Anda di halaman 1dari 4

Cerpen "CINTA BEDA AGAMA"

CINTA BEDA AGAMA


Perkenalan ku padanya memang tidak disengaja. Sungguh
semua ini diluar dugaan.
Pendek Cerita... kami pun berjanji untuk ketemuan. Sesuatu
yang di tungggu-tunggu pun tiba. Sosok bertubuh sedikit kecil dan
berpakaian sederhana menghampiriku
Awal yang baik, kami melanjutkan pertemanan kami dengan sering
jalan bareng. Waktu pun terasa cepat berlalu. Dia pindah keluar
kota, karena mendapat pekerjaan baru. Aku pun sudah jarang
bertemu dengannya. Kalau pun ada,, itu hanya sesekali... bila dia
libur dan pulang kerumahnya.
Ada suatu malam,,, Aku merasa galau. .

Sejak mengenalnya, aku selalu ingin tau tentangnnya, ku cari
informasi dimana saja, dengan siapa saja, demi mendapatkan sesuatu
informasi tentang dirinya, salah satu kabar yang aku tau dia
bernama albertus reda pratama dan dia beragama Katholik.
Sungguh suatu yang mengejutkan bagi ku...

Aku masih ingat betul 13 mei 2011 kami bertemu dan kini waktu kian
berlalu,, perkenalan ku dengannya semakin akrab, saling berbagi
perhatian, saling memberi semangat, sebagai tanda kami saling
membutuhkan.

Aku mulai rindu, jika lama tak bertemu, aku mulai gelisah bila sms
nya tak kunjung menghampiri inbox ku. Ada apa sebenarnya yang
terjadi padaku, aku mulai menggantungkan keceriaan ku padanya.
Ditambah lagi dia memberi ku sebuah kado Semakin lama rasa ini
semakin membukit,, rasa ini sungguh sulit untuk diungkapkan,, aku
hanya tidak ingin jika jawaban dari pernyataan hati ku ini adalah
CINTA. Aku takut.... aku takut bila Jatuh Cinta padanya.

Malam tu malam Minggu,, tiba-tiba Hape ku berdering dan
tertulis albert calling....
Eemm....hati ku langsung berdetak kencang,, ingin secepatnya ku
pencet tombol hijau,, tapi aku perlu waktu sedikit untuk
menenangkan hati agar tidak gemetar saat mengangkat telponnya.
Penjang lebar kami bercerita,, walau kadang-kadang terdiam,
dan pada tanggal 26 september 2011, kami memutuskan untuk
menjalin sebuah hubungan. Namun, hubungan kami hanya berjalan 2
setengah bulan, karena ada konflik keluarga, orang ketiga dan
kesibukan albert yang sangat padat.
Namun beberpa kali, kami mencoba untuk melanjutkan
hubungan ini, tapi.. ternyata hasilnya NIHIL.. Hubungan kami
berakhir lagi..

Ya Allah,, cobaan apa lagi ini.? Mengapa Engkau harus
mempertemukan ku dengan dia, bila hanya luka jiwa yang akan
terukir, Ya Allah... apakah dengan cara ini Engkau mengajari ku
untuk bersabar, mengapa aku selalu sulit mendapatkan cinta yang ku
ingin, aku sangat menyayanginya, sangat mencintainya, tapi
mengapa jurang antara kami sangat lah berbahaya, Ya Allah...
tunjukkan aku jalan terbaik-Mu..

Setelah itu lah,,,, aku sadar apa yang harus aku lakukan, memang
menghindar bukan jalan yang baik, tapi aku harus pandai
memposisikan diri, agar perasaan ini tidak terlalu mendalam.

Waktu terus berlalu, Liburan Natal, dia mengajak ku jalan-jalan, tapi
cuaca selalu hujan, jadi susah untuk kami bertemu,
Entah mengapa waktu seakan mengijinkan kami untuk jalan
bersama, hari itu tidak hujan lagi, cuaca sangat bagus. Tanpa
perencanaan, dia menjemput ku. Kami jalan bersama mengelilingi
kota


Kembali lagi,, keraguan mengusik ku, aku butuh suatu kejelasan
darinya, sebenarnya seberapa penting diri ku baginya. Tapi aku
harus menunggu waktu yang tepat, agar dia tidak merasa
tersinggung atas pertanyaan-pertanyaan ku.
Yeaachh.... semoga semuanya bisa dibicarakan dengan baik, aku
dan dia pasti akan mengerti dengan keadaan ini. Aku juga tidak
mungkin terus berharap padanya, sedangkan akhirnya aku juga
tidak tau. Haruskah ku korbankan waktu yang panjang demi sebuah
jawaban yang tidak begitu jelas?
Rasanya semua ini tak sanggup untuk ku pendam sendiri,
banyak yang menyukai ku tapi semuanya ku tolak, hanya karna
demi menghargai perasaannya. Tapi... apakah adil bagi ku, bila aku
harus menutup diri dari orang-orang yang mengajak ku untuk serius.
Sedangkan yang ku jalani sekarang juga tidak jelas arahnya.



Aku ingin membuat semua ini menjadi nyaman, aku juga tidak
akan berpasrah diri pada Takdir Tuhan, walau bagaimana pun rasa
sayang ku padanya, Agama ku tidak akan aku korbankan demi cinta
ini.
Aku memutuskan untuk memendam rasa cinta yang begitu dalam ini
di danau hati yang letaknya tersembunyi dari arah mata manapun.
Ku biarkan air mata ini mengalir membuat dalam genangannya,
kan ku jaga sampai pada waktu yang tak terbatas, karna tidak ada
yang bisa menggantikan keistimewaannya dihati ku.


Aku tau bagaimana perasaannya, begitu sulit dia harus menjalani
semua ini hanya dengan 2 mata dan 1 hati. Ku yakin dia butuh
sandaran yang lain untuk menenangkan jiwanya yang dilanda
probelam kehidupan. Walau sulit bagi ku juga berada disamping mu,
tapi ku putuskan akan selalu menjadi pendengar baik mu disaat kau
butuh seseorang untuk mendengar keluhan mu.

kak maafkan aku, aku tidak bisa menjadi seperti yang kau
inginkan. Mungkin kita bukan lah sepasang jodoh, Tuhan sudah
punya rencana lain dari pertemuan kita ini, ku harap kau pun
mengerti mas, dalam hubungan ini kita sama2 diposisi sulit. Semoga
mas masih bisa menemukan seorang wanita yang sesuai dengan
keinginan kakak. U are special someone for me... everyday..

Satu hal, yang ingin aku ungkapkan kepadamu ya allah, tolong
jagalah dia, buatlah dia selalu tersenyum senang, aku akn merasa
bahagia jika dia bahagia, walaupun aku tahu kebahagiaannya bukan
denganku.

Aku untuk kamu.. kamu untuk aku.. namun semua apa mungkin,
IMAN kita yang BERBEDA.. TUHAN memang SATU.. KITA yang
TAK SAMA.. Haruskah aku lantas pergi meski CINTA takkan bisa
pergi? ..

Anda mungkin juga menyukai