Anda di halaman 1dari 3

LEPAS, IKHLAS, TUNTAS

“Oleh : Ai Asti Andriani, @inii.akuhy”


“Kamu nyerah aja dari sekarang!”
Kata-kata itu selalu terbayang di memori ingatanku dan menghantui kehidupanku sampai saat ini. Ketika aku
sedang merindukannya, kata-kata itu juga yang sering menyadarkanku tentang bukan aku lagi Wanita yang
diinginkannya.
Itu jawaban dari penantian panjangku, dia berhasil membuat aku jatuh cinta, dia berhasil membuat aku percaya,
dia yang berhasil membuat aku merasa disayang, dia berhasil membuat aku takut kehilangan, dan dia juga yang
berhasil membuat aku trauma.
Aku dan dia dipertemukan di bangku SMA, selama satu tahun kita hanya sekedar tau tapi tidak saling mengenal.
Seiring berjalannya waktu kita sering berjumpa dengan latar belakang duduk di organisasi yang sama.
Singkat cerita sampai dititik dimana dia ingin mengenalku lebih jauh lagi. Aku yang pada waktu itu memiliki
karakter dingin dan pemalu menjadikan dia tidak mudah untuk mengambil hatiku. Meskipun begitu, tidak
menjadikan dia menyerah untuk terus mengejarku. Sampai pada akhirnya aku memberi ruang untuk dia masuk
menemani hari-hariku.
Dia seorang lelaki yang memiliki tekad kuat untuk mengambil hatiku dan sangat bekerja keras untuk
menjadikan aku lebih percaya lagi akan keseriusannya dalam menjalin hubungan.
Dia adalah orang yang menjadikanku semangat saat pagi-pagi berangkat sekolah. Dia juga menjadi favorit
person aku di sekolah yang selalu aku banggakan tentang apapun yang berkaitan dengan dia.
Aku dan dia melewati hari-hari dengan menyisakan kenangan yang akan selalu diingat sampai hari ini. Seperti
ucapan semangat yang dia tulis diam-diam di buku milikku, perbincangan jarak jauh, bahkan senyum yang dia
berikan dan aku balas dengan rasa malu. Hal tersebut terlihat sederhana, tapi cukup membuat aku Bahagia pada
saat itu.
Setelah rutinitas tersebut berjalan selama berbulan-bulan, aku dan dia yang sudah semakin akrab dan saling
terbuka, disisi lain juga aku dan dia harus menerima banyaknya pahit cobaan yang berdatangan menghampiri
hubungan ini.
”Hubungan kamu sama dia jangan dilanjutin”. Ucap salah satu temanku yang sekaligus teman pacarku juga.
Aku memikirkan dan mencoba memahami kata-kata temanku tadi. Kata-kata tersebut benar-benar membuat aku
jatuh dan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan dia.
“Emang kenapa dengan dia?” tanyaku pada temanku tadi. “Pokoknya kalau kamu sampai sakit hati jangan
salahkan aku, aku sudah beri kamu peringatan” Jawabnya dengan singkat dan membuat aku semakin bingung.
Tapi hal tersebut tak membuat perasaanku berubah pada dia. Aku terus berusaha menjalani hubungan ini dengan
sebaik-baiknya. Aku memilih untuk terus jalani hubungan ini sama dia, dan aku masih tetap Bahagia dengannya
Satu waktu dia bertanya hal aneh padaku lewat pesan singkat, “Aku ke kamu ada yang berubah gak?”. “Emang
kamu kenapa?” Ucapku sambal kebingungan.
Setelah pertanyaan itu dia lontarkan padaku, aku lebih sering dan tekun untuk memperhatikan sikap dia. Sampai
akhirnya aku merasakan banyak hal yang berubah dari dia. Seperti perhatiannya yang sudah mulai berkurang,
keterbukaannya yang sudah mulai terbatasi, dan masih banyak hal lain yang buat aku bingung dan ketakutan
akan terjadi hal-hal yang sama sekali tidak aku harapkan.
Semakin hari semakin terlihat bagaimana perlakuannya dibelakangku. Sampai akhirnya aku mengetahui bahwa
ada orang dimasa lalu yang Kembali datang kepadanya. Hal itu jelas membuat aku sakit dan kecewa, aku terus-
terusan meminta dia untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan ini.
“Kamu harus tunggu aku ya, dia ancam-ancam aku ke keluarga aku tentang hal-hal yang gak wajar kalau sampai
aku gak balikan sama dia”, ujarnya padaku dengan berusaha meyakinkanku.
Dengan mudahnya aku percaya dan masih tetap bertahan sampai pada akhirnya aku yang dijadikan second
choice. Berat banget rasanya jalani ini semua, harus sakit setiap melihat lelaki yang aku sayang bareng wanita
lain. Semakin lama dia mulai hilang dariku, tetapi berbeda denganku yang semakin hari rasa sayangku padanya
bertambah dan takut kalau sampai harus kehilangannya.
Disamping aku harus menjalani hari-hari penuh dengan rasa sakit dan takut, banyak teman yang selalu dukung
aku dengan hal-hal yang membuat aku harus tetap kuat setiap harinya.
Semakin lama aku disadarkan dengan perlakuannya, dia semakin jauh dariku dan aku semakin kehilangan
harapan untuk terus memilikinya. Dia dengan mudahnya melepaskanku dan aku yang harus terpuruk atas
keputusan yang dia ambil.
“Udah, jangan takut kesepian tanpa dia. Banyak lelaki yang lebih baik dari dia”, Kata temanku sambil
menguatkanku. Aku hanya bisa terdiam tanpa memikirkan tentang cowok yang lebih baik dari dia. Aku
berusaha yakin bahwa aku bisa Kembali berhubungan baik dengan dia setelah dia selesai dengan orang dimasa
lalunya.
“aku mau dia Kembali seperti dulu”, kata yang sering aku ucapkan kepada teman-temanku.
“Sudahlah, jangan sedih masih banyak lelaki yang lebih baik, yang bisa menerima kamu dengan baik, kamu
harus bisa melupakan dia, kamu harus bisa buka lembaran baru, kamu boleh patah hati tapi jangan sampai tutup
hatimu untuk orang-orang baik disekitarmu.” Kata temanku dengan bijak.
“aku hanya berharap sesuatu yang baik terus berdatangan, baik itu untukku atau untuk dia”, kataku.
“Jika sikapmu tetap seperti ini hidupmu tidak akan berubah, kamu akan mengingat dan melihat dia dengan
penuh kesakitan, lukamu sudah cukup menusuk, kamu harus bisa menerima kenyataan, kamu harus bisa damai
dengan semuanya. Dia sudah tidak memikirkanmu dan dia sudah Bahagia dengan Wanita lain, kamu harus tau
itu!” Jawabnya Kembali.
“Iya sekarang aku mengerti, aku sadar untuk apa aku bertahan dalam luka ini terus-terusan dengan mencintai
orang yang sudah tidak mencintaiku lagi, semua sudah tidak ada artinya dan aku kalah dengan orang dimasa
lalunya. Aku harus bisa melepaskan dan mengikhlaskan kepergiannnya dan memahami bahwa orang yang
sangat menginginkan aku diawal belum tentu bisa berjuang sampai akhir”, Dengan berat aku mengatakan itu
semua.
Kini aku berusaha jalani hidup dengan lapang, tanpa terus dihantui oleh rasa takut kebingungan yang aku buat
sendiri. Tentang perasaannya padaku, aku sudah bisa menerimanya. Dan akan aku usahakan hal-hal baik selalu
berdatangan menemani hari-hariku.

Teruntuk yang sedang belajar mengikhlaskan seseorang, selamat berjuang. Percayakan semuanya pada Tuhan,
bahwa segala takdir dan rencana-Nya adalah yang terbaik. Tidak ada pertemuan yang sia-sia, semuanya
menyisakan pengalaman dan pembelajaran.

“Jika kamu bertahan, kamu kuat. Dan jika kamu bisa melepaskan, kamu lebih kuat”

Tentang penulis

Ai Asti Andriani merupakan seorang gadis yang lahir di Kota Garut pada 24 Oktober 2003. Menulis adalah
hobinya sejak ia duduk di bangku SMA. Ia menulis banyak pengalaman yang terjadi dalam hidupnya dalam
bentuk Quotes maupun cerpen, tetapi ia baru mengembangkan karyanya pada saat ini. Dengan cerpen pertama
yang berhasil ia tulis berjudul “Lepas, Ikhlas, Tuntas” sekaligus diikutsertakan pada event Lomba Menulis
Cerpen Batch 11. Simak kesehariannya dalam akun istagram @inii.akuhy.

Anda mungkin juga menyukai