mengagukkan kepala pertanda mempercayainya.
“Recha! Aku itu tidak melupakanmu dan aku tidak berubah,Kamu adalah sahabat
terbaik dalam hidupku. Aku dari tadi sudah menunggu kamu,tetapi sekian lama aku
menunggu kamu tidak datang-datang. Lalu kakakku mengajakku balik soalnya kakakku tadi
ada kabar tugas mendadak disuruh kerja malam ini. Aku tadi sudah bilang kalau mau pulang
besok ajha,tapi kata kakakku kalau aku pulang besuk ngak ada yang ngantar. Jadi aku pulang
sekarang bareng sama kakakku”.Penjelas Dian.
“Emmmmm……….kalau soal telat kerumah kamu aku minta maaf,aku juga ngaku
salah. Tadi waktu hujan aku masih di Sekolah,aku belum dijemput-jemput sama ayahku dan
waktu dijemput diperjalanan pulang bannya bocor”.Jawabku.
“Ya udah ngak apa-apa!Kalau gitu kita saling mengerti ya tentang keadaan kita
masing-masing”.Kata Dian sambil memandang wajahku.
“he em…….ku kira hari ini adalah hari terindah untukku. Aku bisa bermain bermain
denganmu,bisa bercanda,tertawa,bisa cerita-cerita,pokoknya bisa seperti dulu lagi dech.
Tapi……tapi aku salah menilainya,hari ini tak seindah apa yang telah aku bayangkan.
Bayangan indah yang ada di benakku yang telah kunanti-nantikan dari tadi,takkan bisa jadi
kenyataan. Bahkan aku belum sampai dirumahmu,kamu sudah mau balik ke Surabaya
lagi”.Kataku pada Dian dengan wajah kecewa.
“Recha!Waktu itu masih panjang ,ini bukan hari pertemuan kita yang terakhir. Kita
masih bisa bertemu lagi kog,entah itu esok hari,lusa,atau kapanpun itu kita masih bisa
bertemu lagi! Kamu ngerti kan?”Terang Dian dengan menatap wajahku dan menepuk-nepuk
pundakku.
Aku mengaguk-aguk,mengerti apa yang telah disampaikan Dian padaku. Lalu Dian
melihat mataku yang berkaca-kaca dan memelukku. Pelukan itu begitu erat ,rasa dingin
tubuhku terbayar oleh pelukan hangatnya. Hatiku menjadi lebih tenang dan amarahku
padanya telah hilang .Dan aku berkata….
“Aku kangen sama kamu Yan! Aku rindu akan hadirmu seperti dulu”.
Dian melepaskan pelukannya dan dia membuka tasnya dan mengambil sesuatu dari
dalam tasnya itu. Ternyata yang dikeluarkannya adalah sebuah gelang. gelang itu adalah
gelang kesukaannya yang biasa dipakainya. Dan tiba-tiba Dian memakaikan gelang itu di
tangan kiriku. Lalu Dian berkata padaku bahwa gelang itu diberikan padaku sebagai kenang-
kenangan darinya yang bertanda bahwa dia tidak melupakan diriku. Lalu aku bertanya-tanya
pada Dian…..
“Ngak usah dibuat pusing,tar malah ngak bisa ngerjain tugasnya kalau dibuat
pusing. Kerjain ajha dengan senang hati Re,pasti cepet selesai kog! Dan kamu tidak boleh
males belajar”.Terang Dian.
“Iya Yan!Aku janji,aku akan rajin belajar dan dengan senang hati mengerjakan
tugas-tugasku”.Kataku pada Dian.
Selelah sekian lama aku dan Dian berbincang-bincang,Dian pamit ke aku mau
melanjutkan perjalanan.
“Ya dach ,udah sore nie. Aku mau nerusin jalan ya?”Kata Dian dengan
menggandeng tanganku lagi.
Lalu Dian perlahan melepaskan gandengan tangannya dan Dian naik ke boncengan
kakaknya .Dan berkata ….
“Aku pasti akan kembali kesini lagi untuk menemuimu. Tunggu aku ya!!!”Teriak
Dian saat diboncengan kakaknya.
Dan aku mulai tersenyum ,berharap dia cepat kembali datang untuk menemuiku lagi.
The End