MELEPASKAN
Oleh:AdhindaAdel.
PROLOG
"Eh... hai!."Seruku.
__
“Hei cape ga? Cape lah ya. Haha.” Tanya nya padaku.
“Oh iya ya, yaudah yuk. Gue juga haus banget nih.”
“Okey bye, gue duluan ya, see you to!.” Ujar ku.
Woi guys asal kalian tahu, saat itu aku salting (Salah
Tingkah) banget loh.
__
"Hahaha,yaudah sama-sama".Ucapnya.
---
"Ya,lumayan lah".Katanya
---
__
----
"Apa?."serunya.
"Hehehe."ucapkan malu-malu.
"Yuk." ucapku
----
__
__
--
-----
" Lah napa tha . . . " jawab Gilang yang belum faham apa
maksud Athalla.
" Pagi pagi udah hampir sial, kayanya gue bakal sial
seharian. " Batin Naya pesimis.
" Ini jas siapa? " tanya Rere melihat jas hitam yang
dipegang naya
" Punya iblis " jawab naya melihat jas hitam yang jadi
mimpi buruknya.
" Athalla Reynand Putra, ketua osis. Loh kok jas ketos
ada di lo nay? " tanya Rere lagi.
" Eee itu anu kak, Jas kaka ada di tas saya. Saya mau ke
toilet dulu sebentar. " jawab Naya bohong.
" Ngga, Lo ga boleh ke toilet sebelum balikin jas gue. "
ancam Athalla.
" BAIK KA. " jawab Naya dengan suara lantangnya lagi.
" Ga usah teriak bisa ga sih? Kuping gue sakit. " kata
Athalla sambil mengusap kupingnya.
Athalla R
Nayaa
Athalla R
Nayaa
iya ka.
itu Athalla.
" ini ka jas nya. " Naya memberikan jas osis kepada sang
pemiliknya.
" Tumben lo minum susu? rasa karamel lagi. " Rere yang
melihat kotak susu karamel ditangan Naya terheran,
pasalnya naya bukan orang yang rajin minum susu.
" Athalla? Ketua Osis itu kan?! " Rere jadi heboh sendiri
mendengar nama Athalla.
" iya, heboh banget sih, biasa aja kali " respon Naya
polos.
" Lo yang aneh karena ga heboh nay! Ka athalla tuh jadi
rebutannya hampir semua cewe di sekolah kita. Alumni
aja pernah kepincut sama ka athalla, saking rebutan dan
pernah jadi ricuh semua cewe disekolah ini bikin slogan
buat ka atha. " jelas Rere panjang lebar.
" Gue anti banget sih menganut slogan itu " lalu Naya
tertawa lebih keras lagi.
" Ka, saya mau bayar susu yang tadi pagi kaka kasih."
" Bang atha sekarang jualan susu? " Dimas yang melihat
Athalla dan Naya dibuat salah faham.
" Lah, sejak kapan lo jualan susu tha? " Gilang yang
terpengaruh Dimas pun ikut bertanya.
" tapi ka, saya jug- " belum sempat Naya menyelesaikan
omongannya. Gilang memotongnya.
-
Pagi ini, Naya merasa harus mengucapkan terimakasih
kepada Athalla. Kalau bukan sekarang kesempatannya
kapan lagi? Pikirnya.
" Ini ka, makasih buat susu nya kemarin. " Naya
memberikan susu kotak rasa cokelat tersebut. Athalla
hanya melihat naya tanpa ekspresi.
" Maaf ka, saya ganti sama roti aja kalau gitu "
Baru Naya mau berbalik ke arah kantin. Tangan Athalla
menyetop langkah Naya.
" Mau liat dong bang, gue belum. " pinta Dimas.
" iya ah, bacot lo. " jawab Athalla salah tingkah.
" Eh, hai ka. Ngapain disini? ga pulang? " Naya bertanya
balik.
" Naik kesini " suruh Athalla lagi sambil menepuk jok
belakang motornya.
" Ngapain ka? " tanya Naya yang masih belum faham.
"Ooh, gausah ka. Saya sama bunda aja. " tolak Naya
halus.
" oh, iya ka. Tinggal lurus sampe mentok, nanti belok
kiri. " jelas Naya.
Akhirnya mereka pun sampai didepan rumah Naya.
Athalla memiringkan sedikit badan motornya, agar Naya
bisa turun dengan mudah.
" Makasih lagi ya ka, saya jadi banyak hutang hehe. "
" Gue aja, gausah saya. Udah beres MOS nya. " kata
Athalla yang masih mendengar Naya sering memakai
kata ‘saya’.
-
Pagi ini naya terlambat pergi ke sekolah, karena
menunggu ojek online yang lamanya luar biasa. Dapet
yang jauh saja sudah bersyukur.
" Ga kasian sama diri kamu sendiri? " tanya Athalla lagi.
" Gue telat re, parah banget sih sekarang ojol lagi susah-
susahnya. "
" Emang gue mah gila tha. makanya nama gue GILA-ng
" responnya sembari ketawa penuh makna.
" idiotnya bang gilang memang tak ada dua nya. "
-
" Geser sini aja masih luas. " kata Dimas yang duduk
disebelah Rere.
" Ini minum dulu. Kaka belum minum abis kesedek, apa
ga sakit? " tanya Naya dengan nafasnya yang terengah-
engah mengejar langkah lebar Athalla.
LINE
Athalla R
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Read
Athalla R
" Ngapain ngejemput ka? Gue bisa naik ojek online "
" Biar lo ga telat lagi plus hemat duit " ucap Athalla
masih santai.
" Sejak kapan lo jadi budak cinta gini bang? " tanya
Dimas pada Athalla.
" Yang gue suka namanya Naya lang, bukan nayla. "
tegas Athalla.
LINE
Athalla R
Lo dimana?
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Ga ada ka, kejam ga sih? wks
" Lagi chatan sama siapa sih nay? Hm? " tanya Rere
yang melirik handphone Naya.
" Sama ketos yang kata lo punya slogan pribadi " jawab
Naya.
LINE
Athalla R
Nayaa
Kenapa ka?
Athalla R
Athalla R
Gamau? yaudah.
Nayaa
Athalla R
Nay
Nayaa
Hadir
Athalla R
Mau ga?
Nayaa
Athalla R
Gue serius nay
Nayaa
Athalla R
Gila Lo
Nayaa
Athalla R
Gajelas lo
Nayaa
Bercanda doang ka :(
Athalla R
Nayaa
Athalla R
Gue jemput abis isya, lo harus dandan yang
Nayaa
Iyaaaaaaaaaa
LINE
Athalla R
" Kok lo pake rok pendek sih? " tanya Athalla melihat
Naya yang menggunakan rok berbahan jeans selutut.
" ha? kenapa emangnya ka? " tanya Naya balik dengan
tatapan yang menanti jawaban.
" Bandung kan lagi musim ujan nay, mana udah malem
juga sekarang. " jawab Athalla penuh perhatian.
" Ehm, kita mau kemana ka? " tanya Naya memecah
keheningan.
" Gilaaa bagus banget " mata Naya ikut bersinar melihat
bintang-bintang tersebut.
Athalla yang memperhatikannya dibuat terpaku dengan
cantiknya mahluk ciptaan tuhan yang ada disebelahnya
sekarang.
" Nay, lo tau kata ' Euphoria ' ga? " tanya Athalla sambil
menatap Naya yang masih melihat bintang-bintang.
" Kaya disaat gue bisa bareng sama lo, nay. " belum
selesai Naya berbicara, mulutnya sudah dibuat tertutup
oleh ucapan Athalla yang membuat detak jantungnya
tidak normal ditambah lagi tatapan mata Athalla yang
mengunci matanya.
" Lo gamau ya? " tanya Athalla yang melihat Naya tidak
menjawab dan terus terdiam.
" Iya gue mau " kata Naya sambil menutup matanya.
-
Pagi hari pun tiba, Naya membuka matanya dan
memikirkan kejadian tadi malam yang membuatnya
senyam-senyum sendiri. Rasanya ia ingin mengulang
waktu kemarin malam dan berharap waktu berhenti
sebentar saja.
" Nayaaaa bangun hari ini kamu sekolah ga? " teriakan
Bunda dari lantai bawah membuyarkan pikiran indah
Naya.
LINE
Athalla R
" Pagi nona pacar " saut Athalla, yang membuat mereka
berdua tertawa salah tingkah.
" Bang, gue PJ nya Mie ayam sama Es teh kantin aja. "
ujar Dimas tiba-tiba sembari fokus pada game ponsel
yang ia mainkan.
" Ih apaansi lo! Gue malu re! " kata Naya yang
menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya.
" Kok, ka Athalla bisa jadi sama lo ya? " tanya Rere
jahil.
" Bacot lo lang, gue malu banget anjir " kata Athalla.
" Bang, gue kok jadi pengen pacaran juga " saut Dimas.
-
Sudah 5 bulan semenjak Athalla dan Naya berpacaran,
semuanya memang masih terasa menyenangkan. Tapi,
namanya pacaran sama ketua Osis yang serba bisa harus
banyak bersabar. Mau jalan bareng? Bentrok sama
jadwal kumpul rutin, mau pulang bareng? Bentrok sama
jadwal olimpiade Athalla. Sampai-sampai Naya pernah
dibuat minder karena kalau dibanding Athalla, Naya
tidak ada apa-apanya.
LINE
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Nayaa
Athalla R
Gue gemes
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Nayaa
Athalla R
Nayaa
Athalla R
" Ke toilet re, kebelet pipis gue! " jawab Naya yang
sudah tidak kuat menahannya.
" Gamau bareng aja? " tanya Rere lagi, Rere terlihat
khawatir.
" Anjir gue udah kebelet re, gausah gapapa! DADAH! "
lalu Naya berlari menuju toilet.
" Siapa bilang lo boleh pergi? " tanya si ratu ular, Ghea.
" Jadi ini pacarnya Athalla? Hm? " tanya Ghea sambil
menaikan dagu Naya kasar.
" Kaka galiat bet nama saya ya? kenapa masih bertanya?
" jawab Naya tegas.
Sebelumnya. . .
" Loh gue cuman bilang kalo athalla ga ada dari pagi, dia
langsung nangis. " jelas Dimas pada Athalla.
" Di-di-dikunci dari dalem, lang. " kata salah satu teman
Ghea terbata-bata.
" Minggir bang, pegang Rere " saut Dimas yang sudah
berada di belakang Gilang.
BRAK!
" Nay, bangun nay. Gue masih butuh lo disini. " tangis
Rere tidak berhenti sejak tadi.
" Bunda, maafin Rere bunda, Rere ga bisa jaga Naya. "
Rere memintaa maaf pada bunda Naya.
" Dim, lo bisa telepon Athalla kan? " tanya Gilang pada
Dimas.
" Naya kena ulah Ghea, dan sekarang di rumah sakit "
terdengar isakan kecil Dimas di sana.
" Bang, maafin gue. Gue gabisa jaga Naya! " tangis
Dimas pecah dalam pelukan Athalla. Athalla yang
melihat teman baiknya menangis juga ikut menangis.
" Apa ada yang bernama Athalla disini? " dokter itu
bertanya.
" Lo jelek banget kalo nangis ka. " kata Naya sedikit
bercanda.
" Nay gue minta maaf, gue minta maaf " Athalla
menggenggam tangan Naya dan menciuminya.
" Naya sayang sama ka Athalla " satu tetes air mata jatuh
ke pipi Naya.
" Hai nay, gimana kabarnya disana? Liat nih nay, pacar
lo jadi lulusan terbaik sekolah kita. " kata Athalla sambil
menunjukan buku kelulusannya dan tersenyum manis.
" Nay, gue kangen sama lo. Gue yakin lo kalo jadi setan
juga pasti bakal cantik. " Athalla tertawa renyah. Athalla
menghembuskan nafas beratnya.
" Gue seneng banget pernah bisa jadi pacar lo, gue suka
disaat kita bisa ngobrol sampai lo telat bangun, gue juga
seneng banget pas bisa jalan bareng sama lo, gue suka
apapun yang berkaitan dengan lo nay. " Jelas Athalla
seolah Naya sedang mendengarnya sekarang.
-TAMAT-
BITTERSWEET
“kamu nih masih pagi udah teriak teriak aja, gimana mau
dapet jodoh yang bener kalo modelan nya kaya gini,
yang ada cowo cowo pada kabur nanti pas ngeliat kamu”
jawab mama sambil nyamperin gue ke ruang tamu.
“ih mama mah gitu banget, banyak yang naksir sama aku
tau cuman aku nya aja yang jual mahal” balas gue sambil
nyium tangan mama
“anjir gue parkir dimana coba udah mepet lagi jam nya
buat masuk kelas, bisa bisa gue telat ini gara gar cari
parkiran” oceh gue yang lagi frustasi cari parkiran
“gila ya cari parkir aja sampe 10 menit, ini mah gue fix
telat masuk kelas”
Dalam sekejap gue langsung mengeluarkan jurus naruto
gue biar gue bisa nyampe kelas dengan secepat kilat.
Dan bener aja dugaan gue kalo gue bakaln telat masuk
kelas, karena kelas gue pintu nya udah ditutup dan udah
ada dosen yang bertengger di depan mahasiswa.
Tok tok tok
Brak!
“gara gara parkiran juga nih gue jadi telat, kalo tadi itu
parkiran kosong pasti gue ga telat”
“ya gue ga peduli dia mau lajang atau udah nikah tajir
atau miskin, intinya gue tetep gasuka sama itu dosen
belagu nbanget gaya nya, lagian lo paa ngapain sih
ngasih tau gue informasi tentang itu dosen gapenting
banget” ucap gue ke iko dan tia
Fix hari ini gue sial karena kesialan gue di hari ini udah
bertambah yaitu nabrak si dosen galak, gue harus gimana
ini? Udah ngomong nya pedes banget lagi kaya mulut
yang abis dikasih cabe seharian
Tapi tiba tiba setan dalam diri gue membuat gue ngecek
aplikasi instagram “ itu dosen galak punya istagram ga
ya?” akhirnya jari jari gue bergerak buat ngetik nama
nya di kolom pencarian instagram.
“eh nama panjang nya siapa ya tadi kata tia, ko gue jadi
pikun sih”
Arsen, arsen sutasoma, arsen waradikusumo
“eh ini dosen selain galak dan judes masa bisa baca
pikiran juga sih?” gue harus jawab apa yaallah
Dan akhirnya jari jari nakal gue mengetik kata kata itu
yang ujung ujung nya gue sesali.
Iya, hallo juga ayla.
Makasih ya pak udah di followback
Iya ayla sama sama
Okay pak
Balas gue yang tanpa gue sadari kalo gue ngebales pesan
si pak dosen sambil senyum senyum, eh ko gue jadi
senyum senyum sendiri sih? Wah udah ga beres nih otak
gue. Tapi gemes banget pas doi manggil nama gue
Seen
Itulah yang gue baca saat gue buka pesan yang ada di
instagram, yang berarti pesan gue cuman di baca doang
sama doi, sakit coy.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hmm ayla, sebuah nama yang sekarang cukup
menganggu di kepala saya, gadis yang menarik. Kenapa
juga dia ngefollow instagram saya? Dan tidak seperti
biasanya juga saya mengikuti kembali akun seseorang
sampai mengirimkan pesan.
Ayla?
Tiba tiba ada notif dari hp gue dan yang ternyata dari si
dosen galak, kayanya doi beneran bisa baca pikiran
orang deh.
Oh,boleh pak
081234567890
Terimakasih
Bisa pak
Gue langsung jalan ke kelas setelah dapet pesan dari si
dosen galak
Tok tok tok
Gila cakep banget coy doi, gue ngeliat dia yang tadinya
pake kacamata terus langsung dilepas gitu, pokoknya
kaya di film film deh. Dan gue kira ini kelas rame ada
mahasiswa yang lain tapi ternyata engga, yang berarti di
dalam kelas ini cuman ada gue dan si pak dosen.
“iya”
“yakin pak? Gaada yang lain?
Tapi si pak dosen itu emang udah mapan dan tampan sih
suami-able banget
“ih ayla apaan sih lo jiji banget udah mikirin suami, lulus
kuliah aja belum" ucap gue
“lah pak, kan saya emang serius bapak dosen saya jadi
ketua nya” ucap gue dengan polos karena sumpah gue ga
ngerti maksudnya apaan, tiba tiba dateng bilang mau
serius
“iya pak”
“mamaaaaa”
“ayla apa sih kamu teriak teriak aja bisa budeg ini
kuping mama” jawabnya
“ya abisnya mama daritadi dipanggil ga dijawab jawab,
ayla mau ngomong serius ini” jawab gue gamau kalah
“ada yang ngelamar ayla” pasti mama gue bentar lagi
teriak nih
“HAH?! Ayla mama tau kamu pengen cepet lulus dan itu
ngebuat kamu banyak fikiran tapi jangan sampe kaya
gini juga la” jawab mama gue dengan muka miris
Tuhkan kata gue juga apa, pasti kaget dan ujung ujung
nya gue yang dibilang halu
“sen arsen, dih gila nih bocah ngelamun mulu gara gara
kelamaan sendiri”
Itu cewe bisa bikin dunia gue berubah 180 derajat, “ayla
sebenernya ada apa di dalam diri kamu sehingga
membuat saya sangat tertarik denganmu” tanya gue
dalam hati. Kenapa gue bisa langsung minta itu cewe
buat jadi istri gue? Tapi gue udah merasa siap buat
semua nya. Apa gue yakin dengan keputusan gue?
Semoga saja yang dulu tidak terulang lagi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gue bener bener ga ngerti sebenernya hidup gue kenapa,
sangat amat amat ga masuk akal. Gue udah dilamar udah
DILAMAR yang berarti gue udah punya TUNANGAN,
calon suami cuy. Sebercanda itu ya hidup gue dan
sekarang gue harus manggil dia dengan panggilan “mas”
mas arsen.
Sekarang kesibukan gue adalah ke pengadilan dan
kejaksaan yang berarti sekarang gue makin sering
ketemu arsen lebih tepatnya lagi dia sering nganterin dan
ngejemput gue.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah gue pikir pikir. Disatu sisi gue belum siap buat
nikah muda, ya walaupun gue tau kalo arsen itu udah
mapan dan alhamdulillah nya tampan juga pokoknya
udah paket komplit banget. Tapi tetep aja batin gue
belum siap. Gue butuh waktu sama temen temen gue,
kesibukan gue, apa lagi kalo nanti gue kerja, gue masih
mau nikmatin masa muda gue. Tapi disatu sisi juga gue
pengen buat ke hubungan yang lebih serius dan sekarang
gue masih ragu. Dan salahnya gue waktu arsen dateng ke
rumah buat ketemu mama dan minta izin ke mama, gue
udah terlanjur bilang kalo gue siap, emag ayla kadang
kadang suka rada dongo ga dipikir dulu nanti
kedepannya gimana.
“ayla”
Triing
Deg
Kurang lebih itu pesan yang tadi gue baca, dan ga lama
ada foto yang kayanya itu arsen sama dara yang sedang
berdua dengan arsen yang mencium pucuk kepala
perempuan itu.
“gapenting” ucapku
“ngapain?disini aja”
“jelasin apa?”
2 tahun kemudian
Dan bener tebakan gue dia, dia arsen wafii halim berdiri
di depan gue dengan tatapan mata yang sama seperti
dulu, nyaman.
“kamu mau?”
“thank you”
“ayla”
“iya pak?”
“maafkan segala kesalahan saya dulu,saya dulu memang
benar menduakan kamu tapi hati saya tidak pernah benar
benar mendua,hati saya hanya bisa dan hanya ingin
dimiliki oleh kamu.”
Arsen beranjak dari tempat duduknya dan berlutut di
hadapan gue.
TAMAT
" Ikat Aku Di Tulang Belikatmu"
Oleh : Delia Pazriyah
Abel Asterella Johan seorang gadis
berumur 17 tahun dengan rambut hitam
legam sebahu, mata berwarna coklat pekat,
kulit putih dan goresan wajah yang indah membuat ia
dikatakan seorang gadis cantik bahkan bisa dibilang ia
sempurna. Abel mempunyai kaka laki-laki bernama
Baskara Andoro Johan yang biasa disebut abang oleh
Abel umur Baskara dengan Abel hanya berselisih 3
tahun.
Lagi lagi hujan turun tengah malam, aneh Abel tak habis
pikir kenapa orang-orang menyukai hujan yang dingin.
Seharusnya Abel sudah tertidur lelap karena besok di
sekolah ada quiz yang harus ia ikuti dan harus berangkat
lebih awal ke sekolah.
Tertanda
~~~
"Kau berbohong
Di atas kepalamu
~~~
"Lo, enak aja main masuk masuk gitu aja gue yang
berusaha" Omel gadis tersebut
Bagas tak menghiraukannya ia bergegas menuju
kelasnya daripada harus berurusan dengan seorang gadis
yang tak ia kenal walau satu sekolah.
"Lo bisa ngomong gak sih gue tanya malah asik main
hp" Gadis itu merasa kesal
"Ogah" Balasnya
"Please gas, masa gue mau ditinggal gitu aja tega banget
lo sama gue" Aldo memelas
"Luv gue bosen, tau gitu gue gak akan masuk sekolah
kalau hari ini ternyata guru-guru pada rapat" Abel
menyenderkan kepalanya ke bahu iluvia
"Eh iya bel gue hari ini pulang sama Billy, sorry ya gue
gabisa bareng lo" Iluvia menepuk pundak Abel
"Terserah lo mau pulang sama Billy kek sama siapa kek
bahkan sama tukang becak pun gue gaperduli puas"
Jawab Abel panjang lebar
"Abel dianter cowo bun, tapi abel gatau dia siapa terus
pas tadi abel mau nanya namanya dia malah pergi gitu
aja"
"Ya udah kamu ganti baju sana, abis itu makan" Suruh
irla
"Abang kamu kan lagi sibuk hari ini, dia kemarin bilang
sama bunda ada tugas kelompok makanya dia gamau
diganggu" Irla memberikan sepiring nasi beserta lauk
pauknya kepada Abel
~~~
"Ya udah, mandi gih abis itu makan ya" Ucap Ratih
"Eh eh itu luv" Ucap salah satu gadis yang tak lain
adalah Abel
"Kemana ?"
"Gara gara lo luv, gue jadi kena bola mana sakit banget
lagi" Abel mengaduh sembari memegang pinggangnya
~~~
Bel pulang pun berbunyi aktivitas belajar mengajar
dihentikan, semua siwa dan siswi berkemas memasukan
segala peralatan belajarnya ke dalam tas mereka lalu
pulang.
"Tunggu"
"Oke oke gue minta maaf perihal tadi gue lempar bola
dan kena pinggang lo, dan asal lo tau gue ga sengaja
ngerti" Bagas kemudian melangkahkan kaki nya kembali
"Lo mau bawa gue kemana sih ?" Tanya Abel heran
"Bagas lo mau bawa gue kemana sih ?" Lagi lagi Abel
bertanya
"Turun"
"Ko gue baru nyadar ada rumah pohon sih, gue mau naik
dong"
"Pake ini"
Abel pun hanya diam tidak mengambil jaket yang
digenggam oleh Bagas, tetapi beberapa detik setelah itu
Abel mengambil alih jaket tersebut dari tangan Bagas.
"Gak jelas"
"Gak usah"
"Assalamualaikum"
"Iya sama-sama"
"Ya elah gas, lain kali bangun lebih pagi biar gak
kesiangan lo sendiri juga kan yang cape kalo kesiangan"
"Saya tadi izin tante, kalo boleh tau Abel ada saya
denger Abel enggak masuk sekolah ?"
"Iya Abel ada dia lagi gak enak badan, yuk masuk" Ajak
irla
Bagas pun mengangguk kemudian ia mengikuti irla
dibelakang, irla membawa Bagas menuju kamar Abel
"Oh ya, kita belum kenalan dengan baik kan dan gue
belum tau nama lo" Ucap Bagas purapura tidak tahu
sembari menyodorkan tangannya kedepan dan Abel pun
menerima tangan Bagas
"Iya"
~
Bagas kali ini datang ke sekolah berbarengan dengan
Abel
"Terserah gue"
"Lo nabrak orang atau jatuh atau kepentok atau apa kek,
tau rasa lo"
"Abel"
“boleh”
“gak usah gue langsung pulang aja, titip salam aja buat
bunda”
“enggak kok”
“Pulang langsung ?”
Abel menggeleng
“Iya”
“Abel”
“makasih”
“sama-sama”
TAMAT
Diam Diam suka
Selin : " Apa sihh " ( dengan ekspresi wajah yang masih
kesal )
" selamat yaa selin " pada saat itu hatiku kesal sekali
pada teman teman sekelasku, aku rasa mereka
menganggap lucu pada hal aku tidak menganggap lucu
sama sekali aku sangat kesal, Sekesal kesalnya akhirnya
aku membuang kertas itu ke tempat sampah.
" cie cieee " hatiku pada waktu itu bukannya senang
teman teman berbicara seperti itu aku malah muak
mendengarnya aku pun menjutekannya dan
memperlihatkan kalau aku tidak suka berdekatan
dengannya akhirnya aku mencoba untuk tenang dan tetap
tidak menghiraukan ucapan teman teman dikelas
walaupun akhirnya aku sangat kesal pada dia dan pada
teman teman sekelas pada saat itu. setelah itu aku dan
kelompok ku mendiskusikan materi yang akan di
presentasikan untuk minggu depan. Karena waktu
pelajaran pertama sudah habis diskusi kami pun
dilanjutkan dengan kerja kelompok ( kerkom ) di salah
satu rumah dari anggota kelompok kami.
" eh,,,kamu nggak kok aku cuman lagi mikirin dia aja "
jawab aku
Vania: " hah, dia siapa ? " tanya nya " itu loh orang yang
selalu nyebut - nyebut nama aku setiap hari setiap jam
setiap menit bahkan setiap detik kaya nya "
Selin : " nggak juga deh kayanya, kamu kan tau sendiri
walau pun dia selalu romantis kepada ku tapi kami
berdua juga sering berantem kan "
Selin : " aku juga gak tau tapi karena sikap nya itu yang
selalu romantis terhadap ku jadinya membuat aku
kadang baper akan hal itu yah walaupun kamu tau kan
kalau kita itu tidak berpacaran "
Rangga : iyah,
Selin : seriusssss ?
Dengar aku,,,
Dengar,,,
Reva : serius gak baper ? Tapi bagus deh kalau kamu gak
baper jadinya kan Aku gak nyakitin perasaan kamu
Selin : heh, iyah sans aja nggak kok
selin : jangan,,,
Rangga : kenapa ?
Vania : Sel, aku takut nanti kita kelas 11 sekelas lagi gak
yah ?
Selin : Aku juga gak tau tapi semoga aja kita sekelas lagi
Vania : jadi,,,
Selin : iya jadi aku ada lah rasa sedikit berharap mah itu
juga pas aku teh dibuat nyaman sama dia tapi kalau dia
nyakitin aku harapan aku pasti yah gak mau sekelas lagi
sama dia, tapi jujur dalam hati aku aku pengen banget
sekelas lagi sama dia. Alasannya cuman satu karena dia
adalah satu - satunya cowo yang paling baik dan care
sama aku diantara yang lainnya.
vania : Dia mah jahat ke aku teh sel kamu juga tau
sendiri dia gimana
Selin : Vania, kamu tau gak sih akhir - akhir ini aku gak
nyaman kalau ada di kelas
Vania : Apa lagi aku, ihh tapi kenapa gak nyaman? kamu
bilang kan di kelas kamu orangnya pada baik.
Selin : Kan gini yah, aku tuh lagi duduk sendiri nah itu
teh pas lagi jam istirahat, aku udah makan kan yah tiba -
tiba aja dia teh natap aku dari jauh terus pas aku
ngehindar dari tatapannya kan aku gerogi yah aku teh
minum, pas aku lagi minum dia bilang apa coba?
Selin : Iya, tapi kan kesabaran itu ada batasnya kamu tau
kan.
Aku tidak tau apa perasaan ku pada dia, yang pasti aku
benci dia dan aku juga mencintai dia.
Apabila aku dekat dengannya aku merasa apakah aku
senang atau sedih aku tidak tau, yang pasti sekarang dia
sudah bahagia bersama pacarnya.
TAMAT
TO ALL THE BOYS I’VE
LOVED BEFORE
"aneh apanya?"
"maksudnya?"
"rel.."
Aku dan farrel masih baik baik saja, malahan dia selalu
mendukung apa yang aku lakukan, dan dia selalu
mengingatkan ku bila ada sikap ku yang
salah,dalamhalapapun. Aku sering curhat kepadanya,
dan sebaliknya ia pun juga sering cerita kepadaku. aku
senang karna dia adalah seorang yang dewasa, yang bisa
membuatku menjadi lebih baik. Kami masih sering chat-
an di media sosial, bahkan ketika aku sedang sedih, aku
kadangmenelfonnya karna kata katanya selalu
menenangkan hatiku. Aku lebih senang bersahabat
dengannya, hatiku rasanya lebih lega.
"berarti pernah?"
"ngga"
"iya, soalnya ibu sama ayah mau ada acara dari kantor
ayah."
"oh gitu, yaudah aku mau ambil helm aja, aku pergi lagi
yaa."
"terserah". kataku
"Terserah."
"Mau."
"boleh?"
"Iyaiya"
" masa iya cewe kaya kamu gamau ada yang pacarin."
“kalian balikan?” aku kaget dan malu pada farrel saat itu,
takutnya ia berfikiran yang macam macam tentangku.
“ ngga kok, ini mau jalan jalan aja biasa, biar dia ga
sedih.”
“ iya.” kataku
Aku jadi ikut sedih kalo kamu sedih, lakuin apapun yang
bikin kamu senang, aku gatega ngeliat kamu sedih gara
gara cowo itu, tapi aku juga gabisa ngelakuin apapun.
Terus jadi diri kamu yang selalu ceria ya, kalo ada apa
apa kamu boleh cerita, aku ga akan ngejar kamu lagi
karna aku bakalan selalu ada dibelakang kamu apapun
yang terjadi, udah segitu aja, selamat tidur ya.”
Aku hanya bisa terdiam setelah membaca pesan itu, aku
langsung menyadari bahwa sikap ku terhadap farrel
salah, aku selalu bersikap seenaknya, hanya datang
kepadanya ketika ada butuhnya saja. Aku tidak
membalas chatnya, karna aku bingung apa yang harus
aku katakan.
“ oh ya?” kataku.
“ hah serius?”
“iyaaa” kataku.
TAMAT
Pagi ini aku sangat tidak bersemangat untuk memulai
kegiatan apapun, rasanya hanya ingin bersembunyi
dibalik selimut kesayangan sembari mendengarkan lagu
dan terbebas dari semua hal hal di luar sana. Jam dinding
menunjukan pukul 6.50 bel masuk sekolah sudah
berbunyi, aku masih berlari dari gerbang menuju
lapangan, disana sudah berdiri seorang wanita
berkerudung merah, dia menatapku sinis
"ehh eta kaos kaki meni pondok siga dek ka mall wae"
-----------------
--------------------------------
Hari ini aku di antar adit pulang, itu bukan hal yang
asing bagiku karena aku sudah sering diantar pulang oleh
adit. Hari ini adit tidak langsung mengantarku
pulang,namun ia menggajaku ke salah satu restoran
cepat saji adit bilang dia akan meneraktirku makan,
itupun bukan hal yang asing bagiku karena aku sudah
terlalu sering di traktir. Sesampainya di sana aku duduk
dan adit langsung memesan makanan ke kasir, aku
dibelikan paket ayam dan es krim cokelat kesukaan ku.
“cie adit”
Aku sedih saat adit memuji kecantikan, ini
pertamakalinya adit memuji kecantikan seseorang selain
ibunya,tetehnya dan neneknya dan kadang ia
memanggilku cantik, hal ini benar benar jarang terjadi
ini bagaikan keajaiban dunia. Sepanjang perjalanan aku
hanya terdiam aku merasa sangat sedih, walaupun adit
hanya bertanya sedikit tentang rifany itu, menurutku itu
hal yang sepele namun itu membuatku sangat sedih,
sesampainya didepan rumah adit bertanya
“apa ai kamu “
“ih”
“ih”
“eh taan”
---------------------------------------------------------------
3 bulan kemudian
Hari ini aku pergi ke sekolah seperti biasa dijemput adit,
kini kondisi hatiku sudah kembali biasa saja aku sudah
menganggap adit hanya sebatas sahabat, aku memang
setia namun soal moveon aku juara aku bisa melupakan
orang hanya dalam 1 minggu, aku moveon dari adit
bukan berarti aku melupakan adit sepenuhnya, aku hanya
ingin kembali ke seperti semula, sahabatan tanpa ada
rasa suka.
----------------------------------------------------------------
TAMAT