Anda di halaman 1dari 4

LIKA-LIKU

Septia Muhamad Ramadhan/28

Entah dari kapan aku jatuh hati, aku pikir aku hanya sekedar kagum
kepadanya ternyata aku salah. Aku telah terjatuh pada pesonamu. Katanya
jatuh cinta pada pandangan pertama tidak bisa dilupakan. Itu bener, tapi kalau
jatuh hanya seorang sendiri? Itu masalah besar.

Saat aku kelas 4 SD aku mengikuti bimbel di suatu tempat. Disana


terdapat banyak orang yang tidak kukenal, aku hanya mengenal guru
bimbelku dan sepupuku yang ikut bimbel juga. Saat pertama kali datang
kesana suasananya ramai, tidak terlalu berisik tidak terlalu hening juga. Aku
dan sepupu duduk bersama guru yang sudah menunggu dan memulai bimbel.
Aku hendak mengambil alat tulis, aku melihat sosok wanita berkulit putih
semu sawo matang, muka agak bulat, mata besar dengan bulu mata yang
lentik, postur tak begitu tinggi. Disaat itulah mungkin aku merasakan
perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama, tepat saat aku merasakan
getaran yang kau getarkan tepat pada jantung hatiku. Sinar matamu yang
indah kau pancarkan tepat pada bola mataku ,lalu aku memalingkan
pandangan dan fokus untuk belajar, saat waktu di sela-sela belajar aku
mencuri-curi pandangan untuk memandangnya, sejak saat itu aku terus
memikirkinkannya.

Ada banyak cara dalam mencintai seseorang. Ada yang memilih untuk
menunjukannya dan ada juga yang memilih untuk mencintai dalam diam.
Itulah yang dirasakan oleh aku saat ini. Sudah lama memendam perasaan
kepada seseorang. Tetapi tak pernah sekalipun aku berbicara berdua dengan
dia. Aku memilih diam, aku lebih suka memandangnya dari jauh. Diam-diam
aku sering memandangi indah lekukan wajahnya. Indah bola mata yang
membuat senja tak bisa melawan. Terkadang saat memandangi wajahnya, ia
balik menatap yang membuat aku langsung mengalihkan pandangan.

Hampir setip saat bimbel mata ku dengannya saling bertemu tetapi


tidak ada satu kata pun yang terucap. Aku selalu berusaha terlihat tidak apa-
apa ketika melihat dia berbincang dengan temannya, aku selalu berusaha
tersenyum walau terkadang itu menyakiti hatiku. Namun yang terpening
adalah kebahagiaan dia walau bukan aku yang jadi alasannya. Aku tak tahu
sampai kapan akan menunggu, yang jelas aku menyukainya.

Disaat kelas 5 datanglah virus yang membuat semua aktifitas manusia


di berhentikan, akupun ke bimbel hanya disaat ujian tengah semester dan
akhir semester saja. Tetapi aku jarang melihat dirimu aku terpikir untuk
berhenti memikirkanmu dan melupakanmu tetapi itu sangatlah rumit esensi
cinta terus mengingatkanku sehingga sulit tuk lupa.

Masuklah ke jenjang pendidikan selanjutnya sayangnya aku dan dia


beda tujuan, kita pun dipisahkan oleh jarak sekolah yang terpaut jauh. Disana
aku mencoba untuk melupakan dan sedikit demi sedikit berhasil. Kini di
sekolah aku bertemu dengan wanita yang sekilas mirip dengannya. Semua
yang dimilikinya persis seperti ia. Tetapi aku tidak tertarik dan menfokuskan
pada pendidikanku.

Aku pun mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah dan aku berhasil
diterima di organisasi tersebut, sebenarnya aku sudah memiliki jabatan di
organisasi kelas lalu jabatanku ditukar. Aku sangat senang ikut organisasi
tersebut tetapi pada saat itu karena pemulihan pasca pandemi, organisasi itu
sangat pasif dan jika ada tugas semua tugasnya diambil oleh satu orang
sehingga jarang kebagian tugas. Oleh wali kelasku aku ditawarkan untuk
mengikuti Dewan Penggalang tapi, aku mengundurkan diri karena aku rasa
mengikuti satu organisasi sudah cukup rasanya sepertinya capek jika
mengikuti dua organisasi sekaligus.

Saat kelas 7 aku disukai oleh salah perempuan di angkatanku. Aku


mengenalnya beberapa waktu ini, ia gadis yang agak polos tak terlalu tinggi.
Aku tahu dia suka kepadaku karena diberitahukan oleh temannya kepadaku,
jujur aku lelaki yang tidak terlalu PEKA terhadap hal-hal yang berbau
asmara. Jadi kalau soal percintaan aku masih agak-agak lugu karena
pengetahuanku belum luas.

Saat naik kelas ke kelas 8 disaat awal-awal masuk kelas aku tidak
terlalu mengenal anggota kelas dikarenakan ada event MPLS yang
diselenggarakan oleh sekolah untuk siswa/siswi baru, oh ya saat kelas 7
MPLS ku menggunakan daring jadi tidak begitu mengenal sekolah pada masa
awal masuk. Ada perempuan yang sepertinya naksir denganku tetapi aku tak
terlalu menarik dengan mereka. Entah karena apa aku seperti susah
menimbulkan rasa suka kepada seseorang.

Pertengahan semester aku mengikuti OSIS lagi karena aku rasa


bersosialisasi sangat seru. Ternyata ada seorang yang suka kepadaku di satu
organisasi, tentu saja aku bukanlah cowok yang peka terhadap rangsangan
sehingga aku tidak tau siapa dia. Aku baru tahu saat di kelas 9 dia
menyatakannya padaku namun, aku tolak.
Aku pulang naik angkot bersama teman-teman ku. Seperti biasa kami
mengobrol disela-sela terdapat canda tawa yang menambah suasana di
angkot. Disaat ada wanita yang naik dengan diikuti pria di belakangnya, aku
tidak tau kalau saat itu yang naik angkot adalah dia. Aku merasa senang
karena bisa melihat dia lagi setelah sekian lama, di sisi lain aku merasa agak
sedih karena dia sudah bersama orang lain. Tapi itu membuatku lega karena
dia terlihat bahagia dengannya.

Anda mungkin juga menyukai