Anda di halaman 1dari 5

Galau Bukan Akhir Dari Segalanya

Cerpen Karangan: Muhammad Wisnu Santari Wardana

Galau adalah salah satu hal yang paling tidak enak yang pernah saya alami selama
hidup saya, kegalauan saya bermula saat saya mengenal cinta dan wanita. Saat
pertama saya rasa itu indah tapi pas di ujung batas kehancuran hubungan saya
merasa berat sekali melihat orang yang saya sayang bersanding bersama orang lain.

Disaat itu lah kegalauan saya memuncak dan saya semakin uring-uringan tidak bisa
makan, tidur tidak nyenyak, dan pola hidup berantakan. Pernah terlintas dalam
fikiran saya dengan menjauh atau pindah ke tempat lain bisa merubah dan
melupakan semua hal yang udah terjadi yang menjadikan saya orang yang paling
galau saat ini.

Saya makin tidak mengerti saya harus bagaimana dengan semua ini. Saya harus
bagaimana…?. Saat itu saya berfikir bahwa saya adalah orang yang paling gagal
karena saya gagal mempertahankan pacar saya untuk terus bersama saya. Saya
masih berfikir apa yang salah dari saya sehingga Dia berpaling dan meniggalkan saya.
Saya pun tidak henti-hentinya selalu menyalahkan diri saya tanpa tau salah saya apa.

Waktu demi waktu berlalu dan saya lalui semua itu dengan kegalauan yang saya
alami yang tidak ada habisnya. Tapi suatu hari saya denger kabar kalau mantan saya
itu putus dengan pacarnya, Dia pun galau dan mulai mendekati saya lagi. Karena
saya masih ada rasa sayang ke dia, ya saya senang saja pas dia mendekati saya lagi
dan saat itu pun saya berfikir kalau dia masih sayang sama saya.

Setelah beberapa lama saya liat dia galau terus lama kelamaan saya ada rasa kasihan
melihat mantan saya yang selalu galau karena dia ditinggal cowoknya yang berpaling
ke wanita lain. Dan saya pun memberi dia sedikit wejangan agar dia tetap semangat.
Dan pada waktu itu lah rasa sayang saya ke dia tumbuh kembali, dan saya pun sejak
hari itu menjadi penghibur buat dia. Akhirnya kita sering pergi bersama dan di suatu
malam dia sms saya

“haii” isi sms dia ke saya


“apa?” balesan sms saya ke dia
“lagi ngapain?” basa-basi dia
“lagi duduk santai aja nih, kenapa?”
“Aku masih sayang sama kamu, aku mau balikan sama kamu. Kamu mau gak jadi
pacar saya lagi?” Tiba-tiba dia tanya saya kayak gitu
“Aku mau kok, aku juga masih sayang sama kamu” balas saya sambil senyum senyum
sendiri kegirangan baca sms dia
Sejak malam itu kami pun resmi balikan sebagai sepasang kekasih.

Keesokan harinya kami pun menjalani hari berdua penuh keindahan yang dilalui oleh
dua anak manusia yang sedang dilanda asmara yang begitu indah sampai lupa
adanya kehadiran orang lain di sekitarnya. Memang orang yang jatuh cinta itu
merasa kalau dunia ini itu milik berdua dan yang lain hanya ngontrak.

Dan akhirnya 3 bulan berlalu … 4 bulan berlalu … dan begitupun bulan berikutnya
kami lalui sebagai sepasang kekasih dan sampai akhirnya pada bulan ke 8 dia mulai
berbeda sikap kepada saya. Sikapnya ke saya sudah mulai cuek, tidak peduli dan
sikapnya sama persis seperti dahulu saya diputusin sama dia. Dan ternyata di akhir
bulan ke 9 ternyata dia sudah ada yang deketin tanpa sepengetahuan saya juga
ternyata diam-diam dia sudah jadian dengan orang itu. Sakit sekali rasanya, apalagi
pas tahu kalau saya juga diputusin LAGI sama dia dan lebih parahnya saya
diputusinnya setelah dia jadian sama pria lain.

Semenjak hal itu saya kembali jadi orang yang galau setiap waktu dan tempat. Saya
gak tau lagi harus gimana dan saya tidak habis fikir ternyata saya disakitin lagi sama
orang yang dulu pernah nyakitin saya. Saya kayak orang yang kehilangan tujuan
hidupnya yang tidak tau harus kemana.
Makin lama saya makin bingung sama hidup yang saya jalanin. Sampai suatu saat
saya lagi tertunduk lesu di kelas ada teman kelas saya namanya Fitri dia duduk di
samping saya dan tiba-tiba dia pun berbicara
“saya juga pernah galau kok sama kaya kamu pas saya putus dari mantan saya dulu”
kata Fitri
“ah serius kamu Fit? Tapi kamu senang senang saja waktu itu” Tanya saya
“pertamanya sih saya memang galau, uring uringan setiap waktu”
“terus?” Tanya saya semakin penasaran
“akhirnya saya sadar kalau hidup hanya sekali dan sayang bila kesempatan hidup itu
kita sia-siakan dengan hal yang tidak penting seperti menggalau ini, apalagi galau
karena kekasih” penjelasannya
“oh begitu ya Fit” saya sambil merenung dan memikirkan kata-kata itu
“Bukankah di dalam islam kita tidak boleh merenung atau memikirkan sesuatu yang
membuat kita merasa murung terlalu lama atau berkelanjutan ya?” ucap Fitri
“Iya sih..” jawab saya sambil tertunduk.
“ya sudah sekarang kamu ga usah galau, galau itu tidak penting men. Galau hanya
bisa membuat kamu kelihatan jadi orang yang lemah men. Jadi nikmati saja hidup
kamu, lepaskan saja semua kegalauan kamu dan mulailah berkarya dalam hidup
kamu” sambil menepuk bahu saya lalu dia pergi

Kata-kata itu yang selalu saya ingat dan membuat saya semakin termotivasi untuk
tidak galau lagi dan memang benar kalau hidup memang hanya sekali, tidak ada
gunanya juga kita galau dan menyesali semua yang sudah terjadi. Lambat laun teman
teman dan sahabat saya memberi semangat dan masukan ke saya untuk saya
kedepannya agar tidak berhenti begitu saja dan jangan menyerah sampai disini.
Sesuatu yang saya ingat adalah kata-kata sahabat saya yang selalu kasih wejangan
motivasi dan semangat buat saya terus berkarya.

Dari kejadian ini saya bisa belajar kalau galau bukanlah akhir dari segalanya, dan
jangan jadikan kegalauan itu sebagai alasan kenapa kita gagal. Dan akhirnya saya tau
kalau hidup itu sangat berharga dan sangat sayang untuk di sia siakan dengan hal
yang tidak berguna dan membuang-buang waktu. Dan juga hidup itu adalah pilihan,
kamuu mau stop berhenti sampai disini dan menyerah sama keadaan galau lu atau lu
mau lanjut terus dan memperjuangkan hidup lu mau jadi apa nantinya.
Kunjungi https://bocahkampus.com untuk informasi lain seputar kampus dan
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai