Anda di halaman 1dari 3

Untuk seseorang yang tak sempat ku miliki

- Awal kisah -
19 Maret 2021, sekitar pukul 09.00 wib..
Saat itu aku sedang bosan dan tak tahu harus melakukan apa, berawal dari iseng bermain sosial
media dan bermain bot chat via telegram, aku menemukan dia, aku berkenalan dengan seorang
laki-laki yang menurut ku aneh saat itu. Pagi ku menjadi berwarna setelah menemukan dia. Aku
yang memiliki kelakuan random bertemu dengan orang yang sangat absurd. Setelah
menemukannya, aku tidak berhenti tersenyum mengingat kelakuan dia yang tak habis pikir oleh
akal. Aku kira awalnya perkenalan aku dan dia hanya berhenti sampai chat pribadi, ternyata
perkenalan kita berlanjut sampai ke wa. Hari itu terasa lama untukku. Baru sehari aja dia sudah
membuatku terus tersenyum sepanjang hari. Memang awalnya aku adalah seorang perempuan
yang memiliki ego tinggi dan sangat ambekan, tapi dia bisa mengatasi aku yang sedang
ngambek. Aku meminta sesuatu agar ia aku maafkan, dan tanpa disangka ia menuruti
keinginanku! Hahaha lucu sekali, pikirku. Tak habis pikir ia langsung melakukan permintaan ku
yang jarang sekali aku temui pada orang lain. Awalnya aku meminta dinyanyikan, namun ia
berkata gitarnya rusak, dan harus pergi kerumah temannya untuk meminjam gitar, aku yang
khawatir terjadi sesuatu padanya jika ia terburu-buru meminjam gitar, akhirnya ku batalkan
untuk memintaku menyanyikan sebuah lagu. Aku meminta untuk memberikan ku foto yang bisa
membuatku mood ku kembali normal, Dan tanpa disangka ia benar-benar mengirimkan sebuah
foto! Terkejut? Pasti. “kok dia mau sih aku suruh kirimin foto, mana lucu banget lagi” batinku
setelah mendapatkan foto itu.
Iya ini foto yang aku dapatkan dari dia, yang membuat aku tak bisa
berhenti tersenyum karena nya, haha..
Andai saat itu aku tidak sedang bosan, dan tidak bermain bot chat
random di telegram, aku tidak akan pernah mengenalnya, hingga
saat ini.
Bisa mengenalmu adalah sebuah ketidaksengajaan yang
menyenangkan bagiku.
- Diaratha -
- Muncul sebuah rasa -
Perkenalan itu pun berlanjut. Aku dan dia semakin akrab. Seperti orang yang sudah lama sekali
kenal, padahal baru hanya sehari. Ia sempat tidak membalas chat ku karena ku pikir aku
menyakiti hatinya. Resah, khawatir, rasa bersalah, menghantui pikiran. Aku memberanikan diri
untuk meneleponnya dan meminta maaf karena telah tidak sengaja menyakiti hatinya. Semenjak
itu telepon kita berlanjut. Aku dan dia menghabiskan waktu bersama dari kejauhan.
Menyedihkan memang, jika mengenal seseorang yang satu frekuensi dengan kita namun ternyata
jarak antar keduanya sangat jauh. Namun hal itu tidak menjadikan perkenalan ku dengan dia
terhenti sampai disitu. Sempat merasa ilfeel karena mendengar suaranya, namun entah apa yang
mengubah suaranya menjadi berbeda di pendengaranku, suara itu semakin lama semakin nyaman
didengar. Hari-hari pun berlalu. Sehari, dua hari, seminggu, dua minggu, sudah terlewati. Entah
apa yang membuatku jatuh hati pada seseorang yang baru saja kukenal, dan tak pernah ku temui
aku bisa sebahagia itu mengenal dirinya. Aku menyayanginya. Rasa yang tanpa sengaja hadir
dalam hatiku, memenuhi semua perasaan dan pikiran. Semua tentang dia. Aku menyayanginya
apa adanya tanpa maksud apapun. Betapa bahagia nya aku ternyata dia memiliki rasa yang sama
dengan ku. Hari-hariku dipenuhi dengan dia. Aku menemaninya sepanjang hari melalui virtual.
Bahagia sekali rasanya.
Melihat nya tertidur, ingin sekali rasanya mengelus rambutnya,
mencium keningnya, menjaga tidurnya, dan memberikan kenyaman
padanya. Hati terasa tenang sekali melihat nya tertidur nyenyak.
Setiap kali ia meminta untuk ditemani tidur dan ia beneran terlelap
karena mendengar cerita ku, karena suaraku, aku merasa bahwa aku
orang yang dia pilih untuk menjadi bidadari hatinya. Aku selalu
berkata bahwa aku menyayanginya saat ia tertidur dan berkata
tetaplah menjadi orang yang ku kenal, aku menginginkannya, aku
akan terus berusaha untuk bisa menjadi yang terbaik buat ia.
Rasa itu semakin dalam, dan semakin menjadi. Semakin aku
menyayanginya semakin aku merasa bahwa ia seutuhnya untukku.
Egois memang jika aku memintanya untuk selalu mengerti ku,
menjadikan ku satu-satunya prioritas. Egois jika aku meminta hatinya
hanya untukku seorang. Aku bahagia saat ia berkata ingin menemuiku
kelak, dan sudah direncanakan. Dengan sabar dan tulus aku menunggu waktu itu agar mimpiku
dapat terwujud. Aku selalu berusaha menunggu sebisa ku, menghadapinya dengan sabar yang
aku bisa. Aku selalu menghargai waktunya dengan siapapun. I'm just a simple girl who will
always try to be the best for him. Aku ingin menjadi bidadari yang akan terus selalu menjaganya.
Mengenalmu adalah sebuah ketidaksengajaan, mencintaimu adalah sebuah pilihan, dan
menjaga serta menjadi yang terbaik buat kamu adalah sebuah keinginanku.
- Diaratha -
- Akhir cerita -
Setelah menjadi bagian dari hari-harimu, aku merasa sangat beruntung. Aku merasa menjadi
wanita paling bahagia. Hari-hariku dipenuhi dirinya. Hanya dia yang mampu buat bahagiaku
menjadi sempurna. Walaupun aku sering disakiti olehnya, namun dengan sabar dan ikhlas aku
bertahan untuknya. Hanya ia, yang bisa membuatku tersenyum saat melihat layar ponsel. Ia
selalu membuatku merasa special, selalu membuat hari-hariku berwarna. Terkadang aku berfikir
apakah aku orang satu-satunya yang bisa membuat harinya berwarna, membuat dirinya begitu
disayang. Aku dengan sangat percaya menaruh hatiku sepenuhnya padanya, menitipkan
perasaanku padanya, tak pernah terfikirkan bahwa ia akan pergi meninggalkanku. Aku hanya
bisa berharap dan berdoa kelak ia menjadi bagian dari hidupku secara nyata. Aku yang
mempercayainya bisa menjaga hati hanya untukku, nyatanya aku salah. Aku salah mengira
bahwa aku satu-satunya. Saat perempuan yang lebih dulu mengenal dan menemaninya, dan lebih
dekat dengan dia memberitahuku bahwa perempuan itu adalah orang yang lebih special
dibandingkan aku yang hanya baru mengenalnya. Hancur rasanya. Sakit sekali. Ditambah ia
lebih memilih perempuan yang lebih dulu mengenalnya. Aku sadar aku memang bukan siapa-
siapa. Aku hanya perempuan yang dipilih hanya untuk mengisi waktunya saat luang. Hanya
sebagai pelampiasan dan pelarian saat perempuan spesialnya sedang tidak ada waktu untuknya.
Aku yang berjuang, dan aku yang terbuang. Menyakitkan memang, sangat.. Apalagi mengetahui
ada yang lebih dekat dan sering jalan bareng. Belum lagi ditambah pandangan negative tentang
aku yang hanya menjadi bagian orang ketiga. Entahlah gimana rasa sakitnya saat itu, menjadi
perempuan yang paling menyedihkan. Aku juga sadar, bukan hanya aku yang tersakiti,
perempuan yang sudah menemaninya selama 2 tahun itu pun hatinya sangat hancur. Aku
berusaha berdamai dengan diriku sendiri, berdamai dengan rasa sakit yang aku dapatkan,
berdamai dengan semua yang terjadi. Aku tak tahu saat itu aku dianggap apa olehnya, namun
aku merasa sangat kecewa. Memaafkan semua kesalahannya, dan berusaha melupakan semua
rasa sakit yang ia berikan. Bukan salahnya, tapi salahku yang menganggap aku special untuknya,
bukan salahnya juga aku bisa merasakan sakit yang begitu dalam, hanya pikiran dan
ekspektasiku yang membuatku jatuh sedalam-dalamnya.
Untuk kamu yang membaca tulisanku ini, aku sangat berterimakasih dan meminta maaf karena
mungkin aku hanya menjadi pengganggu diantara kamu dan dia. Maaf atas semua kesalahan
yang udah aku perbuat ke kamu dan dia. Dan terimakasih untuk segala kebaikan yang pernah
kamu perbuat padaku. Kisah antara aku dengan dia, selesai. Berawal dari ketidaksengajaan
mengenalnya, menyayanginya dengan tanpa sengaja, menaruh perasaan dengan amat sangat
percaya ia tidak akan menyakitiku, dan kini semua sudah berakhir. Berakhir menjadi orang asing
kembali dengan banyak kenangan yang tertinggal. Terimakasih sudah datang, memberi harap,
dan pergi begitu saja. Sampai jumpa di titik terbaik menurut takdir. Aku, kamu, kita, selesai-.
Mencintai itu bukan hanya soal rasa, tetapi soal pembuktian.
Jika ia mencintaimu dengan tulus, ia akan terus memperlakukanmu dengan baik walaupun kamu
telah menyakitinya berkali-kali.
- Diaratha -

Anda mungkin juga menyukai