Anda di halaman 1dari 15

Contoh Cerpen Remaja - Sahabatku Cintaku

Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah.
Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia
sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia,
tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan
damai  dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu
memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.

Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu
berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku
TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku.
Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik
aku bukan milik orang lain.

Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku
dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.”
Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya
membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa
untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku
ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku
hilang.

Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku
kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia  aku
takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya
sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.

D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu
berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku
akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah
yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti
itu.

Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu
cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang
dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya
menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu
Contoh Cerpen Romantis - Cinta Sejati Karya Dina pertiwi

Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya
dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah dan menyenangkan? Mitos
cinta sejati yang terus menerus melolong dihatiku.
***

Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku. Aku tersenyum menatap benda yang
ada didalam bingkai itu.

Bukan sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas catatan PKN
yang aku robek dari buku miliknya 2 tahun lalu saat perpisahan SMP. Dia sama sekali
tidak tahu aku merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin dia tidak mengenalku. Aku
hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah.

Dia bukan artis. Dia adalah siswa tampan dan cerdas di sekolahku. Dia kaya dan pintar
dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum
hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku
menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku
menyukainya lewat diam.

Bahkan, robekan catatan PKN itu aku ambil diam- diam untuk kenang- kenanganku
karena aku tahu dia akan melanjutkan study ke L.A.

Aku kembali tersenyum manis saat melihat robekan catatan itu. Orang bilang, apapun
itu, jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi dan lagi. Dan aku percaya dia akan
kembali kulihat.

Aku mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak
tertawa dan tersenyum.

Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di
atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh
dipekarangan. Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar kertas itu. Itu adalah satu-
satunya milikku yang mampu membuatku mengingatnya.

Saat aku hampir mendapatkanya, angin kembali meniupnya menjauhiku. Argh! Angin
ini! Batinku kesal.

Aku kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku hampir mendapatkannya kembali...
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas itu di injak
seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Aku masih menatap
jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi, daritadi kamu ngejar kertas ini ya?" ucap orang itu. Suara bariton yang ku kenal.
Ku tengadahkan kepalaku menatap wajah dari si pemilik suara.

DEG!!!
Di... Diakan? Diakan pemilik kertas itu sebenarnya? Vigo. Cowok tampan, keren dan
pintar itu... Bagaimana bisa?
"Ma... af. Aku ngerobek kertas itu...."
"gapapa kok Dina. Beneran deh gapapa. Karena, aku juga udah foto kamu diam- diam
waktu itu." akunya padaku. Dia... Tau namaku?
"foto?! Diem- diem?"
"Lebih baik, kita nostalgianya ditaman aja deh." ucapnya sambil menarik tanganku ke
taman.
***

Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Fotoku ada dalam dompet Vigo?
"Aku dulu suka banget sama kamu Dina. Karena, kamu itu satu- satunya cewek yang
gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku
udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap Vigo lagi. Lalu dia menatap
robekan kertas itu.
"Aku tau kok, kamu ngerobek kertas ini. Cuma aku pura- pura gatau aja. Aku seneng
banget waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya, kamu juga suka sama aku.
Iyakan?" ucapnya yang membuatku tersipu malu.
"Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit pipiku pelan.
"aku bingung mau ngomong apa..."
"Kamu percaya mitos True Love gak?"
"True Love? Emang ada?" tanyaku.
"mulanya, aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah aku
temuin lagi. Aku suka kamu." ucapnya sambil natap bintang.
"udah jam 12 belom?" tanyanya.
"udah. Udah jam 12 tepat."
"Happy Birthday Dina :). Will you be My True Love?"

Apakah dia menyatakan perasaannya. Tanpa sadar, aku mengucapkan


"yes. I will."
***

Percaya atau tidak, itulah faktanya. Cinta Sejati akan datang. Sejauh dan sesulit
apapun, Cinta Sejati akan mencari jalan lagi dan lagi untuk kita temukan. :)
Persahabatan Terlarang

Sejak pertemuan itu, aku dan Devan mulai bersahabat. Kami bertemu tanpa sengaja mencoba akrab
satu sama lain, saling mengerti dan menjalani hari-hari penuh makna.Pesahabatan dengan jarak yang
begitu dekat itu membuat kami semakin mengenal pentingnya hubungan ini.

Tak lama kemudian, aku harus pergi meninggalkannya. Sesungguhnya hatiku sangat berat untuk ini,
tapi apa boleh buat. Pertemuan terakhirku berlangsung sangat haru, tatapan penuh canda itu mulai sirna
dibalut dengan duka mendalam.

“Van maafkan aku atas semua kesalahan yang pernah ku lakukan, ya.” Kataku saat ia berdiri pas di
depanku.

“kamu gak pernah salah Citra, semua yang udah kamu lakukan buat aku itu lebih dari cukup.”

“pleace, tolong jangan lupain aku, Van”

“ok, kamu nggak usah khawatir.” Sesaat kemudian mobilku melaju perlahan meninggalkan sesosok
makhluk manis itu.

Ku lihat dari dalam tempatku duduk terasa pedih sangat kehilangan. Jika nanti kami dipertemukan
kembali ingin ku curahkan semua rasa rinduku padanya. Itu janji yang akan selalu ku ingat. Suara manis
terakhir yang memberi aku harapan.

Awalnya persahabatan kami berjalan dengan lancar, walau kami telah berjauh tempat tinggal. Pada
suatu ketika, ibu bertanya tentang sahabat baruku itu.

“siapa gerangan makhluk yang membuatmu begitu bahagia, Citra?” tanya ibu saat aku sedang asyik
chatingan dengan Devan.

“ini, ma. Namanya Devan. Kami berkenalan saat liburan panjang kemarin.”
“seganteng apa sich sampai buat anak mama jadi kayak gini?”

“gak tahu juga sih ma, pastinya keren banget deh, tapi nggak papah kan, Ma aku berteman sama dia.?”

“Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?”

“kami berbeda agama, Ma”

“hah??,” sesaat mama terkejut mendengar cerita ku. Tapi beliau mencoba menutupi rasa resahnya. Aku
tahu betul apa yang ada di fikiran mama, pasti dia sangat tidak menyetujui jalinan ini. Tapi aku mencoba
memberi alasan yang jelas terhadapnya.

Sehari setelah percakapan itu, tak ku temui lagi kabar dari Devan, aku sempat berfikir apa dia tahu
masalah ini,,? Ku coba awali perbincangan lewat SMS..

“sudah lama ya nggak bertemu? Gimana kabarnya nech,,? “

Pesan itu tertuju kepadanya, aku masih ingat banget saat laporan penerimaan itu. Berjam-jam ku
tunggu balasan darinya. Tapi tak ku lihat Hp ku berdering hingga aku tertidur di buatnya. Tak kusangka
dia tak membalas SMS ku lagi.

Tak kusangka ternyata mama selalu melihat penampilan ku yang semakin hari semakin layu.

“citra, maafkan mama ya, tapi ini perlu kamu ketahui. Jauhi anak itu, tak usah kamu ladeni lagi.” Suara
mama sungguh mengagetkan ku saat itu. Ku coba tangkap maknanya. Tapi sungguh pahit ku rasa.

“apa maksud mama?”

“kamu boleh kok berteman dengan dia, tapi kamu harus ingat pesan mama. Jaga jarak ya, jangan terlalu
dekat. Mama takut kamu akan kecewa.”

“mama ngomong paan sih,? Aku semakin gak mengerti.”

“suatu saat kamu pasti bisa mengerti ucapan mama” mamapun pergi meninggalkan ku sendiri.. Aku coba
berfikir tenteng ucapan itu. Saat ku tahu jiwa ini langsung kaget di buatnya.. tak terasa tangispun semakin
menjadi-jadi dan mengalir deras di kedua pipiku. Mama benar kami berbeda agama dan nggak
selayaknya bersatu kayak gini. tapi aku semakin ingat kenangan saat kita masih bersama.

Satu tahun telaj berlalu, bayangan tentangnya masih teikat jelas di haitku. Aku belum bisa
melupakannya. Mungkin suatu saat nanti dia kan sadar betapa berharganya aku nutuknya.

Satu harapan dari hatiku yang paling dalam adalah bertemu dengannya dan memohon alasannya
mengapa ia pergi dari hidupku secepat itu tanpa memberi tahu kesalahanku hingga membuat aku
terluka.

Pernah aku menyesali pertemuan itu. Tapi aku menyadari betapa berartinya ia di hidupku. Canda tawa
yang tinggal sejarah itu masih terlihat jelas di benakku dan akan selalu ku kenang menjadi bumbu dalam
kisah hidupku.

Devan, kau adalah sahabat yang paling ku banggakan. Aku menunggu cerita-ceritamu lagi. Sampai
kapanpun aku akan setia menunggu. Hingga kau kembali lagi menjalani kisah-kisah kita berdua.

TAMAT
http://rieskha-mutz.blogspot.com/

Hari Terlarang

Kringgg kringgg kringgg bel sekolah berbunyi, tenda masuk sekolah. Raisa yang emang lAngganan
kesiangan masih santai-santai berjalan mendekati gerbang sekolah diantar oleh kakaknya.

“Udah masuk ya Sa?” tanya Isar, kakak Raisa

“Iyaaaa, pokokknya ade gak mau tau! Kakak harus ngasih alasan ke guru yang ada di kelas ade. Biar
ade bisa belajar”

“Yaaaaaaaaa. Kasian banget ya, baru juga minggu kemarin MOS, udah dapet point gara-gara kesiangan”

Sesampainya di kelas Raisa, Isar memberikan penjelasan secara detail kepada guru yang sedang
mengajar di kelas Raisa. Syukurnya Raisa tidak mendapatkan point tambahan dari guru tersebut.

Itulah kegiatan Raisa selama pagi hari. Bangun pukul 05.00 dan pergi ke sekolah pukul 06.30 diantar
oleh kakaknya. Emang sih Raisa kesiangan gara-gara diantar oleh kakanya. Tapi mau gimana lagi?
rumah Raisa sangat jauh dari sekolahnya. Jadi gak ada ojej gratis lagi selain kakaknya. Meskipun harus
selalu telat kalau datang ke sekolah. Tapi meskipin Isar adalah penyebab utamanya Raisa kesiangan,
Isar adalah sosok kakak yang sangat perhatian sama Raisa. Isar selalu membantu PR Raisa, ngebuatin
makan kalau di rumah gak ada siapa-siapa. Baik deh pokokknya. Raisa sendiri adalah remaja
perempuan yang cinta banget sama musik. Raisa bisa memainkan berbagai macam alat musik. Yang
luar biasanya lagi Raisa belajar sendiri alat musik itu. Wajar aja sih karena ibu dan bapaknya juga cinta
sama musik. Dibalik semua itu ada juga yang Raisa benci. Perpisahan. Satu kata yang sangat dibenci
oleh Raisa. Ia tidak menginginkan hal itu.

Saat pulang sekolah, Raisa kaget melihat kakanya mengemas barang di kamarnya. Hal yang memang
tidak biasa Isar kerjakan, karena menurut Raisa kakakya itu paling tidak bisa jika disuruh beres-beres.
Ternyata Isar harus pergi kuliah ke Australia besok pagi, dan menetap di Australi selama 3 tahun.

Dari Raisa pulang sekolah sampai pukul 23.00, Raisa dan Isar menghabiskan waktu bersama. Apapun
yang mereka lakukan pada hari itu akan menjadi kenangan yang akan Raisa ingat. Ibunda mereka tidak
marah ketika mengetahui anak-anaknya terjaga kurang lebih 12 jam. Karena kapan lagi kedua anaknya
itu dapat seperti itu. Tiga tahun yag akan datang Raisa sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan kuliah ke
luar negeri. Dan mungkin Isar sudah sibuk dengan pelamaran kerja atau mungkin Isar sudah kerja.

***

Pagi-pagi sekali Raisa bersiap untuk mengantar kakaknya ke bandara, sebenarnya Raisa tidak mau
melihat kakaknya pada pagi hari itu, tapi karena ini adalah pertemuan terakhir Raisa dengan kakaknya
yang akan pergi kuliah selama 3 tahun, terpaksa Raisa ikut. Di bandara Isar memberikan jam tangannya
kepada adiknya.

“Sa, simpen ini yaaa. Jangan kangen deh. Terus jangan cengeng yaa adikku sayang. Jam tangan ini
berputar gak akan kerasa kok. Tau-tau kakak lo ini udah ada di Indonesia lagi dan bisa main sama
adiknya lagi” ucap Isar di bandara. Raisa hanya bisa menerima jam tangan tersebut tanpa berkata
apapun. Setelah pesawat terbang, Raisa pergi ke sekolah dengan mata yang masih bengkak.

“Baru aja perpisahan di SMP, masa kakak gue udah ninggalin gue ke Australi?” ucap Raisa kepada
teman sebangkunya.

“Sa, setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan. Tenang aja, raga lo sama kakak lo emang pisah, tapi jiwa
lo dan kakak lo gak akan pisah Saaa. Percaya deh sama gue” kata Riri.

Dari situ Raisa baru menyadari banwa sebenarnya perpisahan itu bukan ajang untuk menangisi
keadaan, melainkan ajang untuk melatih kedekatan batin. Menurut Raisa perpisahan itu sangat terlarang
tapi tetap saja meninggalkan kesan yang sangat dalam.
*** TAMAT ***
http://pprasetyaningrum.blogspot.com/2012/04/cerita-pendek-remaja.html

Cerita Pendek Remaja


Hiruk pikuk kisah cinta Bunga
Cerita ini berkisah tentang kisah cinta remaja dari seorang gadis yang
memiliki lika liku percintaan layaknya romeo dan juliet. Namanya adalah
Bunga, dia adalah seorang siswi dari SMA Swasta Elite di daerah Jakarta.
Bunga adalah remaja yang cantik, supel dan ceria, sifatnya itu lah yang
membuat dia banyak memiliki teman – teman baik di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah, meskipun kadang – kadang teman – temannya
sering dibuat kesal karena sifat “telmi”nya.
Bunga pun bisa di bilang mempunyai keluarga yang sempurna,
Ayahnya adalah seorang pengusaha yang cukup sukses di bidangnya
sehingga menjadikan Bunga anak yang beruntung karena bisa
mendapatkan keinginannya dalam hal materi dalam sekejap saja. Dengan
semua yang dimilikinya membuat Bunga terlihat seperti “Wonder Girl” di
lingkungannya, para wanita sangat iri kepadanya dan sangat ingn menjadi
seperti dirinya, sedangkan para pria banyak yang tertarik kepadanya dan
ingin menjadi pacarnya.
Tetapi dari semua kepunyaan Bunga yang terlihat oleh kasat mata
yang membuat semua orang iri itu, ternyata Bunga tetap kurang begitu
bahagia dengan kehidupan asmaranya. Dia memiliki pacar yang sangat
posesif bernama Adit, Adit dan Bunga tidak satu sekolah, mereka terpaut
umur yang lumayan jauh, Adit adalah mahasiswa Universitas Swasta di
daerah Jakarta. Mereka sudah menjalani hubungan asmara selama kurang
lebih 1tahun, tetapi dalam jangka waktu pacaran mereka itu Bunga
bukannya merasakan indahnya cinta tetapi malah kebalikannya, Bunga
malah merasa tersiksa menjalani hubungan asmaranya dengan Adit,
pasalnya Adit selalu berlaku over-protective kepadanya sehingga mulai
melarang – larang Bunga dalam berhubungan dengan teman – temannya
dan mulai mengatur – ngatur bunga dengan cara yang sangat berlebihan
sehingga membuat Bunga tidak nyaman dalam menjalani kehidupan
dengannya.
Di tengah – tengah kegalauannya menjalani kehidupan asmara
dengan pacar posesifnya, munculah Sultan, seorang teman sekelas Bunga
yang merupakan tipe cowo yang sangat misterius. Pada awalnya Bunga pun
tidak menaruh banyak perhatian kepadanya, tetapi lama – kelamaan ada
satu sifat yang dimiliki oleh Sultan yang membuat Bunga merasa nyaman
dan bahagia saat dia sedang bersama Sultan, Bunga pun merasakan kalau
Sultan pun juga memiliki rasa yang sama seperti yang dimiliki oleh Bunga.
Kedekatan merekapun lambat laun terdengar oleh Adit, sehingga Adit
menjadi lebih protective dari sebelumnya. Apa yang dilakukan Bunga Adit
harus mengetahui nya, sampai untuk pulang dan pergi sekolah Bunga di
jemput oleh Adit.
Karena sikap nya Adit yang seperti itu, Bunga pun akhir nya menyerah
dan memutuskan untuk memutuskan hubungan nya dengan Adit. Tetapi
setelah kejadian itu ternyata Bunga malah selalu di teror dengan Adit. Mulai
dari mendapatkan sms yang sangat membuat jengkel sampai Adit
melakukan kebohongan-kebohongan yang tidak masuk akal demi
mendapatkan Bunga kembali kepadanya. Sikap tersebut bukannya
membuat Bunga simpati malah membuat Bunga semakin jengkel dengan
Adit. Karena kejadian tersebut Sultan pun tidak tinggal diam, Sultan pun
menyiapkan rencana langsung dengan Adit. Karena dari awal masalah
tersebut muncul Adit mamang tidak mau diajak ketemu secara langsung.
Setelah bertemu dengan Adit, Sultan menginginkan Adit untuk tidak
mengganggu Bunga. Akhirnya setelah beberapa waktu Bunga baru
merasakan kehidupan masa remaja yang tidak ada mengganggu dan sikap
protective. Bunga pun lebih sering terlihat selalu bersama-sama dengan
Sultan. Karena Bunga merasa Sultan itu laki-laki yang baik dan bertanggung
jawab, Bungapun merasa nyaman selalu ada didekatnya. Akhrinya
merekapun berpacaran, keseharian mereka berdua selalu terlihat sangat
bahagia dan terus serasi. Sampai akhir nya mereka berpacaran cukup lama
dan memutuskan untuk menikah dan mereka hidup bahagia selamanya
http://puisibantuan.blogspot.com/2012/01/cerpen-pendek-persahabatan.html

Cerpen Pendek Persahabatan


Cerpen Pendek Persahabatan - Dalam kehidupan ini pastilah kita memerlukan yang namanya Sahabat,
sahabat ini bisa mengerti kita dalam keadaan susah maupun senang karena sebuah persahabatan tidak
terlepas dari ikatan pertemanan yang lebih dekat. Apakah anda sedang mencari sebuah Cerpen
Persahabatan SMP yang Pendek untuk sebuah tugas sekolah, Okelah langsung saja berikut ini adalah
Cerpen Pendek Persahabatan yang bisa anda baca maupun untuk koleksi Cerpen Persahabatan ini.

SAHABAT SEJATI

Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku menangis di kamar
sampai ketiduran. Entah berapa lama aku berderai air mata. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang
membuat aku begitu sakit. Seorang cowok yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupanku kini malah
menghancurkan semuanya......

Aku mengenal Dimas dari Santi,teman dekatku. Kebetulan tiap malem Dimas latihan silat di samping
ponpes tempat ku mengaji kala malam hari. Awalnya aku biasa aja dengan kehadirannya. Ga ngefek sama
sekali. Tapi hari-hari berikutnya Dimas memulai kedekatan kami dengan sekedar menitip salam padaku.
Ga ada yang spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa indah dengan keberadaanya.

Hanya saja kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Disaat aku mulai menyukainya, tak ku sangka Dimas
malah nembak Santi. Aku bener-bener ga tau harus berbuat apa. Tentu saja aku tak bisa menyalahkannya
karna ini memang hak mereka. Aku mencoba ikhlas dengan hubungan mereka. Aku berusaha tegar dan
mendukung hubungan mereka meski sebenarnya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan karna aku
masih menghargai Santi sebagai shbat ku. Aku memilih mengalah daripada harus kehilangan sahabat ku
hanya karna seorang cowok. Meski hati kecil ku masih tetap mengharapkan Dimas.

Meski pacaran ama Santi,tapi nyatanya tetep aja Dimas ga pernah absent menghubungi ku. Entah sms
atau pun telpon. Aku bingung harus bersikap gimana. Karna rasa ikhlas ku lah yang kini menuntunku untuk
tetap berhubungan dengan dimas. Jujur saat itu aku benar-benar telah merelakan Dimas.

Jadi apa salahnya jika aku menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiranku masih terlalu cetek untuk
menyikapi hal itu. Tentu saja kedekatanku dengan Dimas yang telah ku anggap “teman” itu membuat Santi
cemburu. Ia mengira Dimas selingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara Aku dan Santi serasa ada
pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa canggung saat kami ngobrol,seperti
orang yang baru kenal.

Hampir 2 tahun lamanya aku tak pernah bertemu lagi dengan Dimas sejak saat itu. Ia tak pernah lagi
menghubungiku,atapun Santi. Dimas seperti menghilang di telan bumi. Akupun perlahan bisa
menghapusnya dari ingatan ku dan Santi juga telah kembali seperti sedia kala,meski sekarang ia agak
tertutup soal cowok.
Kini hari-hari ku semakin berwarna setelah berhasil lolos seleksi dan masuk di SMK favorit di kota ku.
Yah,menjadi anak baru tentunya bukan hal yang gampang. Karna aku termasuk anak yang sulit
beradaptasi. Aku terlalu cuek dengan apa yang ada di sekitar ku. Namun kini aku telah memiliki beberapa
teman akrab.

Tapi hanya satu yang kurasa telah benar-benar akrab. Namanya Putri. Dia temen sebangku ku. Anak nya
cukup asyik, meski terkadang ada saat-saat dimana aku merasa muak padannya. Ada bberapa sifatnya
yang tak ku suka. Dia terlalu pede dan kalo ngomong ato ngpapa’’in asal jeplak aja!uukh..yang paling bikin
aku sebel saat bersamanya, ngeliat cowok ganteng dikit aja langsung dah tuh kaya ikan kena pancingan.
Klepek-klepek ga jelas! Mending kalo di niatinama satu cowok. Nah ini.. tiap ada cowok selaluu aja
tingkahnya gtu. Bikin aku tambah mual. Tapi mo diapain juga dia tetep temen terbaik ku (untuk saat ini).

Semoga Cerpen Persahabatan diatas bisa menjadi pandangan untuk lebih mengerti akan teman kita atau
sahabat kita yang sedang mengalami penderitaan dan Cerpen Persahabatan SMP.
http://eposlima.blogspot.com/2013/03/cerpen-cinta-1my-boyfriend.html

1My Boyfriend
Oleh:Eka Viva R

Pertemuan pertama ku dengan dia adalah di Kahuripan Nirwana.Saat itu aku mau berangkat les dengan
salah satu sahabat ku.Tapi karena aku berangkat nya labih awal jadi aku memutuskan untuk jalan2 ke
kahuripan.Aku berhenti sebentar karena capek menyetir dan aku menyisir rambut ku sejenak karena
terlalu berantakan.Tiba2 ada 2 orang cowok yang menghampiri kami dan meminta nomor HP
kami.Karena sahabat ku sudah mempunyai cowok akhirnya dia meminta nomor HP ku.

Sebenarnya aku gak mau ngasih nomor HP ku karna aku takut sama dia.Wajahnya yang membuatku
takut apa lagi temen dia yang memakai tindik.Tapi aku berfikir lagi karena belum tentu dia jahat.Akhirnya
aku memberikan nomerku ke dia.Setelah itu berterima kasih padaku.Dan kami segera berangkat les
karena sudah telat.

Tak lama kemudian setelah aku sampai di tempat les,aku menerima SMS dari nomor yang tak aku
kenal.Aku pun membuka sms itu dn membacanya.

1 pesan baru

Dari:089665026***
Sore

Replay
Ke:089665026***
Juga,
Ini siapa ya...?!

Dari :089665026***
Aku anak yang tadi minta nomor kamu di kahuripan

Kepada :089665026***
Iya siapa nama kamu?

Dari :089665026***
Aku Yusuf,
Kamu sendiri siapa?

Kepada :089665026***
Aku Yesinka

Dari :089665026***
Owh,kamu sekkolah dimana?

Kepada :089665026***
Aku sekolah di Spenido
Kalau kamu?

Dari :089665026***
Mana itu?
Aku sekolah di SMA PGRI 1 Sda
Kepada :089665026***
SMPN 1 skd,
Masak gak tau?

Dari :089665026***
Owh iya aku tau kok
Kamu kelas berapa?

Kepada :089665026***
Aku kelas 9,
Kamu...?!

Dari :089665026***
Aku kelas 11

Kepada :089665026***
Owh...

Sudah dulu ya aku mau les dulu nanti di lanjutin lagi

Dari :089665026***
Iya

Akhirnya aku melanjutkan les ku lagi dan setelah pulang les aku melanjutkan sms ku dengan dia
lagi.Setelah 2 hari aku asyik mengobrol dengan dia dan saling tau sifat dari kita.Dia menyatakan
perasaan nya kepada ku.Aku benar2 kaget dan gak percaya.Aku tak langsung menerimanya,karna aku
takut dia menyakitiku.Aku meminta waktu ke dia untuk berfikir dan memutuskan.Dia memberiku waktu 1
hari untu berfikir dan memutuskan.

Esoknya,kami ketemuan di kahuripan dan aku pun memutuskan untuk menerimanya sebagai
kekasihku.Sejak saat itu hari2 ku berubah karena kehadirannya di dalam kehidupan ku.Hari2 ku menjadi
lebih cerah dan dia selalu membuatku tertawa bila aku berada di dekatnya.i kekasihku lama2 mereka
menyetujui ku

Aku pun mengenalkannya pada sahabat2 ku.Memang pada awalnya mereka tak suka pada kekasih
ku,tapi setetlah mereka tau sifat asli dari kekasihku lama2 mereka menyetujui hubungan ku dengan
nya.Aku sangat senang karna kekasihku juga akrab banget sama sahabat2 ku.Dia tak pernah membeda-
bedakan aku dengan sahabat2ku.

Aku beruntung bisa mendapatkan kekasih yang baik seperti dia.Aku akan selalu menjaga dan setia pada
dia.Aku takkan membuatmu kecewa sayang.....

<....... sekian ........>


http://eposlima.blogspot.com/2013/01/cerpen-cinta-pergilah-kau.html

PERGILAH KAU
Oleh: dellia riestavaldi

Hallo namaku Evelyn Pahlevi, aku baru duduk di bangku kelas 11 SMA. Aku ingin bertanya sama kalian,
cinta itu apa? sayang itu apa? Apakah cuek sama cinta itu sama? Setahuku tidak. Kalau kalian lihat
orang kalian cintai atau sayangi itu down, apa yang kalian lakukan, ga musti diem aja kan Cuma ngliat
doang,, kalau aku, aku bakal samperin dia, nghibur dia, nemenin dia. 

jam menunjukan angka 7.15, udah seharusnya aku berangkat sekolah. Dan sesampainya di sekolah aku
langsung duduk ditempat dudukku, dan menoleh ke belakang kearah meja brian. Brian Syahreza adalah
sahabatku, tapi itu dulu. Semenjak ulang tahunku yang ke 16, dia berubah padaku, perhatiannya melebihi
seorang sahabat. Kita udah deket semenjak kenaikan kelas XI, itu juga karna dia nyambung sama aku
enak di ajak bercanda. Akhir-akhir ini kita deket kesana kesini bareng.
Awal bulan mei aku di beri cobaan oleh tuhan, seorang cewe yang gasuka terhadap kedekatan ku dan
brian, dia Fera. Fera dulu juga dekat dengan Brian, tapi mereka ga sampe jadian. Teman-teman Fera
melabrakku, dengan tuduhan aku merebut Brian dari Fera, entah apa yang harus ku lakukan, toh
faktanya emang Brian kan gapernah jadian sama Fera. DEKET? Ya tapi itu dulu pada saat mereka kelas
10. Disini aku di aku belajar menjadi sosok pribadi yang kuat, sabar dan tidak menghiraukan mereka
yang iri padaku. aku tak memikirkan masalah itu, karna hati aku yang terpenting bukan mereka.

Aku cape harus bolak-balik wc untuk membuang air mata kepedihan ini, aku ga kuat nahan air mata di
depan Brian. Setiap kali aku menatap matanya aku bertanya dalam hati “apakah kamu benar
mencintaiku, taukah aku hanya bonekamu?”, sikap cueknya itu membuatku perih dan sesak di dada. Aku
harus bertahan, mungkin aku belum terbiasa dengan sikapnya, harus selalu optimis berfikir tentang dia.
Prinsipku “jika kita ingin di mengerti oleh mereka, kita juga harus mengerti mereka” yup aku harus ngertiin
dia. Berminggu-minggu aku dekat padanya, tapi dia sama sekali belum menyatakan perasaannya, aku
rasa aku harus menunggu dan dia juga butuh waktu, dan aku yakin dia punya cara tersendiri buat
ngungkapinnya 

hari ini upacara bendera libur dulu soalnya ujan nih pagi-pagi, aku dari dulu gasuka HUJAN ya H-U-J-A-
N, aku gasuka petir. Aku duduk diam di bangkuku dan lalu aku menoleh ke arah Brian yang sedang
menikmati music yang ada di speaker porttablenya, aku terus menatapnya dan bicara padanya.

“Yan, ganti dong lagunya, aku gasuka lagunya.”

dia melihat ke arahku, dan dia malah buang muka padaku. Aku langsung terdiam dan membalikkan
badanku ke arah papan tulis. Dia gasuka ya sama aku, sampe dia gtuin aku? Hmm.
aku masih sabar soal itu, aku menoleh teman sebangku ku, aku meminjam LKS nya, tapi terdengar dari
suara di belakangku “aku dulu lyn yang minjem” aku langsung melempar LKS itu kearah mukanya. Dan
aku langsung lari ke WC, aku langsung kunci pintu dan menyalakan air keran, supaya ga ada yang tau
kalau aku nangis. Aku baru sadar sahabatku Nessa dan Dicky tau kalau aku pergi sendirian pasti ada
sesuatu hal yang terjadi kepadaku, aku langsung mengusap air mataku, dan mencuci muka ku, aku
keluar dari WC itu, lalu aku berjalan menuju kantin. Aku ga peduli aku harus kehujanan, walaupun
hujannya ga terlalu lebat. Aku memesan teh hangat, dan langsung duduk di meja kantin, ku pandangi
Blackberryku. tapi, ga ada satupun pesan atau bbm dari Brian. Brian tidak mengkhawatirkanku, dia tak
mencariku, tiba-tiba hujan sangat lebat datang menghampiri, aku sudah tak kuat menahan rasa sakit dan
air mata ini. Aku langsung berjalan menuju kelasku dengan airmata ini, se engganya kali ini hujan telah
membantu ku untuk menghapus air mata ini.

Sudah 1jam aku berada di luar kelas, sebentar lagi bel pulang, aku langsung segera ke kelas dengan
basah kuyup. Pas aku baru masuk kelas, mataku langsung tertuju pada Brian, ternyata dia asik-asik aja
bercanda sama yang lainya, YA dia sama sekali tidak mencariku dan mengkhawatirkanku. Aku langsung
mengambil tasku dan pulang ke rumah dengan motor kesayanganku, tak pandang seberapa deras hujan
saat itu.

sesampainya di rumah aku langsung lari ke kamar mandi, seperti biasa aku langsung menyalakan air
keran di bak mandi. Aku berdiri di depan cermin, mataku, hidungku, bibirku merah karena hujan di
mataku ini, teringat Brian aku langsung menahan sesak di dada dan airmata ini. Aku menghempaskan
tubuhku di lantai kamar mandiku, aku meluapkan rasa sakit itu dengan air mata. Brian gasuka sama aku,
Brian ga peduli sama aku. Dari hal terkecil tadi aja dia tidak menghawatirkan aku. Sampai sekarang aku
ga pernah tau perasaan Brian gimana sama aku, aku ga boleh terlalu berharap. Kalau dia ada rasa sama
aku pasti dia nyari aku, tapi nyatanya engga. Aku ga boleh nangis lagi aku harus bangun dari
ketepurukanku, dia ga bakal tau aku sesakit ini dan menurutku kalau cinta itu seneng susah bareng, tapi
malah senengnya aja yang bareng  ya aku tau dia ga ada rasa sama aku, wake up lyn masih banyak
yang lain 

besoknya disekolah, aku masuk kekelasku dan pagi itu aku bertemu sesosok Brian, aku
langsung berhenti di tempat sejenak, ku tarik nafasku ku dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan dan
aku langsung melanjutkan jalan ku kea rah tempat duduk. Brian menghampiriku, dia berbicara panjang
lebar tapi sayangnya aku udah ga peduli, aku abaikan saja dia. Bel istirahat sudah berbunyi aku segera
membereskan buku-bukuku di atas meja, aku berdiri dari tempat duduk ku, Brian menarik tanganku, dia
berbicara dengan nada pelan kepadaku.

“lyn, kamu kenapa?” Tanya Brian.

“menurutmu aku kenapa? Jawabku.

“kamu beda lyn, aku salah apa sama kamu?” nada yang semakin pelan.

“kamu bilang aku beda? Aku kaya gini karna karna kamu? Sudahlah kamu itu engga pernah peduli
sama aku Yan, dan sekarang kamu gausah sok sokan peduli gitu sama aku huh.” Nadaku agak tinggi.

aku perlahan pergi meninggalkan Brian, tapi Brian menarik tanganku.

“tapi tunggu lyn, aku sayang kamu.”

“oh gitu ya, kemarin-kemarin kamu kemana, saat aku butuhin yang ada malahan kamu asik-asik sendiri
kan sama temen-temen kamu, aku pergi dan kehujanan kemarin, apa kamu khawatirin aku? Engga Yan
kamu engga peduli sama aku, sekarang kamu se enaknya bilang sayang, emang aku apaan Yan ?”
kesalku

“Lyn dengerin penjelasan aku dulu.” Rintihnya.

“aku ga butuh penjelasan apapun dari kamu yan, semuanya udah jelas kok!” suara lantang keluar dari
mulutku, lalu aku langsung melepaskan genggamannya dan kemudian aku pergi meninggalkannya.

aku berjalan entah kemana, aku gapunya tujuan, yang tadinya mau ke kantin, Nessa dan Dicky ninggalin
aku. Tetes demi tetes air mata ini mulai berjatuhan, kenapa harus kaya gini sih. Aku terus berjalan sambil
mengusap airmataku. Karna ini semua bukan akhir  karna sudah lama aku lelah menunggunya,
menunggu kepastian hubungan diantara kita itu apa. Ternyata aku baru sadar orang yang mencintai kita
adalah orang yang memperdulikan kita  seperti sahabat-sahabatku Nessa dan Dicky

Anda mungkin juga menyukai