BAHASA INDONESIA
Disusun oleh :
Nabilah firzanah
Kelas X-F
No. Absen : 27
Dia yang aku maksud adalah seseorang laki laki yang aku jumpai ketika aku menginjak SMA
dan ketika aku masuk ke janjang yang lebih serius bisa di bilang diriku sendiri ini sudah
membuat prinsip, untuk kedepan nya. Begini bunyi prinsip nya
“aku gabakal suka atau gabakal mulai jatuh cinta di jenjang yang lebih serius ini.”
Dan nyata nya aku hanya berpegang teguh pada prinsip itu pada awal aku masuk saja,
selanjutnya aku dibuat terpana oleh Dia, Dia yang berhasil membuat aku tidak berpikir lagi
bahwa aku memiliki prinsip tersebut.
Pada awalnya aku ingin tetap memagang prinsip itu dan memilih menjadi teman baik nya.
Tapi nyata tidak bisa Dia selalu membuat ku ingin menulis beta indah nya Dia yang selalu
bersinar di mataku, menjadi alasanku semangat berengkat sekolah, dan lainnya. Jujur entah
mengapa Dia itu selalu berbeda setiap hari nya, dan di cerpen ini aku sebut bagian ini sebagai
orientasi tentang Dia dari sudat pandangku setiap hari.
Bagian tentang Dia yang paling aku suka adalah dia selalu menatap mata ku ketika kita
sedang berbicara tentang hal yang berbeda ataupun hal yang sama.
“Aku suka Dia?, ohh sangat jelas itu IYA,” aku sangat menyukai Dia dan ya benar saja Dia
juga menyukaiku, wahh kebetulan yang tidak terduga sekali. Aku di sukai oleh Dia, atau bisa
dibilang orang yang aku suka juga menyukai diriku. Dan ya, karena kami saling suka kami
menjalani sebuah hubungan yang disebut oleh anak jaman sekarang adalah ‘pacaran’, kami
juga memulai semuanya dengan manis dan sangat sangat manis. Semua nya terasa manis saat
aku berdekatan dengan Dia aku yang merasa nyaman dan merasa dia tidak akan pernah
meninggalkan ku. Ternyata aku salah.
Dia yang aku banggakan akhirnya meninggalkan ku, aku salah mengira Dia benar benar
mencintaiku ternyata selama ini Dia datang hanya penasaran lalu pergi setelah rasa itu hilang
entah seharusnya aku tidak menangis dan tidak merasakan itu terlalu larut lalu setelah hal itu
terjadi, aku memutuskan untuk belajar bahwa percintaan di masa sekolah itu hanya akan
menjadi penghambat kita untuk belajar.
Tapi dibalik motivasi itu aku yang berpura pura tidak terjadi apa apa, dan hanya tersenyum
jika mama ku bertanya,
“Dia, apakabar?”
aku seketika terpaku terdiam,
karena omongan mamaku yang baru lewat beberapa menit setalah aku berpisah dengan Dia,
pada malam itu juga aku menjawab pertanyaan mamaku, begini kata ku dengan ‘nada pasrah’
“entah,mah..”
lalu, mama ku bertanya lagi,
“lah memangnya dia tidak memberi tahu kamu bagaimana keadaan dia?” ,
aku menjawab
“tidak dia sibuk akhir-akhir ini mah.”
Jawab ku sambil pasrah lalu masuk ke tidur ku.
Setelah aku masuk dan aku mempersiapkan diriku untuk sekolah karena besok adalah hari
senin dan kebetulan sekali sekolah ku tidak mengadakan upacara bendera, jadi langsung
masuk pembiasaan. Jujur rasanya canggung banget Dia yang duduk di belakang ku, Dia yang
biasanya bertegur sapa denganku, dan biasa bercanda denganku kini menjadi diam dan
hening.
Tapi waktu demi waktu hari demi hari terus berjalan dan berjalan aku dan Dia memulai
kembali hal yang dulu kita lakukan, Dia yang mengngirimkan pesan kepada ku pada awal
nya tanggal 12 Agustus 2022 bunyi pesan nya itu seperti ini.
“Bil”
lalu aku balas pesan itu
“?”
begitu balassan ku untuk dirinya, karena disatu sisi aku juga harus menjaga image ku karena
Dia mantanku, lalu saat di sekolahpun Dia seperti manusia yang menunjukkan kalau diri nya
belum bisa berpaling dari diriku, sikapnya dari hari demi hari itu sangat amat manis, aku suka
sikap nya yang manis itu, yang penuh perlakuan sopan dan perhatian khusus untuk diriku
seorang saja.
Tapi sayang sekali perlakuan dan permainan Dia yang indah, harus berakhir karena Dia dekat
teman sekelas ku, dan aku mengetahui itu dari ketidak sengajaan, dan yang benar benar hal
yang aku tidak suka yaitu. Aku mengetahui itu dari teman sebangku nya, yang pada saat itu
tidak sengaja menyebut nama salah satu teman sekelasku yang duduk di depan.
Pada saat itu juga aku yang merasakan sakit, memilih untuk diam dan meratapi nasib, lalu
bertanya kepada diri sendiri,
“kenapa kamu bodoh mau berharap dengan orang seperti dia”,
jujur aku terdiam benar benar terdiam karena memang semenyakitkan itu. Aku mendiami
Dia, Dia selalu berusaha membujuk ku pada hari itu, tapi respon ku hanya diam. Pada
akhirnya temanku bertanya,
“kenapa kamu, udah tau kalau Dia deket ama bangku depan?”
‘dengan nada datar.’
Lalu aku jawab.
“iya”,
jawabku, kata teman ku lagi
“sebenarnya aku udah tau dari lama, tapi aku kira kamu sudah tau tapi kek nya belum deh,
aku bingung mau ngasih tau atau ngga soalnya aku takut kamu sakit hati, dan ya benar kan.”
Lalu aku jawab lagi
“hahah, telat tapi gapapa.”
Teman ku bertanya lagi
“kamu mau tau chatan Dia dengan perempuan bangku depan itu tidak?” ,
aku jawab
“bolehh deh.”
Lalu dia mengirimkan foto lewat aplikasi digital dan ya.
Itu benar adanya, Dia yang mengirimkan awalan pesan seperti ini
“Hai”
Seperti itu pesan yang Dia kirim ke perempuan tersebut.
Aku benar benar kaget tapi satu sisi aku ingat kalau Dia baru saja bilang begini
“aku ingin memperbaiki semua”
Lalu aku bertanya
“kenapa ingin memperbaiki semua ini?”
Dia menjawab
“aku tau, aku salah, aku ga dapet kenyamanan yang sama di orang lain, entah Cuma sama
kamu, aku ngerasa nyaman.”
Jujur dalam hati ku bilang gini ‘alah palingan ini hanya kata kata manis, supaya aku mau
balik lagi ama dia’
Kebesokkan hari di sekolah, pada pagi hari itu aku di sapa dengan sapaan pagi yang begitu
hangat dari Dia
“bilah” begitu bunyi sapaan pada pagi hari itu
Begitu manis, bukan????
Yaaaa, SANGAT AMAT MANISS DAN BERBEDA DARI YANG LAIN.
Kata demi kata dia ucapkan dan aku tidak menyangka kalau Dia akan memulai itu benar
benar akan memulai semua dari awal lagi kita benar benar kasmaran lagi dan lagi, entah aku
yang terlalu mudah baper atau bagaimana tapi benar benar usaha yang dia lakukan berhasil
membuat ku perlahan lahan mulai menghilangkan rasa trauma dan mulai menumbuhkan rasa
percaya ku meskipun kini hanya bisa 80% kepercayaan yang ku berikan untuk Dia.
Dia mulai mengngajakku bercanda di kelas dan kelakuan yang aneh lainnya jujur aku sangat
suka kelakuan aneh dia, tapi kelakuan tersebut sama sekali tidak aneh dan malah membuat
aku tertawa karena tingkah aneh yang Dia berikan dan keisengan yang Dia lakukan itu benar
benar tidak mengganggu diriku, meskipun itu mengganggu jam belajar kita berdua tapi, aku
taetap melayani hal itu dengan senang. Ketika kami sedang berbicara berdua mengenai
ataupun berbincang tentang hal baru atau hal yang sudah terlewatkan. Di balik kata kata dia
masih nyaman dengan ku, ternyata dia masih menanyakan hal ini kepada ku.
“jadi bagaimana, apakah kamu mau balik lagi kepadaku?”
Kata Dia, satu sisi kita berdua sedang duduk di luar kelas dan tiba tiba dia menanyakan hal
itu, sontak aku yang terkejut karena hal itu aku, sudah pasti aku diam karena hal itu, aku
terdiam, lalu dia bertanya lagi.
Bionarsi penulis
Nabilah Firzanah Putri Achni atau bisa di panggil “bila/nabilah” lahir di Jakarta pada tanggal
14 januari 2007. Penulis merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan dasar di SDN Pekayon 07 pada tahun 2019. Kemudian melanjutkan pendidika di
SMPN 203 Jakarta dan lulus pada tahun 2022. Hingga sekarang, penulis sedang melanjutkan
pendidikan di SMA NEGERI 99 Jakarta.