Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt.
Berkat limpahan karunianya penulis dapat menyelesaikan
cerpen ini. Penulis juga berterima kasih kepada ibu
NURSAIDA S.Pd selaku guru pembimbing .
Dalam penyusunan buku cerpen, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput
dari kesalahan dan keihlafan baik dari teknik penulisan
maupun tata bahasa. Penulis menyadari tanpa arahan dari
guru pembimbing serta masukan masukan dari pihak yg
tidak mungkin penulis bisa menyelesaikan tugas buku
cerpen ini.
Buku cerpen ini dibuat dengan sedemikian rupa
semata mata untuk membangkitkan kembali minat baca
siswa siswi dan sebagai motivasi dalam berkarya
khususnya karya tulis.
Demikian karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.

PENULIS
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI2

AKU HANYA LELAH BUKAN MENYERAH 3

AKU DAN DIA 6

CINTA DALAM DIAM 11


3

"AKU HANYA LELAH BUKAN MENYERAH"

Lelah....saat aku memperjuangkan sesuatu kenyataan


yang ada tak mendekati atau bahkan jauh dari harapan
dan ujian kutemui sepanjang jalan.

Semua ada waktunya....ada waku untuk berlari, ada


waktu rasa lelah datang dan waktu sejenak untuk
berhenti untuk menghilangkan kegelisahan.

Dan saat ini yang aku rasakan aku dan hatiku merasa
lelah dan perlu sedikit waktu untuk melepaskan penat
dan jenuhku dalam memikirkanmu.

Harus seberapa jauhkah aku melangkah hingga aku tak


lagi mendengar namamu, seberapa rapat aku harus
memejamkan mata agar tak lagi ku lihat bayanganmu,
aku lelah dengan perasaan yang terus mendalam dan
harapan yang terus meninggi.

Dulu saat janjimu begitu menggoda dan memicu


angan, harapan, mimpi, atau entah apalagi namanya
4

semua terlihat begitu indah, seakan semua pasti akan


menjadi nyata.

Terlintas semua harapan akan aku raih sesuai dengan


keinginan hati seolah dunia dan kehidupan diri sendiri
yang menentukan semuanya.

Namun.....setelah sekian jauh aku berjalan dengan


perjuangan yang tak mudah untuk menggapai batas
yang telah kau tetapkan. Harapan dan mimpipun masih
sebatas angan, janjimu pun terasa tanpa ujung dalam
hampa.

Andai saja kau tau....aku hanya ingin merindukanmu


sewajarnya dan memberikan perhatian sekedarnya
serta menjaga hatimu seutuhnya tentu saja kau paham
tidak membuatku terluka.

Tuhan tahu aku lelah, tetapi Tuhan tidak igin aku


menyerah meskipun fisik berteriak sudah. Saat ini
diam adalah kata terbaik saat aku kecewa dengan
keadaan hingga akhirnya perasaan ini berada dititik
pasrah.
5

Entahlah...... aku benar-benar lelah, satu yang hrs


kamu ingat aku tidak akan pernah menyerah, karena
tidak semua hal harus kuperlihatkan pada dunia
kusisakan sebuah misteri untuk terungkap sendiri.

Satu pesan yang aku ingat jangan pernah menyesali


sehari dalam hidupmu, hari-hari baik memberikan
kebahagiaan dan hari-hari buruk memberimu
pengalaman, dan jagan berhenti ketika lelah tapi
berhentilah ketika selesai.
6

AKU DAN DIA

Haii… !! Kusapa pagiku dengan senyuman yang


terlukiskan dibibirku. Sambil menghirup udara pagi
yang masih bersih dan segar, aku memejamkan mata
menikmati udara yang ada disekelilingku. Aku benar-
benar menikmatinya, hingga mataku pun tak ingin
terbuka lagi. Ingin rasanya aku terus memejamkan mata
ini dan menikmati keindahan ini dalam waktu yang
cukup lama.

Kupejamkan mata ini, dan pikiran ku melayangkan pada


kejadian yang kemarin, sangat menyekat dihati. Dalam
pejaman mataku, sedikit demi sedikit air mataku jatuh.
Aku merasakan suatu perasaan yang begitu mendalam
dan menyakitkan saatku mengingatnya. Entah kepada
siapa aku bisa mencurahkan semua keluh kesah hati ini,
kegundahan hati ini, aku tak tahu. Aku hanya
menyimpannya dalam hati ini dan terus menerus
merasakan perihnya. Ya, walaupun aku tetap bisa
tersenyum dihadapan semua orang, namun tak satu pun
orang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik
senyumku.

Suatu penyesalanku yang amat terdalam ketika aku


menyia-nyiakan kasih sayang seorang laki-laki yang
begitu sayang sama aku. Dia selalu memberikanku
semangat, perhatian, dan kasih sayang. Selalu mengerti
keadaanku dan apa yang aku butuhkan. Sesibuk apapun
dia, selalu ada waktu untuk mengingatkan untuk makan,
7

jaga kesehatan, dan semangat yang tak pernah pudar.


Dia sangat baik dan aku sangat nyaman bersama dia.

1 bulan lebih aku berhubungan dengan dia dan


komunikasi tak pernah putus. Walaupun aku dan dia
belum memiliki status hubungan yang jelas. Yang
pastinya aku dan dia sama-sama saling sayang. Aku
yang sedikit sensitif, dan selalu butuh perhatian dari dia,
apabila dia sedikit berubah, aku mulai menangis dan
ngambek. Terkadang aku suka egois, tidak mengerti
keadaannya yang selalu bekerja. Tapi, walaupun konflik
terjadi, dia selalu berusaha untuk meredakan konflik itu.
Dia lelaki yang terbaik dan mulia.

Namun, suatu kesalahan fatal telah ku perbuat. Pada saat


itu, aku pergi mengikuti Kongres Serikat Mahasiswa ke
Puncak. Aku pamit, dia selalu mengingatkan ku untuk
menjaga kesehatan dan makan. Selama di Kongres aku
begitu sibuk. Aku jarang memainkan hp ku. Bahkan
untuk bbm sama dia, sangat sedikit waktunya. Namun,
aku tetap mengingatnya untuk makan dan bercerita
tentang kegiatanku dengan dia.

Pada hari menjelangnya berakhirnya Kongres,


malamnya aku benar-benar sibuk. Banyak tugas yang
harus aku selesaikan. Aku sempat bbm dia, bahwa aku
akan sibuk. Dia pun mengerti keadaanku, dia tetap
mengingatku untuk makan dan jaga kesehatan.
Kondisiku benar-benar sangat fokus selama kongres itu
berlangsung. Tidurpun aku jam 03.00 WIB, terus lanjut
lagi pukul 08.00 WIB.
8

Dari pagi hingga siang, aku memang tidak ada


mengabarin dia. Aku sibuk dengan kegiatanku. Ya,
begitulah aku, jika aku sibuk, aku pasti melupakan
segalanya. Karena bagiku karir dan pendidikan itu
nomor satu. Prinsip itu terus aku pakai hingga saat ini.
Aku memang sengaja tidak mengabarinya, karena pada
saat itu aku berfikir lebih baik selesai kongres ini aku
akan mengabarinnya.

Handphone aku bergetar, setitik lampu kecil di


handphoneku menyala warna merah bertanda ada bbm
yang masuk. Kemudian aku buka isinya: “Bete gw, apa
salahnya bbm sekali atau dua kali geto ?”. Melihat isi
bbm seperti itu, emosiku terpancing dan aku membalas
bbm itu dengan ketus. Perselisihan antara aku dan dia
terjadi, semuanya tampak emosi. Perasaanku saat itu
sangat kesal dan pengennya marah. Ntah itu karena aku
kecapean ntah karena apalah, aku jadi sangat emosi.

Kongres selesai, aku dan yang lainnya peacking untuk


balik lagi ke Jakarta. Sepanjang perjalanan pulang, aku
masih saja emosi. Pikiranku rasanya sangat kacau,
semuanya dipenuhi dengan rasa emosi yang meluap-
luap. Sedikit senyuman tidak ada aku lukiskan, begitu
pula wajah yang ceria tidak ada mengisi waktu ku saat
itu.

Sesampainya di rumah, aku merebahkan tubuh di atas


kasur dan menarik nafas dalam-dalam. Aku mengecash
handphoneku yang sudah habis batrei. Tiba-tiba aku
melamun, memikirkan dia, dan memikirkan masalah
9

tadi. Aku menuliskan kata-kata di facebook ” Kita belum


jadian, terserah anda mau menilai aku apa? Aku
memang cewek supersibuk. Setelah anda melihat aku
sebenarnya, kalau anda ingin mencari cewek lagi ya
silahkan itu hak anda. Karir dan pendidikanku nomor
satu, masih banyak yang ingin aku capai”.

Aku tidak tahu, itu tulisan menyakitkan atau tidak.


Ketika aku membuka bbm ku, aku terkejut melihat status
dia ” kandas di tengah jalan”. Aku tersentak, dan
langsung bbm dia. Aku meminta maaf atas khilafanku
tadi, air mataku terjatuh sambil memencet tombol-
tombol yang ada di handphoneku.

Akan tetapi, respon dia biasa aja “untuk apa minta maaf,
aku yang salah, aku egois. Kamu benar banyak yang
harus kamu capai, aku gak mau jadi penghalang kamu.
Pelajaran harus nomor satu, dan pacaran nomor 2. Gak
ada ada yang mesti di minta maaf. Semuanya memang
sudah kandas ditengah jalan”

Air mataku bercucuran, aku seolah-olah merasa


kehilangan dia saat ku membaca kalimat yang ditulisnya.
Aku benar-benar merasa bersalah dan aku menyesal atas
sikapku yang egois. Sumpah, aku tidak menyadari apa
yang telah aku perbuat dengan dia hingga dia menjadi
berubah denganku. Rasanya semuanya benar-benar
sudah hilang, sudah kandas. Aku tidak tahu apa aku bisa
bersama dia ? Ataukah benar semuanya memang harus
kandas. Hingga saat ini semuanya berubah, dia seakan
sudah pergi. Walaupun aku dan dia masih tetap bbm,
10

tapi semuanya tidak sehangat dan seindah hari


sebelumnya.

Tidak ada lagi dirinya yang selalu mengirimkan Voice


note dipagi hari, semangatin aku saat pergi kuliah,
menghibur aku waktu aku sedih, mengetok kepalaku
kalau aku diet, mengomelinku bila aku malas makan,
dan yang suka eksis. Aku sangat bersyukur mengenal dia
dan sepenuhnya aku sangat menyayangi dia setulus hati.
Aku selalu berdoa, kalau aku bisa tetap bersama dia
dalam waktu yang cukup lama. Tapi Tuhan memiliki
rencana lain,semuanya harus kandas dan hancur.
11

CINTA DALAM DIAM

Masa SMA merupakan masa masa terindah bagiku. Masa


masa dimana aku tertarik dengan lawan jenis. Bukan
berarti aku belum tertarik dengan lawan jenis ketika SMP,
aku sudah tertarik akan tetapi rasa ketertarikanku lebih
besar ketika duduk di bangku SMA. Ketika itu aku kelas 1
SMA. Sejak pertama masuk perhatianku terpaku kepada
seorang perempuan berambut panjang yang duduk di
bangku belakang. Wajahnya yang cantik dan sikapnya
yang kalem layaknya seorang wanita membuat aku
terkesima karenanya. Inginku menyapa dia akan tetapi
entah mengapa lidah ini seperti kaku dan tak bisa
mengeluarkan kata sedikitpun jika berada di dekatnya.
Selain itu jantung juga berdegup kencang. Apakah ini
tandanya aku jatuh cinta? yah aku jatuh cinta kepada dia.
Terlalu dini memang untuk jatuh cinta mengingat aku dan
dia belum pernah mengobrol. Tetapi bagaimana lagi,
perasaan tidak bisa dibohongi. Inikah jatuh cinta pada
pandangan pertama?

Namaku Rino dan wanita idolaku bernama Tantri.


Tinggiku sekitar 165 cm dan tantri mungkin sekitar 160
cm. Kulitnya putih bersih dan perawakannya tinggi untuk
ukuran seorang wanita pada umumnya. Perkataannya
lembut dan kalem, tetapi jujur saat itu aku belum pernah
mengobrol dengannya. Aku tau perkataanynya kalem dan
lembut karena aku memperhatikan dia ketika dia sedang
bercengkerama dengan teman yang lain. Aku lihat tidak
banyak para lelaki yang ingin berkenalan dengannya.
12

Padahal wajarnya jika ada cewek cantik itu biasanya para


laki laki berebut ingin berkenalan dengannya. Aku tidak
tahu mengapa mungkin dia terlalu mmproteksi diri dengan
para lelaki. Aku lihat dia juga sedikit cuek atau dingin
kepada laki laki yang ingin bicara dengannya. Aku takut
nanti pada saat aku ingin berkenalan dengannya dan ingin
mengajak dia mengobrol dianya malah cuek. Itu bisa
membuatku trauma untuk kenalan dengan cewek lagi. Tapi
aku mencoba mencari suatu kesempatan agar bisa
berbicara dengan dirinya.

Hari kamis dengan suasana yang cerah pagi hari, aku


sengaja berangat lebih awal karena ada pelajaran olahraga.
Setiba di sekolah tak seorang pun ada di sana. “wah,
ternyata aku terlalu pagi yah berangkatnya sampai sampai
belum ada seorangpun di sini” gumamku. Aku duduk di
kursi pojok kanan paling belakang. Dari dulu aku memang
suka duduk di bangku belakang supaya jika ngantuk tidak
terlihat oleh guru, hehe.

Tak ada aktifitas yang aku lakukan di bangku itu, yang aku
lakukan hanya melamun memandang papan tulis yang
penuh coretan Pak Hari guru bahasa inggris yang belum
dihapus dan aku juga sama sekali tidak paham apa maksud
pelajaran tersebut. Maklum lidah jawa sulit tuk belajar
bahasa inggris hehe.

Tiba tiba lamunanku buyar setelah ada seseorang masuk ke


kelas. “hai kok melamun saja?” kata orang itu. “eh, enggak
kok cuma ingin mencoba memahami materi bahasa inggris
kemarin itu lho kok sulit banget yah”. Jawabku canggung.
“oh, itu yah… iya nih aku juga agak tidak paham dengan
13

materi tersebut”. Tambahnya. “oh ya kalau boleh tau nama


kamu siapa? kita sekelas tapi belum pernah kenalan”.
Tanyaku. Aku mengulurkan tanganku dan dia juga
mengulurkan tangannya sembari menjawab pertanyaanku
tadi. “namaku tantri, nama kamu siapa?” tanyannya balik.
Lalu aku menjelaskan namaku dan kami ngobrol banyak
sekali hingga tak terasa jam sudah agak siang dan banyak
teman teman kami yang tiba.
Sebenarnya ketika berkenalan tadi aku sedikit takut jika
dia akan cuek padaku akan tetapi tidak, dia sangat berbeda
dari apa yang aku pikirkan. Dia sangat hangat. Lalu kami
duduk ke kursi kami masing masing. Jam sudah
menunjukkan jam 09.00 dan waktunya istirahat. Waktu
istirahat hanya aku gunakan untuk memandang wajah
tantri yang tentunya juga sembunyi sembunyi. Malu juga
jika ketahuan memperhatikannya. Bagiku dia begitu
sempurna. Aku membayangkan bisa bersanding dengannya
kelak. Widiiihhh aku terlalu tinggi mengkhayal.

Hari berganti hari, miggu berganti minggu dan bulan


berganti bulan. Aku dan Tantri sudah semakin akrab. Aku
sudah tidak merasa canggung lagi bercengkerama bahkan
bercanda dengan dia. Sejak awal aku memendam cinta
padanya akan tetapi hingga saat ini aku belum berani
mengungkapkannya. Maklum dia merupakan wanita
pertama yang mampu membuatku tergila gila. Hingga aku
tahu ada anak laki laki kakak kelas yang juga suka
padanya. Laki laki itu sama sepertiku, suka dengannya
akan tetapi yang membedakan yaitu dia lebih berani untuk
menunjukkan sikap bahwa dia menyukainya. Sedangkan
aku sedikitpun tak ada keberanian padaku. Aku takut
ditolaknya. Hingga akhirnya aku pendam rasa ini tanpa
14

sepengetahuannya. Tersiksa memang, tapi aku tak


mempunyai kekuatan super seperti supermen. Wajahku
tidak setampan artis Shah Rukh Khan beda dengan laki
laki itu yang jujur saja dia berwajah seperti model. Aku
tidak mau tersiksa oleh perasaanku sendiri dan aku
memutuskan untuk menjauhi tantri. Aku menjauhinya
bukan karena aku benci dia tapi demi menyelamatkan
perasaanku.

Hatiku diliputi rasa cemburu tatkala mereka jalan bareng


dan hatiku semakin hancur ketika aku mendengar jika
mereka sudah jadian. Sepulang sekolah Tantri
memanggilku. “Rino, kok akhir akhir ini kamu aneh sih?”.
Tanya Tantri mendekatiku. “aneh bagaimana maksudmu
Tantri?”. Jawabku. “kamu kayaknya menjauhiku ya,
memang mengapa apa aku ada salah ma kamu no?” tanya
Tantri penuh heran. “ah enggak kok, mungkin itu hanya
perasaanmu saja tri sudah ya aku buru buru mau pulang
nih soalnya dirumah sibuk.” Jawabku. “tunggu Rino, kamu
belum menjawab pertanyaanku… rino… rinooo!”. teriak
tantri padaku yang telah berlalu.

Keesokan harinya aku berjanji pada diriku sendiri jika aku


akan melupakan tantri dan aku juga berjanji tidak akan
pernah menceritakan bagaimana perasaanku sebenarnya
padanya. Sulit memang melupakan orang yang sebenarnya
kita cintai tapi mau tak mau aku harus move on. Salahku
memang, aku mencintainya tapi aku tidak berani untuk
mengungkapkannya aku seorang pecundang sejati. Waktu
itu aku benci dengan diriku. Dengan seiring berjalannya
waktu, hubungan Tantri dan Laki laki itu semakin erat saja
hingga kelas 2 SMA. Dan setelah lulus aku tidak tau
15

bagaimana hubungan mereka serta aku tidak pernah


berhubungan ataupun kontak dengan tantri kini aku
menjalin dengan seorang wanita yang usianya 3 tahun
lebih muda daripada aku. Aku harap hubunganku
dengannya akan berakhir bahagia

Anda mungkin juga menyukai