Anda di halaman 1dari 7

Cinta tanpa status

Oleh : Nita Miarti


Ayo cepat angkat barangnya biar cepat selesai, Aku marah-marah nggak jelas pada adikku. Kakak marah-marah terus, akukan jadi pusing nih ngerjakanya! Adikku marah padaku sambil mengerjakan apa yang aku suru., ya...nama adik ku Manda, dia anaknya sedikit manja. Habis kebiasaan tahu!!Di suruh cepat kerjanya, malah asyik main sendiri, cepat dong dikerjain dek biar cepat selesainya kitakan masih banyak kerjaan. Aku dan Adikku segera mengangkat barang-barang yang ada diatas mobil , karena baru saja kami pindah dan akan menempati rumah baru. Tetangga baru ya kak!! seorang cewek datang menghampiri dan berdiri tepat didepan aku. Aku terkejut, hampir saja barang yang aku pegang terjatuh dari tanganku, kalau sampai terjatuh kan bahaya mengenai kakiku. Cewek itu tersenyum padaku, sepertinya itu senyum untuk menyambut kedatangn kami, karena ada kehangatan dibalik senyumnya itu. iya, kami baru pindah hari ini, saya Priska. Aku mengulurkan tangan kepada cewek itu dan membalas senyumnya. Aku Ica, senang berkenalan dengan kakak, Dia membalas uluran tanganku. Dan segera beranjak pergi dari hadapanku, kalau dilihat dari penampilannya sepertinya dia ingin bertemu dengan seseorang. Aku heran kenapa dia begitu ramah padaku, padahalkan kami baru saja bertemu. Ah...untuk apa difikirin, harusnya aku senang dong ada tetangga yang baik disini, mendingan aku cepat-cepat beresin barang-barang ini biar cepat selesai. Pagi ini begitu cerah, apalagi mentari bersinar begitu indah. Tak sengaja mataku tertuju pada sebuah rumah, ada cowok berdiri disana dengan menggunakan helm dikepalanya dan berpakaian rapi. kelihatannya Dia mau pergi, dan sepertinya mau berangkat kerja fikirku. Hayo...lagi ngapain!!, ngintipin siapa sih srius banget. Tiba-tiba Manda adik ku datang mengagetkanku sambil memukul pundakku. Hampir saja aku memarahi adikku. Kalau saja tak ingat cowok itu masih didepan rumahnya mungkin aku sudah marah-marah seperti biasa. Ih....aduh sakit tau, kamu mau buat kakak mati ya...!! kamu ini bisanya ganggu orang aja, Abisnya kakak seperti maling tau!! Ngintipin apaan sih kak? adikku mencaricari apa yang sedang ku lihat tadi. nggak ada apa-apa dek kamu ini pingin tahu aja urusan orang, udah sana pergi ntar telat kesekolahnya. Lihat udah jam berapa ini,sambil menunjukan jam yang ada ditangan adikku. ooo...iya, mampus aku udah jam 06:45 udah kesiangan nich aku berangkat dulu ya ka!! Adikku pergi dan lamakelamaan hilang dari pandanganku, begitu juga cowok itu hilang ntah pergi ke arah mana .

Liburan kuliah hari ini aku tidak merencanakan apa-apa, hanya saja aku ingin menghabiskan waktuku dengan bersantai-santai dirumah. hmmm.....lagi ngapain kak?? ica datang menghampiriku yang sedang asyik membaca buku. oooo....kamu ca, ini lagi baca novel!! Aku menyunggingkan senyum termanisku, sambil menunjukan novel ditanganku. ooo....iya cowok yang dirumahmu, yang sering berpakaian rapi itu siapanya kamu?? tak sengaja pertanyaan itu keluar dari bibirku, aku takut aja Ica berfikiran yang aneh-aneh. ooo....itu kakak Ica kak, namanya Dika, dia kerja dan kuliah juga loh!! emang kenapa kak?? Kakak naksir ya....!! Ica dengan manjanya menggodaku. eeng...enggak ko!!aku terbata-bata menjawab pertanyaan Ica. Aku ini kenapa sih, kenapa aku seperti ini?? Aku memukul-mukul pelan kepalaku. kakak kenapa, pusing ya!! tanya Ica penasaran. eh...nggak ko, iya sedikit pusing aja aku menunjuk kepalaku yang ku pukul tadi. oooo...iya Ica mau masuk dulu, mau bobok siang!! Ica beranjak pergi dan meninggalkan aku. Aku melihat honda masuk kerumah Ica, aku penasaran siapa yang datang?? Oh...may God....!! aku terdiam seperti patung ketika ku lihat seorang cowok berdiri di depan mataku, apalagi ketika dia tersenyum. Oh...Tuhan manis banget senyumnya. Satu bulan sudah aku dan adikku menempati rumah baru dan hampir setiap hari juga aku bertemu dengan Dika. Perhatianku selalu tertuju padanya,

sepertinya aku mulai menyukainya, walaupun aku belum mengenalnya. Malam minggu suasana terasa begitu hening, aku sangat menikmati suasana malam ini. Tiba-tiba saja ada beberapa honda parkir didepan rumah Ica. Aku rasa itu teman-teman mereka. hayo!!rame ya kak dirumah tetangga! Manda berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi.. kak Priska, Yok ikut gabung!! Ica datang dan menarik tanganku. Perlahan aku ragu ikut dengan Ica. Aku memperlambat langkahku, tapi aku tetap berusaha memantapkan langkahku. Akhirnya aku ikut gabung dengan Ica dan teman-temanya. kok melamun aja neng!! pertanyaan itu diiringi dengan senyumam yang manis, rupanya itu Dika kakaknya Ica. Ya...Ampun kenapa jadi deg-degan gini ya...!! kenapa perasaanku tak menentu begini...!! dia menyapaku. kok diam aja sih, boleh duduk disinikan Aku semakin deg-degan apalagi ketika dia duduk disampingku. Perasaan ku semakin tak menentu. oh...bo..bo...boleh kok silakan, ku menjawab dengan terbata-bata, seakan ragu untuk menjawab. ooo..iya kamu tetangga baru depan rumahkan, namaku Dika. Kamu siapa?? Dika mengulurkan tangannya kearahku, Priska aku membalas uluran tangan Dika. Banyak yang Aku dan Dika obrolin, ntah apa aja yang sudah kami bicarakan. Dari masalah kuliah, kerjaan, sampai masalah keluarga juga. Ternyata Dika anaknya asyik, tapi kalau dilihat dari cara

dia menyampaikan sesuatu sepertinya anaknya sedikit cuek gitu..!! hmmm...tapi aku tak boleh mengambil kesimpulan demikian, siapa tahu aja dia memang begitu. Senin sore aku mulai masuk kuliah tahun Ajaran baru. Pasti dikampus seru aku bertemu dengan 3 sahabatku lagi Lina, Amel, dan Salsa. Kalau kami berempat udah kumpul pasti banyak yang akan kami obrolin. Ya....ngobrolin apa aja yang penting buat happy. Priska....Priska!!Lina,Amel,Salsa memanggil namaku bersama-sama. Sepertinya aku mengenal suara-suara itu, apalagi suara yang melengking itu pasti suara Lina. Soalnya....kalau lina sudah mengeluarkan suaranya seisi kampus pasti pada kebisingan. Suara dia itu kan udah melengking besar lagi Ha...ha...ha lucu deh....!! nah....setelah itu baru seisi kampus pada marahin dia. Hmm... kalau udah kayak gitu kejadiannya pasti dia kabur ntah kemana. ha....ha...ha...!! eh.....sih Lina mau kemana tuch...!! aku tak tahan menahan tawaku, begitu juga dengan sahabatku yang lain yang tak bisa menahan tawa mereka. Ssttttt.....!! udah biarin aja dia, kita pergi aja yok. Ntar juga dia nyusul ketempat biasa. Salsa menggandeng tanganku dan Amel. Ya...seperti biasa kami berkumpul ditaman kampus tempat favorit kami. . Aduh....mampus aku, telat lagi kayak mana nich...!! mana belum nyiapin sarapan lagi, bangun...bangun dek..!! Aku berusaha membangunkan adikku yang masih tertidur, seperti biasa dia paling susah bangun pagi. Ih....susahnya minta ampun.

Pagi ini aku terburu-buru melakukan sesuatu, yang biasanya santai-santai, tapi hari ini semuanya berantakan. ahhhh.....capek hari ini, pegal-pegal badanku semua. Enaknya ngapain ya...!! hmm....cari sesuatu yang menyenangkan. Belum aku beranjak dari tempat tidur, aku mendengar orang sedang berbicara di telepon, karena penasaran aku keluar dari kamar. Wah....ternyata Dika sepertinya dia lagi santai tuch...masih memakai baju santai rumah. Hmmm...aku harus keluar untuk melihatnya. Ya..ampun dia cool banget hari ini. Aku berusaha menyembunyikan rasa kagum yang kumiliki, dan berpura-pura untuk tidak menghiraukan sekitarku. hy....!!Dika manis. menyapaku dengan

hy...!aku tersenyum tipis padanya, dan membuang pandanganku darinya. Kak Dika, kak Dika, di panggil mama tuch..!!Ica datang menghampiri Dika. Ada apa dek, ada yang penting ya? pertanyaan itu diiringi dengan senyuman. ih...!!lagi mau ngobrol ada aja yang mengganggu. Aku mendumel dalam hati untuk meluangkan rasa kesalku. Aku memang baru mengenal Dika, tapi Dia sudah mampu membuat hatiku kacau. Priska seorang cewek yang biasanya tak begitu menghiraukan urusan cowok, sekarang hatinya malah kacau karena cowok. Apalagi kalau sampai teman-temanku tahu, bisa berabe nich urusannya. Aduh.....kenapa aku seperti ini?? Lama-lama aku bisa sakit mikirkannya, apa aku menyukainya?? Oh no...no...enggak..ngak, akukan baru saja mengenalnya, mungkin ini hanya sesaat saja, atau hanya sekedar mengaggumi saja.

I Dream High nan kkumeul kkujyo Hindeul ttaemyeon nan nuneul gamgo Kkumi irweojineun geu sunganeul Gyesok tteoollimyeo ireonajyo Duryeoumeui kkeuteseo nan Oneuldo heundeullijyo Tteorejilkka bwa naraoreuji mothaneun Eorin saecheoreom Suara dering Hp ku terdengar sangat jelas dengan nada panggil khas korea di Hp ku, ya itu karena aku suka lagu korea. Hmmmm... ternyata sahabatku lina yang menelpon. Priska !Lina berteriak memanggilku, Aduh...ditelepon aja teriak-teriak, sakit ni telingaku. Ada apa sih...?? tanyaku dengan nada sedikit kesal. Oya....sore ini aku sama teman-teman main ketempatmu ya!! Kamikan udah lama nggak kesana. Benar nich mau kemari, oky dech...!! tapi cepatan ya!!, Bye Priska yang unyuk-unyuk, Bye sambil menutup telepon. Sore hari sekitar pukul 17:00 wib aku dan Tiga sahabatku duduk santai didepan rumah, tiba-tiba saja ketika kami lagi asikasyiknya Dika keluar dari Rumah. Salah satu sahabatku menyukainya, siapa lagi kalau bukan Lina. Priska itu siapa?? Kok Unyuk-unyuk banget ya!, ganteng lagi pertanyaan itu di iringi dengan rasa kagum Lina yang berlebihan, ya semacam Lebay gitu. Oh....itu namanya Dika, ganteng dari mana, biasa aja kok! aku berpura-pura tak menghiraukannya. Ya....namanya juga Priska! Mana mau pusing dia sama yang namanya cowok. Amel berkata dengan gayanya yang centil.

Ya iyalah, Seorang Priska!! Pasti yang diurusin itu Buku melulu. Ucap Salsa menyakinkan. Salam ya, bilang dari Lina! Iya ntar aku sampaikan dech..! Malam hari ketika suasana begitu hening aku melihat Dika duduk diteras rumah. Aku ragu untuk menghampirinya, tapi aku tetap menghampirinya. Hy Dika! Hy Pris..!! ayo duduk. Lagi asyik apaan sich??aku bertanya pada Dika. Lagi SMSan aja, oya ada apa pris malam-malam kemari? nggak ada apa-apa, mau main aja, Aku baru sadar kalau kami berdua duduk sangat dekat, hal itu membuat perasaanku semakin tak menentu. Aku jadi salah tingkah ketika Dika menatapku dengan senyumannya yang menawan. kenapa menatapku seperti itu?? Dika hanya menggeleng-gelengkan kepala, seperti memberi isyarat bahwa tidak terjadi apa-apa. Ooo...iya, temanku ada yang titip salam buatmu!!, namanya Lina, aku menggoda Dika dan menyakinkannya. Yang salam temanmu atau kamunya? Dika berbalik menggodaku. Bisa minta nomor Hpmu nggak?? dengan yakinnya aku meminta Nomor Hp Dika. Buat apa, tapi Nomor AS aja ya! Sejak malam itu Hubunganku dengan Dika semakin akrab, aku jadi sering kerumah Dika hanya ingin sekedar bermain atau melihat Dika saja. Dan

begitu juga sebaliknya Dika juga sesekali datang kerumah. . Lagi ngapain Pesan yang kuterima dari HP ku, aku terdiam ternyata Dika yang sms. Tumben Dia Sms,fikirku demikian. Lagi santai aja dikamar,kamunya lagi ngapain?? Lama aku menunggu jawaban Sms Dika. Satu menit, dua menit, sepuluh menit, tak ada juga Sms dari Dika. Oya kamu seorang polisi ya?? Pesan singkat kuterima dari Dika, apaan sich maksudnya aku enggak ngerti?? fikirku. Maksudnya sms kamu apa?? Jawab ja, kok kamu tahu. Aku tersenyum membaca sms dari Dika, dan membalas seperti yang ia inginkan, ya walaupun aku tak mengerti maksud Dika apa. Kok kamu tahu!! Karena kamu telah memborgol hatiku! Maksudnya Dika apaan ya, kok dia Sms seperti itu enggak biasanya. Aku jadi sering Sms Dika. Sesekali aku Sms puisi ataupun kata-kata mutiara, tapi jarang di balas Dika. Ketika kau rapuh dan sedih, ingatlah bahwa kamu pernah tersenyum. Saat itu kamu baru tahu bahwa kebahagiaanmu ada ditanganmu, pastikan kau tak terbuai dalam putus asa yang mendalam. Jangan kau biarkan harimu dengan kesedihan. Sebab itu semua tak kan ada artinya. Ingat pasti ada hal yang membuatmu bahagia, yaitu seseorang ataupun hal yang dapat membuatmu tersenyum.

Aku ragu mengirim pesan yang telah ku ketik di HP ku. Aku mengirimkan pesan itu, aku harap-harap cemas menunggu balasan Sms Dika. Yang membuat aku bahagia hanya kamu. Yang benar, srius tu!! Beberapa menit aku menunggu jawaban Sms Dari Dika. Bener loh priska, tapi aku belum yakin tentang perasaanku ini,kalau untuk saat ini kita temanan dulu ya, sampai kita sama-sama siap. kalau kamu gimana? Perasaanmu padaku bagaimana? Aku sayang sama kamu, kamu bagaimana? Aku ragu untuk menjawab sms terakhir darinya, karena aku tak begitu yakin tentang Sms itu. Aku memutuskan tidak membalas karena aku bingung dan pusing apa yang mau aku jawab. Kak Priska, kenapa? Lagi mikirin apa sich? kayaknya pusing banget. Ica mencari tahu apa yang sedang kufikirkan. oya kak, boleh pinjam Hp kakak nggak?, Nich...,pakai aja tanpa ragu aku memberikan Hp ku pada Ica. Ye....kak Priska Smsan ma kakaknya Ica ya!! ketahuan...!! kak Dika itu orangnya baik loh, belum punya pacar lagi.Ica menggodaku . Karena sms dari Dika itu, Ica jadi sering menggoda aku. Sampai-sampai aku jadi malu kalau jumpa dengan Dika, begitu juga Dika sepertinya jadi malu kalau jumpa dengan ku. Akhir-akhir ini aku jarang ngobrol dengan Dika, walaupun aku sering bertemu dengannya. Aku kesal kalau Dia cuekin aku seperti ini, mau bicara duluan tapi malu , takutnya Dia berfikiran yang

enggak-enggak lagi. Aku berharap Dika mau sms atau bicara denganku lagi, tapi itu tak mungkin terjadi. Aku sangat bingung dengan perubahan sikapnya, aku pusing memikirkannya. Akhirnya aku putuskan untuk mencari tahu jawabannya sendiri. Berdebar hatiku berdebar, terbayang kala kau sentuh aku.... Brak...bruk,aduh...pantatku! Manda berjalan kearahku sambil menunjukan pantatnya yang sakit. Ha...ha...ha!! makanya kalau jalan jangan sambil nyanyi, emang mata mu di letakan dimana? aku tak tahan menahan tawaku. Emang mata bisa di letakan di manamana ya!! Kalau bisa udah ku letakan nich mata di belakang, jawabannya diiringi dengan rasa kesal karena ucapanku. teman-teman, aku mau curhat tentang cowok nich, ucapku dengan yakin. Ha...apa, cowok?? tanya mereka bersama-sama seakan tidak yakin dengan ucapanku. iya , cowok!! ku coba menyakinkan tema-temanku. Aku bercerita pada temanku tentang Dika, meminta pendapat mereka apa yang harus aku lakukan. Teman-temanku hanya memberi saran bahwa aku harus bertanya kepastian hubunganku pada Dika. Dan bagaimana kisah selanjutnya, seperti di sinetron aja ada kisah selanjutnya. I Dream High nan kkumeul kkujyoy Hindeul ttaemyeon nan nuneul gamgo Kkumi irweojineun geu sunganeul Gyesok tteoollimyeo ireonajyo Duryeoumeui kkeuteseo nan Oneuldo heundeullijyo Tteorejilkka bwa naraoreuji mothaneun Eorin saecheoreom

Hp ku berdering untuk ke-3 kalinya, aku baru sadar kalu Dika menelponku. Hy priska Hy Dika Percakapanku berlangsung cukup lama dengan Dika. Ada hal yang masih mengganjal fikiranku tentang hubungan kami, akhirnya tanpa ragu aku bertanya pada Dika. Oya...kamu menganggap aku apa? Apa aku penting bagimu. Aku sayang sama kamu, tapi aku belum siap untuk itu semua. Jawaban Dika sudah menyakinkanku bahwa aku memang spesial baginya, tapi saat ini bukan untuk jadi pacarnya melainkan temannya. mataku tak pernah terpejam melihat senyuman itu. Kala aku rapuh, kala aku sedih hanya dia yang buat ku bangkit, tapi kali ini senyuman itu telah jauh, pergi ntah kemana menghilang bersama mentari yang berpijar. Ingin ku cari, tapi kemana langkahku pergi, Mengejar, berlari tanpa arah tujuan yang pasti, Hingga aku tersesat dalam lingkaran cinta tanpa dasar. Aku tersadar , yang aku inginkan tak kunjung datang., yang aku inginkan tak mampu aku miliki. Tapi aku tetap menyakini hatiku, suatu saat nanti cinta tanpa status itu akan berubah menjadi cinta sebenarnya. Pesan terakhir yang aku kirimkan untuk Dika, aku berharap dia mengerti apa maksud sms itu. Bagiku tak memiliki saat ini ya... No problem yang terpenting aku telah mendapatkan tempat yang spesial dihatinya. Semua itukan pasti akan indah pada waktunya. Kalau aku mau bersabar walaupun rasa ini masih tetap tertingga disini.

Anda mungkin juga menyukai