Anda di halaman 1dari 6

DIA AYU

NT : Ini hanyalah ceritaku tentang dia dan sedikit tambahan curhatan bersama sedikit

keresahanku. Yok mulai!!

FASE 1 : Namanya Ayu

Entah mau mulai dari mana, tapi perkenalkan nama dia Ayu. Ingat yaaaa. Aku

mengenalnya sejak SMA, kita mulai sekelas setelah menginjak kelas 2 SMA dan

sampai sekarang kita masih saling berhubungan tapi kali ini agak berbeda. Menurutku

dia cantik, baik, walau pun agak sedikit gajeee. Gajenya itu bercanda yaaa, hehehe

Kenapa aku bilang hubunganku kali ini berbeda, itu karena akhir-akhir ini kita berdua

lebih sering chat-chatan dan telponan padahal kan dulu tidak pernah sama sekali. Kok

bisa yaaa? Hmmm. Apa karena aku habis confess kali ya🤭. Semuanya berjalan begitu

saja.

Tak banyak ingatanku tentang dia saat di SMA sebab dulu dia masih milik orang lain

jadi aku hanya berusaha untuk tidak memperhatikannya kalian tau lah pasti kenapa,

entar malah di kira mau ambil pacar orang lagiii. Bersikap cuek ajalah saat itu.

Cuma satu yang masih ku ingat, entah dia ingat atau tidak. Jadi saat itu di kelas pada

jam istrahat, aku dan teman-teman lagi duduk di bangku belakang kebetulan dia juga
datang lalu dia berdiri di belakang kursiku dan memerhatikan apa yang sedang kami

lakukan dan yang dia lakukan adalah memainkan rambutku dari belakang padahal

waktu itu rambutku sedang cepak tapi tetap di mainin sama dia. Jujur waktu itu

salting sih 😁

masih mau lanjut baca?

ya udah ayok kita ke fase 2

FASE 2 : HANYA AKU ATAU MEMANG?

Jadi sekarang dia itu sedang kuliah di makassar, baru-baru ini dia balik lagi ke bau-bau

untuk liburan walaupun tak lama. Disinilah awalnya, kita bertemu lagi karena saat itu

teman-teman yang lain pengen kumpul jadi di pertemuan itu lah kita bertemu lagi.

Jujur sebenarnya dari dulu aku memang sudah suka sama dia tapi hanya sekedar suka

saja karena seperti yang kalian baca di fase pertama tadi. Tapi tenang aja, dia yang

sekarang sedang tidak di miliki oleh siapapun selain ortunya. Mari kita mulai!

Jadi memang benar, aku sudah confess ke dia yaaa walaupun lewat chat sih habisnya

dia cuek bet pas aku ajak nonton susah ajak bicaranya. tapi wajarlah kan dia cewek

bukan batu jadi masih ada responnya lah kalau tak mana bisa aku ajak dia nonton.

wooooh
Kok lu bisa ajak dia nonton? ...

Yaaa kan namanya juga usaha mesti berani ngajak itu pun juga sudah percobaan

yang kesekian kali....

Hebat lu nyet masih mau mencoba, dahlah lanjut sono menulis nya....

setelah confess itu mulailah kita chattingan, lebih tepatnya kita telponan dulu

mungkin sekitar sejam kali kita telponanya, kadang putus telponnya tapi ku telpon

lagi ehhh malah di angkat lagi padahal udah mengirah ga bakal di angkat lagi. senang

deh pokoknya

Kita chattingan sampai sekarang yaa walaupun aku yang mulai duluan mulu sih. Tapi

dia punya alasan kenapa seperti itu nanti aku kasih tau yaaa. Kalau chattingan sama

dia tuh ada saja pembahasannya sama juga kalau lagi telponan.

kadang aku pikir mungkin dia bakalan risih kalau aku chat terus ke dia tapi pas di

tanya dia bilangnya "gak kok". Kadang juga malah ngerasah kayak lagi ngemis

perhatian ke dia jadinya agak gak enak juga sih.

Singkatnya, mungkin sekitar seminggu nah ku coba deh buat nembak nih ceritanya

tapi dengan keragu-raguan yang seperti mencekik leher dan jantung agar tak

melakukan itu. Di sinilah letak kebodohan ku dan kegoblokan ku yang mengira dia

juga suka padaku. 😅


Dia pernah bilang sih untuk jangan berekspektasi kepadanya dan memang aku tidak

punya ekspetasi apapun untuknya. Ada satu tapi...... Lanjut dulu yaaa

FASE 3 : MEYAKINKAN

Sekarang dia sudah balik lagi ke makassar, tapi kita masih chattingan namun sudah

agak berkurang sedikit karena aku mengerti di sana dia sedang kuliah, kerja tugas,

dan bersenang-senang dengan kawan-kawanya yang di sana. Jangan di paksa kalau

kata dia mah gitu.

Tidak sampai di situ aku masih berusaha untuk terus mencoba mnyampaikan lagi

perasaan ku ke dia. Semalam deh kejadiannya. Singkat saja yaa. Jadi pas aku habis

bilang itu ke dia nah dianya bikang kek gini

Aku tidak bisa kasi kesempatan karna aku saja belum punya rasa apa-apa

Aku pernah ada di posisi aku respon orang tapi malah aku disalahkan karna dikira

ngasih dia harapan

Jadi aku takut kalau ada orang yang berharap sama aku

Aku takut orang berekspetasi padaku...

Jadi, bagimana menurut kalian? tolol bet sumpah aku ini wkwkwkwkwk

sumpah orang yang pernah buat dia jadi punya trust issue seperti ini pengennya ku
maki, kalau bisa di delete dari bumi di delete aelah. Kek *nji*g sumpah dah. sorry

yaah marah" terbawa suasana😅

Yang kubutuhkan hanyalah satu kesempatan dari dia. Bukan untuk menerimaku

secara cuma-cuma tapi untuk membiarkan aku menumbuhkan rasa untuknya dengan

terbiasa. Aku pernah bilang ke dia bahwa cinta yang tulus itu pasti akan menerima

kamu tanpa melihat masa lalumu seperti apa dan bagaimana.

Hmmm sudahlah nanti kesannya malah jadi memaksa. Biarkan saja dulu. Aku hanya

ingin dia tau bahwa aku takkan pernah menyerah walaupun aku dalam diam

sekalipun . Hanya satu yang akan membuatku berhenti dan menyerah jawabnya ada

di fase final....

FASE FINAL : BIARKAN DIA YANG MEMILIH

Fase ini sebenarnya bagian yang paling awal selesai. Jujur aku benci dengan fase final

ini dan tidak ingin kalian membacanya sekarang. Jadi kunci untuk membuka fase final

ini ada di Ayu.


Jika dia menyuruhku untuk berhenti dan mulai untuk menyerah maka akan ku buka

fase final ini agar kalian bisa membacanya. Ini juga menjadi jawaban dari berhentinua

aku untuk mendapatkan kesempatan dari nya.

Bagaimana?

Mau lanjut..... tapi kuncinya bukan padaku

Anda mungkin juga menyukai