Anda di halaman 1dari 7

ORAY-ORAYAN

Emil dan Abel 12L


Sejarah
◦ Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak
yang bermain oray-orayan atau ular-ularan, biasanya
sebelum bermain suka saling memegang pundak teman
yang lain yang ada di depannya.
◦ Oray-orayan merupakan salah satu permainan yang secara
umum banyak ditemukan di daerah Jawa Barat dan begitu
juga halnya di Banten. Khusus di Pandeglang, nama
permainan ini juga sama, yaitu, oray-orayan. Permainan ini
telah ada dahulu meski tidak diketahui mulai kapan menjadi
salah satu permainan tradisional di Desa Cilentung.
Manfaat Bermain
1. Moral dan nilai-nilai agama: 3. Menirukan suara ular, berbicara lancar dengan
menggunakan kalimat kompleks
◦ Membedakan ciptaan Tuhan dan manusia
◦ Mengerti dan dapat melaksanakan lebih dari 3
◦ Menghargai teman dan tidak memaksanakan
perintah
kehendak
◦ Memerkaya kosa kata
◦ Membantu dan menolong teman

4. Kognitif:
2. Sosial-emosional
◦ Membedakan besar-kecil, panjang-pendek, dan
◦ Mau bermain bersama
kepala-ekor
◦ Menunjukkan ekspresi wajar saat senang dan
takut
5. Fisik:
◦ Mengerti aturan main dalam bermain bersama
◦ Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, dan
◦ Mengerti akibat jika melanggar aturan kesamping)
◦ Bisa memimpin kelompok kecil
6. Seni:
◦ Dapat memecahkan masalah sederhana
◦ Menyanyikan lagu sesuai dengan tema
◦ Dimainkan oleh 10-20 orang/anak lelaki dan
perempuan (usia 3-6 tahun) dibagi menjadi
dua kelompok.
◦ Permainan ini tidak perlu memerlukan alat Peraturan
bantu, tetapi hanya mengguna syair-syair
lagu yang berisi tanya jawab yang dilakukan permainan
sendiri oleh pemain.
◦ Pertama, kedua kelompok membuat barisan
berjejer ke belakang, paling depan menjadi kepala
ular, sedangkan yang di tengah dan belakang
menjadi bagian tubuh dan ekornya. Agar terlihat
seperti ular, setiap pemain meletakkan tangannya
di bahu temannya yang berada di muka, kecuali
yang menjadi kepala ular. Kepala ular itu saling
berhadapan. Anak yang menjadi ekor atau paling
akhir, dipilih anak yang paling kecil tapi lincah
karena ia harus dapat mengelakkan tangkapan si
kepala ular lawannya
Cara bermain
◦ Masing-masing kelompok berjalan meliuk-luk seperti
ular sambil menyanyikan lagu,
◦ Setelah selesai melantunkan lagu tersebut, kepala
ular berusaha menangkap ekor lawan sambil
diiringi suara hok hok.
◦ Kelompok yang barisan ularnya terputus atau
ekornya tersentuh lawan dinyatakan kalah/lasut.
Oray-orayan luar leor mapay sawah ◦ Terjemahan
Entong ke sawah parena keur sedeng Ular-ularan meliuk-liuk melewati sawah
beikah Jangan pergi ke sawah padinya sedang
Oraya-orayan luar leor mapay kebon berisi
Entong ka kebon laba barudak keur Ular-ular meliuk-liuk melewati kebun
ngangon Jangan pergi ke kebun banyak anak
Mending ge teuleurn sedang menggembala
Di leuwi loba nu mandi Lebih baik menyelam
Saha anu mandi Di sungai banyak yang mandi
Anu mandi pandeuri Yang mandinya paling belakang
Hok... hok.... hok.... Hok.... hok.... hok....

Anda mungkin juga menyukai